NovelToon NovelToon

Walk In Another World With Shopee Features

Shopee.

Hari itu, aku memutuskan untuk mengunjungi pedesaan nenek. Namun, tak pernah kuduga Bus yang ku tumpangi mengalami kecelakaan. Harus nya aku mati begitupun para penumpang lainnya.

Lalu, kemana mereka semua dan kenapa aku disini sekarang?

Sendirian dihutan ini?

"Aku terbangun dalam keadaan berdiri, ini tak masuk akal... Apa tadi aku melamun? " Menatap telapak tangan dengan raut masih agak pucat.

Aku memegang kening, berpikir bahwa tadi itu hanya mimpi. Sampai, aku menyadari sesuatu yang melayang di samping ku.

Sebuah papan hologram seperti di game.

Tentu saja, mataku melirik terus kearah samping kanan ku itu. Lalu, dalam sekejap aku mengela nafas untuk menenangkan diriku.

"Apa kau serius? Ini seperti aku sudah berada di dunia lain... Serupa dengan buku novel dan manga yang selalu ku baca..."

Apa ini?!

Aku melihat ada info yang tampak pada papan itu.

Nama : Nanang Lutfi.

Ras : Manusia.

Skill :

{ Kemampuan khusus }

Shopee.

Dalam pikiran ku, sejenak aku terdiam. Merenungkan papan yang kulihat saat ini.

"Ini bukannya serupa dengan papan status?"

Mataku terlalu pokus pada kata Shopee yang tidak asing ditelinga ku.

"Shopee, itu bukannya jenis apk belanja online yang sangat terkenal di negara ku?"

Aku memegang dagu, mengangguk anggukan kepala setelah memahami sesuatu.

"Buka Shopee! " Ujarku berkata begitu dengan wajah percaya diri.

Tiba-tiba saja sebuah tab menyalip papan awalan tadi.

*Dust!

Sebuah papan yang menampilkan beranda didalam apk belanja online Shopee tersebut.

"Ini benar-benar Shopee! " Ujarku mengembangkan mata seketika.

Aku kemudian melihat lihat banyak belanjaan, namun wajah ku seketika itu juga mengerut setelah melihat bagian harga nya.

"Aku lupa, meski punya ini... Sama saja dengan tidak memiliki apapun jika tak punya sepeserpun uang kan? " Ujarku memasang wajah datar.

Aku melepas tas yang ku kenakan sedari tadi, mencari dompet yang ada pada bagian depan tas.

"Ah, ada... Dompetku... " Ujarku mengambil dompet itu.

Aku kemudian membuka dompet kantong ku dan melihat isi nya.

"Ah, aku cuman punya lima lembar kertas merah saja... Belanja online hanya bisa beli 5 barang saja, mengingat adanya sistem ongkir kan? " Ujarku memasang wajah kusut.

Aku mengambil selembar dan mendadak muncu sebuah papan hologram persegi kecil di hadapan ku bertuliskan.

{ Masukan Pembayaran. }

Aku kemudian menjadi paham hanya dengan sekali lihat.

"Aku harus menaruh uang nya disini yah? " Ucapku menaruh uang kertas di persegi itu dan mendadak persegi itu menelan uang merah kertas ku satu lembar.

Kemudian, aku jadi makin paham saat saldo yang tampak di atas berubah dari Enol menjadi Seratus ribu.

Beberapa voucher belanja muncul, termasuk cashback dan juga gratis ongkir.

"Benar-benar sama dengan Shopee yang aku kenal, punya Voucher yang banyak untuk menyenangkan pelanggan... "

Aku memegang perutku sambil berkata.

"Mumpung lagi lapar, aku mau coba beli yang murah deh... Semoga ga kayak didunia ku paket nya sampai tiga hari ... Mumpung gratis ongkir kan... Coba beli yang harga 5000 aja deh, mana tau Voucher gratis ongkir itu beneran buat harga nya tetap di 5000 ..." Ujarku mengklik papan itu dibagian pencarian.

Lalu, setelah itu aku membeli tiga jenis barang yang berbeda dengan menggunakan Voucher gratis ongkir yang memiliki waktu bertahan 30 hari sebagai jangka masa nya habis.

