NovelToon NovelToon

Kulepas Suamiku Dengan Elegan

Wanita dingin

Agatha dia mematung ketika melihat pemandangan di depannya, pemandangan yang sangat menyakitkan. Pemandangan yang membuat hati Agatha hancur berkeping-keping. Tapi tatapan Agatha tetap biasa saja, seolah dia tidak peduli dengan apa yang dia lihat.

Suaminya, yang beberapa hari izin untuk pergi ke luar negeri Karena urusan pekerjaan, ternyata ada di depannya menggandeng seorang wanita dan menggendong seorang anak kecil. Dunia Agatha menggelap, ternyata dia terlalu percaya pada suaminya yang mengatakan akan menerima dia apa adanya walaupun dia tidak bisa mengandung, tapi faktanya sekarang suaminya pergi dengan wanita lain yang bisa memberikan anak.

Harusnya Agatha datang menghampiri suaminya lalu memaki suaminya, tapi Agatha tidak melakukan itu, tatapan wanita itu bahkan tetap dingin, Agata bukan tipe wanita yang bodoh, dia adalah tipe wanita yang sangat tegas. Wanita itu tidak pernah takut kehilangan apapun, begitupun dengan sekarang, hanya dalam waktu hitungan detik Agatha sudah memutuskan untuk langsung bercerai dengan Ken tanpa mendengarkan penjelasan suaminya.

***

"Sayangku tidak bisakah menginap di sini sehari lagi?" Tanya Mia ketika Ken terlihat akan bersiap untuk pulang. Ken yang sedang memakai pakaian langsung menoleh, kemudian lelaki itu langsung menghampiri kekasihnya.

"Aku takut Agata curiga, toh kita bisa bertemu lagi bulan depan," ucap Ken, hingga Mia cemberut. "Tidak usah cemberut, aku akan mengirimkan uang yang banyak ke rekening." Mia langsung merentangkan tangannya ketika mendengar ucapan Ken, dan ketika memeluk Mia Ken malah mendorong tubuh kekasihnya, sepertinya dia ingin meminta jatah sebelum pulang ke rumah istri sahnya.

***

Ken Memarkirkan mobilnya di pekarangan, lelaki itu baru saja sampai di rumahnya. Sebelum turun, Ken memeriksa mobilnya memastikan Tidak ada barang Mia dan juga putrinya yang tertinggal di dalam mobilnya.

Setelah memastikan mobilnya aman, Ken tidak langsung pergi dia menyadarkan tubuhnya ke belakang, lelaki itu menetralkan sejenak degup jantungnya.

Jujur setiap pulang ke rumahnya dan setelah bertemu dengan selingkuhan dan anaknya, Ken selalu bersalah telah berkhianat pada Agatha, istrinya yang sudah menemani dia selama 12 tahun.

Cinta Ken pada Agatha mungkin masih sama, walaupun 12 tahun bersama tapi cinta Ken pada wanita itu tetap kuat, tapi sayang cinta saja tidak cukup karena Ken mempunyai ego yang tinggi.

2 tahun lalu, Agatha di vonis sulit mempunyai anak, tentu saja itu pukulan terbesar untuk Ken mengingat dia ingin sebuah keluarga yang utuh dengan anak-anak di dalamnya. Tapi sayang istrinya tidak bisa mengabulkan itu.

Awalnya Ken menerima kondisi Agatha, tapi lama kelamaan Ken juga bosan dengan rumah tangga tanpa anak, terlebih lagi Agatha tidak seperti istri yang lainnya. Di mana wanita itu sangat mandiri, selalu bersikap tegas dan tak pernah basa-basi, hingga Ken merasa tidak dibutuhkan, dan haruskan akui bahwa dia sedikit bosan pada istrinya yang cenderung sangat pasif, dan bahkan Agatha jarang sekali berbincang-bincang dengannya.

Dan ketika rasa bosan melanda Ken, datanglah Mia yang melamar menjadi sekretarisnya, entah bagaimana awalnya hingga keduanya menjalin hubungan terlarang dan pada akhirnya Mia mengandung anak Ken.

Di mata Ken, Mia adalah kebalikan Agatha, bersama Mia, Ken merasa hidupnya lebih berwarna, karena Mia mampu mengimbanginya, bahkan untuk adegan ranjang pun harus Ken akui bahwa Mia lebih hebat, karena selama ini Agatha tidak pernah berinisiatif jika di ranjang.

