NovelToon NovelToon

Si Cupu Itu Tuan Muda Milyader

Bab 1 Nathan Alister

"Woi cupu sini loh".panggil senior yang bernama rangga pada junior bernama Nathan Alister D yang di juluki cupu itu.karena penampilnya yang memakai kacamata bulat.

Nathan yang baru memasuki kantin sekolah menghembuskan nafas kasar,dia tak berani membantah.lalu melangkahkan kakinya menuju meja rangga.

"Ada apa kak?"tanya nathan.

"Beliin gue makan,sepeti biasanya"jawab rangga senior yang suka membullynya dan memanfaatkannya.

"Mana uangnya kak,"ucap nathan meminta uang pada rangga.

"Pakai uang loh dulu nanti gue ganti,"ucap santai rangga.

"Aku cuman bawa uang lima ribu kak."ujar nathan.

"Dasar miskin loh..ronald kasih si cupu itu duit,atm gue ketinggalan nanti gue ganti duit loh."ucap rangga pada ronald temannya itu.

Ronald menggangguk lalu mengeluarkan dompetnya lalu memberikan beberapa lembar uang berwarna biru pada nathan.

"Nih,sekalian buat gue dan erlan.pesan seperti biasa aja."ucap ronald.

Nathan mengambil uang tersebut lalu melangkahkan kakinya.

Setelah beberapa saat nathan datang membawa nampan berisi makanan pesanan rangga dan temanya di bantu ibu kantin.setelah menyiapkan pesanannya nathan lalu meninggalkan meraka,tapi sebelum itu terjadi rangga kembali memanggilnya.

"Mau ke mana loh."cegat rangga.

"Aku mau beli minum kak,aku haus."ucap nathan.

"Setelah itu gue tunggu lo di belakang kelas gue.ingat lo harus sendiri,kalau nggak habis loh di tangan gue!"ancam rangga.

"Iya kak."ucap pasrah nathan,dia sudah tau apa yang akan rangga kerjakan.lalu dia melangkahkan kakinya pergi meninggalkan tempat rangga.

"Bu aku beli air mineral."ucap nathan memberikan uang lima ribu pada ibu kantin.

"Nggak beli roti nat."ucap ibu kantin

"Aku cuman bawa lima ribu bu."ucap nathan

Ibu kantin merasa kasihan dengan nathan yang sering di jail lin,di bully dan di jadikan babu oleh beberapa siswa lainnya.ibu kantin langsung mengambil roti yang ada di nakas laku memberikan nathan roti tersebut.

"Ini untuk kamu,gratis kok."ucap ibu kantin tersenyum memberikan roti

"Nggak usah bu,terimah kasih sebelumnya.air mineral aja udah cukup kok bu buat aku kenyang."ucap nathan menolak roti dari ibu kantin.nathan tau ibu kantin kasihan dengannya tapi nathan tidak ingin di kasihani.

"Ibu ikhlas kok nak,tolong di ambil yah nak.kalau cuman air doang nggak akan bikin kamu kenyang malah bikin kamu kembung nak.jadi tolong di ambil yah."ucap ibu kantin penuh harap

Tak tega dengan ibu kantin,nathan mengambil roti tersebut.nathan juga sangat lapar.

"Baiklah nathan mengambilnya.Terimah kasih bu rotinya."ucap nathan tersenyum.

"Sama sama nak."ucap ibu kantin tersenyum pada nathan

"Aku balik yah bu,sekali lagi terimah kasih rotinya."ucap nathan di angguki ibu kantin.nathan melangkahkan kakinya meninggalkan kantin dengan membawa air mineral dan roti pemberian ibu kantin.banyak bisik bisik terdengar saat nathan jalan,hinaan cacian nathan dengarkan.nathan hanya menunduk mempercepat langkahnya meninggalkan kantin.tujuannya saat ini kebelang kelas rangga.

