NovelToon NovelToon

Yasmine (Wanita Sempurna)

Memilih Diam

Seorang wanita tampak mondar mandir di ruang tamu yang super luas itu. Sesekali matanya melirik jam dinding yang kini telah menunjukkan pukul sembilan malam. Seseorang yang biasa pulang tepat waktu kini telah berubah.

Biasanya orang itu akan pulang setiap pukul empat atau lima sore paling lambat. Tapi Belakangan ini, Orang itu selalu pulang malam. Paling awal pukul delapan malam dan paling malam sepuluh atau sebelas.

Wanita yang tengah menunggu itu adalah Nadira Yasmine Aulia. Putri sulung dari seorang ustad sekaligus pengusaha di kota itu. Ustad Fahri Al Yusuf, Seorang ustad yang usianya sudah tidak lagi muda itu kini telah berhenti menjabat sebagai seorang direktur di perusahaan yang berdiri beberapa cabang itu.

Perusahaan tersebut kini telah di pimpin oleh Yasmine sendiri. Namun, Karena wanita itu telah menikah dengan seorang pria yang bernama Ahmad Farhan. Yasmine lebih memilih untuk menjadi ibu rumah tangga saja. Wanita itu memasrahkan semua urusan kantor kepada sang suami.

Suara deru mesin mobil mulai terdengar. Yasmine tersenyum. Wanita itu segera menuju ke pintu utama. Menyambut sang suami yang baru pulang malam itu.

"Assalamualaikum..

"Waalaikum salam..

"Kamu pulang malam lagi mas?" Tanya nya sembari membuka jas yang membalut tubuh farhan serta mengambil alih tas pria itu. Farhan hanya melirik sang istri sekilas.

"Sudah aku bilang, Aku lembur karena banyak pekerjaan.."Ucapnya. Yasmine mengangguk percaya saja..Karena selama ia menikah, Semua perusahaan Yasmine serahkan kepada sang suami. Namun, Bukan berarti Yasmine hanya Berdiam diri di rumah saja.. Diam-diam wanita itu juga bekerja mengecek seluruh data perusahaan serta uang pemasukan dan pengeluaran di perusahaan tersebut secara diam-diam. Dan selama ini, Aman-aman saja.

Tentu saja semua itu tanpa sepengetahuan Farhan. Entah mengapa, Suaminya mengalami sedikit perubahan dan semenjak itulah Yasmine diam-diam memantau perusahaan nya.

Bukan tidak percaya kepada sang suami, Bukan. Hanya saja, Hati seorang perempuan atau seorang istri tidak dapat di bohongi. Sejauh ini memang tidak ada yang mencurigakan, Tapi nanti, Siapa tahu?

Yasmine mendampingi Farhan ke kamar yang biasa mereka tempati selama ini. Wanita itu memegang jas dan kemeja Farhan dan hendak di masukan ke keranjang kotor. Akan tetapi, Sesuatu mengalihkan perhatiannya.

"Bau parfum perempuan? "Sekali lagi Yasmine mengendus kemeja dan jas Farhan. Dan memang benar, Aroma parfum wanita yang entah siapa itu begitu melekat di indra penciumannya.

Yasmine menggelengkan kepalanya. Mungkin saja parfum yang melekat di kemeja dan jasnya adalah parfum dari rekan kerja dari perusahaan lain.

Berpikir positif, Mungkin inilah yang lebih baik.

Yasmine meletakkan pakaian tersebut ke ranjang pakaian kotor. Ia akan meminta pelayan agar mencucinya besok.

Sambil menunggu sang suami selesai membersihkan diri. Yasmine duduk di tepi tempat tidur sembari bermain benda pipih miliknya.

Melihat Farhan telah selesai mandi. Yasmine kembali bangkit. Wanita itu berjalan ke arah walk in closet guna mengambil pakaian untuk pria yang berstatus suaminya.

"Ini pakaiannya ini mas..

"Letakkan saja di situ.."Yasmine meletakkan pakaian untuk Farhan di atas tempat tidurnya.

"Hei wanita yang tidak bisa hamil aku lapar Haha..

Deg!

