Haiiii...
Kenalin Namaku Gea Anastasya Utomo. Aku biasa di panggil Gea. Aku baru lulus SMA dan aku ingin mengejar cita-citaku yaitu menjadi seorang dokter. Aku adalah anak yang cendrung kurang aktif dalam bergaul. Mungkin karena penampilanku yang terlihat cupu dan gak gaul jadi aku tidak memiliki banyak teman.
Aku tidak pernah menampakkan kekayaan orang tuaku, karena aku takut, orang-orang bertemen denganku hanya melihat dari kekayaan keluargaku. Dan aku hanya memiliki seorang teman baik yaitu Sean, dia gadis ceria dan sangat baik kepadaku. Hanya dia yang mau berteman denganku selama aku sekolah di SMA Elit itu.
.
Aku selalu di bully oleh teman-temanku karena penampilanku yang cupu, namun sean selalu membelaku saat teman-teman mengejekku. Aku memakai kacamata tebal, dan aku mengenakan hijabku yang panjang dengan seragamku yang longgar, berbeda dengan teman-teman yang berpenampilan keren dan modis saat di sekolah.
.
Keluargaku cukup terpandang dan kaya raya tujuh turunan gak akan habis harta keluargaku, dan bisnis keluarga kami ada dimana-mana. Tapi sayang, aku seorang putri dari orang kaya raya yang kurang perhatian keluarga
.
Aku punya 2 saudara kandung yaitu kak Tasya Utomo dan kak Brama Utomo, Tapi yahhh kedua kakak ku itu udah merried jadi mereka sibuk dengan keluarga mereka sendiri dan aku???? dirumah aku tinggal bersama sama Bik Rita dan Pak Bejo dirumah besar bak istana namun begitu sepi tak berpenghuni. Bik Rita dan pak Bejo sepasang suami istri, mereka adalah pembantu dirumahku sekaligus sudah aku anggep sebagai keluargaku. Sedari aku bayi, Bik rita yang mengasuhku sewaktu papa dan mamaku pergi berbisnis. Mereka merawat dan menjagaku dengan baik, mereka juga yang mengajariku untuk menutup auratku sedari kecil, hingga aku sudah terbiasa mengenakan gamis dan hijabku yang longgar.
.
Pagi ini dirumahku begitu ramai orang mempersiapkan sebuah acara dirumah. Papa dan mama pun begitu perhatian kepadaku tidak seperti biasanya. Mereka bilang, akan ada hadiah luar biasa di hari ulang tahunku. Aku berfikir bahwa papa dan mama sudah berubah Namun ternyata aku salah.
.
Hari ini tepat di hari ulang tahunku yang ke 17 tahun, aku mendapat hadiah kejutan yang luarrrrr biasa dari keluarga ku yaitu DINIKAHKAN dengan seorang pria yang menurutku dia itu lebih cocok untuk menjadi OM ku bukan suamiku!. Usia kami terpaut 12 tahun, sungguh jarak usia yang begitu jauh.
.
Aku begitu syock berat rasa tak percaya saat melihat kado ulang tahunku itu adalah sebuah pernikahan rahasia, iya pernikahan Bisnis. Aku tak mampu menolak, karena aku hanya dianggap anak kecil yang tidak pernah didengar. Dengan perasaan sedih dan pilu, aku harus menerima pernikahan ini.
.
.
.
.
Hallo gaessss......
Ini Novel terbaru uni yahhhhh
Ceritanya bakal seru dan berbeda dari novel-novel uni yang lainnya. Kalian ikutin terus yaaa kelanjutan ceritanya dannnnnn jangan lupa Like, Vote, dan tinggalin jejak kalian di kolom komentar.
KHUSUS 18 Th KE ATAS YAHHH....
KARENA CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEBUCINAN YANG HAQIQI, UNI GAK NANGGUNG BUAT EDEK-EDEK KECIL YANG MASIH NEKAT BACA, TERUS KEPENGEN CEPET NIKAH!!😅
BIJAKLAH DALAM MEMILIH NOVEL SESUAI USIA KALIAN!!.
