NovelToon NovelToon

Luka

bab 1

Seorang gadis dengan seragam sekolah yang rapi rambut kepang dua dengan kacamata terlihat sedang menuruni tangga untuk menuju meja makan.

"duh kok ada dia sih, bikin Hilang nafsu saja"ucap Cecilia argenta selaku adik tiri gadis itu.

"kamu dengarkan apa yang adik kamu katakan pergi sana"ucap sang ayah namun bukannya pergi gadis itu mendekat.

"lo gak denger apa yang di katakan cia hah"teriak seorang pria kakak kandung dari gadis itu bernama axel argenta.

"lo dengar gak, dasar tu*i"ucap kakak kandung satunya lagi bernama Leon argenta.

"ara kita semua gak suka lihat kamu disini cepat pergi j*l*ng"ucap ibu tirinya menarik tangan gadis itu keluar.

"ganggu saja"ucap cia mulai menyantap sarapan paginya.

Sementara gadis itu iya berjalan menuju sekolah yang jaraknya bisa dibilang cukup jauh gadis itu berjalan dengan santai seolah sudah bisa jalan kaki.

Sampai di sekolah gadis itu masuk kelas di meja gadis itu banyak sekali sampah bahkan tulisan yang tidak enak dibaca gadis itu dengan sabar membuang sampah di mejanya ke tempat sampah.

"aduh guys lihat deh ada pemulung di kelas kita"ucap salah satu siswa mengambil ponselnya untuk merekam gadis itu.

"eh jangan gitu dong"ucap siswa lainnya yang melempar segumpal kertas ke arah gadis itu hingga mengenai kepalanya.

"hahaha, lihat wajahnya kesian sekali"ucap yang lain.

"eh eh tuh cia Dateng yuk samperin"ucap salah satu dari mereka dan mereka juga langsung menghampiri cia.

....

Jam istirahat kini gadis itu berada di kantin tidak ada teman satupun gadis itu selalu sendiri tampa teman hingga seseorang dengan sengaja membalikkan minum di atas kepalanya.

"sorry dek gak sengaja"ucap celsi kakak kandung cia.

"nih gue bersihin"ucap teman celsi menumpahkan air botol di kepala gadis itu.

"kalian gak ada capek capeknya apa bully aku terus"ucap gadis itu bernama Tiara argenta

plak

"lo, gak ada hak bicara di sini jadi lo diam"ucap Celsi yang menampar Tiara hingga sudut bibirnya berdarah.

"ck, cabut guys"ucap Celsi pergi begitu saja.

gadis itu juga langsung pergi dari kantin menuju toilet untuk membersihkan rambut dan bajunya yang terkenal minum itu.

"kapan sih mereka berhenti, andai aku gak minta ibu waktu kecil mungkin aku sekarang bahagia, hiks hiks aku capek setiap hari luka sembuh pun percuma karena akan ada luka baru hiks hiks"gadis itu menumpahkan semua rasa sakit dan sedihnya di toilet itu hingga bell masuk berbunyi.

....

Pulang sekolah seperti biasa gadis itu pulang jalan kaki namun di tengah jalan mulut gadis itu di bekap dengan kain dan membawa gadis itu masuk kedalam mobil.

Gadis itu tentu berontak namun tidak bisa karena orang orang itu bertubuh besar tinggi dan kekar tenaga gadis itu tidak ada apa apanya.

Hingga sampai di sebuah gedung seperti hotel gadis itu di tarik masuk kedalam hotel hingga gadis itu masuk kedalam kamar hotel.

"siapa kalian? mau apa kalian?"ucap Tiara terus berontak namun Tiara langsung di lempar ke atas kasur hingga seorang pria masuk kedalam kira kira usianya 30 tahun.

"selamat siang tuan"ucap orang orang yang membawa Tiara.

"kalian bisa pergi"ucap pria itu dengan wajah datarnya, Nurut orang orang itu pergi keluar menyisakan mereka berdua di dalam.

"mau apa kamu?"ucap Tiara.

Pria ini langsung berlutut hormat kepada Tiara entah apa yang terjadi Tiara sendiri bingung harus apa.

