NovelToon NovelToon

MY BAD BROTHER

MBB-01

NovelToon
♪♪•••••••••••••••♪♪
•VALHALLA• Geng motor yang di naungi Alsean Cassano putra sulung sebuah direktur dari perusahaan besar, Geng motor yang berdiri dari lima puluh anggota lebih ini sudah Berdiri sejak tiga tahun lalu, Berdiri nya Valhalla membuat Sean merasakan rumah kedua setelah sosok ibu nya tiada ia sudah tak merasakan arti kenyamanan rumah yang sesungguhnya lagi setelah Dania sang mamah meninggal dunia karena sakit, Bagi Sean Valhalla adalah bagian dari hidup nya.
Semenjak saat itu, dimana papah nya memutuskan untuk menikah lagi dengan seorang perempuan yang memiliki satu anak gadis, rasa benci Sean semakin menguar, karena sedari awal ia tidak pernah setuju papah nya menggantikan sosok sang ibu dengan perempuan lain, bagi Sean, keluarga sambung baru nya itu tetap orang asing yang sama sekali tidak penting bagi dirinya.
••••
Andra Brian
Andra Brian
Bokap Lo nelpon gua
Ujar Andra-- menatap sang empu yang tengah rebahan di sofa sambil asik bermain game di ponsel nya, kini Sean dan kawan-kawan tengah mengumpul di basecamp Valhalla.
Andra berdecak kala Sean mengacuhkan perkataan nya, membuat ia langsung menebak bawah kedua bapak dan anak itu tengah bertengkar lagi.
Andra Brian
Andra Brian
Sean--
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Berisik.
Andra langsung diam tak melanjutkan ucapannya lagi, ia menghela nafas lalu mulai menduduki dirinya di sofa lain.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Ngomong apa dia? (tanyanya tanpa minat)
Andra Brian
Andra Brian
Dia nyuruh Lo balik,
Sean kembali diam, namun hatinya kesal, mau apa lagi sih si tua bangka itu pikir nya?
Andra Brian
Andra Brian
Lo nge-block om cenzo?
Sean mematikan handphone nya dan mengambil posisi duduk untuk mulai membakar sebatang nikotin di tangan nya.
Andra Brian
Andra Brian
Ada masalah apa lagi?
Ujar Andra lagi, ya ia bahkan sang teman teman sekaligus anggota inti Valhalla tau jika Sean dan papah nya tidak pernah akur setelah kematian mamah Sean dua tahun yang lalu.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Dia bakal nikah hari ini
Mendengar penuturan datar dari mulut teman sekaligus ketua nya itu membuat Andra terkejut namun ia kembali mengontrol raut wajah nya.
Andra Brian
Andra Brian
Seriously?!
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Hmm (Jawabnya cuek)
Andra Brian
Andra Brian
(Semakin syok di buat nya)
Andra Brian
Andra Brian
Anjr terus Lo ngapain disini?
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Terus Lo pikir gua bakal dateng dan nyaksiin hal ga penting itu?
Sean memandang Andra datar, mendengar nada dingin sang ketua membuat Andra meringis, ah sepertinya perang untuk kesekian kali antara bapak dan anak itu akan kembali di mulai tanpa memiliki akhir.
Andra Brian
Andra Brian
The strong leader (Ucapnya sebagai akhir percakapan mereka)
Di saat seperti ini yang Sean butuh kan bukan lah sebuah nasihat, mereka tau Sean tidak suka terlalu banyak bicara tentang masalah nya, terkecuali ia yang memulai duluan untuk bercerita.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Dimana Vincent? (Tanyanya setelah menatap ke sekeliling dan tak menemukan sosok yang ia cari)
Andra Brian
Andra Brian
Ga dateng, dia bilang ada urusan (Sean hanya menanggapi dengan anggukan)
Andra Brian
Andra Brian
Lo kalo mau tidur Dirumah gue aja, bokap nyokap keluar kota
Ucap Andra yang tau bahwa maksud tujuan Sean menanyakan salah satu anggota inti sekaligus teman mereka yang bernama Vincent itu adalah untuk menginap dirumahnya.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Gua tidur disini (Ucapnya lalu kembali merebahkan dirinya di sofa setelah selesai menghisap sebatang rokok nya)
Andra Brian
Andra Brian
Oke lah...