SEMOGA SUKA SAMA CERITANYA
🤗
Pagi ini Gea sudah bersiap untuk dinikahkan, ia didandani begitu cantik oleh tim WO terkenal, namun gea menambah sedikit tata riasnya dengan menggunakan kacamata kudanya, hingga sedikit menutup kecantikan gea sebenarnya.
.
Rombongan pengantin pria sudah sampai di rumah gea. Keluarga menyambut dengan antusias kedatangan calon suami gea. Pak penghulu pun sudah bersiap menikahkan mereka. Gea masih di dalam kamar dan menunggu waktu di panggil untuk keluar. Samar-samar masih terdengar suara di ruang keluarga ke kamar gea.
.
Ijab Qobul pun di mulai, dengan lantang suara pria mengucapkan ijab dan qobul saat itu. Terdengar begitu jelas nama pria itu adalah ANGGA SURYA AGUNG. Gea mengingat- ingat nama suaminya itu.
Setelah selesai ijab Qobul, mama gea menyambut gea untuk keluar kamar dan bertemu dengan suaminya. Dengan bersikap biasa gea keluar dari kamarnya dan menandatangani buku nikah, setelah itu Angga memasangkan cincin pernikahan di jari Gea kemudian gea mencium tangan Angga dan angga mencium kening Gea.
Gea dan Angga sempat saling menatap dan hanya diam dengan fikiran masing-masing. Kemudian Gea dan Angga sungkeman kepada kedua keluarga besar yang kini menjadi satu keluarga besar. Isak tangis mewarnai pernikahan Gea dan Angga dari kedua keluarga.
.
Setelah rangkaian acara selesai dan kerabat lainnya sudah pulang, mama Gea mengantarkan gea dan angga ke kamar mereka.
"Mama tinggal dulu yaa. kalian kenalan dulu aja hehee". Mama gea pergi meninggalkan gea dan angga di dalam kamar.
Gea hanya cuek kepada angga, ia malah sibuk melepas pernak pernik di kepalanya kemudian ia mengambil pakaian ganti dan langsung pergi kekamar mandi. Setelah Gea mengganti pakaiannya ia menjalankan sholat zuhur. Sementara Angga masih duduk dan melihat- lihat isi kamar gea yang khas cewek dengan dekorasi penuh bunga dan boneka. Lalu Angga mengambil pakaiannya di koper dan segera mengganti di kamar mandi.
.
Setelah selesai sholat, Gea berbaring di ranjang dan memainkan ponselnya. Tak lama kemudian Angga keluar dari kamar mandi dan ia sholat zuhur.
Gea hanya melirik ke arah Angga dan bergumam sendiri didalam hatinya
"Ohh ternyata itu suami aku, Ganteng banget sihh, tapi sayang udah tua" Batin gea.
Angga baru selesai sholat zuhur, kemudian ia mengambil ponselnya dan menelfon seseorang di balkon samping kamar Gea. sementara Gea yang mengantuk pun tertidur sambil menggenggam ponselnya.
Setelah selesai menelfon, Angga menutup telfonnya kemudian kembali kekamar dan menghampiri gea.
"Dasar bocah, tidur aja masih pegang hp. gak takut radiasi apa!" Angga mengambil ponsel gea dan tak sengaja memencet tombol on di samping. Tampak Wallpaper diponsel Gea adalah foto dirinya dan seorang gadis tengah berangkulan dan tersenyum manis ala anak ABG.
Angga melihat sosok lain di diri gea, difoto itu gea nampak begitu cantik dan imut dengan pipinya yang cubby, hidungnya mancung, dengan bibirnya yang sedikit tebal, matanya yang bulat seperti anak kucing yang menggemaskan dan tanpa menggunakan kaca mata kudanya ia terlihat begitu cantik dan imut. Angga membuka kacamata gea dan memandangi wajahnya saat tidur.
"Ternyata Kucing kecil yang lumayan cantik".
