NovelToon NovelToon

Belenggu Cinta Mantan

episode 1

BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO - HATTA

Terlihat dari jauh seorang wanita sedang menyeret koper kecilnya keluar dari baggage claim. Koper mini berwarna biru muda itu terus di seret hingga ke lobby bandara. Wanita cantik dengan tinggi badan yang mungil ciri khas wanita indonesia pada umumnya.

Azalea wanita berparas ayu, tenang dan dewasa. Ia terus melangkah dengan anggunnya di ikuti dengan rambutnya yang bergelombang halus yang tergerai indah di belakang. Azalea memiliki tinggi badan 160cm dengan berat badan 48kg.

Ia hanya memakai pakaian kasual namun, penampilannya sangatlah menarik, dimata wanita maupun pria yang ia lewati. Bagaimana tidak ia memiliki lekukan tubuh yang pas serta body idaman semua kaum hawa. Cantik, putih, memiliki senyuman yang manis dengan lesung pipi di kedua sisinya.

"neng aza?" tanya sang supir pribadi keluarganya, saat azalea telah sampai di hadapan pria paruh baya dengan pakaian stelan hitam.

"iya, mang jono" jawab azalea, ia menaikan kacamata hitam di atas kepalanya yang sejak tadi bertengger manis di hidung mancungnya.

"langsung pulang, neng?" tanya mang tono lagi saat ia membuka kan pintu mobil untuk nona mudanya.

"iya, mang. Capek banget duduk di dalam pesawat selama 8 jam membuat tulang tulangku terasa rontok" jawab azalea ia mencari kenyamanan di dalam mobil untuk beristirahat sejak sebelum sampai di kamarnya. Kamar? Uh, rasanya ia ingin memiliki ilmu teleportasi agar ia bisa sampai di kamarnya dalam waktu kedipan mata. Ia sangat merindukan kamarnya, ingin rasanya ia cepat cepat sampai untuk rebahan dengan nyaman di sana.

Azalea smith putri bungsu dari davit smith dan ariana smith. Azalea memiliki kakak laki laki 3 orang dan masih melajang semua. Kakak pertamanya bernama sergio smith yang saat ini masih berada di jerman. sergio yang sudah mengambil alih usaha keluarganya di sana. Giorgino kakak ke dua azalea memiliki kepribadian hangat dan supel berbanding terbalik dengan sergio yang sudah seperti beruang kutub di utara. Elnino kakak ketiga azalea yang saat ini sedang menjalankan bisnisnya sendiri. Ia lebih memilih untuk merintis dari awal tanpa campur tangan dari orang tuanya.

pagi ini pesawat yang di tumpangi azalea mendarat sempurna di bandar udara internasional soekarno - hatta. Ia melakukan perjalanan dari jerman ke indonesia. Karena, sekolahnya sudah selesai di sana sang ibu merengek agar putri satu satunya itu pulang. Ia sudah cukup tersiksa menahan rindu selama 5 tahun belakangan ini. Di sana azalea tinggal bersama kakek neneknya di pihak ayah, dan juga bersama ketiga kakaknya.

Jika di tanya dari mana wajah cantik azalea berasal ya, dari ayah yang warga negara jerman dan kombinasi ibu warga asli indonesia. Ibu azalea dari kendari namun, mereka menetap di jakarta saat ini. perusahaan yang ayah azalea miliki berpusat di jakarta. Namun, jika ada waktu ibu azalea sering pulang kampung di kendari.

Mang tono melirik kaca spion di atas kepalanya, untuk melihat nonanya. Karena sejak mereka sampai belum ada pergerakan dari kursi penumpang. Rupanya azalea tengah tertidur, mungkin gadis itu sangat kecapean pikir mang tono.

"ummmmmhhhh.... Sudah sampai ya mang??" azalea membuka dengan pelan matanya dan melihat sekita luar jendela. Dan benar saja saat ini ia berada di garasi rumahnya.

"iya neng" jawab mang tono, pria paru baya itu keluar dan membuka kan pintu untuk majikannya.

"kenapa tidak membangunkan ku?" tanya azalea gadis itu meraih tas selempangnya beserta ponselnya yang tergeletak di kursi penumpang.

"kasihan neng, eneng mungkin sedang capek" jawab mang tono ia terus memegang pintu mobil agar tidak kembali tertutup.

"iya, mang. Capek banget" ucap azalea ia pun bergegas masuk ke dalam rumah setelah mengucapkan terima kasih pada mang tono.

