NovelToon NovelToon

Shadow Alliance

Prolog

Prolog Malam itu, hujan deras mengguyur kota dengan derasnya, memantulkan cahaya lampu jalan yang berkedip-kedip di atas aspal basah. Sebuah bayangan bergerak cepat di antara gedung-gedung tua yang tampak hampir menyerah pada usia mereka.
Briareth Moroi berdiri di atas atap salah satu bangunan, mengamati jalan di bawahnya. Matanya yang tajam menembus kegelapan, menunggu tanda-tanda dari targetnya. Angin malam yang dingin menerpa rambut panjangnya yang tergerai. Pakaian serba hitam yang ia kenakan menyatu dengan malam, seperti bayangan yang hidup.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Apa kau yakin dia akan muncul di sini?"
Suara dari alat komunikasi kecil di telinganya terdengar. Suara Benjamin Aoki—datar, tenang, namun penuh kewaspadaan.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Percayalah, Ben. Mereka tidak bisa menolak aroma darah segar di sana,"
Jawab Briareth, mengalihkan pandangannya ke sudut jalan di mana seorang pria dengan tatapan gelisah memegang koper kecil.
Pria itu adalah umpan. Dan di baliknya, entitas yang mereka buru sudah mendekat.
.. .. ..
Chapter 1: Jejak Kegelapan
Pertemuan di Gudang Tua
NovelToon
Narasi: Gudang tua di pinggiran kota itu terasa lebih sunyi daripada kematian. Dinding-dindingnya yang berlumut seolah menyimpan bisikan dari masa lalu. Di tengah ruangan, seorang pria terikat pada kursi besi dengan wajah penuh luka. Cahaya dari lampu gantung yang redup berayun pelan, menciptakan bayangan menakutkan di sekelilingnya.
Briareth memasuki ruangan dengan langkah mantap, sepatu bot kulitnya menimbulkan suara gemerisik di lantai yang dipenuhi serpihan kaca. Di belakangnya, Benjamin menyusul dengan wajah serius, tangan di saku mantel panjangnya.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(matanya menyipit ke arah pria itu) "Siapa Dia?"
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Korban terakhir. Tapi dia selamat,"
Jawab Briareth sambil mendekat. Ia menatap pria itu dengan mata tajam, mencari jawaban di balik ketakutannya.
someone
someone
"A-aku tidak tahu apa yang terjadi... Mereka datang begitu cepat... Gelap... Taring... dan api..." (tergagap)
Benjamin berlutut, menyentuh lengan pria itu untuk menenangkannya.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Tenang. Ceritakan perlahan. Apa yang kau lihat?"
someone
someone
"Makhluk itu... bukan manusia... mereka membakar semuanya... dan... mereka ingin sesuatu dari koper itu..."
Pria itu terdiam, matanya melirik koper kecil di sudut ruangan.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(Mengangkat alis) "Apa yang ada di dalam koper itu?"
someone
someone
(menggeleng dengan gugup) "Aku... tidak tahu..."
Benjamin berdiri dan menatap Briareth.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Kita perlu membukanya."
Briareth mengangguk, berjalan ke arah koper. Saat ia membuka pengunci koper, sebuah sinar biru terang menyembur keluar, menerangi seluruh ruangan.
...
Serangan Tiba-tiba
Narasi: Sebelum mereka sempat bereaksi, suara geraman rendah terdengar dari sudut gelap ruangan. Bayangan besar muncul dengan mata merah menyala, mengintimidasi siapa pun yang melihatnya.
Benjamin melangkah maju, melindungi pria yang masih terikat.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Bria, cepat ambil barang itu!"
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Aku tahu apa yang harus kulakukan!"
Briareth berlari ke arah koper, tetapi makhluk itu menyerangnya lebih dulu. Dengan gerakan gesit, ia menghindari cakar yang tajam, melompat ke atas meja, dan mendarat dengan pedang kecil di tangannya.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Ayo, tunjukkan apa yang kau punya,"
Gumam Briareth, bersiap menghadapi serangan berikutnya.
Makhluk itu menerjang ke arahnya. Namun, sebelum cakar itu menyentuh Briareth, Benjamin muncul di belakangnya, memegang sepotong besi tajam yang ia tancapkan ke tubuh makhluk itu.