Lalu Angga meletakkan kacamata gea di atas mejanya, Kemudian Angga meninggalkan Gea dikamar dan turun kebawah menemui keluarga Gea yang masih berkumpul di ruang keluarga.
"Kok sudah turun?? mana gea??" tanya mama Gea
"Gea tidur tan. Mungkin dia kecapekan"
"Kok masih panggil tante?? panggil mama dong".
"Ehh maaf ma, belum terbiasa".
"Hehe iya gak papa".
Angga dan orang tuanya berbincang membahas kerja sama bisnis di antara kedua keluarga. Tampak angga tidak begitu interest saat mereka menyelipkan bahasan soal cucu.
"Tolong jangan bahas soal itu, saya dan Gea pun belum saling mengenal. Jadi kami butuh waktu".
"Iyaaa, mama sih gak masalah ngga, tapi kan kepengennya orang tua yaaa gendong cucu. Iya kan jeng???"
"Iya ". Mama gea dan mama Angga begitu senang memojokkan angga.
"Emm gini aja jeng, besok Gea sama Angga biar langsung tinggal bareng dirumah angga, jadi mereka bisa saling dekat gitu".
"Emm bagus juga idenya jeng. Aku setuju aja".
Setelah perbincangan cukup lama, papa dan mama Angga pamit pulang. Lalu Angga kembali ke kamar Gea , ia melihat gea sudah bangun dan sedang menjalankan sholat ashar.
Angga berlalu kekamar mandi dan wudhu, kemudian ia sholat ashar bergantian setelah gea selesai. Mereka berdua tak bertegur sapa sama sekali dan hanya saling melintas.
.
Gea duduk di meja belajarnya dan membaca buku-buku tes masuk kedokteran, sementara Angga pun baru selesai sholat ashar.
"Mama minta kita pindah kerumahku!. Sekarang kamu cepat beres-beres barangmu"
"Iya"
Gea menghentikan kegiatan belajarnya dan langsung mengemasi barang-barangnya kedalam koper.
"Gak usah bawa barang banyak-banyak, yang penting-penting aja!"
"Iya"
Gea tidak memberikan komentar apa- apa atas ucapan suaminya itu. Ia hanya terus membereskan barang-barang yang ingin di bawanya saja. 1 koper pas memuat barang Gea, Kemudian Angga mengambil koper Gea dan membawanya turun ke bawah.
"Mau di bawa kemana koper gea ?"
"Ke mobil".
Gea tak bertanya lagi, ia mengamati kamarnya dan kemudian ia turun kebawah menemui bik Rita. Gea melihat Bik rita yang tengah duduk di kursi belakang sambil membersihkan beras.
"Bik"
"Eh non gea. Sini non"
"Iya bik. Bibik lagi sibuk gak??"
"Enggak non, ini mah cuma bersihin beras non. Ada apa non??" Bik Rita meletakkan tatakan beras di atas meja.
"Ak,,,ku akan meninggalkan rumah ini. Aku akan tinggal sama suamiku bik". Gea menahan tangisnya.
"Iya non, semoga non gea menemukan kebahagiaan non. Semoga tuan angga mencintai dan menyayangi non" Bik Rita pun menahan tangisnya.
"Iya bik, Terima kasih ya bik, selaama ini bibik dan pak bejo sudah sangat baik kepadaku. Kalian berdua sudah aku anggep seperti keluargaku. Tanpa kalian mungkin aku akan sangat sangat merasa kesepian" Gea tak bisa lagi menahan tangisnya. Ia pun menngis di pelukan bik rita.
"Bibik akan selalu sayang sama non gea, bibik akan terus mendoakan non yang terbaik"
"Terima kasih"
Angga berdiri di belakang pintu melihat kedekatan gea dan pembantunya itu begitu prihatin. Ia pun bertanya-tanya bagaimana bisa, gea sedekat itu dengan pembantunya. Angga tak mau ambil pusing ia pun segera pergi kekamar gea untuk istirahat.
.
.
