"Carikan aku seorang wanita yang bisa menuntaskan hasrat ku Aryo.." ucap seorang tuan besar. Yang memiliki tubuh kekar dan tampan.
"apa kau tidak bisa mencari nya sendiri bar.." jawab Aryo, teman sekaligus asisten nya.
"aku selalu gagal saat mencari nya. Mereka kadang mengaku gadis, yang ternyata sudah bersuami dan memiliki anak. Sial sekali nasib ku." engah nya.
"kasihan sekali tuan besar bara Alamsyah, selalu gagal dengan pencarian nya." ejek Aryo.
"kau mengejek ku.." geram bara.
"ah..tidak tidak.." senyum nya sambil mengibaskan tangan nya.
"baiklah, aku akan mencari wanita yang bisa memuaskan hasrat mu atau ku cari di rumah bordil.." tawar nya.
"nope.. Aku ingin wanita itu menjadi kekasih ku dan istriku kelak." jawab tegas bara.
"oke oke.. Baiklah, aku akan mencari nya untuk mu. agar kau tak merengek terus seperti anak bujang yang minta di kawini." kata Aryo yang membuat bara tersenyum bahagia. Lalu Aryo pun melenggang keluar meninggalkan bara di sana.
...****************...
"ku khawatir dengan status nya, tapi semoga saja ada wanita yang menerima status duda nya." gumam Aryo sambil menghidupkan mesin mobil itu.
Mobil yang kini di tumpangi ya melaju kencang menuju ke tempat sesuatu. Ia sudah menyebar pengumuman, mencari seorang gadis atau pun janda. Yang mau dengan tuan bara.
Banyak yang menginginkan bara, namun status para wanita kebanyakan masih memiliki suami. Mereka terpaksa berbohong, karena harta yang di incar.
Sesampai nya Aryo di sana, ia lalu memarkirkan mobil nya dan turun dari sana. dia sudah di sambut teman nya seorang biro jodoh yang bernama lestari.
"aku tidak telat kan." tanya Aryo dengan senyum yang membuat gadis itu salah tingkah.
"oh.. Tidak juga.. Silahkan masuk.." ajak nya.
"ya tempat ini tidak berubah." ucap Aryo. Sambil melirik lirik ruangan itu.
"tidak juga, aku pernah mengubah nya sedikit." kata nya sambil melirik Aryo, yang masih melihat lihat keindahan ruangan itu.
"kau ingin minum." tawar lestari pada Aryo.
"iya tapi yang tidak beralkohol, aku ingin kopi. Alkohol membuat perutku tidak nyaman." senyum nya.
"baiklah, aku akan meminta ob ku membuatkan kopi untukmu." ucap nya.
"ya terima kasih tari." ucap Aryo.
"so.. Kau ingin mencari jodoh, untuk siapa. Untukmu atau untuk tuan bara.
"untuk bara, seperti nya 3 tahun menduda hidup nya sudah bosan apalgi ibu nya terus saja mendesak nya untuk menikah lagi, Kau tau umur nya sekarang sudah 30 tahun harus nya dia sudah bermain dengan anak nya." kikik Aryo.
"adalah wajar jika umur nya sudah beranjak 30 tahun, dia harus secepatnya menikah, Kau tau di tinggal separuh jiwa kita membuat kita enggan untuk menikah lagi namun ternyata salah, Sendiri kita tak bisa bosan dan jenuh untuk apa hidup jika tak memiliki pasangan." tukas nya.
"iya kau benar tari, baiklah apa sudah ada kriteria calon jodoh untuk nya." tanya Aryo.