"nona, maaf kalau mereka kasar kepada nona, nama saya evan leonhart asisten dari nyonya arabella argenta nona"ucap evan memperkenalkan diri.

"arabella?"tanya Tiara masih bingung dan belum paham dengan kondisi saat ini.

"benar nona ibu anda arabella sebelum beliau tiada beliau menyampaikan ini kepada saya 'perusahaan yang sedang saya kembangkan ini, keluarga saya tidak tau tapi mungkin di masa depan nanti putri saya bernama Tiara argenta mungkin akan mengalami hal buruk jadi saya minta kamu rawat perusahaan ini sebaik mungkin dan jika itu terjadi berikan perusahaan ini sebagai kata perpisahan dari saya setelah dia masuk SMA nanti ' begitu pesan nyonya kepada saya nona"jelas evan panjang lebar.

"terus kamu gak ambil perusahaan ibu ku padahal ada kesempatan kan?"ucap Tiara yang membuat evan terkekeh mendengarnya.

"saya tidak berani nona, karena nyonya yang merawat dan melatih saya sebelum nona menikah"ucap evan menjawab.

"memangnya kamu bertemu ibuku kapan"tanya Tiara penasaran.

"sekitar 24 tahun lalu nona saat umur saya 6 tahun, lebih tepatnya waktu itu nyonya merawat saya karena merasa bersalah telah membuat orang tua saya tiada Waktu itu karena kecelakaan itu saya di besarkan nyonya"jawab evan walaupun pertanyaan Tiara tidak nyambung dengan penjelasan evan itu tapi evan tetap menjawabnya.

"jadi aku pemilik perusahaan ini"tanya Tiara memastikan.

"benar nona, untuk yang lainnya akan saya ajarkan pelan pelan nona"ucap evan.

"kamu gak sedang bohong kan"tanya Tiara lagi.

"baiklah kalau gitu saya mau makan"ucap Tiara.

"biar saya pesankan nona"ucap evan berdiri mau pergi keluar.

"gak aku gak ada uang aku pulang saja"ucap Tiara.

"saya yang bayar nona, nona tunggu disini biar nanti ada orang yang bawakan"ucap evan Tiara yang sangat malas berdebat itu nurut saja.

Tiara berbaring di kasur yang empuk itu sangat nyaman bagi Tiara karena di kamar taira hanya punya kasur yang keras gak ada bantal dan satu lemari yang sudah usang.

Hotel ini membuat Tiara merasakan kenyamanan bahkan tapa lama Tiara tidur di atas kasur dengan perut yang kosong.

bab 2

Tiara terbangun malam harinya Tiara menatap sekelilingnya ternyata di atas meja samping kasur terdapat makanan segera Tiara memakannya.

Suara ketokan pintu terdengar yang membuat kegiatan makan Tiara terhenti sejenak.

"siapa?"tanya Tiara.

"Evan"jawab evan singkat.

"masuk"ucap Tiara mempersilahkan Tiara juga melanjutkan makannya.

"ini kartu hasil perusahaan selama ini anda bisa memakannya milik pribadi nona untuk gaji yang lain sudah saya sisihkan jadi ini uang bersih punya nona"ucap evan menyerahkan dua kartu.

"kenapa dua"tanya Tiara mengambil saja dua kartu itu.

"yang satu identitas nona simpan baik baik PINnya ulang tahun nona sendiri kalau begitu saya permisi kalau ada apa apa telpon saya"ucap evan menyerahkan kartu namanya sebelum pergi.

"hmm"jawab Tiara dengan deheman saja.

....

Besoknya karena hari Minggu Tiara selama ini belum ada pulang Tiara lebih memilih Santai di hotel itu evan juga sering kesana hanya untuk mengajari Tiara mengurus perusahaan.

bahkan sekarang Tiara sedang santai nonton TV namun karena bosan Tiara akhirnya keluar berjalan jalan hanya untuk mencari angin namun mata Tiara tertuju pada toko baju besar yang dulu Tiara mau masuk ke sana.

"mumpung aku punya ini mari kita coba"ucap Tiara berjalan ke arah toko itu hingga sampai di depan pintu namun baru saja Tiara mau masuk Tiara di halang satpam.

