Ceo Tampan Itu Suamiku
1
matahari pagi masuk lewat jendela kamar seorang pria yang sedang memakai dasi berwarna abu dengan perpaduan kemeja navy
menatap kearah jendela itu yang memperlihatkan pemandangan kota dengan warna langit yang sangat indah dan menyegarkan mata
berjalan keluar dengan jas yang dikaitkan dilengannya
Araya Xaviera
Kamu sudah mau berangkat?
Arka Antofarendra
*berhenti dan mengangguk
Araya Xaviera
*memberikan paperbag berisi makanan yang sudah disiapkannya untuk sang suami
Arka Antofarendra
*menerima lalu pergi begitu saja
Araya Xaviera
*menatap punggung suaminya itu tersenyum lalu kembali ke meja makan
Araya Xaviera
Tumben dia berangkat jam segini, biasanya sebelum aku bangun dia sudah berangkat
Diperjalanan Arka tersenyum menatap bekal makanan yang istrinya siapkan itu
selesai makan, Araya bersiap siap untuk pergi juga karena dirinya harus bekerja juga disebuah perusahaan yang bergerak dibidang makanan
All : Selamat pagi, Pak Arka
Arka Antofarendra
Bagaimana jadwal hari ini?
Reza | Asisten
pagi ini jam 10 Anda mempunyai jadwal meeting bersama Pak Nicholas dari perusahaan Purnama, di Hotel ***
Reza | Asisten
lalu pukul satu siang nanti Anda ada konferensi pers bersama Abadi TV, dan sore nanti Anda ada pertemuan dengan tuan muda Jefri
Arka Antofarendra
*berhenti berjalan
Reza | Asisten
*ikut berhenti
Arka Antofarendra
*sedikit berpikir
Emm... Hadiah apa yang bagus untuknya?
Reza | Asisten
Ya?
*bingung
Arka Antofarendra
*kembali berjalan dan memasuki ruangan
Arka Antofarendra
bagaimana dengan kandidat yang akan di wawancara besok?
Reza | Asisten
*menunjukkan tabnya
Reza | Asisten
semua kandidat ini yang sudah kami seleksi sebelumnya
Arka Antofarendra
*menggulir dan berhenti di satu nomor.
73?
Reza | Asisten
Ahh... Iya saya lupa memberitahu, kemarin tiba tiba Bu Araya mendaftar, dan seleksinya akan bersamaan besok dengan kandidat lainnya
Arka Antofarendra
*menatap tajam sang asisten
Arka Antofarendra
dan saya baru tahu?
Reza | Asisten
Karena pak Arka terlalu sibuk
Reza | Asisten
*menatap paperbag yang terlihat kotak makanan
Ouhh... Selamat Pak, Anda akhirnya bisa luluh juga
Arka Antofarendra
*melayangkan tatapan tajam pada Reza
Berhenti membual, pergi sana
Reza | Asisten
*mengangguk lalu pergi seperti yang dikatakan bosnya itu
Dulu Reza hanya anak seorang pembatu dirumah Narendra, tetapi karena ibunya meninggal dan Reza tidak mempunyai saudara lainnya, Keluarga Narendra menganggap Reza sebagai bagian dari mereka, dan Reza sudah bersahabat dengan Arka dan menjadi asistennya agar terus bersama
Arka Antofarendra
*mengeluarkan kotak bekal yang disiapkan istrinya itu
Arka Antofarendra
*makan sambil menatap komputer
Arka Antofarendra
*membuka layar ponselnya dan mengetik sesuatu
💬 : siapkan sepatu ukuran 37
Reza | Asisten
*masuk kedalam ruangan Arka
Untuk siapa?
Arka Antofarendra
Istriku.
*ucapnya bangga sambil tersenyum
Reza | Asisten
*terkejut
Jangan bilang... Kamu sudah...
Arka Antofarendra
tidak usah berpikiran jauh
Arka Antofarendra
Aku hanya bersikap sebagai suami pada umumnya saja.
*ketusnya
Reza | Asisten
Padahal tadi kau sangat bangga dan tersenyum saat menyebut "istriku"
Arka Antofarendra
Kerjakan saja apa yang kusuruh
Reza | Asisten
cihh... Dasar gak jelas.
