NovelToon NovelToon

ISTRI BERCADAR MILIK KETOS TAMPAN

BAB 1

Malam Hari disebuah hotel berbintang di daerah kota bandung, terlihat seorang wanita bercadar yang sudah berdandan cantik dengan pakaian pernikahan. Dan yah!, wanita bercadar yang menggunakan pakaian pernikahan itu adalah Amira Khairunnisa, dia kini sudah melewati serangkaian ijab kabul pernikahan, dan juga harus menerima nasib nya menjadi seorang istri dari seorang lelaki yang bernama Fajar Rudianto yang terkenal sebagai seorang ketos tampan, dingin dan juga berkharisma di sekolahnya.     Takdir hidupnya kini seolah sedang berjalan dengan cepat, sehingga dia masih belum percaya bahwa saat ini dirinya sudah sah menjadi seorang istri seseorang saat umurnya masih sangat muda, dan juga masih berstatus sebagai pelajar SMA.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
"Ya Allah semoga ini menjadi yang terbaik untukku dan juga keluarganya yang kini sudah menjadi keluarga ku, semoga penikahan ini menjadi pilihan yang terbaik." batin Amira sambil berdo'a.     
    Tok..Tok...Tok!.     Suara ketukan pintu tiba-tiba terdengar oleh telinga wanita bercadar itu yang membuatnya langsung menoleh ke arah pintu.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
" S-siapa?."
Annisa Salsabila
Annisa Salsabila
" Ini Bunda Nak."
     Mendengar suara itu, membuat Amira langsung beranjak dari kursi meja rias yang ada di kamar nya lantas langsung mendekati ke arah pintu dan langsung membukanya, yang langsung menampakkan seorang wanita paruh baya yang sangat cantik tengah tersenyum terhadap nya.
Annisa Salsabila
Annisa Salsabila
" Bunda boleh masuk?."
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
" Tentu saja Bu, silahkan masuk."
 Amira pun dengan sopan langsung menuntun Ibu mertua nya itu untuk masuk kedalam dan mempersilahkan nya untuk duduk di pinggir sofa panjang yang ada di kamar hotel itu.
Annisa Salsabila
Annisa Salsabila
" Masih panggil Ibu?."
Tegur Annisa dengan ramah meminta kepada wanita bercadar yang sudah menjadi menantu nya itu.     Amira yang masih canggung dan belum terbiasa itupun langsung menunduk malu.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
 " M-maaf, B- bunda."
 Annisa yang mendengar itupun langsung tersenyum senang, dia tentu saja paham bagaimana perasaan Amira sekarang dan juga mengerti bagaimana posisi nya sekarang apalagi usia nya sangatlah masih muda untuk menerima takdir suci seperti ini.
Annisa Salsabila
Annisa Salsabila
" Tidak masalah kamu masih belum terbiasa, nanti juga lama-kelamaan kamu akan terbiasa."
Ujar Annisa sembari mengelus kepala Amira dengan lembut dan penuh kasih sayang.
Annisa Salsabila
Annisa Salsabila
 " Bunda enggak ganggu waktu istirahat kamu kan?."
 Amira langsung menggeleng pelan sambil tersenyum di balik cadarnya sebagai jawaban nya.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
" Tentu saja tidak, Bunda"
Annisa Salsabila
Annisa Salsabila
 " Syukur lah kalau enggak ganggu, Bunda datang kesini ingin mengucapkan terimakasih sama kamu, makasih karena kamu sudah mau menikah dengan anak Bunda."
 Semenjak ijab kabul selesai, Annisa memang tiada hentinya mengucap syukur kepada Allah karena sudah memberikan sosok menantu idaman seperti Amira ini sebagai istri anak nya mereka.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
  " Amira yang seharusnya berterimakasih kepada Bunda, Amira bukan siapa-siapa tapi Bunda selalu menjaga Amira layaknya keluarga."     
Ucap Amira dengan tulus.     Annisa yang mendengar nya pun langsung menggelengkan kepalanya, dia tidak setuju dengan kalimat yang baru saja Amira katakan itu.
Annisa Salsabila
Annisa Salsabila
 " Siapa bilang kamu bukan siapa-siapa? kamu itu anak Bunda sekarang, bahkan sampai seterusnya kamu udah Bunda anggap sebagai anak Bunda sendiri."
  Ucap Annisa yang langsung memeluk Amira dengan penuh kasih sayang.     Amira pun langsung membalas dan menerima pelukan itu, walaupun dengan perasaan yang masih canggung.
Annisa Salsabila
Annisa Salsabila
 " Mulai sekarang kamu tidak boleh berpikir dan merasa sendiri lagi, walaupun orang tua kamu sudah enggak ada, tapi sekarang ada kami yang akan menjadi keluarga kamu kedepannya."
 Ceklek!      Sebelum Amira hendak menjawab, Tiba-tiba saja pintu kamar hotel pun langsung terbuka dari arah luar.     Amira dan Andini pun langsung melihat ke arah pintu yang sudah terbuka itu.
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
" Bunda, di cari Ayah."
Ucap Fajar yang berdiri di ambang pintu.     Dan Andini pun langsung mengangguk kepada anaknya itu.     Namun sebelum pergi Annisa kembali menatap ke arah Amira yang masih duduk di sampingnya.
Annisa Salsabila
Annisa Salsabila
" Kalau begitu, Bunda pergi yah, kalian langsung istirahat dan persiapkan diri untuk lanjutan resepsi nanti malam."
Ucap Annisa sambil menatap ke arah Amira dan juga Fajar secara bergantian.     Amira dan Fajar pun langsung mengangguk secara bersamaan.     setelah itu Andini pun berlalu meninggalkan anak dan menantunya itu berduaan di kamar, membiarkan mereka untuk beristirahat dan juga mengobrol atau bisa dibilang masa pdkt, meskipun mereka sebenarnya sudah saling mengenal sejak lama karena mereka juga satu sekolah,     TO BE CONTINUE.
NovelToon

