NovelToon NovelToon

The Love I'Ve Dreamed Of

Prologue [ Wajib dibaca ]

* Cerita ini hanya Karangan (Fiksi) semata dan tidak ada sangkut pautnya dengan Dunia Nyata. * Cerita ini juga murni pemikiran Author, mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh atau tempat, hal itu diluar kehendak Author 🙇🏻‍♀️ * All Pict (ilustrasi) : Pinterest [ Kutip satu atas (') itu ucapan dalam hati, kutip dua atas (") dialog yang diucap langsung/dapat didengar ]
* And ofc di sini TIDAK MENYAMBUT PLAGIATOR with a warm hug 🫂 * Follow this account first before u read, and gimme many star (rating) and vote too Warning : Jika memang tidak ingin membaca cerita ini atau cuma ingin baca bab-bab awalnya saja 🤌🏻 tidak usah scroll dan memberi like seolah kamu baca ya babe, cari cerita lain sesuai dengan genre/alur yang sesuai sama kamu 👏🏻 Note: Komen sesuai alur cerita ya ... Atau boleh juga kritik/saran ( apabila terdapat typo ) Diluar itu tidak diperkenankan 🤝🏻 Thank You_Rra🤍
Happy Reading!
NovelToon
Seperti yang tertulis pada berita 13 tahun lalu, Aurora yang diadopsi dan diangkat menjadi anak satu-satunya dalam keluarga Rown, seolah hidup dalam layar kaca dimana ia harus berakting setiap saat.
Naluri anak kecil yang dibunuh di dalam mansion besar keluarga Rown, namun harus kembali hidup saat ada lensa kamera yang tersorot kepadanya.
NovelToon
NovelToon
Seluruh manusia yang menyaksikan perjalanan hidup Aurora setelah diangkat oleh salah satu orang yang wajahnya selalu terpampang di Billboard dengan prestasi dalam dunia bisnis, melampirkan rasa iri dan komentar yang berandai menjadi Aurora yang dilimpahkan kasih sayang dari ayah angkatnya.
Media tetaplah media, semua hal yang ditampilkan dan diketik terkadang sudah diedit secantik mungkin untuk memperbesar nama yang menjadi tokoh utama dalam berita tersebut.
Boneka cantik yang ditampilkan dilayar kaca, ternyata selalu mendapat penyiksaan di balik layar,
kekerasan fisik juga penghinaan dari para bawahan akibat dirinya yang hanyalah anak angkat juga mainan yang seolah dibeli tuan mereka untuk dimainkan sesuka hati.
Terkadang mereka tak segan untuk main tangan pada Aurora saat mereka merasa marah pada hal yang tidak jelas.
Begitulah kira-kira kejadian yang berlangsung selama hampir 13 tahun yang lalu, Aurora yang terus beranjak dewasa hidup dengan tali tak kasat mata yang selalu mengendalikan hidupnya yang bagai boneka yang dirawat dengan baik.
Ya ... Sekiranya drama ayah angkat yang sangat baik pada putri angkatnya itu berlangsung dengan manis di layar media.
Walaupun selalu mendapat kekerasan, Aurora juga selalu dirawat membaik untuk terus memperharum nama ayah angkatnya.
Sampai,
NovelToon
tragedi yang membingungkan Aurora merebut nyawa gadis itu saat usianya hampir menginjak 18 tahun.
NovelToon
Aurora
Aurora
'Tidak, mereka yang meracuniku, aku tidak pernah menjalin hubungan dengan siapapun ... '
Aurora
Aurora
'Mereka yang membunuhku.'
Media lagi dan lagi memanipulasi fakta!
Meskipun bingung mengapa dirinya dibunuh, apakah ia sudah tidak diperlukan lagi? Namun Aurora mensyukuri kehidupan yang seolah mencekik nya sudah berakhir.
Meskipun perasaan penasaran kepada keluarga kandung yang tidak pernah ia lihat dan dengar semasa hidupnya terus menghantui jiwa Aurora.
Hal yang lebih membingungkan kembali menyapanya, ia terbangun kembali di tengah kediaman Rown, tepatnya di kamarnya yang cantik dengan kondisi ukuran tubuh yang berbeda dari saat terakhir ia menghembuskan napas.
