NovelToon NovelToon

Alexa's True Love

Bab 1

  "Kamu mau bawa aku kemana sih?" tanya Alexa dalam keadaan tidak sadar dan mabuk tengah dipapah oleh seorang laki-laki berusia 25 Tahunan, berparas tampan dan menarik.

Pria itu terlihat menyeringai tipis, disaat wajah Alexa bersemu merah terlalu banyak minum alkohol sehingga kesadaran nya tidak mampu ia kendalikan.

Sayup-sayup dentuman musik seketika terdengar sangat jauh dan semakin tidak terdengar lagi. Mereka terus melangkah pergi menuju ke suatu tempat.

Alexa masih terpengaruh minuman sehingga sulit untuk nya membuka mata itu untuk melihat lebih jelas, samar-samar seorang laki-laki didepannya tengah tersenyum namun ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa dia.

"David, itukah kamu?"lidahnya kelu seketika, pria itu menyambar bibir Alexa yang merah menyala.

"Umm.."Keluh Alexa merasakan sentuhan dari bibir seseorang.

Beberapa kali Alexa menolak nya dan berontak namun, tidak berguna untuk nya sekarang dalam keadaan mabuk.

"Enggakk!! lepaskan aku, David!" berontak Alexa.

Pria itu membuka paksa semua pakaian Alexa hingga tubuh itu polos tanpa sehelai benang.

Ia menjalankan aksinya dan menggagahi Alexa malam itu juga menerobos dan memaksa nya hingga kehormatan yang selalu menjadi puncak derajat seorang wanita terenggut malam itu.

Sorot mentari pagi menyilaukan mata, Alexa terbangun ditempat yang tidak ia ketahui dimana itu. Tubuhnya nyaris semua terasa sakit, ia menelusuri setiap sudut tempat itu disana ada foto David ter pang-pang jelas Tengah memeluknya.

"Kamar David?"bergumam.

Sesekali Alexa memegangi kepalanya yang masih pening dan terasa begitu berat. Sesaat ketika ia merasakan kepalanya yang berdenyut ia melihat pakaian berceceran dilantai bahkan ia melihat sebuah bra dan celana dalam wanita dilantai itu.

Nafasnya seakan memburu dan sesak, ia mencoba perlahan memperhatikan tubuhnya sendiri tengah terbalut selimut menutupi bagian dada hingga ke kaki.

Ia melihat tubuhnya sendiri sudah tidak berbusana, kedua matanya mulai menghangat hingga menitikkan air mata.

"Enggakk mungkin....!!" Jerit tangisnya pecah seketika.

Kini kehormatan yang selalu ia banggakan sudah terenggut begitu saja tanpa ia tahu.

Bercak darah diatas tempat tidur itu menjelaskan semua yang sudah terjadi kepadanya, Alexa menjerit sejadi-jadinya ketika ia tahu jika dia sudah tidak perawan lagi.

"Bajing4n! Kamu b4ngs*t David!" Maki Alexa melempar semua barang didekat nya.

Alexa menangis sejadi-jadinya, ia sangat menyesal karena malam itu sudah terbujuk rayuan gombal David sehingga tidak sadar jika pria itu sedang memanfaatkan keadaan untuk memenuhi hasrat nya.

Alexa bangkit beberapa kali jalan nya terseok-seok, wanita itu terasa ada bagian selangkangan nya yang ngilu. Hingga tidak mampu berjalan cepat.

Sesampainya dirumah besar nan mewah Alexa disambut oleh pembantu nya, ia mengacuhkan nya wanita itu berjalan lurus menuju kamar dengan pandangan kosong.

Perasaannya hancur, pria yang ia cintai mampu melakukan hal serupa sebagai mana pria hidung belang lainnya.

Sejak hari itu Alexa sering mengurung diri bahkan untuk pergi kekampus pun rasanya malas bagi Alexa.

