NovelToon NovelToon

Bukan Penentu Takdirmu

1

Pagi yang cerah, secerah Kayla yang sedang bersiap hendak berangkat kerja.

Hari ini ia menduduki posisinya yang baru sebagai sekretaris direktur setelah sebelumnya ia sebagai sekretaris menejer pemasaran. Ia terpilih setelah perusahaan menyeleksi kandidat yang terpilih.

" Duh, matahari kalah kinclongnya dengan kamu, La. " ledek Vita teman se kost Kayla saat mereka bertemu di halaman kost an.

" Ah, kamu bisa aja, maklum aku takut telat jadi harus semangat berangkatnya. " ucap Kayla.

Kayla berangkat menuju kantornya. Ia cukup berjalan kaki karna kantornya tidak jauh dari kediamannya.

Hari ini di lalui Kayla terasa begitu cepat. Dengan posisi barunya, terlihat Kayla lebih sibuk dari pekerjaan sebelumnya.

Sore pun tiba, saatnya para karyawan pulang. Kayla pun membereskan berkas yang ada di meja agar besok dapat melanjutkan pekerjaannya dengan baik.

Kayla berencana mampir ke toko buku untuk membeli keperluan sekolah adiknya yang akan di kirim ke kampung.

Setibanya di toko buku, Kayla langsung menuju tempat buku yang di maksud. Ia jarang melirik-lirik yang lain terlebih dahulu jika ingin membeli sesuatu.

Kini buku yang di perlukan telah ia dapatkan dan rencana besok akan ia kirimkan.

" Bukunya sudah dapat, sebaiknya aku sekalian beli makan karna tidak keburu lagi untuk masak. " gumam Kayla dalam hati.

Lia memutuskan untuk membeli makanan yang di jual di pinggir jalan. Keluar dari toko buku, matanya mengitari tenda para pedagang yang berjejer di sepanjang jalan.

" Malam ini aku mau makan ayam kremes saja. " gumam Kayla dalam hati.

Kakinya melangkah menuju tenda penjual ayam kremes. Sambil menunggu pesanannya selesai, ia mengutak atik ponselnya.

Saat sedang asyik dengan ponselnya, tiba-tiba terdengar suara yang sepertinya menyapa dirinya. Kayla pun mendongakkan kepalanya menghadap sumber suara itu.

Betapa terkejutnya Kayla saat melihat siapa yang berada di depannya. Sosok yang berada di depan Kayla juga tak kalah terkejut begitu melihat Kayla.

" Kamu... " ucap mereka bersamaan.

Keduanya tampak terdiam sesaat. Setelah keadaan di rasa sudah lebih baik, sosok yang menyapa Kayla tadi akhirnya buka suara.

" Permisi, boleh saya duduk di sini? " tanya sosok itu.

" Silahkan. " jawab Kayla pendek.

Ia masih kaget karna bertemu dengan sosok yang ada di hadapannya sekarang.

" Maaf, apa benar kamu Kayla? " tanya sosok itu setelah lama mereka terdiam.

" Benar. Kamu Alex kan? " ucap Kayla.

" Ternyata kamu masih ingat aku setelah lama kita tidak bertemu. " ucap Alex.

Orang yang bertemu dengan Kayla adalah Alex, cinta Kayla saat mereka duduk di bangku SMA. Saat itu Alex merupakan kakak kelas Kayla.

Mereka menjalin hubungan sekitar 1 tahun lebih. Hubungan mereka menguap begitu saja tanpa kepastian saat Alex harus pergi dari kota Belitang untuk melanjutkan pendidikannya.

Alex pergi tanpa pamit pada Kayla karna saat itu ia merasa hubungan mereka hanyalah gejolak remaja masa sekolah, tak kan terpikirkan untuk sampai ke langkah berikutnya.

Kini mereka di pertemukan lagi setelah 4 tahun berpisah.

" Kamu apa kabar? " tanya Alex basa basi.

Ia merasa ada rasa bersalah saat dulu meninggalkan Kayla dan kini saat bertemu kembali, ia mencoba meyakini hatinya, apa dirinya masih ada rasa untuk Kayla.

" Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja. " jawab Kayla.

Beberapa saat kemudian, pesanan Kayla pun selesai. Ia membayar dan kemudian pergi meninggalkan tenda itu.

Tak ingin kehilangan Kayla lagi, Alex mencoba mengejar Kayla.

