"Apa yang baru saja kamu masukkan kedalam sana?"tanya seorang pemuda membuat seorang wanita terkejut dan mulai merasa ketakutan
"Tu-tuan,aa-anda sudah tiba tapi menga--"
Wanita itu tidak bisa melanjutkan kalimatnya saat pemuda tadi berjalan mendekatinya dan merebut sebuah botol dari tangannya
"Apa ini?"tanya pemuda itu namun tidak mendapat balasan apapun
"KATAKAN APA INI!!"teriak nya emosi saat mendapati ART nya hanya terdiam menunduk ketakutan
"Itu hanya sebuah obat biasa agar nyonya bi-bisa"
"Obat biasa katamu?"tanya pemuda itu sebut saja namanya Jaehyun
"Kamu ingin membuat istri saya sakit hari demi hari karna mengkomsumsi obat bodoh mu ini?!!"
"Saya membayarmu sebab saya ingin kamu menjaga nya!saya bayar kamu mahal sebab saya mau kamu mengurusnya!!tapi apa apaan ini!!"kesal Jaehyun
"Tuan to-tolong maafkan saya,saya benar benar tidak bermaksud"cicit asisten itu
"Lima bulan bi!!lima bulan saya kasi kepercayaan dan ternyata selama itu bibi ternyata buat jahat sama istri saya?"
"Jangan karna mentang mentang dia gak bisa buat banyak sekarang bibi cari kesempatan buat celakain dia.Istri saya salah apa sama bibi?"tanya Jaehyun lagi tak habis fikir
Asisten bernama Reren itu bersujud dan terus meminta maaf dengan tangisannya.
Hanya saja Jaehyun tampaknya tidak perduli akan air mata asisten yang tidak tau diri itu
"Saya hanya kesal tuan hiksss"tangis Reren
"Kesal?kapan istri saya buat kamu kesal"
"Saya kesal sebab nyonya tidak pernah menerima tuan hikss saya benar benar kesal sebab nyonya selalu merasa seolah olah tidak memiliki seorang suami.Hiks saya memiliki niat untuk merusaknya sebab saya hikss saya gak mau liat tuan menderita. Tuan begitu baik pada saya hikss"jelas Reren membuat Jaehyun terdiam mendengar kalimat tersebut
"..."
"Saya hanya merasa kesal tuan hikss tolong maafkan saya,saya memberikannya obat itu sudah selama satu bulan"jelas Reren
"Sadar dong bi!!yang menderita itu Kanza!!,
yang sakit itu Kanza!!bukan saya!!"kesal Jaehyun mendengar kalimat asistennya itu
"Hiksss hiksss"
"Tutup semua jalan keluar,hubungi pihak keamanan dalam 10 menit mereka harus datang dan menangkap manusia tidak tau diri di dalam sini"ujar Jaehyun berbicara lewat telefon sembari menatap Reren dengan tatapan kesal serta jijik
"Siap tuan"ujar seseorang dari balik telefon.Jaehyun mulai memutuskan sambungan telefonnya dan kembali berjalan mendekati Reren yang tampak duduk di atas lantai
"Lima bulan adalah waktu yang lama,kalau misal istri saya kenapa napa sebab obat obatan aneh itu maka tidak segan segan saya mengatakan pada pihak polisi untuk memberikan kamu hukuman berat"ujar Jaehyun dengan wajah yang begitu menakutkan
Reren semakin menangis dengan keringat yang sudah memenuhi wajahnya ia terus berusaha meminta maaf namun nihil Jaehyun terlihat begitu acuh sembari berjalan meninggalkannya.
***
Jaehyun menatap pada Jam yang ada di tangannya terlihat jarumnya menunjukkan pukul 09.20 Jaehyun yang saat itu berada di ruang kerja mulai berdiri dan melepas kancing kemejanya,ia menelan salivanya sedikit khawatir namun ia harus tetap melakukannya sebab tidak mungkin ia kembali memanggil Reren yang mungkin sudah berada di dalam sel
"Fuhh,gak papa sekali aja lagi"ujar nya pelan dan mulai keluar dari ruangannya berjalan ke dapur
Ia mulai bergulat dengan peralatan dapur.
Pagi ini ia mengambil cuti sebab masalah yang tiba tiba tadi. Hanya saja ia sekarang bisa bernafas lega,sudah lama ia merasa ada yang janggal saat ketika ia berada di kantor ia selalu merasa istrinya sedang terancam ternyata memang benar
Jaehyun menggapai ponselnya dan menyimpannya di antara leher dan telinganya sembari ia sedang mengaduk sebuah bumbu yang ada di dalam wajan
"Ada yang bisa saya bantu tuan"
"Datanglah saat jam sudah menunjukkan pukul dua belas pas."ujar Jaehyun masih bisa dengan suara yang begitu dingin bahkan saat sedang memasak
"Apa ada yang terjadi pada istrimu?"tanya seorang gadis dari ujung sana
"Aku ingin kamu memeriksa keadaannya"
"Memng nya apa yang terjadi"
"Aku paling gak suka seseorang banyak bicara di dalam telefon.Tidak bisakah kamu langsung datang jika ku minta?"
"Nanti juga kamu tau apa yang terjadi."ujar Jaehyun memutuskan sambungan telefonnya
"Yaishhh shibal,kalau aja kamu bukan orang besar bisa aja aku nolak!dan kalau aja bukan menyangkut gadis malang itu aku juga bisa saja menolak"
"Akhh!!gini amat jadi dokter pribadi seorang presider"rengek seorang gadis yang tadi di hubungi oleh Jaehyun. Sebut saja namanya Min-ji
***
Kini Jaehyun berdiri di depan sebuah kamar ia semakin merasa sedikit canggung serta khawatir akan terjadi masalah jika ia sudah membuka pintu kamar tersebut
Dengan pelan Jaehyun mendorong pintu itu hingga terbuka setengah
"Bibi Reren,tidak biasanya kamu telat"ujar seorang gadis di dalam sana.Hal itu membuat Jaehyun tersenyum tipis sangat jarang ia mendengar suara istrinya sendiri. Jaehyun menutup matanya erat
Ia merasa bimbang antara ingin terus berjalan masuk atau kembali mundur
Dengan tekad yang kuat Jaehyun mulai berjalan masuk kedalam kamar istrinya.