Yasmine menatap sang suami dengan tatapan yang sulit di artikan. Jantungnya berdegup tak karuan saat mendengar ucapan yang tak mengenakan dari bibir sang suami.

"Apa maksud kamu bicara kayak gitu mas?"Tanya Yasmine menatap tak percaya terhadap Farhan. Matanya sudah mulai berkaca-kaca. Ucapan Farhan tadi sangat menyakitkan dan menusuk relung hatinya.

Yasmine sadar, Ia memang belum punya anak dan belum bisa hamil di usia pernikahannya yang hampir usia lima tahun. Tapi apa harus Farhan menyebut dia wanita tidak bisa hamil?

Melihat perubahan sang istri. Farhan mendekat ke arah Yasmine dan memegang kedua bahunya.

"Sayang..Aku hanya bercanda. Jangan di ambil ok..

"Aku akan siapkan makanannya mas.."Setelah mengucapkan itu, Yasmine melenggang pergi meninggalkan Farhan yang seolah abai saja.

"Biarkan saja, Palingan cuma sebentar marahannya. "Gumam Farhan menganggap kemarahan Yasmine hanya gurauan saja. Pria itu tak peduli lagi dengan Yasmine. Farhan meraih benda pipihnya dan mulai berbalas pesan dengan seseorang.

.

.

.

Kini Yasmine tengah memanaskan makanan yang telah dingin itu. Ia juga belum makan malam sebenarnya. Alasannya, Tentu saja menanti suaminya pulang dan berniat akan makan malam bersama sama. Namun, Rasa lapar yang ia rasakan sejak tadi. Cacing-cacing di dalam perut yang berisik sudah berdemo ingin segera di isi.

Dan sekarang? Rasa lapar itu telah hilang begitu saja. Rasa lapar itu telah berganti dengan rasa kenyang yang luar biasa akibat ucapan yang terlontar dari mulut Farhan yang mendadak pedas malam ini.

Tak tak tak.

Yasmine menoleh, Matanya menangkap sang suami yang turun dari lantai dua. Tidak ada raut wajah lelah dari suaminya itu. Justru sebaliknya.

Farhan terlihat begitu bahagia dan ceria malam ini. Tidak ada wajah lelah sama sekali. Apa benar jika pria itu lembur?

Selesai menghangatkan makanan. Yasmine meletakkan beberapa makanan enak itu di atas meja. Farhan datang dan langsung duduk di salah satu kursi.

Meski rasa sakit hatinya masih terasa. Yasmine tetap melayani sang suami dengan baik. Mengambilkan nasi, lauk pauk dan mengisi gelas dengan air putih.

"Kamu gak makan?" Farhan bertanya dan hanya di respon gelengan kepala oleh Yasmine. Yasmine duduk tanpa mau menyentuh makanan yang tersaji. Perutnya sudah sangat kenyang dan rasa lapar itu hilang entah kemana.

"Kamu serius gak makan? "Lagi dan lagi, Yasmine hanya diam. Entahlah, Bibirnya terasa malas untuk terbuka.

Farhan menatap Yasmine dengan tatapan heran. Tidak biasanya istrinya itu hanya diam.

Yasmine masih saja diam. Jika di tanya hanya cukup menjawab dengan mengangguk dan menggeleng. Hal itu jelas membuat Farhan kesal sebenarnya. Ingin rasanya Farhan marah tapi pria itu urungkan mengingat ini sudah malam dan memang waktunya tidur.

Namun, Sikap diam itu membuat Farhan tak nyaman sungguh! Dia merasa di abaikan dan Farhan tidak suka itu.

"Yasmine..

"Hem,

"Kamu kenapa?

"Gapapa..",Jawab Yasmine terkesan datar dan dingin. Tanpa mengatakan apapun lagi, Wanita itu naik ke atas tempat tidur dan langsung merebahkan tubuhnya membelakangi sang suami.

Farhan kembali terheran. Sebenarnya apa yang terjadi pada Yasmine. Sikap istrinya itu mendadak berubah padahal tadi terlihat baik-baik saja.

Farhan tak sadar jika diamnya sang istri berawal dari dirinya.

