NovelToon NovelToon

Mengubah Takdir Istri Yang Teraniaya

Episode 01: Memasuki tubuh istri yang teraniaya

Di pinggiran kota kecil yang ramai, hiduplah Kinara aurora, gadis berusia duapuluh dua tahun itu adalah sosok yang energik dan ceria, dia selalu percaya bahwa cinta sejati akan datang pada waktunya, namun semua harapannya hancur saat ia menemukan pacarnya Dimas, berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Hati Kinara hancur, air matanya mengalir tiada henti. Rasa sakitnya yang mendalam membuat dia pergi ke tempat favoritnya, untuk memenangkan diri, sebuah taman kecil di pinggir danau. Di sana ia meraung mengingat kenangan indahnya yang kini terasa seperti racun.

Tepat di hari jadian mereka yang kedua tahun, niat hati ingin memberikan kejutan pada sang kekasih, malah dia yang di buat terkejut dengan terbongkarnya perselingkuhan yang sudah lama di tutup rapat- rapat.

Beralih ke beberapa jam sebelumnya, Kinara mengingat kembali kejadian kala ia datang diam- diam ke apartemen dimas, dengan membawa kue berisi ucapan anniversary mereka, juga hadiah hoodie dan sepatu branded untuk sang pujaan hati. Kinara berjalan mengendap-endap sengaja ingin membuat kejutan untuk momen mereka berdua, namun belum sempat dirinya masuk ke dalam, suara dua orang yang paling di kenalnya seketika menggema di gendang telinga.

"Kapan kamu mutusin si Kinara? aku gak mau hubungan kita ini terus di tutup- tutupi, sudah seperti bangkai saja, aku ingin di akui!"

Suara Yuni, sahabatnya yang sangat ia kenal membuat kinara mengernyit heran, seketika otaknya langsung berfikir ada sesuatu yang di sembunyikan darinya selama ini.

Meredam gemuruh dalam dada, kinara menajamkan telinga demi mendengar jawaban dari pria itu.

"Bersabarlah sebentar lagi sayang, setelah aku puas memanfaatkannya aku pasti akan meninggalkan nya. Cuma kamu yang ada di hati aku. "

"Janji ya? "

"Janji sayang. "

Brakk! dengan perasaan angkara murka Kinara langsung membuka lebar pintu apartemen pria itu yang sebelumnya memang sedikit terbuka.

Matanya semakin membulat, melihat pemandangan yang tersaji di depannya saat ini, ia bergidik jijik sekaligus muak.

Dimas dan yuni yang sedang bergerumul mesra seketika terkejut dengan kehadirannya, bahkan dimas sudah tergagap di tempat.

"Sayang kapan kamu kesini? "

Kinara mencebik, hatinya sakit tapi dia berusaha untuk tetap kuat. "suprise! begini ya ternyata kelakuan kalian berdua di belakang ku? dasar bina*tang kalian, enggak punya hati! "

Dimas melangkah mendekat, pria itu semakin gelagapan. "A-aku bisa jelaskan sayang, ini semua tidak seperti yang kamu lihat! "

"Alah basi! cowok breng*sek lo! " umpat Kinara dengan penuh emosi, rasa cintanya seketika lenyap begitu saja di gantikan dengan rasa benci, namun rasa kecewa itu tetap tergambar jelas di wajahnya. Di tepisnya tangan dimas yang hendak menyentuhnya, selama dua tahun berpacaran Kinara sudah memberikan segalanya untuk pria itu dan ternyata beginilah balasan yang dia terima, sebuah penghianatan yang tak termaafkan sama sekali.

"Lo juga, dasar temen penghianat lo! " hardiknya pada Yuni, padahal selama ini yuni lah tempat dia bercerita tentang dimas, ternyata di balik dukungan wanita itu untuk hubungannya, yuni malah diam- diam mengincar dimas.

Dengan emosi yang menggebu-gebu, Kinara maju hendak memberikan pelajaran padanya, pertemanan yang sudah terjalin sejak SMA serasa sudah tak ada artinya karena penghianatan itu.

