Chang'an, Ibukota Kekaisaran Yan
Sebagai kota yang berada di bawah kaki kaisar, Chang'an tidak hanya megah tapi juga menampilkan keagungan Kaisar Yan
Tembok raksasa yang mengelilingi seluruh kota, pasukan penjaga kota yang berpatroli dengan rapih dan selalu waspada, serta kemakmuran yang dapat dilihat oleh mata telanjang menunjukkan kebesaran kota Chang'an sebagai tempat tinggal Kaisar Yan
Memiliki jumlah penduduk hingga 20 juta lebih membuat kota ini menjadi kota yang sangat sibuk
Kesibukan memenuhi seluruh kota, terutama pada pagi hari, yang paling jelas terjadi pada pasar-pasar besar atau kecil yang tersebar di seluruh kota
Pasar Daun Hijau salah satunya
Sebagai pasar terbesar di seluruh kota Chang'an, Pasar Daun Hijau sangat amat sibuk
Statusnya sebagai pasar terbesar bukan tanpa alasan, selain merupakan pasar yang memiliki barang paling lengkap terlepas dari namanya
Pasar Daun Hijau berlokasi tidak jauh dari kediaman Keluarga Li, salah satu keluarga bangsawan teratas di Kekaisaran Yan
Seperti yang diketahui oleh seluruh penduduk kota Chang'an dan para pengusaha yang sering singgah di kota super tersebut
Meskipun Chang'an berada tepat di bawah kaki kaisar, namun kota tersebut terlalu besar
Terlepas dari pasukan penjaga yang berpatroli setiap hari, ada kekuatan lain yang beroperasi di kota tersebut
Kekuatan itu disebut Gang, sebuah kekuatan yang dibentuk oleh orang-orang gelisah yang tidak mau mengikuti aturan masyarakat normal
Pada awal kemunculannya, kekuatan yang disebut Gang tersebut langsung membangkitkan kewaspadaan pasukan penjaga kota
Bahkan untuk beberapa waktu, pasukan penjaga kota sempat melakukan aksi pemberantasan terhadap Gang-gang tersebut setelah diketahui bahwa mereka suka menindas rakyat kecil, memeras hasil keringat mereka, dan bahkan melakukan aksi kejahatan berat seperti pembunuhan
Namun untuk beberapa alasan, aksi tersebut tiba-tiba berhenti dan alih-alih menghilang, kekuatan yang disebut Gang yang pernah meresahkan penduduk kota Chang'an tersebut justru tumbuh semakin subur layaknya jamur setelah hujan
Mereka kemudian tersebar di seluruh penjuru kota dari yang besar hingga yang kecil
Gang-gang tersebut juga bercokol di tempat-tempat ramai seperti pasar atau pusat perbelanjaan lainnya
Meskipun melalui pengamatan penduduk kota selama beberapa waktu, diketahui bahwa Gang-gang tersebut tidak lagi bertindak sesuka hati seperti sebelumnya dan hanya melakukan pemerasan dengan jumlah yang terukur
Namun para penduduk kota dan para pengusaha masih memiliki kekhawatiran terhadap Gang-gang tersebut
Karena alasan itu, Pasar Daun Hijau yang letaknya tidak jauh dari lokasi kediaman Keluarga Li menjadi tempat favorit bagi pengusaha dan penduduk kota untuk melakukan aksi jual beli
Karena meskipun Gang-gang yang tersebar di seluruh penjuru kota dikenal sangat mendominasi, mereka tidak pernah berani dan cukup bodoh untuk menyinggung Keluarga bangsawan ataupun berbuat onar tepat di bawah hidung mereka
Mengenai fakta tersebut, seorang pemuda yang berdiri di luar pasar selama beberapa waktu tidak bisa tidak menghela nafas sebelum menggelengkan kepalanya dan melangkah menuju pasar
***
"Xuan Kecil, akhirnya kau di sini..." Seorang pria paruh baya penuh daging berseru saat melihat pemuda yang sebelumnya berdiri diam di luar pasar berjalan ke arahnya
Nama pria paruh baya tersebut adalah Wang Bo, seorang pedagang daging yang cukup terkenal di Pasar Daun Hijau
Sementara pemuda yang dipanggul Xuan Kecil bernama Li Xuan, namun untuk beberapa alasan, orang-orang di pasar hanya mengenalnya sebagai Xuan Kecil
Li Xuan juga cukup terkenal di Pasar Daun Hijau, setidaknya oleh para pedagang di sekitar tukang daging Wang Bo
Selain karena dia rajin dan pandai menyembelih hewan, di ketahui pemuda tersebut juga memiliki seorang ibu yang sakit parah dan membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar sehingga memaksa pemuda yang belum cukup umur tersebut untuk bekerja
Setelah mengetahui kondisi tersebut, para pedagang di sekitar tukang daging Wang Bo merasa iba dan kasihan kepada pemuda tersebut
Beberapa kali mereka berusaha membantu Li Xuan, namun berakhir selalu ditolak oleh pemuda tersebut
Li Xuan tidak menyadari seseorang memanggilnya dan terus berjalan sambil menatap ke bawah dengan linglung
Tepat ketika pemuda tersebut larut dalam pikirannya, sebuah tangan berdaging memegang pundaknya dengan lembut dan membuat pemuda itu terbangun
"Paman Wang ? kau mengejutkanku" Li Xuan mendongak dan menepuk dadanya sambil menghela nafas
Disisi lain, Wang Bo mengerutkan keningnya dan bertanya "Kau berjalan sambil melamun, apa yang sedang kau pikirkan nak ?"
"Tidak ada" Li Xuan menggelengkan kepalanya dengan cepat sementara Wang Bo menatapnya dengan tatapan menyelidik
"Benarkah ?"
