NovelToon NovelToon

Cinta Kita Sama Tapi Tuhan Kita Yang Beda

Bab 1 Kedatangan Orang Yang tak terduga dan Pengumuman Kelulusan

...Pagi hari Mukhta mengerjakan kewajiban kewajiban sebagai seorang muslim, bersembahyang bersama keluarga di mushola yang ada di rumahnya. Kebiasaannya setelah mengerjakan kewajiban langsung membersihkan diri untuk berangkat sekolah dan sarapan bersama keluarga, karena hari ini pengumuman kelulusannya. Dia bernama lengkap Mukhta Putri Rasyid, dia terlahir dari keluarga yang berprofesi sebagai pengajar, membuat abanya memaksa untuk mengambil jurusan pendidikan. Abanya berprofesi sebagai kepala sekolah putrinya, sedangkan umanya berprofesi sebagai guru sekolah dasar dan kakaknya guru di sekolah menengah pertama....

Dari tadi umanya sibuk memanggilnya untuk segera sarapan, karena takut kesiangan untuk berangkat ke sekolah karena jam sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB.

"Mukhta sayang ayo cepat sarapan, nanti kamu kesiangan datang ke sekolahnya. Kan ini hari kelulusan kamu" Ucap Uma Rahma

"Iya Uma, sebentar lagi ini lagi bersiap-siap" Jawab Mukhta

"Kalau kelamaan, aba akan meninggalkan kamu ya. Hari ini aba ada rapat sebentar di sekolah sebelum pengumuman kelulusanmu" Timpal Aba Rasyid

"Iya aba, ini aku sudah siap" Jawab Mukhta

"Oh iya, kamu mau dilanjutkan kuliah program studi apa jadinya ?" Tanya Aba Rasyid

"Aku mau kuliah program studi keuangan aja aba, karena cita-citaku mau jadi pegawai bank" Jawab Mukhta

"Kenapa tidak jurusan pendidikan saja seperti kami, na ?" Tanya Uma Rahma

"Aku ingin berbeda seperti kalian, kan uma guru SD, kakak guru SMP, dan aba guru SMK agar tidak semuanya menjadi guru. Aku masuk SMK dan mengambil jurusan akuntansi juga agar cepat memahami tentang keuangan, nanti saat di perkuliahan agar mudah dan mengambil kuliah pendek, uma" Ucap Mukhta kesal, karena terus di paksa untuk mengambil jurusan pendidikan.

"Tapikan bekerja di bank itu gak mudah na. Pekerjaan pegawai bank itu selalu banyak, belum lagi pulangnya suka sampai larut malam Uma khawatir karena itu. Sayang " Jawab Uma Rahma

"Biarkanlah uma, apa yang dia inginkan oleh mukhta asalkan dia bekerja dengan jujur dan selalu menjalankan ibadahnya sebagai seorang muslim" bela Aba Rasyid.

***

Tak lama suara pintu depan di buka, dan seseorang tersebut mengejutkan mereka yang sedang sarapan pagi.

"Assalamu'alaikum" Ucap seseorang itu, mereka serempak melihat kearah suara dan ternyata ...

"Kak Yufraj" Panggil Mukhta terkejut

Ya, dia Yufraj Putra Rayid anak pertama di keluarga itu yang sudah lama tidak pulang karena pergantian guru antar daerah. Dia baru pulang setelah 6 bulan lamanya dia mengajar di sana.

"Wa'alaikumsalam, Nak. Kamu pulang ?, kenapa tidak memberitahu Uma atau aba kalau kamu pulang nanti kita jemput, gimana kamu sehat ?, kerjaan kamu lancar disana ?, gak ada hambatankan kamu di jalannya ?" Tanya Uma Rahma sambil memeluk Yufraj.

"Tanya satu-satu dong uma, aku jadi bingung harus jawab yang mana dulu" Jawab Yufraj sambil terkekeh akan kekhawatiran umanya.

"Ya kamu kak, pulang ke rumah tanpa memberitahu kita" Ujar Uma Rahma khawatir.