*pergi dari ruangan Arka
Arka Antofarendra
mungkin aku akan mulai mempublishnya sekarang, dulu aku tidak bisa karena terlalu bahaya disekitarku.
*batin Arka sedih
Dulu karena Arka mempunyai banyak musuh dan teroran, akhirnya hal yang sangat ingin dirinya ungkapkan pada seseorang terkubur dalam dan sedikit menjadi kecanggungan
Araya adalah cinta pertama Arka yang sekarang menjadi istrinya, keduanya berteman saat berusia 5 tahun, tapi tiba tiba Arka harus pindah rumah dan membuatnya berpisah selama bertahun tahun dengan Araya
Arka yang sedih karena Araya tidak mengingatnya dulu saat mereka masih bersama, akhirnya mereka dipertemukan kembali oleh keadaan yang kacau dimana Araya yang ditinggal nikah dan uangnya yang dicuri oleh sang kekasih dan dirinya yang mendapatkan banyak ancaman juga teroran dari musuh bisnis
Pernikahan keduanya terjadi karena Arka yang bersedia menggantikan mempelai pria itu, dan disetujui oleh keluarganya
Ada perasaan bahagia dan takut dalam diri Arka, bahagia karena bisa menjaga Araya dan terus bersamanya setiap hari, takut jika sasaran para musuhnya menjadikan Araya targetnya untuk melemahkannya
Tetapi semenjak dengan Arka, Araya merasa bahagia dan kehidupannya yang berubah, meskipun dirinya sedih karena sikap Arka yang dingin padanya selama 5 bulan menikah ini, dan syarat syarat yang tidak masuk akal
2
Kania Nathalie
Selamat pagi, Araya sayang.
*memeluk Araya erat
Aura
Cantikku, selamat yaa
Kania Nathalie
Araya aja dipanggil cantik, aku tidak.
*kesalnya
Aura
Emm... Iri saja.
*ejeknya
Araya Xaviera
Selamat untuk apa?
Aura
*Memberikan sebuah amplop surat
Araya Xaviera
*membuka amplop itu dan terkejut
Araya Xaviera
*keluar dari ruangan dan menuju ke lantai atas
Araya Xaviera
*membuka pintu dan menutup kembali
Araya Xaviera
Apa maksudnya ini?
*menunjukkan amplop ditangannya
Araya Xaviera
Anda tidak bisa seenaknya mengatur, seolah olah Anda berkuasa disini.
*marahnya
Roni
saya memang berkuasa disini
Araya Xaviera
Anda menaikkan jabatan saya dengan embel embel kalo saya menolak maka nama saya akan diblacklist di semua perusahaan?
Araya Xaviera
Anda pikir Anda siapa?
*marah nya menggebrak meja
Araya Xaviera
Anda hanya seorang manajer disini
Roni
Araya cantik, karena saya peduli sama kamu, saya tidak ingin kamu pergi
Araya Xaviera
Cukup ya pak, selama ini saya sabar menghadapi sifat mesum bapak itu
Araya Xaviera
Saya sudah menikah.
*menunjukkan jari manisnya yang dihiasi cincin berlian
Roni
Saya tidak peduli Araya cantik
Araya Xaviera
Saya bisa loh melaporkan ini pada pak CEO langsung.
*ancamnya dengan tegas
Roni
Berani kamu hah?
*marah Roni berdiri dari duduknya
Araya Xaviera
Anda yang mulai lebih dulu.
*tajamnya lalu pergi
Araya Xaviera
*duduk dikursi kerjanya dengan kesal
Aura
Apa kamu nggak jadi naik jabatan?
Kania Nathalie
Iya, Ray. Kok bisa?
Kania Nathalie
Padahal kita udah seneng loh, lho naik jabatan
Araya Xaviera
Pak Farhan belum datang?
Aura
dia ambil cuti, katanya mau jalan jalan untuk rileks kan pikiran
Aura
Sudah tua saja gayanya seperti anak muda
Kania Nathalie
*mengangguk setuju
Araya Xaviera
Biarlah... Lagian kerja disini terlalu stress
Aura
Oh iya ada apa? Kenapa tidak jadi naik jabatan?