Li Xuan mengangguk dengan sungguh-sungguh
"Baiklah..." Wang Bo tidak memaksa dan meminta Li Xuan untuk segera ke belakang
Menatap punggung yang kurus namun kokoh yang menghilang di balik pintu, Wang Bo kemudian menghela nafas
Setelah beberapa, ia kemudian kembali memasang wajah tersenyum dan melayani pelanggan yang mulai tidak sabar
Bisnis toko daging Wang Bo terkenal sangat panas, meskipun tidak berada di jalan utama
Hal itu terjadi karena selain memiliki harga yang lebih murah dibandingkan toko-toko besar, sikap Wang Bo yang terkenal ramah dan mempunyai selera humor yang menarik membuat toko daging tersebut sangat sibuk, terutama di pagi hari
Hal itu membuat tangan Li Xuan yang memegang golok besar terlihat bergetar, apalagi sebelumnya pemuda tersebut tidak sempat sarapan yang membuat tubuhnya tidak memiliki banyak tenaga
"Apa yang terjadi padamu Xuan Kecil ? apakah kau sakit ?" Seorang pria terlihat berusia sekitar 25 tahun menghampiri Li Xuan ketika menyadari ada yang salah dengan kondisi pemuda tersebut
Nama pria tersebut adalah Wang Sheng, ia merupakan putra tertua dari Wang Bo si tukang daging
Berbeda dengan Wang Bo yang memiliki tubuh bulat dan berdaging
Wang Sheng adalah seorang pria muda yang kekar, meskipun bukan tipe pria yang memiliki otot meledak-ledak, postur pria tersebut masih sangat mengintimidasi, apalagi dengan golok besar yang bersimbah darah di tangannya membuat penampilan pria tersebut semakin menakutkan
Li Xuan menatap pria tersebut dan menjawab dengan canggung "Aku baik-baik saja saudara Wang, aku hanya melupakan sarapanku hari ini"
"Ugh... Dasar kau bocah, aku tau kau kesiangan sebelumnya, tapi bukan berarti kau bisa melupakan sarapanmu" Wang Sheng menggelengkan kepala dan memerintahkan Li Xuan untuk beristirahat sementara ia mengambilkan makanan
Pada saat Wang Sheng mengambil makanan, Wang Bo muncul dari balik pintu dan buru-buru mengajukan pertanyaan yang sama dengan putranya saat melihat wajah Li Xuan yang terlihat pucat
Li Xuan hanya menggelengkan kepala dan memberikan jawaban yang sama seperti yang dirinya katakan kepada Wang Sheng
Li Xuan juga menambahkan bahwa Wang Sheng sedang mengambil makanan untuknya dan meminta supaya pria paruh baya tersebut tidak khawatir
"Baguslah jika bocah itu memiliki pikiran untuk mengambilkan makanan untukmu, setelah makan, sebaiknya kau pulang dan beristirahat" Wang Bo menatap pemuda tersebut dengan prihatin
Li Xuan mengangkat kepalanya dan menolak "Aku baik-baik saja paman Wang, jangan khawatir"
"Tidak ada gunanya kau disini, karena aku akan segera menutup toko sebentar lagi" Wang Bo membalas dengan enteng
Mendengar hal itu, Li Xuan menaikkan alisnya dan bertanya "Apakah paman sudah mulai bangkrut sekarang ?"
"Dasar bocah nakal, jadi selama ini kau mengharapkan ku bangkrut ?" Wang Bo bertanya dengan sengit sebelum mendengus dan berkata acuh tak acuh
"Aku hanya sedikit lelah hari ini dan ingin beristirahat lebih awal dari biasanya"
Melihat postur acuh tak acuh pihak lain, Li Xuan tidak bisa tidak merasakan hangat dalam hatinya
***
"Kalo begitu aku pulang dulu paman Wang" Li Xuan berkata setelah membantu menutup toko
"Tunggu sebentar" Wang Bo menghentikan langkah pemuda tersebut dan berlari sambil menyerahkan sebuah kantong kulit kepada Li Xuan
Li Xuan mengerutkan keningnya dan bertanya dengan curiga tanpa mengambil kantong kulit tersebut "Apa ini paman Wang ?"
"Ambillah" Wang Bo mendorong kantong kulit tersebut ke tangan Li Xuan dan berkata dengan tulus
"Aku tahu kau ingin menyimpan semuanya sendirian dan aku tidak akan memaksamu untuk berbagi cerita denganku, tapi aku harap kau menerimanya karena ini berasal dari hatiku"
Mendengar hal itu, Li Xuan terdiam dan menatap kantong kulit di depannya dengan kosong, sebuah gelombang muncul dalam hatinya yang membuat pemuda tersebut kesulitan mengeluarkan suara
"Maafkan aku paman Wang, aku..."
