NovelToon NovelToon

STOP BULLYING.

awal

Di sebelah sekolah menengah pertama (SMP)

Seorang siswi Begitu bahagia saat mendapatkan kertas kelulusan nya. Dengan nilai terbaik, wanita itu mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sekolah menengah atas(SMA).

semua orang merasa iri pada nya, karena sekolah yang akan dia tempati adalah sekolah yang terkenal elit di kota itu.

Sungguh beruntung sekali jadi gadis itu.

Gadis itu berlari pulang dan segera menghampiri sang ibu yang sedang memasak di dapur.

"ibu liat lah aku dapat apa,"teriak gadis itu.

Sang ibu langsung menghampiri putri nya dan membaca surat Yang di bawa oleh putri nya.

Seketika senyum wanita itu mengembang, dia benar benar bangga pada putri nya.

Walaupun terlahir dari keluarga miskin, putri nya itu bisa merasa sekolah di sekolah terkenal ini.

" ibu bangga padamu Tiara,"ucap sang ibu.

Yah nama gadis cantik itu adalah Tiara, kecantikan nya itu tertutup oleh pakaian kumuh yang dia gunakan.

Tapi Tiara sama sekali tak merasa malu menggunakan pakaian kumuh itu, dia tetap bangga walaupun hidup sederhana.

Sedari kecil Tiara tak pernah mendapatkan kasih sayang seorang ayah.

Ibu nya bercerai dengan ayah nya, karena pria itu berselingkuh di belakang nya, dan lebih memilih wanita yang cantik dan kaya, di banding dengan diri nya, wanita itu hanya bisa berlapang dada menerima semua nya.

Wanita itu bekerja sebagai tukang sapu jalan yang di gaji 35 rb/ hari nya.

Bagi mereka itu sudah lebih dari cukup untuk memenuhi semua kebutuhan nya.

"untuk merayakan kelulusan mu ini, bagaimana kalau kita makan bakso di warung kang Umar,"ucap sang ibu.

Tiara mengangguk dengan senang, sudah lama rasa nya dia tak memakan bakso kang Umar, bakso yang terkenal enak di kota itu.

Tiara bergegas masuk ke dalam kamar nya dan mengganti pakaian nya.

Begitu pun sang ibu yang sudah mengambil tas selempang kusam nya.

" ayo ibu, rasa nya aku sudah tak sabar makan bakso kang Umar,"ucap Tiara.

Sang ibu mengangguk dan menggandeng tangan putri nya, ibu nya pun mengeluarkan sepeda ontel nya, satu satu nya harta yang paling berharga, karena sepeda itulah yang selalu menemani hari hari nya di mana pun dia pergi, termaksud saat bekerja.

Setiba nya di bakso kang Umar, Tiara kembali memegang tangan sang ibu.

" eh ada orang miskin juga mau makan bakso, emang nya situ mampu beli bakso kang Umar,"ucap seorang wanita.

Wanita itu ada tetangga nya yang selalu saja menghina nya, tapi mereka tak ada sedikitpun niat untuk membalas penghinaan itu.

" eh iya bu Dewi, anak saya lulus sekolah,dan mendapatkan beasiswa, jadi saya ingin merayakan nya di sini,"ucap Tuti.

"hahahah gak elit banget sih, kayak saya dong, bawa anak saya libur di luar negri,"ucap Dewi.

" heheh iya ibu, Saya gak punya uang sebanyak ibu, jadi bisa nya makan bakso kang Umar saja,"ucap Tuti lagi, dengan suara lembut nya.

" aduh buang buang waktu aja nih orang miskin, sana pergi dari hadapan saya, saya mau ke mall buat beliin anak saya perlengkapan sekolah dulu,"ucap Dewi.

" ehh neng Tiara dan Bu tuti, mau makan bakso yah,"ucap kang Umar.

" eh iya kang, "ucap Tuti.

" wah seperti nya Bu tuti ada banyak rezeki nih,"ucap kang Umar lagi.

