NovelToon NovelToon

Pacarku Guru Bahasa Inggris

Kelas baru

Hari ini adalah awal tahun ajaran baru bagi Raina, sekarang Raina sudah duduk di kelas XI SMA, karena masih dalam masa orientasi peserta didik baru, jadi bagi kelas XI dan XII mereka masih belum belajar secara efektif, tentunya ini dimanfaatkan oleh Raina dan teman-temannya untuk saling melepas rindu setelah tiga minggu mereka tidak bertemu.

Ayu adalah sahabat Raina, mereka berteman sejak masuk ke SMA mereka selalu kompak dalam segala hal, kadang kesiangan bareng bahkan dipanggil oleh guru BK pun mereka selalu bareng karena ulah dari Ayu yang suka jahil dan selalu melibatkan Raina sahabatnya.

Tak terasa satu minggu sudah mereka menyandang status sebagai murid kelas XI dan sekarang waktunya mereka belajar seperti biasanya, Raina yang duduk sebangku dengan Ayu tiba-tiba dipisahkan oleh Pak Agus guru yang mengajar pelajaran Ekonomi karena mereka selalu jahil jika tidak dipisahkan dengan sangat terpaksa Raina dan Ayu pun duduk terpisah.

Raina terus-menerus melirik jam tangannya karena dia sudah tidak sabar untuk pulang dalam hatinya dia berbicara

kenapa bel nya lama sekali, padahal aku sudah bosan dengan mata pelajarannya.

Bel pun berbunyi semua siswa berhamburan keluar kelas ada yang langsung pulang dan ada juga sebagian siswa yang masih nongkrong disekitar sekolah, termasuk Raina.

Raina yang sedang asyik nongkrong dengan teman-temannya ditegur oleh salah satu guru yang menyuruh mereka supaya cepat pulang karena hari sudah makin sore dan tanpa basa basi lagi mereka semua pulang.

Raina hanya tinggal sendiri dia ditemani oleh asisten rumah tangga yang bernama bu Asih karena ayah Raina adalah pegawai yang mendapatkan kepercayaan dari atasannya untuk mengelola semua perusahaannya, dia sering tinggal diluar kota bahkan sampai bolak balik ke luar negeri dengan waktu yang cukup lama sehingga ibu Raina pun mau tidak mau harus mendampingi suaminya, sedangkan Raina tidak mau diajak pindah oleh orang tuanya dengan alasan tidak mau terus menerus pindah sekolah.

Di sekolah Raina termasuk murid yang cukup cerdas, namun karena teman dekatnya suka berbuat ulah, dia pun sering dipanggil oleh guru BK karena dianggap satu paket dengan teman-temannya.

Hari ini saatnya pelajaran bahasa inggris, Raina dengan sangat semangat ingin segera belajar, supaya kemampuan berbicara bahasa Inggrisnya lebih lancar.

"Good morning class ... How are you today?" Sapa guru bahasa Inggris.

"Oke class before study, let me introduce my self, my name is Alex Pratama."

Alex adalah seorang guru bahasa inggris dia berusia 30 tahun, setelah memperkenalkan diri Alex pun menyuruh siswanya untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing secara bergantian kemudian beberapa siswa memperkenalkan diri mereka dan sekarang giliran Raina, kemudian Raina pun memperkenalkan dirinya : "my name is Raina Salsabila."

W**ah, ternyata siswi kelas XI ada yang manis juga ya ... Namanya?? oh no aku lupa malah fokus ke wajahnya saja. Alex

Karena Alex yang penasaran dengan nama Raina akhirnya dia cari cara supaya bisa tahu namanya. Alex pun menyuruh semua murid untuk membuat karangan pendek selama liburan dengan menggunakan bahasa Inggris.

Ketika semua murid sibuk membuat karangan, Alex memeriksa satu persatu pekerjaan mereka dengan berkeliling ke tiap meja siswa, dan saat di meja Raina, Alex langsung melihat ke papan nama yang ada di seragam dan ternyata Raina tidak memakai papan nama.

"Kenapa kamu tidak menggunakan atribut sekolah dengan lengkap?" Alex bertanya kepada Raina, sedangkan Raina hanya menjawab lupa, dan Alex menyuruh Raina untuk memasang papan namanya, dan Raina pun memasangnya.

