NovelToon NovelToon

Drago & Pingu

Salsabiela

Siapa yang tidak mengenal gadis cantik, anggun, lembut, dan ramah tapi cupu

di SMA Citra Bangsa, siswi sederhana yang memiliki predikat nilai memuaskan dengan segudang prestasi serta selalu membawa harum nama sekolah dalam ajang Olimpiade antar sekolah se-Indonesia bahkan Internasional juga.

Sehingga SMA Citra Bangsa menjadi salah satu sekolah terbaik di kota S.

Kesehariannya di sekolah hanya membaca buku di perpustakaan alias kutu buku, jadi wajar saja jika dirinya menjadi seorang siswi yang luar biasa dalam mendapatkan sebuah nilai tinggi.

Bagi siswa-siswi yang lain nilai pelajaran mungkin tidak begitu penting, tapi bagi seorang gadis yang biasa di panggil dengan nama Salsabiela ini nilai pelajaran itu sendiri sangatlah berharga karena tanpa semua itu, tentu saja dirinya tidak mungkin bisa bersekolah di sekolah yang paling terpopuler dan mahal di kota S ini.

Sekolah yang Terakreditasi A dan hanya bisa di masuki oleh anak keturunan konglomerat dan anak-anak menengah ke atas saja yang dapat menginjakkan kakinya di sini.

Salsabiela sendiri bukanlah orang sembarangan, dia adalah putri tunggal dari Tuan Abellano Hermawan Baskoro konglomerat asal Prancis, pemilik beberapa perusahaan besar dimana perusahaan tersebut lebih banyak berada di luar negeri di banding di dalam negeri.

Tuan Abellano sendiri memang tidak banyak di ketahui oleh orang lain terutama oleh musuh-musuh bisnisnya, bahwa dirinya memiliki seorang putri cantik jelita yang tinggal di Indonesia.

Tuan Abellano pun memang sengaja menyembunyikan identitas putri tunggalnya sebagai anak dari orang terkaya nomer 2 di negaranya tersebut untuk menghindari kejadian yang tidak di inginkan olehnya yang tentu saja memiliki banyak pesaing bisnis dari berbagai pihak yang tidak suka pada dirinya,

maka dari itulah Salsabiela di kirim ke Indonesia, negara dengan sumber daya alam yang melimpah hanya untuk melindunginya dari musuh-musuh besar Tuan Abellano.

Salsabiela sendiri lebih mirip dengan Mamanya yang merupakan orang Indonesia asli dan juga masih keturunan ningrat daripada Papanya yang berdarah campuran Indo-Pranscis, dimana Almarhum kakek dari Papanya merupakan orang Prancis asli yang menikahi seorang wanita Indonesia, makanya kecantikan Salsabiela sendiri tidak begitu kentara kalau dirinya anak blasteran Prancis.

Di tambah lagi dengan dandanan cupunya yang membuat Mamanya sendiri bingung mengapa putrinya itu tidak berdandan layaknya gadis remaja pada umumnya dengan riasan yang sedikit lebih normal, melainkan berdandan sebagai gadis cupu, bermake-up tipis seakan tidak memakai make-up yang membuat wajahnya lebih kelihatan natural dan juga dengan rambutnya yang di ikat jadi dua dan berada di samping bahunya dengan tambahan kacamata tebal pula,meski sebenarnya kacamata tersebut tidak memiliki Min(-) dan bisa di sebut

sebagai kacamata gaya.

[Author : "Yang untuk gaya-gayaan itu

loh Wee"

Para pembaca: "Iya...paham thor"]

😀😀😀

Salsabiela sudah sering di nasihati untuk tidak berdandan seperti itu, tapi selalu saja ada alasan masuk akal yang keluar dari bibir tipis mungilnya untuk menghindari nasihat dari Mamanya soal dandanan cupunya tersebut, lain halnya dengan Papanya, tuan Abellano sendiri tidak ambil pusing dengan tindakan putrinya itu, sehingga seiring dengan berjalannya waktu Nyonya Amelia atau lebih sering di panggil dengan sebutan Nyonya Amel (sapaan akrab Mamanya Salsabiela) mulai terbiasa dengan keseharian putri cantiknya itu yang jika di rumah akan berubah normal sedangkan bila berada di sekolah maka akan berdandan cupu, apalagi pihak sekolah beserta keseharian yang ada di dalamnya lebih mengenal Salsabiela yang berprestasi dengan gaya cupunya bukan gaya normalnya ketika sudah berada di rumah, jadi intinya kedua orang tuanya Salsabiela tetap setuju dengan apapun yang di inginkan oleh putri tunggal mereka selama hal tersebut masih berada di batas sewajarnya, tidak lebih dari itu.