Kediaman keluarga smith berada di blok perumahan elit. Memiliki bangunan tinggi dan halaman luas. Rumah azalea memiliki 3 lantai namun, lantai paling atas hanya di perutukkan untuk santai tidak ada kamar mau pun ruangan di sana. Kolam dan tempat santai jika sore dan malam hari sangat indah di sana.

Cek... Lek...

Begitu pintu terbuka kening azalea mengerut melihat ruangan yang gelap. Apa keluarganya sedang mengalami masa kritis? Kehabisan token? Apa gimana. Dan juga tak satu pun tirai di jendela terbuka di sana. Kemana ibunya? Mengapa rumah sepi seperti kuburan?. Azalea terus ngedumel sambil melangkah masuk dengan perasaan was was.

"astaga!!!" pekik azalea begitu tangannya menyentuh saklar lampu dan menghidupkannya.

"are you oke honey?" tanya ayah davit panik melihat reaksi putrinya yang kaget. reaksi azalea di luar dari ekspektasi mereka, gadis itu berdiri bengong dengan mulut terbuka tidak mengeluarkan kata apa pun.

"sayang!?" ayah davit menghampiri putrinya.

"ayah, ibu, kalian menyambutku?" tanya azalea terharu. Ia bahagia melihat cinta ayah dan ibunya yang begitu tulus untuknya. Meski usianya sudah dewasa namun, kasih sayang itu tidak berubah sedikit pun.

"iya, sayang apa kamu menyukainya?" tanya ayah davit mengecup pucuk kepala putrinya dengan sayang.

"I like it! Thank ayah" seru azalea ia memeluk dengan erat sang ayah.

"apa tidak ada yang merindukanku?" terdengar suara lemah lembut di belakang azalea yang sangat ia rindukan.

"oh, ibu. Aku sangat, sangat, sangat merindukanmu surgaku" setelah melepaskan pelukannya dari tubuh kekar ayahnya ia segera masuk ke dalam pelukan hangat sang ibu.

"ibu merindukanmu nak," ariana terus membelai rambut putrinya dengan lembut. Kerinduan yang selama ini ia tahan kini terobati, putrinya telah kembali kepelukannya. Putri kecilnya kini hadir di hadapannya, 5 tahun ia menahan rindu itu dengan mati matian dan akhirnya penantian usai.

Semua pelayan dan pekerja di rumah itu terharu melihat drama di depan mereka. Merekalah, yang menjadi saksi saat nyonya rumah mereka menjalani harinya dengan tidak semangat karena merindukan putrinya. Sesekali mereka memang mengunjungi azalea di sana namun, rindu itu belum terbayar ia harus kembali pulang lagi.

"wah ada kado?" tanya girang azalea bagitu ia melihat ke arah meja ada tumpukan kado di sana.

"itu nona, em... itu dari kami" jawab salah seorang pelayan yang sedang berdiri di depan meja.

"astaga!! Benarkah?, wah terima kasih kadonya. Boleh aku melihatnya?" tanya azalea gadis itu berjalan mendekati meja. Di sana ada banyak macam kado, ia meraih kado berwarna biru muda seperti warna kesukaannya.

"wah, cantik sekali!, ini dari siapa?" tanya azalea begitu ia membuka dan di sana boneka menari di atas meja putar sangat cantik di iringi dengan dentingan musik.

"saya nona" salah seorang pelayan yang sedang menundukkan kepalanya menyahut di barisan paling belakang.

"kadonya cantik, aku suka sekali. Makasih ya, dan untuk yang lain tolong pindahkan ke kamarku ya." azalea meraih buket bunga mawar biru muda sangat cantik. Dan dapat ia tebak buket itu dari mana, siapa lagi jika bukan dari sang ayah.

"I love you ayah" ucap azalea mengecup pipi kanan ayah davit.

"I love you more ibu" azalea kembali mengecupi ke dua pipi ibunya membuat sang ayah meradang karena merasa tidak adil.

"jet lag?" tanya ariana mengelus punggung putrinya, azalea menganggukkan kepalanya di dalam dekapan hangat sang ibu.