Aurora
Aurora
[ Memperhatikan sekujur tubuh ]
Aurora
Aurora
'Kenapa tubuhku yang hampir berusia 18 tahun sekecil ini?'
Aurora
Aurora
'Apa aku kembali?' [ Pikirnya kebingungan ]
Netra Aurora memandang takut sekeliling kamar yang cantik, masih terekam jelas bagaimana para pelayan yang selalu menyiksa dirinya, memaksanya meminum racun untuk mengakhiri nyawanya.
Aurora
Aurora
'Aku tidak ingin menjalani kehidupan yang menyesakkan itu lagi ... ' [ Lirihnya dalam hati ]
Tangan kecil Aurora yang nampak gemetar meremas sprei tebal berusaha mengurangi perasaan takut yang seolah mendekapnya.
Sampai sebuah suara aneh muncul berbisik di telinganya, suara yang parau bagaikan angin yang lewat sekilas menerpa dirinya.
Namun kalimat dalam ucapan itu berhasil membuat Aurora kembali dilanda kebingungan yang tak berdasar.
'Kamu melewatkan satu momen penting, Putriku, maka jangan lewatkan yang kali ini. Jika kamu berhasil, hanya kebahagiaan yang akan membuka tangannya padamu.'

Bab 1 : Seandainya

Dirinya bergegas memastikan tanggal pada kalender yang berada di atas nakas kecil disamping tempat tidurnya. Rupanya hari ini tepat 20 Desember 2022, ulang tahun Aurora yang ke-7!
Gadis itu melangkah ke arah pintu kamar, berniat mengecek keadaan di luar kamarnya dengan mengintip dari balik celah pintu. Banyak pelayan yang terlihat hilir mudik membersihkan serta menata dan mendekorasi kediaman untuk membuatnya menjadi terlihat sangat cantik.
Aurora
Aurora
'Pasti hari ini akan ada banyak sekali Awak Media' [ Pikirnya menebak ]
Netra birunya tidak sengaja menangkap pemandangan seorang wanita yang memakai seragam pakaian pelayan khusus berbeda dengan pelayan yang lain. Pelayan yang ditunjuk sebagai dayang pribadinya, kini sedang berjalan menuju ke kamarnya.
Aurora dengan cepat kembali ke tempat tidurnya, dan membuat seolah-olah dirinya belum terbangun
Bria [ Pelayan Pribadi Aurora di Rown ]
Bria [ Pelayan Pribadi Aurora di Rown ]
"Nona, matahari diluar sudah naik, bangunlah" [ Serunya tegas ]
Aurora
Aurora
"eum ... ? Baik."
Aurora dengan sigap duduk di atas kasurnya, raut wajahnya yang terlihat lesu membuat Bria tidak mencurigai gadis itu
*****
Kini, Aurora sedang dirias menjadi seorang Tuan Putri. Duduk dengan tenang di depan kaca rias yang besar dengan banyak sekali orang-orang yang mengatur segalanya. Dari segi gaun, color shade untuk riasannya, aksesoris, dan yang lain. Aurora hanya bisa terdiam dengan pikirannya sembari menggenggam erat gaun cantik yang sedang ia pakai.
Aurora
Aurora
'Kenapa aku dikembalikan pada momen ini? Apa yang sebenarnya aku lewatkan?' [ Pikirnya dalam hati, bingung ]
Bria [ Pelayan Pribadi Aurora di Rown ]
Bria [ Pelayan Pribadi Aurora di Rown ]
"Nona, hari ini anda harus tersenyum ceria sepanjang pesta di depan orang-orang, seperti biasanya. Dan saya mohon untuk tidak melakukan kesalahan satupun."
Aurora
Aurora
"... Baiklah." [ Sahutnya pelan ]
Bria [ Pelayan Pribadi Aurora di Rown ]
Bria [ Pelayan Pribadi Aurora di Rown ]
"Nona, silahkan."
Bria menyodorkan sebutir pil kecil bewarna ungu yang berada di dalam kotak kecil. Itu adalah obat yang dapat mengubah warna mata Aurora yang spesial bewarna biru terang, menjadi cokelat seperti anak-anak pada umumnya.
Aurora
Aurora
'Obat itu ... ' [ Gumamnya dalam hati ]
Aurora
Aurora
"Terima kasih, Bria."