Malamnya.........
Semua keluarga makan malam bersama, Nampak mata gea yang sembab namun ditutupi dengan kacamatanya yang tebal.
"Ge, mulai besok kamu sudah tinggal sama suamimu. Jadi kamu harus bisa mengurus rumah tangga"
"Iya ma"
"Kamu harus menurut kata suami. Jangan melawan"
"Iya pa"
"Kamu harus belajar mandiri dan melayani suamimu dengan baik!"
"Iya pa"
Gea sama sekali tidak membantah maupun menolak perintah papa dan mama nya, Angga melihat gea yang hanya menunduk sambil menikmati makan malamnya. Setelah makan malam bersama gea dan angga masuk kekamar mereka.
Angga berbaring di ranjang gea, sementara gea masih berada di meja belajarnya dan sedang belajar disana. Sementara Angga sibuk dengan mengecek email yang masuk di ponselnya .
Tepat pukul 10 gea masih berkutat di meja belajarnya, tak lama Gea pun merasa ngantuk dan akhirnya tertidur di meja belajar.
Angga melirik ke arah gea dan melihatnya tidak bergerak lagi. Kemudian Angga menghampiri Gea dan melihat buku yang di pelajari gea adalah buku-buku kedokteran.
"Ohhh rupanya dia ingin kuliah kedokteran".
Angga menggendong Gea dan membaringkan di ranjangnya, Kemudian Angga tidur di sofa hingga pagi menjelang.
.
Suara Azan subuh membangunkan Gea dan ia pun berteriak saat melihat Angga tidur di sampingnya.
"Aaaaaaaaaaaa" Gea membenarkan hijabnya yang hampir jatuh.
"kamu kenapa berisik banget sih!!!" Angga merasa terganggu dengan suara jeritan Gea.
Tok
Tok
Tok
"Gea? Angga? kalian gak papa kan??"
Gea baru sadar kalau dirinya sudah menikah kemarin, gea pun melihat Angga yang kembali tidur dengan menutup kepalanya dengan selimut. Lalu Gea turun dari kasur dan membuka pintu kamarnya.
"Gak papa ma"
Mama gea melihat anaknya yang begitu tertutup pun penasaran.
"Mana suamimu??"
"Itu masih di kasur".
"Semalam kalian udah gitu-gitu belom??"
"Gitu gitu apa ma??"
Mama nya menggerakkan kedua tangannya dan sambil cengengesan, namun gea tidak mengerti apa maksud mamanya.
"Gea gak ngerti ma"
"Ya udah lah kalau gak ngerti. Mama mau ke bawah!"
Mama gea pergi meninggalkan kamar gea.
Gea segera mandi dan menjalankan sholat subuh. Tak lama Angga pun bangun dan segera mandi kemudian sholat subuh sendirian.
.
.
.
Bersambung,,,,,,
Pagi hari yang cerah..........
Setelah sarapan pagi, Angga dan Gea berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk pindahan kerumah Angga. Kedua orang tua gea mengantarkan kepergian anaknya sampai di depan rumah.
"Kalian hati-hati yaaa. Semoga bahagia".
Gea melambaikan tangannya kepada keluarganya kemudian Mobil berjalan menuju rumah Angga.
.
Setelah perjalanan cukup jauh 30 menit dari rumah mama gea, akhirnya mereka sampai dirumah Angga.
"Ayo turun".
Gea turun dari mobil dan melihat rumah dengan konsep minimalis modern yang di tampilkan rumah itu.
"Rumahku tak sebesar rumahmu. Ayo masuk!"
"Itu bukan rumahku, tapi rumah orang tuaku".
Gea bergumam kecil namun masih terdengar di telinga Angga. Para assisten rumah tangga membawakan koper angga dan Gea ke kekamar mereka.
Gea melihat-lihat rumah Angga yang ternyata setelah masuk kedalam begitu besar dengan paduan interior dan furniture yang pas menjadikan rumah itu begitu elegan.
"Kamar mu disana" Angga menunjukkan sebuah kamar kepada Gea.