"Yasmine sayang..Kamu sudah tidur?" Tak ada jawaban. Merasa tak ada respon apapun, Farhan tidak bertanya lagi. Pria itu mengira bahwa Yasmine sudah terlelap dalam tidurnya.

Tanpa Farhan sadari, Sedari tadi Yasmine tidak dapat memejamkan matanya. Setetes demi tetes air mata mengalir membasahi bantalnya.

Kedua tangannya memegang erat selimut yang menutupi tubuhnya itu. Belum juga reda rasa sakit hatinya karena ucapan Farhan tadi. Fakta baru kembali Yasmine ketahui barusan dari ponsel sang suami sebelum wanita itu tertidur. Entah benar atau tidak rapi kini Yasmine mulai menaruh curiga.

"Sampai berani kau macam-macam mas..Lihat saja,,Aku tidak akan pernah tinggal diam...

.

.

.

Tbc

.......Selamat datang di novel ku yang baru.. Kita mulai dengan kisah Yasmine ya.. Sepupu dari Adiba, Anak tiri dari Ummi Shafira kakak sodara kembar Umma Salma..🤗

Happy Reading.. Dan semoga suka alurnya.. mohon dukungan dan semangatnya 🥰❤️

Wanita Simpana +Visual

Diamnya Yasmine berlangsung selama tiga hari. Wanita itu lebih banyak diam, Tidak bicara kalau tidak di ajak bicara. Apabila di beri pertanyaan, Hanya menjawab 'Iya' atau 'Tidak'.

Ucapan Farhan beberapa hari yang lalu masih membekas di lubuk hati Yasmine yang paling dalam. Memang Farhan mengatakan dengan keadaan bercanda. Tapi apakah harus ucapan seperti itu di jadikan bahan candaan?

Setiap pernikahan, Tak ada yang di harapkan kecuali kebahagiaan serta seorang buah hati. Tidak ada wanita di dunia ini yang tidak ingin punya anak, hamil dan melahirkan. Semua wanita menginginkan nya.

Dan Yasmine adalah salah satu wanita itu. Empat tahun pernikahannya, Dia belum juga di karunia buah hati. Dan hal tersebut selalu di ungkit oleh ibu mertuanya.

Jika ada yang mengatakan bahwa Yasmine hanya diam saja. Maka jawabannya adalah tidak. Yasmine pernah memeriksa kan kesuburannya ke dokter. Dan hasilnya, Dia subur. Tidak ada penyakit atau hal menyebabkan ia belum kunjung hamil sampai sekarang.

Dokter pernah mengatakan agar Farhan ikut di periksa juga. Karena kebanyakan orang memandang wanita yang sulit hamil mereka anggap mandul, Mungkin karena mereka yang punya rahim sementara pria tidak.

Padahal, Semua belum tentu masalah sulit hamil wanitanya yang bermasalah atau tidak sempurna. Bisa jadi kekurangannya ada pada si suami.

Berulang kali Yasmine meminta Farhan agar pergi ke dokter. Tapi apa? Pria itu justru menolak keras dan berasumsi bahwa ia sehat dan subur.

Kini Yasmine sedang menata beberapa menu makanan di atas meja. Walaupun Yasmine mendiamkan suaminya, Ia tetap perhatian terhadap Farhan. Yasmine tetap melayani pria itu setiap harinya.

Farhan turun dari lantai dua dimana kamarnya berada. Yasmine mengernyit heran, Sudah beberapa hari ini suaminya ini melewatkan sarapan paginya.

"Gak sarapan lagi kamu mas.." Farhan menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah sang istri. Yasmine berjalan mendekat ke arahnya.

"Aku bangun pagi, Masak cuma buat kamu.. Tapi aku perhatikan, Beberapa hari ini kamu gak pernah nyentuh masakan aku, Kenapa?" Farhan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Pria itu terlihat sangat kikuk dan bingung hendak mau menjawab apa.

"Bukannya gak mau sarapan, Cuma aku emang lagi sibuk banget akhir-akhir ini.. Apalagi selama beberapa hari ini kamu diemin aku.. Jadi aku..

