Hari ini adalah hari dimana salah satu univesitas terkenal di Indonesia akan melaksakan study tour, yang sebenarnya ini hanya acara yang dibuat oleh Saga, dengan bertujuan agar sementara sang kekasih bernama Nayla berada ditempat yang aman selama dia menjalankan tugas penting untuk kelangsungan hubungannya bersama sang kekasih tercinta.
*
Saga sudah mengatur acara untuk kampus Nayla dengan bantuan kepala rektor kampus, dengan semua biaya ditanggung oleh Saga, tanpa sepengetahuan Nayla.
Pihak kampus mengadakan acara penanaman pohon mangrove, di daerah terpencil yang hampir susah mendapatkan sinyal, hanya ada lima puluh siswa saja yang terpilih dan tentu saja Nayla dan juga Rina termasuk didalamnya.
Tujuan nya hanya satu agar Nayla tidak mengetahui pertunangan Saga dengan Priska, sesuai rencana satu hari sebelum acara pertunangan Saga, rombongan itu akan pergi.
" Juna apa kamu sudah membereskan segala nya? " ucap Saga dengan dingin dengan posisi membelakangi Juna.
" sudah tuan para sniper utusan tuan besar Adrian sudah kami bereskan semua, dan persiapan kita untuk menyerang markas kelompok dark portal pun sudah beres semua, kita akan menyerang disaat acara pertunangan itu tuan " ucap Juna menjelaskan. Rencananya Juna akan menyerang kelompok yang di pimpin ayahnya Saga, sebagian besar anggota kelompok tersebut sudah berpihak pada Saga dan mereka juga mendukung jika Saga yang memimpin menggantikan sang ayah yang selalu bertindak sewenang wenang, mereka hanya akan melenyapkan siapapun yang memilih setia pada ayahnya.
Dan setelah dark portal sudah dikuasai oleh Saga, maka Saga akan mengumumkan kalau pertunangan mereka sudah batal, dengan alasan ketidak cocokan. Semua rencana sudah tersusun dengan matang hanya tinggal pelaksaan nya saja.
.
.
.
\=\=\=\=\=
Hari ini hari dimana Nayla akan pergi mengikuti acara kampus, Saga mengantarkan Nayla hingga bus itu pergi meninggalkan kampus, dan pada malam hari nya tuan Adrian pun mengadakan acara pesta pertunangan antara Priska dan Saga.
Malam itu pun berita pertunangan Priska dan Saga menjadi topic hangat baik di media elektronik dan media cetak. Sudah ribuan bahkan jutaan orang yang menyaksikan dan mengunduh video pertunangan nya.
Sementara di tempat lain Nayla dia sedang uring uringan karena tidak bisa menghubungi Saga, perasaan menjadi tak enak, entah apa yang terjadi.
" ishh... susah banget sih nih sinyal datang nya " gerutu Nayla dan dia mengangkat tinggi ponselnya untuk mendaptakan sinyal.
" sabar sayang... walaupun kamu marah marah tetap saja tidak bisa mendatangkan sinyal " ucap Rina dengan enteng.
Diantara lima puluh orang rombongan kampus diantara nya ada beberapa orang bodyguard yang diutus Saga untuk menjaga Nayla dan Rina, dari rombongan tersebut ada sepasang suami istri yang ikut mereka bertugas sebagai penanggung jawab komsumsi. Dan tidak ada satupun yang curiga terhadap suami istri tersebut akan kehadirannya.
Hari ini adalah Hari terakhir acara mereka, para dosen membebaskan para siswa yang ingin berjalan jalan dengan waktu yang telah ditentukan, mereka pun menyebar mencari kesenangan masing masing, seperti biasa Nayla dan Rina selalu bersama, dan nasib baik mereka mendapatkan sinyal yang bagus, Nayla berusaha menelpon Saga, namun tak diangkat karena saat ini Saga tengah membabat habis anak buah ayahnya yang memilih setia daripada memihaknya. Sedangkan Rina dia membuka media sosial miliknya, dia terkejut ketika banyak pemberitaan mengenai pertunangan Priska dan Saga, Rina membulatkan matanya dan menutup mulutnya, hal ini tentu saja mengundang kecurigaan Nayla.