Briareth menatap Benjamin, sedikit terkejut.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Nice move, Aoki. Kau menyimpan kejutan rupanya."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Tersenyum tipis) "Kejutan? Aku baru saja memanaskan suasana."
Percakapan Setelah Pertarungan
Setelah pertarungan selesai, Briareth dan Benjamin berdiri di luar gudang, mengamati hujan yang masih turun.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Makhluk itu mengejar sesuatu yang ada di koper. Aku rasa ini lebih besar dari yang kita kira," (sambil menyeka darah di pipinya)
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(menyandarkan tubuhnya ke dinding) "Kita harus melapor ke Shadow Alliance. Ini terlalu rumit untuk kita tangani sendirian."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(menghela napas) "Ya, tapi pertama-tama, aku ingin tahu apa sebenarnya benda ini."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Menatapnya dengan tajam) "Kau tahu, kadang rasa penasaranmu itu berbahaya, Bria."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(Tersenyum tipis) "Dan kau tahu, aku hidup untuk bahaya."
Benjamin hanya menggeleng, sementara pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran. Sebagai vampir, ia tahu ancaman di depan mereka lebih besar dari yang terlihat.
.. .. ..
To Be Continued...
.. .. ..

Chapter 1 (Lanjutan): Jejak Kegelapan

Asal Usul Kemitraan Briareth dan Benjamin
✨Flashback, tiga tahun sebelumnya.✨
Narasi: Di bawah cahaya lampu neon yang berkedip di lorong Shadow Alliance, seorang pria tinggi dengan mantel panjang berdiri dengan canggung. Benjamin Aoki, dengan wajah tampannya yang khas, menatap layar holografis yang terpasang di dinding depan, membaca ulang dokumen penugasannya. Ini adalah hari pertamanya sebagai detektif supranatural di agensi rahasia tersebut.
Sementara itu, suara langkah cepat mendekat dari belakang. Seorang wanita muda dengan tubuh tinggi semampai, rambut panjang tergerai, dan wajah cantik yang penuh percaya diri, berjalan menghampirinya.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(bertanya dengan nada tegas) “Benjamin Aoki?”
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(menoleh, sedikit terkejut dengan tatapan tajam yang diterimanya) "Ya. Dan kau pasti Briareth Moroi."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(menyeringai kecil, menyilangkan tangan di dada) "Kudengar kau ditugaskan untuk jadi partnerku. Mari kita langsung perjelas satu hal. Aku bukan penggemar kerja tim."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(mengangkat bahu santai) "Kabar baik. Aku juga bukan penggemar punya atasan mendadak."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(mengangkat alis, merasa tertantang) “Hmm, kau cukup percaya diri untuk seorang pemula. Kita lihat sejauh mana kau bertahan di sini.”
Percakapan itu terpotong ketika suara berat memenuhi ruangan. Direktur Shadow Alliance, seorang pria tua dengan wajah penuh kerut dan rambut memutih, berdiri di ujung lorong.
Direktur Shadow Alliance
Direktur Shadow Alliance
“Kalian berdua adalah kombinasi terbaik untuk tugas ini,”
Direktur Shadow Alliance
Direktur Shadow Alliance
“Briareth, pengalamanmu dengan entitas supranatural menjadikanmu aset penting. Benjamin, insting analitik dan fisikmu luar biasa. Kalian berdua akan bekerja bersama, suka atau tidak.”
...
Narasi: Meski awalnya skeptis terhadap satu sama lain, tugas pertama mereka—menyelesaikan kasus pembunuhan oleh seorang penyihir berdarah dingin—menjadi awal dari kemitraan mereka. Dalam misi itu, Briareth terkesan dengan kecerdasan Benjamin dalam menyusun strategi, sementara Benjamin menyaksikan betapa tangguhnya Briareth dalam menghadapi bahaya langsung.
Keduanya menyadari bahwa perbedaan mereka adalah kelebihan. Briareth adalah eksekutor lapangan yang berani, sementara Benjamin adalah pemikir tenang yang mampu melihat celah dari sudut pandang tak terduga.
.. ..
~~ Flashback End ~~~
Membuka Rahasia Koper
Narasi: Kembali ke masa kini, Briareth dan Benjamin duduk di ruang briefing Shadow Alliance. Cahaya dari lampu meja menerangi koper kecil yang kini terletak di tengah meja kaca. Direktur Shadow Alliance berdiri di depan mereka dengan raut wajah serius.