Untuk beberapa saat hening, hanya ada percakapan sesekali di ruangan itu Karena selebihnya ada yang tidur, bermain ponsel dan bermain catur.
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Ba'jingan Lo Dean!
Andra menatap datar kedua orang yang tengah kejar kejaran- ah lebih tepatnya yang satu di kejar dan yang satu mengejar.
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Apaansi be'ggo! Gua gatau apa apa ya!
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Pala Lo sini gua jadiin makannya buldog!
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Gatau apa apa- gatau apa apa, Lo pikir gua be'ggo?!
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Apa?! (Jawabnya nyolot)
Andra hanya diam menatap kedua nya yang tengah adu bacot dengan jarak terhalang meja biliard saja.
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Lo penyebar hoax bn'gst! Hapus ga postingan Lo sebelum Amanda ngeliat! (Kesalnya marah menatap tajam pemuda yang sudah menahan tawa di depannya)
Haikal kebakaran jenggot saat melihat Poto dirinya tengah tertidur dengan mulut meng ngangga di posting di status Instagram Valhalla yang sudah pasti beribu ribu pengikut nya, apalagi 99% SMA Trisatya mengikuti akun Instagram Valhalla, terlebih crush nya Amanda-- ah sihall mau di taro mana muka nyaa?! Mana pas login kata sandi nya udah ke gantii! Dan tersangka utama sudah pasti teman lakcnat nya itu.
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Orang bukan gua yang ngepost! Woii! Yang megang tuh akun bukan gue doang! masa Lo nuduh nya gua doang!
Ujar Dean mengelak atas tuduhan yang di berikan Haikal pada nya, padahal sudah jelas jelas memang ia pelakunya, haha.
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Kata sandi keganti dan disini cuma Lo yang suka Gonta ganti kata sandi anj--
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Berisik!
Nada dingin itu mampu menaikan suhu ruangan yang tadi nya biasa saja membuat Haikal menelan ludah lalu membalikkan kepalanya dan menatap Sean dengan cengiran, Dean bngst! Semua gara gara tikus sia'lan itu! Awas saja!
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Sorry boss, gue ganggu yaa?? Hehehe
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Pfttttttt (Menahan tawa membuat Haikal melirik nyata tajam)
Haikal Ananda
Haikal Ananda
{Awas Lo! Urusan kita belum selesai!}
Ucap pemuda itu lewat tatap matanya, Sean mendengus dan kembali menyembunyikan wajahnya untuk kembali tertidur.
Andra Brian
Andra Brian
Ck, geng motor berasa punya anak TK. (Gumamnya lalu meneguk sebuah botol soda)
•••
Bersambung
Okeee okee, segitu dulu gaiss untuk bab awall! Huh semoga kalian suka yaa sama cerita yang aku buatt
Sebelum nya marii berkenalan duluu, akuu leoo, kalian bisa panggil aku Leo okayy??
Ohh iyaa buat cerita inii, bagaimana menurut kalian?? Jangan lupa komen yaa!
See youu

MBB-02

NovelToon
•Alsean Cassano• Pemuda bermata hitam pekat yang selalu menatap datar tanpa ada senyum sedikitpun untuk lawan bicaranya, kepribadian nya yang tenang justru dapat menjebak siapa saja yang berani berurusan dengan nya. -Berusia 19 tahun, dan masih menempuh pendidikan SMA di sebuah sekolah ternama, SMA Trisatya, karena cenzo adalah orang yang berdonasi terbesar di sekolah itu membuat Sean di segani seluruh rakyat sekolah, apalagi kedudukan nya yg menjabat sebagai ketua dari Valhalla sekaligus putra dari Vincenzo.