"Aku tahu kau tidak ingin merepotkan siapapun, tapi bagiku ini bukanlah sesuatu yang merepotkan, karena itu terima lah dengan tenang"
Wang Bo memotong ucapan pemuda di depannya dan menarik tangan pemuda tersebut sembari memasukan kantong kulit itu dengan paksa
Li Xuan menatap tangannya sejenak sebelum mengangkat kepalanya, melihat senyum ramah yang tergantung di wajah bulat pria paruh baya dihadapannya, pemuda tersebut tercekat dan tidak bisa mengatakan apapun selain berterima kasih sambil membungkuk hormat
"Angkat kepalamu nak, seorang pria harus memiliki tubuh yang lurus dan lebih keras dari baja" Wang Bo memegang bahu pemuda tersebut dan mengangkatnya sembari memberi perintah
"Pulang dan beristirahatlah, kau terlihat sangat lelah"
Li Xuan menarik nafas dalam dan menganggukkan kepalanya
"Kalo begitu aku akan pamit pulang paman Wang. Sekali lagi, terima kasih banyak atas bantuanmu, aku tidak akan melupakannya sampai kapanpun"
"Baiklah, baiklah, kau sudah mengucapkan terlalu banyak kata terima kasih hari ini, sekarang pulanglah" Wang Bo membalik tubuh pemuda tersebut dan mendorongnya dengan pelan
Pria paruh baya tersebut kemudian melambaikan tangannya dengan penuh semangat, karena tubuhnya yang bulat, gerakan tersebut terlihat sedikit lucu ketika di lakukan oleh Wang Bo sehingga membuat Li Xuan tertawa kecil sambil ikut melambaikan tangan
Baru setelah punggung Li Xuan tidak terlihat lagi, Wang Bo menurunkan tangannya sambil menghela nafas "Anak yang malang"
"Ayah benar, usianya baru 13 tahun, tapi pundaknya memikul beban yang lebih berat dari pada orang dewasa kebanyakan" Wang Sheng yang tiba-tiba muncul di samping ayahnya ikut menghela nafas
Mendengar gerakan tersebut, Wang Bo melirik putranya dengan curiga dan berkata nada penasaran "Dari siapa kau belajar berpura-pura bersikap dalam seperti ini ?"
"Siapa lagi, selain ayah ?" Wang Sheng balik bertanya dengan alis terangkat dan buru-buru melenggang pergi sebelum pria paruh baya tersebut melampiaskan amarahnya
***
Li Xuan berjalan dengan cepat meninggalkan Pasar Daun Hijau, kantong kulit yang diberikan Wang Bo dipeluknya dengan erat di balik baju
Setelah beberapa saat, pemuda tersebut tiba di sebuah toko obat dan tanpa berpikir panjang, Li Xuan kemudian memasuki toko obat tersebut dengan langkah ringan
"Yoo...Xuan Kecil, apakah pekerjaanmu sudah selesai ?" Sebuah suara hangat menyambut kedatangan Li Xuan saat pemuda tersebut baru memasuki toko
Li Xuan mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria tua berjanggut putih di balik meja sedang duduk dengan anggun sambil memegang sebuah cangkir teh tersenyum lembut ke arahnya
"Kakek Fu..." Li Xuan mengangguk membenarkan dan berjalan menghampiri pria tua tersebut
Tanpa banyak bicara, pemuda tersebut kemudian mengambil kantong kulit yang sebelumnya diberikan Wang Bo dari balik baju dan menyerahkannya kepada pria tua yang di panggil Kakek Fu tersebut dengan kedua tangannya
"Tolong selamatkan ibuku, Kakek Fu" Li Xuan menatap pria tua di depannya dengan penuh harap
Mendengar hal itu, senyum pria tua tersebut menyempit dan ekspresi santainya menghilang dengan cepat
Pria tua tersebut kemudian menghela nafas dan menggelengkan kepala tanpa mengambil kantong kulit tersebut "Maafkan aku Xuan Kecil, tapi aku tidak bisa menyembuhkannya"
"Aku mohon tolong ibuku, Kakek Fu. Anda adalah salah satu tabib terbaik di seluruh kota Chang'an, bagaimana mungkin anda tidak bisa menyembuhkan ibuku ?" Li Xuan menggelengkan kepalanya tidak percaya
Disisi lain, pria tua tersebut tidak menjawab dan hanya menatapnya dengan ekspresi minta maaf
Melihat tatapan tersebut, Zhou Yu terdiam dan melirik kantong kulit di tangannya dengan tatapan mengerti
Selain 200 koin perunggu yang diberikan Wang Bo, Li Xuan juga memasukkan uang yang telah di tabungnya selama tiga tahun terakhir yang berjumlah 300 koin perunggu ke dalam kantong kulit tersebut
Meskipun terdengar banyak yakni setara 5 koin perak yang cukup untuk membiayai hidup sebuah keluarga beranggotakan 3 orang selama satu tahun
Namun dibandingkan dengan barang-barang yang ada di dalam toko obat tersebut, uang di tangannya terlihat tidak ada artinya, hal itu membuat Li Xuan tidak bisa tidak merasa sedih karena berpikir bahwa Kakek Fu tidak mau mengobati ibunya karena kurangnya uang yang ia berikan
Pemuda tersebut kemudian menarik nafas dan membungkuk ke arah Kakek Fu dengan sungguh-sungguh
"Aku tahu uang ini jauh dari cukup untuk membayar biaya pengobatan ibuku, tapi aku mohon Kakek Fu bisa bermurah hati untuk membiarkanku berhutang terlebih dahulu. Aku berjanji akan segera melunasinya"
"Sepertinya kau memiliki kesalahpahaman terhadapku, Xuan Kecil. Tapi ini benar-benar bukan soal uang" Kakek Fu menggelengkan kepalanya sambil menghela nafas sebelum kemudian berkata
"Aku benar-benar tidak memiliki kemampuan untuk menyembuhkan ibumu, dan bukan hanya aku, tapi tabib di seluruh kota Chang'an juga tidak ada yang bisa menyembuhkannya"
Seperti tersambar petir di siang hari bolong, Li Xuan tertegun dan tangannya seketika terkepal erat saat mendengar ucapan tersebut
'Bagaimana mungkin ?'