"Jadi apa? Aku diemin kamu itu punya alasan asal kamu tahu.. Ya kalo aku marah bujuk dong..Bukannya malah kamu tinggalin. Tapi aku perhatikan kamu agak berubah ya.. "Ya, Firasat seorang istri tidak pernah salah. Apalagi semenjak ia tak sengaja melihat ada pesan masuk ke benda pipih suaminya.

Yasmine memang tidak sempat membacanya, Tapi jika di lihat dari foto profil nya, Seorang wanita. Entah siapa, Akan Yasmine cari tahu.

"Berubah apanya sih? Kamu itu gak usah asal nuduh. Udahlah..Aku mau berangkat dulu, Aku banyak kerjaan di kantor.."Baru saja satu langkah..

"Ingat kamu atas posisi mu mas.. Kamu memang seorang direktur. Tapi kamu tidak lupa kan siapa pemiliknya.."Ucapan datar dan dingin itu mampu membuat Farhan akhirnya berbalik badan.

Tak ada cara lain selain sarapan pagi ini. Ancaman Yasmine yang ini memang selalu membuat Farhan takut kehilangan jabatannya. Tapi suatu hari nanti, Farhan tidak akan takut dengan ancaman itu. Mungkin saja Yasmine hanya menggertak saja.

Usai sarapan, Farhan kembali pamit untuk berangkat ke kantor.

Yasmine hanya menatap mobil yang di kendarai suaminya hingga menjauh dan hilang dari pandangannya.

"Awas saja kalau kamu berani bermain-main denganku Farhan!!" Gumamnya dengan geram.

Sementara itu, Farhan membelokkan mobilnya ke salah satu rumah di sana. Rumah yang tidak terlalu besar, Namun sangat nyaman apabila di pandang.

"Mas Farhan..."Suara tak asing itu membuat senyum Farhan merekah. Seorang wanita yang biasa di panggil Sinta itu tersenyum bahagia saat pria tampan di depannya ini mendekat ke arahnya.

"Bu, Sinta berangkat dulu ya..

"Iya, Hati-hati.. "Sinta menyalami tangan ibunya di ikuti oleh Farhan juga.

"Nak Farhan, Tolong di jaga Sintanya ya..

"Baik bu.."Pria wanita yang tak punya ikatan sah itu akhirnya pergi berangkat berdua.

"Pokoknya, Sinta harus bisa merebut posisi istri Farhan. Dengan begitu, Aku bisa kaya raya.. "Gumam Bu Mirna yang tidak tahu sebenarnya. Yang dia tahu, Farhan adalah pengusaha kaya raya pemilik perusahaan dimana Sinta putrinya bekerja.

.

.

.

Salah satu karyawan wanita tengah berdiri di hadapan Farhan. Karyawan tersebut sedang menunggu Farhan menandatangani berkas laporan yang baru saja ia bawa.

"Kau boleh keluar.. "Ucapnya kepada Wanita di depannya ini.

"Baik pak, Kalau begitu saya Permisi.. "Wanita itu berbalik badan hendak keluar..

"E,,Tunggu.."

"Iya pak.."Sembari berbalik badan.

"Tolong panggilkan Sinta, Suruh dia kemari.."Karyawan itu mengangguk sebelum akhirnya pamit undur diri.

"Sinta, Sinta lagi.. Dasar pria gak tahu di untung.."Gerutunya dengan kesal.

"Kenapa sih? Kena marah lagi sama Pak Farhan..."Tanya karyawan yang lain.

"Gak kena marah, Dia cuma nyuruh gue buat panggilin si itu.." Dagunya menunjuk ke arah Sinta yang sedang sibuk dengan laptopnya.

Karyawan wanita itu menoleh, Bibirnya mencebik. Raut wajah tak suka terpampang nyata dari wajah keduanya.

"Dia kerja baru lima bulan disini.. Dan dia dengan gak tahu malunya menjalin hubungan sama pak Farhan yang jelas-jelas udah punya istri..

"Pria gak tahu di untung.. Lupa apa gimana kalau perusahaan ini milik Nyonya Yasmine. Kita aja ngehindar dulu pas di goda sama pak Farhan. Eh si Sinta malah dengan enteng jadi selingkuhannya..