Ibu kantin mendengar cacian kepada nathan kasihan dengannya.ingin sekali dia membantunya tapi dia tidak bisa.murid di Daniswara Internasional High School ini semua dari kalangan atas.orang tua meraka punya kuasa.kecuali anak beasiswa yang merupakan dari kalangan biasa,nathan salah satu anak beasiswa tersebut.ibu kantin hanya mendoakan nathan saja.

'semoga kamu jadi anak yang sukses nak di masa depan' ucap ibu kantin dalam hati melihat nathan yang sudah meninggalkan kantin.

Sedangkan nathan memakan roti pemberian dari ibu kantin.

"Enak juga nih roti,"ucap nathan melahap roti tersebut "pasti si rangga ingin di kerjain tugasnya lagi."gumam nathan

"Huh ayah bunda nathan kangen sama kalian.nathan sendiri di sini yah bun,walaupun kak dimas dan bi tuti menemani nathan tapi rasanya beda bun yah."ucap nathan menatap langit berharap kedua orang tuanya mendengarnya

"Andai saja aku ikut dengan kalian waktu itu mungkin sekarang aku sudah bersama dengan kalian."ucap nathan tersenyum lirih mengingat saat orang tuanya berangkat ke luar kota tapi saat perjalan mereka mengalami kecelakaan yang membuat mereka meninggal saat itu juga.

"Woi cupu."ucap erlan mengagetkan nathan

"Astagfirullah."ucap nathan mengelus dadanya

"Aelah baru gitu doang lu sudah kaget."ucap erlan dengan nada mengejek

"Aku kaget kak."ucap nathan

"Nih buku gue ko kerjain tugas sekolah gue."ucap rangga memberikan nathan beberapa bukunya

"Banyak banget kak."ucap nathan

"Emangnya kenapa,lo kerjain dan semuanya harus benar kalau nggak gue akan habisin loh"ancam rangga

"Nih gue juga"ucap erlan membarikan bukunya pada nathan

"Gue juga nih,kerjain yah"ucap ronald

Nathan yang memegang buku mereka bertiga kesusahan

"Pelan pelan loh bawanya buku kami,kalau sampai kenapa napa nih buku habis loh di tangan gue!"ancam roland

"Buku kakak banyak,apa gak bisa satu saja kak.aku juga banyak tugas."ucap nathan

"Lo berani membantah gue hah!"bentak rangga menatap tajam nathan.

"Nggak kak,baiklah aku akan kerjakan,"ucap pasrah nathan.

"Bagus,lo harus nurut dengan kita bertiga."ucap rangga.

"Yuk cabut nanti ada yang lihat kita."ucap erlan.

"Lo tenang aja lan,nggak ada yang akan lihat kita di sini gak ada cctv kok,"ucap santai roland.

"Iya yah gue lupa,tapi balik yuk ngapain kita lama lama di sini,"ajak erlan.Mereka berdua mengangguk lalu meninggalkan nathan yang kesusahan membawa buku mereka bertiga.

Setelah melihat rangga dan temanya sudah jauh nathan mengeluarkan ponselnya di sakunya.

"Halo tuan muda."ucap bodyguard nathan yang bernama riki

"Halo rik,kamu sudah taruh cctv yang saya sudah bilang."ucap dingin nathan pada riki,kali ini nathan mengeluarkan sifat aslinya bukan nathan yang cupu.penampilan cupunya ini untuk mencari teman yang tulus padanya.

"Sudah tuan,tuan bisa cek sendiri.bentuk nya seperti batu krikil tuan,"ucap riki.

Nathan mencari batu yang di maksud riki dengan mata tajamnya.setelah melihatnya dia langsung mematikan telpon sepihak.

Riki yang melihatnya langsung menggerutu."untung dia boss kalau nggak gue habisin nih si kulkas itu."ucap riki pada nathan yang berani mengomelinya saat nathan tidak ada bersamanya.

Nathan membawa buku mereka bertiga dengan kesusahan,banyak murid yang menertawakan nya

"*Kasihan deh si cupi*.*Pasti dia di suruh tuh Sama rangga dan kawan kawannya ngerjain tugas mereka."ucap murid yang kasihan dengan nathan*.

"*kalau loh kasihan ya udah bantuin tuh si cupu."kesal temannya*.