"Sudah ku beli, dan saldo ku tinggal 95 ribu deh... " Ujarku tersenyum dengan wajah agak meragukan kemampuan sendiri.

Namun, Tiba-tiba keraguan ku lenyap saat sesuatu muncul dengan cahaya.

Yah, sebuah lingkaran sihir bercahaya muncul di tanah berumput dihadapan mataku.

Diatas lingkaran sihir itu, terdapat 3 jenis makanan, Roti, Air Thai tea, dan Rokok Surya.

Itu membuat wajah ku seketika menampilkan senyum lebar dan sekujur tubuhku merinding.

"Ini gila, beneran muncul toh... " Ujarku memasang wajah agak tegang.

+++++

Tas penyimpanan

Bukannya ini lebih ngecheat dari dunia lama ku, in terlalu ngecheat.

Aku pikir hanya tipuan saja, namun bukan mimpi.

"Sakit sekali! " Ujarku mencubit pipiku sendiri.

"Harga nya beneran murah setelah dapat diskon 100℅ belanja pertama, dan seketika semua barang yang harusnya melebihi 50 ribu sekarang hanya seharga 5000 rupiah... Ini tak masuk akal! " Ujarku menjadi sangat shock.

Aku tak tau harus senang atau tidak, mengingat ada waktu 1 bulan untuk gratis ongkir dan diskon 100% Cashback...

"Ini membingungkan... " Ujarku berjalan bolak balik ke kanan dan kekiri sambil bergumam memegang daguku sendiri.

"Kalo begini, aku bisa hidup 1 bulan meski belanja tanpa ampun... Ini beneran luar biasa banget kan?! "

Seketika mengembangkan mata dan menyentuh kepala dengan kedua tangan ku dan berteriak.

"Akhhhhhh,, kenapa aku tidak bawa uang ku semua nya?! Sialan, harus nya aku tarik semua dari ATM ku!?! Aku bisa belanja apapun dengan cashback 100℅ uang kembali selama 1 bulan... Akhhhhh! Aku menyia-nyiakan hidup indah ku!"

*Duk!

Aku terjatuh ke tanah dengan wajah yang putus asa.

"Setidaknya, aku punya 10 juta rupiah di ATM kan? Dengan itu aku bisa belanja banyak sekali hal... "Ujarku memasang wajah sangat menyesal.

Lalu...

Aku berjalan, mengikuti jalan setapak dihutan.

Kupikir jalan setapak ini tentu nya jalan yang sering dilalui kendaraan di dunia ini.

Sambil memakan roti dan menyeruput tea Thai itu, aku bergumam.

"Masih tak percaya ini bukan mimpi... Apa ada kejadian yang ku lupa ya?"

Aku memasang wajah keluh dan rasa menyesal. Mengingat hal yang baru saja ku sesali, yaitu tak menarik semua uang ku di ATM.

"Kalo aku tahu begini, harusnya semua uang ku ditarik saja dari tabungan... Aku juga awal nya kan mau tinggal di pedesaan nenek, semenjak listrik dan internet masuk... "

Berjalan dengan wajah keluhan.

"Harusnya aku hidup santay dengan uang itu, mengingat Voucher cashback 100℅ yang ku punya kan? "

Aku mendengar suara dentakan berulang di sampingmu, saat dia berhenti ku dapati seorang dengan kereta kudanya menyapa ku.

"Hey, Tuan... Kenapa anda bisa berada di hutan ini? " Ujarnya bertanya padaku.

Aku mengembangkan mata.

"Aku bisa paham bahasa nya, bahasa asing yang harus nya tak kupahami... " Ujarku dihati.

Kemudian aku menjawabnya.

"Aku Nanang Luthfi, datang dari pedesaan yang tak jauh dari sini... " Ucapku dengan senyuman ramah.

Dia menatap ku dari atas sampai kebawah.

"Pedesaan seperti apa yang ada tak jauh dari sini Tuan? Pakaian Anda sangat baik, seperti seorang Aristorat atau bangsawan dari suatu Negri... "

Aku tertawa tak enak, lalu berkata dengan senyuman yang agak kaku.

"Aku minta maaf, seperti menipu anda sangat sulit ya... Aku sebenarnya pengembara yang datang dari negri jauh dari benua tenggara... "

Dihatiku.