"maaf dek, ini bukan toko sembarangan adek gak bisa masuk"ucap satpam itu.

"gak bisa, saya mau beli pakaian bagaimana bisa gak bisa masuk"ucap Tiara namun satpam itu masih saja terus menghalangi Tiara.

"huh, ya ampun saya cuma mau beli baju doang lo pak masa gak bisa masuk"ucap Tiara yang Terus berusaha masuk.

"maaf dek, ini toko baju mahal saya saja tidak mampu beli apa lagi adek"ucap satpam itu namun entah orang dari mana hanya cuma menunjukkan kartu dia bisa masuk.

"tuh dia aja bisa masuk"ucap Tiara tidak terima kalau dirinya tidak bisa masuk.

"dia tamu VIP toko ini mana mungkin di larang masuk"ucap satpam itu terang terangan.

"terus gimana cara saya agar bisa masuk"ucap Tiara.

"lihat deh, ada si cupu guys mau masuk toko lagi hahaha mana ada uang dia, nih kartu emas hahaha"ucap teman sekelasnya yang sangat sering membully Tiara bernama senia.

"kayak pernah lihat tapi di mana ya"gumam Tiara.

"halah, ini itu khusus buat orang kaya doang lo mana punya"ucap senia.

"oh iya punya cia aku pernah lihat tapi dari bentuknya kok mirip sama kartu yang di berikan evan"ucap Tiara dalam hati.

"usir aja pak"ucap senia masuk kedalam dengan antek anteknya.

"ck, kalau ada dia kalau aku masuk nanti debat lagi males banget cari toko lain aja deh"ucap Tiara dalam hati dan pergi dari toko itu.

Tiara teringat satu toko impiannya juga Tiara langsung menuju tempat itu sesampainya disana Tiara masuk tidak seperti di tempat tadi Tiara disini sangat di layani.

"bagus bagus banget pakaian disini"ucap Tiara terpukau.

"nona berlebihan nona mau beli yang mana"tanya pelayan itu.

"boleh saya coba dulu kak"tanya Tiara.

"tentu nona ruang ganti ada di sebelah sana"ucap pelayan itu mengarahkan menuju ruang ganti.

Tiara mencoba satu persatu baju yang dia pilih, karena semuanya cocok membuat Tiara bingung pada akhirnya Tiara memfoto baju itu dan mengirimnya kepada evan untuk meminta pendapat.

Tiara: baju mana yang cocok?

evan: semuanya cocok nona, beli saja semuanya untuk uang gak mungkin habis hanya beli Beberapa baju bahkan beli 10 rumah juga masih ada sisa.

Tidak seperti yang di harapkan Tiara balasan evan justru tidak mendapatkan jawaban apa apa akhirnya Tiara keluar membawa baju baju itu.

"jadi gimana nona"tanya pelayan itu setelah Tiara keluar.

"bungkus semuanya, oh yaa apa di sini ada tas atau sepatu"tanya Tiara mengingat tasnya yang sobek dan sepatunya yang sudah rusak.

"ada nona silahkan ikuti kami"ucap pelayan itu pakaian tadi ai serahkan sama pelayan lain untuk di bungkus.

Setelah diantar ketempat tas Tiara langsung terpukau melihat tas tas itu Tiara hanya membeli tas yang ia perlukan saja setelah itu ketempat sepatu juga sama Tiara hanya membeli dua pasangan sepatu beda warna.

Setelahnya tiara membayar semuanya ke tempat pembayaran "berapa semuanya"tanya Tiara.

"256 jt nona"mendengar itu awalnya Tiara kaget namun tetap memberikan kartu yang baru di berikan evan kepadanya.

"baik nona silahkan"Tiara malah garuk kepala karena bingung mau bawa bagaimana namun tiba tiba saja ada sesuatu berbadan kekar menghampiri Tiara.

"apa anda nona Tiara"tanya orang itu.

"benar itu saya, ada apa ya"ucap Tiara.

"saya asisten pribadi nona kalau sedang diluar nama saya gama, ini semua belanjaan nona?"ucap gama.

"iya"setelah mendapatkan jawaban gama segera mengambil semua belanjaan Tiara membawanya gama juga menyuruh Tiara untuk mengikutinya.