Namun belum sempat dia menyentuh yuni, Dimas dengan lebih dulu pasang badan untuk melindungi nya, alhasil Kinara terjerembab di lantai karena dorongan dari dimas.

"Jangan berani- beraninya sentuh dia! "

Wajah Kinara melongo tak percaya, dia terkekeh sumbang. "Setelah semua yang terjadi kamu masih belain dia?! "

Kinara sempat melirik ke arah Yuni yang ia lihat sempat menunjukkan senyum penuh kemenangan padanya, membuat nya semakin geram saja.

"Ya, dia lebih baik dari lo, dan gue menemukan kenyamanan yang belum pernah gue dapatkan selama ini dari lo, dan itu ada di Yuni! "

Kinara semakin tercengang, tak percaya,dia bangkit dan memukuli pria itu. "Setelah semua yang gue lakukan selama ini untuk lo, dan lo ngasih balasan kaya gini ke gue? dasar lo breng sek, bajing*an! "

"Cukup!" suara dimas mulai meninggi. "berhubung semuanya udah terbongkar dan gue emang berniat buat mutusin lo, sekarang kita putus! jujur udah lama gue pengen bilang ini karena gue udah bosen sama lo!"

Kinara mengusap pipinya yang basah, sekarang menangisi semuanya pun tak ada guna, dia tak ingin terlihat menyedihkan di mata dua pengkhianat itu.

"Oke fine, kita putus, lelaki breng sek kaya lo emang gak pantes buat dapet cinta tulus gue! "

Mata Kinara beralih pada Yuni. "Dan buat lo temen pengkhianat, selamet buat hubungan lo, makan tuh cowok tukang selingkuh! "

"Fu*ck you bit*ch!" makinya, sebelum pergi kinara sempat memberikan jari tengah nya langsung di depan wajah dua orang itu.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Begitulah kilas balik sampai akhirnya Kinara berada di tempat ini. Hari sudah mulai sore, sang gadis masih duduk di taman itu dengan sesekali mengusap air matanya. Sampai tiba-tiba kinara mendengar suara yang familiar dan ketika ia menoleh, Yuni sudah ada di depannya saat ini.

"Mau apalagi lo cewek murah*an?! " Kinara bicara blak-blakan.

Yuni menggeram. "Lo yang mura*han, gue bilangin ya, lo pikir dimas selama ini beneran tulus sama lo? enggak, dia cuma manfaatin uang dan otak encer buat tugas kuliahnya aja. " yuni tertawa.

Kinara menengadah. "lo pikir gue peduli?" ucapnya meski dalam hatinya berkata lain, tapi dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan teman penghianat itu. "Harusnya lo yang sadar, udah ngambil bekas gue!"

"Sialan lo! " tangan Yuni terkepal erat, wajahnya memerah padam, niat hati datang menyusul kesini untuk memanasi gadis itu malah dia yang di buat kesal.

Ekor mata Yuni melirik ke arah danau dengan permukaan air yang tenang di samping nya, tanpa pikir panjang dia mendorong tubuh Kinara hingga terjerembab jatuh ke dalam danau.

Permukaan Danau yang tenang seketika riuh, saat tubuh nya menyentuh air Kinara merasa dadanya sesak namun alih- alih tenggelam dia justru merasakan sensasi aneh. Sebuah cahaya menyilaukan mengelilinginya, dan saat ia membuka mata semua terasa berbeda.

Ia tidak lagi berada di pinggir danau kota kecilnya, melainkan tenggelam di dalam sebuah kolam pesta yang megah. Ia membuka matanya yang terasa pedih, suara musik dan tawa mengisi udara. Dia melirik ke sekeliling dan terkejut melihat gaun malam yang indah melingkupi tubuhnya. Pandangannya beralih pada diri sendiri-- dia tidak seperti dirinya yang dulu.

Kinara menyadari bahwa dia berada di dalam tubuh seseorang yang tidak di kenalnya. Dalam kaca samping kolam, dia melihat bayangan nya, wajah seorang wanita yang cantik namun begitu menyedihkan.