"Apa dia akan percaya kali ini? "

Sementara pria itu memandang ku dengan wajah curiga.

"Apa anda serius? Barusan anda bilang berbohong soal penduduk desa sekarang anda jadi pengembara? "

Dia menonggakkan kepalanya dan kemudian berkata.

"Terserah lah, aku tak bisa membahas hal pribadi anda... Yang bisa ku lakukan, menawarkan anda tumpangan saja... Mau ikut aku ke kota di depan sana? "

Aku mengangguk dengan senyuman senang.

"Ada kota?! Tentu aku mau ikut! "

Dia melihat ekspresi ku jadi tersenyum.

"Tampaknya, anda beneran pengembara dari reaksi anda yang tak tahu bahwa di depan sana ada kota... "

Aku naik ke belakang dan duduk di kereta gerobaknya.

"Ada banyak barang disini? " Ujarku melihat disegala sisi kuku ada banyak keranjang dan gentong.

Dia menjawab ku dengan senyuman sambil memegang tali kembali kuda nya.

"Aku pedagang keliling di Malboure,nama saya Rolan, saya baru saja pulang dari desa terdekat yang ku kunjungi ... "

"Oh, anda pedagang... " Ujarku agak sedikit kagum dengan nya.

Di kemudian bertanya padaku. "Di Malboure nanti, apa yang mau Tuan Luthfi lakukan ? "

Aku mendengar itu menyadarinya. "Kau benar juga, Rolan... Aku harus memikirkan rencana kehidupan ku kedepannya... "

Dia melihat tas ku, dan kemudian berkata.

"Aku kira anda seorang pedagang, dari tas yang anda punya? Kupikir itu tas penyimpanan? "

"Tas penyimpanan? " Ujarku memperhatikan tas milikku.

Aku kemudian mengingat ucapannya, tas penyimpanan yang dia maksud kemungkinan mirip yang ada di game.

"Ah, ini bukan tas ajaib seperti itu... Ini hanya tas biasa... "

Dia berkata padaku dengan senyuman lebar.

"Anda berbohong lagi Tuan Luthfi ... Tas itu memancarkan aura magic yang berati itu Tas penyimpanan... Kami para pedagang bisa tau hanya dengan sekali lihat... "

"Loh? " Itu membuat aku jadi sangat bingung.

"Apa iya? " Ujarku memperhatikan tas ku dan kemudian membuka nya.

Dan yah, aku menjadi pucat saat ku sadari dasar dari tas ku adalah sebuah kegelapan hitam yang berputar.

"Ternyata benar, awalnya aku tak melihat nya dengan seksama, Tas ku sekarang jadi tas ajaib setelah sampai di dunia ini... " Ujarku menjadi gemetar.

Pembuatan tanda pengenal penduduk

"Untuk melihat barang bawaan kita, hanya perlu mengucapkan buka inventori... Terkadang ada pedagang yang tak hapal barang dagangannya sendiri... Sihir yang dikembang Inventori yang terhubung ke tas penyimpanan sihir itu praktis..."

Ujarnya saat membawa kereta kuda sambil mengobrol dengan ku.

Tak selang beberapa saat kami sampai di kota, aku melihat gerbang nya sudah tak jauh dari pandangan kami berdua.

"Itu gerbang kota Malboure... " Ujarnya Rolan memunjuk dari kejauhan.

Aku melihat itu dengan mata yang tertuju kearah tunjukkannya.

"Jadi itu Malboure? " Ujarku melihat dari kejauhan kota itu tampak indah, persis seperti yang sering digambar kan di film dan manga fantasi.

Sebuah kota yang dikelilingi tembok melingkar berbentuk bundar, diatas jalan bukit yang menurun kau bisa melihat keseluruhan kota tersebut yang tampak sangat indah.

Dari jauh ada kastil yang berada tepat di tengah kota, mungkin itu adalah rumah nya penguasa kota tersebut.

"Anu, Tuan Luthfi... Apa anda punya kartu Identitas? " Ujarnya bertanya padaku dengan senyuman khawatir.

Aku terdiam sejenak lalu menjawabnya dengan wajah tertunduk.