"*Idih ogah gue bantuin,gue kan cuman kasihan."ucapnya membantah*.

"*Woi cupu kerjain tugas gue juga dong hhhh."ucap murid menertawakan nathan*.

"*Gue juga dong hhhh."ucap murid lainnya ikut menertawakan nathan*.

Ada murid yang ingin menjahilinya,saat nathan sudah dekat dia sengaja menyenggol nathan menggunakan kakinya.

**Bugh**.. nathan langsung terjatuh,untung saja dia memegang buku yang dia bawa sangat erat jadi bukunya tidak terjatuh hanya saja baju nya yang kotor.

"Upsss sorry sengaja."ucap murid tanpa merasa bersalah lalu meninggalkan nathan yang berusaha bangun.

Murid lainnya tidak ada niatan untuk membantunya melainkan menertawakannya.

Nathan yang sudah bangun tanpa marah dia mempercepat langkahnya.

"*Tunggu saatnya tiba*."ucap nathan mengepalkan tangannya

Bab 2 Tunggu Tanggal mainnya

Dring dring dring dring..bunyi bel pertanda waktu pembelajaran telah berakhir

"Baiklah sampai di sini mata pelajaran ibu,kita lanjutkan munggu depan."ucap ibu elisa

"Iya bu."ucap para murid,

Ibu elisa merapikan bukunya lalu keluar dari kelas.

Para murid mulai berbubaran,sedangkan nathan menunggu temannya keluar duluan.selain tak ingin desak desakan nathan menghindari dari cacian mereka.setelah beberapa saat nathan melihat temannya sudah nggak ada.baru dia beranjak dari duduknya,membereskan peralatan bukunya menyimpan kembali ke dalam tas nya.tak lupa dia membawa buku rangga dan temannya.

Nathan melihat lingkup sekolah sudah mulai sunyi,mungkin mereka sudah pulang.nathan melangkahkan kakinya menuju ke parkiran mengambil motornya.

Brugh..motor nathan di tendang oleh murid yang dia tak kenal sama sekali

"Kenapa kalian jatuh hin motor aku."ucap nathan

"Lagian nih motor gak level ada di sekolah ini."ucap murid tersenyum mengejek

"Kasih aja motor lo ini ke pemulung hhhh."ucap temannya sambil tertawa mengejek

"Cabut."ajak temannya,mereka mengangguk lalu meninggalkan nathan yang masih diam

Setelah mereka tek terlihat nathan membangunkan motornya kembali lalu menyimpan buku teman rangga di dalam bagasi motor.lalu dia menghidupkan kembali kemudian meninggalkan sekolah.

"Awas saja kalian kita tunggu tanggal mainnya."ucap nathan dalam hati

Setelah beberapa perjalanan nathan hampir sampai di kediamannya,melihat kiri kanan memastikan tidak ada mengikutinya kemudian memasuki mansionnya.

Mansion Daniswara,mansion yang di kenal sangat ketat penjagaannya.hanya orang tertentu bisa memasukinya.mansion yang sangat luas itu dengan desain yang sangat mewah dan interior yang mewah

Brum..nathan membuka helm yang dia kenakan lalu melangkah masuk ke dalam mansion.para pelayan yang melihatnya menunduk,nathan hanya mengangguk kecil lalu terus melangkahkan kakinya

"Nathan kamu sudah pulang nak."ucap bi tuti orang yang sudah merawatnya setelah kedua orang tuanya meninggalkannya

Nathan tersenyum pada bi tuti senyum hanya bi tuti yang bisa melihatnya,lalu menghampirinya kemudian salim kepada bi tuti

"Sudah bi."ucap nathan

"Kamu ganti baju nak lalu makan,bibi sudah masak makanan kesukaan kamu."ucap bi tuti mengelus langan nathan

"Iya bi,nathan naik ke atas dulu."ucap nathan di angguki bi tuti.bi tuti yang melibat nathan masuk ke dalam lift meneteskan air matanya.