Direktur Shadow Alliance
Direktur Shadow Alliance
“Apa pun yang ada di koper itu hampir saja membuat kalian kehilangan nyawa. Kalian yakin ingin membukanya?”
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(menatap Benjamin sejenak sebelum menjawab) “Kami perlu tahu apa yang sedang kita hadapi. Jika tidak, kita akan selalu berjalan dalam kegelapan.”
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
“Bria benar. Apa pun yang mengejar koper ini, mereka akan datang lagi. Kita harus lebih dulu sebelum mereka.”
Direktur Shadow Alliance
Direktur Shadow Alliance
Menghela napas berat) “Baiklah, tapi lakukan dengan hati-hati.”
Narasi: Benjamin membuka koper perlahan. Di dalamnya, mereka menemukan sebuah kristal berwarna biru yang bersinar samar. Cahaya itu terasa hidup, memancarkan energi aneh yang membuat udara di sekitar mereka terasa lebih berat.
Briareth menyentuh permukaan kristal itu dengan hati-hati. Dalam sekejap, penglihatan singkat menghantam pikirannya—api, kehancuran, dan sosok besar dengan sayap hitam mengintai dalam bayangan.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(Tersentak mundur, matanya melebar) "Ini… bukan benda biasa."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Menatapnya khawatir) "Apa yang kau lihat?"
Briareth Moroi
Briareth Moroi
“Sesuatu… atau seseorang yang sangat kuat sedang mencarinya,”
...
Percakapan Pribadi
Narasi: Malam semakin larut ketika Briareth dan Benjamin keluar dari markas Shadow Alliance. Jalanan sepi, hanya suara langkah mereka yang terdengar. Benjamin, yang biasanya pendiam, membuka pembicaraan.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(nada pelan) “Bria,”
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
“kau yakin baik-baik saja? Setelah menyentuh kristal itu, kau terlihat… terguncang.”
Briareth Moroi
Briareth Moroi
Meliriknya, tersenyum samar) “Aku baik-baik saja, Ben. Hanya sedikit kewalahan dengan apa yang kulihat.”
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(berhenti berjalan, memandangnya dengan serius) “Kita sudah bekerja bersama selama tiga tahun. Aku tahu kau lebih kuat dari siapa pun yang pernah kutemui, tapi… aku juga tahu ketika kau sedang menyembunyikan sesuatu.”
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(berhenti dan menghela napas) “Baiklah. Kristal itu menunjukkan sesuatu yang familiar, tapi aku tidak bisa mengingatnya dengan jelas. Seolah ada sesuatu yang terkubur dalam ingatanku. Dan itu… menakutkan.”
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(menatapnya dengan penuh perhatian.) “Apa pun itu, kita akan menghadapinya bersama. Kau tidak harus memikul semuanya sendirian.”
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(Tersenyum kecil) “Terima kasih, Ben. Kadang, aku lupa kalau aku punya partner.”
Benjamin hanya mengangguk. Dalam hatinya, ia merasa semakin sulit menahan perasaannya terhadap Briareth.
.. ..
Ancaman Baru
Narasi: Di sudut kota yang gelap, sebuah bayangan berdiri di atas gedung tinggi, mengamati Benjamin dan Briareth dari kejauhan. Sosok itu mengenakan jubah hitam yang berkibar di bawah angin malam.
someone
someone
(Dengan suara serak) “Mereka menemukan kristal,” “Saatnya mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku.”
Sosok itu menghilang dalam kegelapan, meninggalkan tanda bahwa ancaman baru sedang mendekat.
.. .. ..
To be continued...
.. .. ..

Chapter 2: Bayangan di Antara Kita

Perjalanan ke Lokasi Baru
Keesokan harinya, Briareth dan Benjamin ditugaskan untuk menyelidiki sebuah insiden di sebuah gereja tua yang telah lama ditinggalkan di pinggiran kota. Laporan menyebutkan adanya makhluk yang terlihat seperti bayangan besar melayang di sekitar gereja, membuat penduduk setempat ketakutan.
Di dalam mobil SUV hitam milik Shadow Alliance, mereka meluncur di jalanan kota yang basah setelah hujan. Di dalam kendaraan, suasana terasa tegang, namun Benjamin mencoba mencairkannya.
NovelToon
...