" Kayla....tunggu. " ucap Alex.

Kayla berhenti melangkah dan menunggu Alex menghampirinya.

Alex telah berada di depan Kayla.

" Boleh aku minta nomormu, siapa tahu kita bisa berteman lagi? " pinta Alex ragu.

Kayla yang tak ingin berlama-lama, akhirnya memberi nomor ponselnya pada Alex.

Alex pun senang karna ternyata Kayla tidak membencinya setelah apa yang ia perbuat dulu.

" Terima kasih ya. " ucap Alex.

Kayla pun kini melanjutkan langkahnya menuju kediamannya.

Setelah membersihkan diri dan makan malam, kini Kayla duduk di kursi di depan kamarnya sambil memandang bintang di langit.

" Apa dunia ini sempit ya, kok bisa ketemu lagi dengan dia? " tanya Kayla dalam hati.

Kayla yang asyik melamun, tak menyadari kedatangan Vita. Melihat Kayla sedang menatap langit, Vita pun menepuk pundak Kayla.

" Kamu ngapain lihatin langit segitunya? Gak bakal sembunyi bulannya kecuali tuan bulan lagi main petak umpet sama Rubby. " ucap Vita seraya mengambil potongan kisah film anak-anak.

" Eh, kamu Vit. Aku bukan lagi lihat tuan bulan tapi lagi cari anak bintang karna papa mamanya lagi nyariin tuh. "

" Kamu makin ngawur, La. Mending masuk sana, nanti masuk angin. "

" Kamu tadi yang duluan, Vit, pake cerita Rubby lagi. Makanya jangan kebanyakan nonton film anak-anak. "

" Dari pada nonton drakor, ujung-ujungnya ikutan emosi terus pake nangis. "

Begitulah Kayla dan Vita, walau terkadang saling meledek tapi tidak ada sakit hati di antara mereka, karna mereka anggap itu sebagai candaan.

" Kamu tumben duduk di sini, lagi mikirin apa sih? " tanya Vita serius.

" Aku tadi ketemu dengan masa laluku. " jawab Kayla.

" Apa dia cowok cinta pertamamu? " tanya Vita kembali.

" Ya bisa di bilang begitu, hubungan masa SMA. " jawab Kayla.

" Terus kenapa kamu sepertinya kepikiran? " Vita bertanya terus.

" Karna dulu ia meninggalkan ku tanpa ada kejelasan tentang hubungan kami. " ucap Kayla dengan suara rendah.

" Ya ampun, La, jadi itu yang ada di pikiranmu dari tadi? "

Kayla hanya bisa mengangguk.

" Hubungan kalian itu hanya romansa masa SMA, La, kok malah mikirnya jauh banget. Apa kamu serius dengan hubungan itu?

Kayla hanya menggelengkan kepalanya.

" Nah, itu kamu tahu jawabannya. Sudah, ngapain mikirin hal itu, lagian belum tentu kalian bertemu lagi, itu kan hanya kebetulan. " omel Vita.

Sesaat Kayla memikirkan ucapan Vita bahwa kenapa ia harus takut bertemu dengan Alex. Bagaimana keadaan mereka masing-masing juga tidak saling tahu.

" Terima kasih ya Vit atas masukannya, jadi agak legaan sekarang. " ucap Kayla.

Di saat Kayla sudah mendapatkan jalan keluar dari keresahannya karna bertemu lagi dengan Alex, justu Alex yang sedang galau.

Ia merasa ada perasaan yang berbeda saat tadi bertemu dengan Kayla.

" Apa maksud perasaan ini? Apa aku memang menyukainya dari dulu hingga aku seperti ingin mengulang kisah kami dulu. " gumam Alex dalam hati.

Alex yang sibuk berperang dengan pikirannya soal Kayla, membuat apa yang sedang ia kerjakan saat ini jadi kacau.

" Bro, kamu mau buat kamarmu kebanjiran? Itu gelasnya sudah penuh bahkan tumpah. " ucap Betrand menyadarkan Alex.

" Ya ampun, jadi basah semua. Terima kasih ya Ran sudah mengingatkanku. " Alex tersadar dari lamunannya.

Kemudian Alex membereskan kekacauan yang telah di buatnya. Setelah itu, ia menghampiri Betrand yang sedang duduk di kursi yang ada di selasar depan kamar kost nya.