" ada apa sih Rin kok muka kamu kayak pucat gitu? " ucap Nayla dengan cemas. Rina mencoba untuk menutupi nya dengan cara menyembunyikan ponselnya kebelakang badan, namun hal itu malah membuat Nayla semakin curiga.
" emm... nggak papa kok Nay, ehh... sebaiknya kita pergi kesana yuk... kita cari oleh oleh buat dibawa pulang " ucap Rina dengan senyuman yang dipaksakan, namun Nayla yang sudah terlanjur curiga akhirnya dengan cepat merebut ponsel milik Rina.
" eh.. Nay.. apa apaan sih? " pekik Rina dan sedikit cemas. Nayla langsung melihat isi ponsel Rina, dan... benar saja Nayla pun terkejut dan sekaligus sedih menyeruak dalam dadanya, air matanya jatuh dan tak bisa dia bendung lagi, mengetahui Fakta kalau Saga sudah bertunangan dengan Priska.
" jadi... selama ini apa yang di bilang tentang Priska adalah bohong " ucap Nayla sambil tersenyum smirk, bibir boleh tersenyum tapi hatinya hancur hancur sejadinya, Rina mendekati Nayla dan langsung memeluk gadis itu yang terlihat syok dan sedih diwaktu bersamaan.
" pantas.. beberapa hari terakhir dia selalu bersikap manis tak seperti biasanya, rupanya ini hanyalah kedok untuk menutupi kenyataan lain "
" sabar Nay.. kamu jangan berfikir terlalu jauh sebaiknya kamu tanyakan padanya apa yang sebenarnya terjadi " ucap Rina dengan lembut mencoba untuk menenangkan Nayla.
" nggak perlu bagiku semua sudah jelas kalau dia bertunangan dengan Priska dan seperti kata dia dari awal, kalau dia hanya akan menjadikan ku seperti mainan, dihatinya tidak pernah ada aku.. bulshitt semua " Nayla melepaskan pelukan dari Rina dia berlari sejauh mungkin, dan Rina mengejar Nayla karena merasa khawatir. Nayla berhenti di tepi tebing yang curam, debur ombak yang keras seakan mewakili hati Nayla yang sedang dilanda kekalutan. Tiba tiba saja Nayla berteriak. " aaaaaa... " Nayla berteriak sekencangnya menempatkan rasa sesak dan sakit didadanya.
" kenapa.. kenapa Saga... kenapa kamu harus mempermainkan perasaanku, apa salahku padamu Saga apa.. !!! " teriak Nayla keras seolah ingin mengalahkan suara kerasnya deburan ombak yang sesekali airnya memercik terhadapnya.
" Nay.. " ucap rina dengan pelan, rina pun ikut menangis melihat kondisi sahabatnya yang hancur saat ini.
Nayla berteriak kembali dengan sangat kencang dan membuat Rina khawatir takut terjadi apa apa, apalagi sekarang ini Nayla tengah berdiri diujung tebing, Rina takut Nayla terpeleset karena batu tebing tersebut terlihat basah terkena air laut dan menjadikan nya licin, bahkan Rina pun sempat takut kalau Nayla akan nekad bunuh diri dengan cara menceburkan diri ke laut.
" aku benci kamu Saga... aku benciiii.. aku akan melupakanmu, menjauhlah dariku bajingan.. !!! " teriak Nayla kembali.
Namun tanpa disadari dibelakang mereka berdua ada seorang laki laki yang mengikuti mereka semenjak mereka meninggalkan rombongan. Laki laki tersebut mengacungkan sebuah senjata pistol kearah Nayla.
" baiklah jika memang ini yang kamu inginkan, aku akan berusaha untuk melupakanmu, semoga kamu bahagia Saga " ucap Nayla pelan, dia sedikitnya sudah merasa lega, dan ingin kembali secepatnya ke rombongan mereka, namun saat dia berbalik dia terkejut saat melihat seorang pria tengah berdiri dibelakang tubuh Rina sedang menodongkan pistol ke arahnya.
.
.
.