"Oh iya lupa, surprise" Ucap Yufraj

"Telat" Ujar Mukhta dan Aba Rasyid bersamaan

"Ya, gak papa kan uma ?" Ucap Yufraj merangkul umanya sambil mencari pembelaan

"Sudah-sudah, ayo kita lanjut saranpannya. Kamu sudah saran kak ?" Ujar Uma Rahma

"Belum uma, kakak langsung kesini dari bandara" Jawab Yufraj

"Ya sudah, kita sarapan bersama" Ajak Uma Rahma sambil mengambilkan makanan untuk Yufraj

"Kok kakak pulang, gimana pekerjaan disana ?" Tanya Mukhta penasaran

"Kabar bahagia, kakak di pindahkan tugas untuk mengajar disini. Sekolahnya dekat sama sekolah aba" Jawab Yufraj

''Alhamdulillah kalau begitu, bisa bareng berangkatnya sama aba" Ujar Aba Rasyid

"Kapan kakak mulai mengajarnya ?" Tanya Uma Rahma

"Mulai besok kakak mengajar" Jawab Yufraj

"Kok gak ada jedanya, untuk kakak istirahat dulu ?" Tanya ketus Mukhta kesal sambil mengerucutkan bibirnya

"Ya, mau gimana lagi ini udah jadi tugas kakak sebagai pengajar. Jangan manyun begitu dong nanti cantiknya hilang" Jawab Yufraj sambil menggoda adiknya.

"Aku tu ingin jalan-jalan sama kakak, eh kakak pulang tetap saja disibukkan kerja" Ujar Mukhta

"Kakak janji akan meluangkan waktu kakak untuk jalan-jalan sama adik kakak yang cerewet dan imut ini" Jawab Yufraj

"Kamu sudah selesai makannya Mukhta ?, Kita berangkat sekarang nanti kesiangan" Tanya Aba Rasyid

"Udah aba, ayo berangkat sekarang" Jawab Mukhta

"Kita berangkat dulu ya Uma, kakak" Ujar Mukhta sambil menyalami keduanya

"Iya, hati-hati di jalannya semoga lulus dan hasilnya memuaskan" Jawab Uma Rahma

"Assalamu'alaikum" Ucap Mukhta dan Aba Rasyid bersamaan

"Wa'alaikumsalam" Jawab Uma Rahma dan Yufraj bersamaan

*****

Siswa siswi SMK 1 Siliwangi, silih berdatangan untuk menunggu pengumuman kelulusan sekaligus pembagian rapot, mobil yang membawa Mukhta dan Aba Rasyid kini sudah sampai di gerbang sekolah, Mukhta turun dari mobil.

        "Alhamdulillah akhirnya sampai, ayo aba kita masuk ke dalam" Mukhta menggandeng tangan ayahnya

"Mukhta !!!" Teriak Lina dan Dinda menghampiri Mukhta, Mukhta melepaskan gandengan ayahnya menoleh ke belakang.

        "Lina Dinda, kalian sudah sampai ?" Tanya Mukhta

       "Udah dari tadi, eh ada pak Rasyid. Gimana kabarnya pak ?" Tanya Dinda cengengesan sambil menyalami Aba Rasyid diikuti oleh Lina

       "Alhamdulillah saya baik, gimana kabar kalian ?, Sudah siap kelulusan hari ini ?" Ujar Aba Rasyid, karena tau kedua sahabat putrinya itu orangnya humoris

       "Alhamdulillah kami baik pak, tapi saya merasa deg-degan pak" Jawab Lina

      "Deg-degan kenapa ?" Tanya Aba Rasyid penasaran

      "Karena menunggu hasil kelulusan, takut gak lulus pak" Jawab Lina

      "Tenang saja, insyaallah lulus. Ayo sekarang kita masuk sebentar lagi acara mau di mulai" Ujar Aba Rasyid sambil berjalan

      ''Iya, pak" Jawab Dinda dan Lina bersamaan

*****

      "Eh acaranya udah mau dimulai jadi jangan berisik" Kata Mukhta kepada kedua sahabatnya yang sedari tadi ngobrol yang tidak penting

      "Iya, Mukh" Jawab keduanya, mereka pun diam mendengarkan MC sudah memulai acara

      "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh, Alhamdulillah puji dan syukur kita panjatkan pada Tuhan  atas nikmat yang diberikannya kita ...." Ujar MC

       Begitulah kira-kira ucapan MC, acara pun dimulai dengan khidmat dan tiba acara puncak yakni pengumuman kelulusan dan pembagian rapot.