Kania Nathalie
Iya, kenapa?
Araya Xaviera
Aku akan resign
Keduanya terkejut mendengar ucapan Araya, lalu lebih mendekatkan diri untuk bercerita
Kania Nathalie
Mau ninggalin kita?
Kania Nathalie
Kenapa keluar?
Aura
Apa jangan jangan karena rumor itu?
Aura
*mengecek notifikasi dan terkejut
Aura
*menunjukkannya pada Araya
Kania Nathalie
*ikut melihat
Hah? Apa apaan ini?
Araya Xaviera
*mengepal erat kesal
Araya Xaviera
Bisa bisanya dia menyebarkan rumor seperti ini.
*teriaknya kesal
Kania Nathalie
Kamu benar benar... ?
*menatap Araya tidak percaya
Araya Xaviera
*pergi kembali keruangan tadi
Araya Xaviera
*membuka pintu dengan kencang dan ternyata orang itu tidak ada
Araya Xaviera
*mencari cari dan ternyata akan pak manajer itu akan masuk lift
Araya Xaviera
*berlari cepat dan menarik kencang tubuh manajer itu sampai terpental
All : *terkejut dengan pertengkaran didepannya
Kania Nathalie
*menutup mulutnya terkejut
Araya Xaviera
Apa maksud Anda menyebarkan fitnah tentang saya seperti ini?
Roni
*terkekeh
Berani kamu hah?
*marahnya membuat semuanya terdiam dan takut
Araya Xaviera
Ya, saya berani.
*teriaknya dengan percaya diri
Araya Xaviera
*matanya sudah merah padam dan menahan tangisan
Araya Xaviera
Anda membalikkan fakta seperti ini, apa itu membuat Anda merasa keren dan kepercayaan?
Aura
*mencoba menenangkan Araya tetapi ditepis
Kania Nathalie
bura bagaimana ini?
*memeluk Aura takut
Roni
Kamu hanya wanita malam seperti rumor itu, dan bahkan kamu mengajak saya untuk pergi ke hotel.
*jelasnya membuat Araya semakin marah
Araya Xaviera
Itu semua bohong, saya tidak seperti itu
Araya Xaviera
jelas itu Anda yang mengajak saya ke hotel itu, bahkan Anda sok berkuasa
Araya Xaviera
Disini bukan saya saja kan yang jadi korban, tapi kamu juga, kamu dan kamu masih banyak lagi yang jadi korban pelecahan manajer mesum ini.
*teriaknya frustasi
Kania Nathalie
*menarik lengan Araya tetapi ditepis
Araya Xaviera
Diam kamu Kania, bahkan kamu saja percaya kan dengan rumor itu?
Araya Xaviera
Bahkan kalian yang menjadi korban pelecehannya saja percaya dengan semua omong kosong pria mesum ini?
Araya Xaviera
Wahh... Bener bener dunia film yang aesthetic ya, yang penuh drama ketidak adilan
Roni
Buktinya sudah ada, dan dimana pakaian dinasmu itu Ibu Araya?
Roni
Oh, apakah itu hanya dipakai saat mapam hari?
Araya Xaviera
*melemparkan handphonenya ke wajah Roni sang manajer
Diammm....
Roni
*terhuyung kebelakang sambil memegang wajahnya dan hidungnya yang berdarah karena lemparan kuat Araya
Roni
Akhhh.... *berteriak kesakitan
Roni
Laporkan dia. *teriaknya
Araya Xaviera
Silahkan saja laporkan, karena semua tuduhan kamu itu saya punya bukti jelas kalau bukan saya yang bersalah
Araya Xaviera
*pergi kedalam ruangannya untuk membereskan semua barang barangnya
Aura
*mengejar Araya diikuti Kania
Kania Nathalie
Araya, aku nggak bermaksud seperti itu
Araya Xaviera
Cukup Kania, aku pusing
Aura
*tidak bisa berkata kata
Kania Nathalie
Aku minta maaf Araya, aku bukannya nggak percaya sama kamu
Kania Nathalie
Araya please maafin aku
Araya Xaviera
*pergi setelah membereskan barang barangnya
Araya Xaviera
*diluar Araya bertemu dengan manajernya itu yang sedang dibantu untuk naik ke mobil
Araya Xaviera
*mengeluarkan beberapa jumlah uang merah dan melemparkannya ke arah Roni
Biaya rumah sakitnya
Araya Xaviera
Dan saya tunggu panggilannya.