Anak Baru Di Sekolah

Hari ini seperti biasa Salsabiela pergi ke sekolah dengan dandanan cupunya, dia berangkat dengan di antar oleh supir pribadinya sendiri, tapi semua teman-teman Salsabiela di sekolahnya tidak mengetahui hal tersebut, sebab sebagai siswi berprestasi dirinya mendapatkan beasiswa dari pihak sekolah dan tidak pernah membayar sendiri biaya sekolah meski dirinya sangatlah mampu untuk hal itu, sehingga sebagian besar teman-temannya menganggap dirinya sebagai seorang siswi menegah ke bawah, yang mampu bersekolah di tempat mahal karena beasiswa.

Salsabiela juga tidak menghiraukan bila sesekali dirinya mendapatkan sebuah cibiran hinaan dari orang-orang yang sedikit iri dengannya.

Dirinya tetap bersikap sederhana tanpa di ketahui dia memiliki segalanya ketika sedang berada di rumah, ide iseng tampilan sederhana ini bukanlah berasal dari dirinya sendiri melainkan dari

seseorang yang dulunya merupakan teman akrab Salsabiela waktu sama-sama bersekolah di Perancis saat masih SMP, seseorang yang memperkenalkan dirinya bagaimana sebuah kehidupan sederhana.

Namun Salsabiela tidak pernah mengetahui bagaimana keadaannya saat ini, sebab setelah lulus dari SMP Salsabiela langsung di kirim untuk melanjutkan pendidikannya di Indonesia oleh Papanya, bahkan wajah seseorang itu juga tidak tahu saat ini seperti apa.

Setibanya Salsabiela di dalam kelasnya suasana riuh sedang tercipta di sana, ada yang bernyanyi sambil bermain gitar, ada yang sibuk gosipin orang dan ada juga yang sedang bermain Handphone, maklum saja karena bel tanda pelajaran akan di mulai masih belum di dendangkan di seluruh penjuru sekolah.

Salsabiela langsung saja menuju ke bangkunya, di sana sudah terlihat empat orang sahabat baik Salsabiela yang juga sedang mengobrol santai.

"Akhirnya nona kutu buku kita yang super pintar datang juga" ucap Kania merasa lega melihat kehadiran Salsabiela

"Segitu kagennya, ya, ama gue, padahal cuma libur satu hari doang, itu pun hari minggu" ucap Salsabiela sambil tersenyum meledek lalu duduk di sebelah Kania

"Iya, gue kangen banget ama Lo Salsabiela, kangen minta contekan" ucap Kania cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal

"Gue tahu kok, nih buat kalian" ucap Salsabiela kepada ke empat orang temannya tersebut

Setelah mendapatkan apa yang mereka inginkan, mereka segera melihat apa yang menjadi jawaban Salsabiela, tapi ke empat temannya itu sesungguhnya tidak sedang mencontek pada umumnya, melainkan hanya sekedar menyamakan jawaban, maksudnya mereka itu sudah mengerjakan tugas mereka sendiri saat di rumah dan setelah berada di sekolah mereka akan menyamakan jawaban masing-masing agar tidak salah, begitu sebaliknya dengan Salsabiela, meskipun dirinya si kutu buku yang pintar, tentu tidak bisa lepas juga dari yang namanya bantuan seorang teman, karena sesungguhnya tidak mungkin ada orang yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain di dunia ini.

Hanya mereka berempat lah yang mau berteman dengan orang menengah ke bawah seperti Salsabiela, teman-teman yang selalu ada untuknya, serta selalu saja membela dirinya ketika sedang di Bully oleh teman-temannya yang angkuh, sebab mereka kaya sedang Salsabiela tidak karena merupakan salah satu dari tiga puluh orang yang bisa bersekolah di sana dengan bantuan beasiswa.

Kania, tiara, zabien, dan Sahit adalah nama mereka yang merupakan anak-anak orang kaya yang tidak sombong dan juga tidak kalah pintar dari Salsabiela sendiri, mereka juga memiliki nilai-nilai yang bagus.

Tidak lama bel sekolah pun berbunyi panjang yang mengema di setiap penjuru sekolah SMA Citra Bangsa

neeeettttttttttt.....

"Selamat pagi anak-anak" ucap seorang guru yang pagi ini pada jam pertama masuk ke kelas Salsabiela dengan di ikuti seseorang yang berseragam sekolah sama seperti mereka

"Selamat pagi...Bu" ucap mereka semua serempak

"Anak-anak dia ini adalah siswa baru yang akan masuk ke kelas kita" ucap ibu Yossie sebelum memulai pelajarannya

Bersambung....