"Nyonya tuan,nathan sekarang sudah sangat besar.dia sekarang menjadu remaja yang sangat baik,walaupun dia sedikit dingin.saya akan selalu menjaganya,agar dia selalu sehat dan bahagia sampai saya menutup mata."ucap bibi tuti dalam hati.

Melihat sekarang nathan sudah tumbuh besar,sudah lima tahun kedua orang tuanya meninggalkan nya.nathan yang ceria sudah tak ada lagi setelah kedua orang tuanya tiada.sekarang nathan mempunyai dua sifat dingin dan cupu.

Dorr..

"Astagfirullah,allahumma barik lana fima."ucap bibi tuti kaget sambil mengelus dadanya.

"Bi tuti."ucap dimas dirgantara daniswara tangan kanan nathan sekaligus kakak nathan walaupun dia tak sedarah.dimas cengengesan pada bi tuti tanpa merasa bersalah,bi tuti menolah pada dimas menatap nya tajam.bi tuti langsung menjewar telinga dimas.

"Aduh bi,ampun.sakit bi,dimas nggak akan ulang lagi deh."ucap dimas merasa kesakitan pada telinganya

Bi tuti langsung melepaskan jewaran nya"kamu ini suka banget ngagetin bibi.kalau bibi jantungan bagaimana hah,siapa yang rawat kamu."kesal bi tuti pada dimas yang dia sudah anggap dimas anak seperti nathan walaupun dia sering kesal padanya karena kelakuannya di luar nurul

"Eh maaf bi,bibi nggak akan sakit kok bibikan kuat."ucap dimas menggoda bi tuti,bi tutu hanya memutar bola malasnya"bi nathan sudah pulang?"tanya dimas

"Sudah..dia lagi ganti baju mungkin sebentar lagi turun."jawab bi tuti

"Dia masih penampilan cupu bi?"tanya dimas yang tidak melihat adiknya waktu ke sekolah

Bi tuti mengangguk"iya nak,bibi takut dia di bully di sekolahnya sendiri.kamu taukan anak anak jaman sekarang."ujar bi tuti

"Dia sudah sering di bully di sekolah bi."ucap dimas yang membuat bi tuti kaget

"Apa..kenapa kamu baru bilang sekarang."kesal bi tuti

"Dia sendiri yang minta bi' yang minta di rahasia in"ucap dimas."tapi bibi tenang saja setelah dia mendapatkan teman yang tulus padanya dia akan berhenti jadi cupu dan membalas perbuatan mereka yang sudah menghinanya"sambung dimas

"Semoga nathan cepat mendapatkannya."harap bi tuti di angguki dimas"oh yah kamu tumben pulang cepat?ada masalah?"tanya bi tuti yang tidak biasanya dimas cepat balik dari kantor kalau tidak terjdi sesuatu.

"Aku harus perlu tanda tangan nathan bi untuk beberapa berkas ini."jawab dimas

"Ya udah tunggu nathan ke bawa,kita tunggu di meja makan.kita makan sama sama."ajak bi tuti

"Iya bi."ucap dimas lalu bergelut manja pada lengan bi tuti yang sudah dia anggap orang tuanya.

Dimas di ambil di panti asuhan oleh kedua orang tau nathan.waktu itu kedua orang tua nathan datang ke panti asuhan yang di mana dia jadi donatur di panti asuhan.Nicolas Daniswara dan Natasya Alister Daniswara melihat dimas yang termenung di dekat pohon menghampirinya.saat itu nathan berumur sekitar tujuh belas tahun.setelah mengetahui asak usul dimas kenapa dia bisa di titipkan di panti asuhan nico dan tasya mengambil dimas,nathan juga suka dengan dimas.mulai saat itu dimas di perlakukan dengan baik oleh keluarga nathan dan dimas berjanji akan selalu ada pada keluarga ini.