Beberapa kali panggilan masuk ke ponselnya dan beberapa pesan tidak ia hiraukan. Ia memilih mematikan ponsel itu dan tetap mengurung dirinya sendiri didalam kamar.

Bahkan pria yang diharapkan nya sudah tidak ada sedikit pun kabar darinya setelah malam itu.

Setelah satu Minggu lamanya Alexa barulah berani keluar rumah dan pergi ke kampus.

Wajahnya kembali segar dan fit, ia terburu-buru pergi tanpa mengisi perutnya dengan makanan.

Sesampainya, wanita itu memarkir kan mobilnya tepat disebelah motor David kebetulan pria itu datang dan hadir pada hari ini.

Alexa melangkah pergi menuju David yang tengah duduk berdampingan dengan beberapa wanita juga teman-temannya di sana.

Tanpa ada rasa malu Alexa menggeret David ditengah-tengah keramaian teman-temannya dan menarik lengannya dengan paksa untuk bicara.

"Lu gila ya, malu-maluin gue aja."

Mendengar celotehan David, Alexa Deng keras menampar David saat itu.

"Lu yang gila, vid. Lu udah ng3w* gue lalu mau pergi gitu aja lari dari tanggungjawab, b4ngs*t lu!"

David menyeringai licik, tidak ada sedikit pun rasa bersalah dari wajahnya ia terlihat begitu santai menyikapi ocehan Alexa. "Heh .. Ngaca dong, Lex. Lu minta tanggung jawab ke gue, kita lakuin itu suka sama suka gak ada paksaan sedikit pun. Paham!" menekan ucapnya.

"Anj*Ng!"Mendorong tubuh David.

"Kenapa, lu ga terima, gue punya buktinya gue kalau perlu gue bakal sebar ini video biar kita viral sama-sama." senyum licik terpancar dari wajah pria bernama David itu.

Alexa semakin geram melihat videonya tengah digagahi david, seketika nyalinya menciut ia takut pria itu akan menyebar luaskan videonya, ia pun takut dengan gunjingan orang banyak disekitar nya jika melihat dirinya tengah melakukan hal yang memalukan.

"Kenapa? Takut, lu gak usah munafik. Lu suka juga kan? Jadi gak usah sok suci deh. Gue bisa aja hapus video kita, tapi dengan satu syarat."

Pria itu berbisik sesuatu pada Alexa dia pun tercengang mendengar syarat yang diminta David kepadanya. "Lu gila vid!"

"Yaa... Itu terserah lu sih, Terima syarat gue atau ..."Mentengteng ponselnya yang berisi video mesum yang ia lakukan dengan pria itu semalam dalam keadaan mabuk.

Alexa mencengkram kuat genggaman nya, ia menghentakkan kakinya dan melangkah pergi dari hadapan David dengan kesal.

Pria itu tersenyum penuh kemenangan, entah apa yang dibisikkan kepada Alexa sehingga Alexa marah San gegas pergi tanpa meninggalkan jawaban untuk David.

Dari kejauhan seseorang memperhatikan mereka, bertengkar dibelakang kampus, sehingga anak-anak lain tidak tahu apa yang mereka sedang bicarakan.

Pria itu dengan senang nya kembali ke tengah-tengah kumpulan teman-temannya tanpa ada rasa bersalah setelah melakukan asusila pada pacarnya sendiri, Alexa.

Pria itu terkenal playboy, namun ocehan teman-temannya selalu tidak dianggap oleh Alexa, hingga sekarang ia baru sadar jika teman-temannya benar.

David hanyalah seorang pria bajing4n. Ia pun harus menuai apa yang sudah ia lakukan sekarang, Alexa menangis sejadi-jadinya disalah satu toilet berdiam diri disana menyesali perbuatannya.

"Gue nyesel kenal sama Lo, vid. Gue nyesel!"Ucapnya seraya bercucuran air mata.

Flashback.

"Hai.."