Gavin Madava Parviz

"Perkenalkan nama gue Gavin Parviz, pindahan dari sekolah Internasional School Amsterdam" ucap Gavin tanpa basa-basi dan tidak menyebutkan nama tengahnya

"Oke...sekarang kamu silakan duduk di sebelah Salsabiela" ucap ibu Yossie

"Whaaatttt...??, yang benar aja dong buk, masa cowok cool kayak saya duduknya dekat dia, mana level buk" ucap Gavin ketika melihat siapa orang yang akan duduk sebangku dengannya

"Sok kecakapan Lo" ucap Kania dan Tiara bersamaan sedangkan Salsabiela terlihat tidak peduli dengan ucapan Gavin barusan

"Sudah...cukup, semuanya harap tenang, jangan sampai kelas lain terganggu, gavin ayo silahkan duduk di tempat kamu, karena pelajaran akan segera saya mulai" ucap ibu Yossie tegas kepada Gavin yang seperti tidak bisa di bantah olehnya

Gavin mulai berjalan dengan angkuhnya menuju ke tempat dimana Salsabiela sedang duduk, bersamaan dengan Gavin yang baru saja duduk di sampingnya, darah Salsabiela tiba-tiba berdesir dan jantungnya mendadak terasa berdetak lebih cepat dari biasanya, membuat Salsabiela sedikit tidak nyaman, namun Salsabiela tetap bersikap santai agar bisa melawan rasa tidak nyaman itu.

"Kenalin gue Salsabiela" ucap Salsabiela ramah sambil mengulurkan tangannya kepada Gavin

"Jangan mimpi tangan Lo itu bisa sentuh gue" ucap Gavin tidak suka

"Oke...maaf" ucap Salsabiela lagi

"By the Way Lo jangan banyak tanya lagi, oke" ucap Gavin kemudian ketika dirinya seperti mengetahui jika Salsabiela mulai ingin bertanya lagi

Salsabiela hanya diam dengan ucapan Gavin tersebut karena dirinya sudah biasa mendapatkan penolakan salam pertemanan dari orang-orang yang merasa lebih tinggi derajatnya di bandingkan Salsabiela dan juga karena dandanan cupunya, ibu Yossie pun memulai pelajaran hari ini, mulai dari memeriksa PR dan lain sebagainya sampai Bel tanda waktu istirahat berbunyi, semua siswa-siswi segera berhamburan keluar dari dalam kelasnya untuk beristirahat di kantin sekolah serta area lainnya, begitu pula dengan Salsabiela dan ke empat temannya, kini mereka berlima telah berada di salah satu meja kantin untuk menikmati jajanan di sana.

"Gue jadi gak respect deh sama tuh anak baru" ucap Zabien memulai pembicaraan

"Bilang aja Lo iri, karena tuh anak baru lebih ganteng dari Lo, bien" ucap Sahit meledek Zabien

"Gaya sih, gue akui boleh juga, tapi kelakuan masih nol, masa iya ngenalin diri di depan guru pake gue-gue an, udah kayak lagi ketemu teman" ucap Tiara

"Benar juga sih, dan dia tuh tadi juga menghina Lo, biel, masa Lo diam aja" ucap Kania kepada Salsabiela

Salsabiela hanya diam dengan semua celotehan ke empat temannya itu, sebab sejak tadi dirinya justru kepikiran mengapa dia mengalami sesuatu yang tidak biasa ketika Gavin duduk di sampingnya tadi.

"Woiii..melamunin apa sih biel" tanya Zabien sambil menggebrak meja

"Gak ada kok, ya udah, pesan makanan yuk laper nih gue" ucap Salsabiela yang di sadarkan oleh Zabien dari lamunannya

Mereka semua makan dengan hikmat, sampai seseorang datang bersama beberapa orang temannya, seorang cowok yang sangat tampan dengan gayanya yang keliatan cool, tinggi badan sekitar seratus tujuh puluh sentimeter, dengan bentuk tubuh atletis yang membuat hati para wanita meleleh jika melihatnya, dan memang saat ini semua mata para wanita telah terfokus pada ketampanannya.

"Liat tuh, semua cewek-cewek matanya ke anak baru itu, kayak di hipnotis saja" ucap Tiara

"Mata mereka kemasukan lalat kali barusan, makanya jadi Jelalatan begitu" ucap Sahit meledek membuat yang lain jadi tertawa

"Udah dong, jangan ghibahin orang mulu" ucap Salsabiela tiba-tiba

"Ya maaf biel, abisnya kesel aja ama tuh cowok, gayanya songong abis" ucap Tiara

Bel pun kembali berbunyi membuat mereka dan seluruh siswa-siswi harus kembali masuk ke dalam kelasnya masing-masing untuk melanjutkan pelajaran mereka.

Bersambung....

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!