"ya sudah, gih. Istirahat dulu nanti waktu makan siang ibu bangunin" ucap ariana, azalea hanya menurut dan melangkah menuju tangga untuk naik di kamarnya yang terletak di lantai 2.

episode 2

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

krukkkk~

tidur azalea terusik saat perutnya terus berbunyi, gadis itu menarik selimutnya berharap bunyi di perutnya segera menghilang. Namun, sayang bukannya mereda malah perutnya terasa perih. Ia mencoba untuk mengabaikannya ia menghadap kekanan ke kiri dengan mata yang masih tertutup. Tidak, tidak bisa rasa keroncongannya gak bisa di tunda lagi.

Azalea melempar kesembarang arah selimutnya dengan kesal. Rasa kantuknya masih mendominasi, lelah capek masih bercampur aduk. Gadis itu menyandarkan punggungnya di kepala ranjang sambil memiji kepalanya yang masih pening akibat jet lag. Harusnya tadi ia makan terlebih dahulu agar tidurnya tidak terganggu.

Azalea bangkit namun, sebelum benar benar turun gadis itu sempat melirik jam dinding yang melekat indah di tembok kamarnya. Pukul 4 sore? Astaga sudah sesore ini wajar saja perutnya terasa perih. Mengapa ibunya tidak membangunkan dirinya? Ya sudahlah, azalea segera berlalu menuju kamar mandi. Bukan untuk mandi melainkan membasuh muka, menggosok gigi dan keluar. Penampilannya yang berantakan? Ah, bodo amat baginya saat ini. Ia segera kedapur dan memberi jatah cacing cacing perutnya yang sudah berdemo sejak tadi.

"sayang.." ucapan ariana terhenti saat ia menoleh dan melihat penampilan putrinya yang awut awutan. Baju kaos dan celana jeans yang sudah azalea pakai sejak pagi tadi.

"bu, aza laper. mengapa ibu gak bangunin aza?" ucap azalea terus melangkah menuju ruang makan.

"ibu gak tega bangunin kamu sayang, kamu pasti capek banget" jawab ariana yabg terus mengekori putrinya hingga sampai di depan meja makan.

Tiba di depan meja makan dan di sana kosong melompong tak ada apa pun karena memang ini waktu sore. Para pelayan belum menyiapkan makan di meja makan.

"ibu..." azalea memanggil ibunya dengan suara lemah, letih, lesu.

"iya, sayang duduk dulu yah" ariana menuntun anak gadisnya agar duduk di kursi. Kemudian ia wara wiri mengambilkan makanan untuk anak gadisnya itu.

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

jam sudah menunjukan pukul 8 malam namun, rasa kantuk azalea belum juga datang. Padahal, badannya masih terasa lelah. Saat ini ia sedang berada di lantai 3 rumahnya menikmati udara malam yang gelap namun, terasa panas.

"aza" mendengar namanya di panggil azalea menoleh kebelakang dan melihat ayahnya yang sedang menghampirinya.

"iya, ayah. Apa ayah baru pulang?" tanya azalea gadis itu berlari kecil menuju ayahnya dan langsung masuk kedalam pelukan ayahnya.

"iya, ayah baru pulang" jawab davit mengecupi pucuk kepala anak gadisnya.

"bagaimana jakarta?" tanya ayah davit ia pun berjalan menuju sofa sambil merangkul putrinya dan duduk di sana.

"tidak buruk" jawab azalea ia berjalan menuju pagar dan melihat ke bawah. Lampu kota yang berkedap kedip di malam hari sungguh indah jika di lihat dari atas sana.

"apa rencanamu sayang?" tanya ayah davit ia menyeruput coklat hangat milik azalea yang ada di atas meja sofa.

"aza ingin berkeliling dunia!!!" seru azalea mengangkat kedua tangan di udara dan memejamkan matanya. Menikmati terpaan angin malam yang menerpa wajahnya.

"berhenti bermain aza, kamu sudah dewasa saatnya menata masa depan." ucap ayah davit serius, ia tak habis pikir dengan pikiran putrinya itu yang ingin bebas seperti burung.

"aza bercanda ayah" jawab azalea terkekeh, kemudian ia berjalan menghampiri ayahnya dan duduk di tepat di depannya.

"apakah ada rekomendasi rumah sakit yang bagus ayah?" azalea meraih cangkir coklat hangatnya, namun sayang ternyata cangkirnya telah kosong. Gadis itu melirik ayahnya yang seolah tak tahu apa pun, azalea hanya mampu menaruh cangkirnya kembali dengan helaan nafas.

"jangan bekerja di rumah sakit aza!" peringat aya davit.

