NovelToon NovelToon

Arti Cinta

Episode 1

Tentang Nara

Nara membuka matanya perlahan,ditatapnya langit-langit kamar meski dengan pandangan sedikit kabur,kepalanya masih terasa berat.Dia berusaha mengingat apa yang terjadi sebelumnya,tubuhnya terasa dingin karena tertidur tanpa memakai sehelai baju.

Tangannya meraba mencari dimana ponselnya diletakkan, tapi dia sangat terkejut ketika tanganya menyentuh benda keras dibelakangnya.Saat menoleh kebelakang dia mendapati wajah tampan David Castro tertidur pulas disisinya.Bukannya senang Nara malah merasa ketakutan,pasalnya perasaan yang selama ini dia jaga justru pudar karena mabuk semalam.

"Bodoh kamu Nara."lirihnya memukul kapalanya.

Diraihnya baju yang berserakan dilantai dan dikasur,dengan berlari mencari sudut ruangan lain Nara memakai bajunya dan mencuci mukanya,tanpa memperdulikan David yang masih terlelap dia meninggalkan rumah David.

Semalam David menghubunginya karena dia akan kembali kenegaranya,studynya sudah selesai dengan hasil yang memuaskan.

Nara datang kerumahnya tanpa make up sama sekali,dan itu justru membuat David terus memandangnya.

"Kamu menyuruhku datang,sampai kapan aku akan berdiri disini?"tanya Nara.

"Ah,iya ayo masuklah."kata David.

"Apa ada acara disini?"tanya Nara.

"Hanya kita,Lusa aku kembali kenegaraku."jawab David.

Ada rasa kehilangan saat David mengatakan lusa akan kembali kenegaranya,dari awal kenal aku sudah tertarik padanya hanya saja aku menjaga jarak agar perasaanku tidak berkembang.Yang ku tahu dia sudah memiliki kekasih dan akan segera menikah saat David kembali.

Gadis itu sangat beruntung,Renata Idris bukan gadis dari kalangan pejabat atau anak dari pengusaha kaya namun dia hanya gadis biasa sang ayah hanya pekerja serabutan dan ibunya hanya penjual makanan,namun pesonanya mampu meluluhkan kerasnya hati David.

Meski hubungannya ditentang oleh kedua orang tuanya namun David malah membuktikan bahwa dia bisa berdiri sendiri tanpa kedua orang tuanya.David terlahir dari keluarga kaya raya,memiliki hak waris Casto corp dan perusahaan lain yang berkembang diluar dan didalam negeri.

Aku hanya menjadi pendengar saat dia bercerita,terutama saat pertama kali jatuh cinta dengan Renata.

"Benarkah?apa gadismu itu akan direstui sepenuhnya oleh orang tuamu?"tanya Renata

"Aku tidak yakin."jawabnya

"Lalu kamu tetap bersikeras untuk menikahinya?"tanya Renata

"Iya."jawabnya lebih tegas dari sebelumnya

David meneguk minumanya sampai tetesan terakhir,matanya terus memandangku membuatku tidak nyaman.Lima tahun dekat denganya baru kali ini David memandangku dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Nara,aku tidak pernah melihatmu bersama laki-laki?"tanya David

"Aku tidak berfikir untuk memiliki pacar."jawab Nara sambil meneguk minumannya.

"Kenapa?jangan bilang kamu suka padaku?"tanya David.

Aku tidak menjawab pertanyaannya,kuraih sisa minuman yang tinggal setengah dan kuminum langsung dalam satu tegukan.

David masih terus memandangku meski kesadarnya sudah berkurang,berbeda denganku yang benar kehilangan kesadaran.

Saat tersadar Nara sudah berada diatas ranjang bersama dengan David.

Nara memutuskan mengambil cuti dengan tujuan menghindari keramaian,dia tidak berani pulang kerumah melihat dilehernya ada bekas warna merah.Entah apa nanti kata Ibu tirinya jika melihat bekas tersebut,yang ada Ibu tirinya akan terus menyudutkannya.