"ini mobil siapa?"tanya Tiara saat gama memasukan belanjaan ke dalam bagasi mobil.

"ini mobil nona kata tuan evan nona gak bisa pake mobil jadi saya di perintahkan beli mobil untuk nona sekaligus jadi supirnya"ucap gama menjelaskan.

"kalau begitu antar saya pulang ke rumah argenta untuk belanjanya kamu beli rumah lalu letakkan saja belanjaannya di sana"ucap Tiara masuk kedalam mobil.

"baik nona, untuk rumahnya-"belum selesai gama berbicara ucapannya di potong Tiara.

"yang sederhana saja jangan mewah yang penting ada taman kecil"ucap Tiara setelah itu mobil melaju ke kediaman argenta.

sesampainya di sana entah kenapa rumah itu sunyi bibi menghampiri Tiara yang saat itu berjalan ke arah kamar.

"nona sudah pulang, keluarga nona lagi makan diluar, nona mau makan dulu atau mandi"ucap bibi itu memberitahu.

"aku sudah makan bi jadi makanan nya bibi simpan atau bibi makan saja"ucap Tiara setelah nya masuk kedalam kamar.

Tiara membuka lemari pakaian dan terlihat hanya ada dua pakaian saja di dalam lemari itu Tiara mengambilnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

....

Pagi yang cerah ini dan seperti biasa setelah siap siap pergi sekolah Tiara menghampiri keluarganya entah sudah keberapa kali Tiara di usir hanya untuk makan saja Tiara sangat susah dan butuh perjuangan.

Walaupun begitu Tiara hanya bisa menerima tampa melawan cukup sakit tinggal dengan keluarga itu tapi Tiara juga punya rencana sendiri.

Setelah selesai makan Tiara langsung pergi begitu saja menghiraukan keluarganya.

"dimana sopan mu Tiara"ucap sang ayah Bernama felix.

"sopan, apa anda ada waktu untuk mengajarkan itu tuan"ucap Tiara dengan nada tampa ada rasa takur seperti dulu.

Penampilan Tiara sendiri sudah berubah seratus persen, sekarang tidak ada lagi Tiara yang culun.

Setelah keluar dari rumah Tiara juga sudah di tunggu gama di sebuah rumah kosong dekat kediaman argenta karena Tiara sendiri yang minta.

bab 3

Setelah sampai di sekolah Tiara menjadi pusat perhatian hanya karena penampilan Tiara yang berubah.

Tiara tidak menghiraukan tatapan orang orang terhadapnya Tiara hanya menatap lurus kedepan berjalan ke arah kelasnya.

Sesampainya di kelas awalnya semua teman sekelas Tiara pada bingung dan berpikir kalau Tiara murid baru namun melihat Tiara berjalan ke arah meja yang penuh dengan coretan dan sampah itu membuat mereka memperhatikan Tiara.

"lo jangan duduk disitu duduk di situ aja meja kosong"ucap seorang siswa saat melihat Tiara mulai mengambil sampah sampah itu.

"gak papa sampahnya juga bau"ucap Tiara setelah selesai Tiara membuangnya ke tempat sampah.

Setelahnya Tiara membersihkan meja yang banyak coretan itu setelah serasa bersih Tiara menyemprotkan parfum agar tidak bau baru Tiara duduk di sana.

"lo murid baru"tanya siswa yang berada di samping meja Tiara.

"bukan"jawab Tiara singkat.

"terus, lo siapa"tanya murid itu lagi.

"Tiara, nama lo"ucap Tiara yang juga mengubah kosakatanya

karena evan yang bilang kalau kosakata Tiara tidak enak di dengar evan mengajari Tiara cara berbicara sopan kalau sedang berbisnis dan gaul kalau sedang diluar bisnis.

"Tiara serius lo, oh ya nama gue Tania"ucap Tania memperkenalkan diri.

"emm jujur gue kaget lo berubah banget apa lagi tatapan mata lo kaya gak ada kelemahan sedikit pun"ucap Tania.

"hmm, waktu itu anggap aja kalau gue lagi buta"ucap Tiara.

"maksudnya, gimana?"ucap Tania yang bingung.