2

Kemudian Alex membereskan kekacauan yang telah di buatnya. Setelah itu, ia menghampiri Betrand yang sedang duduk di kursi yang ada di selasar depan kamar kost nya.

" Kamu lagi mikirin apaan sih, kok bisa sampai teledor seperti tadi? " tanya Betrand.

" Aku tadi ketemu dengan cewek, pacar SMA ku dulu. " jelas Alex.

" Terus kamu kepikiran karna dia makin cantik, gitu Lex? "

" Bukan itu, Ran, tapi pas ketemu tadi, aku deg-degan. "

" Jadi kamu ngerasa masih ada rasa sama dia karna kamu deg-degan, begitu maksudmu? "

" Mungkin seperti itu, Ran, sepertinya aku merasa sangat senang bertemu dia lagi. "

" Itu bukan ada rasa, Lex, tapi karna kamu terkejut bisa ketemu dia lagi setelah sekian tahun kalian tidak bertemu. "

" Masalahnya dulu tidak ada kata putus hubungan kami waktu aku pergi. "

" Ya ampun, itu cinta anak sekolah, Lex. Apa dulu kamu kepikiran untuk tetap pada hubungan itu sampai ke jenjang lanjutnya? "

" Enggak, makanya aku gak ngomong apa-apa saat pergi. "

" Nah, itu kamu sudah tahu jawabannya, kok sekarang malah jadi plin plan begini. "

" Karna aku tiba-tiba merasa takut untuk kehilangan dia lagi. "

Betrand yang jadi sebel akan pemikiran Alex, menepuk pundak Alex sambil berkata,

" Iya kalau dia belum ada pasangan, kalo sudah, apa kamu mau di sebut pebinor. "

" Enggak la, jelas aku gak mau. "

" Jadi sebaiknya kamu jangan lagi penasaran dengan masa lalumu itu. "

" Baiklah, tapi kalo aku penasaran, boleh gak aku mendekatinya, Ran? "

" Tau ah, gini kalo sudah kena sindrom bucin, jadi labil semua, mikirnya jadi mampet. Percuma jabatan menejer tapi masalah begini gak bisa ketemu jalan keluarnya. Terserah kamu deh. " ucap Betrand seraya meninggalkan Alex.

Alex yang merasa penasaran dengan kehidupan Kayla sekarang, akhirnya memutuskan untuk mencari tahu bagaimana Kayla sekarang.

Seminggu semenjak pertemuan mendadak itu, Alex tidak ada kabarnya dan itu membuat Kayla lega.

Namun kelegaan itu hanya sementara. Sabtu siang setelah Kayla selesai makan siang, tiba-tiba ponselnya berbunyi tanda ada pesan yang masuk.

Dengan malas Kayla mengambil ponselnya karna ia menyangka itu pesan dari operator atau penawaran pinjaman dari bank.

Ketika membuka ponselnya, Kayla terkejut melihat ada nomor asing yang mengirim pesan untuknya.

08xxxx

Selamat siang, Kayla. Apa kabar? Ini aku Alex.

Ternyata Alex yang mengirim pesan. Kayla hanya membaca pop-up tanpa membuka pesan itu. Niatnya tidak akan merespon apapun dari Alex.

Alex menunggu balasan dari Kayla. Sudah 15 menit ia menunggu, namun pesannya hanya tercentang dua tanpa ada tanda sudah di baca.

" Apa dia sibuk atau sedang tidur? " tanya Alex dalam hati.

Penasaran pesannya tidak di balas, Alex mengirim pesan lagi.

08xxx

Maaf Kayla, apa kamu sedang sibuk. Jika tidak, apa aku boleh meneleponmu?

Kayla yang sedang asyik melihat akun sosial medianya, terganggu dengan pesan yang masuk.

" Nomor yang sama, mau ngapain sih? " gumam Kayla.

Kayla yang sedang malas, tetap tidak menanggapi pesan dari Alex.

Kini sudah 30 menit Alex menunggu respon Kayla atas pesan yang di kirimnya, namun tetap tidak ada jawaban.

Akhirnya karna tidak sabaran, Alex pun menelepon Kayla.

Tut...tut...tut...

Sampai panggilan terputus, Kayla tidak menjawab panggilan Alex.

Ternyata bukan karna Kayla tidak mau menjawab tapi ia sedang berada di kamar mandi.

Alex tidak patah semangat, ia menelepon kembali. Namun panggilannya tetap tidak di jawab oleh Kayla.