"Kayaknya dia gak tahu deh kalau perusahaan ini Kepunyaan Nyonya Yasmine. Coba kalau tahu..

"Udah, Mending sekarang kamu panggil dia gih.. entar kena marah lagi.. "Karyawan itupun mulai melangkah ke tempat dimana meja Sinta berada.

"Lo di panggil sama pak Farhan tuh ke ruangannnya.."Sebuah senyum tercetak dari bibirnya. Sinta bangkit..

"Makasih ya, Sudah ngasih tahu.."Ucapnya dengan penuh semangat.

"Dasar gatel..

Sinta telah sampai di ruangan Farhan. Pria itu menyambut hangat Wanita idaman lainnya itu dengan perhatian yang manis.

"Mas panggil aku.."Ucapnya dengan nada mendayu. Tak ada rasa takut atau canggung, Sinta duduk di atas pangkuan suami dari Yasmine itu.

"Aku kangen sayang..Bagaimana kalau kita bersenang-senang hari ini.."Farhan belai wajah itu. Sinta memejamkan matanya, Bahkan dengan berani, Sinta ke-cup leher Farhan.

"Aku sudah tidak tahan sayang.. Ayo kita lakukan.."Dengan senang hati, Sinta langsung menyetujuinya. Kini adalah kesekian kalinya Farhan dan Sinta melakukan hal-hal yang luar batas. Berbagi peluh padahal keduanya tidak punya ikatan apapun.

"Terima kasih ya sayang..

"Sama-sama mas.. Tapi, Mas kapan menikahiku? Aku gak mau loh mas, Cuma mas jadikan simpanan mulu.."Bibirnya mengerucut membuat Farhan gemas dengan wanita ini.

"Secepatnya, Mas sangat menginginkan anak sayang..Dan Yasmine sama sekali tidak bisa memberikan itu..

"Yes..Akhirnya apa yang aku inginkan akan segera terwujud. Setelah aku menjadi istri mas Farhan..Akan aku buat mas Farhan mengusir wanita itu dan akulah yang akan menjadi nyonya besar di perusahaan ini..

.

.

.

TBC

••••

👇Rainer Yudistyra Anggara👇

👇Nadira Yasmine Aulia👇

👇Ahmad Farhan👇

👇Sinta Ayu👇

Visual hanya imajinasi Othor yah.. Maaf kalau tidak sesuai dengan karakter para readers tercintah 🤭🥰 Kalian bisa bayangin sendiri-sendiri aja kalau mungkin ada yang kurang srek..

Untuk Visual Yasmine, Othor kasih yang tanpa hijab ya.. Karena pada dasarnya sebenarnya gak pakek hijab sih, Btw yang atas itu editan hehe.. Jadi bayangin sendiri ajalah ya...

Satu lagi, Jangan samakan penampilan Yasmine sama Adiba ya.. Setiap orang pasti punya karakter yang beda-beda..

...Happy Reading ...🥰❤️...

Yasmine Dan Farhan

Nadira Yasmine Aulia. Seorang putri sulung dari pasangan Muhammad Fahri Al Yusuf dan Clara Vexia Davidson. Fahri adalah salah satu santri yang telah menyandang pangkat Ustad di pesantren milik Kyai Ibrahimi.

Ustad Fahri pernah mempunyai perasaan rasa suka terhadap Umma Salma ketika wanita paruh baya itu menjadi janda usai masuk islam.

Hingga singkat cerita, Bunda Sofia, Ibu dari Ustad Fahri menjodohkan Ustad Fahri dengan Clara yang ketika itu bekerja sebagai ART di kediaman Fahri sendiri. Mantan wanita nakal yang belajar berhijrah. Bukan hanya nakal, Tapi wanita yang sangat licik.

Selama mereka menikah, Ustad Fahri belum bisa mencintai Clara. Pria itu masih terbayang-bayang Salma saat itu. Namun, Seiring berjalannya waktu perasaan cinta tersebut akhirnya tumbuh.

Akan tetapi, Takdir berkata lain. Clara menghembuskan nafas terakhirnya di hari wanita itu melahirkan sang putri. Kecelakaan yang di alami oleh Clara membuat wanita itu mengalami pendarahan yang parah hingga membuatnya tak mampu bertahan.