" hehe Alhamdulillah kang, saya pegen ngerayain kelulusan putri saya,"ucap Tuti.

" wah selamat yah neng Tiara, kang Umar senang Dengar nya, kalau begitu kalian duduk yah saya siapin dulu bakso nya,"ucap kang Umar, yang di angguki oleh Tiara dan ibu nya.

tak berselang lama bakso pun berjejeran di Depan Tiara dan sang ibu, Tiara dan ibu nya sempat tercengang melihat semua jenis bakso yang ada di hadapan nya.

" eh kang Umar, seperti nya ini salah deh, saya pesan dua porsi bakso original saja,"ucap Tuti.

"enggak kok Bu, ini memang spesial untuk neng Tiara, kang Umar kasih gratis, karena neng Tiara udah lulus dengan nilai terbaik,"ucap kang Umar.

" wah beneran kang,"ucap Tiara.

"benar neng,ayo di makan bakso nya,"ucap kang Umar.

"aduh kang saya gak enak nih, pasti harganya mahal ini, nanti kang Umar bisa rugi,"ucap Tuti.

" walah Bu Tuti gak perlu mikirin itu, saya ikhlas kok, saya sudah anggap Tiara seperti anak saya, jadi saya juga mau ikut ngerayain kelulusan nya,"ucap kang Umar.

"udah udah, gak perlu di pikir lagi, ayo makan saja, kalua gak sanggup habisin, nanti kang Umar bungkus buat di bawa pulang,"

"wah makasih yah kang Umar, semoga rezeki nya lancar terus,"ucap Tiara.

" Aamiin,"ucap kang Umar dan Tuti bersama.

Tiara dan sang ibu pun mulai menikmati bakso yang ada di hadapan nya, rasa nya Tiara benar benar bahagia bisa makan bakso sebanyak ini, apalagi mengingat bakso kang Umar paling top di kota ini, dan harga nya lumayan lah hehe 25rb/ porsi."

"Tiara udah kenyang Bu, bungkus aja yah"ucap Tiara .

Sang ibu mengangguk dan segera meminta kresek pada pegawai kang Umar,

Setelah itu mereka pun pamit pada kang Umar

" neng Tiara,ini ada sedikit rezeki, kamu beli buku sekolah yah, semoga bermanfaat,"ucap kang Umar memberikan uang merah pada Tiara.

"loh kang Umar jangan deh, saya gak enak, udah makan gratis malah di kasi uang lagi,"ucap Tuti.

" gak papa Bu, itu rezeki Tiara,"ucap kang Umar.

" sekali lagi makasih yah kang, semoga rezeki nya lancar selalu,"

 "Aamiin,"

" ayo nak, sekalian kita singgah beli buku yah,"ucap sang ibu yang di angguki oleh Tiara.

Tiara dan ibu nya pun segera menuju ke toko buku dan membeli dua pack buku, tak lupa juga alat tulis yang di butuhkan.

Uang yang di berikan oleh kang Umar, semua nya Tiara belikan untuk peralatan sekolah nya.

"nak ibu belum bisa beliin kamu tas dan sepatu, nanti kalau ibu ada rezeki ibu beliin yah,"ucap sang ibu.

" gak papa kok Bu, yang lama masih bagus, masih bisa di pakai,"ucap Tiara.

" terimakasih yah nak, kamu memang anak ibu yang paling pengertian,"ucap Tuti.

setelah membeli semua kebutuhan Sekolah nya, mereka pun memutuskan untuk kembali ke rumah nya.

Walaupun rumah itu sangat kecil,tapi mereka bersyukur karena tidak harus ngontrak, rumah itu juga adalah peninggalan nenek nya.

Tuti bersyukur karena tak jadi menjual rumah itu, andai saja dia menuruti keinginan suami nya dulu untuk menjual rumah ini, entah di mana dia akan tinggal, karena untuk menyewa rumah saja dia tak mampu.

...........

BISMILLAH, PEMULA.

tekan tombol bintang 5,kalau kalian suka.

hari pertama.

sebulan kemudian, setelah libur sekian lama, hari ini ada hari pertama Tiara masuk ke sekolah baru nya.