"Kenalin gue David,"

"Gue Alexa,"

Perkenalkan singkat, pada malam itu ia terpesona dengan paras David yang tampan yang banyak di popular kan oleh gadis-gadis kampus.

Mereka menghabiskan waktu bersama, jalan-jalan, clubing, hingga mabuk-mabukan.

Tidak sedikit pun merasa curiga Alexa terus menikmati kebersamaan nya dengan David, selama dua bulan lamanya ia menjalin hubungan asmara dengan David.

Hingga pada malam terkutuk itu,

"Ayolah Lex, kita heaven malam ini. we're having fun tonight, just you and me."Bujuk David mengajaknya untuk ke club.

"Tapi Lex, .."

"Udah ayok, bentaran doang kok. Yuk?"

Terpaksa malam itu Alexa pergi bersama David dan minum cukup banyak sehingga ia dibuat mabuk, hingga malam itu tidak lagi ia ingat apa yang terjadi.

Flashback off.

Bab 2

"Alexa, lu gak apa-apa?" Seseorang mengetuk pintu toilet.

Alexa segera membersihkan wajahnya, dan gegas keluar dari toilet sebelum orang-orang mengantri untuk pergi ke toilet.

"Eh .. Hai Win, kenapa lu tahu gue disini?"tanya Alexa keluar dari toilet dengan wajah yang kalut.

"Tadi Aditya gak sengaja liat lu, masuk kesini. Lu oke kan?"Wina melihat kedua mata Alexa sembab seperti nya di sudah menangis lama sehingga membuat matanya sedikit bengkak.

"Gue gak apa-apa."singkat.

Ditengah kekalutan yang sedang ia rasakan saat ini, Alexa memutuskan menyendiri di perpustakaan. Wina mengajaknya untuk ke kantin berniat mentraktir nya seperti biasa makan siang bersama. Namun Alexa menolak sehingga ia harus pergi berdua saja dengan Giselle.

Giselle teman Alexa juga namun dia tidak terjerumus lebih dalam seperti nya kedalam dunia malam, yang selalu menjadi teman baik Alexa disaat masa-masa nya sulit ketika harus menerima satu kenyataan orang tua nya harus berpisah dan melanjutkan kehidupan mereka masing-masing.

"Boleh gue duduk disini?"

Tiba-tiba seseorang menyapanya tanpa ia menoleh kearah sumber suara. Dia sudah tahu betul siapa yang sedang bicara.

"Duduk aja, gak ada yang larang."Ketus.

Pria itu duduk, disebelah Alexa. Penampilan nya sederhana, berkacamata dan berkulit kuning Langsat.

"Maaf tadi gue gak sengaja liat pertengkaran kalian di belakang Aula. Kalian lagi ada masalah?"tanya Aditya amat berhati-hati berharap Alexa mau terbuka kepada nya.

Alexa mendelik tidak suka. "Gue gak punya masalah."cetus nya.

Aditya menghela nafas panjang, Alexa memang sulit untuk berbagi masalah dengan nya terlebih dia hanya bisa bicara dengan orang-orang tertentu.

Pria itu amat care terhadap Alexa, sedari SMA pria itu sudah tertarik pada Alexa. Acap kali dia juga sering ditolak mentah-mentah olehnya namun pria bernama Aditya itu tidak sedikit pun menyerah untuk mendapatkan perhatian Alexa.

Sering kali wanita itu membully nya, dikarenakan dia terkesan cupu dan sedikit jadul dari segi penampilan nya.

Sehingga Alexa enggan untuk memiliki hubungan dengan seorang laki-laki yang tidak memiliki paras yang bukan seleranya. Bahkan kerap kali Alexa selalu ditertawakan karena Aditya, pria cupu itu selalu mengejar nya dan sering mengatakan cinta pada Alexa, bahkan sudah puluhan kali juga Alexa menolaknya dan mempermalukan nya di depan banyak murid.