O**h Raina namanya, cantik juga. Batin Alex

Setelah dua jam pelajaran berlalu Alex pun meninggalkan kelas untuk mengajar di kelas yang lainnya.

Bel istirahat pun berbunyi, Raina yang dari tadi fokus belajar bahasa inggris tidak sadar kalau teman-temannya sudah menunggunya untuk ke kantin.

"Yang semangat belajar sampai ajakan teman pun tak dihiraukan." Ayu yang menepuk Raina sambil berlalu meninggalkannya.

"Sorry guys, tadi aku lagi konsen belajar, soalnya biar cepat-cepat pergi ke luar negeri." Raina tertawa sambil menyusul teman-temannya ke kantin.

"Kamu itu konsen sama pelajarannya atau sama gurunya?" Ayu cekikikan sambil mengunyah makanan di kantin, namun Raina hanya membalasnya dengan senyum saja.

Di ruang guru

Alex yang penasaran dengan Raina dia terus menerus membaca karangan milik Raina, dia tersenyum sendiri saat dia menegur Raina untuk memakai papan nama.

Tak terasa satu bulan sudah Alex mengajar di kelas Raina, tiba saatnya waktu untuk ulangan harian, Raina yang tidak mau nilainya turun dia belajar dengan keras supaya hasilnya memuaskan, dan di sisi lain Alex yang penasaran akan sosok Raina dengan tanpa sengaja dia melihat Raina masuk ke rumah, sehingga secara tidak langsung Alex tahu kediaman Raina.

Hari ini tiba waktunya untuk belajar lagi pelajaran ekonomi, pak Agus memberikan tugas kepada semua muridnya untuk membuat kliping tentang nama nama bank yang di likuidasi, pak Agus juga mengharapkan bahwa siswanya ada yang mendapatkan berita tersebut dari koran namun berita tersebut ada di koran edisi lama dan pak Agus juga berkata jika ada yang membuat kliping dari koran tersebut maka akan mendapat nilai tambah.

Karena sudah mendapat tugas, setelah pulang sekolah Raina langsung bergegas ke tempat penjualan koran lama, namun setelah berkeliling mencari ke setiap penjual koran lama Raina tidak menemukannya. Raina akan mencoba mencarinya lagi besok ke tempat lain.

Hari ini sekolah hanya setengah hari karena besok akan ada tamu yang spesial sehingga sekolah harus steril, ini dijadikan peluang oleh Raina untuk mencari lagi koran, dia pergi ke perpustakaan umum untuk mencari koran, dan tak disangka Raina bertemu dengan Alex.

Alex yang hari ini libur tidak ada jadwal mengajar dia berniat untuk jalan-jalan di taman kota kemudian menghabiskan waktu di perpustakaan umum untuk membaca buku dan tak disangka dia bertemu dengan Raina.

Raina bertanya kepada petugas perpustakaan tempat koran lama disimpan, dan petugas perpustakaan menyuruhnya untuk mencari koran lama di rak paling ujung, saat Raina fokus mencari koran tak sengaja dia menyenggol seseorang dan ternyata itu adalah Alex.

"Maaf... maaf saya tidak sengaja." Raina terkejut karena orang yang disenggolnya adalah guru bahasa Inggris nya.

"Tidak apa-apa, kamu lagi cari apa? sampai-sampai tidak memperhatikan orang di sebelahmu." Alex

Alex merasa senang bisa bertemu dengan Raina di luar sekolah, dan Raina pun menjaskan kepada Alex apa yang sedang dia cari, kemudian Alex menunjukkan rak yang Raina cari, tentunya Alex pun ikut membantu mencari koran yang Raina butuhkan.

Setelah berjam-jam mereka tidak menemukannya, Raina yang merasa tidak enak oleh gurunya dia berusaha untuk menolak bantuan Alex dengan sopan namun Alex tidak menghiraukannya dan terus membantu Raina.