Tiara benar benar tercengang melihat keindahan sekolah itu.

Bangunan yang megah,dan memiliki 5 lantai, dan fasilitas yang lengkap.

Rasa nya Tiara lagi lagi bersyukur karena bisa bersekolah di sekolah ini, dia harap, dia juga memiliki banyak teman setelah ini.

Tiara melangkah kan kaki nya masuk ke dalam sekolah itu dan menatap setiap sudut di ruangan itu, yang sama sekali tak ada kekurangan apapun, sekolah itu sangat sempurna.

Semua orang yang melihat Tiara merasa jijik, karena pakaian nya yang kusam.

tapi itu semua tak membuat Tiara malu, yang terpenting dia bisa melanjutkan pendidikan nya hingga selesai, Dan mencari pekerjaan untuk membantu sang ibu.

dari jarak jauh, Tiara menatap sekumpulan siswa yang terus berteriak.

Tiara melihat seseorang yang duduk di lantai dengan keadaan yang sangat memprihatikan.

Ingin rasa nya Tiara menolong nya, tapi dia tak berani karena dia adalah siswa baru di sekolah ini.

" apa loh liat Liat,"ucap seorang wanita yang menoleh ke arah Tiara.

Tiara terkejut dan menunduk kan kepala nya

" eh maaf, saya tidak sengaja melihat nya,"ucap Tiara.

gadis itu mendekati Tiara dan menatap nya dari atas hingga ke bawah," seperti nya loh bisa Sekolah di sini karena beasiswa,"ucap nya mengejek.

" iya kak, saya dapat beasiswa,dan bisa melanjutkan sekolah saya di sini,"ucap Tiara sopan.

Krriiinngg

Bell masuk pun berbunyi, semua orang dengan cepat berlari masuk ke dalam kelas nya masing-masing, bahkan Tiara juga ikut berlari dan mencari kelas nya.

" astaga, ternyata orang miskin itu sekelas dengan kita,"ucap gadis tadi.

Tiara juga sedikit terkejut melihat nya, karena ternyata wanita itu sama seperti diri nya, siswa baru, tapi yang membuat Tiara heran adalah, kenapa dia bisa sekejam itu pada kakak kelas tadi.

Bahkan tak ada guru yang berani melarang nya saat melihat wanita itu menghina kakak kelas tadi.

" seperti nya kita punya mainan baru,"ucap wanita itu."

"Agnes, jangan bilang mangsa selanjutnya adalah dia,"ucap sahabat nya.

" tentu saja, rasa nya aku sudah tidak sabar ingin melihat nya menangis,"ucap Agnes.

tak berselang lama guru pun masuk dan memberikan sedikit materi di hari pertama, semua siswa mengikuti pelajaran hingga selesai.

Hari ini pelajaran tak terlalu banyak karena masih masa pengenalan, Tiara yang baru Ingin memasukan buku nya di dalam tas, langsung di Robek oleh Agnes.

" apa yang kau lakukan, kenapa kau merobek buku ku,"ucap Tiara.

" kenapa?, loh marah,"ucap Agnes.

"loh mau laporin gue ke guru,"ucap Agnes lagi.

" dasar miskin, belagu banget masuk di sekolah ini lewat jalur beasiswa,"ucap Agnes, yang di tertawa kan oleh semua geng nya yang memiliki 4 anggota.

" yuk kawan kawan,kita pergi,"ucap Agnes.

Setelah kepergian Agnes, Tiara merapikan lembaran buku nya yang sedikit robek.

" hahh, baru juga pertama sekolah, udah apes,"lirih Tiara.

Tok

Tok

tok

Tiara menoleh dan menatap seorang siswa yang seperti nya dia pernah liat.

" yah, dia adalah siswa yang di hina habis habisan tadi,"

" apa aku boleh masuk,"ucap gadis itu.

Tiara tersenyum dan mengangguk.

" hay perkenalkan,nama ku Monika,"ucap nya.

