Denting jam kayu antik di sudut ruangan tampak menunjukkan pukul 01.15.
Rasa dingin seketika menjalar tatkala sang istri menyibak selimut.
"Honey, jangan meninggalkan tempat tidur lebih awal! aku masih ingin memelukmu!"
"Sssssttt!! iam here! It's okay!"
Beril tampak menggeser perlahan belenggu lengan sang suami yang senantiasa mencari keberadaan dirinya tatkala mereka berada di atas tempat tidur! pandangan mata indah itu lagi-lagi tertuju pada laci meja di samping ranjang.
Sebuah test pack berwarna putih dengan garis tengah berwarna biru akhirnya kembali ia raih dalam genggaman.
Tak kunjung berhasil! berarti memang ada yang salah dengan diriku!
Beril tertunduk, buliran cairan bening yang tiba-tiba meluncur seketika membuat wanita itu membekap mulut.
Dia sungguh tampan! akan sangat disayangkan jika ketampanan nya ini tak diwariskan kepada garis keturunannya bukan??
Wanita itu menghela nafas dalam, ia mencoba untuk mengatur nafas demi menghilangkan rasa sesak dalam relung kalbu!
Aku tak mungkin kehilangan apapun! tapi terkadang untuk mendapatkan kebahagiaan yang jauh lebih besar, kita harus mengikhlaskan hal berharga yang kita miliki bukan?
"Dia mencintai ku! bahkan mungkin cintanya jauh lebih besar daripada rasa cintaku padanya!" Beril lagi-lagi bergumam sembari mendongak! semburat senyum tipis nan getir yang menghiasi wajah cukup membuktikan bahwa perasaan cinta dalam hatinya tak kalah besar terhadap sang pria.
"Tuan Devald! dirimu telah memberikan segalanya bagiku semenjak kita mengikat janji suci pernikahan! kasih sayang, kebahagiaan, materi yang tak pernah kurang, serta seluruh perhatian mu! diriku sungguh bahagia dengan semua itu my Devald! dan sekarang -, sepertinya diriku yang harus mewujudkan semua impian mu! tolong bersabarlah!!" telapak tangan lentik nan halus itu tampak terus membelai pipi sang suami yang kini terlelap damai.
****
Kemana dia??? alat ini-,
"Honey!!!" suara serak nan rendah seketika terlontar dari lisan Devald, pria itu mengucek mata sebelum akhirnya beranjak dengan sempoyongan mencari keberadaan sang istri.
"Honey!!! are you there??" telapak tangan berurat itu seketika mendorong kasar pintu shower room, namun nihil!
Pria tampan berkulit kecoklatan dengan rahang tegas itu akhirnya mengayunkan kaki dengan terburu-buru untuk menuruni anak tangga.
Syukurlah!! dia masih berada di rumah!
"I miss you, honey!!"
Belenggu lengan kekar serta bisikan lembut yang terdengar dari samping kanan telinga seketika membuat Beril memiringkan kepala ke kiri.
"I miss you! I love you!!"
"Kenapa akhir-akhir ini dirimu sering sekali mengucapkan kalimat-kalimat seperti itu, Tuan Devald??"
"A-apa??"
"Hmmmm??" tubuh Beril seketika memutar saat sang suami menarik kasar area pinggulnya.
"What's wrong??" netra indah berwarna hazel milik sang pria pun membulat,
"What's wrong?? what do you mean?? I love you, my pookie!!" Beril mengalungkan lengan serta meraih sepintas bibir sang suami.
"Honey-, apa kau kembali begadang semalam??"
"Tidak! aku tertidur pulas karena dirimu mendekap tubuhku terlalu erat namun cukup nyaman, my pookie!!"
Dia berbohong?? kantung matanya bahkan terlihat begitu nampak,
"Bibir manis ini-, dia tidak sedang mengutarakan sebuah kalimat penenang bukan??" tatapan dalam nan hangat disertai dengan usapan lembut jemari Devald pada bibirnya seketika membuat Beril menggelengkan kepala dengan senyum merekah.
"Bicaralah honey!"
"Aaaaaghh!!! kuah sup daging yang ku masak sampai tumpah karena dirimu yang terlalu romantis di pagi hari seperti ini, Tuan Devald!! lekas bersihkan wajah dan duduklah! hidangan sarapan kita akan segera siap!!"
Bastian Devald pun mengangguk lesu, ia perlahan melangkah menuju wastafel dan menuruti keinginan sang istri.
Dia menghindari ku! meski tampak indah-, tapi senyum di bibirnya menampilkan sebuah ketegangan, apa dirimu masih memikirkan perihal omongan sampah dari keluarga kita, Beril??
Dia tak menyukai jika barang-barang pribadi miliknya langsung dibuang meski telah ada sedikit kecacatan! apapun itu, dia akan selalu berusaha untuk merawat sesuatu dengan sangat baik! diriku, rumah ini, kedua kucing peliharaan kami! dirimu merupakan istri yang sangat sempurna bagiku Beril! tapi lisan ibuku -,
Pikiran Devald melayang tak tentu arah meski jemarinya tengah sibuk membenahi serta memindahkan tanaman dari pot bunga.