Ia terpatung saat mendapati istrinya yang sedang sisiran di depan meja rias nya
"Maaf"ujar Jaehyun pelan membuat gadis itu tersentak dan langsung membalikkan badannya
"..."Gadis itu sedikit menjauhkan kursi rodanya terlihat jelas wajahnya memperlihatkan rasa takut yang besar
"Aku memasaknya untukmu sebab bi Reren sudah tidak bekerja di sin--"
Prangg
Jaehyun sedikit meringis saat di mana gadis di hadapannya melemparkan sebuah barang dan mengenai tulang keringnya
"Kanza aku gak ber"
"PERGI!!PERGIII!!"Teriak Kanza ketakutan
"Kanza tenanglah aku gak bakalan apa apain kamu please"pinta Jaehyun
Prangg
Prangg
Kanza yang tampaknya sudah mulai tidak bisa di kendalikan membuat Jaehyun sedikit kesal dengan gerakan cepat ia menyimpan nampan yang tadi ia bawa di atas tempat tidur.Ia mulai berjalan mendekati istrinya yang sedang mengamuk
"Pergiiiii ku mohon pergii ehhehh hiksss hikss PERGIII!!"panik Kanza mulai menangis
"Kanza dengarkan aku,"pinta Jaehyun menangkup wajah istrinya yang sedang menangis ketakutan itu
"Nggaaaakkhh hiksss hiksss aku gak mau hiksss lepaskan!!"tangis Kanza keras terus menjauhkan tubuh Jaehyun
"AKU BILANG PERGI YA PERGII!!"teriak
Kanza dengan kasar mendorong tubuh suaminya sendiri
Jaehyun bernafas sangat berat ia mulai mundur beberapa langkah dan akhirnya keluar dari kamar itu
Di balik pintu Jaehyun bisa mendengar suara tangis istrinya yang semakin keras bahkan suara benda benda yang berjatuhan. Hal itu membuat Jaehyun menunduk merasa bersalah ia menintikkan air matanya
"Lima bulan aku berusaha Za',sulit buat aku bertahan tapi sampai sekarang gak ada perubahan"cicit Jaehyun menintikkan air matanya
"Kalau dulu aku terlalu lamban,terlalu lembut sama kamu maka mulai detik ini aku gak bakalan se lembut dulu"lanjutnya mengusap air matanya
Jong-Jaehyun Gerindra adalah pemuda berusia 25thn yang menikah di lima bulan yang lalu. Pernikahan yang saat itu tidak ia publish menjadi perbincangan seluruh warga negara Korea yah Jaehyun menikahi seorang gadis bernama Kanza gadis itu juga sudah menjadi bahan perbincangan sebab menikahi seorang presider dalam keadaan duduk di kursi roda dan dengan mata yang tertutup.Bagi Jaehyun itu bukanlah apa apa sebab ia menikahi Kanza itu karna ia memiliki keinginan atau alasan tersendiri untuk itu.
Jam menunjukkan pukul 12.30
Jaehyun menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur ia terdiam sejenak menatap langit langit kamarnya
Tokk tokk
Seseorang mengetuk pintu kamarnya membuat Jaehyun mulai kembali berdiri dari tidurnya dan segera berjalan ke arah pintu kamarnya
Saat pintu sudah terbuka telihat jelas
Min-ji terbelalak dan segera menutup matanya sebab keadaan baju Jaehyun sedang tidak baik baik saja
"Jangan lebay bisa gak?"tanya Jaehyun membuat Min-ji dengan pelan menurunkan tangannya
"Ke-keadaan Kanza se-sed"
"can't you speak?"(apakah kamu tidak bisa berbicara)tanya Jaehyun
"Ekhemm,bisakah kamu memperbaiki baju mu terlebih dahulu?"cicit Min-ji merasa takut
Brakk
Jaehyun menutup pintu cukup keras membuat Min-ji tersentak kaget ia benar benar tidak bisa menebak presider aneh itu
"Shibal saekkiya"ujar Min-ji pelan sembari terus menunggu di depan pintu kamar Jaehyun
Saat keluar Min-ji kembali semakin terdiam saat ia mendapati Jaehyun yang sudah menggunakan kemeja dan jas yang terlihat begitu rapi
"..."
"Sekarang apa?"tanya Jaehyun
"Apakah sebelumnya istrimu mengkomsumsi obat obatan" tanya Min-ji
"Pembantu tidak tau diri itu memberikan obat setiap kali ia membuatkan minuman untuk Kanza"balas Jaehyun
"!!owhh benarkah!"shok Min-ji
"Aku benci berbicara pada orang yang terlalu berlebihan. Katakan apa masalahnya"ujar Jaehyun dengan nada yang begitu sangat dingin
"Fuhh,dari hasil pemeriksaan istrimu mengkomsumsi obat secara berlebihan.
Obat itu sebenarnya memiliki efek penyembuhan hanya saja istrimu meminumnya hampir setiap hari tanpa adanya sakit apa apa dalam dirinya."