Tiga tahun Ustad Fahri menduda. Selama itu Ustad Fahri berperan sebagai ayah sekaligus Ibu untuk Yasmine.

Hampir di tahun ke empat, Ustad Fahri mempersunting Ning Shafira. Putri sulung Kyai Ibrahimi, Kakak atau sodara kembar Umma Salma. Keduanya di karuniai seorang putra yang di beri nama Akbar Rafasya Maulana.

Selama hidup, Yasmine selalu di manjakan oleh kedua orang tuanya. Walaupun tinggal bersama ibu sambung, Tak pernah Ummi Shafira membedakan atau membandingkan Yasmine dengan adiknya yang notabenenya lahir di rahim yang berbeda.

Apapun yang Yasmine inginkan, Fahri turuti. Tak sekalipun pria itu menolak permintaan sang putri yang telah di tinggal sang ibu untuk selama-lamanya itu.

Begitupun dengan Shafira. Sebagai ibu sambung, Shafira menyayangi sang putri yang bukan darah dagingnya itu dengan penuh kasih sayang. Layaknya Fahri, Shafira pun sama. Ketika Farhan datang untuk melamar pun, Dengan terpaksa Fahri dan Shafira menerima lamaran tersebut dengan suka rela.

****

Yasmine dan Farhan bertemu ketika mereka kuliah di kampus yang sama. Ahmad Farhan,,Seorang pria sederhana yang menuntut ilmu di universitas tersebut melalui jalur beasiswa.

Keduanya saling suka sejak pada pandangan pertama. Farhan pernah menyatakan cinta terhadap Yasmine, Namun segera wanita itu tolak.

Bukan menolak karena tak mencintai. Hanya saja, Yasmine tidak berani menjalin hubungan dengan lawan jenis di luar pernikahan.

Pacaran, Tidak ada sama sekali dalam agamanya. Justru itu, Yasmine hanya mampu mengagumi Farhan dalam diam. Begitupun dengan Farhan.

Farhan merasa tidak pantas bersanding dengan Yasmine setelah tahu siapa Yasmine sebenarnya. Yasmine adalah putri dari salah satu ustad sekaligus pengusaha yang paling terkenal di kota ini.

Merasa bahwa Farhan insecure terhadapnya. Yasmine berusaha merendah agar pria itu tak insecure lagi.

Singkat cerita, Dengan keberanian yang tinggi. Farhan meminang Yasmine di hadapan kedua orang tuanya. Dengan syarat, Cukup sederhana saja.

Ustad Fahri hanya meminta agar Farhan Jangan sampai membuat putrinya ini menangis. Tolong beri kebahagiaan bagi Yasmine.

Dan Farhan langsung menyanggupi.

Pernikahan keduanya pun di laksanakan di hotel paling megah di kota itu. Yasmine dan Farhan tentu saja bahagia karena akhirnya mereka bersatu juga.

Awal-awal pernikahan, Farhan cukup sulit mencari kerja. Hingga Yeni, Ibu mertua Yasmine meminta agar Yasmine mempekerjakan suaminya di kantor miliknya.

"Kamu kan istrinya, Harusnya sebagai istri kamu bisa bantu suami kamu dong... Bisakan Farhan masuk ke perusahaan kamu.."

"Ya sudah Bu, Nanti Yasmine bilang ke mas Farhan..Yasmine udah bujuk mas Farhan kok, Agar dia masuk ke perusahaan Abah saja,,Tapi Mas Farhan menolak..

"Ya udah lah.. Masalah itu gampang banget. Biar ibu yang bujuk dia..."Akhirnya dengan bujukan Bu Yeni, Farhan mau bekerja di perusahaan milik istrinya.

Apapun, Asal yang membujuk adalah sang ibu. Farhan akan melakukan demi apapun itu asal sang ibu yang meminta.

Farhan menjadi direktur utama pun juga karena permintaan dari Bu Yeni kepada sang menantu. Sebagai seorang istri, Yasmine percaya saja. Wanita itu yakin,,Di tangan sang suami perusahaannya akan aman..

