NovelToon NovelToon

Kebaikanmu Memisahkan Kita

KMK 01

Dahlia duduk seorang diri ditaman dekat dengan rumahnya, merenungi hidupnya yang baru saja ditinggal oleh ibunya, ayahnya sudah berpulang ke rahmatullah sejak dia masih SMA kini ibunya sudah menyusul ayahnya dan tinggal dia seorang diri. Dahlia masih menempuh pendidikan di salah satu universitas di indonesia memperoleh beasiswa karena prestasinya.

"Semangat dahlia kamu pasti bisa.." gumam dahlia menyemangati dirinya sendiri "Sudah cukup bersedihnya,waktunya menyongsong masa depan lia, selesaikan pendidikan dan bekerja diperusahaan" dahlia bangkit dari tempat duduknya dengan senyuman.

Ke esokan harinya dahlia kembali ke kampus setelah libur seminggu "lia gue turut berduka cita ya" susan sahabat dahlia memeluk dahlia untuk menguatkan hati dahlia "Makasih ya san" dahlia membalas pelukan susan. "oh iya kemarin pak anang cari'in lu katanya lu belum nentukan pilihan tempat magang" ucap susan yang teringat dengan pertemuanya dengan pak anang dosen pembimbing dahlia juga susan. "oh iya gue lupa nyerahkan berkasnya, temeni yuk keruangannya pak anang" dahlia menarik lengan susan menuju ruang dosen.

tok..tokk..tokk "Permisi pak saya mau menyerahkan berkas untuk magang" kata dahlia saat memasuki ruangannya pak anang. "Silahkan masuk, oh iya bapak turut berduka cita atas meninggalnya ibu kamu dahlia" pak anang berdiri dan menerima berkas yang diserahkan oleh dahlia "terimakasih pak, kalau begitu saya permisi dulu pak" setelah menyerahkan berkas dahlia menemui susan yang menunggu diluar ruang dosen. "ke kantin yuk san pengen yang seger seger nih" ajak dahlia "yuk gue juga haus nih sekalian makan bakso juga enak kali ya" susan tersenyum saat membayangkan bakso mang udin, bakso favorit dahlia dan susan saat di kampus.

"Mang baksonya dua sama es jeruknya dua ya" ucap susan, lalu kami duduk di pojokan kantin. " Seminggu lagi kita pisah dong, kenapa sih lu gak magang di divisi yang sama?" protes susan. "Bidang kita kan beda san lu lebih fokus di marketingnya lah gue kan pengen jadi sekretaris, yang penting masih diperusahaan yang sama, kan waktu istirahat masih bisa ketemu, pulang dan berangkatnya juga barengkan" jawab dahlia santai "ih..lu mah gak asyik lia" protes susan "biarin..wekkk..." dahlia menjulurkan lidahnya ke arah susan. "Nih mbak pesanannya" mang udin datang meletakan pesanan kami di atas meja, aromanya langsung membuat perut kroncongan. "makasih ya mang" ucap mereka kompak. "waktunya makan, perut kenyang pikiran-pun tenang" ucap susan yang sudah gak sabaran menikmati bakso di hadapannya.

"Setelah lulus nanti apa rencanamu?" tanya susan si sela sela makannya "emmm.. langsung cari kerja mungkin" jawab dahlia tegas "gak pengen istirahat dulu? menjernihkan pikiran gitu setelah sekian lama kuliah masak mau langsung kerja sih?" tanya susan heran dengan keputusan dahlia "enakan langsung kerja kali san, gue butuh pemasukan untuk bertahan hidup" seru dahlia sambil memainkan sedotannya. "gue dukung deh apapun keputusan lo, kalau butuh sesuatu jangan sungkan bilang ke gue ya, gue siap bantu kapanpun lu butuh gue" ucap susan dengan menepuk dadanya. "makasih ya san lo selalu jadi garda terdepan saat gue butuh seseorang" dahlia memegang tangan susan dan meneteskan air mata karena haru akan perlakuan sahabatnya. "udah cukup sedihnya, lu harus bangkit kembali ceria lagi seperti dulu, jadi dahlia yang kuat,cerdas dan tangguh" susan menghapus air mata dahlia.