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Jadi, kau tidak merasa aneh kita selalu mendapat kasus dengan bayangan, darah, dan—entah bagaimana—gereja tua? Itu seperti skenario klise film horor."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Klise atau tidak, kita dibayar untuk menyelesaikan masalah, bukan membuat ulasan film."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Oh, maafkan aku, Detektif Moroi. Aku lupa kalau kau alergi humor."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(Menyeringai tipis sambil melirik Benjamin) "Bukan humor yang membuatku alergi, Ben. Tapi orang yang mencoba terlalu keras untuk melucu."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(mengangkat bahu, berpura-pura tersinggung) "Baiklah, baiklah. Aku akan diam. Tapi, jangan salahkan aku kalau perjalanan ini jadi membosankan."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(terkekeh kecil) "Percayalah, perjalanan ini tidak akan pernah membosankan denganmu di sini."
.. ..
Gereja Tua yang Menyimpan Misteri
NovelToon
Sesampainya di gereja, udara dingin menyelimuti mereka. Bangunan itu tampak seperti raksasa yang sedang tidur, dengan jendela-jendela yang pecah dan pintu kayu yang lapuk. Sebuah salib besar berdiri miring di atas atap, nyaris roboh.
Briareth mengamati sekitar, matanya mencari tanda-tanda keberadaan makhluk yang dilaporkan. Sementara itu, Benjamin berjalan di belakangnya, membawa peralatan pendeteksi energi supranatural.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Kau tahu, tempat ini benar-benar sempurna untuk pesta Halloween. Kau tinggal tambahkan beberapa labu, dan voila!"
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Ben, fokus. Kita sedang mencari makhluk bayangan, bukan dekorasi pesta."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Menghela napas dramatis) "Selalu merusak kesenangan, Bria. Selalu."
Namun, sebelum Briareth sempat membalas, suara geraman rendah terdengar dari dalam gereja.
Keduanya langsung berjaga. Briareth menarik pedang kecil yang tersembunyi di ikat pinggangnya, sementara Benjamin mengaktifkan perangkat pendeteksinya, yang mulai berbunyi dengan cepat.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Kau lihat sesuatu?"
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Hanya bayangan yang bergerak. Tapi itu... besar."
Briareth mengangguk, mengisyaratkan agar mereka masuk perlahan.
Pertarungan dalam Kegelapan
Di dalam gereja, suasana lebih mencekam. Cahaya dari jendela yang retak menciptakan pola aneh di lantai. Tiba-tiba, bayangan besar muncul, melesat ke arah mereka dengan kecepatan mengerikan.
Briareth melompat ke samping, menghindari serangan makhluk itu. Dengan gerakan cepat, ia menebas bayangan itu, namun pedangnya hanya menembus udara kosong.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Bria, hati-hati! Makhluk ini bukan sesuatu yang bisa kau bunuh dengan pedang biasa."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Kau punya saran lain?!"
Benjamin mengambil tabung kecil dari sakunya dan melemparkannya ke arah makhluk itu. Tabung tersebut meledak, memancarkan cahaya terang yang membuat makhluk itu berteriak dan mundur.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Lihat? Cahaya. Selalu jadi solusi klise tapi efektif."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(mendengus sambil menatapnya) "Kau benar-benar punya masalah dengan klise, ya?"
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Tersenyum tipis) "Hanya mencoba menyelamatkan hidup kita, Bria."
Sementara itu...
Makhluk itu melarikan diri ke lorong bawah tanah gereja. Briareth dan Benjamin mengejarnya, melewati lorong sempit yang penuh dengan sarang laba-laba dan bau lembap yang menusuk.
Pengakuan Mengejutkan
Di ujung lorong, mereka menemukan sebuah ruangan besar dengan altar tua di tengahnya. Kristal biru yang mereka temukan sebelumnya tampak terpajang di altar, bercahaya samar.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Itu... kristal yang sama!"
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Mengerutkan kening) "Bagaimana bisa sampai di sini? Bukankah kita menyerahkannya ke markas?"
NovelToon
Sebelum mereka sempat menganalisis lebih lanjut, suara tawa terdengar dari sudut ruangan. Seorang pria dengan jubah hitam muncul dari bayang-bayang, menatap mereka dengan tatapan licik.
