pada suatu hari hidup lah seorang pemuda bernama 𝐉𝐞𝐫𝐢𝐜𝐨 𝐀𝐥𝐝𝐞𝐛𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐏𝐮𝐭𝐫𝐚 ia dikenal sangat tampan dan pemberani, tetapi apakah benar Jerico pemuda yang tangguh dan berani?, simak cerita ini baik baik.
"ku kira bakalan kecil asrama nya ternyata besar dan luas juga" ujar Jerico yang membawa koper besar ditambah berat ia pun melanjutkan langkah nya untuk mencari kamar tersebut. ia mendapat kan kamar no 23 persis dengan umur nya.
"ga seburuk yang ada dipikiran aku" ia pun masuk dan menaruh semua koper yang ia bawa. Jerico langsung membersihkan diri dan langsung memainkan handphone, hidup nya emang gitu gitu saja tak ada kerjaan apa buat Jerico itu daripada ra bahan saja.
author rupanya banyak bacod yang tak tertolong, auh akh lanjut.
ia pun mendapatkan notip dari WA nya yang bertuliskan (Perintah yang tak boleh dilanggar) justru kayak apa apaan dah emang itu masalah? menurut Jerico sih kagak ya lagian emang penting banget yaa. isi semua batin tak berguna dari Jerico author saja tak peduli dengan batin mu itu Jerico-jerico.
"siapa yang ngetok pintu malem malem" Jerico pun mengecek jendela terlebih dahulu takutnya tiba-tiba ada setan disana, pas jerico mengecek ternyata beneran manusia. tanpa aba aba langsung membuka pintu dan menyuruh ia masuk kedalam. "ada apa ya?" ujar Jerico yang nampak gugup "oh gapapa aku hanya ingin melihat kau saja, penghuni baru ya?" Jerico mengangguk pelan. "iya aku penghuni baru dan tadi baru sampai ke sini. mau ku buatin teh ga?", "oh ga usah, ngomong ngomong nama mu siapa?"
"Jerico", " aku Adrian salken ya" Jerico mengangguk paham
...Adrian: lo udah dikasih peraturan?...
...Jerico: baru saja, peraturan nya aneh...
...Adrian:emang apa saja...
...Jerico:ga boleh keluar setiap tanggal 20...
...Adrian: pantas, peraturan nya emg gitu kalo keluar bakalan di bunuh jadi taruhan nya ya "nyawa"...
Jerico terkejut mendengar hal itu untung saja tanggal 15 sekarang bukan tanggal keramat itu kalo sekarang tanggal itu bakalan metong.
...Adrian: gw pulang dulu ya...
...Jerico:oh iya...
Adrian pun meninggalkan Jerico di sana sendirian, "oh iya jangan lupa matiin lampu sebelum jam 10 malem ya dan juga kunci pintu, jendela di tutupin nanti bakalan kena"
Jerico mengangguk paham dan segera menuruti perkataan Adrian itu.
selain nyaman luas dan lumayan mahal ternyata ada kisah seram ya bikin merinding saja, gw bakal matiin semua lampu dan tutup rapat ini asrama. jerico pun sibuk dengan kelakuannya yang mengunci pintu, jendela semuanya deh pokoknya ga boleh ada yang tertinggal kalo ketinggalan bakan pindah alam sih kata jerico. setelah beberapa menit berlalu akhirnya selesai semuanya.
"selesai juga akhirnya. waktunya apa? ya tidur lah mau ngapain lagi" ujar Jerico yang ga ada kapok kapok nya. notif mengganggu tidur nya dan segera mengecek isi notif itu adalah "jangan boleh makan saat tengah malam kecuali meminum sebuah air" isi notif itu apaan dah ga boleh makan tengah malem sama ga boleh begadang sampe jam 3 pagi boleh nya jam 1 dan 2 aelah. daripada basa basi ia pun langsung saja tidur dan berdoa Semoga Jerico selamat dari setan berdosa soalnya taruhan nyawa
di siang hari cuaca sangat lah panas dan kering sekali mandi saja airnya panas apa tidak ada hujan begitu? ini membuat Jerico tantrum tak tertolong author harus berbuat apa dengan Jerico emang alur nya begini.
