Azzam Saputra anak laki-laki satunya dari pasangan Narendra Saputra dan Cantika Shanum Irawan terlahir dengan harta melimpah dan parasnya yang tampan.
Diusianya yang menginjak dua puluh delapan tahun dia belum menikah kekasih saja dia tidak pernah memperkenalkan pada orang tuanya.
Bagi Azzam saat ini yang terpenting adalah bekerja dulu sebenarnya dia pernah punya kekasih tapi putus saat kekasihnya itu selingkuh.
Azzam melihat sendiri kekasihnya selingkuh tapi saat mereka putus Azzam tidak membongkarnya dia hanya diam bahkan orang tua dan kekasihnya menyalahkannya karena dia memutuskan hubungan dengan sepihak.
Azzam sering di suruh menikah mommy nya tapi dia hanya menjawab nanti-nanti terus bahkan kembarannya Azzura sekarang sudah punya anak satu perempuan yang sangat imut.
Keponakannya itu sangat akrab sama dia karena apapun permintaannya selalu di turuti bahkan Azzam dan Azzura sering berantem karena Azzam selalu memanjakan anaknya Azzura.
Anak perempuan kecil itu bernama Arsyila fadheela Diandra biasa dipanggil syila.
"Pagi mom,dad"Sapa Azzam saat mau duduk di ruang makan sambil mencium pipi Shanum.
"Pagi sayang!,tumben kamu sudah bangun bukanya tadi malam kamu tiba jam tiga pagi".
"Iya mom tapi hari ini ada kerjaan pagi".
"Jangan terlalu kecapekan ingat kesehatanmu".
"mommy tenang aja".
"oh ya zam kapan kamu mau melihat tempat yang mau di buat sekolahan?"Tanya Rendra di sela-sela sarapannya.
"Rencananya Minggu depan dad"Jawab Azzam.
"Jadi kamu serius kamu sendiri yang menangani proyek itu zam?"Tanya Shanum meyakinkan.
"Iya mom kata mommy itukan keinginan almarhum kakek Irawan".
"Tapi itukan di pelosok desa zam jauh dari kota".
"Mommy tenang saja Azzam pasti bisa".
"Pagi semua"teriak Azzura dan syila bersamaan.
"Nggak ada kerjaan amat pagi-pagi begini sudah ada disini"Cibir Azzam.
"Biarin ini kan rumah mommy ku juga"Kata Azzura.
"Om Azzam katanya kemarin beliin aku mainan mana?"Tanya syila saat sudah duduk di sebelah Azzam"Jangan bilang om Azzam lupa".
"Om Azzam nggak lupa cuma paketannya aja belum sampai kalau udah sampai om akan antarkan kerumah syila"Rayu Azzam dengan sedikit berbohong karena dia memang lupa dengan pesanan syila.
"Makanya jangan sering menjanjikan dia lupa kan kamu"Protes Azzura.
"Udah jangan berantem apa kalian nggak malu sama syila"Kata Shanum"Ayo duduk ra mana Abi?".
"Tuh dia"jawab Azzura sambil menunjuk Abi yang baru datang ke ruang makan.
"Pantesan kamu kurus bi nggak pernah di masakin istrimu setiap kali sarapan datang kesini"Ejek Azzam.
"Azzam"kata Shanum.
Azzam seketika diam dan saat menengok ke arah Azzura terlihat Azzura menjulurkan lidah nya.
***********************.
Pukul sebelas malam Azzam baru sampai di rumah seperti biasa Shanum yang menunggunya dan menyiapkan makanannya.
Berulang kali Azzam melarang tapi Shanum beralasan tidak tega dengan Azzam.
Habis makan Shanum baru masuk kamar memang akhir-akhir ini Azzam sering pulang malam dia ingin kerjaannya selesai sebelum kepergian nya.
Azzam langsung mandi setelah itu dia pergi tidur badannya terasa sangat lelah.
Sedangkan di kamar lain Rendra dan Shanum belum pada tidur Shanum kelihatannya masih enggan kalau ditinggal Azzam pergi.
"Itu keputusan Azzam sendiri mom".
"Aku tahu dad tapi entah kenapa aku berat banget melepasnya pergi dan lagi rumah ini akan tambah sepi kalau dia pergi"Jelas Shanum.
"Nanti aku suruh Azzura dan syila kemari tiap hari atau mommy yang kerumahnya"Usul Rendra"Azzam sudah besar mom biarkan dia melakukan apa yang menurutnya baik,udah mikirin Azzam nya ini udah malam kita tidur".
Mereka akhirnya tidur karena memang sudah malam.
Hari ini tepat hari keberangkatan Azzam ke desa itu walaupun berat hati Shanum akhirnya melepas kepergian Azzam.