"namaku Tiara, senang bisa berkenalan dengan mu,"ucap Tiara.

Monika tersenyum.

" apa kamu siswa

 yang mendapatkan beasiswa sekolah di sini,"ucap Monika.

Tiara mengangguk," kita sama, aku juga dapat beasiswa, dan bisa sekolah di sini,"ucap Monika lagi.

"eh apa aku boleh mengatakan sesuatu,"ucap Tiara.

" tentang kejadian pagi tadi?,"ucap Monika.

dengan cepat Tiara kembali mengangguk

" jangan berurusan dengan nya, dia adalah anak pemilik sekolah ini, bahkan kakak nya juga sekolah di sini, dia sama sama memiliki sifat yang angkuh dan sombong,"ucap Monika.

" aku peringatkan kau untuk tidak meladeni nya, karena biar bagaimanapun kita lah yang akan tetap di salah kan,"ucap Monika.

" perbedaan kasta di sini sangat di junjung tinggi, jika kita berada di kasta terbawa,maka kita akan menjadi mainan untuk nya,"ucap Monika lagi.

Tiara terdiam dan mengangguk kan kepala nya, walaupun Monika tak mengatakan itu, Tiara juga tidak akan ada niat untuk meladeni nya, karena sang ibu pernah berpesan untuk berkelakuan baik di sekolah nya, jika ada yang menggangu nya, Tiara tak perlu membalas nya, cukup Allah saja yang membalasnya.

...

Setelah itu Tiara pun melangkah kan kaki nya keluar dari gedung sekolah itu, di sana sang ibu sudah ada untuk menjemput nya.

" ibu,"ucap Tiara dengan senyuman manis nya.

" senyuman anak ibu bahagia sekali, seperti nya kamu sudah punya teman,"ucap Tuti.

" iya ibu, aku sudah punya teman,"ucap Tiara.

Tiara pun naik ke atas sepeda dan menceritakan semua tentang sekolah nya.

" kelas nya sangat luas Bu, bisa di bilang, ukuran kelas nya sama seperti rumah kita hehehe,"ucap Tiara.

" wah benar kah, kamu harus bersyukur nak, bisa sekolah di sana,"ucap Tuti.

" hehe iya ibu,"ucap Tiara.

Pipppppppppp

Suara klakson mobil mengagetkan Tuti dan Tiara, kedua nya tak bisa menahan keseimbangan nya sehingga terjatuh.

Mobil yang di belakang nya pun pergi begitu saja,tanpa membantu nya.

" siapa sih itu,"ucap Tiara kesal.

" sudah nak, gak usah di ladenin, mungkin dia sedang buru buru,"ucap Tuti.

" yah walaupun begitu dia juga gak boleh seenaknya seperti itu Bu,"ucap Tiara.

" sudah nak, jangan mengatakan apapun lagi, ayo kita lanjut pulang,"ucap Tuti kembali mengayun sepeda nya.

..

" hahaha aku puas banget, rasain tuh,"ucap Agnes dan geng lain nya.

" haha seru juga yah punya mainan baru,"ucap Loly, sahabat Agnes.

" hahah iya, siapa suruh dia berani Nantang ngin gue tadi,"ucap Agnes.

Ternyata pelakunya adalah Agnes dan ketiga sahabat nya. Sungguh anak itu benar benar tak punya hati.

" nes ayo makan dulu gue laper nih,"ucap Rere.

" iya bener yang di katakan Rere, loh belum kasih kita makan nih,"ucap Puput.

" iya iya ,kita singgah makan yah, di restoran terkenal milik ayahku juga,"ucap Agnes, yang membuat ketiga sahabat nya kegirangan.

" loh memang the best deh Agnes,"ucap Loly.

setelah itu Agnes pun melajukan mobil nya menuju ke restoran termahal milik ayah nya, setiba nya di Sana dia melihat sang kakak yang ada di sana.

Ternyata kakak nya juga ke sini bersama geng nya.

" wah adikku cantik, bagaimana hari pertama mu sekolah, seperti nya kau bahagia terlihat dari raut wajah mu,"ucap meli kakak Agnes.

ruangan BK.