"Itu menyebabkan sebagian dari hati Kanza cedera. Jika terus menerus meminum obat yang mengandung HEPATOTOKSIK maka hati nya lambat laun akan semakin rusak dan akhirnya mengancam nyawa istrimu"jelas Min-ji membuat Jaehyun yang mendengarnya menggepalkan tangannya erat
Lima tahun sudah ia menjabat sebagai seorang Presider dan sampai saat ini ia tidak pernah memiliki seseorang yang sangat berani padanya kecuali seseorang yang sering mengiriminya foto blur secara misterius tanpa ada motif apapun.Namun saat melihat perlakuan Reren yang hampir membunuh istrinya adalah hal yang sangat mengejutkan untuk Jaehyun sebab Reren melakukannya tepat di dekatnnya.
"Kusarankan padamu untuk tidak memilih ART yang semb"
"Aku tidak membutuhkan saran dari siapapun. Lagipula tanpa kamu kasi tau aku juga udah tau Min-ji"ujar Jaehyun berlalu pergi meninggalkan Min-ji seorang diri.
"Saekkiya"gumam Min-ji
***
Di sebuah kamar tampak seorang gadis duduk bersama dengan seorang wanita juga seorang pria
"Hiksss Kanza benciii hikss hiksss"tangis gadis itu
"Sudah nakk sedari tadi kamu menangis bukankah itu melelahkan?"tanya Wanita itu yang bukan lain adalah ibu dari Kanza sebut saja namanya Zoya
"Jangan larang dia,biarkan dia menangis sampai dia benar benar ingin berhenti dengan sendiri nya"ujar seorang pria selaku ayah dari Kanza sebut saja namanya Eun-woo
"Kenapa dia harus membuat bi Reren berhenti!apakah itu akal akalan agar bisa mengusikku?!"tanya Kanza membuat Eun-woo dan Zoya saling menantap kebingungan
"Reren berhenti?tapi apa masalahnya?"
Bisik Zoya pada suaminya
"Fuhh,berhenti atau tidak pasti Jaehyun memiliki alasan yang jelas kenapa ia memberhentikan Reren.Jangan menyalahkannya seolah olah dia lahh yang memng sengaja melakukan itu Kanza"balas Eun-Woo terus berusaha menjelaskan pada putrinya
"Anak ibu gak pernah nangis selama ini"
Ujar Zoya menyisipkan anak rambut Kanza di balik telinganya
"Kanza dari dulu gak pernah mau nikah!
Kalau misal ibu gak mau liat Kanza gini,please!buatkan surat perceraian untukku hikss"
"Nak jangan sembarangan mengatakan kalimat itu.Jaehyun adalah sosok pemuda yang susah untuk di cari"ujar Eun-woo menenangkan putrinya
"Saat ini banyak yang mencari seorang istri yang bisa mengurusi suaminya,tapi Jaehyun tidak.Seolah olah dia tidak perduli akan rasa kasih sayang seorang istri pada dasarnya"
"Jauh dari dalam hatinya pasti ia menginginkan perasaan yang sama seperti orang menikah pada umumnya.Hanya saja ia menahan diri dan berusaha membuat Kanza sembuh"jelas Eun-woo terus berusaha membuat putrinya faham akan pentingnya Jaehyun dalam hidupnya
"Aku gak perduli yahh!!mau dia sebaik apapun. Dari dulu Kanza gak mau nikah, kenapa ibu sama Ayah maksa Kanza untuk nikah sama orang asing hikss hiksss"tangis gadis itu
Tingg tingg
Zoya bernafas berat saat mendapati pesan dari Jaehyun yang meminta dirinya untuk keluar sebentar
"Ibu keluar bentar yahh"ujar Zoya berdiri dari duduknya
Zoya terdiam saat mendapati Jaehyun yang sudah berpakaian rapi.Menantunya terlihat sangat tampan saat sudah dalam keadaan seperti itu beruntungnya Putrinya sebab bisa mendapatkan suami seperti Jaehyun hanya saja,tampaknya Jaehyun yang sulit menemukan titik ternyaman dalam rumah tangganya dikarnakan Kanza dalam seperti itu.
"Apa yang buat kamu memanggil ibu nak?"Tanya Zoya
"Bagaimana keadaan Kanza?"tanya Jaehyun
"Saat ini dia masih menangis,tapi sudah tidak sekeras tadi."jelas Zoya
"Emm,apa Jaehyun bisa bertanya sedikit bu?"cicit Jaehyun
"Perdana Mentri muda yang ibu kenal sangatlah tegas tampan dan berwibawa. Ibu tidak menyangka jika presider itu bisa terlihat memohon saat meminta bantuan" senyum Zoya mengelus pundak menantunya
"Katakan apa yang ingin kamu tanyakan nak"lanjut Zoya
"Jam sarapan,makan siang dan makan malam Kanza biasanya tok pukul berapa?"
Tanya Jaehyun membuat Zoya nampak kebingungan
"Maksud kamu mengatakan itu apa?bukankah ada Reren yang bisa men"
"Dia sudah tidak bekerja.Aku mengirimnya ke sel"balas Jaehyun membuat Zoya terbelalak
"!!tapi kenapa nak?"
"Dia berusaha merusak istriku. Dengan memberinya obat yang seharusnya ia tak minum"jelas Jaehyun.mendengar itu Zoya menutup mulutnya tak percaya sebab yang ia tau Reren sangatlah baik pada Jaehyun kenapa wanita itu malah berbuat jahat pada putrinya
"Mulai detik ini gak ada lagi yang namanya ART.Jika mengurus Kanza bisa aku yang melakukannya kenapa harus sewa orang yang kemungkinan bisa saja melukai istriku saat aku sedang tidak di rumah" lanjut Jaehyun membuat Zoya menintikkan air matanya
Ia tidak pernah berfikir putrinya selemah itu sampai tidak bisa menghindari hal seperti itu. Dengan pelan Jaehyun mengusap air mata mertuanya
"Jangan menangis,Kanza akan semakin sedih jika melihat ini. Keadaanya baik baik kok hanya saja hatinya sedikit mengalami cedera"ujar Jaehyun tersenyum membuat Zoya mengangguk ia percaya sepenuhnya pada pemuda di hadapannya
"Pernikahan itu aku mengucapkan sumpah bu,jika kelak aku akan menjaga putrimu dengan baik. Selama ada Jaehyun,Kanza gak bakalan kenapa napa."lanjut Jaehyun
___***___
Ini adalah cerita dan aku tayangin Perdana di apk ini.Mungkin Sampai sini dulu yahh jangan lupa tinggalkan pesan dan berikan ulasan pada cerita ini mwehehe>.<
"Pernikahan itu aku mengucapkan sumpah bu,jika kelak aku akan menjaga putrimu dengan baik. Selama ada Jaehyun,Kanza gak bakalan kenapa napa"lanjut Jaehyun
"Ibu percaya kamu bisa menjaga putri ibu.
