NovelToon NovelToon

DI BALIK SENJA

1 awal kehancuran

"kakak harus minum obat!",perintah Arsya pada sang kakak Senja.

"aku ngak mau!",tolak senja.

Inilah kegiatan Arsya sehari hari menjadi pengasuh Senja, Arsya fikir dia akan bahagia saat kembali ke rumah tapi ternyata Arsya salah, bukannya bahagia Arsya malam semakin tersiksa.

Sedari kecil Arsya sudah menjalani hidup yang sulit,di titip di panti asuhan saat baru berusia 3 tahun karena tidak ada yang menjaga Arsya,orang tua Arsya sibuk dengan kakak dan adik Arsya yang baru lahir.

Setelah dewasa Arsya mulai tersadar di saat Arsya tidak lagi mendapat kabar tentang mereka,tahun demi tahun berlalu dan Arsya sudah tidak lagi berharap akan kedatangan mereka,tapi mereka malah menampakkan diri dan mengajak Arsya kembali ke rumah.

Meski pada awalnya Arsya menolak tapi disinilah Arsya berada sekarang.

"tapi kan kakak harus minum obat teratur biar cepat sembuh,ayo dong kak!",bujuk Arsya pada senja, meski Arsya sudah mulai kewalahan dengan sikap manja senja,karena setiap hari dalam menit Arsya sekarang ada senja dalam menit itu.

"mau!,tapi habis itu jalan jalan ke taman depan ya."pinta senja.

Arsya! Tentu saja mengiyakan permintaan senja tanpa Arsya sadari bahwa di sinilah awal mula kehancuran Arsya yang sebenarnya.

Setelah tiba di taman Arsya meninggalkan senja disana atas permintaan senja sendiri dan Arsya memperhatikan senja dari jauh,saat sudah hampir sore Arsya ingin mengajak senja kembali masuk, disini lah Arsya tersadar di saat melihat senja seakan tertidur pulas.

Arsya terlihat ketakutan saat hendak membangunkan senja,dan apa yang dipikirkan Arsya ternyata benar Arsya terduduk begitu saja di atas rerumputan Arsya takut air matanya mengalir tanpa tau apa yang harus Arsya lakukan.

.

.

.

Setelah hari di mana senja tiada hidup Arsya seakan mati bersama senja, setiap hari Arsya harus mendengar bentakan dari Anna dan Andra tidak ingin menatap Arsya dikarenakan kesalahannya pada senja, Rian!,dia tidak pernah menganggap Arsya ada.

Mereka adalah keluarga Arsya yang tidak pernah ada untuk Arsya tapi sekarang mereka menyalahkan Arsya atas kepergian senja.

"kau sangat jauh berbeda dari senja!",bentak Anna karena kesalahan kecil yang Arsya lakukan.

Arsya tau dia bukan senja tapi kenapa dia harus selalu di bandingkan dengan Senja, apakah Arsya harus seperti senja merengek dan bersikap manja pada mereka,tentu saja Arsya tidak bisa Arsya sedari kecil tidak pernah di tatap,di sayang dan di peluk pun Arsya tidak pernah, bagaimana bisa Arsya bersikap seperti Senja,sedangkan mereka terlihat asing di mata Arsya.

"senja itu putriku dan kamu harus bisa menggantikan nya!",ucapan yang sangat menyakitkan bagi Arsya bagaimana bisa seorang ayah berkata begitu pada putrinya seakan-akan Arsya adalah orang asing.

"kak senja tidak seperti kamu meski wajahmu tidak jauh berbeda darinya!".

Apa kesalahan Arsya? kenapa dia harus disamakan dengan senja,apa Arsya salah lahir di keluarga mereka apa Arsya salah karena tidak bisa menggantikan kematian senja.

Arsya terlihat melangkah dengan terburu-buru dan tiba-tiba Arsya berhenti dengan mata yang menatap lurus kearah pusara senja berada.

"semua orang mencintaimu,tapi tidak denganku!",gumam Arsya dengan air mata yang kembali menetes.

"dan aku membencimu!".

Arsya terlihat begitu hancur dia tidak percaya dengan takdir hidupnya yang seakan mempermainkan Arsya sedari kecil hingga Arsya dewasa, benar-benar tidak ada kebahagiaan dalam hidup Arsya.

☘️ terimakasih buat yang udah mampir di novel ini,mohon saran nya,dan maaf kalau ada penulisan yang salah.

Jangan lupa komen ya!

Masih pemula maaf🙏🏻 kalo masih kaku.

2 mulai berubah

"senja itu tidak seperti kamu!"ucapan seorang ibu yang terus terngiang di ingatan putrinya.

"haruskah aku hidup seperti senja? Atau aku memang harus menjadi senja?,ya! Aku akan menjadi senja!,aku akan sangat persis seperti senja dan aku adalah senja bagi mereka!."

Setelah mengatakan itu Arsya berteriak dengan begitu keras suara ombak yang bergulungan menjadi saksi betapa hancurnya hati Arsya saat ini.

"GUE BENCI SENJA!".

