"Serahkan pusaka itu Maestro!"
Sang Maestro, Zhen Liang memuntahkan banyak sekali darah keluar dari mulutnya. Dia melihat para kultivator yang sudah berkumpul untuk mendapatkan apa yang dirinya bawa sekarang.
Zhen Liang terus memeluk erat pusaka tersebut seolah seperti nyawanya sendiri dengan napas memburu. Melihat jutaan kultivator yang sekarang sedang menatapnya seperti hewan ternak.
Para kultivator yang telah hidup sampai ratusan tahun tidak pernah menyangka bahwa kepandaian mereka kalah jauh dari Zhen Liang, seorang musisi pengembara yang baru-baru ini terkenal. Seorang pemuda biasa-biasa saja bahkan tanpa bakat kultivator dan anggota badan yang tidak lengkap. Tapi takdir berkata lain, Zhen Liang adalah orang pertama yang berhasil menjawab pertanyaan dari Pengembara Misterius.
Zhen Liang menatap sebuah pusaka yang membawa perang tiada akhir di tangannya bahkan hingga menghancurkan puluhan kerajaan, apa sebenarnya isi kotak tersebut?
Dia menghela napas panjang, sebelum jutaan orang itu membunuhnya, setidaknya Zhen Liang harus tahu benda apa yang dilindunginya hingga akhir.
Mata Zhen Liang terbuka lebar setelah mengetahui isinya adalah sebuah kitab panduan untuk kultivator.
[ Rhapsody Penghancur Langit. ]
Zhen Liang tertawa keras menutupi kesedihannya. Dari namanya sendiri, dia bisa mengetahui bahwa kitab tersebut memiliki kemampuan sangat dahsyat.
Dengan kitab tersebut siapapun akan bisa berdiri di atas langit. Tapi kenapa dia tidak boleh mempelajari kitab itu, apa Zhen Liang tidak boleh bediri di atas langit? Mengapa? Apa alasannya? Dia sudah sangat menderita dari dunia persilatan yang selalu memandang orang-orang sebelah mata. Zhen Liang ingin meratakan semuanya.
Melihat keadaan Zhen Liang tersebut, jutaan kultivator yang mengepungnya, menggelengkan kepala. Mereka mempertanyakan kewarasan Zhen Liang.
Ada banyak jutaan kultivator, mereka terdiri dari berbagai usia, para orang tua atau sesepuh dan bahkan leluhur yang mereka anggap telah meninggal dunia sejak lama ikut berkumpul. Meski sebagian dari mereka memiliki penampilan yang lebih muda dari Zhen Liang, dengan ilmu beladiri tidak ada yang tidak mungkin, mereka bisa memperpanjang masa hidupnya dan menipu mata semua orang dengan mengawetkan tubuhnya.
Mereka semua yang berdiri di sini memiliki satu kesamaan, mereka adalah para kultivator jenius yang memiliki namanya sendiri di dunia beladiri.
"Berhenti bermain-main anak muda, serahkan saja kitab yang kau bawa itu!"
Seseorang tiba-tiba maju. Zhen Liang mengerutkan dahinya pada pria yang memiliki penampilan sepuluh tahun lebih muda darinya dan bertanya, "Siapa kau?"
"Hahaha. Kau bertanya mengenai diriku? Tidak ada yang tidak mengenaliku. Aku adalah seorang kultivator jenius yang dikatakan hanya ada dalam sepuluh tahun sekali. Namaku adalah Li Wei, atau kau lebih mengenali nama, Pedang Keadilan."
Nama Li Wei kemudian dibicarakan oleh setiap orang, rupanya orang itu cukup terkenal di dunia persilatan.
Li Wei tertawa keras, dia maju perlahan sembari mengedarkan energinya. Setelah beberapa langkah, Li Wei berhenti. Dia menoleh untuk melihat seorang sesepuh yang mengedarkan energi tidak kalah hebat darinya bahkan sampai melampauinya.