Lalu entah bagaimana ceritanya, kini berbondong-bondong orang datang menghampiri.

"Nyonya Kinara! nyonya kinara! astaga anda tidak apa- apa? " seorang pelayan wanita datang langsung masuk ke dalam kolam menghampiri nya.

"Ayo nyonya saya bantu untuk naik. "

Kinara yang masih mencerna semua yang terjadi hanya diam saja saat pelayan itu membantu nya untuk naik dari dalam kolam.

"Kinara wijaya! " seseorang tiba-tiba memanggilnya begitu keras.

Tunggu? Kinara Wijaya? kinara mengerjap, seketika dia menyadari bahwa ternyata jiwanya telah memasuki tubuh seorang gadis yang bernama sama dengannya, dia adalah tokoh dalam novel romantis yang pernah Kinara baca.

Tapi masalahnya disini Kinara wijaya adalah tokoh wanita yang begitu lemah, dia mati konyol karena berusaha melindungi suami yang bahkan tak pernah melihat kehadirannya.

"Astaga! bagaimana ini?! "

Episode: 02: Berniat mengubah jalan cerita

"Ck, kenapa ceweknya menye- menye banget sih, mana namanya sama kaya gue lagi! "

Kinara masih ingat saat dirinya misuh- misuh sendiri ketika ia membaca novel romantis yang tak sengaja dia beli di sebuah tokoh buku atas saran temannya karena katanya bagus, tapi kenyataannya dia justru merasa kesal dengan karakter Kinara wijaya yang lemah lembut dan selalu terinjak-injak oleh nasib.

Suami yang selalu mengabaikan dan istri yang teraniaya sungguh kesatuan yang sangat komplit dan kinara membenci itu, akhirnya dia hanya membaca dua halaman dan memberikan novel itu pada adiknya.

Tapi sekarang lihat lah dia justru malah masuk ke dalam tubuh tokoh istri yang dianiaya itu? sungguh kesialan yang seperti tak berujung, sudahlah jatuh tertimpa tangga pula. Setelah memergoki pacarnya selingkuh dia malah harus menjalani kehidupan Kinara wijaya dengan segala dilema dan problematika nya.

Dalam novel itu, karakter kinara wijaya selalu mengabaikan kebahagiaan nya demi orang lain, tetapi sekarang dia bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama. Dia akan melawan nasib, berjuang untuk kebahagiaannya sendiri!

"Yosh! karena sekarang kau bukan lagi kinara wijaya yang lemah dan mudah di tindas. aku akan mengubah jalan cerita ini! " gumam Kinara dengan tekad yang bulat. Dengan kesadaran bahwa dia harus mengubah jalan cerita ini, Kinara merasa ada sedikit keberanian yang mengalir dalam dirinya.

Setelah di tolong dari dalam kolam, Kinara menyapukan pandangan ke sekelilingnya, orang- orang tak memperhatikan nya sama sekali saat dia terjatuh, mungkin karena bagi mereka Kinara wijaya hanya seorang gadis kampung yang beruntung bisa menikahi presiden direktur dari keluarga terpandang, winata.

"Tak masalah karena sekarang Kinara yang baru telah lahir, tak akan ku biarkan kalian menginjak- injak ku lagi! " gumamnya dengan seringai dingin.

"Nyonya Kinara, anda tidak apa-apa? " pelayan yang menyelamatkan nya tadi segera menghampiri dengan membawa handuk kecil.

Kinara mengangguk. "aku sudah baik- baik saja, ini untuk ku? "

"Iya nyonya."

"Baiklah terimakasih. " Kinara menerima uluran handuk itu.

Pelayan wanita ini bernama Maya. Entah bagaimana kinara ingat itu meskipun tidak tahu jalan cerita novelnya. Hanya dialah satu-satunya orang yang berpihak pada kinara di keluarga winata. Setidaknya walaupun seorang pelayan dia masih memiliki sifat manusiawi di banding anggota keluarga itu.

