NovelToon NovelToon

Salah Memilih

Masa muda

Anisa Rutari adalah seorang gadis remaja yang mempunyai kisah hidup berliku untuk seusianya. Dia tumbuh dikeluarga yang tidak sempurna. Tapi dia tetap menjadi gadis yang baik dan taat dengan aturan agama dan keluarga. Hingga suatu hari dia mengenal seseorang yang merebut hatinya.

Anisa.. panggil laki laki bertubuh tinggi dengan wajah yang tampan dan wanita akan terpesona bila melihatnya. Tapi tidak dengan Anisa.

Didalam hidup Anisa hanya ingin fokus bekerja untuk membantu ibunya. Karna ibunya sudah berjuang untuk membesarkan Anisa dan kakaknya. Ayah Anisa yang pergi entah kemana. Anisa dan sang kakak tidak merasakan kasih sayang seorang ayah sejak berumur 2 tahun.

Semua yang ibu dan keluargnya rasakan dulu dijadikan pelajaran untuk masa depan.

Anisa pekerja keras dan sangat rajin. Dia belum mau menerima laki laki yang datang untuk mengajak kehubungan yang lebih serius.

Dalam pikirannya sekarang hanya ingin bekerja dan mengurangi beban ibunya.

Pendekatan

Hari ini Anisa berangkat kerja dengan berjalan kaki. Rumah dan tempat kerjanya tidak terlalu jauh. Waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi, dia datang sedikit terlambat dari biasanya.

Dirumah ada pekerjaan yang harus diselesaikan terlebih dahulu. Anisa mulai bekerja, dia tidak ingin kena marah atasannya. Dihari ke 7 dia bekerja, Anisa merasa senang karna teman teman kantornya baik dan bersahabat.

"Anisa,, dipanggil pak Bos' ujar Dewi.

Anisa bingung kenapa dipanggil direktur. apakah dia melakukan kesalahan. Dia masih termangu, sampai dikagetkan Dewi.

"Hei..jangan melamun Nisa, cepat pergi sebelum pak bos marah." Dengan pikiran yang masih bingung, dia harus segera menemui sang penguasa kantor ini.

Dengan langkah gontai akhirnya sampai juga didepan ruangan direktur. Ada sekretaris yang cantik yang menyambutnya.

'Permisi mbak, bisakah saya bertemu dengan pak direktur. tanya Anisa dengan suara gemetar. Sekretaris cantik itu ternyata bernama Nia. '"Maaf ada keperluan apa ya mau ketemu pak direktur, tanya Mbak Nia. Tidak tau mbak, tapi kata mbak Dewi saya dipanggil pak direktur, jawabku yang juga masih bingung mengapa dipanggil. Mbak Nia menekan telpon yang ada diatas mejanya. Dengan penasaran aku dengar pembicaraan Mbak Nia dengan orang yg ditelpon. ' Baiklah mbak saya antar ke ruang pak direktur, ajak mbak Nia. Dia mengetuk pintu ruangan yang ada disamping meja, perasaan semakin tidak enak. ' Silahkan masuk mb, pinta mbak Nia. Dengan masih menunduk aku masuk keruangan yg kurasa cukup luas.

'Apa masih ingin berdiri saja? aku mendengar orang yang ada dihadapan ku. Sepertinya aku tidak asing dengan suara itu. Sedikit kuangkat kepalaku untuk bisa melihat orang itu. Betapa kaget nya, ternyata orang itu adalah orang yang pernah menolongku dulu sewaktu aku hampir ditabrak sebuah mobil. Aku menyebrang jalan dengan tergesa gesa karna takut terlambat masuk sekolah. Walau sudah lama aku masih ingat wajah orang yang menolongku. Dulu aku sempat ingin mengucapkan terimakasih tapi belum sempat karna orang itu sudah pergi.

"Maaf ada kesalahan yang saya lakukan hingga bapak memanggil saya," jawabku masih dengan suara bergetar.