"Hmph! Hanya pemuda sombong yang berlagak seperti orang besar, kau tidak tahu siapa aku kan? Namaku adalah Gao Jiao. Kau mungkin akan lebih mengenal nama, Leluhur Pedang Suci daripada namaku."
Gao Jiao menenggelamkan nama Pedang Keadilan di sana. Keributan terjadi lebih besar lagi daripada yang dibuat Li Wei. Mereka bereaksi dengan nama Leluhur Pedang Suci. Gao Jiao tertawa keras sampai beberapa saat kemudian muncul seseorang.
"Namaku adalah Sun Ming, Kaisar Langit. Kalian orang-orang bodoh tidak tahu diri, bakat kalian berdua masih kalah jauh denganku seolah seperti sampah." Sun Ming tertawa kemudian melanjutkan.
"Aku adalah jenius berbakat yang sebentar lagi akan naik ke alam dewa. Dikatakan bakatku ini hanya ditemukan pada anak-anak setiap seratus tahun sekali saja. Kalian berdua sampah satu dan sampah dua lebih baik kembali saja dan perbaiki kembali latihan kalian."
Nama baru muncul lagi, Kultivator Sun Ming, dia menyebut dirinya Kaisar Langit. Namanya kali ini membuat kerumunan lebih heboh daripada nama Gao Jiao. Para kultivator di belakang kemudian berdebat lagi, rupanya masih ada lagi yang berhasil membuat nama yang lebih heboh dari Sun Ming bahkan dua kali lipat. Seolah tidak pernah berakhir, mereka saling menyebutkan nama mereka satu persatu.
Zhen Liang tidak terlalu mengerti, tetapi perhatian para kultivator jelas telah teralihkan sekarang. Dia berlari dengan langkah kaki tertatih hingga dirinya mencapai sebuah ujung. Dia menemui keputusasaan dan bingung melakukan apa.
Jutaan kultivator yang tersadar seseorang telah menghilang segera berlarian memburu orang tersebut, menaiki pedang dan senjata masing-masing, mereka lalu terbang di langit. Hanya dalam satu napas, mereka bisa mencapai tempat Zhen Liang sekarang. Dia sangat terkejut, jarak mereka berbeda sangat jauh tapi jutaan kultivator ini bisa menemuinya dengan mudah.
Tempat di belakang Zhen Liang berada adalah sebuah jurang yang seolah tak berdasar. Dia menelan ludah, tamat sudah nasibnya sekarang. Zhen Liang mengeluarkan sebuah kitab dari pakaiannya.
"Dengarkan permintaanku dulu, dan kalian akan mendapatkan kitab ini." Kata Zhen Liang tegas. Dia menjulurkan kitabnya ke sebuah jurang di belakangnya.
"Apakah ada dari kalian para kultivator agung yang memiliki cucu perempuan?"
Mata semua orang berkedip. Apa sebenarnya permintaan yang ingin dibuat Sang Maestro?
"Aku memiliki cucu perempuan."
"Aku juga memiliki satu!"
"Aku juga!"
Dari jutaan kultivator di depannya, ternyata ada banyak sekali yang memiliki cucu perempuan. Zhen Liang tidak menyangkanya.
Di sini mungkin mereka salah paham, Zhen Liang tidak mencari cucu perempuan peyot yang mereka banggakan karena beberapa dari mereka sudah mencapai umur ratusan tahun, bukan juga cucu perempuan yang sudah menikah atau hampir bau tanah.
"Kalian tahu aku sangat ingin sekali menikah, susah sekali untuk mencari jodoh. Usiaku sendiri sudah lima puluhan, tapi belum juga menikah bahkan masih perjaka."
Mendengarnya para kultivator tertawa terbahak-bahak. Apa yang mereka dengar adalah hal yang memalukan bagi pria dewasa berumur setengah abad. Zhen Liang sendiri menyesal, kenapa dia malah menceritakan kisah memalukan ini pada jutaan orang di depannya.