**Seminggu** **kemudian**

"Pagi bestie, udah siap ngantor kan?" pagi ini susan datang kerumah dahlia untuk berangkat magang bersama. "siap dong, nih dah rapi dan cetar membahana haa...haa...haa...." ucap dahlia yang langsung masuk kedalam mobil susan.

Dahlia memang gak sekaya susan namun masih bisa dikatakan berkecukupan, karena warisan kedua orangtuanya. Sebelum meninggal ibunya menyerahkan kartu atm beserta sertifikat perkebunan yang masih tersimpan rapi di dalam amplob coklat di lemari kamarnya, dahlia sendiri belum mengetahui soal perkebunan yang dimiliki oleh ayahnya.

"yah kita pisah deh" ucap susan saat memarkir mobilnya "haa...haa..haa...lebay banget sih lu, dah yuk masuk kan masih masa perkenalan paling juga masih satu ruangan" dahlia menarik tangan susan dengan semangat karena ini pengalaman pertama bagi mereka yang baru terjun langsung ke dunia kerja. Setelah masuk kami di arahkan oleh satpam menuju ke aula pertemuan dan berkumpul dengan anggota magang dari universitas yang berbeda.

Ada 6 anggota magang dari 3 universitas yang berbeda dan kami saling berkenalan "hai..kenalin gue desi dan ini temen gue kevin" "hai...gue susan dan ini dahlia" "kalau gue sisil dan ini lisa" di saat kami saling berkenalan, dua orang pria yang memakai seragam kerja masuk ke dalam aula.

"Selamat pagi semuanya, perkenalkan kami dari staf HRD saya Roy dan ini rekan saya Frans kami yang nantinya akan berhubungan langsung dengan peserta magang sebelum akhirnya kalian terjun ke divisi yang kalian pilih" Pak Roy kepala HRD menerangkan peraturan yang harus kami patuhi di dalam perusahaan menjelaskan visi dan misi perusahaan sedangkan pak frans yang akan menemani kami berkeliling mengenal ruangan setiap divisinya. "Sudah jam istirahat silahkan kalian istirahat dulu jam 1 saya harap peserta magang kumpul kembali ke aula dan jangan sampai ada yang terlambat karena akan mengurangi penilaian kalian nantinya, selamat siang semuanya" pak roy mengakhiri pertemuan kami dan pergi dari aula pertemuan.

"huff...akhirnya istirahat juga, untung pak roy orangnya ganteng ya" desi bernafas lega saat pak roy meninggalkan ruangan. "iya kelihatan tegas orangnya jadi takut deh" timpal lisa teman desi. "gantengan pak frans kali orangnya adem dilihat" susan ikutan nimbrung dengan desi dan lisa " inget kita ini lagi magang bukan mau cari jodoh" ucap kevin pria satu satunya di antara peserta magang. "iya pak ketua" ucap kami kompak. Karna kevin pria satu satunya di antara kami maka pak roy menjadikannya ketua magang yang akan bertanggung jawab terhadap peserta magang.

"langsung ke kantin yuk" ajak desi "ayo berangkat..." jawab kami kompak "gue ke mushola dulu ya. San gue peseni samakan sama lu ya" ijin dahlia yang memilih menjalankan kewajibannya terlebih dahulu. "siyap besti, gue tunggu di kantin ya" sahut susan. Susan bergabung dengan yang lainnya menuju kantin sedangkan dahlia berbelok ke arah mushola.

"kamu peserta magang kan? Mana yang lainnya?" ternyata dahlia bertemu dengan pak roy di mushola "mereka lagi ke kantin pak, maaf pak saya langsung masuk dulu" pamit dahlia karena takut kehabisan jam istirahatnya kalau harus mengobrol. "Menarik.." gumam pak roy yang memperhatikan dahlia dari belakang dan ikut masuk untuk mengambil air wudhu. "boleh saya jadi imamnya?" tawar Roy saat melihat dahlia sudah mengenakan mukenahnya. "Silahkan pak" jawab dahlia mempersilahkan roy memimpin sholatnya.