"ada.. Dia gadis cantik, dia tinggal tidak jauh dari daerah sini latar belakang nya sangat miris Mungkin aku akan menceritakan nya sedikit, gadis ini sudah di tinggal ibu nya meninggal saat usia nya 12 tahun setelah 1 tahun kemudian, ayahnya menikah lagi dan memiliki anak dari istri baru nya namun.. Ayah nya yang gila judi itu, meninggalkan istri dan kedua anaknya yang pada akhir nya gadis ini selalu mendapatkan siksaan dari ibu tiri nya Karena menurut cerita ibu tiri nya melampiaskan kekesalan nya pada anak tiri nya.. namun setelah dia berumur 20 tahun, dia hampir di jual oleh ayah nya sendiri di rumah bordil." ucap nya yang membuat Aryo sedih.
"lalu.. Dia apa masih di rumah bordil itu." tanya Aryo.
"nope, dia ku tolong dengan alasan bahwa aku adalah keluarga dari pihak ibu kandungnya yang selama ini ku cari agak susah saat ku tolong gadis itu banyak yang harus ku nego ke mereka, Mereka meminta uang jika aku ingin mengambil gadis itu dan ya.. Kau tau, aku menguras uang tabungan ku untuk gadis itu." jawab nya.
"kau sungguh baik tari.." puji Aryo.
"aku hanya tak tega melihat nya, hidup nya sudah sangat tersiksa apa harus di siksa menjadi seorang pel4cur di rumah bordil itu melayani lelaki hidung belang setiap malam." ucap tari.
"kau benar.. jadi siapa nama nya." tanya aryo
"nama nya Kiara.." jawab tari dengan seculas senyum nya.
...****************...
Di sisi lain, seorang wanita muda yang sedang mengendarai mobil sport nya menuju ke rumah megah di kawasan perumahan elit.
sesampainya di sana, mobil itu lalu masuk ke dalam halaman rumah dan memikirkan nya di sana.
"akhir nya setelah sekian lama.." ia masuk dengan senyuman yang bahagia.
"dimana kakak itu, apa dia belum pulang." wanita itu lalu duduk di sofa ruang tamu. Ia lalu memanggil art untuk diminta buatkan minuman.
"bibi.. Tolong bikinkan aku minuman ya. " teriak nya.
"oke non.." lalu si bibi itu pun berlalu ke ke dapur untuk membuatkan minum wanita itu.
"kaya nya kak tari sedang sibuk, hmm.. Lebih baik aku tunggu dia sebentar lagi di sini.
...****************...
disini lain...
"sekarang dia dimana." tanya aryo
"dia sepertinya sudah pulang, dan sedang menunggu ku di rumah.." jawab nya.
"oke.. Jadi mulai besok aku akan atur jadwal pertemuan mereka."kata Aryo dengan senyum nya yang menghiasi di wajah nya, membuat si biro jodoh itu salah tingkah dibuatnya.
"oh yeah.. Ta..tapi. Hemm.. Tapi jika besok, sepertinya aku belum tau dia mau atau tidak." ujar dengan gugup.
"baiklah, kabari saja jika dia mau di ajak bertemu dengan bara." lalu tari dan Aryo berjabat tangan dan pamit untuk pulang.
Aryo pun keluar dari ruangan tari, sedangkan tari menata punggung lebar Aryo.
"pikiran macam apa ini.." batin nya. Lalu ia mengibaskan tangannya ke arah wajah nya dan lalu mengambil telpon itu di atas meja.
Maksud untuk menghubungi wanita yang sudah ia ajak janjian di rumah.
"halo.."
"halo kak, apa kau masih di kantor, aku sudah ada di rumah sekitar 30 menit."
"iya aku masih di kantor, sebentar lagi aku pulang Tunggulah sebentar lagi"
"baiklah" lalu sambungan telpon terputus sepihak.
tari lalu membereskan laptopnya dan gegas ia keluar dari ruangan nya.
Melangkah menuruni anak tangga, menuju ke luar. Lalu masuk ke dalam mobil yang diparkir di depan gedung itu.
tari pun menghidupkan mesin mobil itu dan menjalankan nya menuju ke perumahan elit tempat tinggal nya.