*ucapnya sebelum benar benar pergi
Roni
Yaa... dasar wanita jalang, berengsek
Araya Xaviera
*masuk kedalam mobilnya dan melewati mobil manajernya itu
Araya Xaviera
sesakit ini difitnah dan dipermalukan.
*tangisnya pecah
Araya Xaviera
Aku nggak kayak gitu.
*sesegukan sambil menyetir mobil
Araya Xaviera
*telepon masuk dan mengangkatnya
📞: Ar ~
*ucapannya terhenti mendengar suara tangisan Araya
📞: ada apa? kenapa nangis?
Araya Xaviera
📞: taman kota
Araya Xaviera
kenapa sifat kamu selalu berubah.
*lirihnya
3
seseorang yang sangat familiar tiba tiba menghampirinya sambil berlari, Araya menatap dengan terharu dan tersenyum
Araya Xaviera
apakah kamu berlari seperti itu untukku, Arka?
*lirihnya
Arka Antofarendra
*Berhenti dihadapan Araya
Ada apa? Kenapa menangis?
Araya Xaviera
*memeluk Arka
Arka Antofarendra
*terkejut
Arka Antofarendra
*ragu untuk membalas pelukannya
Araya Xaviera
*melepaskan pelukannya
Arka Antofarendra
*duduk disamping Araya
Arka Antofarendra
Ada sesuatu?
Araya Xaviera
*menganggukan kepala
Araya Xaviera
Aku ingin ice cream.
*manjanya
mood yang bisa sekejap langsung berubah semakin membuat Arka gelisah, karena Araya pasti selalu akan menyimpan kesedihannya seorang diri
Araya.
*panggil seseorang sambil berlari ngos ngosan
Keduanya menoleh keasal suara
Joshua
Lho kenapa nangis, Ray?
Araya Xaviera
Josh...
*rengeknya
Arka Antofarendra
*Menatap keduanya cemburu
Joshua
Gw udah urus si tua itu.
*ucapnya dengan nada kesal
Arka Antofarendra
*menatap joshua tidak suka
Arka Antofarendra
*menerima telepon
Reza | Asisten
📞: Pak, kita mengalami masalah di gudang, sebagian produk digudang terbakar habis
Arka Antofarendra
*berdiri
📞: saya segera kesana.
*menggeram kesal
Arka Antofarendra
*melihat Araya yang tangannya digenggam oleh Joshua, amarahnya semakin tinggi
Arka Antofarendra
*pergi begitu saja
Araya Xaviera
Ada apa, Arka?
*tanyanya tetapi Arka sudah pergi
Araya Xaviera
*menyadari seauatu, Araya langsung melepaskan genggaman Joshua
Araya Xaviera
Pasti dia salahpaham.
*gumamnya
Araya Xaviera
Lalu kapan hubungan kita akan harmonis.
*hatinya sakit jika memikirkan sikap dingin Arka terhadapnya selama ini
Tetapi hari ini melihat Arka berlari kearahnya, Araya sangat senang setidaknya ada kekhawatiran diwajah Arka saat mengetahui dirinya sedang menangis
Araya Xaviera
*teringat permintaannya pada Arka tadi
Araya Xaviera
*menggelengkan kepala menolak
Araya Xaviera
Aku mau pulang dulu
Araya Xaviera
Tidak usah, aku bawa mobil sendiri
Joshua
Kabari aku jika terjadi sesuatu lagi
Araya Xaviera
*mengangguk
Terimakasih karena selalu meluangkan waktu kamu buat aku, josh
Araya Xaviera
Maaf, aku ganggu waktu kamu
Araya Xaviera
Maaf soal kejadian tadi dikantor lho, gw bener bener kehilangan kendali, kalo ada kerusakan ambil aja gajih gw
Joshua
Tidak apa apa, Ray. Lho kayak kesiapa aja, lagian nggak ada kerusakan apapun kok, cuman gw kehilangan pekerja keras dan pintar kayak lho aja
Joshua
nggak usah minta maaf terus, Ray
Reza | Asisten
Kira kira kerugian kita mencapai 25%
Reza | Asisten
dan ada beberapa pegawai yang terluka ringan, mereka sudah ditindak oleh tim medis
Arka Antofarendra
Bagaimana dengan laporan polisi?