Hari sudah hampir sore namun Raina masih belum menemukan koran yang dia cari, saat hendak pulang Alex tiba-tiba menawarkan diri untuk mengantarkan Raina pulang, Raina mencoba menolak dengan alasan arah rumahnya tidak searah dengan Alex, namun Alex berhasil meyakinkan Raina dengan alasan dia mau ke rumah temannya di jalan yang satu arah dengan Raina dan Alex pun mengatakan kalau dia khawatir meninggalkan Raina di tempat yang ramai karena sudah sore akhirnya Raina pun ikut pulang bersama Alex.

Nomor Ponsel

Di perjalanan pulang mereka ngobrol Alex yang mencoba membuka pembicaraan hanya ditanggapi canggung oleh Raina,

"Rumah mu dimana?" Tanya Alex pada Raina,

Alex bertanya di mana rumah Raina, dia menanyakan itu karena takut kalau waktu itu Alex melihat Raina masuk bukan ke rumahnya.

"Saya tinggal di komplek X jalan X Pak." Jawab Raina dengan canggung dan Raina pun memberi tahu arah jalannya.

Setelah hampir sampai, Alex baru teringat bahwa di rumah dia punya koleksi Koran lama, karena hobi dia yang suka membaca, akhirnya Alex mengatakannya pada Raina bahwa dia akan mencoba mencari di rumahnya.

“Raina ... Bapak rasa di rumah kayanya Bapak pernah baca Koran yang kamu cari, tapi ini belum tentu juga ya ... Bapak akan coba cari dulu.” 

"Yang benar Pak?" Raina yang saat itu sudah putus asa dia sangat senang sekali mendengar ucapan Alex bahwa Koran yang dicari ada di rumah Alex.

Dengan spontan dia langsung menggenggam tangan Alex dan mengatakan :

"Bapak cari ya di rumah, saya mohon ... saya akan sangat berterimakasih kalau Bapak mau membantu saya." Raina dengan wajah memelasnya.

Raina baru sadar bahwa tangan yang digenggamnya itu adalah tangan gurunya, sehingga dia dengan spontan melepaskan tangan Alex.

"Iya, saya akan bantu cari, tapi gak janji ya, takutnya korannya sudah gak ada." Alex tersenyum melihat perilaku Raina, dan tanpa di sadari jantung mereka berdetak tak karuan.

Tak terasa Raina pun sampai di depan halaman rumahnya.

"Terima kasih ya Pak, sudah mengantarkan saya pulang." Raina tanpa berbasa-basi lagi keluar dari mobil dan mencium punggung tangan Alex terlebih dahulu.

Namun sebelum pintu pagarnya di buka Alex keluar dari mobil dan langsung menghampiri Raina. Raina terkejut saat Alex menghampirinya

"Rai ... Apa boleh saya minta nomor ponsel kamu? ini ... maksudnya untuk ngasih kabar ke kamu apakah nanti ada atau tidak ada korannya, Kalau gak tahu nomor ponsel kamu, saya takut nanti kamu terlalu berharap dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan kamu." Alex berusaha mencari alasan, padahal itu hanya modus semata

"Baik pak, nomor saya 081231xxxxxx, di save ya Pak." Raina dengan semangatnya langsung memberi nomor ponselnya ke Alex.

"Pasti saya save." Alex langsung menyimpan kontak Raina di ponselnya dan langsung pamit pulang.

Kediaman Alex

Setelah mengantarkan Raina pulang Alex pun langsung bergegas pulang ke rumahnya karena tadi dia berbohong kepada Raina akan menemui temannya. Dia langsung mencari koran yang dibutuhkan Raina di atas tumpukan Koran-koran lama, dengan sangat teliti Alex memilah koran satu persatu.

Setelah sekian lama dia mencari akhirnya apa yang Raina inginkan ketemu juga, dengan perasaan yang sangat senang bisa ada alasan menghubungi Raina, Alex pun langsung mengambil ponselnya untuk mengirim pesan dan memberikan foto Koran ke Raina.

Drrttt…drrttt…drrtttt.. pesan masuk

08xxxxxx : Saya sudah menemukan Koran yang kamu cari, (sambil memberikan foto Koran).

Raina : Pak Alex?

08xxxxx : Iya.

Raina : Wah, terima kasih banyak pak, saya benar benar bahagia mendapatkan koran itu tapi maaf ya udah direpotin nih sama saya.

08xxxxx : Nggak kok, malah aku senang bisa bantu kamu, korannya mau di anterin sekarang gak?