"maksud ayah bagaimana? Lalu aza harus bekerja di mana? Sedangkan ijazah yang aza punya hanya kedokteran saja." protes azalea yang bingung dengan ayahnya. Bagaimana bisa ayahnya tidak mengizinkan dirinya bekerja di rumah sakit.

"ijazah itu hanya formalitas saja aza. Smith corp. Sedang membutuhkan cEo nak." jawab ayah davit tanpa beban membuat putrinya semakin melongo. Bagaimana ceritanya, dia berkuliah di kedokteran selama 5 tahun lamanya, 3 tahun s1 dan 2 tahun s2. Ia berhasil meraih magisternya di usia 23 tahun dan ayahnya memintanya menjadi CEO perusahaan? Apakah ayahnya sedang bercanda?.

"percuma dong aza kuliah 5 tahun jika berakhir jadi cEo. Lagi pula ayah mau kalo aza hanya mengong di perusahaan? Aza mana faham di sana ayah" rengek azalea pokoknya ia tidak mau bekerja di perusahaan. Enak saja ia harus terkurung di dalam perusahaan sedangkan para kakak kakaknya bebas dengan pilihan mereka sendiri.

"aza dengar ayah, sayang. Di rumah sakit itu capek, waktu beristirah itu kurang. Apa lagi kamu dokter umum nak, ayah ingin agar kamu tidak kecapean kerja. Kalo di perusahaan itu terserah kamu wong milik sendiri" ucap ayah davit enteng.

"ini, nih. Yang gak bisa di contoh, ayah ini ngajarin anaknya tersesat. Dan lagi aza punya niat untuk jadi dokter itu bukan hanya sekedar karir dan gelar, ayah. Tetapi aza ingin membantu orang lain dengan tulus. Cita cita terbesar aza itu ingin membangun klinik sendiri, agar aza bisa mengobati orang lain yang kurang mampu. Aza sakit ayah melihat orang lain yang sakit ingin berobat namun, terkendala di biaya. Nah, aza ingin mengulurkan tangan aza meski itu prosesnya tidak instan. Aza harap ayah bisa mendukung aza." ucap aza menunduk ia berharap agar ayah menyetujui keinginannya ia tahu ayahnya bukanlah orang yang dangkal namun, hati manusia itu tidak ada yang tahu.

"aza...

"ayah di jerman kemarin aza sering kepelosok pelosok menjadi relawan dan apa ayah tahu. Di sana ada banyak manusia yang membutuhkan uluran tangan dari kita. Aza gak bilang aza mampu namun, aza akan selalu berusaha untuk membantu selagi aza bisa ayah. Aza mohon ayah, jika aza lelah, aza janji akan pulang ke pelukan ayah" ucap aza lagi memotong ucapan ayahnya.

"aza sayang, gak sopan memotong ucapan ayah. Ayah mendukungmu, lakukan selagi itu membuatmu senang. Namun, ayah tidak mengizinkan jika harus kepelosok" ucap ayah davit tegas. Ia tidak ingin anaknya berkorban terlalu jauh, ia akui keinginan anaknya itu sangat mulia namun, tidak dengan ke pelosok. Di sana tingkat kejahatan masih kuat, dan yang paling utama ia tidak ingin lagi terpisah dengan putrinya.

"tidak ayah, aza akan tetap di sini dan aza akan melakukan beberapa tes untuk bisa membuka klinik sendiri." ucap azalea lagi.

"ayah akan mengurusnya untukmu sayang, nikmatilah waktu senggangmu di rumah bersama ibu" ucap ayah davit.

"I Love you ayah, aku sayang ayah" azalea kegirangan ia langsung berlari dan memeluk tubuh ayahnya yang masih kekar meski usianya sudah tidak muda lagi.

"jangan tidur dilarut malam sayang, ayah akan ke kamar istirahat ayah capek" pamit ayah davit setelah mengecup kening putrinya pria paruh baya itu berlalu menuju kamarnya.

Tinggallah, azalea sendiri gadis itu mendudukkan dirinya di atas sofa dan menatap langit yang gelap. Bintang malam hanya satu dua yang nampak itu pun sangat berjauhan seperti sedang bermusuhan. Di sana ada atap namun, tembus pandang kita dapat melihat suasana langit malam dan tanpa khawatir hujan akan mengenai tubuh jika sedang turun hujan.