"Maaf pak saya permisi duluan mau ke kantin" dahlia pamit undur diri dan pergi menuju kantin. Roy menganggukan kepala ke arah dahlia, "ya allah ijinkan hamba menjadi imamnya kelak" doa roy dalam hati, roy menaruh hati pada dahlia sejak awal melihat peserta magang.

KMK 02

"lia sini.." susan melambaikan tangannya saat melihat dahlia masuk ke kantin dan mencari teman temannya, "Nih gue pesankan soto biar seger" susan menggeser mangkok soto kehadapanku "makasih ya, kalian belum pada makan juga?" tanyaku heran karena makanan yang tersaji masih utuh semua "kantin lagi ramai jadi pesanannya juga baru di antarkan" jawab kevin yang sudah siap makan, kami semua menikmati hidangan hingga tak tersisa.

"langsung balik ke aula yuk takut telat nanti nilai kita jadi taruhannya" kevin memimpin kami untuk segera menuju aula pertemuan. Saat masuk ke dalam aula kami langsung mempersiapkan catatan untuk mempermudah kami merangkup informasi yang kami butuhkan dari perusahaan. "Selamat siang semuanya, saya harap semua peserta sudah hadir si dalam aula, sekarang kita mulai saja" pak roy dan pak frans membagikan berkas untuk kami pelajari.

" berkas ini bisa kalian rangkum di dalam laporan kalian nanti jadi saya harap tidak ada pertanyaan dikemudian hari, mulai besok kalian sudah ditempatkan ke divisi pilihan kalian jadi saya harap kalian datang yang pagi dan jangan sampai telat, saya akhiri sampai disini kalian bisa langsung pulang".

"lia lu mau langsung pulang atau mau mampir ke suatu tempat dulu?" tanya susan saat mereka menuju mobil "langsung pulang aja,gue mau rebahan dirumah" dahlia membuka pintu mobil dan duduk disebelah susan yang akan melajukan mobilnya. "ok deh besti, besok bareng gue aja ya berangkatnya, kalau datang sendiri masih agak takut haa....haa...haa..." "oke deh lagian motorku masih di servis" jawab dahlia. Setibanya dirumah dahlia langsung menuju dapur untuk masak makan malam, dahlia sudah sangat trampil dengan masak memasak karena sejak smp ibunya sudah mengajari ilmu masak dan membuat kue.

"Sepi banget rumah ini, gak ada ibu rasanya hampa huffttt...bu.. dahlia kangen" dahlia memandangi setiap sudut rumah sambil makan masakannya sendiri. "magang 3 bulan terus nyusun skripsi, dahlia ayo semangat" gumam dahlia usai makan malam dan segera merapikan meja makan. "sekarang waktunya istirahat biar besok bisa bangun lebih awal"

"Pagi besti..langsung berangkat aja yuk" ajak susan saat melihat dahlia keluar dari pagar rumahnya. "semoga aja seniornya ramah ya san, biar betah selama magang nanti" dahlia memegang dadanya yang merasa deg..degan "semoga aja ya li, gue juga takutnya nanti tertindas selama magang mana lumayan lama masa magangnya"

"semangat... Haa...haa...haa..." dahlia dan susan kompak saling menyemangati. "san mulai besok gue berangkat sendiri aja ya motor gue dah kelar nanti sore di antar sama bang somat ke rumah" ucap dahlia agar susan gak perlu repot lagi kalau harus mampir kerumah dahlia.

"haii..kalian udah sampai dari tadi?" seru susan saat bertemu dengan peserta magang lainnya "enggak, kami juga baru sampai semua" jawab silsi. "hei..kalian semua disuruh kumpul dulu di ruang tunggu" kevin datang mengajak kami semua keruang tunggu.

