Cinta Yang Tak Terduga
Bab 1 : Kencan Buta Yang Tak Diinginkan
Di dunia yang serba cepat dan penuh tekanan ini, cinta sering kali datang dengan cara yang tak terduga. Ji Eun, seorang gadis yang lebih suka menjalani hidup dengan tenang, tiba-tiba terjebak dalam kencan buta yang diatur oleh orang tuanya. Tanpa sepengetahuannya, pria yang akan ia temui ternyata menyimpan sebuah rahasia besar yang akan mengubah hidupnya selamanya. Cinta, status, dan identitas yang tersembunyi akan menjadi ujian terbesar bagi hati mereka.
Ibu Ji Eun
Ji Eun-ah, Ibu sudah atur kencan buta untukmu! Ada pria baik yang ingin mengenalmu lebih dekat. Dia tampan dan berasal dari keluarga terhormat.
Ji Eun
Apa?! Ibu, aku tidak mau ikut! Kenapa harus kencan buta? Kenapa tidak bisa aku yang memilih?
Ibu Ji Eun
Kamu terlalu sibuk dengan kuliahmu, Eun. Ini demi masa depanmu. Percayalah, dia sempurna untukmu.
Ibu Ji Eun
Pakai gaun yang bagus, ya? Sudah ada di kafe di dekat kampus. Jangan terlambat!!
Ji Eun menutup ponselnya dengan hati yang penuh kekesalan. Ia melirik cermin di kamar, melihat gaun yang sudah disiapkan ibunya. Meskipun ragu, ia tahu bahwa menolak permintaan orang tua bisa menjadi masalah besar. Dengan langkah berat, ia pergi menuju kafe yang dimaksud.
Ji Eun tiba, dan matanya langsung tertuju pada seorang pria di sudut ruangan. Tinggi, tampan, dengan pakaian casual yang sempurna. Pria itu tersenyum, dan Ji Eun terdiam sejenak.
(Kata pria itu, suaranya dalam dan hangat.)
(Jawabnya canggung, merasa ada yang aneh.)
Tiba-tiba, Ji Eun merasa ada sesuatu yang tak beres. Seperti ada rahasia besar yang disembunyikan pria ini.
Bab 2 : Pertemuan di Cafe
Ibu Ji Eun
Jaga sikapmu, ya. Dia pasti orang yang baik. Nikmati kencan ini!
Ji Eun menatap ponselnya sekali lagi, lalu memasukkan ponsel ke dalam tas tangan. Dengan perasaan canggung, ia melangkah ke meja di sudut ruangan tempat pria itu duduk. Begitu ia mendekat, pria tersebut berdiri dan menyambutnya dengan senyum yang ramah.
Seung Ho
“Selamat datang, Ji Eun. Senang akhirnya bisa bertemu,”
Kata pria itu dengan nada hangat.
Ji Eun
“Senang bertemu juga,”
Jawab Ji Eun, sedikit ragu. Ia duduk, mencoba merasa nyaman meskipun hatinya berdebar.
Pria itu mengenakan jaket kulit hitam dan celana jeans biru, penampilannya santai namun tetap menarik perhatian. Matanya yang tajam dan senyumannya yang menawan membuat Ji Eun merasa sedikit kikuk, seperti ia sedang berhadapan dengan seseorang yang jauh lebih berpengalaman dalam hal pertemuan semacam ini.
Mereka mulai berbincang-bincang ringan tentang kehidupan masing-masing. Seung Ho, pria itu, berkata bahwa ia bekerja di perusahaan keluarga dan sangat menikmati hobinya, seperti bermain musik dan travelling.
Seung Ho
“Aku lebih suka menjalani hidup dengan santai,”
Kata Seung Ho sambil tersenyum, menyadari bahwa Ji Eun tampak sedikit canggung.
Ji Eun
“Aku juga suka travelling, tapi lebih banyak waktu di kampus. Biasanya saya cuma... ya, belajar.”