Untungnya tepat ketika Li Xuan merasa kehilangan tenaga, Kakek Fu kembali bersuara dan kembali menyalakan harapan di hati pemuda tersebut
"Meskipun aku mengatakannya dengan pahit, tapi bukan berarti benar-benar tidak ada yang bisa menyembuhkan penyakit yang diderita ibumu di dunia ini, setidaknya aku yakin orang itu pasti bisa menyembuhkan ibumu"
"Orang itu ? Siapa yang Kakek Fu maksud ? Dimana orang itu sekarang ?" Li Xuan bertanya dengan cepat
Kakek Fu melirik wajah bersemangat Li Xuan dan menjawab "Dia berada di kota Xianyang dan kau bisa menemukannya di Aula Obat Yu di kota itu"
"Xianyang ? Aula Obat Yu ?..." Li Xuan bergumam sambil mengerutkan keningnya
Meskipun ia belum pernah mendengar tentang Aula Obat Yu, namun ia memiliki beberapa pengetahuan tentang kota Xianyang dan menurut ingatannya, letak kota Xianyang cukup jauh dari Chang'an, oleh karena itu Li Xuan tidak bisa tidak merasa ragu
Seolah bisa membaca pikiran pemuda di hadapannya, Kakek Fu kemudian berkata
"Untuk sampai ke sana, kau akan melewati 3 kota dan beberapa desa Xuan Kecil, pikirkanlah baik-baik, apa kau yakin ingin pergi ?"
Li Xuan merenung cukup lama setelah mendengar ucapan pria tua tersebut sebelum kemudian mengangkat kepalanya dan bertanya dengan serius "Apakah Kakek Fu yakin orang itu bisa menyembuhkan ibuku ?"
"Jika dia tidak bisa menyembuhkan ibumu, maka tidak ada yang bisa menyembuhkannya di seluruh Kekaisaran Yan" Kakek Fu menjawab dengan suara dalam
Mendengar hal tersebut, Li Xuan menarik nafas dan membuat keputusan "Terima kasih Kakek Fu, kalau begitu aku akan berangkat menuju Xianyang"
Setelah mengatakan demikian, Li Xuan berbalik dan berniat pulang, namun Kakek Fu menghentikan pemuda tersebut dan memintanya menunggu
Setelah beberapa saat, pria tua tersebut kembali dengan sebuah kotak kecil dan menyerahkannya kepada Li Xuan
"Perjalananmu ke Xianyang setidaknya membutuhkan waktu 3 minggu jika cepat, 1 bulan jika lambat, untuk memastikan kondisi ibumu stabil sampai kalian tiba di sana, berikanlah obat ini satu kali sehari kepadanya"
Li Xuan menatap kotak kecil tersebut dengan kosong sebelum mengangkat kepalanya "Kakek Fu, aku..."
"Tidak perlu banyak berpikir" Kakek Fu memotong dan mendorong kotak kecil tersebut ke arah Li Xuan "Terimalah, anggap saja sebagai permintaan maafku karena tidak bisa menyembuhkan ibumu"
Disisi lain, Li Xuan mengerutkan keningnya "Tapi..."
"Tidak ada kata tapi, pergilah segera, jangan tinggalkan ibumu sendirian" Kakek Fu berkata sambil membuat gerakan mengusir ke arah pemuda tersebut
Namun meskipun demikian, Li Xuan tidak tersinggung dan malah membungkuk dalam-dalam ke arah pria tua tersebut
Berbeda dengan Wang Bo yang masih senang berbicara, pria tua itu tidak suka mendengar kata-kata tidak berguna meskipun penampilannya terlihat sangat sabar, karena itu Li Xuan tidak mengatakan apapun setelah membungkuk ke arah pria tua tersebut tetapi melangkah keluar dengan langkah tegas
Kakek Fu menatap punggung Li Xuan yang menghilang dari balik pintu dengan tatapan dalam
Ketika ia sadar, seorang gadis cantik sudah berdiri disampingnya dengan tatapan penuh rasa ingin tahu
Sebelum Kakek Fu sempat mengeluh karena kemunculan gadis cantik tersebut yang tiba-tiba, gadis cantik tersebut sudah terlebih dahulu bersuara
"Apakah kondisi ibunya sangat parah sehingga kau harus melemparkannya kepada orang itu ?"
Mendengar pertanyaan itu, Kakek Fu membatalkan niatnya untuk mengeluh dan kembali mengalihkan perhatiannya ke arah pintu sambil menggelengkan kepala
"Kondisinya tidak terlalu mengkhawatirkan jika dia yang merawatnya, tapi jika aku yang mengobatinya, aku yakin ibu anak itu akan mati"
"Apakah kau serius ?" Gadis cantik tersebut menatap pria tua di sampingnya dengan ekspresi curiga
Disisi lain, Kakek Fu menganggukkan kepala dan berkata dengan nada acuh tak acuh "Tentu ada konsekuensi lain, kemungkinan besar aku juga akan ikut bersama ibu anak itu menemui raja Yama"
***
Li Xuan berjalan dengan cepat dan tiba di depan pintu gerbang keluarga Li
Ketika melihat pintu gerbang yang dijaga oleh dua pria kekar tersebut
Li Xuan mengerutkan keningnya dan mengambil jalan memutar yang mengarah menuju pintu belakang
Dua pria kekar yang menjaga pintu gerbang melirik acuh tak acuh ke arah Li Xuan yang melenggang pergi sebelum kembali mengalihkan perhatian mereka
Disisi lain, setelah melalui jalan yang cukup panjang untuk menuju pintu belakang keluarga Li
Li Xuan memasuki kediaman keluarga bangsawan tersebut dengan langkah berat
Li Xuan berjalan sambil menundukkan kepalanya
Namun meskipun demikian, ia masih bisa merasakan beberapa tatapan sinis, mengejek, bahkan iba yang di arah kepadanya
Tapi meskipun begitu, tidak ada yang menghentikan langkah pemuda tersebut karena meskipun tidak di inginkan, Li Xuan juga merupakan seseorang bermarga Li