"Pokoknya, aku akan menikah! Siapa yang memiliki seorang cucu perempuan cantik sempurna, baik hatinya, pintar memuji dan memasak, memiliki ukuran dada yang besar, selain itu kaya raya! Aku menginginkan calon istri yang seperti itu, siapapun yang memberikannya akan mendapatkan kitab ini!"
Jutaan kultivator terdiam, beberapa saat kemudian mereka melemparkan cacian dan makian kepada pria tidak tahu diri atau pada sampah seperti Zhen Liang.
Melihat jutaan kultivator ini, Zhen Liang merasa yakin bahwa tidak ada seorangpun yang memiliki cucu yang mampu memenuhi kriterianya. Padahal dia bersungguh-sungguh dengan maksudnya, siapapun yang memiliki cucu perempuan seperti itu akan mendapatkan kitab di tangannya.
"Sayang sekali." Zhen Liang menghela napas kemudian melemparkan kitab tersebut ke dalam jurang dengan rasa penuh kekesalan.
"Mati saja kalian semua!"
Melihat pusaka suci yang dihempaskan begitu saja seolah benda tak berguna ke dalam jurang, semua orang buru-buru mengedarkan energi mereka dan satu persatu masuk ke dalam jurang bersama senjata mereka.
"Sialan kau keparat, mesum!"
"Lebih baik kau mati saja!"
"Aku tidak sudi memberikan cucu kesayanganku untuk bajingan sepertimu!"
"Setelah ini aku sungguh akan mencabut kepalamu, awas saja kau!"
Jutaan kultivator itu tidak lupa memberikan kata-kata mutiaranya pada Zhen Liang, jika bisa mereka ingin membuat telinga orang itu sampai mengeluarkan darah. Pemandangan jutaan kultivator terbang di langit, membuat perasaan takjub menyelimuti hati Zhen Liang yang seolah sedang menyaksikan ratusan bintang jatuh bersamaan.
Di dalam hatinya, Zhen Liang tertawa keras. Dia mengeluarkan kitab lainnya dari balik bajunya.
[ Rhapsody Penghancur Langit. ]
Kitab pertama yang dibuang Zhen Liang adalah sebuah umpan, hanya sebuah buku cerita dewasa saja yang tidak memiliki hubungan apapun dengan tingkat beladiri seseorang. Namun, para orang-orang bodoh yang serakah itu begitu rakus sehingga dibutakan oleh tipuan kecil. Entah apa yang akan mereka katakan setelah mendapatkan buku itu.
"Jutaan orang dewasa yang memperebutkan sebuah buku porno, bukankah harga diri mereka yang setinggi langit akan sangat ternoda?"
Sungguh lucu dan menyenangkan sekali bisa melihat para orang tua, sesepuh, bahkan para leluhur gampang dibodohi begitu saja seolah seperti anak kecil. Zhen Liang terus menerus tertawa sampai memeluk perutnya.
Zhen Liang segera terbangun dan membaca kitab di depannya, dia membuka bagian pertama dan ekspresinya masih biasa saja namun setelah mencapai bagian penutup. Zhen Liang tidak dapat menyembunyikan keterkejutannya. Setiap bagian membuat napasnya hampir terhenti.
Dirinya mengerti sekarang alasan kenapa jutaan kultivator saling memperebutkan pusaka suci membuat perang tak berujung, sampai orang-orang menyebut jaman ini sebagai, Era Kekacauan. Lalu, alasan kenapa orang yang mempelajari kitab ini bisa mencapai puncak, orang yang telah mendalami isi kitabnya sungguh akan mampu membelah dunia.
"Kitab yang sangat mengerikan." Zhen Liang mengangguk. Matanya kemudian terbelalak, melihat seseorang sudah berdiri di depannya.
"Pengembara Misterius?" Dia orang yang berkeliling dan memberikan pertanyaan kepada setiap orang yang ditemuinya. "Kenapa kau bisa berada di sini?"