"Maya, antar aku ke kamar, aku muak di sini. "

"Hah? baik nyonya. " Maya merasa sedikit tersentak karena nada bicara sang nyonya tidak seperti biasanya meski begitu maya tetap mengangguk patuh.

Kini Kinara tiba di kamar yang di tempati Kinara wijaya di dalam novelnya. Kilas balik tentang kehidupannya segera berputar di kepala Kinara.

Haris agung winata adalah orang yang ambisius memiliki putra yang tak kalah ambisius bernama Kenantra chakra winata. karena kekuasaan dia menikahkan putranya dengan putri keluarga wijaya, awalnya Kenan di rencakan akan menikah dengan kakak tiri Kinara, yaitu Sarah.

Namun sarah menghilang sehari sebelum pernikahan berlangsung, karena tak ingin kehilangan muka keluarga wijaya lantas menggadaikan putri bungsu mereka, sebagai pengganti Sarah.

Kinara sebenarnya bukan putri kandung Damian wijaya, melainkan hanya anak bawaan dari istrinya Rania, yaitu ibu dari kinara.

Itu sebabnya kinara tidak bisa menolak untuk menggantikan posisi kakak tirinya di pelaminan, karena begitu lah dirinya, yang selama ini hanya di anggap hidup dalam bayang- bayang sarah.

Selama tiga tahun pernikahan hidup Kinara sangat sengsara, sudahlah tidak mendapatkan secuil pun cinta suaminya, dia juga harus menghadapi keluarga suaminya yang membenci nya dan selalu mengusik hidup nya.

Setiap hari Kinara hidup dalam ketakutan, bahkan dia berharap untuk mati saja karena suaminya tak pernah melirik ke arahnya.

Akhirnya semua itu terkabul, Kinara mati tragis karena berusaha menyelamatkan Kenan dari pembunuh bayaran yang dikirim seseorang yang menginginkan kematian pria itu.

Sampai akhir hayatnya Kinara tidak tahu apakah suaminya mencintai nya atau tidak.

"Nyonya, apa yang Anda pikirkan?" maya datang seketika menyadarkan kinara kembali ke kenyataan.

Kinara menghela nafas berusaha menata pikirannya dan rencana apa yang akan di lakukan nya nanti.

"Siapkan air mandi untuk ku maya, aku ingin berendam. "

"Baik nyonya. "

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

Beberapa saat kemudian Kinara sudah berada di kamar mandi yang sekelilingnya di lapisi kaca yang begitu mengkilap.

Maya sudah menyiapkan air hangat di bak mandi mewah itu dengan aroma kasturi yang menenangkan.

Kinara menurunkan handuk kimono yang membalut tubuh polosnya lalu ia mulai masuk ke dalam bathup, dan seketika pikirannya merasa sangat rileks.

"Lupakan dulu tentang pacar yang selingkuh dan kehidupan malang di dalam novel, akan kunikmati semua kekayaan ini hahaha! " ucapnya dengan begitu semangat dan konyol.

Jika diingat secara kasar, pesta yang di hadirin nya tadi adalah perayaan karena perusahaan Winata tech group sudah memenangkan sebuah tender besar.

Namun suatu kejadian berlangsung, Kinara yang seharusnya mendapatkan perlakuan hormat sebagai istri presdir justru malah mendapatkan bullyan dari teman- teman kakaknya, sarah yang tidak terima dia menikah dengan Kenantra. hingga berakhir lah Kinara terjatuh ke dalam kolam.

"Aku akan membalaskan rasa sakit mu Kinara! akan ku buat orang-orang itu merasakannya dua kali lipat! " gumamnya dengan dipenuhi ambisi baru.

Selesai berendam, Kinara meminta untuk di make up kan lagi dia memakai gaun terbaik yang lebih glamor dari gaun sebelumnya yang basah.

"Nyonya apa anda yakin akan kembali ke pesta? " tanya Maya ragu, banyak kepedulian yang tersimpan untuk wanita malang itu.

"Tentu, aku tak mungkin mempermalukan wajah suami ku di pesta yang di buatnya sendiri."