Bukan tanpa alasan Li Xuan tidak ingin menjawab jika seseorang dari Pasar Daun Hijau bertanya soal nama keluarganya
Karena bukan saja nama keluarganya adalah "Li" yang terlalu menarik perhatian di Pasar Daun Hijau
Tapi juga karena identitasnya yang cukup memalukan di dalam Keluarga Li sehingga membuatnya merasa tidak nyaman
Li Xuan pada awalnya adalah anak biasa yang hidup di sebuah desa kecil yang tidak mencolok di wilayah Kekaisaran Yan
Ia tinggal bersama ibunya, Li Yueru selama 8 tahun tanpa mengenal sosok ayah
Namun meskipun demikian, keduanya hidup dengan bahagia
Lingkungan tempat tinggal yang nyaman, sumber daya alam yang cukup melimpah untuk memenuhi kebutuhan hidup ibu dan anak yang lemah, serta kasih sayang yang berlebihan dari sang ibu membuat Li Xuan tidak merasa kekurangan, apalagi sampai mengemis soal sosok ayah
Dengan segala faktor tersebut, Li Xuan diharapkan tumbuh besar dengan ketenangan pikiran sebagai orang biasa dan dengan kehidupan yang biasa
Namun situasi itu berubah ketika suatu hari, sebuah pasukan berkuda tiba-tiba muncul di tepat depan pintu rumah meraka
Pasukan berkuda tersebut terlihat garang dan dipimpin oleh seorang pria paruh baya berwajah dingin
Menghadapi pasukan berkuda tersebut, sang ibu Li Yueru seketika berubah menjadi pucat pasi
Sementara Li Xuan hanya menatap mereka dengan ekspresi penasaran, seolah tidak terpengaruh oleh momentum pasukan tersebut
Baru setelah teriakan sang ibu pecah, Li Xuan muda akhirnya menyadari sesuatu yang salah
Akan tetapi dihadapkan dengan situasi tersebut, pasukan berkuda yang dipimpin oleh pria paruh baya berwajah dingin tidak tergerak
Dengan satu kalimat, ibu dan anak itu di bawa pergi dengan paksa meninggalkan desa kecil tersebut tanpa memperdulikan keengganan dan tangis histeris dari Li Yueru
Li Xuan muda yang menyadari ada yang salah setelah mendengar tangisan sang ibu berusaha melawan
Namun di umurnya yang baru menginjak 8 tahun, ia bahkan tidak bisa menggeser tubuh prajurit yang memegangnya apalagi membantu sang ibu lepas dari cengkraman
Dibawah tatapan ketakutan dan ekspresi kasihan penduduk desa
Pasangan ibu dan anak itu di masukan kedalam gerbong kereta kuda dan di kawal meninggalkan desa kecil tersebut
Dalam perjalanan, setelah menenangkan dirinya, Li Yueru berusaha memberikan kenyamanan dengan memberitahu Li Xuan yang kebingungan bahwa mereka akan di bawa menuju kediaman keluarga Li di ibukota
Li Yeuru juga berpesan supaya Li Xuan tidak perlu takut apalagi khawatir karena ia akan tetap menemaninya apapun yang terjadi
Li Xuan yang sudah sangat masuk akal terlepas dari usianya mengangguk sungguh-sungguh dan menahan diri untuk bertanya setelah melihat ekspresi sang ibu
Setelah tiba di kediaman keluarga Li, Keduanya di tempatkan di sebuah rumah kecil yang dekat dengan kediaman para pelayan
Pada hari pertama keduanya tiba, Li Xuan kemudian dibawa ke sebuah ruangan yang sangat megah dan bertemu seorang wanita tua berpakaian serba mewah
Wanita tua tersebut menatap Li Xuan dari atas ke bawah sebelum kemudian bertanya dengan nada datar, bahkan sedikit dingin
"Apakah kau bingung kenapa kau di bawa kesini ?"
Namun meskipun sebuah pertanyaan, Li Xuan tidak diberi kesempatan untuk menjawab karena wanita tua tersebut langsung memotongnya
Dari mulut wanita tua tersebut, Li Xuan kemudian mengetahui bahwa alasan ia dan ibunya di bawa paksa untuk tinggal di tempat tersebut karena dirinya merupakan bagian dari Keluarga Li
Bahkan yang lebih mengejutkan, identitas Li Xuan merupakan putra kandung dari patriark keluarga Li saat ini, Li Hongjun
Mendengar nama sang ayah untuk pertama kalinya, Li Xuan tertegun
Namun sebelum ia bahkan sempat bersemangat, wanita tua tersebut langsung mengusir Li Xuan dengan lambaian tangannya yang di susul oleh dua pria kekar muncul untuk membawa Li Xuan keluar
Li Xuan pada awalnya ingin melawan dan bertanya lebih lanjut tentang ayahnya yang belum pernah ia temui tersebut
Namun ketika ia melihat tatapan kedua pria yang menariknya, Li Xuan segera menelan kembali kata-katanya dan pergi dengan patuh
Li Xuan kemudian di bawa kembali ke halaman kecil dan dipersatukan dengan ibunya
Setelah dipersatukan kembali dengan sang ibu, Li Xuan akhirnya tidak bisa menahan diri untuk bertanya tentang kebenaran dari pernyataan wanita tua tersebut
Mendengar nama Li Hongjun disebutkan dalam cerita Li Xuan
Wajah Li Yeuru sedikit berubah, namun ia dengan cepat meremas senyum dan mengangguk untuk membenarkan pernyataan tersebut
Melihat hal tersebut, Li Xuan sangat bersemangat dan langsung menghujani Li Yueru dengan berbagai pertanyaan seputar sang ayah
Akibat hal itu, Li Xuan yang selalu peka terhadap situasi ibunya bahkan sampai tidak menyadari keanehan yang terpancar dari mata sang ibu