"Oo-oh! my pookie!! apa yang kau lakukan?? kenapa masih bermain tanah seperti ini? bukankah seharusnya kau berangkat ke kantor?" Beril pun melangkah terburu, ia meletakkan cangkir bekas teh di sembarang tempat sebelum akhirnya berakhir dengan memeluk punggung lebar sang suami.
"Aaa-aaiishh!! kau ini sungguh manja sekali! kenapa selalu bertingkah seperti ini, hmmm??" Devald terkekeh, isyarat dari telapak tangan sang istri pada punggungnya seketika membuat pria itu beranjak dan menggendong Beril seperti anak kecil.
"Karena aku mencintaimu!!"
"Benarkah??"
"Tentu saja!!"
"Jadi-, kau tak akan mengutarakan kalimat konyol seperti yang kau katakan pada malam itu, bukan??" pergerakan tubuh Devald pun terhenti, Beril yang perlahan kembali menapakkan kaki dan berdiri tepat dihadapannya lagi-lagi membuat kekhawatiran dalam diri pria itu membuncah.
"Mmmmm-, kenapa kau berkata seperti itu Tuan Devald?"
"Honey!!!"
"Ayolah!! aku juga ingin memiliki seorang bayi, aku mohon! mari kita lakukan bersama! Hmmm??"
"Tidak honey!! aku tidak bisa!! kau memintaku untuk meniduri wanita lain hanya demi seorang bayi?? hal gila macam apa ini???"
"My pookie!!! aku tahu-, ini bukanlah hal mudah! tapi-, setidaknya kita berusaha untuk memberikan kebahagiaan pada kedua orang tua kita bukan?? aku juga tahu betul bahwa dirimu telah sangat merindukan seorang bayi, Tuan Devald!! aku tak ingin menjadi seorang istri yang egois! diriku memang tidak sempurna tapi-, kau masih bisa menjadi seorang ayah dengan meminjam rahim wanita lain bukan? jadi aku mohon ...," Beril berucap lirih, netranya berkaca-kaca saat ia mendapati raut wajah garang dari sang suami.
Oh Tuhan!!! apa aku menyakiti hati istriku sendiri?? tapi bagaimana mungkin aku berhubungan dengan wanita lain sementara hatiku telah terkunci rapat hanya untuk dirinya??
Cairan bening yang luruh serta membasahi pipi sang istri seketika membuat Bastian Devald lemah, pria itu menarik pinggang Beril hingga tubuh sang wanita kian merapat dalam dekapan lengan kekarnya.
"Apa kau yakin ingin melakukan hal ini?"
"Mmmm-, aku ingin masa depan kita sama seperti pasangan-pasangan lain! menimang bayi sembari berjalan santai bersama saat Sunday morning di taman Goliath!! tak bisakah??" Beril berucap terbata, isak tangis yang cukup dalam membuat wanita itu terus membenamkan wajah pada dada sang pria.
Bastian Devald lagi-lagi menghela nafas dalam, telapak tangan kirinya tampak terus mengusap lembut punggung sang istri, meski telapak tangan kanannya sibuk memukul pelan area kepalanya sendiri.
"Baiklah!! kita akan mencoba untuk melakukan keinginan mu, honey! tapi-, aku tak ingin mencari seseorang tersebut!! dirimu yang harus memilihnya untuk ku!!"
"Benarkah???" raut wajah Beril pun seketika berbinar saat Devald melepaskan pelukan.
"Satu hal yang perlu kau ingat!! aku melakukan semua ini hanya demi dirimu, honey! apa kau mengerti??" telapak tangan berurat itu kembali membelai lembut pipi sang istri, meski dadanya terasa sesak!! namun Bastian Devald lebih tak mampu jika ia harus membuat istrinya menelan kekecewaan.
Kenapa diriku mengiyakan permintaannya?? tapi Beril merupakan wanita yang keras kepala!! dia pasti akan mendiamkan ku selama berhari-hari jika aku tak menuruti keinginannya,
Sebuah gedung bangunan berwarna white and grey yang memiliki dua lantai di dalamnya tampak membuat hari-hari Beril sedikit lebih rileks! pasalnya selain mampu menghasilkan uang sendiri, hobi wanita itu dalam merancang beberapa desain pakaian bisa tersalurkan! Hal itu pula yang membuat Bastian Devald dengan senang hati menghadiahkan sebuah bangunan dengan landmark Levusc'o untuk sang istri tercinta.
Memiliki lebih dari 8 pegawai wanita!
Beril tampak selalu humble dan memberikan arahan dengan cukup bijak nan sabar pada para staff yang bisa dibilang cukup senior yang ia pekerjakan! tak jarang Jessica, Lora, dan Kimberly terlihat begitu menghormati bahkan menyayangi sang boss utama di butik Levusc'o bak saudara perempuan sendiri.
💙"Baiklah!! kita akan mencoba untuk melakukan keinginan mu, honey! tapi-, aku tak ingin mencari seseorang tersebut!! dirimu yang harus memilihnya untuk ku!!"