Sedangkan di kamar bernuansa abu abu dan hitam nathan baru saja keluar dari kamar mandi dengan handuk di lilit di pinggangnya lalu mengeringkan rambutnya.siapa pun terpana melibat ketampan nathan saat ini tak berpenampilan cupu,tak lupa juga dengan perut sixpack nya.setelah rambut nya kering nathan memilih baju yang ada di walk in closet.pilihannya pada baju kaos dengan celana pendek senada dengan warna bajunya.setelah semua beres nathan keluar dari kamar menuju meja makan

Meja makan

"Cepatan nat kakak udah lapar nih."ucap dimas pada nathan yang baru datang,nathan langsung duduk di samping dimas menghiraukan gerutu dimas yang kesal padanya.lalu dia mengambil nasi kedalam piringnya

"Setelah makan jangan lupa makan buah."ucap bibi tuti yang dari dapur mengambil buah segar.

"Iya bi."ucap dimas."bibi ayo kita makan bersama."ajak dimas.

"Nggak usah bibi di belangkang saja."sungkan bibi tuti walaupun dia sudah dia anggap orang tua oleh mereka berdua tapi tetap saja dia sadar diri dia hanyalah bawahan di mansion ini.

"Bibi duduk,kita makan bersama."ucap nathan sedikit tegas,jika nathan sudah bersuara bibi tuti pasrah.lalu duduk bersama mereka di meja makan.

"Baiklah."ucap bibi tuti.

"Bibi nggak usah makan di belakang lagi,sudah berapa kali nathan katakan bibi sudah aku anggap orang tua kedua ku."tegas nathan.

"Iya nak,maafkan bibi."ucap bibi tuti tersenyum haru.

"Gak usah minta maaf bi,bibi lain kali jangan gitu yah."ujar dimas di angguki bibi tuti.

"Ada berkas penting?"tanya nathan di sela sela makannya.

"Ada."jawab dimas.

"Setelah makan kita keruang kerja."ucap nathan di angguki dimas.

"Kamu sampai kapan jadi cupu dek,kakak dapat laporan kamu di suruh kerja tugas oleh mereka."ucap dimas.

"Sampai tujuan aku selesai kak."ucap nathan.

"Kalau kamu nggak dapat bagaimana?"tanya dimas.

"Aku yakin ada kak,tapi bukan sekarang."jawab nathan yakin.

"Terserah kamu sajalah,kalau ada apa apa jangan lupa kasih tau kakak."ucap dimas peduli dengan adiknya walaupun dia tak sedarah tapi dia sengat sayang pada nathan.

"Tanpa aku bilang pun kakak sudah tau lebih dulu."ucap nathan sinis,nathan tau dimas menaruh bodyguard untuk selalu mematai matainya.

Dimas hanya terkekeh mendengarnya,sedangkan bibi tuti tersenyum melihat mereka yang saling peduli.

Bab 3 (Mengetahui sebuah fakta)

Setelah makan bersama nathan dan dimas kembali keruang kerja nathan yang hanya nathan sendiri bisa membuka ruangan tersebut.

"Mana berkasnya?"tanya nathan tanpa basa basi.

Dimas langsung memberikan pada nathan,setelah meneliti berkas tersebut nathan kemudian tanda tangan pada berkas tersebut.

"Lusa kita akan ada meeting di perusahaan."ucap dimas

Nathan ingin berucap tapi di potong oleh dimas.

"Tidak bisa di wakili nat,kamu sebagai pemilik perusahaan harus datang sendiri."ucap dimas.

"Baiklah."ucap pasrah nathan.

"Ada info penting yang harus aku katakan."ucap dimas serius.

"Info penting apa?"tanya nathan.

"Kecelakan ayah bunda ternyata bukan kesengajaan tapi ada yang merencanakan nya dan mensabotase mobil ayah bunda."jelas dimas.

Nathan mendengarnya mengepalkan tangannya dengan sorot mata tajamnya,sampai dimas merinding mendengarnya.

"Siapa yang berani melakukannya."ucap dingin nathan.

"Ini dia berkasnya dan vidio saat kecelakaan beberapa tahun yang lalu saat bunda dan ayah kecelakaan."ucap dimas memberikan bukti tersebut.

