NovelToon NovelToon

Love You Kak Kenan

Bab. 1

HAPPY READING

Hai haiii teman teman terciwuntahhhh selamat datang di cerita akuuu semoga kalian sukaaa yahhh, silahkan kasih masukan atau apalah apalah itu di dalam cerita ini

Intinya kalian bebas memberi tanggapan seperti apa. mau hujat juga boleh, author tak bakal kit ati wkwkw

Semoga suka sama cerita ini yahhh maap kalau alay lebay semuanya dehhh

Okeee bay bay

❄️❄️❄️

Pada sore hari Caca pergi kerumah Aksel, kakak sepupunya tujuan utamanya hanya kangen dan ingin bertemu dengannya saja, tetapi siapa sangka bahwa dia bertemu dengan Kenan yang gantengnya ganteng bangettt.

Caca membuka pintu dan berseru dengan suara yang gembira. "HALOOO BUNDAAA, KAK AKSELLLL CACA DATANG DENGAN SEJUTA PESONA."

Tanpa Caca sadari di ruang tengah ada kedua teman Aksel berada disana

"Anjirrr itu siapa cukk suaranya kek kunti suer." ucap Rendi salah satu teman Aksel yang terkejut mendengar suara cempreng Caca.

"Gak bakal tenang nih hidup gue."

"Kak Aksel you dimana?" Tanya Caca.

"Apa sih caaa ini bukan hutan." kesal Aksel.

"Oh my God, kamu guanteng bangettt kak, okee mulai sekarang kamu harus jadi pacar aku titik Kenan Alaska mulai sekarang resmi jadi pacarnya Hicca Elenza."

Setelah membaca name tag milik Kenan, Caca langsung menerobos duduk di sebelahnya dan membuka aplikasi kamera handphonenya.

"Kak senyum." paksa Caca.

"Apaan sih Lo? gak jelas anjing."

Bukannya sakit hati atas perkataan Kenan, Caca lebih memilih mengambil banyak gambar kebersamaan dengan Kenan walau semuanya tidak ada yang bagus.

"Caca emang gak jelas, tapi cinta Caca kepada kak Ken akan selalu jelas." ucap Caca.

Kenan bangkit dari duduknya. "Gue duluan."

Melihat kepergian Kenan, Caca merasa sedih "Kenapa pulang kak? Kan kita baru jadian?" ucap Caca menatap kepergian Kenan dengan penuh kekecewaan.

Kenan berhenti dan berbalik menatap Caca "Gue gak setuju Lo jadi pacar gue." ucap Kenan melanjutkan langkahnya.

"Ishhh shibal bangettt sihh, tapi gakpapa Caca suka tantangan."

"Anjir cantik cantik tapi gila." ucap Rendi menahan tawa saat Caca mengungkapkan perasaannya

pada Kenan.

"Apa sih sok asik banget jadi orang, kak Aksel juga tadi Caca panggil panggil gak nyaut nyut." omel Caca.

"Aisss Ca mau nyari bunda kan? Bunda lagi pergi sama ayah, udah kan." ucap Aksel dengan cepat.

"Enggak Caca gak nyari bunda."

"Jadi?"

"Caca mau tau dongg tipe ceweknya kak Kenan gimana? Trus mantan pacar kak Ken ada berapa? Lalu kak Ken suka makan apa? Trus kak Ken punya pacar gak?"

Seperti wartawan Caca memberi banyak pertanyaan.

"Lo mau wawancara?" tanya Rendi keheranan.

"Kamu diam dehh aku gak nanya sama kamu." kesal Caca

"Gue mana tau lah gimana tipe si Kenan, dia aja kulkas."

"Bohong, pasti kak Aksel tau kan?"

"Gak lohh Caca, Lo tanya sendiri lah sama dia."

"Yah udah Caca minta nomor WhatsApp-nya kak Kenan."

Aksel membuka ponselnya dan mengirimkan nomor Kenan pada Caca.

"Udah tuh."

"Okeeee makasihhh kak aksellll lopyouuu, Caca pulang dulu bilangin yah sama bunda Caca kangen bay bay kak Aksel dannnn kakak sok asik!!" ucap Caca dengan diakhiri kalimat dengan penekanan yang sedikit keras menyindir Rendi.

Setelah kepergian Caca, Rendi keheranan melihat kelakuan Caca.

"Itu siapa Lo sih sel?"

"Adek sepupu gue"

"Ihh kok gila yah?"