"sebegitu bencinya loe sama senja?"

Arsya terkaget dan berpaling ke arah suara itu berasal laki-laki yang begitu memuja senja dan Arsya tau itu.

"mungkin rasa benci gue sama besarnya dengan rasa suka loe pada senja!",

"dan asal loe tau! Senja hanya hadir sesaat dengan kurun waktu yang begitu singkat dan malam tidak akan pernah bisa menjadi senja!".

Arsya berlalu pergi dari hadapan laki-laki itu, meninggalkan dia dengan raut wajah yang keheranan karena kalau dia bandingkan dengan rasa sukanya pada Senja maka itu sangatlah besar.

Kata-kata yang begitu mengena di hati laki-laki itu adalah malam tidak akan bisa menggantikan Senja,dia tau! tapi dia masih berharap bahwa seseorang bisa menggantikan senja dalam hidupnya.

Dia adalah Aslan Rizky Gentala laki-laki yang begitu menyukai Senja tanpa Aslan sadari kalau Senja hanya hadir sesaat dan dengan kurun waktu yang begitu singkat, Aslan tersadar saat matanya tidak lagi bisa menatap Senja.

Aslan adalah sahabat Senja waktu SMA dan senja adalah cinta pertama Aslan meski belum sempat Aslan mengatakan nya pada Senja,berniat untuk memberi tahu senja saat Aslan kembali tapi dia kalah telak dengan takdir senja yang begitu singkat.

"kau meninggalkanku terlalu cepat Senja! Aku belum sempat memberitahumu",

"kalau aku mencintaimu!".

.

.

.

2 tahun kemudian

"Senja cepetan kamu sudah hampir terlambat!"teriak Anna dari meja makan menunggu kedatangan Senja.

"iya ma aku udah siap!".

"Rian anterin kakak mu!"perintah Andra.

Rian yang memang suda menyelesaikan sarapannya mengiyakan perintah Andra.

"ini! Kamu sarapannya di mobil aja!".

"makasih ma! senja pamit ya,bye bye Papa",ucap Arsya dan mengikuti Rian dengan sedikit berlari.

Sudah dua tahun berlalu Arsya sudah terbiasa dengan panggilan Senja karena Arsya memang hidup menggantikan Senja, Arsya kuliah di jurusan kedokteran dan itu atas permintaan Anna,menjadi dokter adalah impian Senja dan karena Senja sudah tiada maka Arsya lah yang terpaksa menggantikan.

Segala sesuatu dari diri Arsya di atur oleh Anna dari cara Arsya berpakaian,bersikap bahkan berteman semua di atur oleh Anna tanpa bisa Arsya bantah,dan kalau itu terjadi Arsya harus siap dengan konsekuensi nya.

"Loe akan selamanya berpura-pura menjadi kak senja?"tanya Rian memecah keheningan di antara bising nya jalanan.

"maksud kamu apa Rian?"tanya balik Arsya terlihat bingung.

"aku ini kakak kamu Rian,senja! kamu lupa?".

"bukan aku yang lupa! tapi loe yang lupa sama diri loe sendiri!",

"dan asal loe tau loe itu ngak akan pernah bisa nge gantiin kak senja!"jelas Rian begitu serius dengan ucapannya,tapi Arsya sama sekali tidak mengerti dengan ucapan Rian.

"Rian! Kamu sakit?,aku ini Senja! liat kakak baik-baik darimana nya kakak bukan Senja?",jawab Arsya masih mengelak.

Rian bingung dia akui Arsya sekarang sudah sangat berubah sangat persis dengan Senja dan Rian berharap Arsya beneran Senja tapi Rian tidak bisa menyangkal,kalau Arsya adalah Arsya dengan sifat Senja.

"keluar! Loe udah sampai!".

"makasih adikku sayang,ingat! Kakak itu Senja! Emang kamu punya kakak lain selain aku?"tanya Arsya yang membuat Rian tidak bisa menjawab.

"keluar sekarang!"perintah Rian.

"dasar aneh! kakak sendiri kamu ngak kenal".

.

.

.

"gue mau lihat sampai kapan kamu akan berpura-pura Arsya!".

☘️ terima kasih karena sudah mampir,maaf kalau masih kaku.

Mohon saran dan masukan nya ya🙏🏻.

keep shining everyone ❤️🌒⭐

Jangan lupa like nya juga terima kasih.

sisi lain Arsya

"kamu tidak apa-apa?".

"tidak hanya luka kecil!",

"terima kasih karena sudah menolong ku!",ucap remaja itu sembari membersihkan bajunya yang kotor akibat terjatuh.

"sama-sama! Lain kali hati-hati disini kalo malam rawan begal".

"iya! Sekali lagi makasih ya!,dan maaf karena menolong ku kamu jadi terluka."

"ngomong-ngomong aku Brian,nama kamu siapa?".

"santai aja! loe bisa manggil gue kay!",

"masih bisa bawa motor kan?",lanjut tanya kay.

"tentu bisa dong!".

"kalau begitu gue cabut duluan!".