Pengembara misterius ini tersenyum, "Sebuah kehormatan melihat pusaka suci dunia bisa jatuh ke tangan yang tepat. Sekarang pertanyaan ulang, bagaimana menurutmu para kultivator itu?"
Zhen Liang terdiam tampak berpikir sebentar sebelum mengatakan, "Orang bodoh yang terbutakan. Idiot yang selamanya akan jatuh ke keputusasaan dalam mengejar kekuatan sejati dan tidak akan pernah bisa puas."
"Jawaban menarik yang masih belum berubah."
"Mereka semua hanya orang tolol, bajingan yang dipenuhi keserakahan dan napsu. Singkatnya, seorang sampah di dunia sesungguhnya."
"Kau masih menganggap mereka sampah? Aku penasaran, apakah kau akan tetap menganggap kami sebagai salah satu sampah suatu saat nanti."
Mendengarkan perkataan dari Pengembara Misterius, Zhen Liang memiringkan kepalanya bertanya tentang maksud tersebut, tapi tidak mendapat jawaban. Pengembara Misterius selesai memberikan sebuah kalung kepadanya sebelum beranjak pergi.
"Percayalah kita akan segera bertemu." Dia melambaikan tangannya pada Zhen Liang.
Setelah kepergian Pengembara Misterius, kompak jutaan kultivator muncul dari balik jurang. Mereka merapatkan giginya, wajah mereka berkerut dan berwarna merah padam yang dipenuhi kemurkaan. Kompak mereka semua menatap Zhen Liang dan mengumpat sangat keras.
"Anu... Para sesepuh yang terhormat... Mohon jangan marah dulu..." Kata Zhen Liang dengan nada bergetar. Sedari awal dia tidak akan pernah bisa kemanapun bahkan semenjak dirinya mendapatkan pusaka dunia.
Tak perlu waktu lama, Pedang Keadilan Li Wei, Leluhur Pedang Gao Jiao dan Kaisar Langit Sun Ming mengeluarkan energi mereka. Diikuti ketiga orang tersebut, masing-masing para kultivator di belakangnya juga mengeluarkan energi yang tiada tara.
"Aku tidak percaya, keparat yang bahkan tidak bisa melakukan kultivasi melakukan hal seperti ini."
"Harus diakui bahwa dia cukup pandai. Kepandaiannya mungkin setara dengan seorang jenderal."
"Orang ini ingin mati saja harus menyusahkan kita semua, sialan!"
Satu detik kemudian, Zhen Liang yang terbangun mendapati tubuhnya sudah tidak berbekas. Darah dimana-mana dengan anggota tubuhnya yang sudah hilang entah dimana, dirinya mengetahui bahwa sebentar lagi dia mungkin akan mati.
"Sudah-sudah... Semuanya, kenapa tidak membiarkan apa yang berlalu, untuk kitab ini akan diteliti lebih dulu oleh Sekte Lima Racun kami."
"Dasar Ular Picik, Pak Tua keparat! Kau tidak akan pernah bisa membawa kitab itu!"
"Untuk kitab ini, biarkan saja aku, Kaisar Langit yang membawanya!"
"Jika kau menginginkan kitabnya, kurasa kau harus melewati kami lebih dulu Kaisar Langit."
"Apa katamu?!"
Ini adalah salah satu alasan kenapa Zhen Liang sangat membenci para kultivator. Mereka terlalu bengis dan kejam, berperilaku seenak jidatnya bahkan menghilangkan satu nyawa seolah itu tidak berharga sama sekali.
Suatu saat, dia ingin menyadarkan mereka semua. Suatu saat, dia ingin membuat mereka berlutut dan membayar semuanya. Suatu saat, dia ingin menghancurkan dunia mereka.
Mata Zhen Liang perlahan tertutup, pada hembusan napas terakhirnya dia mendengus dengan melihat kearah jutaan kultivator ini yang masih bertarung memperebutkan pusaka di depan matanya.