"Yah dia emang gitu anaknya ceria, gue jamin hidup si Ken gak bakal aman kalau ada Caca."

"Emangnya kenapa?"

"Gara gara tuh bocah, selagi keinginan dia gak terwujud maka sampai kapan pun dia akan kejar."

"Wahh keras kepala seperti Lo."

Aksel melirik tajam kearah Rendi.

"Canda elah, anggapannya seriusan gak seru."

❄️❄️❄️

Kembali lagi dengan Caca dia sudah sampai dirumahnya sebab rumah dia dan juga Aksel hanya beda beberapa meter saja.

"Loh Ca bukannya kamu kangen sama bunda?" Tanya mamah Caca.

"Bunda gak ada di rumah jadi Caca pulang deh."

"Ohh."

"Mahh Caca gak jadi sekolah di Belanda yahh, Caca mau di Indonesia aja SMA-nya."

"Lah kok gitu? Emang Caca mau tinggal sendiri?"

"Iyah mah Caca mau asal Caca sekolah disini, boleh yah mah plissss."

Mamahnya berfikir sejenak "nanti mamah sama papah bicarakan."

"Okeee mahh."

"Caca ke kamar dulu yaaa." ucap Caca melangkah menuju kamarnya.

Sesampainya disana dia menuju kasurnya dan tengkurap di atasnya, Dia membuka aplikasi WhatsApp dan menchat nomor Kenan.

^^^Caca:^^^

^^^"haiiii calon pacarnya Caca."^^^

^^^"Kak Kenan tipe ceweknya gimana?"^^^

^^^"Kak, kakak udah punya pacar belum?"^^^

^^^"Kakak punya mantan berapa?^^^

^^^"Kakak suka apa sih?"^^^

^^^"Kakak punya gebetan gak?"^^^

Banyak pertanyaan yang di kirim oleh Caca pada nomor Kenan yang hanya centang satu.

"Ihh shibal banget sih kak Kenan apa susahnya coba cuman balas chatnya Caca."

Caca mencari semua akun media milik Kenan mulai dari Instagram, Twitter, telegram, tiktok dan bahkan saluran WhatsApp. Dari semua akun sosial media Kenan hanya Instagram yang bisa di dapatkan oleh Caca itupun susah payah ia mencarinya.

Melihat akun Ig Kenan dua posting tetapi akunya private membuat Caca harus terlebih dahulu memfollow nya menunggu beberapa menit muncullah dua posting Kenan.

Buru buru Caca membuka gambar itu "ihhh ganteng banget suerrrr huaaa pengen di nikahin sama kak kenannn." geram Caca melihat foto Kenan tak lupa dia menscreenshot foto tersebut.

Satu foto lagi menunjukkan foto masa kecil Kenan bersama dengan ayahnya.

"Kalau aku sama kak Kenan punya anak pasti se-ganteng ini." hintesis Caca makin gila.

Setalah melihat akun Kenan dia kembali teringat bahwa dia sempat berfoto bersama Kenan.

Dari hasil fotonya tadi ada beberapa yang lumayan bagus, dia memilih satu foto yang bisa di bilang bagus, segera ia mem posting dan mentag Kenan di SG miliknya, Dengan caption.

"kak Kenan pacar Caca!! Gak boleh ada yang ambil apalagi cewek yang caperr!!"

❄️❄️❄️

Bab. 2

HAPPY READING

Selekas pulang dari rumahnya Aksel, Kenan segera menuju sebuah restoran tempat dia bekerja.

Kenan Adalah seorang pelajar yang harus bisa mandiri untuk mencukupi kebutuhannya maka dari itu dia harus bekerja paruh waktu, bukan hanya satu pekerjaan tetapi masih banyak pekerjaan yang dia lakukan asalkan menghasilkan uang yang halal.

Kalau kalian tanya 'Emangnya orang tua Kenan di mana?' sebenarnya Kenan punya orang tua yang lengkap dan satu adek laki laki.

Tetapi ibunya hanya sebagai ibu sambung, sebab ibu Kenan sudah meninggal beberapa tahun silam dan ayahnya menikah dengan ibunya yang sekarang. Untuk saat ini ayah Kenan lagi sakit sakitan dan ibu tirinya hanya acuh tak acuh kepada Kenan.

Juga beliau tidak membiarkan Kenan untuk memanggilnya dengan sebutan ibu atau mamah, karena menurut ibunya Kenan bukan darah dagingnya maka dari itu dia sedikit tidak suka pada Kenan.