BAB 2

Setelah Annisa pergi dari kamar, kini suasana di kamar itupun langsung hening dan kecanggungan bisa dirasakan oleh Amira, apalagi kini hanya menyisakan mereka berdua saja yang ada didalam kamar itu.
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
" Mau langsung istirahat?"
    Dan Amira langsung melirik sekilas ke arah Fajar yang sudah sah menjadi suaminya itu namun hanya sekilas saja lalu dirinya kembali memalingkan pandangannya dengan cepat.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
    " K-kalau kamu mau istirahat, tidur aja disini, aku mau...."
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
" Mau apa?"
  Amira yang hendak pergi pun langsung menghentikan langkahnya, disana hanyalah ada mereka berdua saja, jadi sudah pasti kalau Fajar sedang bertanya kepada dirinya.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
 " Aku mau keluar, biar kamu bisa istirahat dengan tenang."
jawab Amira sambil menundukkan kepalanya, dia masih tidak berani untuk menatap wajah nya Fajar meskipun Fajar sudah sah sebagai suaminya.
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
" Saya mau bicara sama kamu, bisa?"
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
  " Bisa."
  Fajar pun kini langsung berjalan mendekat ke arah sofa panjang yang ada disana.
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
 " Duduk sini."
pinta Fajar, sambil menunjuk ke arah sofa yang masih kosong disampingnya.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
 " Aku disini aja."
 Namun, tidak lama setelah itu Amira pun langsung teringat bahwa saat ini Fajar sudah menjadi suaminya, orang yang harus dia patuhi selama itu baik untuk dirinya.     Secara perlahan, dia mulai melangkah mendekat dan duduk di sofa panjang itu bersama Fajar.      Untungnya ukuran sofa itu lumayan panjang, sehingga dia dan juga Fajar masih memiliki batas jarak yang aman.