Aditya menatap iba, melihat Alexa terus termenung sendiri.

"Kalau punya masalah lebih baik cerita, jangan dipendam, siapa tahu gue bisa bantu."ucapnya Aditya.

Alexa jengah dengan keberadaan Aditya saat ini. Ia pun memutuskan untuk pergi dan menghindari nya.

"Alexa!"

"Apalagi sih, gue cuma mau sendiri. Lu gak usah ngintilin gue, masalah gue biar itu jadi urusan gue, lu gak usah ikut campur."dengan tegas Alexa menekan Ucapannya.

Setelah beberapa saat ia pergi dan meninggalkan Aditya mematung disana.

Wanita itu pun pergi membawanya mobilnya, meninggalkan kampus. Tak berselang waktu yang lama bunyi dering ponsel mengalihkan perhatian Alexa, sehingga ia harus menepi dan mengangkat telepon terlebih dulu untuk menghindari kecelakaan.

"Ada apa?"

"Gue mau lu kerumah gue sekarang."

"Gak,"

"Lo tahu akibatnya kan kalau lu nolak."

"Emang Anj*Ng ya Lo." maki Alexa.

Penggilan pun terputus.

Tanpa berpikir panjang lagi, Alexa tancap gas menuju tempat David.

Entah apa yang pria itu rencana kan, ia merasa ragu untuk masuk kedalam rumah David terlebih rumah itu terlihat begitu ramai orang.

Alexa berpikir jika saat ini David sudah meramaikan videonya sehingga banyak orang yang akan mencemooh nya saat ini.

Sekilas pikiran nya melayang pada sesuatu hal yang buruk.

"Waw... lihat bintang kita sudah sampai,"

Aldo menatap wajah Alexa dengan aneh, Ia semakin tidak nyaman berada disana bau minuman dimana-mana kediaman sederhana itu bagai bar dadakan bahkan dentuman musik begitu memekik telinga.

"Apaan sih do, maksud lo?"

"Jangan pura-pura polos deh, kita udah tahu kok. Makanya kita nungguin lu dari tadi."sahutnya Aldo berusaha untuk menyentuh wajah Alexa.

Dengan cepat wanita itu melangkah mundur, dan menghindari tatapannya yang tidak sopan.

"Jangan kurang ajar Lo."

"Alahh .. munafik lu."

"Jaga ucapan Lo ya!" geram Alexa hendak menampar pipi Aldo.

Namun David tiba-tiba datang dan menghentikan Alexa untuk menampar temanya Aldo yang sudah sangat berani bersikap kurang baik.

Alexa tidak mengerti David berubah sejak kejadian itu bahkan teman-temannya ikut berubah drastis tidak ramah seperti biasanya.

"David,"

"Sudahlah Alexa, kenapa harus bikin keributan sih."

"Dia yang mulai, vid. Gue gak suka dengan caranya bicara."Kesal.

David bahkan tidak membela nya malah ia sekarang lebih mengacuhkan nya saat ini, seorang gadis menyapanya dan Alexa tahu betul wanita itu siapa.

"Mona!" Alexa terbelalak melihat Mona memeluk David didepannya.

"Apa-apaan nih?"mendorong Mona untuk menjauhi David pacarnya hingga ia terjatuh. Namun yang membuat nya terkejut David lebih membela nya dari pada dirinya.

"Lo gak perlu dorong Mona sekeras itu, Alexa."sergah David membantu membangun kan Mona.

Alexa tidak mengerti lagi apa yang terjadi pada David, sikapnya berubah drastis dan membuat Alexa semakin diacuhkan.

"Alexa, David itu pacar gue. Lu cuma kuman yang gak sengaja mampir di kehidupan David."celetuk Mona dengan nada seolah yang merendahkan Alexa.

Bahkan mereka bermesraan tanpa ada rasa malu didepan nya. perasaannya bercampur aduk tidak karuan kini hatinya hancur, sehancur hancurnya.