Farhan pasti akan amanah dan tidak akan berkhianat. Karena terlalu percaya itulah membuat Yasmine tanpa sadar mulai di permainkan.

.

.

.

Hidup Yasmine awalnya memang baik-baik saja. Namun, Semua berubah ketika pernikahan keduanya berjalan usia dua tahun. Farhan tiba-tiba menginginkan anak, Begitupun dengan Bu Yeni yang sangat menginginkan cucu. Apalagi tetangganya sudah banyak yang memiliki cucu hanya dia saja yang belum.

Tak jarang Farhan mendesak Yasmine agar segera hamil. Namun walaupun dengan begitu, Farhan masih begitu perhatian. Yasmine juga seorang wanita yang pastinya sangat menginginkan seorang buah hati.

Tapi mau bagaimana lagi, Sebagai seorang wanita yang percaya atas ketetapan Tuhannya. Yasmine tentu saja tawakal. Setiap pukul tiga pagi, Yasmine selalu bangun melaksanakan sholat tahajud. Berdoa agar segera di beri kepercayaan menjadi orang tua.

Yasmine juga sudah beberapa kali datang ke dokter untuk memeriksakan kondisinya. Dan Dokter mengatakan bahwa dia sehat-sehat saja. Dokter menyarankan agar Farhan ikut di periksa juga. Karena Yasmine sendiri kondisinya sehat dan subur, Bisa jadi masalahnya ada pada Farhan sendiri bukan?

Tapi saat Yasmine meminta pria itu untuk memeriksakan diri. Dengan tegas Farhan selalu menolak. Pria itu mengatakan bahwa ia sehat-sehat saja dan kembali dirinya yang di salahkan. Bu Yeni pun kadang ikut menyudutkan Yasmine juga. Bicara seolah-olah Yasmine lah yang bermasalah atau kata kasarnya mandul.

Yasmine selalu berusaha sabar. Sebagai wanita yang di lahirkan dan didik dan hidup di lingkungan baik, Yasmine selalu menghargai keputusan yang di ambil oleh sang suami dan juga ibu mertuanya. Apapun yang ibu mertuanya inginkan, Yasmine selalu menuruti. Hanya satu, Yasmine sangat membenci Pengkhianatan. Dia tidak akan memaafkan siapapun yang berani bermain belakang darinya.

Hari-hari telah berlalu, Dan sampai detik inipun Yasmine belum juga di karuniai buah hati. Farhan maupun Bu Yeni sering menekan agar Yasmine segera hamil.

Tapi apa yang bisa Yasmine lakukan selain bersabar. Yasmine memang kaya dan punya segalanya, Tapi tekanan dari ibu mertuanya lah yang membuat Yasmine banyak pikiran.. Namun, Walaupun dengan begitu Yasmine bersikap seolah baik-baik saja.

Karena Yasmine tak kunjung hamil, Bu Yeni memutuskan mengenalkan Sinta, anak dari salah satu temannya untuk Farhan dan berusaha membujuk putranya agar mendekati Sinta dengan iming-iming agar cepat punya anak. Awalnya Farhan menolak dan ragu, Tapi dengan seiring berjalannya waktu, perlahan pria itu mulai nyaman dan terbiasa atas kedekatannya dengan Sinta.

Hingga akhirnya, Farhan mengajak Sinta untuk bekerja di kantornya. Hubungannya dengan wanita itu sudah berjalan satu tahun lebih.

Dan sekarang, Farhan berniat ingin menikahi Sinta sebagai istri keduanya. Alasannya karena Yasmine tidak bisa memberikan anak. Mungkin dengan menikahi Sinta, Farhan bisa punya anak dari wanita itu lalu setelah anak itu lahir ia aksn merawat anaknya tersebut bersama-sama Yasmine juga, pikirnya.

Melihat kekayaan yang Farhan punya, Tentu saja Sinta sangat tertarik. Sinta tidak pernah bertanya apapun mengenai perusahaan tersebut dan lainnya. Bahkan sampai sekarang pun Sinta menganggap bahwa semua yang Farhan punya adalah milik pria itu. Andai Sinta tahu yang sebenarnya, Entahlah..

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

.

.

.

TBC

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!