"Iya. Terima kasih".
Gea melangkah menuju kamarnya. disana ia melihat kamar itu masih kosong dan hanya ada perlengkapan tidur dan lemari pakaian saja. Gea membongkar kopernya dan menyusun barangnya di lemari.
Setelah selesai membereskan barang, Gea keluar dari kamarnya dan ke dapur. Disana ia bertemu assisten rumah tangga
"Pagi non, nama saya iyem"
"Pagi bik, nama saya gea. Bibik masak apa??"
"Masak Nasi goreng seafood kesukaan tuan angga non".
"Ohhh.... Oh iya tuan angga kemana??"
"Tadi keluar non. Saya tidak tau kemana"
"Ya udah kalau gitu, saya bantuin ya"
"Gak usah non, biar saya aja. Nanti saya kena marah sama tuan"
"Udahhh gak mungkin kena marah. Saya bisa masak kok. Dirumah saya sering masak-masak sama bik Rita".
Bik Iyem tak bisa menolak permintaan gea untuk membantunya memasak. Gea pun mengambil alih pekerjaan memasak bik iyem. kemudian Gea menugaskan bik iyem untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.
.
Setelah selesai memasak gea kembali ke kamar nya, lalu Gea menelfon sean untuk menanyakan tes kuliahnya. Sementara Angga baru kembali dari luar.
"Gea mana bik??" Angga duduk di meja makan
"Ada di kamar tuan"
"Dia sudah makan?"
"Sudah tuan".
Angga mengambil nasi goreng di piring dan menyantapnya dengan begitu lahap.
"Siapa yang masak?? kok beda rasanya?"
Bik iyem dengan takut takut menjawab pertanyaan Angga.
"Non Gea tuan"
"Uhuk uhuk uhuk " Angga tersedak saat tau siapa yang masak nasi goreng itu, ia langsung mengambil segelas air dan meminumnya.
"Tidak enak ya tuan??" Bik iyem sudah akan menangis takut dimarahi angga.
"Rasanya lebih tajam dari biasanya" Angga menghabiskan nasi goreng itu.
"Ternyata gea pinter masak" batin Angga.
Setelah selesai makan, Angga kembali ke kamarnya.
Gea keluar dari kamar dan melihat bik iyem mencuci piring.
"Bik, tuan udah pulang ya??"
"Eh non Gea, udah non. Tadi ada tuan udah makan nasi goreng buatan non. Tapi kelihatannya tuan kurang suka non, tadi aja tuan kesedak saat makan, Maaf ya non. Sekarang Tuan ada di kamarnya".
"Ohh iya bik gak papa. Lain kali gea gak akan masakin tuan lagi." Gea merasa sedih saat mendengar penjelasan bik iyem kalau angga tidak menyukai masakannya hingga ia pun harus tersedak. Tapi Gea memberanikan diri menuju kamar Angga.
Tok
Tok
"Masuk".
Gea masuk ke kamar Angga dan melihatnya tengah sibuk di meja kerjanya.
"Permisi Om, maaf gea ganggu"
Angga kaget saat gea memanggilnya om. Angga merasa ia seperti sugar daddy saja jika di panggil om.
"Jangan panggil aku Om! memangnya aku nikah sama tantemu!" Angga terlihat kesal
"La terus panggil apa??"
"Apa kek, terserah".
"Ohh.... iya kek. Maaf gea gak paham"
"Kek?? kakek maksudmu?!"
"La tadi om sendiri yang bilang apa kek. Gea fikir kakek".
"Udah terserah kamu! Ada apa kemari?"
"Emm Gea boleh kuliah gak om?" Suara gea pelan dan begitu lembut.
Angga langsung menghentikan kegiatannya dan menatap gea.
"Kamu mau kuliah?"
"Iya om kalau boleh" Gea menundukkan kepalanya.
Angga berjalan mendekati gea dan berdiri tepat di hadapannya.