"Yah,aku pulang keapartemen ya.Jaga kesehatanmu,jangan banyak begadang,kurangi juga makanan berlemak."kata Nara

"Iya,Ayah akan paham.Kamu juga hati-hati."jawab Ayah diseberang sana.

"Iya Yah,jumpa lagi besok."kata Nara

Hari ini adalah hari dimana David berencana kembali kenegaranya,aku hanya memastikan dia baik-baik saja.Kulihat dia keluar dari rumahnya dengan membawa satu kopor kecil dan tas jinjing.Sebelum masuk kemobil David sempat melihat kembali kearah rumahnya dan menoleh kearah pintu.

Sesekali menghubungiku namun aku sengaja membiarkan ponselku berdering.

Aku mengikuti kemana mobilnya melaju,akan kutemani dia meski dari jauh.

"David Castro,semoga kamu bahagia dengan pasanganmu."lirihku

Aku masih menunggu sampai David benar-benar hilang ditelan kesibukan bandara yang tak pernah sepi.

Kurebahkan tubuh disofa apartemenku,mencoba memejamkan mata dan masuk kedunia mimpi.Sebulan telah berlalu aku hanya bermalas-malasan tidak memiliki semangat,aku juga tidak mengerti dengan badanku yang merasa sangat lelah,rencananya aku akan kedokter siang ini sekalian menemui ayah dikantornya.

"Ibu Nara,dari hasil tes darah dan lainnya tidak ada ditemukan penyakit,tapi anda positif hamil."kata dokter dengan tersenyum.

"Ha-hamil dok?"tanyaku

"Iya,ini surat rujukan kedokter kandungan."kata dokter

"Baik,terimakasih."jawab Nara

Nara berjalan dengan gontai,rasanya tidak percaya dengan apa yang dia dengar.Kuremas kertas rujukan dari dokter dan kulempar kedalam tempat sampah.

"David Castro,apa yang sudah kamu lakukan?"lirihku

Air mataku menetes tanpa bisa dihentikan,apa yang harus kulakukan dengan janin ini,dia tidak bersalah aku tidak mau menyakitinya.

Kuraih ponsel dan berusaha menghubunginya,namum aku baru sadar dia sudah berada dinegaranya.

"Aahhhgg,Apa yang harus kulakukan?"tanyaku dalam hati.

Kucoba untuk mencari tahu siapa David Castro dalam laman pencarian,namanya banyak muncul dibeberapa akun media sosial.

Akhirnya aku menyerah karena tidak menemukan apa-apa,kuputuskan untuk menemui Ayah dan meminta nasehatnya.

Ayah memiliki perusahaan yang bergerak dibidang pertanian,menjadi suplier ke kota-kota lain bahkan keseluruh pelosok negeri ini.

"Yah,apa kabar?"tanyaku

"Nara,kamu kemana aja?"tanya Ayah

"Aku hanya sedikit flu semalam."jawabku

"Pantas kamu sedikit letih dan pucat."kata Ayah

"Yah,boleh gak aku jalan-jalan keluar negeri?"tanyaku spontan.

"Kamu mau kemana?"tanya Ayah

"Belum pasti."jawabku

Ayah memberikan sebuah map dan amplop coklat cukup berat,entah apa maksudnya yang pasti ayah memaksa aku menerimanya karena aku membutuhkannya.

"Ini untukmu."kata Ayah

"Apa ini?"

"Ayah yakin kamu memerlukannya,pergilah kemana kamu mau.Ayah baik-baik saja ada Andrew disini."

Aku memesan tiket menuju negara A dimana David tinggal,pertama kali menginjakkan kaki disini aku merasakan hawa sangat sejuk karena musim dingin.

Buliran salju menghias segala penjuru,warna putih menghampar disetiap tempat.

"Nara,ayo semangat kamu bisa."kataku

Aku melihat iklan betebaran disetiap sudut kota,wajah David dan pasangannya Renata terpampang disana,hari ini hari pernikahannya.