Sama halnya dengan adeknya dia tidak suka pada Kenan entah kenapa dia malah ikut ikutan dan tentunya Kenan tidak ambil pusing dengan hal tersebut dia hanya patuh dan mengikuti keinginan ibunya saja untuk soal adeknya dia bodo amat.

Hari sudah larut malam dan tinggal Kenan yang ada disana itu ia menutup semua pintu restoran.

Bukan langsung pulang Kenan selalu akan pergi menuju kursi taman untuk sekedar menikmati hembusan angin malam, mencek ponselnya dan baru beberapa detik ia menyalakan datanya sudah banyak notif dari WhatsApp dan juga Instagram.

Membuka aplikasi wa, dan membaca sekilas pesan dari Caca tanpa niat untuk membalasnya.

Kembali lagi membuka aplikasi Ig dan melihat postingan Caca, fokusnya malah ke caption yang ditulis oleh Caca.

"Stress." ucapnya mematikan ponselnya dan memasukkannya kedalam saku jaket miliknya

Kenan memutuskan untuk pulang mengingat bahwa tugasnya masih banyak.

Sesampainya dirumahnya dia segera berjalan menuju kamarnya disana terdapat adeknya yang sedang tertidur.

"Ngapain tidur di kamar gue?" Tanyanya, dia tau bahwa adeknya itu hanya pura pura tertidur.

"Salah? Gue pengen tidur sama Lo." ujar adeknya Kenzo.

Tak ambil pusing Kenan menuju kamar mandi, selesai mandi dia menuju meja belajarnya dan mengerjakan semua pekerjaan rumah(PR).

Kenan seorang siswa yang pintar, selain pintar dia juga ketua OSIS di SMA-nya dan satu lagi Kenan siswa beasiswa yang beruntung masuk sekolah seelit itu.

Selesai mengerjakan tugasnya pada pukul 02:00 pagi dia pun memutuskan untuk istirahat, agar energinya cukup untuk melanjutkan aktivitasnya besok hari.

❄️❄️❄️

Satu Minggu kemudian Caca sudah didaftarkan ke sekolah tempat Aksel berada.

saat ini Caca di ajak oleh guru BK untuk berjalan jalan mengenali lingkungan sekolah.

Saat guru tersebut menjelaskan semua tempat yang mereka kunjungi handphone beliau berbunyi.

"Tunggu sebentar saya angkat telepon."

Caca mengangguk dan memandang sekitanya yang sepi sebab semua siswa belajar.

Tak lama kemudian bapak guru datang "Saya buru buru harus ke kantor kepala sekolah apa kamu bisa sendiri?" Tanya guru BK tersebut.

"Enggak pak Caca kan masih baru disini, mana lah Caca tau."

"Iyah juga." guru BK itu mendapati seorang siswa yang memakai almet OSIS di depan perpustakaan dan hendak menutup pintu tersebut.

"Kenan." panggil guru tersebut.

Merasa ada yang memanggilnya Kenan membincangkan penglihatan dan menghampiri guru BK tersebut.

Menatap sekilas pada Caca yang sudah tersenyum kegirangan.

"Ini saya dipanggil ke ruangan kepala sekolah, tolong kamu bantu Hicca untuk mengenal sekolah kita ini yah."

"Baik pak." patuh Kenan.

Guru tersebut pergi meninggalkan keduanya.

"Kak Kenan, Caca cinta sama kakak." ucap Caca tak dihiraukan oleh Kenan.

Melangkah perlahan dan menjelaskan tempat apa yang mereka jalani sama seperti guru BK tadi.

Bukannya mendengarkan atau melihat kearah apa yang di tunjukkan oleh Kenan, Caca malah asik memandangi wajah paripurna Kenan.

"Lo dengar gak?" Kesal Kenan tak satu pun perkataannya disahuti oleh Caca.

"Caca gak mau dengan sebelum kak Kenan pacar Caca hehehe." nyenyir Caca

Kenan menatap datar wajah ceria Caca "sekarang kelas Lo dimana biar gue antar."

"Ihh kan hari ini kata pak guru tadi masih pengenalan lingkungan sekolah, belum masuk kelas."

"Gue harus masuk kelas."

"Kan tadi gurunya udah bilang kalau kamu mau nemenin aku, kamu harus bertanggung jawab dong atas ucapan kamu."

Kenan menghela nafasnya pasrah "oke." singkatnya dan berjalan beriringan dengan Caca tanpa berucap satu kata pun.