" seperti biasa, aku menemukan mainan baru di sekolah,"ucap Agnes.

Meli tersenyum," bermain main lah dengan puas, sekolah itu adalah milik ayah kita, dan kita adalah penguasa di sana,"ucap meli dengan bangga.

" tentu saja kak, apalagi dia hanya anak miskin yang berhasil Sekolah di sana karena jalur beasiswa,"ucap Agnes lagi.

Meli kembali mengangguk dan menyuruh adik nya untuk ikut bergabung di meja nya.

semua nya pun akhirnya makan bersama di meja itu.

...

"nak bangun nak, kamu belum makan loh,"ucap Tuti.

"eh iya Bu, maaf yah Tiara gak bantu, Tiara ngantuk banget,"ucap Tiara.

" gak papa nak, ayo kita makan dulu,"Ucap Tuti, yang di angguki oleh Tiara.

gadis itu pun mengikuti langkah sang ibu ke ruangan tengah, beralaskan tikar usang, makanan pun sudah tertata rapi di atas Nya.

Tempe goreng plus sambel nya, tak lupa juga sayur kesukaan nya, cah kangkung.

" ibu besok Tiara bawa bekal ini yah,"ucap Tiara, yang di angguki oleh sang ibu.

Tiara benar benar menikmati makanan itu, walaupun terlihat sederhana, tapi makan itu sangat nikmat di mulut nya.

Tiara juga tak pernah menuntut apapun dari sang ibu,anak itu selalu menerima apapun yang ibu nya berikan, seperti nya Tuti mendidik nya dengan baik.

Setelah selesai menikmati makanan nya, Tiara pun membantu sang ibu mencuci piring dan peralatan dapur lain nya, setelah itu dia pun kembali masuk ke dalam kamar kecil nya dan membaca buku pelajaran nya.

....

" ayah, kenapa sih di sekolah kita harus menerima siswa jalur beasiswa,"ucap Agnes.

"gak elit banget,"ucap Agnes lagi.

" sebenarnya ayah juga gak mau, tapi kalau ayah gak menerima nya sekolah kita gak akan mendapatkan bantuan lagi dari pemerintah, "ucap Arif sang ayah.

" kan lumayan, bisa buat nambah jajan kalian,"ucap Arif.

" astaghfirullah mas, bisa gak kamu gak usah ngambil uang itu?, kita sudah punya segalanya, biarkan uang itu di berikan pada anak yang bersangkutan saja,"ucap sang istri.

"enak aja kamu, biaya pengeluaran di sekolah itu sangat besar, enak aja minta gratis,"ucap Arif.

"iya nih ibu, sok baik banget,"ucap Melli.

"astaghfirullah, kenapa kalian seperti ini sih, kalian semua terlalu serakah,"ucap Arin,sang ibu.

" stop deh ma, kalau kita gak serakah, gak mungkin kita bisa seperti ini, kamu diam saja dan gak perlu ikut campur, toh kamu juga menikmati nya,"ucap Arif.

Arin benar benar tak habis pikir dengan sikap suami dan anak anak nya, semuanya seperti di buta kan oleh harta.

Padahal awal dia membangun sekolah itu bersama suami nya, suami nya pernah berpesan untuk meng gratis kan sekolah itu untuk anak yang kurung mampu, tapi kenapa sekarang dia malah mengambil keuntungan dari itu semua.

"aku gak selera makan lagi,"ucap Arif.

"aku juga,"ucap meli dan Agnes.

Semua nya meninggalkan meja makan bersama, sedangkan Arin, hanya mampu mengelus dada nya, dia benar benar tak menyangka bahwa semua kekayaan ini akan mengubah sifat suami dan anak anak nya.

...

Ke esokan pagi nya, kini keluarga nya kembali berkumpul di meja makan, tapi tak ada seorang pun yang mengeluarkan suara.

Setelah selesai Arif langsung meninggalkan meja makan dan pergi tanpa mempedulikan istri nya yang trus menatap nya.