Reza | Asisten
untuk saat ini mereka memastikan bahwa ini karena korsleting listrik saja, dan penyelidikan akan di lanjut besok pagi oleh detektif
Reza | Asisten
untuk cctv di kejadian itu sekitar 5 menit sebelum kejadian tidak merekam, dan kebetulan semuanya sedang beristirahat saat itu
Arka Antofarendra
Istirahat?
Reza | Asisten
ya betul, meskipun belum memasuki jam makan siang, tapi 1 minggu ini mereka selalu diajak istrirahat sebelum jam makan siang oleh kepala instruksi
Arka Antofarendra
Siapa kepala instruksi?
Reza | Asisten
Pak Neo, beliau sudah bekerja selama kurang lebih 15 tahun untuk Narendra Group
Arka Antofarendra
panggil semuanya besok untuk menemui saya, dan serahkan kasus ini pada detektif Rasya
Seseorang masuk dengan beberapa pakain digantung
👱♀️: Selamat malam Pak Arka, Pak Reza. Permisi...
Reza | Asisten
Tinggalkan disitu saja, kamu boleh pergi
👱♀️: *menunduk lalu pergi
Reza | Asisten
*memperlihatkan beberapa setelan pakaian itu pada Arka
Gimana? Mau pake yang mana?
Arka Antofarendra
lho aja yang pake
Arka Antofarendra
*melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 10 malam
Reza | Asisten
Anda mau pulang dengan pakaian kotor gitu?
Arka Antofarendra
*melihat pakaiannya yang kotor karena tragedi kebakaran tadi
Reza | Asisten
nanti nona Araya khawatir melihat Anda
Arka Antofarendra
*mengingat kejadian siang tadi
Reza | Asisten
Oh iya, Tuan muda Jefri kesal karena anda tidak hadir di acaranya sore ini
Arka Antofarendra
kau pergi duluan saja
Reza | Asisten
Lalu anda bagaimana, Pak?
Arka Antofarendra
Saya bisa pergi sendiri
Reza | Asisten
kalo begitu saya pamit.
*pergi
Arka Antofarendra
*berdiri di depan jendela ruang kantornya yang memperlihatkan pemandangan indah kota dengan lampu disetiap bangunan dan jalan
Arka Antofarendra
aku kira, aku yang lebih tahu kamu, Araya
Arka Antofarendra
Ternyata tidak seperti itu
Apartement Recidence Stars
tepat pukul 11 malam, Arka membuka pintu dan masuk menuju dapur, menuangkan air ke gelas lalu meneguknya
Melihat meja makan yang ada piring dan beberapa makanan tertutup, berjalan kearah meja makan
Arka Antofarendra
Apa dia nyiapin buat saya?
Araya Xaviera
*Keluar kamar dan melihat Arka yang sedang menatap makanan yang dirinya siapkan
Araya Xaviera
*melihat pakaian Arka yang kotor
Arka Antofarendra
*melihat Araya membawa jaket dan handphone juga kunci mobil dilengannya
Mau kemana kamu?
Araya Xaviera
Ke indomaret
Arka Antofarendra
Mau beli apa?
Arka Antofarendra
Biar aku saja
Araya Xaviera
*menahan lengan Arka
Kamu dirumah saja, sepertinya keadaanmu tidak baik baik saja
Araya Xaviera
Dan pasti kamu lelah bekerja
Arka Antofarendra
Makanan saja kan? Biar aku saja
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!