Disisi lain, Li Yueru yang tidak ingin merusak suasana hati putranya itu pun menjawab setiap pertanyaan dengan lembut sambil sesekali berbohong
Hal itu membuat Li Xuan semakin bersemangat dan tidak sabar untuk bertemu sang ayah
Akan tetapi seperti pepatah yang mengatakan bahwa semakin besar harapan, maka akan semakin besar kekecewaan
Kegembiraan dan harapan Li Xuan pun berakhir sia-sia
Setelah menunggu sampai satu tahun dalam keadaan bersemangat, Li Hongjun yang dikatakan merupakan ayahnya tak kunjung menemui dirinya sehingga membuat Li Xuan sangat kecewa
Bahkan alih-alih bertemu sang ayah, Li Xuan justru lebih sering mendengar tangisan sang ibu di tengah malam setelah keduanya tinggal di kediaman Keluarga Li
Pada saat yang sama, ia juga menerima perlakuan yang tidak menyenangkan dari semua orang di kediaman tersebut, termasuk para pelayan yang membuatnya merasa sangat bingung
Di tahun keduanya, situasi tersebut tidak berubah dan justru semakin serius
Di tambah dengan fakta bahwa Li Hongjun tidak menemuinya bahkan setelah 2 tahun berada di atap rumah yang sama membuat Li Xuan menyadari ada yang salah
Dengan kebijaksanaan yang melampaui rekan seusianya, Li Xuan kemudian mencari tahu alasan hal tersebut terjadi tanpa sepengetahuan sang ibu
Terlepas dari fakta bahwa dirinya telah berada di kediaman Keluarga Li selama 2 tahun, berita tentangnya tetap menjadi perbincangan hangat para pelayan untuk mengisi kekosongan waktu bahkan sekedar memuaskan ego mereka
Karena alasan itu, Li Xuan dengan mudah mencari tahu alasan perlakukan semua orang terhadap dirinya dan sang ibu
Setelah mengumpulkan banyak cerita melalui percakapan para pelayan, Li Xuan akhirnya mengerti apa yang terjadi
Dari percakapan mereka juga, Li Xuan akhirnya mengenal lebih jauh sosok sang ayah yang terdengar sangat tragis
Menurut cerita yang didengarnya, Li Hongjun adalah sosok yang legendaris
Ia merupakan salah satu jenderal besar yang sangat berpengaruh di Kekaisaran Yan
Dengan pasukan berjumlah ratusan ribu prajurit di bawah komandonya
Li Hongjun berlari kencang ke arah timur dan juga barat untuk menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil di sekitar Kekaisaran Yan
Jasanya sangat amat besar untuk kekaisaran sehingga keluarga Li yang pada awalnya hanyalah keluarga bangsawan kelas empat, melonjak menjadi bangsawan kelas dua yang sangat disegani
Sebagai putra patriark keluarga Li dan sosok berpengaruh di Kekaisaran Yan
Para pelayan seharusnya memperlakukan Li Xuan dengan kagum dan juga hormat
Ia juga seharusnya tidak perlu menyembunyikan nama keluarganya apalagi harus bekerja di sebuah toko daging yang bau dan juga melelahkan setelah ia beranjak dewasa
Namun setelah mendengar banyak cerita melalui percakapan para pelayan, Li Xuan mengerti mengapa hal itu terjadi
Seperti dugaan Li Xuan setelah mengenal sosok ayahnya yang sangat luar biasa, bahkan legendaris
Hubungan ibunya dan sang ayah, bukanlah kisah cinta seorang pangeran tampan berkuda putih yang tiba-tiba jatuh cinta terhadap gadis biasa seperti kisah cinta yang sering diceritakan oleh pendongeng tua di desa kecil
Hubungan keduanya merupakan kecelakaan akibat sebuah konspirasi yang sengaja diciptakan oleh musuh Li Hongjun untuk menjebak Jenderal Besar tersebut
Menurut cerita para pelayan, pada suatu hari saat Li Hongjun menghadiri sebuah jamuan makan malam di ibukota
Salah satu musuhnya memasukan sebuah obat terlarang ke dalam minuman Li Hongjun tanpa sepengatahuan Jenderal Besar tersebut
Ketika jamuan makan malam selesai dan setiap tamu kembali ke kamar mereka masing-masing untuk beristirahat
Li Hongjun baru menyadari bahwa ada yang salah dengan tubuhnya
Namun semua itu terlambat karena ia sudah kehilangan kendali atas tubuhnya sendiri
Pada saat yang sama, Li Yueru yang merupakan pelayan di tempat tersebut mendapatkan perintah untuk mengantarkan selimut tambahan ke dalam kamar Li Hongjun
Dengan kondisi Li Hongjun yang sudah kehilangan kesadaran, hal yang tidak di inginkan pun terjadi
Setelah kejadian tersebut, Li Yueru yang merupakan korban dari sebuah konspirasi yang tidak dirinya ketahui hanya bisa menangis
Sementara itu, Li Hongjun yang sadar bahwa dirinya sudah dijebak menjadi sangat marah
Kekaisaran Yan sangat mementingkan sopan santun dan budi pekerti
Jika tersiar kabar bahwa dirinya telah memperkosa seorang pelayan dalam sebuah jamuan makan malam
Tidak hanya namanya akan menjadi busuk, tapi pangkatnya kemungkinan tidak bisa dipertahankan
Menyadari hal tersebut, Li Hongjun gelap mata dan bahkan memiliki niat membunuh terhadap Li Yueru untuk menghilangkan bukti
Namun tepat ketika niat membunuh tersebut mencapai puncaknya
Li Hongjun tiba-tiba tersadar bahwa kemungkinan besar hal itulah yang diinginkan musuhnya
Jika hanya memperkosa dengan alasan mabuk dan kehilangan kesadaran, kemungkinan besar kaisar akan mempertimbangkan jasa yang telah dilakukannya selama bertahun-tahun untuk Kekaisaran sehingga ia masih bisa mempertahankan pangkatnya sebagai Jenderal