Sementara bodyguard yang menyamar sebagai suami istri tersebut sedang kelimpungan mencari sosok Nayla dan juga Rina, entah kenapa mereka bisa sampai kecolongan, mereka berpencar mencari dimana keberadaan Nayla dan juga Rina, hingga akhirnya mereka menemukan keberadaan Nayla yang berada di pantai, mereka berdua pun menyusul ke lokasi. Namun ketika mereka tiba dilokasi dimana Nayla sedang berdiri di tepi jurang, tepat disaat penyusup itu melepaskan tembakannya ke arah dada Nayla.
DOR... DOR...
Rina yang merasa syok langsung menoleh kebelakang dan melihat seorang pria sedang memegang pistol, Rina langsung menoleh kembali kearah Nayla yang masih berdiri dengan keadaan baju yang berlumuran darah, Rina berlari menuju Nayla namun Rina terlambat, tubuh Nayla oleng dan jatuh kedasar batu yang curam dan sang ombak seolah menyambut kehadiran Nayla dengan memberikan deburan yang sangat kencang membentur batu karang.
" Nayla... !!! " teriak Rina.
Salah satu Bodyguard yang menyamar sebagai suami istri tersebut langsung membekuk pria penyusup itu, sementara yang lainnya berlari kearah Nayla mencoba untuk menolong Nayla namun semua itu sudah terlambat.
Disaat yang bersamaan Saga masih dalam mode siaga, suara tembakan saling bersahutan, dan hingga disatu titik Saga merasa dadanya sakit dan juga sesak, seketika dia teringat dengan gadis yang dicintainya tersebut, perasaan nya tidak enak, entah apa yang terjadi, dia mencoba mengabaikan semuanya, dia terus menembakki orang orang dengan membabi buta, bahkan dia sampai menerobos area medan yang penuh dengan suara tembakan yang saling menyerang tanpa rasa takut sedikitpun. Hingga akhirnya dia bisa menghabiskan para pengkhianat hingga tak bersisa, namun setelah nya ingatan tentang Nayla semakin kuat, dia mengeluarkan ponselnya, dan dia juga merasa terkejut ketika melihat notifikasi di ponsel, tertera nama bodyguard nya dan juga panggilan dari Nayla, perasaan nya makin tidak karuan, tanpa berfikir panjang dia langsung menghubungi bodyguard suami istri tersebut, dan betapa terkejutnya dia saat bodyguard nya mengatakan kalau Nayla ada yang menebak, dan akhirnya dia terjatuh ke dasar laut.
Saga langsung menjatuhkan ponselnya, dada nya kembali sakit dan juga sesak disekeliling Saga seolah berputar, berputar dan berputar terus, hingga akhirnya Saga jatuh terkulai lemas dan menutup matanya.
" tuan .. "
Dor..dor.. dor...
" NAYLAAAAA.... "
______________________
" bos maafkan kami bos.. kami kecolongan "
" ada apa cepat katakan apa yang terjadi sebenarnya!!?? "
" diantara rombongan mahasiswa itu... ada penyusup bos, dan non.. non Nayla dia... "
" cepat katakan ada apa atau aku tembak kepalamu sekarang "
" non Nayla dia.. dia tertembak dan langsung terjatuh kedasar tebing bos... anak anak yang lain saat ini tengah menyusuri dasar tebing, tapi kami belum menemukannya bos "
" Apa... !!! " ponsel Saga terjatuh dari genggaman nya, Juna yang berdiri tak jauh dari Saga bergegas menghampiri bos nya dan langsung menangkap pergerakan Saga yang akan terjatuh.
Rasa sesak yang menghempit dadanya terasa sangat menyakitkan, mengingatkan dia akan kehilangan ibunya.
" bos.. ada apa bos, bangun " ucap Juna dengan panik, sambil menepuk pipi Saga, kemudian dia melihat kearah anak buahnya dengan berang.
" ada apa ini.. apa yang terjadi !!! " pekik Juna dengan tatapan tajam penuh intimidasi pada anak buahnya yang berkerumun dan sebagian berdiri tak jauh dari nya.