NovelToon
pria misterius
pria misterius
"Kalian benar-benar keras kepala. Aku sudah memperingatkan kalian untuk tidak ikut campur."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Siapa kau?"
pria misterius
pria misterius
(Tersenyum dingin) "Seseorang yang menginginkan kristal itu lebih dari apa pun. Dan aku tidak akan membiarkan dua detektif sok tahu merusak rencanaku."
Sebelum mereka sempat bereaksi, pria itu melambaikan tangannya, menciptakan bayangan yang menyerang mereka dari segala arah.
Benjamin menyalakan perangkat cahayanya lagi, tapi pria itu tertawa.
pria misterius
pria misterius
"Cahaya kecilmu itu tidak akan cukup melawanku."
Briareth, dengan naluri tajamnya, menyadari sesuatu. Ia berbisik ke Benjamin.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Ben, alihkan perhatiannya. Aku punya ide."
Benjamin mengangguk dan mulai menyerang pria itu dengan tabung cahaya lainnya, sementara Briareth menyelinap ke belakang altar. Ia menemukan mekanisme tersembunyi yang tampaknya mengendalikan kristal tersebut.
Dengan gerakan cepat, Briareth menghancurkan mekanisme itu, membuat kristal berhenti bersinar. Pria berjubah hitam itu berteriak marah sebelum menghilang dalam kabut gelap.
...
Momen Tenang dengan Canda
Setelah semuanya selesai, Briareth dan Benjamin keluar dari gereja dengan napas terengah-engah. Hujan mulai turun lagi, membasahi jalanan di luar.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Baiklah, itu adalah latihan malam yang bagus."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(Menyeringai) "Latihan? Aku hampir dibunuh, dan kau menyebutnya latihan?"
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Mengangkat bahu) "Kau selamat, kan? Itu yang penting."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(Menatapnya sejenak sebelum tertawa kecil) "Kau benar-benar sulit dipahami, Ben."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Tersenyum) "Dan kau terlalu serius, Bria. Mungkin itulah kenapa kita cocok."
Mereka berjalan kembali ke mobil, merasa lega meski tahu ancaman itu belum sepenuhnya berakhir. Di balik candaan mereka, ada kepercayaan yang tumbuh semakin kuat—bahwa mereka bisa menghadapi apa pun selama mereka bersama.
✨✨✨✨✨
NovelToon
📝Latar Belakang Briareth Moroi
🌹Briareth Moroi adalah keturunan terakhir dari klan tua yang melegenda—campuran darah vampir, werewolf, dan penyihir. Klan Moroi adalah rahasia yang dijaga ketat oleh para makhluk supernatural selama berabad-abad karena kekuatan unik yang diwariskan dalam darah mereka. Sejak kecil, Briareth diajarkan untuk menguasai kemampuan bela diri, seni sihir, dan keterampilan bertahan hidup yang membuatnya menjadi pejuang tangguh.
Namun, masa lalunya penuh tragedi. Klan Moroi dihancurkan oleh sekelompok pemburu supernatural yang takut akan potensi kekuatan mereka. Briareth adalah satu-satunya yang selamat dari pembantaian itu, berkat pengorbanan orang tuanya. Sejak saat itu, ia hidup dengan rasa kehilangan yang dalam dan tekad untuk tidak membiarkan identitasnya terungkap kepada siapa pun, bahkan Benjamin, rekan kerjanya.
📝 Briareth tahu bahwa darahnya adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ia memiliki kekuatan yang cukup untuk melindungi mereka yang membutuhkan. Namun, di sisi lain, ia adalah target berjalan bagi mereka yang ingin memanfaatkannya.
Bekerja di Shadow Alliance adalah pilihan yang sempurna untuknya—lingkungan di mana rahasia menjadi bagian dari keseharian. Tetapi menjaga rahasia ini dari Benjamin terbukti lebih sulit dari yang ia bayangkan. Benjamin adalah orang yang cerdas, penuh rasa ingin tahu, dan sering kali terlalu dekat untuk kenyamanan Briareth.
NovelToon
📝 Latar Belakang Benjamin Aoki
Benjamin Aoki adalah seorang vampir yang telah hidup selama lebih dari seratus tahun. Namun, berbeda dari vampir kebanyakan, Benjamin memilih untuk meninggalkan dunia supernatural dan hidup sebagai manusia biasa. Ia berjuang keras untuk menyesuaikan diri dengan dunia modern, bahkan sampai bergabung dengan Shadow Alliance untuk melupakan masa lalunya yang kelam.