"Mereka adalah para sampah-sampah bajingan yang sesungguhnya."
Selesai mengatakan itu, mata Zhen Liang tertutup seluruhnya.
Tanpa disadari semua orang, sebuah kalung tiba-tiba mulai menyala terang.
***
"Kak... Kak..."
Suara samar-samar terdengar, seseorang berulang kali mencoba memanggil, orang itu bahkan sampai menggoyangkan badannya beberapa kali.
"Kakak!" Saat membuka mata, Zhen Liang melihat adik perempuan satu-satunya itu yang terus berteriak. Seketika matanya melebar, tubuhnya secara reflek bergerak untuk menjemputnya.
"Zhen Lia!"
"Kakak?"
Mereka berpelukan. Zhen Lia tidak tahu apa yang sedang terjadi, dia ingin bertanya tentang tingkah aneh kakaknya. Dibanding dirinya ada sesuatu yang lebih penting lagi sekarang. Zhen Lia berusaha keluar dari pelukan kakaknya yang sangat erat, seolah mereka sudah tidak bertemu sangat lama.
Setelah menumpahkan segala kerinduan, Zhen Liang yang tersadar segera mencubit dirinya. Karena rasa sakit masih dirasakan, mulut Zhen Liang terbuka lebar. Dia yakin bahwa semua ini adalah kenyataan.
Zhen Liang melihat ke sekeliling, sebuah tempat dimana dirinya dilahirkan. Dirinya berdiri dan berlari keluar. Matanya melebar, dia berada di sebuah rumah mewah milik keluarga dari Klan Zhen.
"Aku... Belum mati?" Zhen Liang menutup wajahnya, dia bersyukur. Setelahnya mata air mata tak terbendung mengalir keluar. "Apakah aku mendapatkan sebuah kesempatan kedua?"
Zhen Liang terus menangis, dirinya tidak peduli bahwa sekarang sedang banyak orang yang berkerumun, para penonton seperti para pelayan dan bahkan adiknya. Bagaimana pendapat mereka sekarang atau kenapa tuan muda mereka tiba-tiba berubah menjadi gila. Dia tidak sedang memikirkannya sekarang. Jika bisa Zhen Liang ingin memberitahukan pada dunia, dirinya sangat bahagia sekarang.
"Kenapa Tuan muda menangis di luar?"
"Tuan muda bersikap aneh. Apakah Tuan muda sudah gila?"
"Astaga, apa ada yang salah di kepala Kakak?"
Zhen Liang melihat ke cermin. Dirinya sekarang berada di dalam tubuhnya yang masih berumur dua puluh tahun. Tubuh seorang pemuda yang ideal untuk belajar seni beladiri.
Apalagi Zhen Liang belum mendapatkan kerusakan pada dantian yang menyebabkan dirinya tidak bisa berkultivasi, dia kehilangan bakat beladirinya di usia dua puluh tiga tahun karena seseorang. Dantian sangat penting bagi kultivator karena dantian sendiri adalah sebuah tempat penyimpanan energi di dalam tubuh.
"Aku akan membiarkan kakak sendirian untuk sementara dulu. Tidak akan ada orang yang masuk ke dalam kamar kakak. Tapi jika kakak membutuhkan sesuatu, kau bisa memanggil salah satu pelayan."
Adiknya, Zhen Lia, begitu perhatian. Setelah melihat sendiri kegilaan yang telah diperbuat kakaknya di luar rumah. Zhen Lia berpikir mungkin kakaknya butuh tempat untuk menenangkan diri.
Tapi Zhen Liang tidak mendengarkan perkataan adiknya, beberapa saat kemudian dia berjalan menuju suatu ruangan. Ruangan yang membuatnya tersenyum pahit. Di sana adalah tempat ibunya dirawat.