Pria yang ia cinta bahkan ia rela melakukan apapun untuk nya sudah berkhianat didepan matanya sendiri tanpa rasa bersalah.

"Sayang biar aku yang menjelaskan,"

Mona pun melepaskan pelukannya dari David. Namun sesaat kemudian Aldi menyela pembicaraan mereka. "Mona, sebaiknya gue deh yang menjelaskan pada anak orang kaya ini."

"Dengan senang hati, do. Jelaskan dengan baik-baik ya jangan terlalu kasar nanti dia kesakitan."

Mona pergi bersama David dan bergabung dengan anak-anak lainnya yang tenang berpesta pora di kediaman David.

Kelap kelip lampu berwarna warni, membuat nuansa malam itu seolah club malam yang diciptakan David saat ini.

Beberapa wanita berpenampilan menarik dengan pakaian yang terbilang seksi, berjingkrak dan menggoyangkan kepalanya menikmati irama musik berdentum.

"David.. David.."panggil Alexa pada David namun tidak mendapatkan jawaban sedikit pun darinya, ia asyik bergoyang mengikuti irama musik bersama Mona.

"Alexa, mending Lo ikut gue."Menarik tangan Alexa.

"Kemana?"menolak.

"Ikut aja sih, susah amat."memaksa nya untuk ikut bersama Aldo.

Alexa menolak keras ajakan Aldo namun pada akhirnya ia digeret paksa oleh laki-laki bernama Aldo itu.

Dia membawa Alexa kesebuah kamar, dan dilempar kan nya keatas tempat tidur dengan kasar.

"Aldo! berani Lo deketin gue, gue bakal kasih Lo perhitungan."

"Uhh ... Takut! dengerin ya Alexa, kita udah buat taruhan, dan David menang karena bisa pacaran sama Lo, tapi .... Dia juga udah janji didalam taruhan itu untuk satu persatu dari kita bisa ..." menggantungkan ucapannya.

"Gak sudi. Jangan mimpi Lo! Jangan berpikir Lo bisa macem-macem sama gue."menjauh dari Aldo.

"Udah lah, jangan so jual mahal, lagi pula Lo udah gak perawan kan."

Plak!

Tamparan keras mendarat di sebelah pipi Aldo dan menyisakan rasa panas di sana, hingga meninggal bekas berwarna merah disana.

"Kurang ajar!"

Aldo membalas tamparan nya dengan keras hingga wanita itu tersungkur ke lantai, dan meninggalkan bekas memerah diwajahnya yang cantik.

"Aldo jangan, do. Please.."memelas.

"Sorry gue udah gak bisa nahan diri gue lagi, Alexa."ucapnya membuka paksa pakaian Alexa hingga tel4njang.

Aldo menikmati saat-saat yang sudah ia tunggu sejak lama, ia sering kali merendah kan laki-laki yang ia rasa dibawahnya dan tak selevel dengan nya, kini Alexa yang lemah dan tidak berdaya, ia tak sanggup lagi melawan Aldo, kepalanya terantuk sudut meja sehingga Aldo bisa dengan bebas melakukan niatnya tanpa ada perlawanan dari Alexa.

***

Bab 3

Hancur sudah dalam satu malam ia dibuat seolah pelac*r oleh pacarnya sendiri, langkahnya gontai tubuhnya sakit dan ngilu. Satu malam yang panjang David berhasil membuat Alexa menjadi wanita penghibur untuk tiga teman-temannya yang sama bejatnya seperti dirinya.

Alexa kembali termenung dalam keseorangan tanpa bisa bergaul lagi dengan teman-temannya yang selalu menjadi orang dimana ia bisa cerita. Kini hilanglah entah kemana yang ia anggap teman sejati nya saja tidak sedikitpun menunjukkan kepedulian nya Ketika ia tengah terpuruk dalam keadaan.