       "Memasuki acara selanjutnya yaitu pengumuman kelulusan dan penyerahan piagam penghargaan dan hadiah yang akan diumumkan oleh kepala sekolah, kepada beliau kami persilahkan" Ujar MC

       "Terima kasih untuk MC, Alhamdulillah untuk hasil kelulusan semuanya dinyatakan LULUS. Kalian jangan puas mendapatkan ilmu dari sini, carilah ilmu sebanyak-banyaknya diluar sana. Karena dalam hadist pun mengatakan carilah ilmu sampai ke negeri Cina. Kita harus mencari ilmu bukan dalam satu tempat saja atau dalam satu saja tetapi di tempat yang lain dan dalam berbagai bidang. Bapak harap kalian setelah lulus dari sini menjadi orang sukses dan berilmu" Ujar Aba Rasyid selaku kepala sekolah

        Semua siswa-siswi SMK 1 Siliwangi bersorak gembira. Dan kembali di serahkan kepada MC acara

        "Tanpa mengulur waktu, untuk itu langsung saja pengumuman pararel rapot untuk juara tiga diberikan kepada ananda Lina Nuru A'ini" Ujar MC

          Sedari tadi Mukhta sudah tak bisa mengontrol jantungnya berdetak sangat cepat, keringat terlihat jelas di dahi dan tangannya yang mulai dingin.

         "Mukh, kenapa kok tegang gitu, aku yakin kita bisa masuk 3 besar kan kamu berprestasi. Jadi aku yakin sama kamu" Ujar Lina sambil menggenggam tangan Mukhta.

          "Selamat ya Lin, kamu pararel 3" Ujar Mukhta dan Dinda lalu memeluknya

         "Makasih" Jawab Lina membalas pelukan Mukhta

         "Untuk pararel 2 diberikan kepada Mukhta Putri Rasyid" Ujar MC

         "Selamat ya kamu juga jadi pararel 2" Ujar Dinda dan Lina sambil memeluk Mukhta

        "Makasih ya" Ucap Mukhta

       "Sama-sama, aku penasaran siapa ya yang jadi pararel 1" Ujar Dinda

      "Untuk tahun ini yang menjadi pararel 1 bukan lagi Silvi tetapi siswa yang lain" Ujar MC

      "Maksudnya gimana ?" Tanya siswa-siswi

      "Iya, kan biasanya yang menjadi pararel 1 itu Silvi tapi untuk tahun ini bukan Silvi lagi tetapi siswa yang lain" Jawab MC

       "Jadi siapa dong ?" Tanya siswa-siswi penasaran, suarana menjadi ricuh

       "Tolong tenang, saya akan menyampaikan. Untuk tahun ini yang mendapatkan pararel  selamat kepada ananda Adinda Pratiwi" Jawab MC

       "Wah, selamat ya Din" Ucap Mukhta sambil memeluk Dinda

       "Makasih, aku gak percaya jadi pararel 1 di kelas" Jawab Dinda

       "Untuk yang mendapatkan juara dipersilahkan naik keatas panggung" Ujar MC

       Mukhta dan kedua sahabatnya naik keatas panggung dan menerima piagam kejuaraan kelas. Mereka pun saling berpelukan satu sama lain karena bangga akan pencapaian masing-masing.

Hari Pertama Jadi Mahasiswa

      "Masyaallah, selamat kembali atas pencapaianmu sayang. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan dan kemudahan atas apa yang kamu usahakan" Ucap Uma Rahma dan mengecup pucuk kepala putrinya.

      Mukhta tersenyum mengaminkan doa sang ibu, ia begitu senang dan bersyukur telah diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

        Ya, dimana saat ini Mukhta telah diterima menjadi mahasiswa yang berada di Bandung dengan mengambil fakultas yang selalu dinantikan yaitu ekonomi, dan tentunya studi akuntansi keuangan.

  *****

         Pagi ini Mukhta tampak ceria memulai awal kuliahnya setelah tiga hari menjalani OSPEK dan selama itu Mukhta juga mengalami bosan dengan kegiatan yang sungguh melelahkan namun terkadang menyenangkan di kegiatan yang menurutnya cukup seru.