Kulangkahkan kaki setelah sampai diresort,tidak banyak tamu yang diundang,terlihat beberapa teman dekat David dan keluarga Renata.

Aku berusaha mencari David,tujuanku hanya ingin bicara dengannya.

Setelah bersabar dari jarak sedikit jauh,aku berlari menghampirinya dan berusaha menariknya namun tanganku dicekal seseorang dan membawaku menjauh dari acara.

"Kamu siapa?berani-beraninya mendekati Tuan Muda."katanya

Aku tidak menjawab,hanya diam memandangnya saat aku berdiri dan sedikit menggebrak meja.

"Aku hanya ingin bicara dengan David."jawabku

Seseorang masuk dengan berkas-berkas ditangan,usianya hampir sama dengan ayahku hanya dia memiliki tubuh yang ideal.

"Nara,namamu Nara?"tanyanya.

Episode 2

"Dari mana anda tahu namaku?"tanyaku dengan melipat tangan didada.

"Bagi kami itu bukan hal yang sulit."jawabnya

"Aku hanya ingin bicara dengan Tuan Mudamu sebentar saja,setelah itu aku pergi."kataku

"Saat ini beliau sedang tidak bisa diganggu."jawabnya

"Baiklah,aku menyerah.Sekarang lepaskan aku,sekali menolakku aku juga tidak akan menoleh lagi.katakan kepada Tuan Mudamu bahwa Narita Nara dan David Castro memiliki Takdir yang tidak bisa dipisah,meski Tuanmu menikah dengan seribu wanita yang dicintainya."kataku panjang lebar

Aku melangkah pergi meninggalkan resort,tujuan utamaku telah kuhapus dan sekarang aku hanya akan menikmati sisa waktuku disini sebelum aku kembali kenegaraku.

Kusewa rumah mungil dibibir pantai,disini aku bisa mengeksplor apa saja yang aku suka,terkadang aku membantu bibi-bibi berjualan dipasar,terkadang juga membantu panen apel dan jalan-jalan diarea perkampungan.

"Bibi Mari,aku bawakan sarapan untukmu."sapaku kepada tetangga rumah

"Nara,kami selalu merepotkanmu.Apa kamu sedang ada tamu?"tanya Mari

"Tamu?tidak ada!Siapa?"tanyaku

"Mobil didepan bibi pikir itu tamu kamu."jawabnya sambil menunjuk kearah mobil.

Aku mengikuti arah petunjuk dari Bibi Mari,benar katanya sudah dua hari ini mobil hitam itu terparkir didepan rumah yang kusewa,namun sepertinya tidak ada tanda-tanda kehidupan didalamnya.

Aku kembali kerumah,membuka laptopku setelah semalaman mencari pekerjaan yang bisa dikerjakan secara online.

Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang periklanan menghubungiku dan aku langsung membalasnya aku bersedia.

Sesaat sesudah selesai bekerja secara online terdengar pintu diketuk,dengan membawa segelas susu aku membuka pintu.

"Selamat Siang Nona Nara."sapanya.

"Ada apa?"tanyaku

"Setidaknya ijinkan saya masuk."katanya

"Tidak perlu disini saja."kata ketus

Akhirnya seseorang yang kemarin menemuiku kembali menemuiku,kali ini dia tidak sendiri tapi bersama dengan istrinya.Istrinya sangatlah cantik,meski sudah berumur namun cara berpakaian dan perawatannya bisa dibilang sangat mahal.

Aku duduk diayunan yang terdapat diluar rumah,sementara mereka berdua duduk dikursi tepat disamping ayunan.

"Ada perlu apa anda datang kesini?"tanyaku

"Namaku Christian,dinegara ini kamu membutuhkan wali dan aku bersedia menjadi walimu."kata Christian

"Atas dasar apa?"tanyaku

"Kamu butuh keluarga untuk melindungimu."kata Istrinya.