Kay pun menghilang dari pandangan Brian dengan motor vespa nya.

"cewek yang unik!"monolog Brian ikut pergi berlawanan arah.

.

.

.

Pagi hari di kediaman Arsya semua orang sibuk dengan urusan nya masing-masing sampai mereka bertemu di meja makan untuk sarapan.

"pipi kamu kenapa senja kok memar?"tanya Andra memperhatikan wajah Arsya.

"aku ngak tau pa!, bangun dari tidur udah memar",jelas Arsya ikut bingung karena dia sendiri tidak tau apa yang terjadi dengan wajahnya.

"loe berkelahi sama orang kali".

"ngak kok! Pulang dari kampus udah ngak kemana-mana hanya tiduran di kamar, bangun dari tidur tiba-tiba memar nih pipi".

"kalau begitu pasti loe di tonjok sama hantu waktu lagi tidur!",canda Rian sampai membuat Arsya parno.

"pa! Ma! Liat Rian dia nakutin aku",

"Pa gimana kalo beneran ada hantu di kamar aku?"rengek Arsya ketakutan.

"jangan bercanda begitu Rian!"peringat Anna ikut bergabung untuk sarapan.

.

.

.

"kamu berkelahi lagi Brian?",tanya Mona terlihat geram dengan kelakuan anaknya.

"ngak kok Ma!, Brian tadi malam di begal,ini hanya pembelaan diri bukan berantem Ma!",jelas Brian.

"liat Pa kelakuan anakmu!".

"biasa itu Ma!, Brian itukan laki-laki",jawab Rico masih setia dengan layar tv-nya.

"biasa katamu!, kalau anak kita kenapa-kenapa gimana?",

"kamu tidak khawatir?",lanjut Mona terlihat emosi.

Brian yang tau apa yang akan terjadi selanjutnya kabur melarikan diri"kakak bilang dia akan sampai pagi ini,aku akan menjemputnya!",ucap Brian sambil berlari keluar.

Tiba di bandara tak sampai menunggu lama Brian sudah bisa melihat kakaknya dari jauh.

"kangen! Sini peluk!".

"ngak ada peluk-peluk loe udah gede,nih bawa!".

Bukannya mendapat pelukan Brian malah mendapat penolakan dan beban di tangan nya.

"loe bakalan lama bang disini?".

"eum gue bakalan ngebantuin Papa di perusahaan dan ngak berniat balik,lagian gue udah nyelesain kuliah gue".

"loe kenapa babak belur?"lanjut tanya Aslan.

"biasa laki-laki!".

"udah gede loe sekarang udah bisa bikin ulah!".

"kayak Abang ngak pernah bikin ulah aja!",ledek Brian.

"emang gue ngak pernah bikin ulah",jawab Aslan dengan bangga.

"gue ngantuk mau tidur,loe nyetir yang benar!"lanjut Aslan.

Brian yang di ingetin kejadian semalem kembali teringat dengan sosok cewek yang menolong nya.

.

.

"Rian! Mama sama Papa kemana?".

"keluar makan malam sama klien Papa".

"kenapa?"tanya balik Rian.

"ngak ada apa-apa kok!, Loe juga mau pergi?".

"iya! mau ngumpul sama teman".

"eum yaudah pergi aja!".

"kenapa loe? Ngak berani sendirian di rumah gara-gara ditonjok sama hantu semalam?".

"ngak kok! Siapa juga yang takut hantu?".

"yang tadi pagi ngrengek gara-gara hantu siapa?".

Arsya terdiam menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

"ya udah gue pergi! loe hati-hati dirumah,kalau ada apa-apa telpon gue!"peringat Brian.

Selepas Rian pergi Arsya terlihat mematung seper kian detik "kapan gue ngrengek?"tanya Arsya pada dirinya sendiri.

"keluar ah! Mumpung Mama sama Papa lagi ngak ada!".

.

.

.

"bang! Motor saya gimana udah sehat dia?".

"sehat neng! Sangat sehat malah,mau dicoba dulu biar tau?"tanya Abang bengkel.

"ngak usah bang! Langsung bawa aja,nanti Tarok sini lagi boleh ya?".

"aman neng! Hati-hati dijalan".

Jarang-jarang sekali Arsya bisa keluar rumah,dan selama ini Arsya melakukan nya secara diam-diam,karena kalau Arsya minta izin dia tidak akan pernah bisa keluar.

"Senja tidak pernah nongkrong di luar seperti kamu!",itu lah kata-kata yang sering di dengar Arsya saat dia ketahuan keluar, selalu di samakan dengan Senja.

Padahal dia dan Senja itu sangat lah berbeda,itu dulu! Sekarang Arsya sudah berusaha keras untuk menjadi Senja,dan Arsya berhasil.tapi sayang! waktu Arsya selalu habis untuk berpura-pura tanpa ada waktu untuk dirinya sendiri.

☘️hai semuanya,makasih karena udah mampir,jangan lupa like nya ya!

maaf 🙏🏻kalo penulisan nya kurang.

Fighting for everyone ❤️

Salam kenal.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!