        Dengan setelan gamis berwarna sage jilbab hitam kini Mukhta siap untuk memulai aktivitas barunya. Nampak sang putri yang tengah sibuk memilih buku-buku, Uma Rahma datang memberi tahu untuk segera sarapan. Uma Rahma tersenyum betapa semangatnya sang putri menyambut hari pertama kuliah.

         "Na sarapan dulu, bukankah kamu hari ini hari pertama pembelajaran ?" Tanya Uma Rahma

Mukhta baru sadar jika umanya di dalam kamar "Uma kenapa repot-repot membawa Mukhta sarapa ke kamar ?" Tanya Mukhta

          "Dari tadi uma manggil kamu, tapi kamunya gak jawab-jawab" Jawab Uma Rahma

         "Maaf uma, aku tadi terlalu fokus mempersiapkan untuk hari ini" Ujar Mukhta

         "Iya gak papa, ayo sarapan udah ditunggu kakak sama abamu" Jawab Uma Rahma

         "Ayo uma" Ajak Mukhta

        

         Setelah selesai sarapan Mukhta diantar aba Rasyid ke kampusnya, sesampai di kampus Mukhta berpamitan.

          "Aba Mukhta pamit ya, assalamu'alaikum" Ujar Mukhta sambil menyalami Aba Rasyid

          "Wa'alaikumsalam, hati-hati" Jawab Rasyid

          "Iya, aba" Ujar Mukhta sambil menganggukkan kepala

          *****

Mukhta menyusuri gedung-gedung yang menjulang tinggi, mencari sahabatnya yang katanya sudah datang lebih awal. Ia sedikit bingung karena banyak kelas dan nama kelas yang hampir sama apalagi rute yang berbelok membuat ia sedikit susah menemukan kelasnya.

         BRUKK...

         "Eh astagfirullah" Ucap wanita bercadar itu

         Mukhta segera membantu perempuan yang ada di hadapannya untuk membereskan buku-buku yang berserakan di lantai, bisa-bisanya Mukhta yang tengah tak fokus sampai menabrak orang seperti ini.

          "Maaf ya, saya beneran gak sengaja nabrak mbanya" Ujar Mukhta merasa bersalah

         "Gak papa Koko santai, lagian saya juga salah karena gak liat jalan" Jawab wanita bercadar tersebut

         Mukhta sedikit terhenyak dengan penampilan di hadapannya, yang sangat tertutup itu.

         "Apakah kamu sedang mencari kelas ?" Tanya wanita itu

         "Iya, saya sedang mencari kelas dan teman-teman saya" Jawab Mukhta

         "Dimana teman-temanmu ?" Tanya wanita itu

         "Aku gak tahu, oh iya. Nama kamu siapa ?" Ucap Mukhta

         "Namaku Adzkia Rahmayani" Jawab Wanita bercadar itu

         "Namaku Mukhta, bolehkah kita berteman ?" Tanya Mukhta

         "Benarkah ?" Tanya Adzkia tidak percaya pasalnya pada saat SMA dia selalu di jauhi teman-temannya karena memakai cadar dan selalu di panggil ninja bahkan ada yang menyebutnya teroris.

           "Iya, emangnya kenapa ?" Ucap Mukhta bingung

           "Sebabnya ini pertama kalinya ada orang yang mau berteman dengan saya yang bercadar ini" Jawab Adzkia lesu

          "Memangnya kamu gak punya teman ?" Tanya Mukhta penasaran

          "Iya, karena aku memakai cadar. Banya teman-teman ku di SMA menyebutku ninja bahkan ada yang memanggilku teroris" Jawab Adzkia

         "Banyak kok wanita yang memakai cadar tapi dia bukan teroris malah mereka terlihat adem dan sangat cantik banget" Ujar Mukhta yang di jawab anggukan oleh Adzkia.

         *****

Tak lama kemudian Lina dan Dinda datang menemui Mukhta karena dari tadi mereka menunggu di kantin tak kunjung datang.