"Bukankah kamu yang bilang sendiri kemarin,bahwa kamu memiliki Takdir yang tidak bisa memisahkanmu denga Tuan David.Itu artinya kamu sedang mengandung anaknya,Apa aku salah?"Chris bertanya

"Hah,ternyata selama ini anda mengawasiku."kataku dengan senyum sinis

"Aku hanya ingin melindungimu."Kata Chris.

"Pergilah,aku tidak butuh apapun.Bayi ini anakku yang akan kulahirkan tanpa perlu tahu siapa ayahnya."jawabku

Aku melangkah masuk kembali kedalam rumah,istri Chris mencoba mengikutiku dibelakang sebelum pintu tertutup,dia sudah berada didalam mencoba menenangkanku.

Kurebahkan tubuh diatas sofa,suara televisi menemani memecah kesunyian.Tanpa terasa mataku mulai terlelap,aku tertidur membiarkan istri Chris berada didalam rumah.

David bersama Renata baru saja mendaratkan kaki kembali setelah dua minggu pergi berlibur,senyumnya selalu tersungging diwajahnya.Aura kebahagiaan menyelimuti mereka berdua setelah berpisah sekian lama dan akhirnya menikahi gadis yang dicintainya.

"Sudah siap Nyonya Castro?"tanya David

"Tetap panggil aku Renata!"jawab renata

"Apa kamu keberatan dengan margaku?"tanya David lagi

"Bukan itu masalahnya,bukankah nama itu akan disematkan setelah melahirkan anak laki-laki?"tanya Renata

"Itu dulu dan sekarang aku sudah merubahnya."jawab David

David menarik tangan istrinya dan menggenggamnya,melangkah dengan pasti karena baginya saat ini Castro corp telah menjadi miliknya sepenuhnya.

Pesta penyambutan digelar mewah di hotel berbintang milik David,teman-teman David berkumpul bersama pasangan masing-masing.

Christian mengajak Nara datang kepesta dengan syarat tidak boleh mengacaukan pesta.

"Bersiap-siaplah,kamu boleh bertemu dengan Tuan David dengan syarat jangan membuat kacau."kata Christia

"Aku tidak yakin."kata Nara

"Ayo,biar ibu bantu kamu."ajaknya.

Aku beranjak dari duduk mengikuti istri Christian yang sekarang resmi menjadi ibu angkatku.Gaun berwarna hitam melekat sempurna ditubuhku,aku berjalan beriringan dengan ibu.

Setiba dihotel aku memilih berjalan sendiri,kubiarkan kedua orang tua angkatku berjalan lebih dulu,tersenyum kepada tamu dan menemui keluarga Castro.

Kuperhatikan dari jauh istri David,wajahnya sangat tegang dan sedikit panik,sesekali membenarkan rambutnya yang terurai mungkin karena belum terbiasa bergaul dengan kalangan atas.

David berada tidak jauh darinya,namun teman dekatnya sangat melindungi.Ku dekati David perlahan dan menepuk pundaknya,saat dia berbalik kearahku justru dia merasa bingung.

"Kamu,apa yang kamu lakukan disini?"tanya David

"Tentu saja aku harus hadir dipestamu,kenapa?bukankah ini pesta penyambutan,aku juga ingin menyambutmu.Semoga kamu bahagia."kataku sambil berlalu meninggalkan David

David menahanku dan meraih tanganku,menarik dengan kasar lalu membawaku ketempat yang sepi.Dia mendorongku ketembok dengan kasar,tangannya kuat mencengkeram lenganku.

"Dengar Nara,tidak ada yang terjadi malam itu jangan sekali-kali kamu minta pertanggungjawaban dariku."kata David sedikit mengancam.

Aku mendorong tubuh David lebih kasar"Kamu pikir aku akan mengemis kepadamu!"

Karena merasa kesal aku memukul David dengan tas kecilku tepat mengenai dadanya.Aku melangkah dengan cepat sampai aku tidak sengaja menabrak seseorang.

"Sorry."kata tanpa melihat kearahnya

Laki-laki itu terus menatapku,tatapannya tajam seperti hendak menerkam mangsa.Setelah menatapku dia beralih menetap kearah darimana aku muncul ternyata David juga muncul dari sana.