Bersambung...
kali ini othor buat cerita baru ini ges.. Yang "benih ceo tampan" insyaallah update larut malam. Maaf kalo tidak update kurang lebih seminggu. Karena h othor lagi rusak dan otir lagi gak punya paket 😩😩 sedih banget otor kaya Agus
sebuah mobil memasuki halaman rumah, tidak lain adalah lestari yang baru saja sampai dari kantor nya.
Ia memarkirkan mobil nya di samping mobil seorang wanita yang sudah menunggu nya 1 jam yang lalu.
Tari pun turun, dan melangkah kan kaki nya masuk ke dalam rumah mewah nya.
Di sana, wanita itu sedang duduk, menunggu kedatangan tari.
"hei.. Maaf lama.." ucap tari.
"ya kak tak apa, hampir saja aku pulang karena menunggu kakak belum sampai juga." jawab nya.
"maaf ya, oh ya langsung saja ada yang ingin ku bicarakan pada mu ya ini masalah jodoh bukankah kau pun sedang mencari pasangan kan." kata tari, yang membuat wanita itu tersenyum.
"apa kau mendapatkan nya, seperti apa rupa nya." tanya wanita itu.
"ya dia sangat tampan, namun kau harus menerima status nya." jawab nya.
"status apa.." engah nya.
"dia seorang pemilik perusahaan astra jaya, nama nya bara Alamsyah dia duda, karena sudah 3 tahun, dia di tinggal istri nya dan anak nya dia sudah jenuh dengan kesendirian itu, sudah mencari berbagai bentuk wanita namun dia banyak di bohongi jadi Menurut mu, apa kau mau dengan nya." wanita itu diam terpaku, mendengar tari berbicara mengenai status pria itu.
"Hem.. Gimana ya." bingung wanita itu.
"jangan berlama lama berfikir Kiara, masih banyak wanita di belakang mu menginginkan pak bara ini." ucap lestari pada wanita itu yang bernama Kiara. Yang baru saja di bicarakan bersama dengan Aryo.
"akan ku pikirkan nanti.."
"ki.. Besok dia menginginkan bertemu dengan mu."
"apa tidak menunggu ku berfikir dulu."
"masalah itu, nanti kau pikirkan temui lah klien ku, jika kau dan dia sama sama sreg Maka, jalani saja hubungan kalian sebelum ke jenjang pernikahan."
"ya ya baiklah.."
"oke besok aku akan jadwalkan pertemuan kalian, biar asisten nya memberitahukan pada pak bara."
...****************...
"aku gugup.." ujar bara.
"kenapa mesti gugup, seperti anak muda saja. Ingat umurmu sudah kepala 3." jawab Aryo.
"iya ya aku tau itu, tapi entah kenapa gugup saja" Aryo hanya menghela nafas nya lalu beranjak dari kursi nya dan mendekati bara.
"sudahlah, tari sudah memberi tahukan besok kamu akan bertemu dengan gadis itu di kafe jam 10 siang." ucap Aryo.
" jam 10 siang.." tukas nya.
"ya.." bara menoleh ke arah sahabat nya itu.
"aku tidak yakin, kau tau duda sepertiku.." ucapan nya terjeda oleh tangan Aryo yang menutupi mulut bara.
"cukup persetan dengan status duda mu kau jalani saja dengan nya, masalah itu bisa kau bicarakan dengan wanita itu sudahlah aku mau pulang, berbicara dengan mu membuat ku jengah." Aryo lalu beranjak dari sofa empuk itu dan meninggalkan bara di sana yang masih terdiam.
"hah... Apa kah begini rasa nya, menemui seseorang.." gumam bara.
...****************...
Keesokan hari nya, bara yang tengah bersiap untuk menemui gadis itu di kafe, memandangi wajah nya di cermin dan berkata..
"apa aku tampan yeah aku memang sangat tampan.." gumam nya sambil tersenyum.
"lihat badanku, perutku semua nya, bentuk nya sangat indah.." bara membanggakan seluruh tubuh nya yang berotot itu.