          "Mukhta" Seru Lina dan Dinda sambil melambaikan tangan

          "Hay, sini" Jawab Mukhta

          "Kita nunggu kamu di kantin kok gak datang-datang, jadi kita berinisiatif mencarimu takut kesasar" Ujar Dinda dengan kesal

          "Maaf, dari tadi aku cari-cari kantin gak ketemu. Terus pas mau ke arah kelas aku bertemu Adzkia. Ah kenalin Adzkia, dia sekelas loh sama kita" Jawab Mukhta

           "Kenalkan saya Lina, senang bertemu denganmu" Ucap Lina mengulurkan tangannya

           "Adzkia" Jawab Adzkia menyambut uluran tangan Lina

          "Aku Dinda, kita temanan ?" Ujar Dinda sambil mengulurkan tangannya

         ''Iya, saya Adzkia. Senang bertemu kalian" Jawab Adzkia dengan senang hati

          Jam pertama dimulai dengan mata kuliah akuntansi dasar, yang dosennya lumayan killer membuat para mahasiswa bosan saat berjalannya pembelajaran.

          "Aku pusing nih, gak ngerti yang di sampaikan dosen di depan" Ujar Lina

          "Sama aku juga, kamu gimana Mukh ngerti gak ?" Tanya Dinda

          "Lumayan sedikit, nanti kita ke perpus yuk cari buku biar lebih cepat ngertinya" Jawab Mukhta

          "Ayo, aku juga masih pusing belum mengerti materi ini" Ujar Adzkia

         "Yang di belakang jangan berisik ini masih pembelajaran, kalau masih berisik silakan keluar dari ruangan ini" Tegur Bu Astuti garang

          "Iya, maaf bu" Jawab Lina

          

          *****

Bel istirahat berbunyi, para mahasiswa keluar dari ruangannya masing-masing.

          "Akhirnya selesai juga" Ujar Dinda sambil menggerakkan tangannya yang terasa pegal

          "Ayo kita ke kantin, aku udah lapar banget ini" Ajak Lina

          "Ayo" Jawab Adzkia

          Setelah selesai memesan makanan, mereka mencari kursi untuk ditempati. Tak lama ada suara berisik dari mahasiswa tingkat atas memanggil temannya.

         "Satria, sini" Seru mahasiswa lain yang ditunjukkan kepada laki-laki yang memakai Hoodie hitam dan memakai celana jeans.

         "Hay" Ucap yang dipanggil Satria sambil melambaikan tangan

         Mereka pun mengobrol dengan asik dengan teman-temannya, dan membuat Dinda penasaran dan memperhatikannya dengan intens.

         "Biasa aja kali merhatiinnya" Ujar Lina sambil meraup wajah Dinda membuat Mukhta dan Adzkia tertawa.

         "Ish, kamu Lin. Aku juga biasa aja,   tapi agak penasaran sih" Jawab Dinda sambil menyengir

         "Memang itu siapa ?" Tanya Mukhta

         "Dia itu kakak ganteng itu loh" Jawab Dinda

         "Kalau urusan ganteng kamu paling gercep" Ujar Lina sambil mendengus

         "Aku gak tau" Ujar Mukhta

        "Dia itu Satria Putra Jeason, kamu gak tahu dia itu ketua BEM disini ?" Tanya Adzkia

        "Aku lupa lagi, sudahlah jangan di bahas. Ayo kita makan nanti keburu dingin lagi" Jawab Mukhta

Bab 3 Pertemuan Pertama

      "Jangan kau mencintaiku dengan matamu, barangkali ada yang lebih indah dariku. Cintailah aku dengan hatimu, maka hati itu selamanya tak ada yang menyerupai"

     

     _Mukhta Putri Rasyid_

  

      *****

        Sesuai dengan janjinya Mukhta dan teman-temannya saat ini berada di perpustakaan mencari buku yang diperlukan, Mukhta tak sengaja menyenggol orang yang di sebelahnya dan membuat bukunya terjatuh.

     "Maafkan saya, saya tidak sengaja" Ujar Mukhta merasa bersalah

       "Its oke, aku gak papa" Jawab Satria

      "Kamu bukannya kakak ospek ya ?" Tanya Mukhta

      "Iya, kamu lupa dengan nama saya ?" Ucap Satria

      "Kalau gak salah mmm" Jawab Mukhta sambil berfikir akan nama orang yang ada di depannya.