Sarapan nya tepat jam 08.00 dia mandi saat ketika jam menunjukkan 07.00.Jam makan siang Kanza biasanya di jam 12.00 ia tidur sebelum jam tersebut tiba. Sementara itu jam makan malam Kanza biasanya berkisar 19.00 ia mandi biasanya saat jam menunjukkan pukul 18.00."jelas Zoya membuat Jaehyun mengangguk
"Aku faham sekarang"
"Kamu akan memasak untuknya?tidakkah itu akan menganggu pekerjaanmu?jika kamu meminta ibu bisa memasak untuknya"ujar Zoya
"Sudah tugas aku untuk mengurusnya bu.
Pekerjaan bisa belakangan"senyum Jaehyun
Malam hari kemudian
Jaehyun yang terlihat menatap jam di dinding ruangannya ia terus mengetuk ngetukkan jari jemarinya sembari sesekali menatap pada laptop yang ada di hadapannya
Took
Took
"Permisi"ujar seseorang dari luar pintu ruangan Jaehyun
"Masuk lah"
"Pak di perkirakan jam 20.00 meneger dari perusahan Priangsa akan tiba"ujar sosok itu yang bukan lain adalah Sekretaris Jaehyun sebut saja namanya Daffa
"Fuhhh"Jaehyun nampak begitu bernafas berat membuat Daffa merasa kebingungan
"Apa ada kendala pak?"tanya Daffa sementara Jaehyun terlihat kembali menatap jam dindingnya dan mulai berdiri
Sembari menggapai jasnya
"Masih ada beberapa waktu.Jika semisal mereka sudah datang dan saya belum tiba katakan pada mereka meeting hari ini di undur untuk hari esok"ujar Jaehyun
"Ta-tapi tuan"cicit Daffa masih dalam keadaan bingung
"Di meeting kali ini siapa yang berkuasa?"
Tanya Jaehyun
"Meeting atau pertemuan apapun itu selalu anda yang teratas"jawab Daffa pasrah
"Jika tidak ingin menunggu mereka bisa membatalkan nya.Lagi pula aku sama sekali tidak mengalami rugi sama sekali"balas Jaehyun tampak acuh
"Saya akan berusaha datang lebih cepat jika masakan saya segera selesai"lanjut nya lalu keluar dari ruangan meninggalkan Daffa seorang diri
"Memasak?"gumam Daffa merasa semakin kebingungan
"Sejak kapan Mr.Jaehyun sibuk dengan masak memasak?apakah itu wajar untuk seorang Presider"cicit Daffa mengacak rambutnya.
Dua minggu berlalu
Memasak sudah menjadi kebiasaan Jaehyun.Ia senang sebab Kanza menghabiskan semua makanan yang dirinya buat
Ia bahkan tidak bisa merasakan kelelahan sama sekali di sebabkan ia terlalu bersemangat untuk membuat istrinya merasa aman dan tenang
Sampai pada saat nya Jaehyun dapat merasakan energinya yang menurun drastis.Ia mengambil cuti untuk beristirahat sejenak hal yang seharusnya ia dapatkan adalah di jaga oleh istrinya seperti pasangan pada umumnya
Hanya saja Jaehyun hanya tersenyum pahit mengingat bagaimana sepertinya ia mustahil untuk mendapatkan hal itu
Pagi itu terlihat Kanza membuka matanya perlahan menatap jam yang ada di atas nakasnya ternyata sudah menunjukkan pukul 07.00.
Dengan segera ia bangun dari tidurnya dan menggapai kursi roda yang berada tepat di sampingnya.
Ia mulai naik ke atas sana dan menyalakan remote nya untuk berjalan masuk kedalam kamar mandi untuk melakukan rutinitas nya setiap pagi
Pernikahan yang mendekati satu tahun namun ia tidak pernah berkomunikasi dengan baik pada suaminya.
Kanza menggunakan kamar sebagai rumah pribadinya ia hanya akan keluar jika butuh.Bukan karna ia tidak tau kalau sudah menikah tapi karna memng ia tidak ingin mengingat apapun yang menyangkut pemuda yang ia anggap asing.
Gadis itu bahkan tau selama ini Jaehyun berusaha membuat dia sembuh hanya saja ia memilih untuk menutup mata pada semua hal yang ia anggap sangat mustahil itu.
Saat keluar dari kamar mandi Kanza menatap pada tempat tidur yang tampak tidak ada apa apa di atas sana.Biasanya ia akan melihat sarapan kesukaannya di sana lantas mengapa hari ini tidak ada
"Apakah hari ini dia masuk cepat"gumam Kanza terlihat acuh sembari berjalan masuk keruang ganti
Cukup lama ia berada di dalam sana sampai pada akhirnya ia akan keluar tepat saat ketika sebuah gelas terjatuh dan pecah di dekat tempat tidurnya.