"David,siapa gadis yang barusan bersamamu?"

"Bukan siapa-siapa."

"Meski tidak sama-sama,kalian keluar dari jalan yang sama bukankah disitu jalan buntu."katanya penuh selidik

David kembali berkumpul bersama temannya,bercanda dengan riang.Renata berjalan menyendiri menghampiriku,wajahnya sedih bahkan air matanya menetes.

"Ini untukmu."kuberikan tissu kepadanya

"Terimakasih."katanya

Aku tersenyum kearahnya,melihat wajahnya aku merasakan beban yang begitu berat.Kucoba memberanikan diri meraih tubuhnya dan memeluknya,tangisnya pecah sesaat.Dari jauh David dan teman-temannya menghampiriku menarik tubuhku dengan paksa bahkan teman-temannya mencoba mengintrogasiku.

"Apa yang kamu lakukan sehingga membuatnya menangis?"tanya Matthew

"Kalian tanya langsung kepadanya,apa aku melukainya atau malah keluarga David yang melukainya?"

Mereka saling memandang satu sama lain,akhirnya mereka pergi meninggalkanku tanpa mengatakan satu patah kata.

Karena merasa bosan aku mencari Christian dan istrinya,saat melangkahkan kaki ponselku berbunyi dan ternyata Ayah yang menghubungiku.

"Ayah,ada apa?"tanyaku

"Cepat kembali,kamu sudah terlalu lama berada diluar."kata Ayah

"Beri aku waktu Yah."kataku

"Satu minggu kamu harus kembali!"kata Ayah

Kutinggalkan pesta begitu saja tanpa mencari Christian dan istrinya.Aku pulang menggunakan taxi yang dipesankan pihak hotel.

Episode 3

Tanpa mengganti bajunya Nara menghempaskan dirinya diatas kasur,tubuhnya sangat lelah dan juga lapar karena tadi belum sempat makan dipesta.Nara lebih memilih memejamkan mata dan menarik selimutnya,ruang kamarnya sangat dingin.

Pagi harinya Nara terbangun karena kilauan sinar matahari pagi masuk dari celah-celah tirai kamarnya.Mata terbuka perlahan sesekali tangannya menutupi mata.

Perutnya terasa lapar pagi ini,dengan buru-buru dia meninggalkan kasur dan masuk kedalam kamar mandi.

Setelah merasakan kembali badan dan wajahnya dia mengganti pakaiannya dengan tshirt yang nyaman.

Melihat didalam kulkas beberapa jenis sayur dan buah Nara mengolahnya dengan tangannya,memasak bubur ditambah kuah sup dan buah potong.

"Ibu,aku pikir kalian menginap disana."kata Nara

"Ibu baru datang pagi ini,kamu masih tidur.Ibu gak berani membangunkan karena kamu kelihatan lelah."kata Ibu

Nara keluar rumah membawa sekotak susu,berjemur dibawah matahari pagi membuat tubuhnya menjadi hangat.

Ibu mengikuti kemana arah Nara dan mengajaknya duduk.

"Nak,kamu jadi pendiam.Apa ada masalah semalam?"tanya Ibu

"Tidak ada Bu?"jawabku

"Bibirmu berkata seperti itu,namun raut wajahmu cukup menjadi jawaban."kata Ibu

"Ibu memang paling pintar menilai orang."kataku sambil memeluknya.

Aku bertahan lama berada didalam pelukannya,ternyata rasanya sangat nyaman.Selama ini aku hanya mendapat omelan dan makian dari Ibu tiriku.

Ibu mengelus-elus rambutku dengan lembut.

"Ibu,aku menyukai rumah ini.Bagaimana kalau aku membelinya?"tanya Nara

"Ibu juga suka,nanti kita bilang sama Ayah bagaimana baiknya."kata Ibu

Aku masih betah berada dipelukannya,dan sekarang aku tidur dipangkuan Ibu dengan wajah menghadap kelaut

"Bulan depan aku akan pulang,dan saat aku kembali kesini setidaknya aku punya tujuan."kata Nara

"Kamu yakin mau kembali?"tanya Ibu

Aku hanya mengangguk meyakinkan Ibu,Ibu berhenti mengelus rambutku dan memandang kearah laut.