Ia menangis sesenggukan, hidupnya sudah tidak lagi berguna masa depannya hancur, tak ada lagi yang mampu ia banggakan lagi.

Ia menangis sejadi-jadinya nya, Alexa menatap dirinya sendiri didalam sebuah cermin banyak luka memar berwarna biru keunguan.

Tamparan keras dari Aldo, juga pukulan yang menyakitkan baginya membuat wajah cantiknya membiru meninggalkan bekas luka, mengingatkan pada malam itu ia sudah menjadi makanan ketiga teman David bagaikan buaya yang lapar.

Siapa sangka wanita terpopuler, terkaya juga dikenal paling modis dan cantik kini menjadi bulan-bulanan Mona dan teman-temannya juga David.

"Sialan! David ......" jerit Alexa tidak terima dengan apa yang sudah menimpa dirinya.

Alexa tidak tahu apa yang harus ia katakan kepada orang tuanya, tidak mungkin ia harus mengatakan kebenarannya jika pacarnya sendiri orang yang ia cintai sudah berbuat asusila hingga ia memberikan tubuhnya untuk menjadi salah santapan teman-temannya.

Denting ponsel Alexa berbunyi.

[Alexa gue ada diluar] pean singkat dari Aditya.

Alexa segera melihat keluar jendela, benar saja pria berkacamata itu tengah menunggu nya diatas motor vespa nya.

"Mau ngapain lagi sih dia?"keluh Alexa malas.

Dengan perasaan nya yang kesal bercampur aduk, terpaksa ia pun menghampiri nya. Meskipun tubuhnya masih merasakan sakit yang luar biasa.

Setelah Alexa turun pria itu melihat Alexa diambang pintu dengan pakaian pendeknya, terlihat ditubuhnya penuh luka, dan beberapa bagian ditubuhnya maupun wajahnya berwarna merah keunguan.

"Alexa!" matanya tercengang, Aditya menatap seluruh tubuhnya hampir dipenuhi luka memar.

"Masuk!"ketus.

Alexa berjalan terseok-seok, ia berjalan pincang. Sulit baginya berjalan normal untuk saat ini sehingga Aditya terpaksa harus membantu Alexa dan memapah nya.

"Apaan sih?"tolak Alexa.

"Gue cuma mau bantu aja, gak usah mikir macem-macem."jawab Aditya, dari nada bicaranya ia sedikit berbeda.

Alexa pun membiarkan pria itu membantunya dan memapahnya hingga kedalam rumah.

Aditya menghela nafas berat ia terlihat iba melihat kondisi Alexa. Wanita yang sejak lama menjadi wanita terpopuler sekaligus ia cintai kini bisa menjadi bulan-bulanan Mona dan banyak orang.

"Apa sih yang terjadi, Lex?"tanya Aditya membuka pembicaraan diantara mereka.

Alexa menunduk, tanpa terasa matanya mulai menghangat dan mulai menitikkan air mata.

"Alexa, lu gak apa-apa kan?"Aditya mendekati Alexa, ia menangis sesenggukan, melihat nya seperti itu tidak bisa menahan dirinya untuk memenangkan nya dengan memeluk nya.

Alexa pun tidak menolak ketika Aditya memeluk nya saat ini.

Aditya dengan gegas membawakan segelas air putih untuk Alexa berharap ia lebih tenang dan siap untuk mengatakan keluh kesahnya, yang sedang dirasakan nya saat ini.

"Makasih."

Aditya mengangguk, dengan sabar ia menunggu Alexa siap untuk cerita tentang dirinya beberapa hari belakangan ini, ia terlihat sekali berbeda terlebih ada keributan yang dibuat David tentang Alexa saat ini.

Sejak awal memang ia ingin bertanya pada Alexa di saat wanita itu tengah bertengkar dengan pasangan nya, David dibelakang Aula hari kemarin.

Namun sepertinya bukan waktu yang tepat jika bertanya di kampus.

