Obat Tidur Untuk Ayah Tiri
Di jemput ayah tiri
Anisha
Mi, mana katanya mau di jemput?
Ratih
Sabar tunggu aja paling dikit lagi papi sampe disana
Anisha bermain-main dengan handphone nya, sambil menunggu jemputan setelah tiba di bandara
Anisha
mana sih ayah tiriku ini? Lama banget
Ternyata Roman sudah berada di sampingnya membuat Anisha malu karena telah mengatai ayah tirinya beberapa detik yang lalu
Anisha
Mami kenapa tidak ikut?
Roman
Yah begitulah Mamimu itu sibuk terus dengan perusahaannya
Anisha
Kau jangan mengatai mami ya
Roman
Hmmm, ibu dan anak sama saja
Semenjak pernikahan Ibunya dua tahun lalu, Anisha tak pernah pulang karena berpikir sudah ada yang mengurus ibunya yakni si Roman
Roman
Oh ya, kita beli makanan dulu soalnya di rumah nggak ada apa-apa
Anisha langsung duduk di tempat duduk depan bersebelahan dengan Roman yang menyetir
Mata Roman sempat terbuka lebar karena penampilan Anisha yang memakai Rok pendek
Anisha
Ada apa kenapa bengong begitu?
Roman
Sabar aku bukan supirmu
Anisha
Siapa juga yang bilang supir
Tiba-tiba pacar Anisha menelepon
Anisha
Iya sayang udah nyampe kok
Anisha
Baru seharian kok udah kangen bebeb ku?
Jonathan
Kangen sama suaramu, ketawamu, pokoknya semua sayang
Anisha
Aku juga bebeb muuuuaach
Roman sangat jengkel mendengar kemesraan Anisha dan pacarnya di telepon
Anisha
kecilin sedikit suara musiknya
Anisha
Sayang nanti aku telpon balik kalo udah nyampe
Anisha
Kenapa yang nggak suami mamiku, aku nggak mungkin selingkuh dari kamu bebebku
Anisha
Apaan sih nggak sopan banget deh, lagi nelpon coba
Indah kesal pada Roman, membuatnya berbalik membelakangi Roman
Baju yang di kenakan Anisha, menunjukan dirinya yang menyukai budaya barat, sehingga menampakan bagian belakang yang hanya terlihat seperti beberapa senti tali yang menghalangi kulit putih punggungnya.
Roman
Ayo turun kita beli makanan dulu
Roman
Baiklah kalau begitu
Roman mematikan mobil, dan turun serta menguncinya dari luar
Anisha
Aduh panas, ngapain sih masih di matiin mobilnya
Anisha yang berniat turun, tiba-tiba mengurungkan niatnya karena cuaca di luar yang terik
Beberapa saat kemudian Roman kembali sambil menaruh kotak makanan di belakang
Roman
Di ajak turun nggak mau
Anisha
Heran juga AC nya dimatiin, sengaja ya?
Indah mengambil kipas dan mulai mengipasi tubuhnya
Kembali Roman terdiam saat melihat keringat yang muncul dileher dan dada Anisha
Anisha
Tolong dong tisunya
Roman langsung memberikan kotak tisu kepada Anisha
Anisha
Tolong cepat sedikit aku gerah pengen Mandi
lagi Roman tak mendengarkan Anisha
Ia sengaja menyetir secara perlahan
Roman yang menyetir lambat, membuat Anisha perlahan-lahan tertidur.
Roman
Dasar si tukang tidur, nggak puas apa tidur di pesawat.
Tak lama kemudian mereka pun tiba di rumah
Kepengen
Setelah tiba dirumah, Roman hendak turun akan tetapi Anisha justru tetap pada posisinya dan tidak sadarkan diri
Roman
Hei udah nyampe bangun
Roman coba membangunkan Anisha dengan menyentuh lengannya.