Tetapi jika dia membunuh Li Yueru untuk menghilangkan bukti atas tindakan bejatnya
Kehilangan pangkat kemungkinan besar merupakan hukuman paling ringan yang akan diterimanya
Setelah menyadari konsekuensi mengerikan tersebut, Li Hongjun kembali menjadi marah, tapi tidak bisa melakukan apapun selain mengancam Li Yueru supaya tidak menceritakan kejadian tersebut kepada siapapun
Li Yueru yang hanya gadis pelayan biasa ketakutan dengan ancaman tersebut dan hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan patuh meskipun dirinya merupakan korban terbesar dalam konspirasi tersebut
Li Hongjun kemudian meninggalkan Li Yueru tanpa kejelasan sementara gadis tersebut merasa putus asa dan bingung akan hidupnya, setelah kehilangan bagian paling berharga dalam dirinya
Menyadari bahwa dirinya tidak lagi suci merupakan pukulan yang amat sangat berat bagi seorang gadis sederhana seperti Li Yueru
Pukulan tersebut membuatnya jatuh dalam keadaan linglung selama beberapa waktu
Ia bahkan melupakan ketakutan terhadap Li Hongjun dan memiliki dorongan untuk mengakhiri hidupnya sendiri setelah tidak bisa menahan rasa malu pada dirinya
Namun tepat sebelum Li Yueru berhasil melakukan aksinya, bawahan Li Hongjun muncul dan menyelamatkan gadis tersebut dari gerbang kematian
Meskipun meninggalkan Li Yueru tanpa kejelasan setelah kejadian tersebut
Namun pada kenyataannya Li Hongjun diam-diam memerintahkan bawahannya yang paling terpercaya untuk melindungi Li Yueru secara rahasia
Li Hongjun khawatir karena dirinya berhasil menahan diri untuk membunuh gadis tersebut dan membatalkan konspirasi yang terjadi
Musuhnya akan bertindak dan membunuh Li Yueru untuk menyelesaikan konspirasi yang setengah jalan tersebut
Akan tetapi sebelum bahkan musuhnya bergerak, Li Hongjun mendengar kabar bahwa Li Yueru berniat melakukan aksi bunuh diri sehingga membuat Li Hongjun sangat marah
Dalam kemarahannya, Li Hongjun mengancam Li Yueru bahwa dirinya akan membunuh kedua orang tua gadis tersebut jika ia berani mengakhiri hidupnya
Mendengar ancaman tersebut, Li Yueru sangat ketakutan
Ia kemudian berjanji tidak akan mengulangi aksinya itu dan meminta supaya Li Hongjun tidak melibatkan keluarganya
Setelah kejadian tersebut, semuanya kembali seperti biasa, setidaknya untuk Li Hongjun
Karena setelah ia berhasil mengantisipasi gerakan musuhnya dengan mengirim orang untuk melindungi keselamatan Li Yueru
Musuhnya tidak berani bergerak untuk melanjutkan konspirasi tersebut
Namun ketenangan tersebut tidak bertahan lama karena beberapa bulan setelahnya
Li Yueru tiba-tiba muncul tepat di pintu gerbang Keluarga Li dengan perut yang telah membesar
Di depan Li Hongjun dan seluruh anggota penting keluarga Li
Li Yueru kemudian mengatakan bahwa anak yang didalam kandungannya merupakan anak dari Li Hongjun
Namun alih-alih mengakui hal tersebut, Li Hongjun menjadi marah dan menuduh Li Yueru sebagai penipu yang berniat mencoreng nama baiknya
Li Hongjun juga menghina Li Yueru sebagai wanita murahan yang tidur dengan pria di luar ikatan pernikahan, bahkan hingga mengandung seorang anak
Bukan hanya Li Hongjun, keluarga Li juga sangat marah dan menghina Li Yueru sebagai wanita yang tidak tahu malu
Li Yueru yang hanya seorang gadis biasa tidak tahan dengan hinaan dan cacian tersebut sehingga ia memutuskan untuk pergi meninggalkan kediaman keluarga Li
Tidak berhenti di sana, ia juga pergi meninggalkan ibukota setelah mengetahui fakta bahwa Li Hongjun tidak mengakui anak di dalam kandungannya itu
Meskipun tidak berpendidikan, Li Yeuru menyadari bahwa ia dan anak di dalam kandungannya dalam bahaya jika dirinya tetap berada di ibukota setelah membuat keributan di depan pintu Keluarga Li
Li Yueru kemudian berkelana ke banyak tempat untuk mencari tempat tinggal yang nyaman sampai dirinya melahirkan
Namun dengan kondisinya, ia di tolak oleh banyak orang dan dianggap wanita yang akan mempermalukan tempat mereka
Untungnya tepat ketika Li Yueru merasa putus asa
Seorang penduduk desa yang tidak jijik terhadap kondisi Li Yueru dan bahkan bersimpati setelah mengetahui ceritanya langsung mengajak Li Yueru untuk tinggal di desanya
Para penduduk desa yang lain pun menyambut hangat kedatangan Li Yueru setelah mengetahui kisah pilu yang menimpanya
Dengan berbekal tekad dan kebaikan penduduk desa, Li Yueru berhasil melahirkan Li Xuan dengan selamat dan tinggal dengan damai selama 8 tahun
Sementara itu ketika Li Yueru terlempar ke sana kemari sebelum akhirnya berhasil di terima oleh penduduk desa terpencil
Ibukota Kekaisaran Yan mengalami guncangan, meskipun keributan yang dilakukan Li Yueru berusaha di tekan agar tidak menyebar ke dunia luar
Namun tidak ada dinding yang tidak dapat ditembus