Sehingga Aditya memberanikan dirinya untuk menghampiri Alexa dirumahnya, agar ia pun bisa leluasa untuk bercerita.

"Dit, sorry ya."

Aditya mengeryit. "Sorry? Buat apa?"

"Selama ini gue udah jahat banget sama Lo, tapi Lo masih baik sama gue. Gue bersalah banget sama Lo."

Aditya tersenyum kecil. "Gue dah lupa,"

"Gue banyak salah, gue tahu gue jahat banget sama Lo. Saat itu gue selalu bikin Lo merasa direndahkan, hanya gara-gara penampilan Lo yang jadul." ucapnya Alexa penuh sesal.

Aditya masih menanggapi nya dengan santai dan senyuman. "Itu kan dah lama juga, gak usah dibahas lagi. Lagian gue dah gak mikirin hal itu. Emm .. Gue datang kesini gue cuma khawatir sama Lo, soalnya di kampus..."

Aditya menggantungkan ucapannya, ia ragu untuk menceritakan kondisi kampus yang tengah ramai membicarakan nya.

"Di kampus?"

"Maaf, emm... Dikampus lagi ramai membicarakan poster yang di pasang oleh David,"

"Poster apa? Ngomong yang jelas dong."desak Alexa.

"Mereka memasang poster yang gak pantas menggunakan wajah lo, "Sahutnya Aditya.

Nafasnya tersengal-sengal, ia sudah menduga jika David akan melakukan itu di kampus dan menyebabkan video dan foto-foto itu.

Kini hilang lah sudah rasa hormat, Alexa tak mampu menunjukkan wajahnya lagi di depan banyak orang apalagi ia tak sanggup lagi jika harus pergi kekampus apalagi David sudah benar-benar membuat nya malu di depan banyak orang.

"Lo menyembunyikan sesuatu?"

Airmata Alexa menjelaskan ketidak baikan kondisinya Setelah mendengar berita dikampus yang sedang di heboh kan dengan foto-foto nya yang tidak pantas.

"Alexa?"tegur Aditya membuyarkan lamunannya.

"Bukan urusan Lo, gue mau sendiri Lo pulang aja."pinta Alexa, seraya meninggalkan Aditya diruang tamu sendiri ia melangkah pergi dengan perasaan hancur setelah David benar-benar membuatnya sangat terhina.

Alexa kembali mengurung dirinya sendiri Didalam kamar, sedangkan Aditya kembali pulang, dan memberikan ruang untuk Alexa menyendiri.

Sempat terpikir jika wanita didalam poster dewasa itu hanyalah permainan David dan teman-temannya. Dari respon Alexa, pria itu pun mengerti jika saat ini berita itu benar adanya, Alexa hanya korban dari David dan teman-temannya yang sama-sama brengsek nya.

Beberapa pesan dari banyak temannya terus berusaha menghubungi Alexa namun sayang, Alexa enggan untuk memberikan jawaban dari banyak nya pertanyaan mereka.

Bahkan video itu David dengan sengaja mengirimkan nya pada Alexa.

Ia frustasi setelah melihat sikap David yang tengah menggauli nya saat itu, tangis nya pecah.

Ia histeris ketika melihat wajahnya sendiri yang berada poster juga video sk4ndal itu.

Bahkan kini pihak kampus sudah menghubungi kedua orangtuanya pasal kasus yang sedang menyebar luas di lingkungan kampus nya.

"Anj*Ng! David sialan!" makinya Alexa.

Ia membanting semua barang-barang disekitarnya, nyaris ia dibuat gila dengan semua yang terjadi kepada nya saat ini. Dalam beberapa hari ia harus memberikan penjelasan kepada orang tuanya bahkan ia takkan sanggup untuk menatap mereka.

Karena ulahnya nama baik mereka tercoreng dan membuat nama keluarga menjadi bahan olok-olok banyak orang.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!