"Tapi bagaimana jika orang- orang itu menyakiti anda lagi? " yang di maksud maya itu adalah teman- teman sarah.

"Tak perlu khawatir, sekarang aku bisa melindungi diri ku sendiri, " ujar Kinara meyakinkan hati pelayan setianya itu.

"Baiklah nyonya, " ucap maya berusaha meyakini ucapan majikannya.

Di pesta, Kinara kembali dengan memasang wajah dingin, dia mengedarkan pandangan mencari orang-orang yang harus bertanggungjawab atas kejadian naas yang menimpanya tadi.

"Ketemu! " ujar Kinara ketika menemukan gerombolan mereka, kakinya yang jenjang di hiasi high heels mahal segera menghampiri mereka.

Teman-teman sarah yang menyadari kedatangan Kinara seketika langsung terdiam dari gelak tawa yang sebelumnya menggema."Eh si upik abu kembali lagi! " ucap sinis salah satunya yang Kinara ingat menjadi dalang atas terjatuh nya ia ke dalam kolam.

"Ck, ck gak punya muka banget si kampungan ini, setelah terjatuh ke dalam kolam dia masih tetap di sini dengan tidak tahu malunya. "

"Hahaha sama seperti ibunya si jallang itu, dia juga sudah tidak memiliki urat malu. "

Kinara tersenyum membiarkan orang-orang itu mencemooh nya hingga saatnya dialah yang membuat mereka bertekuk lutut di hadapan nya.

Kinara maju. "udah ngomong nya? " dengan tangan bersidekap dada.

Melihat Kinara yang tiba-tiba bersikap angkuh membuat mereka kaget.

"Udah mulai berani lo ya sama kita? "

"Emang nya siapa yang takut sama kalian?! "

Semuanya saling melempar pandang, terkejut. "Eh upik abu! biasanya lo gak gini, buat natap kita aja gak berani! sekarang udah punya nyali lo ya buat lawan kita?! "

"Karena Kinara yang selalu kalian anggap lemah itu sudah tidak ada lagi. Sekarang aku di sini ingin menuntut maaf atas apa yang kalian lakukan pada ku! "

"Halah banyak omong lo kampungan! " salah satunya maju hendak menjambak rambut kinara, namun dia menangkis nya dengan cepat.

Krak!

"Argghhh! " wanita itu seketika menjerit tepat saat Kinara menginjak tangannya hingga menempel lantai. Suara remukan tulang terdengar begitu nyaring.

Semua terkejut menyaksikan kejadian yang begitu cepat itu apalagi teman- teman sarah yang lain langsung ketakutan begitu menatap matanya.

"Ku peringatkan pada kalian semua, siapa disini yang masih berani menindas ku lagi, aku tidak akan tinggal diam saja, kalian akan bernasib sama seperti dia! "

*

*

*

Bersambung

Episode : 03: menantu durhaka or mertua durjana?

Kinara menatap gerombolan itu dengan tatapan angkuh dan tajam, seolah-olah dia adalah ratu yang baru bangkit dari masa lalu yang kelam. Dia merasakan adrenalin mengalir dari balik kulitnya, memberi energi baru dalam tubuhnya. Sesuatu yang selama ini terpendam kini muncul kembali.

"Siapa yang mau nyusul?" Kinara melanjutkan dengan nada menantang dan suara tegas. Teman-teman sarah saling berpandangan, bertanya-tanya, mencari keberanian dalam diri mereka namun semua wajah itu nampak pucat pasi, tidak di sangka oleh mereka kinara yang dulu dianggap lemah kini bagaikan badai yang siap menerjang.

Kinara mengangkat kakinya dari lengan wanita bernama mira itu. Di dalam geng mereka, memang mira lah yang paling sering membully nya, kilas balik kehidupan kinara wijaya kini kembali muncul ke kepalanya.

"Kau mira, selalu mengusik ku, mencemooh ku, melakukan kekerasan fisik padaku dan mendorong ku ke dalam kolam. Seharusnya sejak dulu aku melaporkan mu ke pihak yang berwajib! "

Mira yang masih memegang lengannya sambil meringis, tiba-tiba merasa panik. "Jangan Ra, gue minta maaf! gue minta maaf!"