Bria [ Pelayan Pribadi Aurora di Rown ]
Bria [ Pelayan Pribadi Aurora di Rown ]
"Sudah seharusnya, Nona." [ Ujarnya tenang ]
Aurora kecil menerima pil yang diberikan wanita itu, lalu memakannya
Bria memperhatikan gadis itu saat memakan obat yang ia berikan. Setelah dirasa semua urusannya selesai, ia pamit undur diri dari sisi Aurora untuk membantu mengurus pekerjaan yang berada di aula utama
Serentak semua manusia yang tadinya memenuhi kamar gadis itu, pergi saat dirasa urusan mereka sudah selesai, dan kini menyisahkan Aurora seorang diri
*pluk
Aurora mengeluarkan kembali pil ungu yang ia sembunyikan dibawah lidahnya
Aurora
Aurora
"Jika aku tidak memakan obat ini, warna mataku tidak akan berubah seperti keinginan mereka."
Aurora
Aurora
"Tapi, sekarang aku tidak tahu apa alasannya mereka selalu memaksaku menyembunyikan warna mata asliku ... "
Aurora
Aurora
"Apa hal ini ada hubungannya dengan keluargaku yang asli?!"
Degub jantung Aurora terasa cepat, jika membayangkan bahwa dirinya dapat bertemu orang tua kandungnya. Apakah mereka tidak akan menyakitinya seperti orang-orang di kediaman ini? Apakah mereka tidak akan melarangnya melakukan hal seperti anak seusianya? Apakah, mereka akan menyayanginya ?
Semua pertanyaan itu yang terus menerus berputar dikepala Aurora sepanjang hidupnya dulu bahkan sampai saat ini.
Jika seandainya dia memang dapat bertemu dengan keluarga kandungnya ....
Aurora
Aurora
"Apakah aku dapat merasakan yang namanya bahagia?"
*****
Only
Only'Rra
Hai Dear Yang belum follow jangan lupa untuk follow dulu ya ... Beri like, vote, rating, and spam comment sebanyak-banyaknya supaya aku rajin dan semangat untuk up chp baru 👊🏻

Bab 2 : Wanita siluman mawar biru

Suasana pesta sang Putri bungsu keluarga Rown yang amat sangat meriah.
NovelToon
Dekorasi mewah, kue ulang tahun yang besar dan bertingkat, juga boneka yang sudah dirias layaknya tuan putri yang mengenakan gaun cantik, Aurora
Gadis itu kini sudah melewati seluruh prosedur pesta ulang tahunnya dan hanya menyisakan rutinitas yang telah disetting dengan baik, yaitu bermain bersama teman-teman yang dipilihkan oleh keluarga Rown. Berlaku layaknya gadis kecil normal yang bermain bersama teman sebaya.
Netra cokelatnya menelusuri ruang pesta, mencari alasan mengapa ia melintas waktu dan kembali pada momen ini. Apa yang ia lewatkan?
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Nona Judith, ibumu adalah seorang model terkenal, apa beliau mengenal wanita monster mawar biru?"
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Ya, ibuku juga pernah bilang kalau monster itu juga dulunya adalah salah seorang model tercantik di ibu kota Astra."
Emily Judith
Emily Judith
"Ibuku sepertinya memang pernah menceritakan kisah itu padaku ... " [ Jawabnya mengkonfirmasi pernyataan dua gadis yang lain ]
Emily Judith
Emily Judith
"Monster mawar biru itu menikah dengan Penguasa klan Eryx. Ibuku mengatakan pria itu adalah puncak tertinggi kekuasaan para manusia. Namun ada rumor yang mengatakan kalau orang itu juga monster." [ Jelasnya serius ]
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Astaga! Bukankah seharusnya dia juga dibunuh oleh para penyihir menara penjaga benua Astra? Seperti wanita mawar biru itu?" [ Serunya ]
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
[ Menghela napas pelan ] "Itu masih rumor, nona Leovarnt."
Emily Judith
Emily Judith
"Benar, lagipula jika memang ingin melawannya saat ini, mungkin akan sedikit sulit ... "
Emily Judith
Emily Judith
"Ia terkenal lebih sering mengendalikan segala situasi dari wilayah kekuasaannya."