"Tuan muda..." Melihat kedatangan Zhen Liang, pelayannya bernama Xu Fang segera menunduk dan memberikan salam. Dia membukakan pintu masuk untuk tuan muda.
"Apakah Ibu masih belum siuman?"
".........." Pelayannya tidak menjawab apapun bahkan setelah menunggu lama. Dari sana Zhen Liang sudah mengetahui jawabannya.
"Ibu aku akan masuk."
Di depannya seorang perempuan sedang beristirahat, perempuan yang terlihat memiliki rentang usia antara dua puluhan. Alasan kenapa dirinya begitu muda adalah karena tingkat kultivasinya.
Seorang perempuan cantik dengan bentuk wajah yang hampir mirip dengannya, mungkin jika rambut Zhen Liang sedikit lebih panjang, dirinya akan sangat mirip dengan ibunya. Bedanya ibunya memiliki warna mata indah, sedangkan dirinya memiliki bola mata berwarna merah menyala yang menakutkan.
"Bagaimana kabarmu Bu?" Tidak ada jawaban yang datang, pelayan di belakangnya hanya menghela napas melihat pemandangan miris dan nasib Tuan muda.
"Aku baik-baik saja. Sudah lama aku tidak melihatmu." Zhen Liang masih berniat berbicara.
Zhen Liang memandangi Ibunya dari atas ke bawah, tubuhnya masih sehat tidak ada tanda semacam bekas luka, kulitnya juga masih putih mulus. Penyakit yang diderita Ibunya adalah sebuah penyakit dalam dan tidak bisa disembuhkan bahkan untuk tabib kerajaan dan beberapa kultivator ternama.
"Aku pergi dulu Ibu, besok aku akan kembali lagi." Zhen Liang tersenyum dan menghembuskan napas lelah.
Setelah memeriksa keadaan Ibunya, Zhen Liang memberikan ucapan pamit. Dia kembali lagi ke kamar. Di sana tidak akan ada gangguan dari luar untuk beberapa saat.
Zhen Liang terpikir kembali tentang Ibunya, kemudian mengepalkan tangannya dengan kencang sebelum memukul tembok menggunakan seluruh tenaga.
"Dunia ini sudah busuk sekali." Matanya berubah menjadi dingin. Jika mengingat kembali di masa lalu, alasan penyakit Ibunya tidak dapat disembuhkan adalah karena para kultivator biadab dan tabib ahli yang egois terlalu serakah dengan hartanya.
Mereka saling berkomplot untuk menguras habis harta milik keluarga dari Klan Zhen. Mereka beralasan bahwa penyakit Ibunya itu sangat sukar disembuhkan. Mereka hanya bisa meredakan sedikit penyakit yang diderita Ibunya.
"Mereka adalah binatang kotor yang seharusnya musnah dari dunia."
Karena para kultivator dan tabib ini, sekarang Klan Zhen menghadapi kebuntuan. Hutang mereka sudah terlalu banyak dimana-mana sedangkan mereka menikmati harta yang berlimpah berasal dari pengobatan Ibunya. Semua ini diketahui dirinya beberapa tahun lagi di masa depan.
"Aku tidak bisa membiarkan mereka berbuat seenaknya."
Zhen Liang menggigit bibirnya, sebuah darah mengalir keluar.
Dia tidak memiliki pilihan lain. Untuk menginjak anjing kau membutuhkan singa, sedangkan untuk menginjak setan kau perlu menjadi langit.
Mulai detik ini, Zhen Liang akan belajar seni beladiri dan berkultivasi. Sesuatu yang tidak disangka dan sangat dibencinya.
Zhen Liang mulai duduk bersila. Dia menarik napas dan mengeluarkannya berulang kali. Dia telah memiliki kitab panduan di dalam kepalanya. Sebuah kitab dunia yang akan diperebutkan oleh jutaan kultivator kuat dari masa depan.
[ Rhapsody Penghancur Langit. ]
Bagian pertama, senjata dan amunisi.