Akhirnya pada panggilan ke 5, Alex mendengar suara jawaban panggilannya tapi bukan suara Kayla.

Flashback

" Kayla...kayla.. " panggil Vita saat mengetuk pintu kamar Kayla.

" Masuk aja, Vit, aku lagi di kamar mandi. " jawab Kayla dari dalam.

Akhirnya Vita pun masuk. Tak lama terdengar suara dering ponsel Kayla.

" La, ponselmu berbunyi. " info Vita.

" Siapa Vit, bilang aja aku masih di kamar mandi. "

" Nomor gak di kenal, La. "

" Angkat aja Vit. "

Akhirnya Vita menjawab panggilan dari Alex.

" Selamat siang, apa benar ini nomor Kayla? " tanya Alex ragu saat terdengar suara lain yang menjawab.

" Ini dengan siapa ya? " Vita tak langsung menjawab pertanyaan Alex.

" Saya Alex, teman sekolah Kayla dulu. "

" Oh.. tapi Kayla nya sedang di kamar mandi. "

" Baik, terima kasih, sampaikan pada Kayla nanti saya telpon kembali. "

Percakapan pun terputus dan saat itulah Kayla muncul.

" Kamu niat atau gimana sih, panggilan tak terjawab sampai 4 kali. " tanya Vita.

" Mana ku tahu ada yang telpon, aku kan lagi di kamar mandi. " jawab Kayla.

" Kalau begitu, kamu lama berarti di kamar mandi, ngapain aja, La?

" Tadi lagi bersemedi nyari wangsit. "

" Gaya kamu La nyari wangsit, mending nyari pangsit di mas jualan mie ayam di depan, lebih jelas pasti ketemu. "

" Tau ah.. tadi siapa yang telpon? " tanya Kayla.

" Penggemar rahasiamu. " jawab Vita.

" Mana ada aku punya penggemar rahasia, emangnya artis. "

" Si Alex, cinta masa lalumu. " ledek Vita.

Kayla tidak merespon ledekan Vita.

Akhirnya mereka berbincang hingga waktu menunjukkan pukul 2 siang.

" Aku ke kamar dulu ya, mau bobo ciang cantik. " pamit Vita.

Kini Kayla nampak hendak beristirahat juga karna pikir nya kapan lagi ia bersantai, dari Senin ke Jumat berada di kantor.

Kayla memasang mode silent pada ponselnya agar tidak ada yang mengganggu istirahatnya, apalagi tadi Vita mengatakan pesan Alex bahwa ia akan menelepon lagi.

Benar tebakan Kayla. Sejam kemudian, Alex menelepon lagi. Sampai 10 kali ia menelepon tapi tidak ada tanggapan dari yang di telpon karna Kayla sedang dalam mimpi indahnya.

" Kamu kenapa susah di hubungi sih? Apa kamu marah denganku? " banyak tanya dalam hati Alex.

Alex tidak kenal menyerah. Ia ingin kembali menjalin hubungan dengan Kayla jika Kayla masih sendiri. Ia merasa perasaannya saat ini adalah rasa suka pria dewasa terhadap wanita, bukan rasa cinta anak ABG.

Selama seminggu ini, Alex terus menghubungi Kayla, saat waktu istirahat siang atau malam hari. Ia terus menelepon atau mengirim pesan, tapi tetap tidak di pedulikan oleh Kayla.

Akhirnya Alex coba untuk tidak menghubungi Kayla lagi setelah seminggu ini ia di acuhkan.

" Apa kamu akan merasa kehilangan karna tidak ku hubungi? " tanya Alex dalam hati dengan perasaan yakin bahwa Kayla masih ada rasa dengannya.

Sebulan telah berlalu, Alex tidak lagi menghubungi Kayla dan dugaan Alex ternyata salah. Kayla justru merasa tenang karna tidak ada lagi teror dari Alex yang terus menerus menghubunginya.

Minggu depan, Alex berencana akan pulang ke Belitang karna saudara sepupunya akan menikah.

" Apa bisa aku mendapatkan informasi tentang Kayla dari orang di sana? " tanya Alex dalam hati.

Akhirnya Alex memutuskan akan mencari informasi mengenai Kayla pada kerabat maupun teman yang ada di Belitang nanti.

3

Akhirnya Alex memutuskan akan mencari informasi mengenai Kayla pada kerabat maupun teman yang ada di Belitang nanti.