Dan kebahagiaan Ken semakin sempurna ketika Mia mengandung darah dagingnya, tapi walaupun begitu Ken menyadari betul, bahwa dia tidak mencintai Mia, dia hanya nyaman dengan wanita itu, dan sampai kapanpun dia tidak akan berniat untuk menceraikan Agatha, karena walau bagaimanapun dia mencintai istrinya.

tinggalin komen sama like yaaa

Sebuah sindiran

Setelah cukup lama berdiam diri di mobil, Ken langsung turun dari mobilnya kemudian berjalan masuk ke arah rumah. dan seperti biasa, suasana rumah tampak sepi apalagi dia sampai pada pukul larut malam.

Ketika masuk ke dalam kamar, Ken melihat Agatha sedang berada di ranjang sambil memangkul laptop, sepertinya wanita itu sedang mengerjakan tugasnya karena Agatha adalah seorang pengacara hebat, wanita itu dikenal pengacara berdarah dingin, tegas dan berwibawa, bahkan Agatha selalu menang membela klientnya. Dan tentu saja wanita itu banyak diburu oleh pengusaha untuk menjadi pengacara di perusahaan mereka.

"Sayang." Ken memanggil Agatha Karena wanita itu seperti tidak sadar kehadirannya, dan setelahnya Agata pun mengangkat kepalanya.

"Oh, kau sudah pulang rupanya," balas Agatha, Ken tidak heran lagi dengan sikap Agatha yang seperti ini, yang tampak tidak perduli dengan kedatangannya.

Ken mendekat ke arah Agatha, kemudian dia menundukkan diri di sebelah istrinya, lalu menarik lembut tangan Agatha.

"Maaf dua hari ini aku jarang menghubungi, pekerjaanku benar-benar banyak," ucap Ken, Agatha mengangguk-anggukkan kepalanya, tatapan matanya kembali menatap ke arah laptop.

"Aku mengerti Ken, pekerjaanmu pasti sangat-sangaat banyak," ucap Agatha, raut wajahnya tetap terlihat datar seolah percaya dengan apa yang dikatakan oleh suaminya.

"Kau tidak merindukanku sayang?" Tanya Ken yang mencoba mencairkan suasana, jujur setiap menemui Mia Ken selalu ketakutan bahwa Agatha mencium gelagatnya karena istrinya benar-benar tidak bisa di tebak, walaupun Ken sudah bersama dengan Agatha selama 12 tahun, tapi terkadang Ken merasa bahwa istrinya sangat misterius.

Selama ini Agatha tidak pernah mengeluh apapun padanya, sesulit apapun istrinya pasti istrinya akan mengatasi semuanya sendiri hingga Ken merasa tidak dibutuhkan.

Mendengar ucapan Ken, Agatha melihat Ken sekilas. "Mana mungkin aku tidak merindukanmu, kau sudah tidak pulang selama beberapa hari ini, tapi sayang, beberapa waktu ke depan aku tidak bisa melayanimu karena aku sedang dalam masa periode."

Ken mengerutkan keningnya ketika mendengar ucapan Agatha, jelas-jelas Ken tahu bahwa masa periode Agatha masih dua minggu lagi.

"Oh, baiklah." Ken tidak lagi berbicara dan meminta jatahnya karena tentu saja dia sudah dipuasi oleh selingkuhannya.

"Ya sudah aku mandi dulu, tolong buatkan aku teh hijau seperti biasa," ucap Ken, hingga Agata menggangguk, dan pada akhirnya Ken pun kembali bangkit dari duduknya, kemudian berjalan ke arah kamar mandi untuk menyegarkan dirinya.

Dulu-dulu sebelum dia bertemu dengan Mia, Ken selalu uring-uringan ketika Agatha tidak memberikan jatah. Tapi sekarang tidak lagi, justru dia bersyukur hari ini Agatha tidak mau di sentuh karena lelaki itu sudah menghabiskan seluruh tenaganya untuk bercinta dengan selingkuhannya.

Ketika Ken sudah pergi ke kamar mandi, tiba-tiba raut wajah Agatha langsung berubah, tatapannya berkilat penuh tekad, siapapun pasti akan bergidik ketika melihat raut wajah Agatha saat ini, karena Agatha benar-benar tidak bisa diremehkan.

Beberapa saat kemudian, Ken keluar dari kamar mandi, dan ketika keluar dari kamar mandi ternyata Agatha sudah menyelesaikan pekerjaannya dan sudah ada teh yang tersedia Di atas Nakas.