"Pagi semuanya, menurut data yang saya pegang ada 3 divisi yang akan kalian tempati, silvi, desi dan susan di divisi marketing, lisa dan kevin di divisi keuangan sedangkan dahlia di divisi personalia, pak frans tolong di arahkan menuju divisi masing masing, dahlia ikut saya" dahlia mengikuti pak roy menuju divisi personalia. "Minta waktunya sebentar, perkenalkan ini dahlia peserta magang yang akan bergabung dengan tim kita, mohon bantuan dan bimbingannya" pak roy memperkenalkan dahlia kepada timnya "Dahlia selamat bergabung dengan tim personalia, kalau butuh sesuatu bisa langsung keruangan saya" setelah kepergian pak roy dahlia mulai berbaur dengan tim personalia yang sudah menjadi rekan kerjanya selama 3 bulan kedepan.

Akhirnya jam istirahat tiba, dahlia mencari ruangannya susan dan yang lainnya " san ke kantin yuk, isi baterai dulu" ajak dahlia saat bertemu dengan susan "lu duluan aja li nih kerjaan gue masih numpuk mau ada launching soalnya, gue nitip roti aja ya" "ya udah deh gue ke kantin duluan ya" dahlia langsung menuju kantin seorang diri. "boleh gue gabung? Yang lain pada sibuk soalnya" kevin datang dengan membawa makan siangnya "duduk aja kali vin, iya susan juga lagi sibuk nih aja nitip dibelikan roti" jawab dahlia dengan menunjukan sekantong plastik yang berisi aneka roti. "gak nyangka ya hari pertama magang sudah sibuk semua, gue juga pusing ngelihatin angka berjejer" ucap kevin dengan wajah lelahnya. "kalau di tempat gue masih aman belum sesibuk kalian" sahut dahlia yang menyeruput es tehnya.

"vin gue balik duluan ya mau ke mushola dulu soalnya, gue nitip ini ya kasikan ke susan takutnya dia kelamaan nungguin entar pingsan lagi, makasih ya" ucap dahlia menepuk bahu kevin dan berlalu menuju mushola.

"baru mau sholat lia?" pak roy yang hendak keluar dari mushola berpapasan dengan dahlia "iya pak tadi ke kantin dulu, permisi pak saya kedalam dulu" pamit dahlia saat akan melaksanakan sholat. "oh iya silahkan" sahut pak roy yang memberi jalan agar dahlia bisa masuk.

Sore harinya susan nelpon dahlia "li maaf ya hari ini gue gak bisa nganterin pulang soalnya gue lagi di luar kantor gak tau pulangnya jam berapa" " iya gak papa san, gampang nanti biar gue ngojek aja" jawab dahlia yang sudah bersiap pulang. Dahlia jalan menuju halte niatnya akan memesan ojek lewat aplikasi "yah kok malah hujan gini mana deres lagi, nunggu redah aja deh baru pesan ojek" gumam dahlia sambil memasukan kembali hpnya kedalam tas dan memandang ke langit.

Tin...tin... Sebuah mobil berhenti di depan dahlia " dahlia ayo masuk biar saya antar pulang" pak roy membuka jendela dan meminta dahlia untuk masuk ke dalam mobilnya, tadinya dahlia akan menolak namun pak roy memaksa dahlia naik "maaf pak kalau ngerepotin" dahlia merasa tak enak hati karena sudah merepoti atasannya di saat hujan.

inilah awal hubungan dahlia dengan roy atasannya ditempat magang, berawal dari tumpangan saat hujan, hingga berlanjut komunikasi lewat telpon sepulang kerja. perhatian roy kepada dahlia membuat dahlia jatuh hati kepada roy, hingga akhirnya roy mengungkapkan isi hatinya tepat dihari terakhir dahlia magang di perusahaan. sepulang kerja seperti biasa dahlia dan roy pulang bersama "Dahlia berhubung kamu sudah selesai magang dan sudah gak ada hubungan lagi dengan perusahaan, hari ini mas mau mengungkapkan perasaan mas yang sudah mas tahan selama 3 bulan ini, dahlia maukah kamu menerima perasaan mas dan menikah dengan mas?" roy mengeluarkan kotak perhiasan yang berisi cincin guna melamar pujaan hati "tapi.. Aku kan masih kuliah mas" jawab dahlia ragu "kita menikah saat kamu lulus nanti, gimana?" ucap roy "aku bersedia mas" jawab dahli mengulurkan tangannya ke arah roy dan roy dengan wajah senang memasangkan cincin ke jari manis dahlia.