Sebenarnya Alex tidak ada rencana menghadiri pernikahan saudaranya itu, tapi karna rasa penasaran akan keadaan Kayla sekarang, akhirnya ia pulang dengan alasan ingin memberi kejutan.

Jumat sore, sepulang kerja, Alex langsung menuju bandara karna ia akan pulang dengan pesawat jadwal penerbangan terakhir.

Sebelumnya ia sudah menghubungi Yudi, saudara sepupu Kayla. Ia berharap mendapatkan informasi yang ia butuhkan.

Jam 9 malam, Alex tiba di rumahnya. Suasana tampak sepi karna hari sudah agak larut malam.

Tok...tok..tok...

" Siapa yang mengetok pintu? Siapa yang bertamu malam-malam begini? " tanya Alya, adik Alex.

Alya yang sedang asyik menonton TV, dengan malas beranjak menuju pintu. Ia merasa ada yang mengganggu waktu santainya.

Ketika membuka pintu, Alya terkejut melihat siapa yang datang.

" Kok abang datang? " tanya Alya.

" Kamu gak senang abang pulang, pertanyaannya begitu, malah di biarin lagi di pintu. " gerutu Alex.

" Eh..masuk bang, sampe lupa karna kaget lihat abang. Abang kan gak ada kabar mau pulang. "

Alex pun masuk ke dalam rumah dan di saat bersamaan, kedua orang tuanya datang menghampirinya karna tadi dari kamar, mereka mendengar ada sedikit keributan.

" Kamu pulang kok tidak beri info, bang? " tanya mamanya sambil memeluk Alex.

" Mau beri kejutan, kalo info dulu bukan rahasia namanya. "

" Terus berapa lama kamu di sini karna sepertinya hanya tas itu yang kamu bawa? " tanya papanya.

" He..he..papa benar, Minggu malam aku sudah pulang lagi. Aku pulang dadakan karna ingin memberi kejutan untuk Vanno, bagaimanapun kami sudah bersama sejak kecil. "

" Kalau begitu kamu langsung istirahat saja, besok pagi-pagi kita sudah harus bersiap. Kamar kamu tetap di bersihkan si mbak kok seminggu sekali. " ucap mamanya.

" Baik mam, kalo begitu aku istirahat dulu. Kamu juga istirahat Al, besok jangan jadi mata panda. " pamit Alex.

Sesampainya di kamar, setelah membersihkan diri, Alex menghubungi Yudi memberi tahu bahwa ia sudah sampai.

" Jadi kita ketemuannya setelah pesta saja. " ucap Yudi.

" Ok, sampai ketemu besok. " ucap Alex mengakhiri panggilan telponnya.

Alex mencoba untuk beristirahat dengan hati dan pikiran yang sudah tidak sabar untuk mendapatkan informasi tentang Kayla.

Keesokan harinya, keluarga Alex datang menghadiri acara pernikahan Vanno. Seperti tebakan Alex, Vanno terkejut melihat Alex memberi ucapan selamat padanya.

Acara berjalan dengan baik. Alex tidak begitu mengikuti acara itu. Ia hanya duduk di pojokan sampai acara selesai.

Setelah acara selesai, Alex berpamitan pada kedua orang tuanya dengan alasan ingin jalan-jalan dulu dengan Yudi.

Kini Alex dan Yudi berada di kafe di pusat kota.

" Kenapa tiba-tiba kau ingin tahu tentang Kayla? Apa kau masih mencintainya setelah sekian lama kalian berpisah? " tanya Yudi.

" Sekitar sebulan yang lalu, aku bertemu dengannya. Aku meminta nomor kontaknya dan tak ku sangka dia mau memberinya, tapi semua pesan dan panggilanku tidak pernah di jawab olehnya. " jelas Alex.

" Mungkin dia masih marah karna kau dulu meninggalkan dirinya tanpa pesan. "

" Tapi selama ini ku anggap hubungan kami hanya sebatas kisah masa sekolah. "

" Kalo begitu, kenapa sekarang kau penasaran dengannya? "

" Karna ketika aku melihatnya lagi, aku merasa seperti jatuh cinta pada pandangan pertama, Yud. "

" Baiklah, apapun yang kau rasa, itu hanya kau yang tahu. "

" Terus bagaimana dia sekarang, apa dia sudah punya pacar atau pernah pacaran? "

" Yang aku tahu, dulu setamat kuliah, dia pernah pacaran tapi hanya setahun. Aku tidak tahu persis mengapa mereka putus. Untuk sekarang ini, dia tidak punya pacar, dunianya sibuk dengan bekerja. " jelas Yudi.