Duduk termenung sembari memperhatikan beberapa desain hasil coretan jemarinya, tatapan Beril kembali nampak kosong tatkala pernyataan dari lisan Bastian Devald kembali terngiang di dalam pikiran juga telinganya.
Mereka bertiga?? apa bisa diriku meminta salah satu dari mereka untuk membantu melakukan keinginan ku?? haruskah diriku memberikan kompensasi yang cukup memadai? tapi-, apa diriku akan di cap merendahkan gadis lain??
"Nona Devald! apa Anda baik-baik saja??" suara lembut dari lisan Jessica seketika membuat Beril menjatuhkan pena tanpa sengaja.
"Oo-oh! Jessica-, iya! aku baik-baik saja! hanya sedikit mengantuk karena semalam aku sengaja menyelesaikan desain yang diminta oleh Tuan Andrew!"
"Andrew Sky?? Apa Nona yakin akan tetap melanjutkan kerjasama dengan model pria yang sedang naik daun itu?? saya dengar-, pria itu cukup kaku dan beberapa media juga sempat membahas perihal kelakuan buruknya yang dengan gampang menjatuhkan desain dari salah satu brand butik ternama di kota ini, Nona!"
"Justru hal itulah yang menjadi tantangan tersendiri untuk kita, Jessica!! kita harus profesional bukan? diriku ingin mencoba untuk membungkam mulut angkuh dari Andrew Sky! kita lihat saja nanti! jika memang kita tak sejalan! aku akan berusaha untuk membayar ganti rugi pada nya! tapi -, jika kita mampu menjerat hatinya, bayangkan!!! profit yang akan kita dapatkan jauh lebih tinggi! bukankah itu hal yang mendebarkan??"
Senyum melengkung yang begitu indah di wajah pucat Beril justru membuat sang karyawan mengangguk dengan ragu.
Tuan Devald merupakan sosok yang berdiri tegak dibelakang sang istri! mungkin hal itulah yang membuat Nona Beril tak segan untuk mengambil keputusan dalam hidupnya, semoga saja mereka selalu bahagia!
"Anda ini sungguh menyukai tantangan, Nona! saya sebagai karyawan -, hanya bisa mengikuti arahan dari Anda,"
"Mmmm-, haruskah kita menambah staff karyawan, Jessica??"
"A-apa?? tidak Nona! kami masih cukup mampu untuk menghandle semuanya, Nona tenang saja!"
"Baiklah! tolong sampaikan apapun padaku jika memang -,"
"Honey!!!! Honey!!!"
"Astaga!!! bayi besar itu menyusul kemari?? Jessica! kau bisa kembali ke ruangan mu!"
"B-baik, Nona! saya mengerti!"
Beril pun terperanjat, wanita itu melangkah lebar serta menghamburkan pelukan dengan antusias saat sosok sang pria pujaan terlihat menapakkan kaki memasuki pintu kaca dari ruang kerja pribadinya.
"I miss you!!"
"Aku jauh lebih merindukanmu, Tuan Devald!!"
"Honey!!! tak bisakah kau memanggilku dengan sebutan biasa?? kau membuatku merasa seperti orang asing!" Bastian Devald mendengus kesal meski ia terus mendaratkan kecupan pada pipi Beril.
"Ooowhh!! my pookie!!! I love you so much!!! tapi-, tolong berhentilah mencium ku! apa kau tak lihat ada beberapa karyawan di tempat ini, honey!!"
"Aku tak peduli!! kau milikku, Nona Beril! dan kita juga sudah menikah! jadi apa masalahnya??"
Bagaimana caraku keluar?? kenapa Nona dan Tuan Devald justru bercengkrama tepat di depan pintu??
Jessica tertunduk hening! ia mencoba tenang dan menyembunyikan raut wajah bingung,
"My pookie!! stop!!" telapak tangan Beril pun menampik bibir Devald hingga pria itu tertoleh ke kiri,
"Honey-, apa yang gadis itu lakukan di sini??"
Astaga!!! Jessica! dia bahkan belum keluar dari ruangan ini! aaaaaghh!! sungguh keterlaluan sekali diriku! dia pasti merasa tak nyaman sekarang!
"Bukankah sudah kukatakan, my pookie!? bahwa diriku tengah membahas sesuatu dengan Jessica sebelum kau kemari!"
"A-aku-, sungguh minta maaf! diriku sama sekali tak menyangka bahwa ada sosok lain di ruangan ini! diriku berpikir -,"
"Sssssttt!!! biar diriku berbicara padanya!" telunjuk Beril yang mendarat tepat di bibirnya seketika membuat Devald bungkam seribu bahasa.
Kenapa diriku ceroboh sekali?? seharusnya aku bisa menahan diri! tapi istriku!! siapa yang bisa menampik pesona dari seorang Beril Destia?? aku bahkan ingin selalu mendekapnya dan memamerkan pada siapapun bahwa istriku adalah Beril Destia!!
Devald menggaruk pelipis dengan senyum tipis di bibir, pria itu juga tampak mengekor pada langkah kaki Beril.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!