♪♪•••••••••••••♪♪
NovelToon
Sean menghentikan langkahnya saat melihat sosok wanita cantik tengah duduk di atas meja seraya tangannya sibuk menjahit sebuah syal, melihat kedatangan anak sambung nya--Dara ia menghentikan kegiatan nya merajut syal dan meletakkan semua benda yang ia pegang ke atas meja, perempuan cantik dengan dress selutut itu tersenyum menatap Sean yang menatap ke arah nya dengan datar.
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
H-hai, Sean.. (Sapanya lembut dengan sedikit gugup)
Ia bingung harus berucap bagaimana kala mengingat ini pertemuan kedua setelah sekitar sebulan yang lalu pemuda di depannya ini berani berbicara sarkas dan menatap nya dengan tajam secara terang-terangan saat tak terima bahwa sang papah akan menikahi dirinya, namun dara berusaha tersenyum dengan tulus menatap Sean lamat lamat.
Sean mengakat satu alisnya melihat perempuan yang berstatus sebagai istri baru papah nya itu dengan bingung, mengapa ia ada dirumah nya? Si'alan ia pikir papah nya itu akan beli rumah baru dan keluar dari rumah ini, tangan Sean mengepal.
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Kamu baru pulang? E-eum mau mamah masakin sesuatu buat makan malam? (Tanyanya dengan senyum tulus)
Mendengar sebutan 'mamah' yang ia sematkan pada dirinya sendiri membuat Sean semakin dibuat muak, ia berdecih sinis menatap dara dingin.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Anda sebut diri anda apa tadi? Mamah?
Dara diam menatap Sean tanpa memudar kan senyuman nya, namun tangan nya sudah saling genggam gelisah.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Jangan pernah ngerasa diri Lo menang, mamah gua cuma satu yang jelas bukan Lo. (Sarkas nya tajam dengan nada dingin dan menekan)
Rasanya hati dara mencelos dikit, ia berusaha agar tetap tersenyum, ia tau Sean belum bisa menerima dirinya namun ia tidak akan menyerah.
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Sebelum nya, Saya minta maaf sebesar besarnya sama kamu, Sean
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Saya ga bermaksud untuk membuat hubungan kamu sama mas cenzo renggang, apalagi sampai membuat kalian bertengkar, namun apa bisa kamu belajar menerima saya? Tidak apa apa jika kamu tidak mau menganggap saya sebagai mamah sambung kamu, ini mungkin terlalu lancang, namun apa bisa kamu bersikap selayaknya keluarga pada saya?
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Karena bagaimana pun sekarang saya adalah istri papah kamu dan--
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Cukup. (Ujar nya tanpa mau menatap wajah dara karena terlalu muak)
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Lo buang buang waktu gua!
Sean segara melanjutkan langkah nya pergi menaiki anak tangga untuk menuju kamar nya, hancur sudah mood nya malam ini, salah karena ia memutuskan untuk pulang, namun siapa sangka bahwa papah nya itu benar benar gila dah membawa keluarga baru nya tinggal di rumah mereka? Cenzo si'alan!
Ia tak rela jika rumah tempat tinggal nya sedari kecil bersama Dania harus di campur kotori dengan orang asing seperti dara dan juga anak nya itu, Sean tau bahwa dara membawa putrinya karena cenzo pernah bilang akan hal ini, bahwa setelah menikah istrinya dan anaknya itu akan tinggal bersama mereka.
Vincenzo Cassano
Vincenzo Cassano
Alsean!
Langkah Sean terhenti di pertengahan tangga saat mendengar suara bariton itu memanggil namanya.
Vincenzo Cassano
Vincenzo Cassano
Dari mana saja kamu?! (Tanyanya menatap punggung sang anak dengan tatapan tajam)
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Mas, sudah, bicara nya besok lagi saja, biarkan Sean istirahat dulu (Ucap nya melerai seraya memegang lengan cenzo)
Dara tau bahwa percakapan mereka nantinya tidak akan berakhir baik.
Sean hanya diam tanpa berbalik, ia kembali melanjutkan langkah nya menuju kamar nya di lantai dua.