"ASTAGA PANAS BANGET KAYAK DI MATAHARI AJA!" ujar Jerico yang mengeluh cuma gara-gara panas saja emang sedikit miring otak nya jadi yaa gitu lah. akhirnya Jerico memutuskan untuk keluar dari kamar nya dan berjalan jalan Jerico tak tau mau melakukan kegiatan apa ia cuma mondar-mandir doang. "ini beneran cuma 7 orang aja yang disini?!" Jerico tak percaya bahwa yang ada di asrama cuma 7 penghuni.
"orang-orang pada kemana etdah ilang semua" ujar Jerico yang tampak begitu bingung emang sih aneh asrama sebesar ini hanya ada 7 saja dan kamar ny begitu banyak. apa yang terjadi pada asrama ini? Jerico yang asik melamun tiba-tiba ada suara jeritan pada kamar 46 yang dimana kamar itu tak boleh ada seseorang yang melihat kamar itu, Jerico yang sangat penasaran akhirnya ia pura-pura berjalan santai saat melewati kamar itu yang dilihat oleh Jerico hanya ruangan kosong yang tak ada penghuni nya Jerico bingung apa yang barusan ia dengar tadi?.
tiba-tiba ada tangan yang merangkul pundak Jerico justru pasti kaget sekali akhirnya ada suara dibalik itu
"ngapain disini?" suara itu sangat tidak asing bagi Jerico apakah itu Adrian?, oh tentu saja iya.
...Jerico: gw penasaran sama suara jeritan di kamar 46....
Adrian tampak bingung ia tak mendengar apa apa sejak tadi.
...Adrian:perasaan ga ada jeritan apa apa...
Jerico terkejut saat mendengar kata dari Adrian itu berarti jeritan yang didengar oleh Jerico itu setan gitu? hal yang membuat Jerico keringat dingin sudah terjadi "beneran ga dengar jeritan di kamar no 46 itu??" Adrian mengangguk berarti nyata dan bukan bohongan
...Adrian:tenang saja hal itu emang sering terjadi pas ada penghuni baru. ...
...Jerico:ga bohong nih?. ...
...Adrian: ga lah ini beneran. ...
Adrian berjalan kembali meninggalkan Jerico yang tampak kebingungan.
"SUMPAH GA MIMPI INI?!" setelah berkata seperti itu ada notif masuk di handphone nya.
rupanya hanya Adrian yang meminta save no nya. ku kira setan yang mengacak no.
Jerico pun langsung berlari menuju gerbang asrama untuk mencari kebutuhan buat tanggal 20 nanti biar tidak di b*nuh, Jerico baru ingat mengapa ia tak bertanya soal ini?. disaat itu ada pemuda bernama Rendra di belakang nya jadi pantas saja ada kayak orang di belakang rupa nya benar.
...Rendra:mau tau kisah kelam di balik ini? ku cerita ini deh biar ga penasaran lagi. jadi pada tanggal 20 Desember tahun lalu di temukan mayat di ruang tengah jadi mungkin korban belum terima atas pembunuhan itu jadi ia muncul setiap tanggal yg gw bilang tadi nah terus tanggal 23 sampai 20 Januari bakalan ada teror yang entah dari asal mana dan belum diketahui motif nya jadi harus siapin mental karena dia bawa gergaji di penuhi darah menyengat itu pula nyawa lebih penting dari kegiatan apa yang biasa kita lakukan jadi ya pokoknya begitu lah jadi taruhan nyawa serem ya sampe tak berkata kata lagi. ...
kisah ini emang rumit sekali ada pembunuh, korban belum terima pokoknya gitu deh author sendiri bingung sekali dengan alur nya padahal dia sendiri yang menulis aneh sekali.