Aku bangun dari pangkuan Ibu dan ikut menatap kearah laut.

"Ibu tidak pernah cerita tentang keluarga ibu?"tanyaku

"Ah,ibu menikah dengan Chris dan memiliki satu anak laki-laki namanya Nick,dan sekarang sedang berada di Paris."jawab Ibu

"Ah begitu,jadi Ibu hanya tinggal sama Ayah ya?"tanyaku lagi

"Tidak juga,mertua ibu ada serumah dengan kami."jawab Ibu

"Lalu mengapa sekarang Ayah dan Ibu memilih tinggal bersamaku?"

"Dirumah sudah ada tiga pembantu,dan terkadang Ayah juga kesana meski sebentar."jawab Ibu

Christian menemani Rian Castro ayah dari David Castro yang saat ini sedang menjalani perawatan karena sedang sakit.

Kimberly istrinya juga ikut serta,saat ini dia hanya banyak diam, hanya saja tidak menyukai David menikah dengan Renata.

Karena Kimberly ada meeting dengan beberapa klien maka dia ijin dan menitipkan suaminya kepada Chris.

"Chris,aku ada urusan kutinggal Rian bersamamu."kata Kim

"Baik Ibu,hati-hati dijalan."jawab Chris

Chris mengantar Kim sampai dia naik kemobil dan membungkuk memberikan hormat sampai mobil tidak terlihat.

Chris kembali menemui Rian dan membawa kedalam mobilnya.Ponsel Chris berbunyi beberapa kali namun Chris tidak mengangkatnya karena sedang mengemudi.

"Angkat dulu,mana tahu itu sangat mendesak."kata Rian

Chris hanya mengangguk menghentikan mobil dan menepi,diusapnya layar pada ponsel pintarnya yang tertera nama istrinya.

"Ada apa?"tanya Christ

"Nara ingin membeli rumah yang ditempati saat ini,tapi dia juga akan kembali kenegaranyanya."jawab istri Chris

"Apa?Lalu bagaimana dengan....?Chris menghentikan percakapannya.

"Apa ada masalah?"tanya Rian.

"Tidak ada Pak."jawab Chris

Chris kembali mengemudi mengantar Rian kembali kerumahnya,saat sampai dirumah Renata menyambutnya dengan hangat.

"Ayah,bagaimana kondisinya?"tanya Renata

"Jauh lebih baik."jawab Rian

"Chris,ikut aku ada yang ingin kubicarakan denganmu."kata Rian

"Baik Pak."jawab Christ

Chris membawa Rian sampai kedalam kamarnya,memapah dan membaringkan tubuhnya yang masih lemah.Dia singkirkan kursi roda kesisi sudut ruangan yang masih kosong.

"Bagaimana kabar gadis itu?"tanya Rian

"Dia sangat sehat dan bersemangat."jawab Christ

"Bagus,terus jaga dia jangan sampai kehamilannya terdengar oleh David,kamu tahu selama ini dia hanya mencintai Renata.Aku hanya takut dia akan mengancam gadis itu."kata Rian

"Baik Pak."jawab Christ

"Pergilah,sepertinya dia membutuhkanmu saat ini."kata Rian

Chris hanya mengangguk dan pamit pulang karena sudah waktunya istirahat,ada Renata yang akan menjaganya sampai Kimberly pulang.

Christ menemui Renata yang sedang membuat kue untuk teman minum teh.

"Nona muda saya ijin pulang,Pak Rian baru saja tidur."kata Chris

"Baiklah hati-hati dijalan."jawab Renata

Christ meninggalkan Renata yang masih sibuk dengan adonan ditangannya,hobinya memasak sangat menghibur saat ini karena dia merasa terpasung tinggal dirumah suaminya.