"Angkat kepalamu"
Dengan penuh keberanian Gea mengangkat kepalanya dan menatap Angga yang lebih tinggi dari dirinya
"Mau ambil jurusan apa??"
"Kedokteran om. Tapi kalau om angga keberatan, gea gak akan maksa". Suara gea benar-benar lembut selembut hatinya.
"Boleh, kapan tesnya?"
Wajah gea langsung berbinar binar, rasa tak percaya dengan apa yang di katakan Angga.
"Beneran om??"
"Iya. Kapan tesnya??"
"Besok om"
"Ya udah besok kamu ikut tes".
"Makasih ya om. Makasihhh banget. Gea mau daftar dulu sekarang karena hari ini terakhir daftar". Gea tersenyum manis kemudian ia langsung berlari dengan penuh semangat meninggalkan kamar. Angga pun hanya mengawasinya sampai Gea tidak terlihat lagi.
"Dasar Bocah!" Angga mengeleng gelengkan kepalanya sendiri saat melihat tingkah Gea yang begitu menggemaskan.
Gea begitu senang, wajahnya berubah ceria setelah mendapat persetujuan dari suaminya. Ia pun segera melakukan registrasi untuk mengikuti tes. Setelah itu Gea mempersiapkan semua keperluan nya untuk besok ikut tes.
.
Malamnya.........
Gea masih berkutat di kamarnya sedari siang ia tak kunjung keluar kamar. Beberapa kali Angga keluar masuk rumah tapi tak melihat Gea. Saat Angga akan makan malam...
"Bik, gea sudah makan belum?"
"Sepertinya belum tuan. Dari siang tadi non gea gak keluar kamar".
"Sok sibuk banget sih!" Angga beranjak dari meja makan menuju kamar gea.
Tok
Tok
"Iya sebentar"
Gea segera memakai gamis dan jilbabnya meskipun miring.
Ceklekkkk
"Ada apa om?"
"Kamu gak makan?"
"Gea gak laper om".
"Cepet makan malem! Aku gak mau di amuk sama keluargamu gara-gara kamu jadi kurus karena gak mau makan!!"
"Iya iya gea makan" Gea menutup kamarnya dan ikut Angga menuju ruang makan.
Mereka pun makan malam bersama tanpa ada saling bicara. Sesekali gea melihat ke arah Angga yang terus fokus dengan makanannya. Setelah mereka selesai makan, gea akan masuk ke kamarnya.
"Mau kemana??"
"Ke kamar".
"Sini temani aku nonton".
Gea menuruti perintah Angga untuk menemaninya menonton Film di ruang keluarga. Mereka pun duduk di sofa sambil makan cookies yang ada di meja. Angga memutar Film nya kemudian mematikan lampu tengah membuat gea langsung kaku.
"Nonton apa Om?"
"Horor".
"Hah??? gea gak mau om!"
"Kenapa? takut?"
"Bukan takut, cuma gak seneng aja"
"Udah jangan banyak protes!"
Film pun dimulai..............
Suasana pun makin mencekam. keduanya begitu fokus melihat Film horor itu. Gea mengambil bantal di sofa dan mengambil cookies di toples bersamaan dengan Angga. Tangan mereka pun bersentuhan dan membuat keduanya kaget. Angga dan gea langsung menarik tangan mereka masing-masing dan tidak jadi mengambil cookies itu. Debaran jantung gea makin kenceng saat itu, ia pun tak mau menyelesaikan film itu
"Om, gea mau tidur, besok takut telat"
gea langsung beranjak dari sofa dan masuk ke kamarnya. Di rasakan debaran jantungnya yang seakan tak kau normal kembali.
"Kok aku jadi deg deg an gini sih" Gea memegangi dadanya sendiri.
"Huuh! Aku harus tidur sekarang, kalau enggak besok aku bakal telat" Gea menarik selimut dan memejamkan matanya.
Sementara Angga mematikan TVny karena tak mau menonton sendirian. Kemudian ia menuju kamarnya untuk istirahat.
.
.
.
Lanjut besok
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!