Jerico saat ini hanya bersama pemuda lainnya yaitu. Adrian,Rendra,Geo,Nathan,Kafka,Leon. mereka semua sudah menemani Jerico selama di asrama ini. mungkin mereka sudah terbiasa saat ada orang baru dan mungkin juga apakah terbiasa dengan teror itu?...
...Jerico:kalian terbiasa sm teror ga? ...
...Kafka: sama sekali ga, semuanya juga ga terbiasa sm hal itu. ...
Jerico mengangguk pelan saat Kafka berbicara tentang hal itu, wajar sih mereka takut tapi mereka kan sudah lama disini?. "bukan nya kalian disini udh lama?" ujar Jerico yang tampak penasaran.
...Rendra: kita baru disini bulan September...
"trus kok bisa tau yg kemarin itu?"
... Rendra: kalo ga salah ada satu penghuni disini yg pindah 3 minggu yg lalu udah lama disini dia, trus gw minta kisah asrama ini gitu....
..."ooohhh gitu"...
"ada kejanggalan ga?" ujar Geo
"ga ada" ujar Jerico
"kalo ada apa apa bilang ya, 4 hari lagi tanggal 20 jadi harus siapin mental selama di dalam aman cuma nanti di ganggu selama berapa ya, oh 5 menit doang itu pun jangan takut ya ditambah jangan turun dari kasur kalo turun bakalan diikuti" ujar Adrian yang menjelaskan semuanya dengan detail Jerico hanya mengiyakan karena ga tau harus jawab apa.
"kenapa disebut taruhan nyawa?" Jerico penasaran banget tuh.
"walau diasrama dan ga diluar tetep saja pelaku bersikeras untuk bunuh sebanyak-banyaknya jadi ga di asrama ga di luar tetep aja makanya semua orang menyebutkan kota ini sebagai taruhan nyawa gitu 407 orang yg dibunuh sedangkan disini jumlah nya 358 ribu orang" ujar Adrian.
seperti biasa hanya mengangguk si jerico itu ia merinding saat Adrian membicarakan tentang pelaku itu. pelaku nya pro juga lebih pro dari si dukun tapi sama aja selevel sama dukun. mereka hanya berbincang-bincang satu sama lain si jerico hanya mendengar kan saja dan tak berbicara sedikit pun.
(𝘴𝘢𝘶𝘥𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘪𝘭 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪) bisikan itu bikin semua nya tercengang saat mendengarkan bisikan gaib, dan juga bau busuk pun muncul di depan mata mereka tetapi tak ada apa apa di depan nya sama sekali mereka panik karena bentar lagi hari keempat dan juga bakalan ada kejanggalan yang tidak baik.
"relakan dia" ujar Jerico yg melihat tulisan di tembok sebelah kiri berarti benar ada hubungan nya dengan adik kakak tapi hubungan itu sudah lepas satu sama lain.
//author lapar..
mereka melihat tembok sebelah kiri dan tak ada apa apa disana rumit sekali ya sudah terjebak asrama wali kota ga ada yang turun tangan buat menyelesaikan ini jadinya kan kita yang harus memecahkan semuanya walau bikin pusing tujuh keliling. jam 1 ini emang sudah muncul kejanggalan kecil tetep aja merinding sekali. jerico hanyalah orang dari luar kota jadi ga begitu ngerti sama kasus ini, pelaku bersaudara tapi kenapa ia meneror satu kota? atau membunuh hampir sekota? dan juga polisi sudah sangat lelah dengan semua ini.
detektif? "detektif pernah menyelesaikan ini?" ujar Jerico dan semua nya bilang 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤.
Orang tuanya sangat lah rahasia jadi apakah salah satunya bisa menjadi detektif oh tentu bisa yaitu salah satu nya adalah Jerico ia sudah lama jadi detektif tapi pensiun karena kepentingan pribadi sih.
apakah Jerico akan turun tangan untuk bantu kasus ini?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!