Perjalanan Azzam memang sangat melelahkan tapi saat sudah sampai Surabaya dia memilih menyetir sendiri.
Semakin lama jalan yang di lalui Azzam semakin sepi dan gerimis sepanjang jalan.
Hingga tanpa di duga ada pohon kecil yang tumbang menghalangi jalan mau tak mau Azzam harus turun dari mobil.
Saat Azzam menyingkirkan pohon itu tanpa di duga ada seseorang yang menimpuk Nya dengan kayu Azzam sampai jatuh.
"Siapa kalian dan mau apa?"Tanya Azzam sambil memegang tengkuk nya.
"Yang pasti kami mau harta kamu ayo hajar dia"Kata preman itu dan memerintah teman-temannya menyerang Azzam.
perkelahian pun terjadi walaupun Azzam bisa berkelahi tapi dia kalah karena mereka banyak Azzam terkapar dan babak belur.
Tak lama dia pingsan preman itu akhirnya mengambil semua barang milik Azzam dan lebih kejamnya Azzam di lempar ke dalam jurang walau tidak terlalu dalam tapi ada aliran sungai di bawahnya.
Karena lumayan deras arusnya Azzam akhirnya hanyut.
Dijakarta Shanum belum bisa tidur pikirannya tidak tenang apalagi tadi dia sempat memecahkan gelas Shanum kepikiran Azzam terus.
"Sayang sudah dong Azzam pasti baik-baik saja"Kata Rendra menenangkan sambil mengusap kedua lengan Shanum.
"Perasaan mommy nggak enak dad kepikiran Azzam terus mommy minta telpon Azzam dad".
"Udah mom tapi nggak bisa disana memang nggak ada sinyal saat ini Azzam pasti sudah sampai sana mommy jangan khawatir ini semua demi almarhum ayah kan".Jelas Rendra dan memeluk Shanum dari belakang.
"Ya Allah tolong lindungi anakku dimanapun dia berada"Doa Shanum dalam hatinya.
keesokan harinya ada sepasang Ayah dan anak yang mau mencuci di sungai sang anak ke sungai sedangkan sang Ayah mencari kayu bakar di pinggiran sungai.
Saat anak itu tiba di sungai dia langsung teriak karena melihat ada seorang yang mengambang di sana yang tak lain orang itu adalah Azzam
Sang Ayah kemudian menyusul anak itu dan membawa Azzam ke pinggir sungai sampai dipinggir Ayah itu mencoba mengecek denyut nadi Azzam ternyata masih ada.
Anak dan ayah itu segera membawa Azzam ke rumahnya yang tak jauh dari sana sampai di rumah anak dan ayah itu merebahkan Azzam diatas ranjang.
Ayahnya menyuruh anak untuk memanggil saudaranya yang kebetulan bisa mengobati orang walau dengan cara tradisional sedangkan sang ayah mengganti pakaian Azzam.
Dua hari sudah Azzam tak sadarkan diri terlihat jari Azzam bergerak menandakan Azzam sadar ayah dan anak itu merasa lega.
Saat mata Azzam terbuka hal yang pertama dia lihat adalah seorang gadis yang kucel natural tanpa make-up dan rambutnya di kepang dua.
"Alhamdulillah kamu sudah sadar nak"Ucap syukur ayah itu sambil memberikan air putih untuk Azzam.
"Aku ada di mana ini?"Tanya Azzam.
"kamu ada dikampung desa Sambi kerep(maaf ya kalau salah tempat karena aku nggak tahu nama-nama desa di Surabaya)".
"Jadi aku sudah sampai di tempat tujuanku"Kata Azzam dalam hatinya.
"Sebenarnya apa yang terjadi sama kamu sampai bisa hanyut di disungai?".
"Aku di rampok dan pingsan setelah itu aku nggak tahu lagi"Jawab Azzam sambil mencoba duduk tapi tubuhnya terasa sakit semua.
"Kamu jangan banyak bergerak karena kakimu patah,namamu siapa aku sapto dan ini anakku Zahra".
"Aku Azzam pak aku dari kota".
"Zahra tolong kamu ambilkan makan untuk Azzam ayah mau ke ladang"perintah pak Sapto.
Zahra hanya mengangguk dan pergi mengambilkan makanan untuk Azzam tak waktu lama Zahra kembali membawa makanan.
Zahra menyuapi Azzam karena tangan Azzam juga cidera.
Walaupun Zahra tidak menarik entah kenapa Azzam betah memperhatikannya.
Saat Zahra mau pergi Azzam menghentikan nya dia mau minta tolong untuk diantarkan ke kamar mandi dia mau buang air.
Zahra memapah Azzam tapi karena tubuh Zahra lebih kecil akhirnya mereka terjatuh bersamaan itu para warga datang dan melihat nya.