"Setelah minum teh, kau istirahat saja, kau pasti lelah karena banyakan bekerja di luar kota," ucap Agatha, hingga Ken menoleh, entah kenapa tiba-tiba perasaan Ken mendadak tidak enak. Entah kenapa di telinga Ken itu seperti sebuah sindiran.

***

Kejutan sebentar lagi

***

"Ma-maksdmu, sayang?" Tanya Ken, Agatha yang sedang duduk di sofa bangkit dari duduknya, kemudian dia mendekat ke arah suaminya.

Agatha mengelus bahu suaminya, "kenapa kau bertanya maksudku, kau sudah bekerja keras selama beberapa hari di luar kota agar proyek yang berada di perbatasan cepat selesai, lalu kenapa kau gugup?" Tanya Agatha, hingga Ken langsung tersadar kemudian dia mengelus kepala istrinya.

"Hmm, kemarin aku bekerja sangat melelahkan, kau tidak apa-apa aku langsung tidur?" Tanya Ken, jujur saat ini dia benar-benar mengantuk apalagi selama beberapa hari kemarin dia benar-benar menggunakan waktunya untuk putrinya dan juga selingkuhannya.

"Hmm, tentu, kau tidur duluan Oke aku harus mengurus sesuatu di ruang kerjaku."

Dan tentu satu saja Ken menggangguk, dia bersyukur Agatha pergi ke ruang kerjanya hingga dia bisa langsung tidur, Karena sekarang tubuhnya benar-benar lemas.

Setelah itu Ken pun langsung meminum teh buatan Agatha, lalu membaringkan tubuhnya di ranjang sedangkan Agatha masuk ke dalam ruang kerjanya, seperti biasa wanita misterius itu akan melakukan rencananya.

Malam berganti pagi, Ken dan Agatha sedang sarapan berdua di meja makan. Seperti biasa, ketika sarapan tidak ada yang berbicara apalagi Agatha selalu fokus jika sedang sarapan.

"Ken!" Panggil Agatha, hingga Ken menoleh.

"Boleh aku minta waktumu seminggu ini, sepertinya aku ingin berkencan denganmu," ucap Agatha, hingga Ken yang sedang makan tersedak, untuk pertama kalinya selama mereka menikah, Agatha mengajaknya berkencan, biasanya jika Ken mengajak Agatha untuk berlibur Agatha selalu menolak dengan alasan tidak nyaman, karena memang Agatha adalah wanita yang sangat introvert, dan jarang mau bergaul dengan orang lain.

"Kau tidak keberatan?" Tanya Agatha, Namun dengan cepat Ken menggeleng.

"Tidak, mana mungkin aku tidak keberatan, baiklah selama seminggu ini aku tidak akan pergi ke kantor," balas Ken, namun dengan cepat Agata menggeleng.

"Kau pasti sedang banyak pekerjaan, kita bisa pergi keluar setelah kau pulang bekerja," balas Agata hingga Ken mengangguk-nganggukkan kepalanya.

"Hmm, ide bagus jadi aku tidak perlu meninggalkan pekerjaanku. Oh, ya, bagaimana bekerja di firma hukum yang baru?" Tanya Ken, ken pernah menawarkan membangunkan sebuah firma hukum untuk Agatha Namun sayang wanita itu menolak, karena Agatha lebih senang menjadi pengacara saja bukan pemimpin firma hukum.

"Tidak terlalu baik, rencananya aku akan resign, dan mencari firma hukum lainnya," jawab Agatha, hingga Ken mengangguk-anggukkan kepalanya, dia tidak bertanya lagi pada Agatha karena selama ini Agatha selalu tertutup dengan pekerjaannya.

Akhirnya acara sarapan pun selesai, Agatha dan Ken sama-sama keluar dari rumah, lalu mereka pun berjalan ke arah mobil masing-masing, Ken pergi ke kantornya, sedangkan Agatha juga pergi ke firma hukum tepatnya.

Ketika Ken mobil yang ditumpangi ikan sudah melaju pergi, Agatha masih diam di tempat wanita itu menelepon seseorang.

"Sebisa mungkin, tolong siapkan sidang perceraianku satu minggu lagi, dan Aku akan berusaha untuk mendapatkan tanda tangan suamiku," ucap Agatha pada orang bisa berangnya, setelah itu agatha pun langsung mematikan panggilan dari orang tersebut.

"Ken, bukan kau yang membuang aku, tapi aku yang membuangmu."

Agatha bergumam pelan, bohong jika dia tidak hancur. tapi sungguh Agatha sama sekali tidak berniat untuk mengeluarkan satu tetes air mata pun untuk penghianatan suaminya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!