KMK 03

"Makasih ya mas sudah ngantar ke kampus" aku turun dari mobil mas roy dan melambaikan tangan saat mas roy melajukan mobilnya. "cie..yang udah jadian, traktiran napa" susan datang menghampiri sambil merangkul pundakku dengan senyum menggoda "nanti aja sekarang gue mau bimbingan dulu kemarin udah janjian dengan dosen" aku menarik lengan susan menuju ruang dosen.

"cieee....yang udah pengen cepet lulus, jadi nih langsung nikah setelah wisuda nanti? Gak pengen kerja dulu?" tanya susan menyenggol pundakku berulang ulang "pengennya sih sebelum nikah udah dapat kerja terus tetap kerja walau udah nikah tapi lihat entar aja deh, tunggu sini gue bimbingan dulu" kutinggalkan susan dibangku depan ruang dosen.

"wih keren banget sih lu ngajukan langsung 3 bab revisinya cuma dikit gini, mana langsung acc" susan mengacungkan jempolnya setelah melihat laporanku. "lu kapan mau ngajukan?gak pengen cepet kelar apa?biar wisuda bareng san" tanyaku karena yang kutahu susan belum ngajukan judul skripsinya dan belum nentukan dosen pembimbingnya "santai aja dulu li, gue masih betah jadi mahasiswi, puyeng kalau langsung ngajukan skripsi" jawab susan santai "yah berati kita gak wisuda bareng dong?" ungkapku kecewa "tenang gue bakal nemeni lu saat ujian dan wisuda nanti" ucap susan menepuk dadanya. "yuk waktunya lu traktir gue" ajak susan menuju kantin kampus.

"li lu dapat salam dari kevin, dia gak percaya kalau lu jadian sama pak roy, doi sepertinya ada rasa sama lu" ucap susan seraya duduk dikantin setelah memesan makan tadi "sotoy.. Ngasi salam malah dibilang suka, ngadi-ngadi emang lu ya" ucapku geleng geleng, gak mungkin banget kevin naksir lah jarang ketemu gimana bisa naksir. "loh dikasi info malah gak percaya sih" "dah nih makan" ku sumpal mulut susan dengan kerupuk udang. "yang ada tuh pak frans yang naksir sama lu, mas roy yang bilang" timpalku memberi info yang akurat dari sumber terpecaya. "masak sih li? Kan jadi berbunga bunga hati neng kalau disukai pak frans,secara nih pak frans kan ganteng, bodynya bagus, tinggi,baik dan tidak sombong, gemar menabung haa....haa...haa...." kan susan jadi senyum senyum sendiri, wajahnya merona lagi "sadar woy.." kugetok kepalanya dengan sendok. "sakit dahlia, kan jadi buyar khayalanku sama ayang bieb" ucap susan dengan senyumnya yang lebay. "ihhh...geli sendiri deh lihat lu gini" sahutku bergidik ngeri.

"halo.. Iya mas ini masih dikantin sama susan, ok aku tunggu di depan ya" kututup panggilan dari mas roy "san mas roy dalam perjalanan kesini, gue duluan ya" aku hendak pergi menuju pintu gerbang kampus "eittss..enak aja main ngacir barengan napa gue juga mau pulang kali, gara gara ayangnya lupa ama sohibnya" ucap susan cemberut pipinya jadi seperti bakpao haa...haa..haa...akhirnya kami keluar bersama menuju gerbang susan langsung menuju mobilnya sedangkan aku langsung naik kemobil mas roy menuju rumahku.

**

**

"Alhamdulillah san akhirnya gue lulus, bulan depan wisuda" kupeluk susan yang datang menemani ujian skripsiku, kami tertawa dan menangis haru bersama "selamat ya li, akhirnya impian lu yang lulus lebih cepat gue ikut bangga sama lu" ucap susan tersenyum bangga "makasih ya san semua juga atas dukungan lu selama ini".