"Hem oke, saat nya kita pakai baju, baju yang mana yang harus ku pakai.." lalu bara mengambil kaos polos dengan jas abu abu milik nya. Dengan celana jeans yang dan sepatu yang ia pasangkan.
"oke sip beres, Tampan sekali diriku." gumam bara. Lalu ia gegas keluar menuruni anak tangga.
Di sana.. Bara memanggil pembantunya,..
"bi.. Bi Inah..." teriak bara.
"iya den.." sahut bi Inah yang lalu menghampiri bara.
"nanti kalo ibu saya datang ke rumah, bilang saja saya ada urusan di luar Oke, jangan bilang saya ketemuan sama perempuan, ibu paling tidak bisa di ajak kerja sama." ujar nya yang di balas anggukan kepala oleh BI Inah.
"oke den.." lalu baru gegas keluar menuju ke arah mobil yang sudah di siapkan oleh supir nya.
"mau kemana den.." tanya di supir itu.
"saya mau ke luar, mau ketemuan sama gadis." senyum bara.
"wah mamang gak salah denger ini den." jawab supir itu.
"enggak kok mang, doain saja dia mau sama saya dengan status saya ini." ucap bara.
"pasti nya mah mau atuh Aden, secara si Aden mah udah tampan, mapan, uh Kalo mamang ada anak perempuan udah mamang kenalin hihi.." ucap si supir itu dengan tawa nya. Bara Hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah supir nya yang unik itu.
"sudah ya mang, saya mau berangkat doain ya mang, semoga jodoh. Amin.."
"iya den, semoga berhasil, Amin.." lalu bara pun menjalankan mobil itu keluar dari halaman rumah nya.
...****************...
Di perjalanan, br sudah di telpon oleh Aryo. Bara yang fokus menyetir merasa kesal sekali dengan Aryo yang mengganggu nya.
"halo.. Ada apa si.."
"kau dimana, gadis itu sudah akan sampai di kafe."
"di jalan, nanti juga sampai. Iya iya, sebelum dia sampai gue udah sampai duluan."
"ya ya.. Yasudah.."
Lalu telpon di putus secara sepihak, bara kini. Fokus kembali mengemudi, hingga dia sampai di kafe itu.
Bara lali.memarkirkan mobil nya dan lekas turun dari mobil.
melangkahkan kaki nya masuk ke dalam kafe itu, dan menuju meja yang sudah di pesankan oleh teman nya.
dia duduk sambil memesan minuman, sembari menunggu si gadis itu Yang membuat bara gugup semalaman.
...****************...
tak lama kemudian, kiara sampai di depan kafe. Dia lalu memarkirkan mobil itu, Dan gegas masuk ke dalam.
Dia celingukan menoleh kearah kiri dan kanan. Mencari tempat duduk yang sudah. Di beri tanda oleh tari.
"dimana ya " gumam nya. Ia berjalan pelan mencari tanda love di sana.
"oh mungkin itu kali ya, tapi sudah ada yang duduk di sana Kurasa pria itu yang akan ku temui." Kiara lalu menghampiri meja yang sudah di duduki oleh seorang pria.
Pria itu menghadap ke depan, yang membelakangi Kiara.
Lalu Kiara mendekati nya, dan..
"hei.. Maaf aku telat.." ucap. Kiara dengan senyum nya..
"oh yeah.. Tidak apa-apa, santai saja." sekilas bara dan Kiara saling bertatap muka.
'gila.. ganteng juga ini cowok.. eh tapi dia duda kan..'gumam nya dalam hati.
'cantik juga ini cewek, apa dia mau sama aku yang duda ini.' ucap nya dalam hati.
"eh.. Aku kiara.." ucap Kiara memperkenalkan diri.
"aku bara.. Salam kenal.." ucap nya dengan suara tegas nya.
"jadi.. Umm.. Kita mulai dari mana.." gugup kiara.
"oh ah em.. Apa kau sudah makan atau kau mau minum saja akan ku pesankan untuk mu." tawar bara. Yang menahan kegugupan di hati.