"Udah terlambat, " kata Kinara tersenyum miring, ia menelpon nomor darurat di ponselnya. "Sebentar lagi polisi akan kesini untuk menangkap mu, akan ku laporkan kau atas kasus penganiayaan. "

Wajah- wajah itu langsung melongo terkejut, salah satu di antara mereka maju, Laras yang di kenal memang pandai berbicara, berusaha menguasai keadaan. "gak usah terlalu berlebihan kinara! pake lapor polisi segala, kita hanya bercanda kok. Kenapa lo jadi baper begini? " dia berusaha terdengar santai, tetapi kinara menangkap nada ketakutan di dalam suaranya.

"Bercanda? ini namanya menindas! kalian pikir aku masih kinara yang dulu? yang bisa di permainkan sesuka hati? Berharap aku bersembunyi di balik bayang- bayang, seperti yang kalian inginkan? lupakan semua itu! " kata kinara dengan lantang, suaranya yang tegas, seolah meresap ke dalam jiwa mereka semua.

"Kinara, lo kayanya udah gila ya? " teriak yang lain, mencoba membangkitkan keberanian mereka lagi terhadap Kirana.

Namun Kirana sudah tidak peduli lagi, dalam hatinya dia telah bertekad untuk melabrak semua orang yang selama ini merendahkan nya.

"Kalau kalian memang merasa berkuasa, buktikan di sini! aku tidak akan mundur! " kinara tahu resiko yang akan di hadapinya, namun kali ini dia lebih memilih berjuang daripada membiarkan semua orang menindas nya.

Melihat ketidakberdayaan di wajah mereka yang mulai panik, kinara berbalik dan meninggalkan tempat itu. "Mulai sekarang aku akan melindungi diriku sendiri dengan semua cara. Jika kalian berani mendekat, Siap-siap untuk menerima konsekuensinya! " suaranya menggema di tengah kerumunan, meninggalkan orang-orang itu dengan rasa ngeri yang baru.

Kinara pergi ke sisi lain pesta, berusaha menenangkan diri, dan menikmati kemenangan kecilnya. Namun di saat yang bersamaan, dia juga menghadapi kenyataan bahwa dia telah menarik perhatian suaminya, Kenantra yang kini menatapnya tajam dengan ekpresi datar.

Kenantra baru saja tiba, pesta kali ini sekaligus menyambut kedatangan nya setelah kembali dari perjalanan bisnisnya di luar negeri. Pesta baru saja akan di mulai tapi dia sudah di sambut dengan situasi yang tidak terduga.

Kenantra adalah deskripsi pemeran utama pria yang sempurna, tampan, tinggi, dan gagah namun sayang empatinya sangat kurang bahkan kepada istrinya sendiri. Kinara belum sepenuhnya tahu tentang kepribadian pria itu di dalam novelnya tapi apapun itu kinara sudah bertekad untuk menjauhi kenan dan hidup bebas.

Melihat kenantra, Kinara membalas tatapan pria itu dengan tak kalah tajam. "memangnya dia pikir hanya dia yang boleh menatap seperti itu? " gumamnya kesal.

Kinara berjalan santai seolah dia tidak melihat kenantra di depannya, melewati pria itu namun sebuah tangan besar segera mencekal tangannya.

"Apa yang baru saja kau lakukan? " Kenantra bertanya, suaranya serak dan dingin. Dia memang tidak perduli dengan Kinara sampai malam ini, saat dia melihat istri yang selama ini di anggap lemah oleh orang-orang kini dengan berani menghadapi teman- teman sarah.

Kinara mengangkat dagunya, mencoba untuk tidak menunjukkan rasa gentar. "Kau melihatnya sendiri kan? aku hanya berusaha memperjuangkan hakku. Aku muak dengan semua ini, jika kamu tidak mau melindungi ku aku akan melindungi diriku sendiri! "

Kenantra terdiam. Terjebak antara rasa bingung dan ketertarikan yang tumbuh. Untuk pertama kalinya ia melihat sisi lain dari kinara, Sisi yang kuat dan berani. Kenan mulai berpikir apakah selama ini dia telah salah menilai sosok ini?