Pikiran azalea menerawang jauh entah kemana pikirannya tidak menentu. Untuk kesekian kalinya azalea menghela nafas panjangnya. Gadis itu pun memutuskan untuk kembali kekamarnya untuk beristirahat.

episode 3

ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ

seminggu telah berlalu, azalea mulai bosan rebahan di kasurnya. Karena memang pada dasarnya azalea anak rumahan yang gak pernah keluar keluar. Bukan karena ia introvert namun, karena ia tidak memiliki teman di indonesia ini.

Dulu waktu kecil keluarga azalea menetap di jerman, namun di saat usia azalea menginjak umur 8 tahun mereka pindah ke indonesia. Karena usaha yang kakek azalea bangun berpusat di indonesia. Karena, tidak ada pewaris selain ayah davit, jadilah davit bertanggung jawab penuh atas usaha keluarganya yang saat itu terancam bangkrut.

Azalea memiliki seorang teman di bangku sekolah menengah pertama. Mereka cukup akrab dan sudah saling sayang layaknya saudara. Namun, karena ada satu kejadian azalea merengek kepada ayahnya untuk kembali pindah di negara asalnya. Tepat saat ia lulus sMa saat itu, dengan sangat terpaksa karena azalea yang keras kepala mengancam sang ayah bahwa dirinya akan melakukan bunuh diri jika ayahnya tidak mengizinkannya kembali kejerman.

Alhasil, karena kejadian itu azalea mengasingkan diri jauh dari peradaban,hehehe. Azalea membuang semua kenangannya yang di indonesia termaksud dengan sang sahabat itu. Dan kejadian itu berdampak buruk terhadapnya ia menjadi seorang yang gampang insecure, tidak percaya diri dan menilai orang lain dari batas penglihatan.

Mereka berhasil membuat seorang azalea menjadi down saat itu. Mentalnya di babat habis oleh sahabatnya sendiri membuat ia trauma memiliki sahabat lagi.

Mengingat hal itu azalea bergidik ngeri, kakeknya harus mendatangkan beberapa orang dokter psikologi untuk menyembuhkannya. Ia berjuang selama 4 bulan untuk keluar dari masa trauma itu. Dan sampai saat ini kedua orang tuanya tidak pernah mengetahui apa pun tentang azalea. Apa pun yang di alami azalea saat itu orang tuanya dan kakak kakaknya tidak tahu. Azalea sangat jago menyembunyikannya. Hingga suatu malam neneknya mendapatinya yang sedang menangis di sepertiga malam. Dan nyaris saja melukai dirinya jika saja neneknya itu terlambat mungkin azalea hanya tinggal nama saat ini.

"semoga saja kita tidak pernah bertemu" ucap azalea menatap tajam bayangan dirinya di dalam cermin.

"aku sudah kembali, semoga kamu lolos dari kejaranku, manis." azalea tersenyum miring dengan terus menatap wajahnya sendiri. Tatapan mata yang tajam dengan gurat emosi yang mendominasi membuat siapa pun yang melihatnya akan gemetar ketakutan. Inilah, salah satu sisi buruk dari azalea yang terpendam. Sisi itu tumbuh dengan sendirinya di sana dan di pupuk oleh kakek neneknya.

Tok... Tok... Tok...

Ketukan di pintu kamarnya membuat lamunan azalea buyar. Gadis itu segera membasuh wajahnya dengan cepat karena memang ia sudah terlalu lama berada di dalam toilet.

"ibu" ucap azalea saat ia membuka pintu kamarnya dan di sana sudah ada ariana berdiri.

"baru bangun? ayok makan siang ayah sudah menunggu" ucap ariana yang hendak berbalik.

"ayah pulang makan siang di rumah?" tanya azalea ia segera menutup pintu kamarnya dan mengejar langkah kaki ibunya yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"iya sayang" ariana mengelus punggung tangan putrinya yang sedang menggandengnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"ayah" panggil azalea begitu ia sampai di depan meja makan dan melihat ayahnya sedang duduk di sana sambil melihat layar ponselnya.

"eh, sayang. Ayo duduk makan siang bareng ayah" davit menyimpan ponselnya di samping kirinya, kemudian ia mengambil piring yang sudah terisi nasi dan lauk.

"bagaimana harimu sayang?" tanya ayah davit disela acara makannya.

"membosankan ayah" kenyataannya memang seperti itu azalea sangat bosan di rumah. Ibunya di pagi hari akan ke butik dan sore kadang ada acara bersama teman temannya. Sering kali wanita paru baya itu mengajak anak gadisnya namun, azalea menolaknya dengan alasan akan mati karena kebosanan di sana.