Teriakan Juna terdengar ditelinga Galang yang secara kebetulan dia ikut dalam penyerangan yang dilakukan oleh Saga terhadap markas besar Dark portal guna menumpas para pengikut ayahnya yang memilih setia pada tuan Adrian daripada ikut dengannya. Galang mendekati Saga dan juga Juna, dia langsung menepuk pipi Saga juga guna membangunkan Saga.
" Saga.. Ga.. bangun... ada apa ini " pekik Galang yang juga ikutan panik. Semua orang terdiam karena mereka juga tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi pada bos nya.
" tadi si bos nerima telpon tentang nona Nayla, sepertinya terjadi sesuatu pada nona Nayla disana bang " ucap salah satu anak buah Juna yang secara kebetulan dia berada tak jauh dari Saga ketika Saga menerima telpon dari orang yang ditugaskan untuk menjaga Nayla selama Dalam perjalanan yang diadakan kampus Nayla.
" Sial.. " umpat Juna, dia lalu menelpon orang yang ditugaskan olehnya untuk menjaga Nayla, dan Juna terkejut saat mendengar kalau diantara rombongan tersebut ada penyusup, bagaimana bisa mereka sampai kecolongan, pengawal tersebut juga mengatakan Nayla ada menembak dan dia terjatuh ke dasar tebing lautan. Suasana dalam markas kembali menegang entah apa yang akan terjadi jika seandainya Nayla tidak dapat diselamatkan.
Sepuluh menit kemudian Saga tersadar dan dia langsung bangkit.
" Juna siapkan helicopter, aku akan menyusul kesana sekarang juga " ucap Saga pertama kali setelah dia sadar dari pingsan nya.
" baik tuan.. " jawab Juna, mereka pun berjalan dengan cepat dan langsung naik keatas gedung tempat markas dark portal, yang secara kebetulan selalu dijadikan landasan helicopter jika dalam keadaan mendesak.
Lima jam kemudian Saga tiba dilokasi dimana terjadi insiden penembakan terhadap Nayla, dan juga tepat dimana dia terjatuh.
Saga langsung bertanya pada anak buahnya yang diutus secara langsung untuk mengawasi Nayla, anak buahnya menjelaskan secara detail kronologi kejadiannya tanpa ada yang ditutupi, walaupun dia sendiri ketakutan, karena dia telah lalai dalam melaksanakan tugasnya, dan dia juga berharap jika Saga menghukumnya maka lebih baik dia menghukum mati dirinya secara langsung, tanpa melibatkan keluarga nya. Karena dia tahu sendiri bagaimana sifat dari bos nya tersebut.
" dimana orang yang sudah menembak Nayla?? Apa kalian sudah mencari tahu tentang nya?? " ucap Saga dengan dingin.
" orang itu... dia bunuh diri tak lama setelah kami menahan dia disebuah ruangan, dia menyayat lehernya sendiri hingga urat lehernya terputus bos, dan sekarang temen temen yang lain sedang menyelidiki orang dibalik semua peristiwa ini bos " ucap orang tersebut dengan takut takut.
Saga pergi meninggalkan orang tersebut tanpa mengatakan apapun, fikirannya sudah tak terfokus, dia hanya terus memikirkan Nayla, dia pun berjalan kearah tepi tebing dimana Nayla terjatuh, dia menundukan kepalanya dan mengamati area sekitar tebing bagian bawah.
" kamu dimana sayang?? Aku harap kamu baik baik saja, aku yakin kalau kamu pasti selamat, tunggulah aku sayang, aku pasti menemukanmu " ucap Saga dalam hatinya.
Saga berjalan kembali meninggalkan area tepi tebing dia bergabung dengan anak buahnya yang lain yang sedang menyisir tepi tebing, dan juga pantai, beberapa bahkan ada yang menyelam kedasar laut tak jauh dari lokasi tempat Nayla terjatuh.
Hari demi hari tak terasa sudah satu minggu pencarian Nayla bahkan mereka juga mencari ke pulau pulau kecil yang ada disekitaran laut sana, namun semua sia sia, tidak ada tanda tanda ataupun jejak kecil sekalipun tentang keberadaan Nayla, bahkan sebagian anak buah Saga dan Juna berfikir kalau Nayla sudah meninggal dan tubuhnya bisa saja dimakan hewan laut entah itu ikan hiu atau hewan apa saja pemakan daging. Namun mereka tak berani bersuara mereka hanya mengikuti perintah dari bos nya mencari Nayla tanpa kenal lelah.