📝 Sebagai vampir, Benjamin dikenal dengan kecerdasannya dan kemampuannya yang luar biasa dalam pertempuran. Namun, hidup sebagai manusia memaksanya untuk menekan naluri alaminya, sesuatu yang menjadi tantangan berat, terutama ketika bekerja dengan Briareth, yang memiliki aroma darah yang berbeda—sesuatu yang sulit ia abaikan.
✨✨Benjamin bergabung dengan Shadow Alliance untuk mencari kehidupan yang tenang dan bermakna. Ia ingin membantu orang-orang tanpa harus bergantung pada kekuatan vampirnya. Namun, setiap kali bekerja dengan Briareth, ia merasa ada sesuatu yang tidak biasa.
✨Benjamin sering memikirkan: siapa sebenarnya Briareth Moroi? Meskipun ia tidak menunjukkan kecurigaan secara langsung, naluri vampirnya merasakan bahwa rekan kerjanya itu menyembunyikan sesuatu yang besar.
.. ..
Di Kantor Shadow Alliance
NovelToon
Sore itu, Briareth duduk di meja kerjanya, membaca laporan tentang kasus baru. Benjamin, seperti biasa, datang dengan cangkir kopi di tangan dan senyum santai di wajahnya.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Bria, aku sudah lama ingin bertanya. Kau ini sebenarnya berasal dari mana?"
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(Mendongak dengan ekspresi datar) "Apa pentingnya? Kita di sini untuk bekerja, bukan berbagi cerita masa lalu."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Tertawa kecil, lalu duduk di tepi mejanya) "Aku cuma penasaran. Kau ini terlalu misterius. Selalu datang dan pergi tanpa banyak bicara."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Misteri itu bagus, Ben. Itu membuat orang lain berhenti bertanya."
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
(Menyipitkan matanya, mencoba membaca wajah Briareth) "Kau tahu, kau lebih dari sekadar rekan kerja biasa. Kau punya cara yang berbeda menangani kasus, seperti... ada sesuatu yang lebih dalam."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
(Tersenyum tipis, tapi ada ketegangan di balik senyum itu) "Kau terlalu banyak berpikir, Aoki. Aku hanya melakukan pekerjaanku."
Percakapan itu membuat Briareth merasa tidak nyaman. Ia tahu bahwa Benjamin memiliki naluri yang tajam, dan jika ia tidak berhati-hati, rahasianya bisa terungkap.
Momen Serius dengan Candaan
Beberapa hari kemudian, mereka berada di ruang pelatihan. Briareth dan Benjamin sedang berlatih bela diri untuk menjaga kebugaran mereka. Dalam sesi itu, Benjamin mencoba memancing lebih banyak informasi dari Briareth.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Kau bergerak seperti seseorang yang sudah berlatih seumur hidup. Siapa yang mengajarimu?"
Briareth menghindari pukulan Benjamin dengan mudah, lalu membalas serangannya.
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Seorang guru yang sangat keras. Dan sekarang, giliranmu menjawab pertanyaan. Siapa yang mengajarimu teknik ini?"
Benjamin terkekeh sambil mundur selangkah.
Benjamin Aoki
Benjamin Aoki
"Aku punya banyak waktu untuk belajar. Kau tahu, membaca buku, menonton video pelatihan... hal-hal biasa."
Briareth Moroi
Briareth Moroi
"Biasa, ya?" (Briareth mengayunkan tendangan yang hampir mengenai kepala Benjamin.) "Kalau begitu, aku harus belajar dari video yang sama."
Meski percakapan itu terdengar ringan, keduanya sebenarnya sedang saling mengamati. Briareth mencoba mencari tahu apakah Benjamin benar-benar manusia biasa, sementara Benjamin terus mencari petunjuk tentang siapa Briareth sebenarnya.
Di tengah tawa dan candaan mereka, ada kecurigaan yang mengendap-endap di bawah permukaan. Briareth dan Benjamin, meskipun bekerja bersama dengan sempurna, tahu bahwa masing-masing menyimpan rahasia besar yang belum saatnya diungkapkan.
Namun, waktu akan menunjukkan apakah rahasia itu akan memperkuat hubungan mereka atau justru menghancurkannya.
.. .. ..
To Be Continued...
.. .. ..

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!