"oh iya tidak usah, eh bukan bukan iya terimakasih.." senyum nya menutupi kegugupan di hati.
"jadi Kau kuliah, sekolah, atau kerja." tanya bara basa basi.
"aku kerja Wel kau, apa kau sudah." ucapan nya terjeda oleh bara.
"aku sudah menikah dan aku sudah cerai, Cerai mati mantan istriku meninggal akibat sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa nya dan anakku yang masih berada di rahim nya." ucap bara lirih.
"oh Ma..maaf aku,aku tidak bermaksud Mengingat kejadian itu." ucap Kiara merasa bersalah.
"tak apa itu sudah lama, ini lah aku, aku duda, jika kau yakin denganku mungkin kita bisa menjalankan nya, jika cocok kita akan menikah." ucap nya yang to the point. membuat Kiara tertegun.
"menikah."jawab Kiara.
"ya menikah.." ucap bara yang tidak yakin.
"ya Well Um.. Bisa saja kita menikah, tapi Mungkin kita bisa memberi waktu untuk mengetahui satu sama lain dan ya, kau tau menikah itu tidak untuk main main." tukas nya.
"ya kau benar, jadi apa kita sudah bisa di anggap jadian." tanya bara.
"oh yeah em.. Kurasa, kita pendekatan dulu.." gugup Kiara.
"baiklah, jika kau tidak keberatan aku boleh meminta nomor ponselmu."
"boleh, sangat boleh.." lalu bara mengeluarkan ponsel nya, begitu pun dengan Kiara. Kiara lalu memberi tahukan nomor nya dan bara mengetik nomor Kiara lalu menyimpan nya di kontak dengan nama calon pacar.
"oke sudah." ucap bara.
Lalu mereka melanjutkan pembicaraan dengan di suguhi lagu romantis di sana.
...****************...
Di sisi lain, kedua orang yang sedang memantau bara dan Kiara di tempat yang sama namun, mereka berad di ruangan cctv.
"Mereka seperti nya akan berjodoh." sahut pemilik kafe itu, yang ternyata adalah teman Aryo dan tari.
"iya, aku sungguh senang sekali jika bara berjodoh dengan Kiara dan menikah jadi, dia tidak akan menggangguku terus terusan, Kau tau, tiap hari, tiap jam tiap detik dia merengek untuk minta di carikan wanita seperti kucing yang sedang birahi minta di kawini." sungut Aryo.
"hahaa Sabar Aryo.." ucap teman nya itu.
"jadi tari apa mereka akan benar berjodoh." tanya Aryo.
"aku bukan tuhan Yo, Kita lihat saja perkembangan mereka Sedekat apa mereka,, jika mereka berdua cocok maka mereka akan menikah jika sudah siap." ucap nya, dengan suara lembut.
Lalu mereka terus memantau bara dan Kiara di balik cctv.
BERSAMBUNG
"terima kasih sudah mengantarkan ku sampai ke rumah." ucap Kiara dengan senyum manis.
"ya sama-sama.. Kalau begitu. Aku langsung pulang dulu." angguk Kiara.
"see you ya." bara pamit lalu masuk ke dalam mobil nya. Kiara melambaikan tangan nya.
"ya.. Aku sungguh degdegan dengan duda itu" ia menggelengkan kepalanya lalu masuk ke dalam rumah nya.
...****************...
Di perjalanan bara senyum senyum sendiri, mengingat pertemuan nya dengan Kiara.
"lama-lama otak ku di penuhi wanita itu.. Hah.. entah lah, hati ku berbunga-bunga hari ini. Bahagia sekali aku.." ucap bara dengan senyum bahagia nya. namun, senyum itu buyar seketika dengan suara dering ponsel nya.
Bara mendengus kesal, lalu ia meraih ponsel itu di hadapan nya.
"apa.." kesal nya.
"hei ada apa ni, kau kesal ku telpon." ucap Aryo.
"ya. Kau mengganggu saja.." sungut nya.