Raina : Tidak usah pak, malah tambah ngerepotin bapak, besok saja di sekolah.

08xxxx : Bener nih besok saja? 

Raina : Iya pak gak apa apa besok saja,, sekali lagi terima kasih banyak pak.

08xxxxx : Baiklah kalau begitu, nomornya di simpan ya, sampai jumpa besok.

Raina : Baik pak, sekali lagi terima kasih banyak pak.

Raina sangat senang sekali karena Alex bisa mendapatkan koran yang dia cari karena saking senangnya Raina langsung terlelap tidur.

Pagi hari Raina sangat semangat bangun pagi-pagi sekali, saat mau menyisir rambut ponselnya bergetar ternyata Alex yang mengirim pesan bahwa hari ini dia tidak akan masuk sekolah karena ada urusan yang mendadak dan Alex mengatakan bahwa dia sudah berada di depan rumah Raina.

“What … Pak Alex datang pagi-pagi buat nganterin Koran ke rumah, wah aku jadi tambah gak enak nih sama pak Alex dia sampai bela-belain datang kerumah.” Tanpa berpikir lagi Raina langsung keluar menghampiri Alex di depan dengan terburu-buru hingga Raina lupa belum menyisir rambutnya.

"Silakan masuk dulu Pak!" Sambil ngos-ngosan Raina mencoba tarik napas karena telah berlari dari kamar sampai ke depan pagar untuk menemui Alex

"Teima kasih, saya buru-buru harus berangkat lagi ada urusan mendadak, Ini korannya, mudah-mudahan bisa membantu kamu." Alexe menyerahkan Koran pada Raina.

"Terima kasih ya Pak, ini sangat membantu." Raina tersenyum.

Setelah Alex memberikan Koran ke Raina dia baru sadar kalau Raina tidak menyisir rambutnya

"Kamu tuh kalau mau keluar rumah lain kali rambutnya di sisir dulu ya." Alex terkekeh melihat ekspresi Raina, dengan spontan Raina langsung memegang kepalanya dengan wajah merah karena malu.

"Tadi saya belum sempat menyisir saat bapak datang, karena takut bapak menunggu." Jawab Raina.

Alex hanya tersenyum mendengar jawaban polos Raina dan Alex pun langsung pamit untuk pergi ketempat tujuannya.

Raina bersiap-siap untuk berangkat sekolah dalam hatinya dia sangat senang sekali karena dia yakin bisa mendapatkan nilai tambah dari tugas pelajaran ekonominya.

Sepulang sekolah Raina langsung mengerjakan tugas ekonomi, dia menggunting Koran yang menjadi tugas ekonominya dan ditempelnya di kertas, tak terasa waktu mengerjakan tugas pun lumayan lama hingga tak terasa malam pun tiba karena terlalu asyik mengerjakan tugas Raina tidak sempat melihat ponsel dan ternyata sudah ada pesan masuk dari Alex dan saat melihat jam ternyata sudah jam 11 malam, Raina bingung dengan pesan yang dikirim Alex harus dibalas atau tidak, kalau dibalas sudah malam dan kalau tidak dibalas, takutnya Alex menganggap Raina jadi orang yang tidak tahu berterima kasih

Pak Alex : Gimana tugasnya?

Raina : Maaf Pak pesannya baru saya jawab saya baru beres mengerjakan tugas ekonomi gak kedengaran ada pesan masuk, maaf ya.

Tak berselang lama Ponsel Raina pun bergetar.

Pak Alex : Kamu hebat Rai tugasnya langsung kamu kerjakan dengan fokus kamu memang sangat rajin ya, jangan terlalu malam biar besok gak kesiangan bangunnya.

Raina : He ... he ... biar dapat nilai bagus pak, soalnya pak Agus selalu memberikan nilai tambah jika tugas beres sebelum waktunya, bapak juga kenapa jam segini belum tidur?

Pak alex : Saya juga sama sedang mengerjakan tugas.

Raina : Bapak, kan guru kenapa harus mengerjakan tugas malam-malam, kan bukan anak sekolah

Pak Alex : Ya biar kelihatan rajin, ha ... ha ... ha...

Raina : Bapak ternyata bisa ngelawak juga ya.