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Aku dengar tempat itu seperti sebuah pulau, maksudku wilayah Eryx seperti dataran yang sangat luas yang bahkan saat ini memiliki penjagaan lebih ketat dari benua Astra?"
Ketiga nona muda yang sedang asik berbincang adalah teman-teman Aurora yang dipilih lewat seleksi ketat Jericho Rown. Dari segi status, latar belakang, kekayaan, kekuasaan.
Caroline Leovarnt, adalah putri dari pemilik serta keluarga pendiri bank terbesar yang memiliki banyak cabang di benua Astra. Isabelle Winstein, putri sulung dari keluarga yang menaungi kejaksaan, keluarga mereka bahkan bisa mengendalikan hukum di ibu kota Astra. Dan terakhir Emily Judith, anak satu-satunya dari model tercantik saat ini, Merry Judith. Gadis itu bahkan di sebut-sebut sebagai calon Ratu kecantikan untuk generasi mendatang setelah ibunya.
Yah, ruang lingkup sosial yang sempurna!
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Bukankah tuan Kael de Eryx hari ini juga diundang kedalam pestamu, nona Rown?" [ Ujarnya bertanya ]
Aurora
Aurora
"A,ah ya? Sepertinya ... Maaf, aku kurang memperhatikan wajah para orang dewasa, jadi aku tidak tahu apakah beliau sudah ada di pesta atau belum ... " [ Serunya terbata pelan ]
Aurora
Aurora
"Dan ... Aku juga tidak tahu wajah tuan Eryx."
Emily Judith
Emily Judith
"Kami juga tidak mengetahui wajahnya, namun kami berpikir anda akan tahu karena melihat daftar tamu, nona Rown."
Aurora
Aurora
"Maaf, Aku tidak tahu ... "
Aurora
Aurora
"Karena hal itu di urusi oleh para Pelayan lain."
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Sudah kuduga, dia bahkan tidak mempelajari teknik dasar dalam mengurus pesta! Benar-benar seorang tuan putri." [ Ujarnya tanpa sadar menggunakan nada sinis ]
Emily Judith
Emily Judith
"Nona Leovarnt?" [ Tegurnya dengan nada rendah ]
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Astaga! Maafkan dia nona Rown, dia hanya sedang memuji betapa keluarga Rown yang amat sangat menyayangi anda sehingga tidak membiarkan anda melakukan kegiatan yang menyusahkan seperti para anak-anak ahli waris yang sah." [ Ucapnya berbelit, dengan menegaskan posisi mereka pada Aurora ]
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Yah ... Aku minta maaf Nona."
Aurora tersenyum cerah menanggapi perkataan mereka, hatinya ingin sekali menyangkal semua ucapan iri yang terkandung dalam kalimat para gadis itu
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Omong-omong, wanita yang dilabeli dengan kecantikan seperti racun, sang mawar biru, wajahnya seperti apa ya? Apa kamu pernah melihat potretnya nona Judith?" [ Serunya mengembalikan percakapan pada topik awal ]
Emily Judith
Emily Judith
[ Menganggukan kepalanya kecil ] " Dia memiliki rambut panjang bewarna biru dan netra biru yang keduanya sangat cantik, seperti julukannya."
Aurora
Aurora
'Netra ... Biru?' [Lirihnya dalam hati]
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Wah ... Bukankah warna mata seperti itu sangatlah langka di Benua ini? Bahkan di wilayah kekuasaan Eryx yang memiliki banyak hal mistis sendiri, aku pikir akan sangat sulit menemukan yang seperti itu."
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Kudengar mereka memiliki seorang anak? Jadi kupikir warna mata yang cantik itu sudah diwarisi."
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
[ Alisnya berkerut bingung ] "Bukankah wanita itu sudah mati?"
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Wanita itu bisa mati karena dulu kekuasaan Eryx belum sekuat saat ini dan tidak bisa membuat perlawanan yang dapat menghentikan para penyihir yang ingin membunuhnya. Mungkin jika memang ingin menyerang wilayah Eryx tanpa alasan yang jelas hanya karena takut mereka semakin berkuasa atau membalas dendam, para penyihir menara penjaga akan berpikir dua kali sebelum menyerang Eryx lagi."
Emily Judith
Emily Judith
[ Mengangguk setuju ] "Ibuku bilang putrinya menghilang? Atau juga ikut tiada? Belum ada yang bisa memastikan itu."