David pulang lebih awal karena nanti malam akan mengajak Renata makan malam diluar.Senyumnya sangat menghibur hati istrinya karena David menjadi orang yang selalu membelanya.

"Ren,aku pulang.Apa yang kamu buat?ini sangat wangi."tanya David

"He hem,hanya kue kering buat teman minum teh."jawab Renata

"Apapun yang kamu buat rasanya pasti enak."kata

David memeluk Renata dari belakang,disaat yang sama adik David yang bernama Kaila Castro melihat hanya geleng-geleng kepala.Dia sengaja menyenggol vas yang dekat dengan tangannya dan berlalu mengambil air dan makanan dalam kulkas.

"Ch,sangat menjijikkan."kata Kaila

"Kaila!"sapa David tegas

"Apa?"jawab Kaila

"Bersihkan barang yang sudah kamu jatuhkan."perintah David

"Gak mau tuh,terus kamu mau apa?Mau mengusirku?Mentang kamu sudah bisa berdiri dengan kedua kakimu!"kata Kaila

David mendekati Kaila dengan kedua tangan mengepal,ucapan Kaila sudah keterlaluan membuat darahnya bergemuruh namun Renata buru-buru menenangkan dengan menarik tangan David dan menatapnya.

"Sudah biar aku saja yang melakukannya."kata Renata.

Kaila berlalu dengan tetap menatap tajam kearah David,selama ini hubungan David dan Kaila sangat baik hanya saja setelah David menikah dengan wanita pilihannya hubungan mereka menjadi renggang bahkan Kaila sangat membenci teman-teman David yang mendukung pernikahannya.

Karena kehadiran Renata selama lima tahun terakhir benar-benar menjauhkan David dan Kaila,teman-teman David juga dulu sangat menyayangi dan peduli kepada Kaila.

Renata mengambil sapu dan alat pel,mengambil pecahan vas yang menjadi puing-puing kecil,karena tidak tahan melihat istrinya menjadi seperti pembantu David menarik tangan istrinya membawanya kedalam kamar.

Kaila kembali kedapur karena dia sangat lapar,sudah waktunya makan malam tapi mengapa para pembantu belum memasak.Akhirnya Kaila turun tangan sendiri memasak untuknya,bahka saat ayahnya keluar dengan berjalan tertatih mendekati meja makan.

"Ayah,kenapa tidak memanggilku?"tanya Kaila

"Ayah lapar nak,apa belum masak?"tanya Ayah.

"Aku baru masak sebentar lagi matang,ayah tunggu ya."jawab Kaila

Rian hanya mengangguk,Kaila kembali kedapur menambah menu agar bisa makan bersama,awalnya Kaila ingin membawa makan malamnya kedalam kamar.

"Kemana para pembantu?"tanya Kaila dalam hati

Kaila mencari pembantunya dikamar mereka,mereka berkumpul dan makan bersama.Saat Kaila membuka pintu mereka terkejut,pasalnya David yang menyuruh mereka tidak perlu memasak untuk makan malam.

"Apa-apaan kalian?kenapa meja makan masih kosong?"tanya Kai

"Maaf Nona Muda,tadi Pak David yang

Tanpa mendengar kata dari pembantunya Kai kembali kedapur dan menghidangkan makan diatas meja,dua pembantu berlari menbantunya.

"Maaf Nona,biar kami bantu."

Kaila duduk bersama Ayahnya,pada saat yang sama Kimbery datang dan langsung duduk dekat dengan ayah.Wajahnya tidak berhenti tersenyum karena bisa makan malam dirumah.

"Kalian kenapa?"tanya Kim

"Tadi...!Kai tidak melanjutkan

"Masakannya belum matang,tunggu sebentar lagi karena Kaila yang masak tadi."kata Rian menggenggam tangan Kai .

"Benarkah?"tanya Kim

Kaila melihat wajah Rian yang berusaha melindungi David,Rian tidak ingin ada keributan lagi hanya karena masalah kecil.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!