Pak Alex : Ngelawak kan kerja sampingan saya.

Raina : Aku baru tahu loh.

Pak Alex : Saya senang bahasa kamu udah gak kaku.

Raina : Aduh ... maafkan saya pak, bukan maksud saya tidak sopan sama bapak, tadi saya gak sengaja.

Pak Alex : Loh... Saya kan bilang senang, kenapa kamu malah minta maaf, ya udah sekarang kamu tidur ya sudah malam besok saya hubungi lagi, good night n have a nice dream Raina

Raina bingung harus membalas pesan dari Alex, karena terlalu banyak berpikir akhirnya dia mengabaikan pesan terakhir dari Alex dan langsung menarik selimut.

Hari ini adalah jadwal pelajarannya pak Alex, saat pak Alex menjelaskan materi pelajaran, Raina secara tidak langsung memperhatikan Alex mulai dari atas sampai bawah dan Raina baru menyadari bahwa Alex adalah laki-laki yang menyenangkan dan tentunya baik, Raina senyum-senyum sendiri melihat pesona Alex dan yang tanpa dia sadari Alex melihatnya dari depan.

Perasaan yang tak jelas part 1

Berkat tugas pelajaran ekonomi, sekarang Alex dan Raina sering bertukar pesan, bahkan hampir tiap malam Alex mengirim pesan hanya sekedar mengingatkan Raina untuk belajar.

Setelah pulang sekolah Raina mengikuti kegiatan ekstra kulikuler bola voly, Raina main bersama teman satu timnya termasuk Ayu. Saat sedang pemanasan Raina tanpa sengaja melihat Alex sedang duduk dengan bu Rika, bu Rika adalah guru kesenian Raina.

"Lihat deh pak Alex sama bu Rika, mereka terlihat serasi ya." Ucap salah satu teman Raina.

"Emang kalian belum tahu, pak Alex kan pacaran sama Bu Rika." Sahut seorang teman yang lainnya.

Apa? mereka pacaran ... kenapa hati aku nyesek ya mendengar mereka pacaran? huh ... berpikir positif Raina ... gak usah ikut campur urusan orang. Gerutu Raina dalam hatinya.

Entah kenapa Raina yang mendengar kabar itu, jadi tidak bersemangat setelah tahu Pak Alex berpacaran, Raina pun jadi murung dan konsentrasinya terganggu saat latihan voly karena Raina yang merasa tidak nyaman melihat Alex dan Rika, akhirnya dia izin pulang lebih cepat.

"Pak saya ijin pulang duluan ya ... saya lupa ada sesuatu yang harus saya selesaikan." Ijin Raina pada guru olah raganya.

Perasaan aku kenapa ya, kenapa jadi begini ... ayo fokus Raina jangan melamun. Batin Raina

"Ya ... silakan, minggu depan jangan sampai ijin lagi ya." Tegas guru olah raga.

"Baik Pak." Jawab Raina singkat.

Kemudian Raina langsung pulang, namun di saat sedang menunggu angkot tiba-tiba ada mobil yang berhenti tepat di depan Raina.

"Kamu mau pulang? bareng sama saya saja yuk?" Ajak Alex. Ternyata Alex yang mengemudikan mobil.

"Terima kasih pak, saya naik angkot saja." Raina menolak ajakan Alex dan langsung menyetop angkot.

Ketika di dalam angkot Raina pun bingung dengan perasaannya, kenapa dia bersikap judes sama pak Alex padahal pak Alex sudah membantunya, karena merasa tidak enak hati Raina mencoba mengirim pesan ke pak Alex.

Raina : Maaf pak saya buru-buru.

Namun setelah pesan terkirim bukan balasan pesan yang di dapat, tapi Alex langsung menelponnya.

Raina : Hallo Pak ...

Pak Alex : Kamu dimana?

Raina : Maaf tadi gak sempat pamit, saya sedang buru-buru Pak.

Pak Alex : Bukannya naik angkot itu malah lebih lama ya untuk sampai ketempat tujuannya? Kamu turun sekarang saya akan mengantar kamu biar cepat sampai.

Raina : Baik Pak.