"Kok gak ngomong? Caca mana ngerti tempat macam apa ini."

"Gue benci orang yang gak mau dengan perkataan gue."

Caca memanyungkan bibirnya kedepan merasa kesal "Maaf Caca gak ngulang lagi deh." ucap Caca dan dari situ juga Kenan mulai menjelaskan, Caca mendengarkannya dengan baik walau sesekali senyam senyum menatap wajah Kenan.

Setelah selesai mengajak Caca mengenal lingkungan sekolah, kini keduanya berada di kantin dan disana sudah ada Aksel dan Rendi.

"Lo sama mereka aja gue harus pergi." ujar Kenan melangkah pergi.

"Ishhh kak Kenan mau kemana? Caca mau ikut kak Ken" ucap Caca sebal.

"Lo pasti lapar."

"Caca gak lapar kok, pokoknya Caca mau ikut Kakak."

"Udah lah Ken bawa aja." suruh Aksel.

"Yah udah ayo." pasrah Kenan.

keduanya berjalan menuju perpustakaan, sudah menjadi rutinitas Kenan setiap harinya dia akan selalu membaca buku di bandingkan ikut ke kantin bersama kedua temannya.

Memilih satu buku pelajaran yang tebal dan duduk di kursi dan meja yang di sediakan di perpustakaan.

Caca mengambil asal satu buku, satu hal yang sangat malas untuk Caca lakukan adalah membaca buku. Menurutnya tulisan dibuku seperti sebuah dongeng yang mengajaknya untuk tidur.

Memperhatikan Kenan yang sangat fokus membaca buku dengan kacamata menambah kesan ketampanan diwajahnya.

"Kak Ken kenapa sih gak mau jadi pacarnya Caca? Caca rasa muka aku gak jelek jelek amat buat di jadikan sebagai pacar."

"Gue gak pengen pacaran."

"Kenapa? Apa kak Kenan gay?"

"Gak."

"Jadi kenapa gak mau pacaran?"

"Ca bisa diam gak? Gue lagi membaca"

"Kok jadi kakak sih yang kesal seharusnya kan Caca."

Kenan tak lagi menghiraukan perkataan Caca dia memasang earphone di kedua telinganya.

Melihat perlakuan Kenan Caca membuka buku yang di ambilnya tadi, membaca beberapa halaman dengan posisi menidurkan kepalanya diatas meja dan tangan membalik buku.

Tak sampai lima menit dia sudah tertidur dengan buku yang menutup wajahnya, Kenan yang sedari tadi memperhatikan Caca tertawa kecil. Walau dia sedang membaca buku tetapi pikiran selalu tertuju pada Caca.

Bel pulang sudah berbunyi semenjak setengah jam yang lalu tetapi Caca masih tidur di sana.

Kenan yang sudah selesai membaca habis buku itu berniat ingin pergi, merapihkan semua barangnya dan mematikan semua lampu setelahnya dia mengunci pintu perpustakaan.

Hampir saja dia lupa bahwa Caca masih didalam perpustakaan, dengan cepat dia berlari dan segera membuka pintu perpus tersebut.

"Ca?" panggil Kenan membangunkannya Kenan  menarik buku yang menghalangi wajah Caca.

"Ca, Caca bangun gue harus pulang." ucap Kenan mengguncang tubuh Kenan.

Caca yang terusik membuka kelopak matanya dan menguceknya.

"Maaf yah kak, Caca ketiduran sampai buat kak Kenan nunggu."

"Mmm, Cepat gue harus pulang." ucap Kenan.

Caca mengembalikan buku ketempat semula dan keluar bersama dengan Kenan.

❄️❄️❄️

Dikittt? Baca ulang deh 10 kali pasti banyak dan panjang hehehehhe.

Baybay cinta cinta aku jangan lupa kasih supportnya yayayaya

Bab 3

HAPPY READING

Sepulang dari sekolah Kenan segera pulang kerumahnya, sesampai dia di rumahnya ia melihat ibunya yang sedang menyuapi sang ayah dengan kasar.

"Kamu dari mana aja? Kamu pikir saya tidak lelah?" bentak ibunya sembari melempar piring ke atas meja.

"Maaf tan."

"Maaf maaf kasih ayah kamu makan saya capek."

Melihat kepergian sang ibu kenan mengambil posisi yang tepat di depan ayahnya.