"haha.. begitu saja kau kesal, ada yang ingin ku beritahu pada mu. Nanti kita bertemu di rumah saja, kebetulan aku lagi di luar dan aku akan ke rumah mu." kata Aryo.
"baiklah, aku tunggu kau di rumah. sebentar lagi aku sampai." lalu sambungan telpon di putus duluan oleh bara. Dia melempar ponsel nya ke kursi belakang.
Lalu bara melajukan mobil nya dengan kecepatan kencang, agar ia sampai di rumah nya. Bara juga takut, jika sampai rumah. Ibu nya mencari nya dan mencecar bara dengan seribu pertanyaan. Yang membuat bara bingung menjawab nanti nya.
Selang beberapa menit kemudian, mobil yang bara tumpangi pun sampai di halaman rumah mewah nya. Bara lalu turun dan gegas masuk ke dalam rumah.
Ia bertemu dengan pelayan dan menanyakan apa kah ibu nya datang atau tidak..
"ibu ku sudah kemari.." tanya bara pada pembantu nya.
"belum den, tapi tadi beliau menelpon. Kata nya nanti sore sehabis pulang dari arisan nya, dia akan mampir." jawab pembantu nya bara.
"oh gitu, baiklah bi. Siapkan makan malam untuk saya dan ibu ya.." angguk pembantunya bara dan bara pun melenggang meninggalkan nya di sana. Menaiki anak tangga menuju ke kamar nya, lalu ia pun gegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
Di luar sana, Aryo sudah tiba ia memarkir mobil nya di dekat mobil bara. Lalu Aryo gegas turun dan segera masuk ke dalam rumah mewah milik bara.
"bara...!! Teriak Aryo. Suara nya menggelegar ke seluruh ruangan.
Mendengar teriakan Aryo, pembantu nya bara lalu menghampiri nya.
"ya den.. Maaf den bara sedang mandi.." terang bibi itu.
"oh gitu, baiklah.." lalu Aryo pun duduk.
"mau di buatkan kopi den." tawar si bibi.
"iya bi, kebetulan lagi pengen ngopi.." angguk bibi itu lalu beranjak dari sana meninggalkan Aryo.
Bara yang kini sudah selesai mandi, ia pun keluar dengan setelan baju dan celana nya yang santai.
melangkahkan kaki nya menginjak anak tangga, turun menghampiri Aryo.
"masuk ke rumah orang yang sopan Yo.." sungut bara.
"hehhe maaf pak bos, habis nya sepi sekali. Kau tak ada, eh ternyata mandi." cengir Aryo menampilkan barusan gigi putihnya sambil menunjuk kan jari nya berbentuk v.
"ya ya.. Terserah kau saja. Jadi, apa yang ingin kau bahas." bara duduk sambil menunggu Aryo buka suara.
"jadi, ini tentang Kiara.." ucapan nya terjeda dengan kedatangan pembantu nya bara. Ia membawa naman berisi 2 gelas kopi bersama dengan cemilan hangat.
"ini den, silahkan di minum dan di makan cemilan nya. Bini mau ke belakang.. Mari.." angguk bara di ikutin Aryo.
"makasih ya bi.." lalu Aryo pun menyeruput segelas kopi nya.
"nikmat tiada Tara." sambung Aryo memuji kopi itu.
"lanjut lagi Yo, ada apa dengan Kiara." tanya bara penasaran.
"jadi, kiara itu anak sebatang kara bara. Dia di tinggal ibu nya sejak dia masih umur 12 tahun. setelah 1 tahun kematian ibu nya, ayah nya menikah lagi hingga memiliki seorang anak. Dan.sungguh miris sekali kita, dia di siksa oleh ibu tiri nya. Karena kesal pada ayah kandung Kiara yang gila judi itu, ayah meninggalkan mereka entah kemana. Dan kembali lagi hanya ingin berjudi lagi, namun.. Ya g lebih miris Kiara hampir di jual oleh ayah nya di rumah bordil." terang Aryo, ia. menceritakan kisah masa kecil Kiara yang seharus nya mendapatkan kasih sayang seorang ayah. Namun, sayang nya. Ia harus mendapatkan siksaan dari ibu tiri nya.