Bukan tanpa alasan gelas itu jatuh sebab dengan jelas Kanza dapat melihat seorang pemuda di sana. Hal itu,tentu membuat Kanza mulai berkeringat dingin dan memundurkan kursi rodanya hendak kembali masuk kedalam ruang ganti,
"Ka-kamu udah mandi"gagap Jaehyun
Kanza terus menggeleng kan kepalanya tanda jika ia benar benar tidak ingin melihat Jaehyun di hadapannya
Ia menggapai vas yang ada di sampingnya dan hendak membuangnya ke arah Jaehyun hanya saja vas itu berukuran cukup besar dan tanpa sengaja Kanza menjatuhkannya tepat di bawah kakinya
Vas itu pecah dan melukai kaki Kanza.Hal itu tentu membuat Jaehyun terbelalak dan berlari ke arah sang istri berniat untuk memeriksa keadaannya
Hanya saja Kanza tetap dalam pendiriannya ia tidak mau di dekati apalagi di sentuh oleh seorang pemuda
"Pergii!!aku gak butuh kamu!!pergi!aku gak mau liat muka kamu"teriak Kanza terus mendorong tubuh Jaehyun hal itu membuat Jaehyun emosi dan akhirnya berteriak
"BISA GAK SIH KAMU STOP BERSIKAP KAYAK GINI SAMA AKU!!"Teriak Jaehyun
Mendengar Jaehyun baru kali ini meneriakinya membuat Kanza tersentak dan semakin takut berada di hadapan pemuda itu.Semakin Jaehyun berteriak dan berbicara semakin dalam pula fikiran Kanza pada kejadian di masa lalu yang membuat dirinya mengalami trauma
"Sekali ini aja Za!kamu lagi luka!!mustahil buat aku ninggalin kamu dalam kondisi kayak gini!"kesal Jaehyun menahan kedua tangan Kanza
"Aa-aku takut hiksss ku mohon pergilah aku bisa mengurusnya sendiri hikss aku takut"cicit Kanza semakin merasa ketakutan
Merasa tidak di perdulikan Kanza kembali berteriak"AKU BILANG PERGI YA PERGIIII!!AKU GAK MAU LIAT MUKA KAMU!!"teriaknya
"GAK!!SAMPAI KAPANPUN AKU GAK BAKALAN PERGI!SEKALIPUN KAMU YANG NYURUH AKU,SEKALIPUN KAMU NANGIS NANGIS DI HADAPAN AKU!AKU GAK BAKALAN PERGI DARI HADAPAN KAMU"
Teriak Jaehyun ia membutuhkan tenaga yang kuat dan hati yang keras untuk mengeluarkan kalimat kalimat itu
"Ehhhehh ibu hikss hiksss ibu--"Kanza sempat berusaha kembali menggunakan remote kursinya dan berjalan mengambil ponselnya dengan tangan gemetar ia mencari nomor ibunya berharap ibunya segera datang dan menolongnya dari pemuda yang ia anggap jahat itu
"Kanza sadar dong!"desis Jaehyun tak habis fikir pada istrinya yang benar benar terlihat sangat ketakutan seperti melihat seorang penjahat
"Kamu nyuruh aku sadar buat apa!!hahh!!
Buat!!apaaa!"tanya Kanza kembali berteriak
"Sadar kalau aku ngelakuin ini biar kamu bisa sembuh!!"balas Jaehyun terlihat dengan mata yang berkca kaca
"Mustahil!!mustahil hiksss hiksss mustahil ehhehh ibuuu hikss tolong Kanza"tangis Kanza terus menatap ponselnya
Dengan satu gerakan Jaehyun merebut ponsel milik Kanza "Mustahil?kamu bilang mustahil"tanya Jaehyun
"Ehheh hiksss pergii!!aku bilang pergii! hiks.Kembalikan ponselku hikss"tangis gadis itu memohon
"Wajar gak orang yang bisa berdiri malah lebih milih duduk di kursi roda?"tanya Jaehyun
"TERSERAH AKUU!!MAU AKU BUAT APAPUN ITU TERSERAH AKU!!ITU SAMA SEKALI GAK ADA SANGKUT PAUTNYA SAMA KAMU!"
"AKU SUAMI KAMU KANZAA!!AKU BERHAK BUAT TAU SEMUA TENTANG KAMU!!"Balas Jaehyun tak kalah keras
"..."
"Gak ada yang mustahil Za'..yang gak mau berusaha itu kamu.Kamu nutupin diri kayak gini biar apa?biar gak ada lagi yang berani sama kamu gitu?!"tanya Jaehyun
"Obat buat trauma kamu itu diri kamu sendiri Kanza!sadar dong!kalau kamu gini terus gimana cara kamu biar bisa sembuh?!"tanya Jaehyun
"Yang bikin semuanya mustahil itu juga diri kamu sendiri!kalau aja kamu mau buka diri dan berusaha buat sembuh mungkin kamu gak akan sejauh dan separah ini"
"Aku bela belain ngelakuin ini semua biar kamu sembuh Za' kamu istri aku dan aku suami kamu satu hal yang harus kamu tau aku peduli Za'perduli bangat sama kesembuhan kamu"cicit Jaehyun menintikkan air matanya menggapai tangan kecil Kanza sempat gadis itu menolak namun saat ketika punggung jari jemarinya sudah menyentuh sesuatu yang di tunjukkan pada dirinya Kanza nampak terdiam
"Aku lelah,aku butuh kamu buat nyembuhin aku tapi sepertinya itulah yang di namakan mustahil."cicit Jaehyun melepaskan tangan Kanza
Kanza terdiam saat ketika Jaehyun baru saja menunjukkan suhu tubuhnya yang sepertinya sangat tinggi.Suaminya saat ini sedang tidak baik baik saja lebih tepatnya sedang dalam keadaan sakit
"Sampai kapanpun bahkan sampai maut ngejemput aku.Kesembuhan kamu adalah prioritas aku Za"ujar Jaehyun hendak membalikkan tubuhnya dan berjalan pergi namun tiba tiba ia merasakan sebuah tangan kecil yang menahan nya.