Sang ayah membelai lembut kepala Kenan. "Ayah minta maaf gak bisa bahagia kamu"

Kenan tersenyum "Gakpapa yah Kenan udah bahagia lihat ayah tetap sehat."

"Kalau ayah sudah tiada kamu harus bahagia ya."

"Kenapa bilang gitu sih yah?" Kesal Kenan.

"Kita gak tau kapan ajal akan menjemput nak."

"Kenan tau, tapi ayah harus kuat, Kenan belum siap harus kehilangan ayah."

"Ayah harus makan banyak biar sehat yah." ucap Kenan menyuapi ayahnya.

Selesai memberi ayahnya makan tak lupa ia memberikan obat ayahnya.

Selesai itu ia beranjak pergi ke kamarnya untuk ganti baju, setelah itu dia pergi menuju meja makan.

Dilihatnya meja itu yang bersih tidak ada sedikit pun makanan hanya air putih lah yang terletak disana padahal dia sudah sangat lapar, dan hal itu tentunya hal yang sudah biasa di dapatkan oleh Kenan jadi tak perlu heran lagi. Untuk makan pun bisanya dia makan sisa dari keluarganya.

Mengambil kunci motornya dan pergi menuju warung makan di pinggir jalan.

Memesan makanan dan memakannya dengan tenang seperti orang biasanya.

Ditengah makannya ponsel yang di letakkannya di atas meja menyala.

Melihat sekilas notifikasi yang masuk dan kembali memakan makanannya. Notifikasi itu adalah pesan dari nomor baru yang diketahui itu adalah Caca, sebab Kenan tak men-save nomornya tetapi setalah membaca pesan tersebut dia jadi tau itu Caca.

Selesai makan dia kembali pergi ketempat les untuk mengajar disana, walaupun dia masih SMA tetapi dia bisa di terima bekerja disana hanya untuk mengajari murid yang masih dia bawahnya seperti SD, SMP, atau bahkan SMA kelas X.

❄️❄️❄️

Dirumah Caca.

Setalah pulang sekolah tadi dia hanya berbaring ria dia tempat tidurnya.

Kesal dengan Kenan karena tak kunjung membalas chatnya, ia beranjak dari kasurnya dan memilih pergi kerumah Aksel.

Setiap harinya dia akan pergi kesana sebab dia hanya tinggal sendiri di rumah yang sangat besar itu, juga pelayan di rumahnya harus pulang balik ke rumah masing masing sebab mereka punya keluarga.

Sesampainya dirumah Aksel, Caca langsung masuk tanpa seizin pemilik rumah.

"Bundaa Caca datang." ucap Caca mendapati Meryanti ibu Aksel yang sedang duduk bersantai di ruang tamu.

"Udah makan ca?" tanya ibunya

"Udah dong Bun, ohh iya kak Aksel dimana?"

"Kayak gak tau aja kamu kebiasaan Aksel gimana"

"Iya sih, yah udah Caca sama kak Aksel dulu yah bun." ujar Caca pergi menuju kamar Aksel.

"Kak Aksel, Caca colon pacarnya kak Kenan datang." ucap Caca membuka pintu kamar Aksel.

Melihat Aksel yang sedang asik bermain PS menghampirinya dan langsung duduk dekatnya.

"Kak." panggilnya.

"Hmm."

"Kak boleh gak Caca dengar gimana kehidupan kak Kenan selama kalian berteman sama kak Kenan."

Aksel mematikan PS-nya dan bersandar pada kursinya "Emm dari awal sih yah gitu gitu aja irit omong."

"Ishhhh gimana kak? gitu gitu aja cerita napa, apa susahnya coba?"

"Yah Lo yang butuh kok ngegas."

"Caca gak lagi bawa motor sampai ngegas gas."

"Bukan gitu goblok."

"Ceritain dongg."

"Kita bertiga sahabatan baru dari kelas 10 jadi belum begitu tau bagaimana watak Kenan, tapi yang gue tau dia tuh orangnya pekerja keras dan sangat pintar walaupun masih pintaran gue bisalah jadi saingan."

"Ish gak usah bangga bangga diri dehh."

"Sabar kocak."

❄️❄️❄️

Kita cerita tentang Kenan duluan.

Sewaktu Kenan lulus dari SMP dia mencari beasiswa di sekolah swasta yang sangat bagus dan elit, tentunya orang orang yang ada disana bukan orang biasa seperti dirinya.

Tetapi itu tidak akan menjadi penghalang untuknya mau dikatain orang miskin dan gak layak bersekolah disekolah itu pun dia tak akan peduli baginya hanya ingin meraih pendidikan.