"sambil menunggu pembangunan klinikmu, apa kamu mau bekerja di rumah sakit teman ayah? Teman ayah ini punya anak gadis juga dan ia sudah bekerja di sana. Bagaimana?" jika di perkirakan pembangunan itu akan memakan waktu yang cukup lama. Dari itu ayah davit menawari anaknya pekerjaan supaya tidak selalu kebosanan di rumah.

"aku mau ayah," jawab azalea segera sambil menyendokan nasi ke dalam mulutnya.

"honey bagaimana butikmu?" tanya davit menoleh ke arah istrinya.

"seperti biasa, selalu ramai sampai² rika kewalahan di meja kasir" jawab ariana sambil terkekeh, ia mengingat karyawannya yang kewalahan karena pembelinya terlalu ramai. Bagaimana tidak ramai butik milik ariana sudah terkenal luas di kalangan bawah hingga atas. Di sana mereka menyediakan dari pakaian mahal hingga pakaian kelas menengah bawah. Jadi butiknya itu terbuka untuk umum, pelayanannya yang ramah, tempatnya yang strategis serta tatanan yang rapi dan bersih. Membuat calon pembeli betah berlama lama disana. Tidak hanya pakaian yang di jual di sana, sepatu tas dan aksesoris lainnya juga tersedia sebagai pernak pernik toko untuk menarik perhatian pelanggan untuk mampir.

"kapan acara event itu di mulai?" tanya davit lagi, azalea yang tidak mengerti demgan pembahasan orang tuanya hanya diam menyimak saja.

"minggu depan, honey. Dan itu akan cukup meriah karena ini seasia loh" heboh ariana dengan mata berbinar bahagia.

Setelah acara makan siang selesai ayah davit pamit untuk kembali kekantor lagi. Karena masih banyak pekerjaannya yang belum selesai di sana.

Sedangkan ibunya pergi menerima telepon entah itu dari kakak pertamanya, keduanya atau ketiganya azalea tidak tahu. Azalea melangkah menuju gazebo halaman belakang. Sangat indah! Mengapa ia baru tahu di rumahnya ada tempat seperti itu. Sudah seminggu loh, dan baru hari ini ia tahu di gazebo belakang rumahnya sangat bagus untuk bersantai. Hamparan bunga mawar merah yang sedang bermekaran di bawah sinar matahari sangatlah indah. Meninggalkan bau harum yang khas aroma mawar azalea sangat menyukainya.

Ia lupa jika ibunya salah seorang penyuka tanaman indah itu. Ibunya memiliki taman kecil yang ditanami bunga mawar merah, karena memang bunga kesukaan ariana. Ia selalu merawat tamannya dengan baik serta pupuk selalu ia semprotkan.

Drtttt.... Drtttttt... Drtttttt

ponsel azalea bergetar di dalam saku celana. Azalea meraih dan melihat sang penelpon, tanpa berlama lama segera azalea menerima panggilan itu.

"bagaimana?" tanya azalea dengan nada dingin dan menusuk tembus ke jantung.

"aman, lady. Saya akan mengirim berkas dan buktinya di alamat anda lady" jawab si penelpon setelah itu azalea segera memutuskan sambungan telepon tersebut.

Azalea menatap tajam ke arah depan entah apa yang sedang ia fikirkan saat ini.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

"bagaimana sean?" tanya seorang pria yang sedang duduk manis di kursi penumpang sambil melihat ke arah luar jendela. Tatapan tajam dengan mata elangnya seakan mampu menembus jauh kaca mobilnya. Wajah datarnya yang tidak bisa di tebak itu terus mengeras bahkan rahangnya ikut menonjol. Ada dendam yang sangat besar di sana dan itu sangat terlihat dengan jelas.

"nona sudah mulai beraksi tuan" jawab sean sang asisten pribadi yang merasakan punggungnya seakan membeku. Saat ini mereka tengah berada di jalan rasa dengan terik matahari yang lumayan panas. Namun, entah mengapa sean merasa seluruh tubuhnya membeku kedinginan.

"bagus, terus pantau dan jangan membuatnya sulit sedikit pun" ucapnya lagi.

"baik tuan leon" jawab sean.

"kembali ke perusahaan" tanpa menjawab sean segera mengemudikan mobilnya menuju perusahaan.

Leonardo alexander, pewaris tunggal dari alexander grup.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!