Jaehyun kembali menoleh tatapannya mengarah pada lengannya yang terlihat di liliti tangan kecil seorang gadis.Jaehyun beralih menatap pada wajah gadis di hadapannya terlihat gadis itu menintikkan air matanya.Jaehyun tersenyum tipis ia juga ikut menintikkan air mata dengan pelan ia mulai mengusap air mata Kanza
"Is this what is called success?"(Apakah ini yang di namakan keberhasilan)cicit Jaehyun menundukkan kepalanya seolah olah tenaganya semakin habis saat ketika ia kali pertamanya merasakan Kanza memegang tangannya
"I see a belief, so it doesn't matter if I try"(Aku melihat sebuah keyakinan,jadi tidak ada salahnya aku mencoba"cicit Kanza memeluk perut sang suami
Sontak hal itu membuat Jaehyun menangis keras ia tidak pernah sebahagia ini selama hidupnya
Cukup lama pelukan itu berlangsung sampai pada saatnya pelukan itu berakhir saat ketika Jaehyun terjatuh dan tak sadarkan diri.Hal itu tentu membuat Kanza panik setengah mati sebab ia kebingungan harus melakukan apa dalam kondisi seperti itu
___***___
Terlihat Jaehyun terbaring lemah dengan infus yang berada di lengan kanannya.
Di hadapannya berdiri empat orang manusia yaitu mertua juga orang tua Jaehyun.Jika bertanya di mana Kanza tentu saja gadis itu ada di kamarnya. Sebab ia masih belum terlalu bisa berinteraksi dengan baik pada Ayah mertuanya lagipula,ia juga masih sedikit merasa takut saat melihat Jaehyun.
"Tidak mengapa,ia hanya merasa kelelahan kalian jangan terlalu memikirkannya"ujar Jay-woon selaku ayah dari Jaehyun
"Dia kelelahan sebab mengurus putri kami.
Jelas itu membuat kami khawatir tuan"cicit Zoya
"Sudah kewajiban Jaehyun melakukan itu bu,kelelahan adalah hal yang wajar. Tapi ketahuilah kalau pemuda ini selalu memberikan kabar pada kami bahwa ia sangat bahagia bisa mengurus istrinya"
Jelas Kayla selaku ibu dari Jaehyun
Mendengar itu Zoya menintikkan air matanya ia selalu merasa kasihan akan keadaan menantunya yang sama sekali tidak di anggap oleh Kanza.Melihat effort Jaehyun sebagai seorang suami membuat Zoya semakin merasa sedih karna sikap Effort nya tidak bisa di balas apa apa oleh Kanza putrinya.
Kayla yang tau betul perasaan besannya langsung memeluknya berusaha menenangkan wanita itu
"Sebetulnya saya benar benar bingung buu,hikss hikss kalau saja Kanza tidak dalam keadaan seperti itu mungkin Jaehyun tidak akan sesulit ini"cicit Zoya menangis di dekapan besannya sendiri
"Bukan apa apa,jangan menangis seperti ini"senyum Kayla mengelus pundak Zoya
***
Di dalam kamar Kanza nampak duduk di atas kursi rodanya menatap pantulan dirinya di depan cermin
*Gak ada yang mustahil Za'..yang gak mau berusaha itu kamu.Kamu nutupin diri kayak gini biar apa?biar gak ada lagi yang berani sama kamu gitu?!
*Aku bela belain ngelakuin ini semua biar kamu sembuh Za' kamu istri aku dan aku suami kamu satu hal yang harus kamu tau aku peduli Za'perduli bangat sama kesembuhan kamu
*Aku lelah,aku butuh kamu buat nyembuhin aku tapi sepertinya itulah yang di namakan mustahil.
Kalimat kalimat itu terus berputar di telinga Kanza kembali ia menintikkan air mata sebab ia tak bisa berbuat banyak mengingat traumanya selalu saja kambuh saat menatap manik mata Jaehyun bahkan hanya sedetik
Soo-Kanza Libert Woo.Marga yang awalnya ada Woo menjadi Jaehyun sebab mau tak mau ia harus mengikut marga dari suaminya yaitu Soo-Kanza Libert Jaehyun.Ia lahir di negara Irlandia dan besar di negara korea.Gadis cantik yang saat ini menjadi istri dari seorang perdana menteri ia gadis yang memang sangat cantik,tampak dingin dan tertutup sebab di karnakan kejadian masa lalu membuat dirinya harus terus menutup diri dan seakan akan menjadi orang gila saat mendapati pria atau pemuda asing berdiri di hadapannya
"Aku ingin mencoba tapi aku takut"cicit gadis itu mengusap air matanya pelan
***
"Za'..Kanzaa"panggil seorang pemuda dalam keadaan mata tertutup.Jaehyun mengigau dan terus memanggil nama istrinya hal itu membuat orang tuanya merasa tidak tega
"Apa perlu saya membawa Kanza kemari dan"
"Tidak"tahan Kayla pada tangan Zoya
"Why?"
"Jika Kanza kemari takut nanti trauma gadis malang itu kembali kambuh.Dan Jaehyun sangat benci akan hal itu ia tidak ingin melihat istrinya menangis ketakutan saat menatap dirinya"
"Tapi Jaehyun,"cicit Zoya
"Its okay,dia putra yang selalu berhasil membanggakan semua orang,dari ribuan manusia yang mendaftar kan untuk menjadi Presider ia menjadi pilihan terbaik. Ia menjabat sebagai Presider saat usianya 20thn,selama lima tahun ini ia bertahan dan terus menyelesaikan masalah masalah negara entah itu kecil ataupun besar. Sudah saatnya ia berjuang untuk seseorang yang ia cintai yaitu putri kalian."jelas Jay-woon
"..."