Anisha
Ah, apaan sih entar
Sampai selesai barang diturunkan Roman, Anisha tak kunjung bangun
Roman
Mau di dalam sampai besok?
Roman pun tak tahan, akhirnya Ia membuka pintu sebelah kiri dan sesuatu tak terduga pun tiba-tiba di lakukan Roman.
Roman
Lagian kau di suruh bangun nggak mau
Dengan sengaja Roman pun melepaskan Anisha di atas sofa
Anisha
Aduuuuh, awas ya aduin ke mami loh
Roman menunjukan kamar Indah.
Setelah memasukan barang-barangnya, Indah segera mandi.
Sementara Roman seperti biasa, untuk menghilangkan suntuknya, Ia pun berolah raga di ruang gym pribadinya.
Anisha
Wah ada tempat fitnes rupanya
ucap Indah yang sudah bersih dan harum.
Roman
Kamu ngapain disini?
Anisha
Emang nggak boleh liat?
Roman berbalik ke arah Anisha, membuat otot perut dan dadanya yang bidang terpampang jelas.
Anisha langsung membayangkan andai pacarnya si Jonathan macho seperti Roman.
Roman
Kenapa kamu menatapku begitu?
Indah langsung masuk dan melihat-lihat alat gym di ruangan itu.
Lagi-lagi Roman dimanjakan dengan gaya berpakaian Anisha.
Celana hitam pendek, dengan kaos putih pendek yang tak mampu menutupi perut Anisha, membuat Roman sakit kepala.
Roman
Lebih baik kau makan sana entar makanan keburu dingin.
Anisha
Nanti aja nunggu mami.
Tak lama kemudian Ratih pun tiba dirumah lebih awal, karena tahu anaknya ada di rumah.
Anisha
Eh mami, udah pulang?
Ratih
Iya sayang, mana papi kamu?
Ucap Roman yang sementara mengangkat beban.
Akhirnya Anisha pun keluar bersama Ratih.
Setelah malam tiba, Anisha ingin tidur bersama Ratih, karena belum terbiasa berada di rumah Roman.
Ratih
Trus papi mu tidur dimana ntar, di sofa?
Anisha
Terserah pokoknya Anisha mau tidur sama mami
Mau tidak mau Roman harus mengalah dari Anisha, Ia pun tidak mendapat Jatah enak-enak malam ini.
Roman pun terpaksa harus melakukan rutinitas malam sendirian.
Roman
Susah sekali keluarnya kalo begini
Roman membayangkan kejadian-kejadian yang Ia simak seharian, dan kembali melanjutkan rutinitas.
Anisha
Iya sayang aku bobo sama mami
Jonathan
Ayolah sekali saja aku lagi mau
Indah pun berjalan keluar dan cahaya lampu yang remang-remang membuat indah penasaran.
Dalam hati indah melihat bayangan yang bergerak-gerak.
Betapa terkejutnya Indah saat melihat Roman.
Roman
Kamu ngapain sih kesini?
Indah meninggalkan Roman sambil tersenyum-senyum sendiri.
Indah tak kembali ke kamar Ratih, Ia masuk ke kamarnya.
Indah tak tahu menyimpan rahasia, sehingga Ia menceritakan apa yang Ia lihat kepada Jonathan pacarnya.
Tiba-tiba Anisha tak menduga dirinya langsung ingin saling memajang pusaka dengan Jonathan.
Anisha
Oh ya bebeb, katanya mau itu, ayo buruan video call
Tak lama kemudian Roman mendengar suara merdu dari dalam kamar Anisha.
Anisha
Ow, good sayang aku nyampe
Anisha
Jo, suara mu, punyamu semua aku suka sayang
Ucap Roman yang berdiri di depan pintu kamar.
Akhirnya karena mendengar kejadian itu, Roman tak bisa terlelap sampai pagi.
Di rumah bersama ayah tiri
Setelah pagi, Ratih membuat sarapan,
Sementara Roman masih tertidur.