Saat ini dia sudah bersiap ingin berangkat ke sekolah untuk pertama kalinya pergi ke sekolah elit itu.

Menyemprotkan parfum ke bajunya dan bercermin tersenyum tipis dan berucap "Hari ini harus ceria dan gak boleh marah."

Ia mengambil tasnya dan pergi menuju meja makan "Kenan berangkat, yah tan" ucap Kenan menyalim tangan kedua orang tuanya.

Berjalan hingga masih diambang pintu Selly ibunya memanggilnya "Ken."

Kenan berbalik menatap sang ibu "kenapa tan?" tanyanya.

"Kamu udah sarapan?"

Sederhana tetapi untuk pertama kalinya Kenan di perlakukan seperti itu, tersenyum manis dan sedikit menggeleng "Ken makan di luar aja tan."

"Yah sudah ini uang untukmu."

Selly memberikan uang seharga lima puluh ribu untuknya, menerima dengan senang Kenan berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah dan kelasnya pun sudah ditentukan dia masuk ke kelasnya yaitu kelas X mipa1.

Bangga sama diri sendiri karena bisa masuk ke sekolah elit dan masuk kelas unggul.

Duduk di kursi belakang nomor tiga dan menunggu teman sekelasnya masuk sembari dia mendengarkan alunan musik dari handphone miliknya.

Tak lama kemudian kursi di sebelahnya bergeser pertanda ada yang duduk.

"Haii." sapa pemuda itu.

"Hai." sapa Kenan balik.

"Nama Lo siapa? Kenalin nama gue Rendi, sebenarnya nama gue tuh Alfred Fredrick sih cuman karena nama gue terlalu ilmuan banget jadi dipanggilnya Rendi aja, soalnya gue tuh bodoh masa iya dipanggil nama ilmuan sih, kan gak sesuai ekspektasi." cerita orang disebelah Kenan.

Menaikan sebelah alisnya keheranan tetapi segera dia mengubahnya dengan wajah datarnya "Kenan"

"Hah? Apaan? kenan?"

"Yah nama gue Kenan"

"Ohhh Kenan, salken yah Ken."

"Oh iya Lo tau gak alasan gue kenapa milih duduk sama Lo?" tanya Rendi, Kenan menggeleng sebenarnya dia sangat malas meladeni ocehan Rendi.

"Jadi tadi tuhh waktu gue masuk, gue memandang seisi kelas yang isinya soken semua, trus mata gue tertuju ma Lo walaupun Lo ganteng tapi masih ganteng gue dan gue lihat lihat Lo paling alim dan baik di kelas ini jadi gue milih duduk sama Lo deh."

"Oh." ujar Kenan mengangguk angguk.

"Oh doang? Gue..."

Brakk.

"Anjing, babi, monyet." umpat Rendi terkejut begitu juga dengan Kenan tetapi tidak sampai menyebut nama hewan.

Melihat orang yang memukul pintu dan menuju tempat yang berada di belakang Rendi dan Kenan.

Rendi berdiri dan mengebrak meja "Heh lo ngagetin anjing, hampir aja ginjal gue melayang."

"Diam Lo."

"Gak maulah mulut mulut gue kok situ yang ngatur."

"Lo ngajak berantem."

"Idih baperan amat kek emak gue."

"Gue gak nikah yah sama bapak Lo."

"Yang bilang Lo nikah ma bapak gue siapa anjir goblok banget."

"Itu Lo bilang kek emak Lo."

"Itu baperan Lo kek emak gue."

"Tau ahh, btw nama Lo siapa?"

"Nama gue Rendi Lo siapa."

"Gue Aksel."

"What the hell Lo Aksel? Yohanes Akselino?"

"Lah kok Lo tau nama gue sih?"

"Ishh gue fans sama Lo anjirrrr."

"Oh yah? Mau tanda tangan gak?"

"Gosah anjirr."

"Temanan lah kita bertiga, woi Ken ini ada teman baru."

Berawal dari situlah pertemanan mereka setiap harinya mereka selalu bareng, tapi saat pendaftaran OSIS kedua teman Kenan tak ikut hanya dia.

Kehidupan Kenan yang dulunya suram tetapi setelah berteman dengan Rendi dan Aksel kehidupan sedikit berwarna.

(Itulah kisah pertemanan mereka kalau keluarga kalian pasti Taulah gimana.)

❄️❄️❄️

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!