" ayang beib gak nemeni lu ujian?" tanya susan heran "kan masih ngantor san gak enak kalau harus ijin cuma buat nemeni gue ujian, dia udah cuti saat gue wisuda nanti, tadi juga sebelum ujian mas roy udah ngasi semangat lewat telpon" ucapku dengan menunjukan hp ke arah susan. "terus sekarang lu mau kemana?" tanya susan "langsung pulang aja san, pengen rebahan dirumah badan capek semua" jawabku yang sudah lelah seharian dikampus. "kalau gitu gue juga balik aja, mau gue antar?" tawar susan "gue bawa motor tadi, jadi gue pulang sendiri aja ya, sampai jumpa besti" ucapku melambaikan tangan ke susan yang sudah berada dimobilnya.

"iya mas, nih baru sampai rumah mau lagsung istirahat dulu. Alhamdulillah lulus mas bulan depan bisa langsung wisuda" ucapku saat menerima panggilan telpon dari mas roy "soal itu dibahas setelah aku wisuda ya mas" mas roy bertanya tentang kelanjutan hubungan kami kedepannya sejujurnya aku juga belum siap kalau langsung nikah setelah wisuda, aku juga belum dekat dengan keluarganya yang aku tahu dia memiliki adek yang bekerja sebagai tentara dan seorang ibu namun mas roy belum memperkenalkan aku dengan keluarganya.

"semoga aja keluarga mas roy bisa nerima aku yang sudah gak punya orang tua lagi" gumamku menatap langit kamar, berharap setelah nikah bisa hidup lebih baik lagi karena memiliki seseorang yang akan menjaga dan melindungiku, memberikan cinta dan kasih sayangnya dengan tulus. "andai masih ada ibu dan ayah mungkin mereka bisa ngasi pendapat soal pernikahan, kalau sekarang gak da yang bisa ku ajak diskusi" kupejamkan mata berharap besok akan lebih baik lagi.

"Apa mas?! Ibunya mas ngajak ketemu?" aih..mas roy ternyata beneran serius ngajak nikah cepet " ta..pi..mas aku belum siap, bisa kita ketemuan mas, kita bahas dulu sebelum ketemu keluarga mas ya, aku tunggu dirumah" 1 jam kemudian mas roy datang kerumah "duduk dulu mas, sebentar ya aku ambilkan minuman dingin" segera aku menuju dapur mengambil minuman buat mas roy dan langsung kembali keruang tamu. "nih mas diminum dulu" kuserahkan minuman ke arah mas roy "jadi gimana lia? Ibu hanya mau kenal sama kamu, ibu gak percaya waktu aku bilang sudah punya calon istri, ibu mau jodohkan mas sama anak teman ibu, mas nolak dan bilang kalau sudah punya calon tapi ibu gak percaya dan langsung minta ketemu sama kamu, gimana? mau ya lia" mohon mas alex "iya deh mas, kalau ibu gak setuju gimana mas?" tanyaku khawatir akan penolakan dari calon mertua "ibu pasti setuju karena ibu pengen mas segera nikah alasannya pengen cepet gendong cucu, umur mas juga sudah gak muda lagi, sedangkan mas hanya ingin menikah denganmu" mas alex menjelaskan kronologis kenapa ingin segera menikah dalam waktu dekat ini. Dalam kebimbangan akhirnya aku menyetujui menikah setelah wisuda " sementara hanya ketemu ibu aja kan mas? Gak lebih kan?" tanyaku gelisah "iya, masalah pernikahan kita bahas setelah kamu wisuda, mas janji walau ibu gak setuju dengan hubungan kita mas akan tetap menikah sama kamu" mas alex menggenggam tanganku berharap hubungan kami berjalan sesuai dengan yang kami harapkan, aku tersenyum dan menganggukan kepala tanda jika aku menyetujui keputusannya. Semoga semua berjalan lancar aamiinn doaku dalam hati.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!