Vincenzo Cassano
Vincenzo Cassano
Anak itu.. (Gumamnya geram)
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Udah mas, lagian kamu gabisa bicara terus menerus sama Sean dengan keras, aku mengerti Sean pasti belum menerima aku, jadi tolong jangan selalu bertengkar, bicaralah yang lembut padanya hm?
Cenzo merengkuh pinggang istrinya itu lalu mengecup sekilas bibir dara, perempuan itu hanya menatap nya dengan diam.
Vincenzo Cassano
Vincenzo Cassano
Maafkan Sean (Ujar nya tepat di depan wajah dara)
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
(Tersenyum)
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Tidak apa apa, aku mengerti
Dari pembatas tangga atas tepat di depan pintu kamar nya, seorang perempuan memperhatikan interaksi antara sang mamah dengan papah sambung nya itu dengan diam, namun ia tak melihat keributan sebelum itu.
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Semogaa mamah selalu bahagia setelah ini.. (Gumamnya berharap menatap keduanya yang sedang tersenyum saling berpelukan)
Lalu Vanya terdiam, ah mengapa ia tak melihat tanda tanda adanya Kakak sambung nya itu? Ngmong' seperti apa rupa nya? Ya ia belum mengetahui Sean, bahkan untuk saling tatap muka mereka belum pernah.
Entahlah, lagi pula ia merasa bahwa laki laki itu mungkin tidak akan suka dengan kehadiran dirinya dan sang ibu, jika seperti itu mungkin kehidupan nya kedepannya akan sedikit lebih sulit?
•••
Malam berganti pagi, kini di rumah keluarga Cassano, cenzo, dara dan putrinya sudah siap akan sarapan pagi mereka.
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Ah, Sean belum turun? (Tanyanya menatap cenzo, namun suami nya itu hanya menggedikan bahu seraya fokus pada sebuah koran di tangan nya)
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Van, kamu panggil kakak kamu gih sana (Titahnya menatap sang putri yang tengah menatap sehelai roti nya)
Mendengar itu gadis berseragam sekolah baru nya itu menatap sang mamah dengan kerutan di dahi nya, serius? Mamah nya menyuruh nya untuk memanggil pemuda yang di sebut kakak tirinya itu? Hey! Kenal saja tidak melihat nya saja tidak! Apalagi tau kamar nya di sebelah mana?
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Vanya? Ayo kalian kan harus bersekolah pagi ini
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Vanya gatau kamar nya dimana
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Di atas sayang pintu warna hitam itu, kamar kakak kamu, Sean.
Dara (Mamah)
Dara (Mamah)
Gih sana panggil-- (Ucapnya terhenti saat mendengar suara langkah kaki yang tengah menuruni anak tangga)
Dara menoleh, begitu juga dengan Vanya yang ikut menatap Sean, Vanya terdiam melihat sosok pemuda yang tak lain adalah kakak tirinya itu, omaygat ia tak menyangka jika sosok Kakak tirinya itu memiliki paras yang sangat amat sempurna bak dewa Yunani.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
NovelToon
Namun dengan cepat ia kembali mengontrol ekspresi nya untuk terlihat biasa saja, ia tak tahu bahwa tadi Sean melirik nya sekilas dengan tatapan yang sulit di artikan, namun ia kembali acuh dan mulai melanjutkan langkah nya untuk pergi.
Vincenzo Cassano
Vincenzo Cassano
Mau kemana kamu? (Ucapnya datar membuat langkah Sean terhenti)
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Yang anda liat? (Tanya balik Sean datar menatap sang ayah tanpa ekspresi)
Vincenzo Cassano
Vincenzo Cassano
Kamu mau pergi sekolah atau jadi preman? Baju di keluarin, ga pake dasi, rambut acak acakan, keren kamu begitu?
Sean hanya menatap malas, ia kembali berbalik berniat untuk melanjutkan langkah nya yang tertunda tanpa menanggapi ucapan sang papah, namun lagi lagi langkahnya terhenti kala pria itu berintruksi dengan tegas.