Aurora
Aurora
'Tidak mungkin ?!' [ Batinnya ]
Aurora
Aurora
"Eum, maaf? Wanita yang kalian bicarakan, kapan beliau meninggal? dan melahirkan anaknya ?" [ Tanya nya ingin memastikan sesuatu]
Emily Judith
Emily Judith
"Apa maksudmu kesalahpahaman yang terjadi sehingga klan mawar biru dimusnahkan 7 tahun lalu? Kami tidak tahu pasti apakah pada saat para penyihir menculik wanita itu dan membunuhnya, bayi dalam kandungannya sudah lahir atau ikut mati bersama ibunya."
Aurora
Aurora
"Mengapa ia harus dibunuh?"
Tanpa sadar Aurora terus masuk kedalam perbincangan para Nona, tidak seperti dirinya yang biasa hanya mendengarkan seluruh perbincangan
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Wanita itu diincar oleh para penyihir menara penjaga dan dibunuh karena pada saat itu tersebar kabar bahwa klan mawar biru yang berusaha memanipulasi para manusia dengan racunnya."
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Tapi apa tidak sayang yah? Padahal aku pernah dengar bahwa racun mawar biru sangatlah berguna, ia bisa membuat orang yang meminumnya seperti berada di alam bawah sadar padahal dirinya tengah sadar."
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Itu benar, jika saja racun itu tidak sengaja disebar luaskan secara terang-terangan ia bisa dijual di pasar gelap sebagai ramuan untuk membuat seseorang tertidur cepat atau berhalusinasi."
Aurora
Aurora
'Jual?'
Aurora
Aurora
"Bagaimana cara agar mendapat racun untuk dijual dari seorang monster mawar biru?"
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Tentu saja menggunakan darahnya!"
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Bahkan kudengar air matanya juga bisa?"
Tubuh Aurora menegang.
Aurora
Aurora
'Jadi, apa selama ini ... ?'
Ia selalu mendapat penyiksaan dan dipaksa untuk diambil darahnya terus menerus dengan alasan untuk mendonorkannya pada salah satu lembaga dan memperharum nama keluarga. Tentu saja dirinya yang hanya seorang gadis kecil yang lemah terus menerus menangis.
Dan ternyata, keluarga Rown mendapat keuntungan yang berlipat dengan menjual hal tersebut pada pasar gelap?
Tak lama, suara langkah kaki yang berat mengisi penuh ruang pesta
Banyak sekali orang-orang berbadan besar dengan tatto yang aneh di tubuh mereka dan membawa senjata tajam, seperti katana yang sangat panjang dan senjata berapi lainnya
Aurora
Aurora
'Seingatku setiap keluarga tidak diperkenankan membawa pengawal sebanyak itu, bukankah ini bisa di anggap penghinaan? Apa Jericho tidak marah? Dulu aku sepertinya tidak melihat hal ini karena terlalu sibuk menghadapi Media' [ Ujarnya bertanya-tanya dalam hati ]
Aurora
Aurora
'Apa mungkin?'
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Lihat! Itu para pengawal keluarga Eryx." [ Serunya antusias ]
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Dan pria dengan rambut panjang di tengah gerombolan itu ... ?"
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Pastinya dia sang penguasa, Kael de Eryx."
NovelToon
Emily Judith
Emily Judith
"Dia memakai pakaian khas wilayah Eryx."
Emily Judith
Emily Judith
"Sangat tampan ... " [ Ujarnya tidak mengalihkan pandangan ]
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Bukankah itu lebih mengarah ke menyeramkan?"
Isabelle Winstein
Isabelle Winstein
"Di era modern seperti ini, pakaian seperti itu sangatlah kaku."
Caroline Leovarnt
Caroline Leovarnt
"Kau benar, dan lagi dia memakai pakaian hitam di tengah pesta Ulang Tahun?" [ Ucapnya terheran ]
Aurora
Aurora
'Dia ... '
Aurora
Aurora
"Nona-nona maaf, sepertinya aku harus menemui pelayanku dulu."
*****
Only
Only'Rra
Hai Dear Yang belum follow jangan lupa untuk follow dulu ya ... Beri like, vote, rating, and spam comment sebanyak-banyaknya supaya aku rajin dan semangat untuk up chp baru 👊🏻

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!