"Apakah semua orang yang kupanggil melakukan kesalahan," jawabnya dengan diiringi tawa.

"Kalau tidak ada salah mengapa bapak memanggil saya," jawabku lagi.

"'Apakah kamu masih ingat dengan saya?"tanyanya. Dengan wajah kaget aku berani menatap atasanku itu. Kenapa dia masih ingat aku.

"Bagaimana nona, masih ingat siapa aku?"tanyanya lagi dan itu membuat aku sadar.

"Iiya pak,, bapak adalah orang pernah menyelamatkan saya, maaf dulu saya belum mengucapkan terima kasih. Bapak sudah terlanjur pergi dahulu. Terimakasih pak atas pertolongannya", ucapku.

"Kamu tau sampai sekarang aku penasaran dengan kamu. Sambil menunjuk kearah ku.

Aku masih bingung dengan jawabannya. "Kenapa bapak penasaran dengan saya pak?"kuberanikan untuk bertanya.

" Kamu adalah gadis yang membuat aku selalu memikirkanmu semenjak pertama kali ketemu, katanya lagi. Dan sekarang aku sudah menemukanmu disini," katanya lagi.

"Maksud bapak apa ya? Kita bertemu baru dua kali dan sekarang bapak berkata seperti itu." Aku berusaha untuk mencerna kata kata dari atasanku ini.

"Maaf pak, kalau memang tidak ada yang harus saya kerjakan lagi, saya mohon pamit." Aku berusaha bersikap sewajarnya, walau ada banyak pertanyaan di pikiranku. Tanpa menunggu jawabannya aku keluar dari ruangan itu.

Penasaran

Aku segera meninggalkan ruangan tadi. Dan kembali ke meja kerjaku. Mbak Dewi penasaran dengan yang terjadi.

"Nisa ada yang terjadi, kamu melakukan kesalahan apa? tanya mbak dewi penasaran.

Aku tersenyum dan bilang" Gak apa-apa mbak, cuma perkenalan dengan karyawan baru, jawabku berbohong. Sudah yuk kerja lagi" ajak mbak.

Aku kembali bekerja dan tak terasa sudah waktunya istirahat. Aku memilih sholat dulu baru makan siang. Saat sudah sampai di mushola kantor aku langsung mengambil wudhu dan segera ikut jamaah.

Selesai sholat aku penasaran dengan siapa yang jadi imam. Selama beberapa hari aku ikut jamaah disini belum pernah mendengar suara imam yang sebagus ini. Teman jamaah sebelahku bicara dengan temannya" Pak Rohman laki laki yang sempurna ya. Ganteng, kaya, sholeh dan tidak sombong dengan karyawannya, jawab teman yang lain.

" Maaf mbak, pak Rohman siapa ya? tanyaku kepada mereka. " Mbak karyawan baru ya? pak Rohman adalah CEO di perusahaan ini mbak. Beliau orang yang baik, tidak kejam seperti atasan lain seperti di novel yang pernah aku baca, jawab mereka berdua. Tak kuduga ada senyum yang aku sembunyikan setelah mendengar mereka.

"Oo...makasih mbak, Terimakasih sudah diberitahu." Setelah selesai merapikan mukena yang kupakai tadi aku akan kembali kekantor dan makan siang. Ketika diserambi mushola aku tak sengaja bertemu dengan pak Rohman. Segera kutundukkan pandanganku agar tidak bertemu mata kami. Pak Rohman tersenyum dan pergi terlebih dahulu.

Sekarang aku sudah dikantor untuk menghabiskan bekal makan siangku. Setelah habis makan siang aku berniat untuk pergi ke toilet. Membersihkan diri dan merapikan kerudungku yang agak berantakan setelah sholat tadi. Setelah selesai dengan urusan ditoilet aku akan kembali keruanganku, tanpa sengaja aku menabrak seseorang. Aku kaget karna orang itu adalah pak Rohman. Dengan gugup aku segera meminta maaf dan segera pergi. Belum sempat aku melangkahkan kaki, pak Rohman berkata.