"lupain aja"jawab Tiara yang tidak mau memperpanjang pembicaraan itu.

...

Pulang sekolah terlihat gama yang menunggu dengan sabar di Depan gerbang sekolah untuk menjemput Tiara pulang.

Setelah melihat Tiara gama membuka pintu mobil mempersilahkan Tiara masuk setelah itu gama menjalankan mobilnya menuju ke diaman argenta.

"sebelum pulang ke temu evan sebentar"ucap Tiara segera gama berbalik arah untuk menuju ke perusahaan.

Setelah sampai Tiara juga langsung masuk kedalam setelah masuk juga Tiara langsung menaiki tangga dan berjalan jalan.

"astaga gue kan gak tau ruangan evan tanya dulu deh"ucap Tiara berbalik arah namun Tiara berhenti lagi seolah lupa jalan keluar.

Tiara terus berjalan saja mencari jalan keluar bukannya keluar Tiara mendapati jalanan buntu, beberapa kali Tiara terus mencari yang ada Tiara kelelahan dan tampa sengaja menabrak orang.

"eh sorry gue gak sengaja"ucap Tiara membantu mengambil kertas kertas yang jatuh.

"gak papa, kamu siapa kenapa bisa sampai ada di sini"ucap orang itu.

"oh, saya sedeng mencari ruang pak evan, ada di mana ya"tanya Tiara orang itu tersenyum.

"orang baru ya, pantes sampai sini ruangan pak evan ada di sebelah sana paling ujung"ucap orang itu mengarahkan.

Setelah nya Tiara berterima kasih lalu pergi ke jalan yang di beritahukan setelah sampai di depan ruangan Tiara masuk tampa mengetok atau bersuara.

"hei kalau masuk itu bersuara jangan diam diam bikin kaget saja"ucap evan yang terlihat sedang fokus dengan dokumen

"gue capek, lagian nih kantor kede banget mana pake acara sesat pula lagian lo gak bilang bilang ruangan lo disini"ucup Tiara kepada evan, evan langsung berhenti dan menatap Tiara sebentar sebelum terdengar suara tawa yang terdengar sangat menjengkelkan di telinga Tiara.

"tawa aja terus kemasukan lalat tau rasa"ucap Tiara yang sudah terlanjur kesal.

"kalau boleh tau ibu lo mat* karena apa"tanya evan karena sebelumnya evan sudah menyelidiki namun hasil yang di dapat sangat membingungkan.

"kecelakaan mobil"ucap Tiara memberitahu dan membuat kening evan mengerut seolah menyadari ke janggalan.

"kecelakaan, bukannya dib*n*h"ucap evan lagi.

"di b*n*h gimana orang kata ayah gue ibu kecelakaan"ucap Tiara.

"ini aneh, kata ayah lo kecelakaan dan di berita TV di b*n*h, sementara hasil otopsi keracunan, jadi yang benar yang mana"ucap evan berpikir mendengar itu Tiara langsung melayangkan tatapan seperti ingin minta penjelasan.

"waktu itu gue minta bawahan untuk melakukan otopsi ke ibu Lo tampa sepengatahuan keluarga lo yang sudah gak ada dan hasilnya ke racunan tapi di berita TV ibu lo di b*n*h, jadi gue menyimpulkan kalau ibu lo di bunuh dengan racun tapi lo bilang ibu lo kecelakaan mobil dan ini aneh buat apa mereka meracuni ibu lo kalau akhirnya di tabrak mobil"ucap evan lagi yang membuat Tiara berpikir.

"berarti ada pelaku di balik tiadanya ibu gue, evan selidiki lebih dalam"ucap Tiara setelahnya pergi.

"entah mengapa gue merasa dekat dengan pelakunya apa itu dia ibu tiri gue, gue ingat waktu gue masih kecil waktu itu dia menaruh sesuatu di dalam makanan gue namun gak gue makan dan yang kedua waktu gue ulang tahun dia sengaja kasih gue kacang padahal dia tau gue alergi kacang maksudnya ini semua apa apa mungkin dia mau bunuh gue setelah bunuh ibu gue, ini benar benar rumit" ucap Tiara dalam hati sambil terus berpikir.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!