"sungguh miris, aku tak tega mendengar nya." lirih bara.
"jadi bar, kamu jangan menyakiti nya kamu harus melindungi nya." ucap Aryo sambil menyentuh pundak sahabat nya itu.
"itu pasti Aryo, pasti." jawab bara mantap. Ia berjanji, akan selalu melindungi Kiara dan memberi nya kebahagiaan yang tak pernah ia dapatkan di masa kecil nya.
...****************...
sore hari menjelang malam, bara dan Aryo yang sedang duduk di ruang tamu. Kedatangan seorang wanita paruh baya, ia masuk dan memanggil bara.
Siapa lagi kalo buka ibu nya bara, yang selalu menuntut anak nya untuk menikah lagi.
Ibu nya hanya ingin anak nya tidak jajan di luar apalagi memberi harapan palsu pada gadis lain. Namun, ibu nya bara tidak tau saja kalo bara selalu di tipu oleh para wanita di luaran sana yang mengaku belum menikah namun sudah bersuami anak 2, bahkan anak nya 5.
Ada yang masih gadis ternyata dia sudah janda beranak 2, 3,4 sampai 5.
sungguh kasihan sekali nasib bara. Ibu nya datang, ia masuk lalu menegur kedua anak laki+laki di sana.
"bagus ya kalian, bukan nya cari jodoh malah asik-asikan di rumah." sungut ibu nya bara sambil menenteng kedua tangan nya di pinggang.
"aduh, nyonya besar datang. Pasti yang di bahas perempuan ini." gumam Aryo.
"apa si ma datang-datang langsung marah gitu, ayo ma duduk dulu habis itu kita makan malam bersama." bara bangkit, menghampiri ibu nya lalu mempersilahkan ibu nya duduk di sofa.
"ya habis nya, kalian selalu berdua kemana-mana. Orang mengira kalian ini boti, tau tidak.. Cobalah cari calon istri, bawa dia di hadapan mama. Pasti mama akan suka, bagaimana pun betul rupa nya. Asal dia bisa membuat kamu bahagia, melayani mu dan menghargai mu sebagai suami. Kalo dia. Galak mah, mama tidak peduli. Galak pun sama suami nya.." ucap ibu nya bara.
"tenang ma, masalah itu. Bara sudah mencari calon istri kok. Dia cantik, dan mempesona, pasti mama langsung sreg. Kapan-kapan bara akan membawa nya di hadapan mama.." jawab bara yakin.
"betul itu.. sudah punya calon istri. Aryo, benarkah bara sudah ada calon nya." ibu nya bara menoleh ke Arah Arto sekolah lalu menoleh ke arah anak nya.
"sudah kok tan, pasti Tante suka. Aryo jamin itu." tukas Aryo.
"baiklah kalo gitu, awas ya kalo kalian berani membohongi mama. Mama akan bikin kalian miskin, mama tarik semua saham milik kalian." ancam ibu nya bara.
"aduh.. ancaman nya ibu negara." gumam Aryo dalam hati.
"ti..tidak akan ma.. Bara tidak bohong kok. Udah ma, jangan ancam ancam gitu.." ucap bara tersenyum getir.
"kalo tidak di ancam, kadang kau suka main-main dengan omongan mu." sungut ibu nya bara.
"iya iya ma.. Ini beneran.." jawab bara sambil mengerucutkan bibirnya.
"yasudah kalo gitu ma, kita makan saja dulu yuk. cacing di perut bara sudah memanggil." ajak bara pada mama nya. Ibu nya hanya mengangguk patuh lalu beranjak dari sofa empuk itu. di ikuti oleh Aryo yang menyusul di belakang nya, untuk makan malam bersama.
BERSAMBUNG
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!