(sambil sedikit mengangguk)
Mereka tertawa bersama, dan meskipun suasananya tidak terlalu buruk, Ji Eun merasa ada sesuatu yang aneh tentang pria ini. Wajahnya tampak familiar, tapi Ji Eun tidak bisa mengingat dari mana. Seung Ho begitu sempurna, tapi juga terlalu tertutup untuk seseorang yang baru dikenalnya.
Ketika makanan mereka datang, Seung Ho mengajukan pertanyaan yang lebih personal.
Seung Ho
“Bagaimana dengan keluarga? Kamu punya adik atau kakak?”
Ji Eun
“Aku anak tunggal, jadi sering merasa agak kesepian.”
Seung Ho menatapnya sejenak, lalu tersenyum.
Seung Ho
“Kadang hidup terasa lebih baik saat kita punya seseorang yang bisa diajak berbagi, kan?"
Perasaan aneh itu semakin kuat. Seung Ho terlihat begitu tertutup, tapi juga terlalu peka. Ji Eun tidak tahu mengapa, tapi ia merasa ada sesuatu yang lebih dalam yang disembunyikan oleh pria ini.
Bab 3 : Seung Ho yang Misterius
Setelah makan malam selesai, mereka masih berbincang ringan. Ji Eun mulai merasa lebih nyaman, meskipun perasaan aneh tentang Seung Ho tak kunjung hilang.
Seung Ho
Kamu orang yang menarik, Ji Eun,
Matanya menatap dalam, seperti mencoba membaca pikirannya.
Seung Ho
Aku suka bagaimana kamu terlihat jujur dan apa adanya.
Ji Eun tersenyum canggung.
Ji Eun
Terima kasih. Aku hanya... ya, mencoba menjadi diriku sendiri.
Namun, ada sesuatu yang membuat Ji Eun penasaran. Seung Ho terus-menerus menghindari pertanyaan tentang pekerjaannya. Ketika Ji Eun bertanya, ia selalu menjawab dengan samar.
Ji Eun
Apa pekerjaanmu begitu sibuk sampai jarang punya waktu luang?
Seung Ho
Bisa dibilang begitu,
Seung Ho
Tapi aku menikmati apa yang aku lakukan.
Ji Eun
Seperti apa pekerjaannya?
Seung Ho terdiam sejenak, lalu mengalihkan pembicaraan.
Seung Ho
Jadi, kamu tadi bilang suka belajar. Apa mata pelajaran favoritmu?
Ji Eun mendesah dalam hati.
Ji Eun
(Dia benar-benar menghindar, )
Tapi ia memilih untuk tidak memaksa.
Setelah beberapa saat, Seung Ho memeriksa jam tangannya.
Seung Ho
Aku harus pergi sekarang. Ada urusan yang harus kuselesaikan. Terima kasih untuk malam ini, Ji Eun. Aku harap kita bisa bertemu lagi.
Ji Eun
Terima kasih juga. Hati-hati di jalan.
Setelah Seung Ho pergi, Ji Eun tetap duduk di meja, merenung. Pertemuan itu aneh. Seung Ho tampaknya pria yang baik, tetapi terlalu banyak misteri mengelilinginya.
Saat berjalan keluar kafe, Ji Eun melihat sekumpulan remaja yang terlihat bersemangat. Mereka sedang memegang poster besar bergambar wajah-wajah pria tampan. Salah satu wajah itu... Seung Ho?
Ji Eun menghentikan langkahnya, menatap poster itu dengan bingung.
Ji Eun
Apa ini? Apa dia...
Namun sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, para remaja itu sudah menghilang ke dalam kerumunan. Ji Eun berdiri di trotoar, bingung dengan semua yang baru saja terjadi.
Ji Eun
Siapa sebenarnya Seung Ho?
Tanyanya pelan pada dirinya sendiri.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!