Karena Raina merasa tidak enak akhirnya Raina turun dan menunggu Alex di jalan, tak lama Alex pun tiba dan menyuruh Raina untuk masuk kedalam mobil.

Raina yang tidak enak hati sama Alex dia memilih diam tidak bicara apapun, Alex pun demikian dan tak terasa mereka pun sampai di depan rumah Raina,

"Terima kasih Pak sudah mengantarkan saya pulang." Raina mencium punggung tangan Alex dan keluar dari mobil sedangkan Alex hanya membalas dengan anggukan saja.

Seperti biasa malam hari Alex mengirim pesan pendek sama Raina namun setelah menunggu lama Alex tidak mendapat jawaban dari pesannya, hampir tiap malam Alex dan Raina saling bertukar pesan, namun setelah Raina mendengar Alex dan Rika menjalin hubungan Raina lebih memilih tidak membalas pesan dari Alex karena takut Rika salah paham. 

Raina kenapa tidak membalas chat dari aku ya? apa mungkin dia udah tidur? tapi biasanya juga jam segini dia belum tidur atau mungkin dia sedang belajar? aku tunggu saja mungkin dia tanggung untuk membalas chat nya. Batin Alex

"Ngapain sih pake nge chat aku segala, kalau bu Rika curiga gimana? kalau ketahuan nanti bisa salah paham, aku gak mau punya masalah dengan guru yang lainnya cuma gara-gara salah paham." Raina bermonolog sendiri.

Satu minggu telah berlalu, tiba lagi di kelas pelajaran bahasa inggris, saat Alex sedang menjelaskan materi dia melihat Raina tidak memperhatikannya, Raina malah melamun dan akhirnya Alex langsung menegur Raina.

"Raina ... Saya perhatikan kamu hanya melamun dan tidak memperhatikan materi yang saya paparkan?" Cerca Alex.

" Maaf Pak." Jawab Raina singkat dan langsung menunduk.

"Saya ingatkan buat semuanya, kalian harus selalu fokus ketika menerima semua materi dari guru kalian, jangan melamun." Tegas Alex .

"Sekarang saatnya kalian mengerjakan latihan soal yang ada pada buku paket kalian, jika sudah beres silakan dikumpulkan di depan.” Perintah Alex.

Raina pun langsung mengerjakan semua soal dan setelah beres dia langsung memberikan buku tugasnya kepada Pak Alex untuk diperiksa.

Saat istirahat seperti biasa Raina dan teman-temannya langsung berburu kekantin, berbagai macam makanan mereka pesan. Di saat Raina dan teman-temannya menyantap makanan tiba-tiba Raina melihat Pak Alex dan Bu Rika berjalan menuju kantin dengan tanpa sadar Raina menyenggol minumannya sendiri dan tumpah ke seragamnya, sehingga membuat seragamnya basah.

"Guys ... Aku ke toilet dulu ya." Ijin Raina pada teman-temannya.

Raina langsung pergi ke toilet untuk membersihkan seragamnya, Raina berjalan melewati meja yang di duduki oleh Pak Alex yang kebetulan saat itu Pak Alex satu meja dengan Bu Rika dan Pak Arman, Karena Raina terburu-buru dia tidak menghiraukan Pak Alex juga Bu Rika yang bertanya pada dirinya.

"Raina ... kamu kenapa?" Tanya Alex dan Rika berbarengan namun tidak di jawab oleh Raina.

Sesampainya di toilet, Raina langsung membersihkan seragamnya, namun seragamnya terlalu basah jika Raina tidak menggantinya dan dia pun bergegas ke ruang piket untuk minta izin pulang ke rumah untuk  mengganti seragamnya dulu.

"Pak ... saya boleh minta ijin untuk pulang dulu ke rumah?" Pinta Raina.

"Kamu mau apa?" Tanya salah satu petugas piket.

"Saya mau mengganti seragam saya Pak, seragam saya basah terkena tumpahan minuman." Jelas Raina.

"Kamu boleh pulang asalkan keluarga kamu ada yang jemput ke sini." Ucap petugas piket.

"Di rumah gak ada siapa-siapa." Lirih Raina.

"Kalau gitu kamu tidak bisa pulang dulu, maaf ya karena ini sudah menjadi peraturan sekolah." Tegas petugas piket.