Vincenzo Cassano
Vincenzo Cassano
Berangkat bareng dengan Vanya, papah sudah mendaftarkan adik mu bersekolah di sekolah yang sama dengan mu.
Vanya terkejut, jadi ia akan bersekolah di satu sekolah yang sama dengan kakak sambung nya itu? si'alll! melihat tatapan yang di lempar pemuda itu serta hawa dingin yang berkeliaran di sekitar pria itu membuat Vanya tak akan berfikir baik setelah ini mengenai kehidupan nya di sekolah.
Dan tadi apa katanya? Berangkat bareng?! ahh ia pikir tidak perlu...haha
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Ah, p-pah..ga perlu, Vanya bisa berangkat sendiri naik taksi--
Vincenzo Cassano
Vincenzo Cassano
Tidak ada penolakan. (Tegasnya menatap sang anak dengan tatapan tak ingin di bantah)
Sean menggertakan gigi nya menahan amarah, melayang kan tatapan dingin nya pada Vanya, lalu kembali melanjutkan langkah nya, Vanya yang menyadari arti tatapan itu menghela nafas gusar lalu segera bangkit dari duduknya, kenapa pemuda itu tidak menolak saja sih?!
•••
Bersambung...
Hai haii aku up dua dlu, nanti kalo rame lanjuttt!!
Okee see uu

MBB-03

NovelToon
•Avanya Exselin• gadis berusia 17 tahun yang kini menyandang status sebagai adik tiri dari seorang Alsean Cassano, ketua geng motor yang bernama Valhalla.
♪♪•••••••••••♪♪
Di dalam mobil Vanya merasa canggung kala tak ada obrolan apapun selama perjalanan, padahal sepuluh menitan sudah mereka lalui bersama
Sesekali Vanya kembali melirik ke arah samping nya, menyadari hal itu Sean merasa risih ia berdecak dan ikut melirik tajam gadis yang kini tengah duduk di kursi sebelah nya.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Ngapain ngeliatin gua terus? (Sarkas nya dingin)
Avanya Exselin
Avanya Exselin
H-hah? Engga.. siapa juga yg ngeliatin Lo?
Avanya Exselin
Avanya Exselin
(Gugup setengah modar)
Alsean Cassano
Alsean Cassano
(Hanya diam menatap sekilas)
Avanya Exselin
Avanya Exselin
{Nih orang kenapa muka nya sangar banget sih? mana natap nya serasa kaya punya utang gua..}
Gumam Vanya terus menerus kesal merutuki kakak tirinya yang tidak good ekspresi itu.
Namun karena larut dalam pikiran nya, Vanya tak sadar jika sedari tadi dirinya di tatap oleh Sean lewat kaca mobil depan pemuda itu.
Sean menatap Vanya dengan tatapan datar dan-- ah sulit di artikan.
Ckittttt!
Mobil mereka berhenti di halaman parkir belakang sekolah yang sangat sepi, ya wajar saja karena hampir seluruh murid memarkirkan kendaraan mereka di halaman depan jadi jarang yang parkir di halaman belakang, hanya beberapa saja.
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Makasih, atas tumpangan nya..
Vanya berusaha tersenyum tipis, namun tak ada respon dari lelaki itu membuat ia terdiam sejenak, ah lagi pula sepertinya percuma saja mau ia bersikap baik atau ramah pada lelaki itu, tampak nya Sean tai akan pernah perduli, lalu segera ia berbalik dan hendak membuka pintu mobil Sean untuk keluar, namun niatnya terurungkan saat mendengar penuturan kakak tirinya itu.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Jangan harap gua bersikap baik setelah ini.
Perkataan tanpa ekspresi itu mampu membuat Vanya terdiam.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Keluar! (Titahnya lagi saat merasa geram saat perempuan itu malah diam saja)
Avanya Exselin
Avanya Exselin
(Buru buru keluar dri mobil)
Saat pintu mobil di tutup, Sean masih diam seraya memandang kepergian adik tirinya itu, Vanya berlali kecil memasuki halaman koridor sekolah.