Keadaan Saga sungguh memprihatinkan selama pencarian dia tidak beristirahat dengan benar, dia hanya tidur sebentar ketika dia tidur dia selalu bermimpi tentang Nayla yang berada disuatu tempat dalam keadaan memprihatinkan, dalam mimpi nya tersebut dia meminta tolong pada Saga untuk segera membawanya dari tempat tersebut, dalam mimpi nya Nayla kesakitan dan juga kelaparan, jika sudah seperti itu maka saga akan terbangun dalam keadaan basah keringat dan juga cemas. Setiap membuka mata dia langsung melakukan pencarian kembali, dia juga jarang makan dan juga minum, dalam seminggu tubuhnya turun drastis, dalam fikirannya dia hanya ingin cepat menemukan Nayla, karena dia yakin kalau Nayla masih hidup.
Semenjak hari itu dimana Nayla tertembak tepat dihadapannya, Rina mengalami syok berat dia sangat terpukul, apalagi disaat saat terakhir kejadian Nayla sedang mengalami patah hati akibat mengetahui kabar pertunangan Saga dengan Priska.
Padahal video yang mereka lihat itu hari pertama, setalah esok pagi antara Priska dan juga Saga langsung memberikan klarifikasi kalau mereka sudah membatalkan pertunangan mereka dengan alasan tidak cocok. Rina pun ikut mencari keberadaan Nayla ditemani Galang yang selalu setia berada disisi nya juga menjaga dan memberikan suport padanya, hingga puncaknya hari ini Rina merasa lelah dan putus asa, dia pun sempat berfikir kalau Nayla pasti sudah meninggal, hari ini dia bertemu dengan Saga untuk pertama kalinya semenjak Saga datang.
Amarah Rina pun tak dapat dibendung lagi, bagaimana pun dia tidak terima jika sahabatnya dikhianati oleh laki laki brengsek seperti Saga. Rina berjalan dengan segera dengan tergesa, Galang yang melihat hal itu mengikuti Rina dari belakang dengan panik seolah tahu apa yang akan dilakukan oleh gadis pujaan nya tersebut.
Ketika Rina sudah berada dekat dengan Saga tanpa basa basi Rina menampar Saga dengan sekuat nya. PLAKK...
" dasar laki laki br*ngs*k... !!! "
PLAKKK....
" dasar laki laki br*ngs*k..!!! Untuk apa kamu kemari hah.. semua ini gara gara kamu br*ngs*k " maki Rina dengan keras dan penuh dengan amarah sorot mata nya tajam memancarkan kemarahan yang tak terbendung terhadap Saga.
Saga hanya terdiam dia tidak melakukan apapun, dia hanya menatap tajam pada Rina. Galang yang takut terjadi sesuatu pada gadisnya dengan cepat menarik lengan Rina agar sedikit menjauh dari Saga, dia takut kalau Saga membalas tindakan gadisnya tersebut, apalagi Galang tahu situasi yang sedang dialami oleh perasaan Saga saat ini.
" Yang apa apaan sih kamu.. " pekik Galang yang tertahan, Rina dengan cepat menepis tangan Galang yang mencekal nya.
" kamu yang apa apaan... ngapain kamu narik aku, kamu mau belain dia ya.. ohh aku tahu, jelas kamu bakal bela dia karena dia teman kamu kan, aku juga akan balas sakit hati Nayla karena dia juga temanku " ucap Rina dengan nada tinggi pada Galang, sungguh gadis itu sangat kesal sekali pada Saga dan dia lebih kesal lagi terhadap Galang karena menghalangi nya untuk memberikan pelajaran pada Saga. Rina menolehkan wajahnya dari Galang kearah wajah Saga dengan masih tatapan penuh benci, Rina pun mendekat kembali kearah Saga, namun dengan sigap Galang menahan kembali tubuh Rina dengan cara memeluk pinggang Rina dari arah belakang.