Di saat Raina memohon pengertiannya pada petugas piket, ada Alex yang memperhatikan Raina di ruang piket, Alex pun langsung menghampiri Raina di ruang piket.

"Ini ada apa ya? Tanya Alex pada salah satu petugas piket.

"Ini pak Raina minta ijin pulang, tapi pihak keluarganya tidak ada, jadi kami tidak bisa mengijinkan dia pulang dulu." Jelas petugas piket

"Kalau gitu biar saya saja yang akan mengantar Raina ke rumahnya, kebetulan saya sedang tidak ada jam ke kelas." Ucap Alex memberi solusi.

"Tapi Pak..." Ucapan petugas piket langsung dipotong oleh Alex.

"Kalau tidak ada keluarga yang bisa menjemputnya, berarti pihak sekolah harus mengantarkannya, karena nanti kan akan kembali lagi ke sekolah." Tambah Alex.

"Baiklah pak, ini kunci mobil sekolahnya." Petugas piket akhirnya mengijinkan Raina.

Raina tidak bisa menolak, karena dia berada pada posisi yang tidak menguntungkan, yaitu jika menolak artinya dia harus menggunakan seragam yang basah, dan Raina pun bersedia diantar oleh Alex menggunkan mobil sekolah karena nanti mereka akan kembali lagi ke sekolah.

Saat masuk kedalam mobil Raina langsung mengucapkan terima kasih kepada Alex.

“Terima kasih Pak sudah mau mengantarkan saya, dan maaf mengganggu waktu senggang Bapak.” 

“Tak perlu berterima kasih, ini sudah menjadi kewajiban saya sebagai guru kepada muridnya.” Alex sambil mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang.

Setelah mendengar jawaban dari Alex, perasaan Raina begitu kecewa dia menggaris bawahi kalimat Alex yaitu “guru kepada muridnya.” Raina tidak mengerti dengan perasaannya kenapa dia kecewa mendengar kalimat itu, lalu Alex pun mengajukan pertanyaan lain.

“Kenapa minumannya bisa sampai tumpah ke seragam? lain kali kamu jangan ceroboh, saya perhatikan beberapa hari ini kamu sering melamun dan tidak fokus, apa ada masalah?”

 "Gak ada pak, dan soal minuman tadi saya bukan ceroboh tapi, tidak sengaja." Raina sengaja memberi penekanan di kata ceroboh pada Alex karena dia merasa kesal dengan kata-kata dari Alex.

Alex hanya tersenyum mendengar jawaban dari Raina, meskipun Raina menjawabnya dengan ketus tapi, Alex merasa senang karena bisa ngobrol lagi dengan Raina.

Lima belas menit kemudian mereka pun sampai di rumah Raina.

"Mari masuk Pak, silahkan duduk." Raina mengajak Alex untuk masuk dulu ke rumahnya, Alex pun mengikuti langkah Raina untuk masuk ke dalam rumah.

Setelah itu Raina meminta asisten rumah tangganya untuk membuat minuman untuk Alex.

Raina langsung masuk ke kamarnya dan buru-buru mengganti seragamnya. Alex yang untuk pertama kalinya masuk ke rumah Raina, dia senyum-senyum sendiri melihat foto-foto Raina, namun itu tidak berlangsung lama, karena asisten rumah tangga Raina datang memberikan minuman untuk Alex.

"Silakan diminum Pak." Bi Asih menyimpan gelas di atas meja.

"Terima kasih." Alex langsung menyesap minumannya.

Tak lama Raina pun keluar dari kamarnya dan mengajak Alex untuk kembali ke sekolah lagi tapi sebelum mereka pergi Raina menyuruh Alex untuk meminum dulu minuman yang sudah disajikan.

Di perjalanan lagi menuju sekolah, Alex mulai memecah keheningan di antara mereka berdua dengan mengajukan pertanyaan pada Raina

"Rai ... Kenapa sikap kamu jadi berubah? Tanya Alex.

"Saya gak apa-apa kok, sikap saya biasa saja gak berubah." Raina enggan menjawab yang sebenarnya.

Setelah menjawab pertanyaan Alex, Raina hanya memilih untuk diam dan Alex pun demikian, dan akhirnya mereka sampai lagi di sekolah.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!