Nathan melihat berkas tersebut menelitinya dan memancingkan matanya melihat seseorang yang masuk diam diam ke dalam mansion nya lalu mensabotase mobil ayah bundanya lalu setelah tugas ya selesai dia melangkahkan kaki nya meninggalkan mansion dengan cara mengendap endap.

Nathan memancing matanya seperti mengenali siapa dia"sepertinya aku kenal dengan dia..siapa yah?"gumam nathan.

"Kamu tau siapa dia?"tanya nathan pada dimas.

"Dia zidan dirgantara pengusaha yang beberapa tahun ini sedang naik daun dan perusahaannya di peringkat ke lima tahun ini sebelumnya perusahaannya hanya peringkat ke sepuluh saja."jelas dimas.

Nathan mengangguk"kamu kenal dengan dia?"tanya nathan.

"Gak terlalu kenal sih,tapi pernah ketemu di beberapa pertemuan dengan klien lainnya."jawab dimas.

"Kenapa datanya hanya ini."ucap nathan melihat berkas data zidan.

"Kakak tidak bisa lagi menemukan yang lainnya datanya terkunci rapat.sudah beberapa kali kakak lakukan tapi tetap nihil hasilnya."ujar dimas.

"Kakak tau dari mana ini?"tanya nathan.

"Saat itu kakak bermimpi dengan ayah bunda mereka mengatakan Sebentar lagi kakak tidak paham maksud mereka kakak ingin bertanya tapi kakak sudah terbangun.kemudian kakak mencari barang bukti yang kita temukan dulu,kakak menelisik satu persatu benda tersebut hingga kakak mendapatkan sebuah kode.kakak mencari tau kode tersebut ternyata itu kode cctv tersembunyi di mansion ini."jelas dimas.

Nathan mengangguk paham"Nathan akan cari data zidan."ucap nathan beranjak dari duduknya mengambil laptop nya.jari jemarinya sangat lincah dan tatapannya yang begitu fokus pada layar laptop.

Sedangkan dimas hanya melihat kerja adiknya itu.setelah beberapa saat senyum nathan terlihat menandakan apa yang dia cari berhasil Sukses Dimas melihatnya tersenyum kagum dengan adiknya.

"Kakak gak nyangka kamu hebat banget,kakak aja berhari hari cari nya nggak dapat dapat kamu hanya beberapa menit saja kamu sudah mendapatkannya."kagum dimas.

Nathan menghiraukan pujian dimas,dia fokus membaca data zidan yang banyak tidak di ketahui publik.dimas juga mulai membacanya.

"Ternyata dia iri dengan ayah."ucap dimas yang masih fokus lada layar laptop.

"Hmm."nathan hanya berdehem.

"Dia mantan sekertaris ayah,di pecat dengan alasan dia telah mengambil uang perusahaan."ucap dimas membaca data zidan.

"Ternyata dia ayah dari rangga."gumam nathan yang masih di dengar oleh dimas.

"Rangga yang sering bully kamu?"tanya dimas,nathan hanya mengangguk membenarkan ucapan dimas.

"Kamu punya rencana apa pada mereka,zidan telah membunuh ayah dan bunda sedangkan anaknya suka membully kamu.bagaimana kalau kita langsung penjarakan saja."ucap dimas.

Nathan menggelengkan kepala"nggak kak.penjara sangat enak untuknya."ucap nathan datar.

"Terus bagaimana kamu ada rencana?"tanya dimas.

"Iya kak,aku akan memberikan sesuatu yang membuat dia tidak akan pernah lupa"jawab nathan tersenyum miring.

"Hmm kakak serahkan pada kamu..bagaimana baiknya kita kasih pelajaran pada mereka."ucap dimas.

"ternyata dia mempunyai simpanan."ucap dimas kembali membaca data zidan.

"Menarik."ucap nathan tersenyum miring.

Setelah beberapa saat nathan dan dimas melihat data data privasi zidan suara dering telpon dimas menghentikan aktivitas dimas.

"Halo lus?"tanya dimas pada sekretaris nya.

"Halo tuan..apa tuan tidak kembali ke kantor?"tanya balik lusi.