"Lepas! " Kinara menarik lengannya kembali yang di cengkram kenan. "Jika sudah tidak ada yang ingin di bicarakan aku ingin kembali!"

Asisten kenan, austin dan Maya terkejut mendengar nada bicara kinara yang seperti itu.

"Nyonya biasanya anda tidak seperti ini kepada tuan, " ujar Maya.

"Iya, kamu seharusnya tetap berada di samping tuan muda, biasanya kamu selalu mematuhi ucapannya. "

Kinara terkekeh mendengar itu. "Sayangnya aku tidak ingin lagi menjadi istri patuh yang bodoh. Bukankah tuan mu ini menikahi ku hanya demi kepentingan nya? jadi kurasa cukup kan dengan status pernikahan ini tanpa perlu memerintah ku melakukan ini dan itu?! "

Austin terperangah, ingin berbicara lagi namun kenan dengan cepat memotong. "Austin! "

"Ya tuan muda. "

"Biarkan dia pergi. " suara kenan datar.

Kinara tersenyum miring. "Ayo Maya, aku ingin kembali ke kamar. "

"Baik nyonya! "

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kinara masuk kembali ke dalam kamarnya. Untuk langkah pertama dalam misinya mengubah cerita ini, sudah cukup bagus, dia sudah membuat perhitungan kepada teman- teman sarah.

Untuk merayakan kemenangan kecilnya itu kinara meminta Maya untuk menyiapkan wine di gelasnya, ia menenggak nya dan terkejut dengan rasanya.

"Benar- benar deh, beginikah rasanya hidup sebagai orang kaya? hahaha" kelakarnya lalu tertawa sendiri.

"Maya, bagaimana menurut mu tindakan ku tadi? "

"Itu sangat keren nyonya. Saya tidak pernah melihat anda yang seperti itu. Anda terlihat berani saat menantang mereka yang menindas anda, " ujar Maya, memuji tulus.

"Ya, kau benar. Mulai sekarang aku bertekad untuk melindungi diri ku sendiri. Aku tidak akan bergantung pada orang lain. "

Maya mengangguk. "saya senang anda sudah berubah menjadi lebih kuat nyonya, saya akan selalu mendukung di belakang anda. "

Kinara tersenyum dengan tatapan lembut. "terimakasih Maya, selama ini kau sudah membantu ku. "

Brak!

Tiba-tiba pintu kamarnya di buka dengan kasar, Kinara sampai berdiri karena terkejut.

"Kinara wijaya! "

Suara itu sama dengan seseorang yang memanggil dirinya saat tenggelam di kolam pesta.

"Siapa dia? " tanya kinara melihat wanita yang menghampiri nya dengan raut wajah murka itu.

"Beliau mertua anda nyonya. Apa anda lupa? " bisik Maya, terlihat cemas di wajahnya.

"Oh, " hanya itu yang di ucapkan kinara, wajahnya terlihat santai.

Plak! Wanita paruh baya itu menampar pipi kinara dengan cepat.

"Apa yang kau lakukan hah? sudah tercebur ke dalam kolam, sekarang membuat keonaran di pesta, membuat malu nama keluarga! "

Kinara merasakan kebas di pipinya namun ia justru tersenyum, tak lama kemudian.

Plak!

Kinara membalas tamparan wanita berumur enam puluhan itu. Yang membuat Maya langsung menutup mulutnya, terbelalak kaget.

Marisa hampir tersungkur ke lantai, tidak menduga bahwa menantu nya itu akan berani melawannya, dia menatap nyalak ke arah kinara.

"Beraninya kau! dasar menantu durhaka! " hardik Marisa, geram.

"Lalu bagaimana dengan sebutan mu? mertua durjana? " balas kinara tak kalah telak.

*

*

*

Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!