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Avanya?
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Ch, Lo menarik
Alsean mengakat satu sudut bibir nya ke atas, artian dari kata menarik yang ia ucapkan itu bukan karena semata ia tertarik akan perasaan lebih pada perempuan itu, namun-- sebagai mainan, yaa Vanya menarik untuk dijadikan mainan dirinya.
•••
Di koridor SMA Trisatya
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Ck, ini gue haruss kemana??
Vanya kesal sendiri, ia bukan tipe orang yang mudah bergaul atau berbaur, sungguh hal termalas adalah harus kembali berbaur dan berinteraksi pada lingkungan baru, seperti sekolah barunya saat ini.
Ia masih menduduki bangku kelas 11 sma sekarang namun ia jadi menerka nerka, kelas berapa kakak tirinya itu? Apa sepantaran dengan dirinya? Ah bodo amat lah! Ia tak seharusnya memikirkan hal itu kan?
Bruk!
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Ah-- sorry²!
Vanya ikut berjongkok untuk mengambil beberapa buku yang terjatuh saat dirinya tak sengaja menabrak seseorang yang berjalan tergesa gesa dari arah depan tadi.
Gea Anara
Gea Anara
Ah, iya, santai aja gapapa.
Vanya menatap name tag di seragam bagian kanan perempuan di depannya.
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Sorry yaa sekali lagi, gey-ge..
Gea Anara
Gea Anara
(Tersenyum tipis)
Gea Anara
Gea Anara
Gea, (Jawab nya karena menyadari perempuan di depannya kesulitan untuk membaca name tag nya)
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Ah...yaa, Gea.. (Ikut tersenyum kecil)
Gea Anara
Gea Anara
Lo anak baru ya?
Vanya mengangguk lantas dikuti dengan gea sebagai tanda mengerti.
Gea Anara
Gea Anara
Mau gua anterin ke ruang guru?
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Eh, serius? Bukannya bentar lagi udah mau bel? gapapa Lo duluan aja gua bisa sendiri ko..
Gea Anara
Gea Anara
Emang Lo tau letak ruang guru dimana?
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Yaa engga si...
Pake nanya lagi! Sudah jelas ia anak baru disini.
Gea Anara
Gea Anara
Yauda sekalian bareng gue aja, sans aja gue juga sekalian mau ke ruang guru ada perlu sama guru IPA..
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Oh gitu? Yauda deh..
akhirnya keduanya pun saling melangkah bersama untuk menuju ruang guru.
Gea Anara
Gea Anara
Oh yaa, btw, gue belum tau nama Lo?
Avanya Exselin
Avanya Exselin
Vanya.. (Tuturnya memperkenalkan diri sendiri dengan senyuman tipis nya)
Gea Anara
Gea Anara
Ah oke deh, salam kenal Vanya..
Avanya Exselin
Avanya Exselin
(Mengangguk sambil tersenyum)
••••••
•Warbal•
Warbal adalah singkatan dari (warung belakang sekolah) mereka yang pada bolos atau sekedar nongkrong sering kali mendatangi warung ini, namun hanya siswa SMA Trisatya saja.
NovelToon
Yaa sean dan kawan kawan kini tengah bolos dari mata pelajaran yang di duga sangat menyebalkan, kimia dan fisika! Dua mata pelajaran konyol bagi mereka.
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Bngke curang Lo! (Menatap Sean kesal)
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Apaansi ni orang dari tadi sewot bae! Kaya ibu ibu kosidahan Lo! berisik!
Andra Brian
Andra Brian
Congor Lo berdua lama lama gua sumpel ya? Main ga ada diem nya. (Ucapnya tajam membuat kedua orang yang saling pandang dengan sengit itu memutar bola mata malas)
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Temen Lo tuh, kaya ibu ibu arisan, bacot mlu.