  "Satria Putra Jeason" Ucap Satria sambil menjulurkan tangannya

      "Saya Mukhta Putri Rasyid" Ucap Mukhta memperkenalkan diri sambil membalas uluran tangan Satria

      "Kamu fakultas apa dan semester berapa ?" Tanya Satria

       "Saya fakultas ekonomi kak" Jawab Mukhta

        "Prodi apa ?" Tanya Satria

        "Saya keuangan kak" Jawab Mukhta

"Sama dong" Ujar Satria sambil tersenyum

        "Kak saya permisi dulu, udah ditunggu sama teman saya disana" Ujar Mukhta

        "Iya, silahkan" Jawab Satria mempersilahkan

         Mukhta pun langsung bergabung dengan teman-temannya, saat bergabung dengan temannya mengusili Mukhta karena melihat Mukhta bicara dengan laki-laki yang disukai oleh hampir satu kampus.

  "Ekmmm, cie yang udah bicara berdua dengan kak Satria" Ujar Lina sambil mengedipkan matanya

         "Tanda-tanda nih" Usil Adzkia

         "Tanda-tanda apa ?" Tanya Mukhta merasa bingung

         "Tanda-tanda mau dekat" Jawab Dinda

         "Apaan sih, cuma ngobrol itu juga gak sengaja karena kesandung tadi" Ucap Mukhta

   "Beneran gak sengaja atau emang sengaja" ujar Lina masih mengisengi Mukhta

        "Iya beneran, udah ah aku pindah meja aja mau fokus bacanya agar ngerti materi tadi. Dah..." Jawab Mukhta lalu pindah tempat

        "Yah..., Kenapa pindah tempat" Ujar Dinda lalu mengikuti Mukhta ke mejanya

         *****

           Di kediaman kedua orang tua Mukhta,  Uma dan Abanya sedang berbincang-bincang di meja makan membahas tentang perjodohan anak sulungnya.

          "Uma, aba mau tanya sesuatu" Ucap Aba Rasyid

          "Tanya apa ?" Tanya Uma Rahma

          "Gimana anak kita di jodohkan dengan anak temannya aba ?" Tanya Aba Rasyid

"Di jodohkan ?" Beo Uma Rahma syok

          "Iya" Jawab Aba Rasyid sambil meminum kopi yang sudah di sajikan oleh Uma Rahma

          "Siapa ?, Mukhta atau Yufraj ?" Tanya Uma Rahma

          "Yufraj, menurut uma anaknya Herman gimana orangnya ?" Ucap Aba Rasyid

          "Menurut uma sih dia kelihatan baik, sholehah, plus cantik lagi" Jawab Rahma

          "Uma pernah melihat wajahnya ?" Tanya Aba Rasyid

          "Pernah sekali waktu itu" Jawab Uma Rahma

         "Uma setuju gak kalau Yufraj kita jodohin dengan anak teman aba ?" Tanya Aba Rasyid sekali lagi

         "Kalau Uma setuju saja, tapi kita harus tanya dulu sama Yufraj setuju atau gak takutnya dia udah punya calon. Uma gak mau

Memaksa aba" Jawab Uma Rahma

   "Kalau Uma udah setuju, Aba tinggal tanya anaknya. Keluarga kita nanti malam akan ketemuan dengan keluarga Herman" Ujar Aba Rasyid

         "Kok secepat itu Aba ?" Tanya Uma Rahma tak terima

        "Untuk menyambung tali silaturahmi keluarga kita, Uma" Jawab Aba Syakir sambil mencium pipi istrinya.

         *****

Ditempat lain Mukhta sedang menelpon Yufraj untuk menjemputnya di kampus karena perkuliahan sudah selesai.

         "Assalamu'alaikum kakak" Ujar Mukhta saat sudah terhubung

         "Wa'alaikumsalam, gimana ?" Tanya Yufraj

         "Bisa jemput aku gak ?" Tanya Mukhta

         "Kenapa gak ke aba ?" Bukannya menjawab tetapi Yufraj balik bertanya pasalnya yang sering menjemput adiknya itu abanya.

         "Ish, telpon aba gak aktif kak jadi aku telpon kak"Jawab Mukhta kesal

         "Ya sudah, kakak jemput sekarang kamu tungguin kakak di depan ya" Ujar Yufraj

         "Siap kakakku yang ganteng" Jawab Mukhta

         "Kalau udah ada maunya, bilang kakak ganteng. Assalamu'alaikum" Ujar Yufraj kesal

         "Wa'alaikumsalam" Jawab Mukhta

         *****

Yufraj buru-buru melajukan mobilnya dengan cepat, sampai-sampai kejadian tidak terduga ada gadis yang menyebrang untungnya dia bisa reflek untuk menginjak rem.