"Kita menjalankan pernikahan ini di sebabkan masalah politik.Kita tidak pernah berharap pernikahan ini akan menjadi kebahagiaan terbesar Jaehyun bahkan saat ia menikahi seorang gadis asing yang tK pernah ia kenali sebelumnya"lanjut Jay-woon
"Saya sekeluarga betul betul sangat kagum akan rasa tanggung jawab yang besar dari Jaehyun"senyum Eun-woo
"Untuk itu kami sebagai wali dari Jaehyun ingin mengatakan langsung pada kalian untuk tidak terlalu lembut pada Kanza"ujar Kayla membuat Zoya dan Eun-woo terdiam
"..."
"Sikap lembut kalian lah yang membuat Kanza sulit untuk bangkit dari keterpurukannya.Jika kalian terus bersikap lembut padanya kata mustahil untuk sembuh jelas akan menghiasi gadis itu"
"Sejujurnya ini bukan pesan dari kami,tapi ini pesan langsung dari Jaehyun.Ia ingin mengatakan langsung pada kalian hanya saja ia tidak enak dan menyimpan kalimat itu. Kami memiliki inisiatif untuk memberi tahu kalian jadi mohon pengertiannya"
Lanjut Jay-woon
"...Anak ini"cicit Eun-woo menatap teduh pada sosok Jaehyun yang terbaring lemah di atas brangkar
"Kami akan berusaha"cicit Zoya membuat Kayla dan Jay-Woon tersenyum lega mendengar itu
2 hari berlalu
Jaehyun membuka matanya sebab sinar matahari menganggu dirinya.Dengan pelan ia mulai mengubah posisinya menjadi duduk
"you have got up?"(kamu sudah bangun)
Tanya seseorang membuat Jaehyun langsung menatap sosok pemilih suara yang tampaknya berjalan mendekati dirinya.
"..."Jaehyun terdiam ia tak berniat menjawab apa apa sebab dirinya benar benar shok akan apa yang sekarang berada di hadapannya
"Apa sekarang keadaan kamu baik baik saja?"tanya sosok itu tersenyum manis ke arah Jaehyun
Jaehyun masih tidak tau bagaimana ia menyusun kalimatnya.Bagaimana tidak pandangan pagi yang sudah lama ia impikan akhirnya bisa tercapaj hari ini ia benar benar merasa takut jika semua itu hanya ilusinya sahaja
"Gwenchana?"tanya seorang gadis yang bukan lain adalah Kanza.Gadis itu menangkup wajah Jaehyun dan menciumnya di bagian pipi kanan dan kirinya,sebab terlalu bahagia Jaehyun menintikkan air matanya
"Aa-ada apa kenapa menangis?apakah aku memiliki kesalahan?"tanya Kanza
"Aku tidak berharap ini hanyalah sebuah ilusi"cicit Jaehyun dengan suara yang pelan sembari menintikkan air matanya
"Dan aku tidak berharap kamu memaksaku untuk sembuh"balas Kanza terlihat dengan tatapan yang awalnya sangat welcome tiba tiba menjadi sangat dingin sembari terus berjalan mundur menjauhi Jaehyun
"Memaksa sama hal nya menyiksa
Jong-Jaehyun Gerindra."ujar Kanza sudah berada di luar balkon kamar Jaehyun
"Za??kanza kamu mau apa"panik Jaehyun bersiap untuk berlari
"Jika kamu ingin menyiksaku baiknya aku pergi tanpa harus di siksa"ujar Kanza tersenyum smirk
"NGGAAAKK!!!"Teriak Jaehyun berlari melepas kasar pada infus yang ada di tangannya.
Tepat saat itu ia terbangun dari tidurnya dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya
"I-ini hanyalah sebuah mi-mimpi?"tanya Jaehyun pada dirinya sendiri ia mengusap pelan keringat yang ada di dahinya
"Owhh kamu sudah bangun nak?"tanya Kayla berjalan mendekati putranya
"..."
"Why?kenapa kamu terlihat tidak begitu baik?
Bagaimana keadaanmu apakah sudah lebih baik?"tanya Kayla menyimpan beberapa sarapan khusus untuk Jaehyun
"Jaehyun baru saja mengalami mimpi buruk"cicit Jaehyun membuat Kayla tersenyum
"Itu wajar nak,semenakutkan apa mimpi itu sampai kamu setakut ini"tanya Kayla
Jaehyun tidak membalas apapun ia beralih menatap tangannya yang masih terhiasi dengan selang infus
"Apa Jaehyun sudah bisa melepas ini?" tanya Pemuda itu pada ibunya
"Buka mulutmu dan makan ini"pinta Kayla dan di turuti oleh Jaehyun
"Nyamm nyamm,emm apakah Kanza sudah sarapan?"tanya Jaehyun
"Ibu dan mertuamu memasak bersama di dapur selama dua hari ini.Ibu dan ayah mengurusmu dengan baik begitu juga mertuamu yang mengurus istrimu dengan sangat baik jadi jangan khawatirkan apapun"jelas Kayla
"Begit--"Jaehyun terbelalak saat seseorang berjalan mendekatinya dengan cepat ia merebut piring dari tangan Kayla
"Astaga!kamu bikin ibu kaget Jae!"kesal Kayla
"Aku bisa makan sendiri bu"cicit Jaehyun ia tersenyum kecil menyambut Zoya dan juga Eun-woo ia merasa benar benar aneh jika di tatap oleh mertuanya dalam posisi seperti tadi
"Perasaan tadi kamu enak enak aja tuhh di suap sama ibu kamu kenapa tiba tiba mandrii bangat?"tanya Zoya membuat telinga Jaehyun memerah
"Ibu bisa saja"senyum Jaehyun canggung
"Bagaimana perasaanmu sekarang?apa sudah lebih baik?"tanya Eun-woo
"Sudah sangat baik Ayah"balas Jaehyun
Tingg
Tingg
Tingg
Jaehyun terbelalak melihat semua notifikasi yang ada di dalam ponselnya selain dari perusahaan, kontor bahkan ia juga mendapat pesan dari para pejabat pejabat tinggi.