"Saya akan kembali beberapa menit lagi ke sana,ada apa?"tanya dimas.

"Perusahaan dari PT xx meminta meeting nya di percepat sekarang pak.besok pagi mereka kembali ke singapura ada sesuatu yang penting,yang membuat mereka harus kembali besok tuan."jawab lusi.

"Baiklah,tanyakan pada mereka saya stengah jam lagi akan sampai."ucap dimas.

"Baiklah tuan,terimah kasih maaf mengganggu waktu anda."ucap lusi.

"Hmm."dimas hanya berdehem saja lalu mematikan telpon.

"Nat kakak harus kembali ke kantor nanti kita bicarakan lagi."ucap dimas beranjak dari duduknya.

"Hmm."nathan hanya berdehem saja dia masih fokus pada layar laptopnya.

Dimas keluar dari ruangan nathan,saat keluar dia berpapasan dengan bibi tuti yang membawa dua gelas susu.

"Kamu mau ke mana nak?"tanya bibi tuti.

"Dimas kembali ke kantor dulu bi,ada urusan penting."jawab dimas.

"Bibi kira kamu nggak akan balik lagi,bini sudah buatin kamu susu hangat loh."ujar bibi tuti.

Dimas yang tak ingin membuat kecewa bibi tuti langsung meminumnya.

Gluk..glukk..glukk..glukk satu kali tandas susu yang di minum dimas habis seketika.

"Pelan pelan nak."ucap bibi tuti.

"Dimas sudah minum bi,makasih yah.dimas ke kantor sekarang."ucap dimas di angguki bibi tuti lalu salim pada bibi tuti kemudian meninggalkan bibi tuti.

Setelah melihat kepergian dimas,bibi tuti mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk di ruangan nathan.

Tok..tok..

"Nathan ini bibi nak."ucap bibi tuti sedikit meninggi.

Ceklek..nathan membuka pintu tersenyum melihat bibi tuti.

"Ada apa bi?"tanya nathan.

"Bibi buatin kamu susu nak."jawab bibi tuti.

Nathan langsung mengambil segelas susu tersebut"terimah kasih yah bu..nathan lanjut kerja yah."ucap nathan.

"Iya nak,jangan terlalu lama yah.kesehatan kamu harus kamu jaga."ujar bibi tuti.

"Iya bi,nathan masuk yah."ucap nathan,bibi tuti mengangguk lalu kembali ke dapur.

Di dalam ruangan nathan memeriksa beberapa kerjaan yang harus dia kerjakan sendiri.Nathan Alister Daniswara atau biasa di panggil dengan nathan merupakan Ceo muda di perusahaan PT DNS group yang merupakan perusahaan peringkat pertama di negeri ini.perusahaan yang sudan memeliki berbagai cabang di negeri ini maupun di luar negeri.Nathan menggantikan ayahnya Nicolas daniswara.Nathan akan menggunakan topeng khusus yang sudah di desain oleh dirinya sendiri agar dirinya tidak di ketahui oleh siapa siapa.nanti suata saat tiba baru dia publish kasih kan wajahnya,untuk sekarang ini dia hanya bekerja di belakang layar saja.nathan akan ke kantor jika ada urusan YANG SANGAT PENTING baru dia menginjak kakinya di kantor.Nathan juga menyiapkan cctv tersembunyi di setiap raungan untuk memantau para karyawannya.selebihnya dimas yang akan mengurus di bantu dengan lusi sekretarisnya.lusi selama beberapa tahun kerja belum pernah melihat wajah asli bos nya itu.Sebenarnya nathan ingin dimas yang mengurusnya tapi dimas tidak ingin.Dimas ingin nathan belajar dari sekarang walaupun nathan belum tamat kuliah tapi dengan kecerdasannya di atas rata rata membuat perusahaannya maju.dimas tidak akan menjadi ceo,karena sang pewaris masih hidup.jadi dimas menyerahkan pada pewarisnya saja.dimas sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk menjaga nathan seperti orang tua nathan memperlakukannya dengan baik hingga akhir hayatnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!