" lepas.. lepaskan aku si*lan, aku benci kalian berdua yang selalu mempermainkan wanita, terutama dia.. dia yang sudah menghancurkan hati Nayla, dia yang menyebabkan Nayla tertembak " teriak Rina sambil memberontak meronta agar dilepaskan oleh Galang, dia ingin rasanya memukul dan mencakar wajah Saga, padahal dulu dia sangat memuja pria itu bahkan dihadapan Nayla sekalipun tanpa ragu.
" yang... stop yang, jangan kayak gitu... Saga tidak bersalah bukan dia yang menyebabkan Nayla tertembak "
" lantas siapa... mereka pasti salah satu dari musuhnya, ohh.. aku mungkin dia adalah orang yang disuruh oleh tunangan nya dia kan?? Bagus sekali... bahkan kamu tidak cukup membuat patah hati Nayla bahkan tunangan mu pun mengirim pemb*nuh bayaran untuk memb*nuh Nayla "
Degh... ucapan Rina membuat Saga terkejut, dia menatap Rina dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.
" jadi... dia sudah tahu semuanya " ucap Saga dengan gemetar. Rina tersenyum smirk dia merasa sangat jijik terhadap Saga yang berdiri tak jauh darinya, jika seandainya Galang tidak menahan tubuhnya sekarang sudah pasti Rina akan menghajar Saga, tidak peduli jika dia juga akan mati tertembak seperti Nayla, yang jelas saat ini dia begitu marah dan benci pada Saga.
" kenapa... apa kamu pikir dia itu gadis yang mudah kamu bohongi, kamu sengaja kan menyuruh pihak kampus untuk melakukan kegiatan penanaman pohon disekitar sini, yang sudah jelas jauh dari jangkuan segala macam Internet, kamu sengaja melakukan hal itu agar Nayla tidak mengetahui kalau kamu sudah bertunangan dengan gadis lain. Selamat saya ucapkan atas pertunangan anda tuan Sagara. Selamat karena anda sudah sukses memberikan Nayla kesedihan yang amat sangat mendalam di saat saat terakhir nya. " bukan hanya Saga bahkan Galang pun terkejut mendengar kata kata Rina.
Rina menangis diapun berhenti memberontak, Galang dengan sigap membalikkan tubuh Rina dan memeluknya saling berhadapan, sementara Saga dia terdiam, perasaan bersalah makin menyeruak dalam dada nya, untuk apa dia melakukan semua ini jika pada akhirnya gadis itu akan mengetahuinya dan membuatnya terluka, seharusnya dia jujur saja bahwa dia melakukan hal ini justru untuk melindunginya, dan saat ini pun dia sudah tidak ada hubungan apapun dengan Priska, dan bahkan setelah konfrensi pers yang menyatakan mereka membatalkan tunangan Saga sudah tidak bertemu lagi dengan Priska, karena dia disibukan dengan melakukan pembersihan dan menyingkirkan anak buah dark portal yang membangkang.
.
.
.
" Boo... tolong aku... badanku sakit semua tolong aku Boo " ucap Nayla dengan lirih kesakitan.
" Nay... tunggu aku Nay, aku pasti akan menolong tunggu sebentar aku akan kesana sekarang "
" kamu jahat... kamu jahat.. aku membenci mu Boo, mulai sekarang kita putus "
" tidak... jangan katakan itu Nay, aku sangat mencintaimu Nay tolong jangan pergi Nay... Nayyyy.... " Saga berteriak merasa tak jelas, dia terbaring lemah badannya panas dan menurut dokter Saga mengalami kelelahan dan juga dehidrasi parah, dan akan sangat berbahaya jika terus dibiarkan, sehingga dokter mengambil tindakan untuk memberikannya suntikan obat tidur agar dia bisa beristirahat dan juga di infus agar dia mendapatkan nutrisi dan juga cairan untuk menyembuhkan dehidrasi nya.
Selama Saga dalam pengaruh obat tidur dia tak hentinya meracau dan menyebutkan nama Nayla, sudah hampir tiga hari dia menutup mata, hingga akhirnya dia terbangun didalam hari, dia membuka matanya secara perlahan dan melihat sekelilingnya, dan beberpa saat dia sadar kalau saat ini dia sedang ada disebuah kamar dirumah sakit. Dia melihat tangannya sedang di infus, dia juga melihat ada Juna yang tertidur di sofa dan juga beberapa anak buah lainnya yang berjaga, dan tak menyadari bahwa tuannya sudah sadar dari pengaruh obat tidurnya.