Anisha
Wih, masih ngorok dia
Indah memperhatikan Roman, sambil mengingat miliknya yang semalam sempat Ia lihat.
Ratih
Sayang dari tadi liatin papi, kok nggak di bangunin?
Ratih
Kamu harus lebih dekat sama papi kamu, ini demi mami loh
Indah membangunkan Roman, akan tetapi Roman juga susah untuk di bangunkan.
Ratih
Susah ya, susah kamu makan sana, biar mami yang bangunin cuma mami yang tau caranya
Saat Indah pergi, Ratih langsung mencengkram sesuatu, membuat Roman terkejut dan bangun.
Roman
Sakit sayang, kau ini kebiasaan ya
Ratih
Hem, kalo nggak begini kau nggak bakal bangun
Anisha
Astaga mami ternyata bahaya juga
Ia ternyata berdiri di balik dinding dan diam-diam melihat Aksi ibunya.
Tanpa di duga, Ratih langsung mengeluarkan sesuatu, membuat Anisha terkejut.
Benda yang super, dan luar biasa menakutkan sedang dinikmati Ratih.
Ratih
makasih sarapan paginya sayang
Roman
Hah, trus kapan kita maen kalo ada Anisha
Ratih
Yah nunggu kesempatan pi
Anisha langsung berjalan menuju ke meja makan, karena melihat Ratih berjalan ke arahnya.
Ratih
Terus kamu masuk kapan sayang?
Anisha
Besok aja mi, baru juga nyampe udah mau kerja.
Ratih
Ya sudah, nanti kamu santai aja di rumah dulu, kalau ada apa-apa suruh papi aja.
Setelah sarapan Ratih langsung berangkat kerja.
Indah masih tak percaya melihat senjata perkasa Roman yang tadi Ia lihat
Roman
Kenapa melihatku seperti itu?
Tiba-tiba Layar TV menampakan pasangan yang sedang bercumbu mesra.
Anisha
Isss, jorok sekali mereka
Roman hanya tertawa melihat Anisha
Anisha
Pagi-pagi udah nonton begituan
Roman
Emang kenapa? Santai saja kau kayak belum pernah begituan saja.
Anisha
Is, nggak lah, aku kan masih segelan
Roman menatap Anisha dari ujung kaki hingga kepalanya.
Anisha
Kenapa juga lihat aku begitu?
Roman
Nggak aku nggak percaya aja, masa tubuhmu yang seperti ini masih segel.
Anisha
Hah, emang kenapa dengan tubuhku?
Roman
kau tanya pacarmu, coba kalo dia bakal bilang apa.
Indah terdiam tak mengerti apa yang Roman maksudkan.
Anisha
Kenapa sih rumah ini nggak ada pembantu?
Roman
Ngapain cari pembantu, kan ada kamu.
Anisha
Heh, kau ini sembarangan aku ini anak kandung Ratih tau.
Anisha kesal dan langsung pergi keluar rumah.
Tanya roman saat Anisha melihat ke jalan.
Roman memanggil penjual es krim keliling, sambil mengeluarkan dompetnya.
Roman
sebentar, kau mau juga?
Anisha mengambil es krim yang besar dan panjang rasa coklat.
Indah langsung masuk kembali ke rumah, sambil membuka pembungkus es krim
Anisha
Aduh, nanggung kalo cuma satu ini mah.
Roman langsung menatap Anisha yang menghisap jarinya sendiri.
Anisha
Yah padahal masih pengen
Roman
Kamu mau ini punyaku saja
Anisha
Ih, jorok lagian katamu itu terlalu manis, aku juga nggak suka.
Anisha
Mana ada es krim tawar
Indah langsung mengingat sesuatu, membuatnya menatap ke arah bawah Roman.
Roman
Kenapa ekspresimu begitu?
Roman
Pasti kamu mikir yang aneh-aneh ya?
Anisha tak berani menjawab dan duduk sambil memainkan handphone nya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!