"Aku tak punya hal semacam itu... "

Dia mendengar itu tertawa tak enak. "Bagaimana mungkin seorang pedagang tak punya kartu Identitas? "

Dia berkata padaku dengan senyuman dan helaan nafas nya.

"Ha-ah, sesampainya dikota... Anda harus daftarkan kartu Identitas Anda ya... "

Saat sampai digerbang, dua penjaga menahan kereta kuda milik Rolan. Kemudian Rolan menunjukkan kartu Identitas nya dan penjaga mengecek kebelakang gerbong kereta kudanya.

Mereka berdua melihat diriku, dan memanggil ku.

Setelah itu, aku dibawa ke pos penjaga.

Di hadapan Seorang Penjaga yang memakai helm armor. Dia melepas helm armor nya dan menaruh nya di meja.

Aku bisa melihat seorang perempuan cantik berambut pirangpirang dan pupil mata biru.

"Anda bernama Nanang Luthfi, seorang pengembara dari benua Tenggara... Aku tak pernah dengar negara yang and sebutkan barusan di benua tenggara ... "

"Ah, itu negara yang cukup besar sebenarnya... Aneh sekali, tak ada yang tahu... "

Dia mengambil pena bulu burungnya dengan kertas agak kuning itu,Dia menulis.

"Yah, ada banyak hal aneh didunia ini yang pasti Anda perlu mengisi bagian yang sudah aku tulis sekarang... " Menyodorkan kertas itu kemudian padaku.

Aku melihat kertas itu, ternyata dia menulis formulir pendaftaran.

"Aku hanya perlu mengisi formulir inikan? "

Dia mengangguk. "Yah, begitulah... Setelah itu biaya nya 2 keping perak... "

Rolan yang berdiri disampingku tersenyum.

"Ayo bayar, Tuan Luthfi lalu anda bisa dapat kartu Tanda pengenal anda... "

Aku menatap Rolan dengan wajah sedih.

"Maafkan aku Rolan, diriku kehabisan uang... "

Dia mendengar itu jadi memasang wajah tak enak.

"Eh? "

Melihat wajah nya, aku merasa terpukul.

Dihatiku.

"Rolan mulai memandangku sebagai beban... "

Seseorang datang, rekan penjaga itu yang tadi bersama nya di gerbang.

Dia membawa Bola kristal di tangannya, kemudian menaruh nya di meja.

"Aku membawa kurs pendeteksi Sihir dan kemampuan... "

Membuka helm armornya, teterlihat perempuan lagi rambut merah dan pupil mata hitam yang sama dengan ku.

"Hmmm, ada yang aneh dengan ku? " Tanya dia padaku yang menatap nya.

Aku menatap Rolan, dan melihat rambut coklat muda dan pupil mata muda.

"Dunia ini punya warna beragam di mata dan rambut mereka? " Ujarku bertanya tanya di hati.

Rolan melihat tatapan ku mengeluh dengan membuang nafas.

"Ha-ah, kita baru saja bertemu Tuan Luthfi tapi anda sudah berhutang 2 perak padaku... "

Aku menjadi malu seketika dan meminta maaf saat itu juga.

"Maafkan aku Rolan, aku pasti akan menggantinya! " Ujarku menunduk di hadapannya.

Dia menjadi salah tingkah.

"Hey, jangan berlebihan... Ini hanya dua koin perak, tak perlu sampai berlutut juga... "

Aku memandang nya dengan haru.

"Rolan, kau pria baik! "

Perempuan berambut pirang itu menegurku.

"Hey Tuan Luthfi, cepat selesai kan ini... Aku punya banyak perkerjaan di gerbang depan... Para ksatria penjaga kota itu pasti mulai bosan menggantikan tugas kami berdua... "

Aku berdiri dan menunduk meminta maaf.

"Maafkan aku, akan ku selesai kan... " Ujarku kembali duduk di kursi.

Dia lalu mengangguk padaku, perempuan berambut merah yang tengah berdiri di samping penjaga pirang itu.

"Silahkan taruh tangan anda di atas Kristal, ini untuk pengukuran mana dan berkah... "

Aku mengangguk dan memaruh telapak tanganku.

_____

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!