Saga menghempaskan selimut yang ada dibadan nya, membuat anak buahnya kaget dan langsung memanggilnya " Bos anda sudah bangun " ucap anak buahnya tersebut, mendengar kegaduhan Juan langsung bangun dan berjalan menghampiri Saga.
" tuan muda anda sudah bangun tuan " ucap Juna dengan perasaan lega, Saga tidak menjawab Juna, dia bangun duduk dan langsung menurunkan kakinya ke lantai seperti hendak berdiri.
" tuan anda mau kemana?? " ucap Juna dengan cemas, dia juga berusaha untuk membantu Saga, tapi dengan cepat Saga memberi isyarat pada Juna untuk tidak membantu nya. Juna pun terdiam dia hanya menyaksikan apa yang akan dilakukan oleh Saga, dan tanpa diduga Saga mencabut jarum infus yang menancap di tangannya, membuat Juna kaget dan secara refleks langsung berteriak.
" tuan.. apa yang anda lakukan " pekik Juna sambil meraih tangan Saga yang berdarah akibat secara paksa mencabut jarum infus. Namun Saga mendorong Juna dan menatap penuh amarah padanya.
" Jangan mendekat.. berani nya kamu dan juga dokter itu memberikanku obat tidur, apa kalian semua ingin mat* hah... " teriak Saga dengan geram.
" tuan aku.. "
" brengsek kamu Juna, apa kamu lupa siapa bos mu hah... apa karena aku terlalu baik padamu sehingga kamu berani kurang ajar padaku hah.. pergi kamu dari sini jangan berani mendekat sebelum aku memanggilmu, apa kamu mengerti.." Juna terdiam dia juga menunduk tak berani menatap Saga saat ini, dia juga tak berani mengatakan apapun karena dia memang salah karena sudah berani dengan lancang memberikan ijin pada para dokter untuk memberikan Saga obat tidur, walaupun tujuan dia baik dan ingin membuat Saga agar bisa beristirahat, walaupun hanya sebentar.
Saga berjalan mendekati tebing dimana Nayla terjatuh, dia menatap kosong kearah laut, angin menerpa wajahnya yang lesu dan juga pucat, namun sekalipun begitu dia tetap terlihat tampan.
Debur ombak yang menghantam karang, memercekikan air laut dan mengenai wajahnya yang mulus tanpa jerawat, angin yang begitu kencang terdengar sangat ribut ditelinga Saga, namun dibalik keributan tersebut secara samar dia seperti mendengar seseorang yang berteriak lemah meminta tolong.
" tolong... tolong aku siapapun itu tolong aku " pekik lemah orang tersebut. Saga mencoba menajamkan telinganya mencoba untuk mendengar kembali suara itu, suara yang begitu dia rindukan.
" Nay.. apakah itu kamu Nay.. jawab aku Nay.. " teriak Saga sambil matanya melihat kesana kemari namun tidak terlihat apapun, karena memang langit masih gelap apalagi dalam beberapa hari ini hujan terus turun membuat air laut naik terus dan cuaca semakin buruk dan membuat makin terhambat nya pencarian.
" Nay.. apa kamu bisa mendengar ku Nay.. " Saga mencoba memanggil Nayla kembali namun nihil dia tidak bisa mendengar apapun lagi, hanya suara debur ombak saja.
" apa mungkin itu hanya halusinasi ku saja, karena aku begitu merindukanmu, apakah aku benar benar akan kehilangan mu selama nya Nay , tolong jangan pergi Nay, jangan tinggalkan aku sendiri " ucap Saga lirih matanya memerah, dan tak terasa air mata saga pun mengalir diapun terisak merasakan kesakitan dan harus menerima secara paksa bahwa dia sudah kehilangan gadis yang sangat dicintainya, dan tak lama pun hujan turun membasahi bumi seakan ikut merasakan kesedihan yang saat ini Saga rasakan.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!