Disinilah Azzam dan Zahra berada di ruang tamu milik pak Sapto tadi warga pada menghakimi warga kalau Zahra dan Azzam sedang mesum.
Zahra sudah menjelaskan kalau tadi mereka cuma terjatuh dan tidak terjadi apa-apa tapi warga tidak percaya.
Warga sampai memanggil RT dan RW didesa itu pak Sapto juga sudah pulang karena tadi ada yang menyuruhnya pulang.
"Kami tidak melakukan apa-apa,saya cuma membantu dia ke kamar mandi"Jelas Zahra.
"Tapi buktinya kalian bermesraan kalian mau mengotori desa ini"Teriak salah satu warga.
"Tidak pak kami nggak berbuat apa-apa"Zahra masih menyangkalnya karena memang itu yang terjadi.
"Pak Sapto dia siapa?"Tanya pak RT.
"Dia Azzam saya menemukannya di sungai dengan keadaan pingsan dua hari yang lalu".
"Kenapa anda tidak melapor ke saya pak?".
"Rencananya nanti sore saya baru mau melapor pak".
"Pokoknya nikahkan saja pak mereka kita tidak mau kampung kita jadi sial karena ulah mereka"Teriak salah satu warga.
"Kalian salah paham kita tidak berbuat senonoh"Elak Zahra.
"Sudah ketahuan masih saja ngelak".
"Percaya pak kita tidak berbuat mesum"Kata Zahra di tengah tangisnya.
"Aku akan menikah dengannya"Azzam akhirnya buka suara juga sejak tadi dia hanya diam.
"Tapi zam kita baru bertemu"Kata pak Sapto dia tidak mau anaknya menikah dengan cara begini.
"Daripada kalian di usir dari sini tapi aku hanya punya ini pak untuk mas kawinnya"Kata Azzam sambil memperlihatkan cincin yang kemarin tak sengaja dia minta dari mommy nya.
"Apa nak Azzam yakin?"Tanya pak Sapto lagi.
"Iya pak".
"Baiklah saya akan panggilkan penghulunya kemari"Kata pak RT.
"Mom,dad maafkan aku mengambil keputusan ini tanpa memberi tahu kalian nanti aku akan jelaskan kalau aku pulang"Kata Azzam dalam hatinya.
Sedangkan di jakarta Rendra sedang bicara serius dengan Elvan tentang hilangnya Azzam mereka merahasiakan berita itu dari Shanum Rendra takut kalau sampai Shanum tahu akan syok.
Pukul tiga sore acara pernikahan Azzam dan Zahra dilaksanakan Azzam tidak menyangka pernikahannya seperti ini.
Azzam dan Zahra sudah duduk berdampingan didepannya ada penghulu dan pak Sapto.
"Saya terima nikahnya Rania Zahra Salsabila binti bapak Sapto dengan mas kawin tersebut di bayar tunai".
"Sah!!!!!!!!!!"Teriak orang disana.
Saat kata sah terdengar air mata Zahra tak bisa tertahan bukan ini pernikahan impiannya dia ingin menikah dengan orang yang di cintai tapi sekarang dia sudah menikah dengan orang asing yang tak dikenal.
Azzam kemudian memasangkan cincin ke jari Zahra saat menyentuh tangan Zahra jantungnya berdetak lebih cepat kemudian Zahra mencium tangan Azzam.
Setelah acara selesai Azzam kembali merebahkan tubuhnya karena badannya masih sakit semua tadi saja dia paksakan.
Di jakarta shanum tanpa sebab menitihkan air mata dia merasa terharu tapi tak tahu karena apa.
"Mommy kok nangis?"Tanya Azzura.
"nggak tahu sayang air mata ini keluar sendiri tanpa mommy sadari, mommy jadi kangen sama Azzam"jelas Shanum sambil mengusap air matanya.
"Mommy tenang aja Azzam pasti baik-baik saja disana kan susah sinyal makanya Azzam belum menghubungi"Azzura mencoba menguatkan sambil memeluk Shanum walaupun hatinya juga nggak tenang mikirin Azzam dia merasa saat ini Azzam tidak baik-baik saja.
"Kenapa kalian berpelukkan berdua nggak ajak Daddy?"Tanya Rendra yang baru datang langsung ikut meluk Azzura dan Shanum dia juga bergantian mencium pucuk rambut Shanum dan Azzura.
"Ah Daddy bau belum mandi"Keluh Azzura sambil melepas pelukannya.
"Kata siapa masih wangi gini"Sangkal Rendra sambil mencium ketiaknya sendiri"iya kan sayang".
"Iyain aja mom"Goda Azzura Sabil tertawa.
"Coba sayang kamu cium"Rendra balik menggoda.
"nggak mau dad"Tolak Azzura sambil pergi ke tempat syila berada.
Tawa Shanum dan Rendra pecah melihat tingkah Azzura.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!