"Lain kali kalau jalan lihat ke depan jangan menunduk. Untung didalam kantor, bagaimana kalau dijalan. Pasti sudah ketabrak mobil", katanya lagi.

" Eh ,, bapak menyumpahi saya ya? balasku. " Bukan.. bukan, maksut saya kalau jalan harus berhati hati jangan sampai yg dulu terjadi lagi., sambil berlalu meninggalkan ku yang masih terpaku didepan toilet. Aku segera sadar dan kembali ke ruanganku.

Mbak Dewi mengagetkanku karna masuk masih dengan melamun.

"Anisaaa...kenapa dari tadi pagi kamu melamun terus? tanya mbak dewi.

" Tiiidaakk mbak,, mungkin saya lagi tidak enak badan," jawabku berbohong.

" Ya sudah ayo kembali kerja," ajak mbak dewi.

"Okey,,,,,siap gerak mbak, jawabku " dengan mengangkat tangan seperti hormat pas upacara bendera. Hari ini pekerjaan ku selesai dengan cepat. Dan aku sudah bersiaap untuk pulang karna sudah waktu pulang.

Dilobi ternyata ada mobil pak Rohman yang sudah menunggu. Aku berjalan dengan agak cepat agar tidak bertemu dia. Tapi tanpa kuduga pak Rohman sudah didalam mobil dan sengaja menunggu aku keluar. Saat sampai di sebelah mobilnya tanpa aku tau ada seseorang keluar dan ternyata pak Rohman.

"Anisa,,, boleh aku mengantarmu pulang? Kita satu arah," pintanya.

" Maaf pak, saya jalan kaki saja. Rumah saya juga tidak jauh dari sini pak, " jawabku sopan.

"Anisa, aku ingin bicara dengan kamu, apakah kamu punya waktu sebentar saja?" permohonannya dengan tatapan yang membuat aku tidak tega menolak.

" Baiklah pak, tapi tolong cepat ya, karna saya takut ibu sudah menunggu.

"Baiklah, tolong masuk kedalam mobil sebentar. Atau kita cari restauran didekat sini? imbuhnya.

" Begini saja pak, disana ada taman dan ada tempat yang bisa kita gunakan untuk berbicara", sambil kutunjuk arah taman dekat perusahaan kami.

Setelah berjalan 5 menit kami sampai ditaman itu. " Baiklah pak,, tolong segera anda berbicara, kita sudah sampai," ucapku tanpa basa basi.

" Anisa,,,, saya ingin bilang kalau saya ingin melamar kamu. Saya sudah lama aku jatuh hati ke kamu, sejak pertemuan pertama kita. Sekarang kamu sudah ada didekatku, aku tidak ingin kehilangan kamu lagi. Sewaktu kamu melamar ke perusahaan dan baca biodatamu aku langsung senang. Karna orang yang selama ini aku cari ternyata datang setelah sekian lama. Mungkin Allah menakdirkan kita bertemu untuk bersatu," jelasnya panjang.

Aku kaget dan tidak menyangka kalau pak Rohman mengatakan itu semua. Yang pasti untuk saat ini aku kaget dan bingung untuk menjawab pertanyaan pak Rohman.

"Maaf pak,, mungkin anda salah orang dan mohon maaf untuk saat ini saya belum siap untuk menikah. Karna saya masih harus membantu ibu saya. Saya ingin membuat ibu bahagia dulu dengan membantu menata hidup kami agar ibu tidak usah bekerja keras lagi. Aku sayang ibu dan akan meminta ibu untuk berhenti bekerja. Biar saya dan kakak saya yang berkerja untuk membalas pengorbanan ibu selama ini," jawabku. "

"Anisa,, saya tau semua kisah hidup kamu. Dan saya berjanji setelah kita menikah saya yang akan tanggung jawab kepada ibumu. Karna ibumu nanti juga akan jadi ibuku bila kita menikah nanti." mohon pak Rohman.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!