"Ja-jaehyun ada pesta undangan makan malam dengan bpk.presiden"cicit Jaehyun
"Apa itu mendadak bisakah itu di undur untuk besok atau hari kedepannya"tanya Kayla
"Kayla,kamu berbicara tanpa memikirkan konsekuensinya. Tidakkah kamu mendengar jika Jaehyun akan bertemu dan makan malam bersama presiden?"tanya Jay-woon tak habis fikir dengan istrinya itu
"Aku tau,hanya saja Jaehyun masi dalam keadaan terlilit infus."jelas Kayla
"Dokter mengatakan pagi ini infusnya sudah bisa di lepas.Hanya saja jika kamu belum terlalu kuat kamu bisa meminta izin untuk tidak hadir nak"ujar Zoya
"Iyah,jika tidak kuat baiknya kamu jangan memaksakan sesuatu yang tidak perlu.Kesahatanmu adalah nomor satu Jaehyun."Lanjut Eun-Woo.
Jaehyun tersenyum menanggapi semua peringatan orang tuanya
"Bukan masalah,aku sudah lebih baik. Yang ingin aku minta adalah agar kalian bisa menjaga Kanza saat aku pergi.Dan maaf selama dua hari ini telah merepotkan kalian"senyun Jaehyun
"Anak nakal,kami orang tuamu jelas kami akan menjaga mu dan menjaga istrimu."Kesal Zoya memukul bahu Jaehyun pelan.
Hal itu mengundang tawa dari orang orang besar itu.
Singkat cerita Jaehyun sudah berdiri di samping Presiden negara Korea Selatan.Keduanya bercerita dan tertawa bersama juga dengan para menteri menteri lainnya.
"Saya dengar anda baru saja sembuh dari sebuah penyakit?"tanya Yoon Suk-yeol seorang Presiden dari negara KorSel
"Owhhh yahh saya juga sempat mendengar hal itu.Apakah penyakit anda terbilang parah Mr.Jaehyun?"tanya seorang menteri Keuangan sebut saja namanya Park-joong do
"Aniyoo,saya hanya demam selama dua hari dan baru baru ini sembuh"balas Jaehyun merasa tidak enak
"Owhh syukurlah kalau begitu.Jika tidak kuat anda tidak perlu memaksakan diri untuk hadir"senyum Yoon Suk-yeol
"Sebuah kehormatan besar sebab anda mengundang saya pak,sudah sepatutnya saya menghadiri nya" balas Jaehyun membuat Suk-yeol tersenyum dan menepuk nepuk bahu Jaehyun
"Akan sangat menyenangkan jika kamu membawa istrimu Mr.Jaehyun"ujar seorang wanita yang bukan lain adalah istri dari Suk-Yeol yaitu Kim Keon Hee.
"Seperti biasa mohon maaf jawaban saya akan tetap sama nyonya Hee.Istri saya sedang dalam pengawasan di karnakan memiliki trauma dan sulit untuk bersosialisasi dengan orang yang ia anggap asing"jelas Jaehyun
"Malang sekali,di usia semuda itu malah terpaksa mengurung diri di rumah"ujar salah satu menteri lagi
"Hmm kami berdo'a agar istrimu segera di berikan kesembuhan"
"Nee,gamsahabnida.Saya membutuhkan do'a dari kalian"senyum Jaehyun
"Nee,mari bersulang untuk kesembuhan Nyonya Kanza!!"teriak Suk-Yeol
Kringgg
Setelah acara itu selesai Jaehyun kembali kerumahnya dalam keadaan lelah.Saat akan berjalan ke kamarnya ia di kejutkan oleh suara pecahan dan teriakan yang begitu keras dari kamar Kanza
Hal itu sontak membuat Jaehyun berlari masuk kedalam kamar istrinya.Matanya terbelalak saat mendapati kedua mertuanya berusaha menenangkan Kanza yang sedang emosi dan terus berusaha membuang semua barang ke depan televisi yang saat itu sedang menyala
Jaehyun terdiam sejenak menatap pada televisi tersebut ia dengan jelas mendapati wajah dirinya terpampang jelas di layar bersama para menteri juga dengan bpk presiden suk-Yeol
Berita hari ini tampak Presiden dan para menteri bersulang dengan harapan kesembuhan untuk istri dari Perdana menteri muda negara kita yaitu Jong-Jaehyun Gerindra.Hal itu membuat sebagian besar kepo siapakah sosok dari istri Perdana mentri?
Satu satunya yang dapat kami temukan yaitu foto pernikahan perdana Menteri dengan seorang gadis yang duduk di atas kursi roda dan dengan mata tertutup kain
Banyak dari para warganet bertanya tanya kenapa Perdana menteri menikahi gadis seperti itu.Sebagian besar pula mengatakan bahwa sosok gadis itu adalah gadis yang paling beruntung sebab bisa bersanding dengan perdana Menteri Jaehyun.
Kami menemukan satu foto yang memperlihatkan seorang gadis cantik yang bisa di sebut adalah istri dari sang perdana mentri hanya saja foto itu kurang,bahkan detail tentang sosok tersebut tampaknya di tutupi oleh perdana menteri itu sendiri.
Kami berhar--
Prangg
Jaehyun menelan salivanya saat mendapati layar televisi itu hancur sebab di lempar menggunakan vas oleh Kanza
"Saekkiyaaa!!!"teriak Kanza terus mengumpat
"Ehhehhh hiksss hiksss aku benci publik!!
Hikss aku membencinyaaa hiksss!!"tangis gadis itu
___***___
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!