Setelah itu Agnes dan kakak nya pun pergi ke sekolah..

...

"aku masuk ke kelas yah Bu, ibu hati hati pulang nya,"ucap Tiara.

"iya nak, kamu juga belajar yang rajin yah, jaga kelakuan mu,"ucap Tuti.

Pippppppp

Pipppppp

Tuti dan Tiara terkejut, tuti pun meminggirkan sepeda nya, Dan membiarkan mobil itu masuk melewati nya.

setelah mobil itu terparkir rapi, seseorang yang ada di dalam nya pun keluar dan melangkah kan kaki nya mendekati Tiara.

" heee orang miskin, bisa gak kamu jangan menghalangi jalan orang, bikin rusak mood aja, minggirin tuh sepeda butut loh,"ucap nya.

"woy Agnes, loh kenapa sih pagi pagi udah marah marah,"ucap Loly.

" tuh orang miskin, bikin mood hilang aja,"ucap Agnes.

Agnes mengambil batu dan melempar kan nya ke arah Tuti, Tiara yang melihat nya benar benar marah.

Gadis itu mendekati Agnes.

Plakkkk..

Entah dapat keberanian dan dari mana, gadis itu melayang kan satu tamparan di pipi Agnes, Tiara tidak terima ibu nya di perlakukan seperti itu.

" loh berani nampar gue,"teriak Agnes.

Tiara dan Agnes pun terlibat perkelahian, Tiara menjambak rambut Agnes, begitu pun sebaliknya..Tuti berusaha melerai Kedua nya, tapi geng Agnes malah memperkeruh suasana.

Ketiga sahabat nya juga ikut memukul Tiara, dan itu semua tak lepas dari pandangan guru guru yang ada di sana, dia tak berani berbuat apapun selain diam saja.

Setelah kedua nya berhasil di pisah kan, Agnes terus saja memberontak ingin memukul Tiara tapi di tahan oleh siswa lain nya

Kedua nya di bawa ke ruangan BK dan di mintai kejelasan.

" dia yang duluan pak, dia melempari ibu saja dengan batu, dan saya tidak terima itu,"ucap Tiara.

" loh yang duluan miskin, loh ngehalangi jalan gue,"ucap Agnes.

"stop stop, bapak gak mau ada keributan lagi, Tiara cepat minta maaf, kamu salah karena telah menghalangi jalan nya,"ucap kepala sekolah.

"loh pak, tapi dia melempari ibu saya dengan batu,"ucap Tiara.

" tapi kamu yang duluan menampar nya kan, jadi kamu tetap bersalah,"ucap kepala sekolah itu lagi.

Tiara benar benar tak habis pikir, dia tak bersalah dalam hal ini, dia hanya ingin keadilan untuk ibu nya, dia juga tak terima ibu nya di perlakukan seperti itu, tapi kenapa semua nya malah menjadi kesalahan nya.

" saya tidak mau minta maaf pak,"ucap Tiara.

" kalau begitu keluar saja dari sekolah ini,"ucap kepala sekolah itu.

" nak minta maaf saja, ibu gak papa kok,"ucap Tuti.

"tapi ibu,"Ucap Tiara terhenti.

" ibu benar gak papa,"Ucap Tuti.

Tiara hanya mampu menghela nafas panjang,dan bangkit dari duduk nya.

" maaf,"ucap Tiara.

"cium sepatu gue,"ucap Agnes.

Tiara terdiam dan menatap Agnes dengan tatapan yang begitu sulit di artikan.

" Tiara cepat lakukan, atau kau di keluarkan dari sekolah,"ucap kepala sekolah itu lagi.

Tiara berjongkok di hadapan Agnes dan mulai membungkuk kan badan nya mencium sepatu wanita itu.

Agnes benar benar puas, dia benar benar bahagia, " ini baru awal, gue belum puas,"batin Agnes lagi.

setelah itu mereka pun keluar dan kembali ke dalam kelas masing-masing, dan Tuti pun juga sudah pulang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!