Jika para kultivator belajar untuk menyimpan energi semesta ke dalam dantian mereka, maka di dalam kitab ini terbalik. Konsepnya dibalik dari kitab panduan normal.
Kita tidak akan menyimpan energi semesta ke dalam dantian melainkan mengalirkannya. Kitab ini menyebutkan bahwa energi yang masuk dari alam akan kita alirkan langsung keluar.
*
Satu minggu berlalu, Zhen Lia tidak tahu apa yang sedang dikerjakan kakaknya. Setelah kegilaan seminggu yang lalu, dia menerima kabar dari salah satu pelayannya bahwa Tuan muda, Zhen Liang mengunjungi ruangan Ibu mereka.
Zhen Lia menghela napas lega karena setelah semua itu ternyata kakaknya masih memiliki logika. Tapi kemudian dia segera menarik ucapannya, kakaknya tiba-tiba menutup diri di kamar hingga tujuh hari. Apa yang ada di pikirannya dan apa yang sedang dilakukannya?
Kemungkinan yang terbersit dalam Zhen Lia sekarang adalah kakaknya itu sangat marah mengenai kondisi Ibunya dan merasa tidak berharga karena telah membawa kondisi keluarga mereka ke dalam kehancuran.
"Permisi... Ah, Adik Zhen Liang, Nona Lia rupanya." Seorang tabib muncul bersama dengan kultivator di belakangnya.
Tabib ini bernama Xu Heng, seorang tabib kelas lima. Namanya terkenal di kalangan para bangsawan dan kerajaan. Sedangkan kultivator di belakangnya adalah Wang Jian, kultivator yang ditunjuk sebagai pengawalnya.
"Jadi sekarang sudah waktunya?" Zhen Lia menghela napas, tidak mengira waktu berlalu begitu cepat.
"Anda tidak perlu khawatir Nona Lia, bukankah penyakit Ibu anda sudah lebih baik. Kami menunjukkan diri karena sebentar lagi kami yakin bahwa kami akan bisa menyembuhkan sakit yang dirasakan Ibu anda."
Zhen Lia mengangguk. Apa yang dikatakan Tabib Xu memang benar, faktanya kondisi Ibu mereka sekarang sudah lebih baik dari dua tahun yang lalu. Tapi di sisi lain, utang mereka sudah menumpuk dan terus semakin membengkak, bahkan mereka tidak yakin bisa mengembalikannya dengan menjual seluruh aset keluarganya.
"Kakak apa yang harus aku lakukan?" Dia selalu berdiri di belakang kakaknya. Mengandalkan punggung Zhen Liang dalam segala hal, tetapi sekarang bahkan kakak yang dilihatnya kuat itu akhirnya runtuh juga. Beban yang dipikul Zhen Liang terlalu berat sampai mengunci dirinya selama seminggu di kamar.
"Omong-omong, dimana Tuan muda sekarang?"
"Benar, biasanya Tuan muda adalah yang menyambut kami pertama kali."
Mendengar perkataan Xu Heng dan Wang Jian, tubuh Zhen Lia mengeras dan terdiam beberapa saat.
"Mari saya antar ke ruangan Ibu beristirahat sekarang." Dia memilih tidak menjawabnya.
Beberapa saat kemudian mereka tiba di ruangan.
"Salam Nona muda." Salah satu pelayan di sana menyambut mereka dan membuka pintu. "Nona, Tuan muda sudah menunggu anda di dalam sekarang."
Bola matanya melebar, Zhen Lia tidak percaya. Kakaknya telah keluar dari kamar dan sekarang berada di ruangan Ibunya.
"Jadi Tuan muda Zhen Liang di sana rupanya."
"Sekarang kami tahu alasannya. Tuan muda begitu cepat memahami semuanya, dia sudah bersiap saja di dalam. Sangat mengaggumkan."
Xu Heng dan Wang Jian tersenyum lebar mendengar kabar mengenai Zhen Liang.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!