Haikal Ananda
Haikal Ananda
(Menatap sinis Dean)
Andra hanya menatap malas sekilas lantas bangkit untuk memesan makanan, ah perut nya sudah mulai terasa keroncongan sekarang.
Andra Brian
Andra Brian
Mang mau Indomie rebus pake telor 1 ya!
Andra Brian
Andra Brian
Nanti AA Sean yang bayar
Andra nyengir menatap ke arah Sean, pemuda itu hanya diam terserah lah teman nya itu mau apa.
Andra Brian
Andra Brian
Tuh dia diem mang, berati setuju, tagih nanti ya.
Jeffry
Jeffry
Siap den! (Segera membuat pesanan Andra)
Andra Brian
Andra Brian
Eh btw, sen, adek tiri Lo sekolah disini juga kan? berati sekarang dia masuk?
Haikal dan Dean buru buru memasang kuping ikut mendengarkan.
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Demi apa maneh? (Ujarnya dengan ekspresi syok di buat buat)
Andra Brian
Andra Brian
Ck, demi tukang sayur naik haji!
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Mana bisa anying, tukang sayur aja kalo jualan jalan kaki.
Andra mendengus geram, ada saja jawabannya pemuda itu.
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Serius-serius! Tadi apa kata lu? Adek tirinya si Sean sekolah disini juga?
Andra Brian
Andra Brian
Hmm
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Cewe kan adek nya?
Andra Brian
Andra Brian
Heem
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Kelas berapa?
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Namanya siapa?
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Terus--
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Ett! ngapa jadi wartawan mendadak Lo?! (Ujarnya nyolot)
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Ini genting!
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Gentang-genting! Sinting Lo!
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Gua tau tujuan Lo apa ya bngst, pasti Lo mau godain Ade nya si Sean kan?! Ngaku Lo!
Alsean Cassano
Alsean Cassano
Dia bukan adek gua. (Ujarnya menatap datar teman teman nya)
Sean muak, mengapa harus membahas gadis asing dan tidak penting itu coba? Apalagi tadi mereka sebut gadis yang sekarang tinggal satu atap dengan dirinya itu dengan embel-embel adik? sungguh menggelikan di telinga nya, ah bahkan dia tak punya adik dia saja anak satu satunya.
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Yaaa adek tiri sen..
Sean hanya diam, kembali menghisap rokok yang terhimpit di sela sela jarinya dan menghembuskan asal asap nya ke udara.
Brum-brum-brum!
Suara motor terdengar ikut parkir di depan halaman warung, setelah melepas helm dan turun ia bertossan dengan beberapa murid yang di duga anggota Valhalla, lalu langkah nya membawa ke meja yang di isi oleh empat orang yang merupakan anggota inti dan sang ketua.
Haikal Ananda
Haikal Ananda
Hey my brother ku! (Berdiri dan memeluk singkat ala lakik pemuda yang baru saja tiba dan ikut bergabung di meja mereka)
Andra Brian
Andra Brian
Dari mana aja Lo baru keliatan
Vincent Derlangga
Vincent Derlangga
Rumah (Jawabnya seadanya)
ia mengambil kerupuk dan memakan nya seraya melepaskan jaket yang melekat di tubuhnya
Dean Dergantara
Dean Dergantara
Si anjr jam segini baru keliatan, apa ga kena sambar guru killer Lo!
Vincent hanya menggedikan bahu acuh, lagi pula buat apa rajin-rajin untuk sekolah? Toh mereka udah kelas tiga dan sebentar lagi lulus.
Vincent Derlangga
Vincent Derlangga
Oh ya, (Mulai menaikkan pandangannya menatap ke arah Sean)
Vincent Derlangga
Vincent Derlangga
Gua mau ngomong bentar sama Lo, (Ujarnya kemudian)
Lantas kedua pemuda itu sedikit menjauh, entah mengobrol soal apa yang jelas kedua nya sama sama tampak serius.
••••
Bersambung...
Hufttt kelar juga nih bab
Walupun belum ada yg baca...
Tapi aku tetep semangat ko!
Okee see uu and good bye!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!