Melalui percakapan diam-diam di kedai arak dan dorongan beberapa orang yang tidak sejalan dengan Keluarga Li
Rumor tentang Patriark Keluarga Li yang menghamili seorang pelayan dan tidak mau bertanggung jawab menyebar dengan kecepatan yang tidak terbayangkan
Li Hongjun dan Keluarga Li yang mengetahui hal tersebut sangat marah
Namun sebelum mereka sempat melakukan tindakan balasan, Li Hongjun menerima perintah dari Kaisar Yan untuk memasuki istana
Hal tersebut membuat badai di ibukota semakin besar
Orang-orang dari keluarga bangsawan langsung bertanya-tanya alasan Kaisar memanggil Li Hongjun ke istana
Sementara rakyat yang mengetahui hal tersebut semakin yakin dengan rumor yang beredar di masyarakat dan berpikir bahwa Kaisar akan menghukum Li Hongjun atas tindakannya yang tidak bertanggung jawab
Tepat ketika ibukota bersiap untuk guncangan berikutnya
Sebuah dekrit Kaisar muncul dan membuat banyak orang tertegun
Isinya sangat sederhana yakni, karena terjadi ketegangan di perbatasan, Li Hongjun sebagai salah satu Jenderal Besar dengan kemampuan militer yang sangat baik diperintahkan oleh Kaisar untuk segera menuju perbatasan dan memperkuat pertahanan
Hal itu membuat banyak orang lengah dan tidak bisa berkata-kata untuk sementara waktu
Namun meskipun demikian, tidak ketidakpuasan ataupun protes untuk melanjutkan kasus setelah dekrit tersebut keluar
Karena Keluarga bangsawan menganggap itu sebagai sinyal dari Kaisar untuk berhenti mengipasi api
Sementara bagi rakyat, itu artinya rumor tersebut hanyalah omong kosong yang dibuat oleh para pengangguran karena Li Hongjun masih seorang Jenderal Besar yang dipercaya oleh Kaisar untuk mengamankan negara
Disisi lain, Li Hongjun yang berada di pusat badai melampiaskan amarahnya di perbatasan dengan berlari kencang ke arah timur dan juga barat dengan pasukannya
Akibat aksinya, ia berhasil memperluas wilayah Kekaisaran Yan lebih jauh dan mendapatkan jasa besar
Karirnya pun melejit dan ia berhasil melakukan serangan balik dengan menekan musuhnya dimana-mana
Dengan keberhasilan tersebut, ambisi dan kepercayaan diri Li Hongjun serta seluruh keluarga Li kembali tumbuh
Akan tetapi tepat ketika Li Hongjun dan seluruh keluarga Li berpikir bahwa keluarga mereka akan terus maju dan menjadi keluarga kelas satu yang tidak mudah disentuh oleh siapapun
Dekrit Kaisar tiba di depan pintu kediaman Keluarga Li
Dengan alasan untuk mempererat hubungan antara keluarga bangsawan
Kaisar memutuskan untuk menikahkan putra keluarga Li dengan putri keluarga Yang
Ketika Dekrit tersebut dibacakan, Li Hongjun dan seluruh anggota keluarga Li terkejut
Bukan tanpa alasan, karena keluarga Yang adalah musuh sekaligus keluarga yang menyebabkan situasi antara Li Hongjun dan Li Yueru terjadi
Sebagai musuh yang hampir membuatnya jatuh ke dasar jurang, bagaimana mungkin Li Hongjun rela menikahkan putranya dengan keluarga Yang
Namun terlepas dari seberapa enggan dia, Li Hongjun tidak berani menolak dekrit tersebut
Karena meskipun ia merupakan seorang Jenderal yang sangat berpengaruh, ia tidak melupakan fakta bahwa dirinya adalah salah satu bawahan kaisar
Setelah pembawa pesan pergi, Li Hongjun kemudian mengumpulkan seluruh anggota penting keluarga Li untuk merespon dekrit tersebut
Namun setelah perdebatan panjang, diskusi tersebut tidak membuahkan hasil karena tidak ada yang rela penerus keluarga Li menikah dengan keluarga Yang
Selain karena api dan air tidak mungkin bersatu
Tidak ada yang ingin mata-mata terbuka seperti pedang di atas kepala tiba-tiba muncul di keluarga mereka
Untungnya tepat ketika diskusi menemui jalan buntu
Wanita tua dari keluarga Li yang merupakan ibu dari Li Hongjun mengingat sosok Li Yueru dan anak dalam kandungannya
Meskipun tidak mengakuinya, namun hampir semua anggota penting keluarga Li tahu bahwa anak di dalam kandungan gadis tersebut merupakan anak dari Li Hongjun setelah keributan pada waktu itu
Namun karena anak tersebut merupakan hasil dari konspirasi yang hampir menjatuhkan Keluarga Li ke dasar jurang dan sang ibu berasal dari identitas yang sangat rendah hati, mereka enggan untuk mengakuinya
Akan tetapi dengan datangnya dekrit Kaisar, bukan tidak mungkin untuk membawa anak tersebut kembali ke keluarga Li
Disamping ia merupakan darah dari Li Hongjun yang tidak melanggar dekrit Kaisar
Mereka juga bisa mengesampingkan anak tersebut dari pusat kekuatan Keluarga Li agar tidak membahayakan kepentingan keluarga
Oleh sebab itu, tragedi penjemputan paksa ibu dan anak pun terjadi
Li Xuan tentu tidak mengetahui rangkaian kronologi tersebut secara utuh dari percakapan para pelayan
Akan tetapi dengan kecerdasannya, Li Xuan berhasil menyimpulkan rangkaian kronologi tersebut setelah mendengarkan rangkaian cerita yang tersebar dari banyak pihak
***
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!