" Kalo begitu, kesempatan akan ku coba untuk mendekati dia lagi. Kamu tahu tidak dia bekerja di mana? "

" Aku tidak terlalu tahu nama perusahaan tempat dia bekerja, tapi kantornya di sebelah Hotel Presiden karna dulu aku pernah menemuinya di sana. "

" Terima kasih banyak ya Yud atas infonya. Doakan aku berhasil merebut hatinya. " ucap Alex.

Sebenarnya bisa saja Alex bertanya tanpa perlu datang ke kota Belitang, tapi ia rasa itu tidak baik, sekalian melihat keluarga, itu pertimbangan Alex yang memutuskan tiba-tiba pulang kampung.

Kini Alex sudah kembali ke Jakarta dengan rutinitasnya seperti biasa. Kali ini ia akan mencoba mendekati Kayla secara perlahan, mencoba berteman dulu mungkin lebih baik.

Ketika Alex sedang menyusun cara untuk mendekati Kayla, saat ini Kayla merasa harus berhati-hati jika Alex mencoba mendekatinya. Ia berusaha untuk tetap tidak lagi mempunyai hubungan dengan Alex.

Siang itu, Kayla dan Vita baru selesai makan siang bersama di kamar Kayla.

" La, apa karna kamu masih kecewa dengan Alex karna dulu ia meninggalkanmu tanpa kabar sehingga kamu sangat menghindarinya? " tanya Vita kepo.

" Bukan itu alasannya, Vit. Itu semua ku anggap kisah masa sekolah. Aku menghindar karna permintaan orang tuaku. " jelas Kayla.

" Orang tua...jadi mereka tahu kalau kamu dulu pacaran dengan Alex? "

" Aku kurang tahu pasti mereka tahu dari mana, padahal dulu kami backstreet, istilahnya dulu. Tapi sebelum aku berangkat ke Jakarta, papa berpesan agar aku tidak mempunyai hubungan apapun dengan Alex. "

" Kenapa begitu? Pasti ada alasannya dong, La. "

Akhirnya Kayla menceritakan alasannya. Orang tuanya takut Alex seperti papa dan abangnya.

Papa Alex berselingkuh dengan istri temannya di saat istrinya sedang berusaha sembuh dari sakitnya. Sedangkan abangnya menikah lagi diam-diam dengan sekretarisnya dengan alasan istrinya tidak bisa memberinya keturunan setelah mereka menikah selama 10 tahun.

Mendengar cerita Kayla, sontak Vita terkejut.

" Wajar La orang tuamu khawatir karna keluarganya seperti itu. "

" Itu sebabnya aku tidak mau memberi dia harapan. "

" Tapi apa kamu masih suka dengannya? " tanya Vita usil.

" Enggak la, kan setelah dia, aku dulu pernah punya pacar. " jawab Kayla.

Kayla menjalani harinya seperti biasa, yang ia rasa nyaman dan tenang karna Alex tidak lagi menghubunginya.

Tapi ketenangan Kayla kini terusik. Jumat sore itu, Kayla sangat terkejut mendapati Alex menunggunya di lobi gedung kantornya.

Awalnya Kayla ingin pura-pura tidak mengenal Alex, ia melewatinya begitu saja. Melihat Kayla yang tidak menyapanya, Alex pun menghampirinya bahkan berusaha menghentikan langkahnya. Kayla yang tidak mau membuat keributan akhirnya mengalah dan menuruti keinginan Alex yang ingin bicara dengannya.

" Ada keperluan apa mencariku? " tanya Kayla to the point saat mereka sedang berada di kafe seberang kantor Kayla.

" Apa kamu masih sakit hati karna dulu aku pergi tanpa kabar? " ucap Alex.

" Tidak, itu ku anggap hanyalah kisah anak SMA. "

" Jika tidak, mengapa kau mengacuhkan semua pesan dan telponku? "

" Ada keperluan apa sehingga kamu terus menerus menghubungiku? " bukannya menjawab tapi Kayla malah bertanya balik.

Alex menarik nafasnya, ia nampaknya harus sabar menghadapi Kayla kali ini.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!