3

Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
"Apa Bunda maksa kamu buat nikah sama saya?"
Tanya Fajar, sambil menatap Amira yang sejak awal terus menundukan kepalanya tidak berani untuk menatap balik dirinya.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
  " Apa Bunda juga maksa kamu buat nikah sama aku?"
Tanya Amira yang malah berbalik bertanya, tanpa dirinya memandang Fajar di sampingnya.
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
 " Saya mau kamu yang jawab, bukan nya kamu yang balik nanya ke saya."
Dan Amira pun langsung mengangkat wajahnya seketika.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
" Bukan maksa, tapi membujuk."
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
 " Lalu kenapa kamu menerima?"
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
" Sama, kenapa kamu juga mau nikah sama aku?"
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
 " Amira!."
Tegur Fajar dengan pelan tapi penuh dengan tekanan.     Jujur, dia sangat gemas sekali dengan sikap nya Amira yang selalu sulit memberikan jawaban kepada lawan bicaranya.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
  " Maaf."
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
  " Apa yang sudah kamu lakuin ke Bunda, sampai-sampai Bunda jadi sayang banget sama kamu?"
  Amira yang mendengar itu langsung menggelengkan kepalanya dengan cepat.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
  "Aku gak berbuat apa-apa, Aku tulus sayang sama Bunda, aku juga nyaman saat disamping Bunda dan pelukan Bunda sangat sama persis seperti Alm.Ibu aku yang sudah tidak bisa aku rasakan lagi."
Setelah mengatakan hal itu, tiba-tiba saja ekspresi Amira langsung berubah menjadi sendu, dia jadi teringat kembali kepada almarhumah ibunya yang telah meninggalkan nya tiga bulan yang lalu .
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
" Ibu udah tenang disana, jangan dia buat sedih dengan ngeliat kamu menangis."
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
 " Aku gak nangis."
Elak Amira, sambil membuang pandangannya ke sembarang arah.     Fajar yang melihat Amira yang malu karena ketahuan menangis itupun, hanya mampu menggelengkan kepalanya dengan pelan, padahal sudah sangat jelas kalau dia melihat Amira yang sudah mengeluarkan air matanya itu, tetapi Amira tetap saja mengelak kalau dia tidak menangis.      Air mata yang masih bergenang di pelupuk mata indahnya itu sudah menjadi bukti, Amira yang menggunakan cadar, membuat kedua bola mata indahnya menjadi pusat utama Fajar untuk memandanginya.      Baru kali ini juga Fajar berani melihat Amira dalam waktu yang cukup lama, yaitu setelah Amira sudah sah menjadi istrinya, biasanya di sekolah dia sama sekali tidak pernah melakukan itu bahkan saat berdiskusi dengan Amira sekalipun, karena dia sangat menghargai Amira yang sangat menjaga aurat dan juga pandangannya, karena itu dia tidak pernah berani menatap Amira selama ini.
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
" Kamu memang gak nangis, tapi hampir menangis."
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
  " E-enggak Fajar aku enggak nangis kok."
  Pada akhirnya Fajar pun memutuskan untuk tidak memperdebatkan nya lagi, dia langsung beranjak dari sofa, meninggalkan Amira yang masih duduk disana.
Amira Khairunissa
Amira Khairunissa
" Kamu mau kemana?, bukanya mau istirahat?, biar aku aja yang keluar."
  Dia pun langsung ikut bangkit dari duduknya, menyusul Fajar yang sudah berdiri lebih dahulu.
Fajar Rudianto
Fajar Rudianto
 " Kapan saya bilang,kalau saya mau istirahat?"
  Dan hal itu membuat Amira terdiam, dia juga membenarkan bahwa Fajar memang tidak pernah mengatakan ingin istirahat, itu hanya kesimpulannya saja, malah melainkan Fajar yang bertanya seperti itu kepada Amira. Dan setelah itu Fajar pun langsung segera pergi dari kamar itu untuk mempersiapkan, acara resepsi pernikahan mereka nantinya.
TO BE CONTINUE.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!