        "Astagfirullah" Ujar Yufraj kesal langsung keluar dari mobilnya

       "Apa kamu tidak melihat kalau ada mobil yang melintas" Ujar Yufraj nyolot karena kesal akan gadis yang ada di depannya bisa-bisa tertabrak

       "Omnya yang gak lihat sekitar, untung kucingnya gak ke tabrak sama mobil om" Jawab Adzkia

        "Mana saya tahu. Oh ya, maaf saya belum tua kamu jangan sembarangan panggil saya om saya belum menikah" Ujar Yufraj

       "Saya gak peduli. Saran saya kalau di jalan jangan ngebut-ngebut nanti nabrak orang, merugikan orang lain" Jawab Adzkia

       "Iya bawel, dasar cewek ninja" Ujar Yufraj kesal

       "Apa kamu bilang ?" Tanya Adzkia

       "Cewek ninja" Jawab Yufraj

       "Ish nyebelin" Ucap Adzkia

        Yufraj pun meninggalkan Adzkia di jalan tanpa mempedulikannya, dan meneruskan perjalanannya untuk menjemput adiknya yang sudah menelpon beberapa kali. Sesampai di kampus Mukhta kesal dengan kakaknya karena sudah menunggu lama.

        "Assalamu'alaikum" Ujar Yufraj

        "Wa'alaikumsalam, lama banget" Jawab ketus Mukhta

        "Maafkan kakak, karena dijalan ada sedikit insiden" Ujar Yufraj sambil menjawil pipi adiknya

       "Ada apa di jalan kak ?" Tanya Mukhta penasaran

       "Hampir seorang wanita ninja ketabrak mobil kakak, karena nolongin seekor kucing" Jawab Yufraj kesal

       "Cewek ninja ?, maksudnya gimana ?" Tanya Mukhta sambil mengerutkan dahinya

       "Cewek yang memakai baju sangat tertutup dan memakai cadar" Jawab Yufraj

       "Oh..., cewek bercadar. Tapi cantik gak kak ?" Ujar Mukhta sambil menurun naikkan alisnya.

      "Mana aku tempe" Jawab Yufraj

      "Tahu kak, bukan tempe. Adehhh..." Ujar Mukhta kesal

       ******

Sesampai di rumah, Yufraj dikejutkan dengan berita bahwa orang tuanya akan menjodohkan dengan akan teman abanya.

        "Assalamu'alaikum" Ujar Mukhta dan Yufraj bersamaan

       "Wa'alaikumsalam" Jawab Uma Rahma dan Aba Rasyid

       "Wah, Uma dan aba pacaran terus" Usil Yufraj

       "Biarin daripada kamu sendiri aja" Jawab Rasyid

       "Wah ini penghinaan Uma, aba pada kakak" Ujar Yufraj sembari meminta bantuan kepada Uma Rahma

       "Emang faktanya kamu masih jomblo kak" Jawab Uma Rahma

       "Ishh Uma bukannya membela anaknya ini malah mendukung aba" Ujar Yufraj

       "Sudah-sudah, aba mau bicara sesuatu yang penting kepadamu nak" Ujar Aba melerai perdebatan istri dan anaknya

        "Sesuatu apa ba ?" Tanya Yufraj

        "Aba rencana mau menjodohkan mu kak dengan dengan anak teman aba. Bagaimana meneritmu terhadap perjodohan ini ?. Nanti malam keluarga kita dan keluarga teman aba akan makan malam bersama di salah satu restoran di kota ini" Jawab Aba Rasyid

        "Apa ?, Kakak mau di jodohkan sama anak teman aba ?" Tanya Mukhta

        "Gimana kak ?" Tanya Aba Rasyid

         "Menurut kakak, kalau perempuannya baik dan shalehah. Kakak akan menerimanya perjodohan ini" Jawab Yufraj

#Siapakah wanita yang akan dijodohkan oleh orang tuanya dengan Yufraj ?#

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!