The Cold CEO
Chapter 1: Pertemuan Tak Terduga
Narasi
Seira Jane adalah seorang florist yang hidup sederhana namun penuh semangat. Toko bunga kecilnya, Blossom Boutique, sering menjadi tujuan pelanggan yang mencari kehangatan melalui bunga. Hari itu, Seira tidak menyangka telepon yang ia terima akan membawa kehidupannya ke arah yang sama sekali berbeda.
Di sisi lain, Issei Yamamoto menjalani rutinitasnya sebagai CEO Yamamoto Holdings, salah satu perusahaan multinasional terbesar di Asia. Dengan sikap dingin dan perfeksionis, ia memimpin perusahaannya menuju kesuksesan, namun selalu menjaga jarak dari semua orang, termasuk para karyawannya.
Hidup Seira dan Issei yang sangat berbeda akhirnya bertemu karena sebuah proyek besar yang melibatkan Yamamoto Holdings. Sebuah dekorasi acara gala yang membutuhkan sentuhan khusus—sentuhan yang hanya dimiliki Seira.
---
Lokasi: Yamamoto Holdings, pukul 09.00 pagi
Maya (Sekertaris)
Pak Yamamoto, vendor dekorasi yang kita kontrak membatalkan kerja sama untuk acara gala.
Issei Yamamoto
(Membalas cepat)
Alasannya?
Maya (Sekertaris)
Mereka tidak mampu memenuhi pesanan dalam waktu singkat, Pak.
Issei Yamamoto
Itu alasan yang tidak bisa diterima. Temukan pengganti sekarang juga.
Maya (Sekertaris)
Baik, Pak. Saya akan mencari vendor baru.
Lokasi: Blossom Boutique, pukul 11.00 siang
Clara (Teman Seira)
(Via grup chat florist lokal)
Guys, siapa yang bisa handle dekorasi besar? Aku baru saja dengar Yamamoto Holdings lagi cari vendor!
Seira Jane
(Menjawab antusias)
Serius? Itu kan perusahaan besar! Aku mau coba.
Clara (Teman Seira)
Aku kasih kontak sekretarisnya, ya. Tapi hati-hati, CEO-nya terkenal dingin banget.
Seira Jane
(Tertawa kecil)
Aku yakin bisa handle. Kirim nomornya sekarang.
Seira segera menghubungi Yamamoto Holdings dan diterima oleh sekretaris Issei.
Maya (Sekertaris)
(Halo, ini Maya dari Yamamoto Holdings. Ada yang bisa saya bantu?)
Seira Jane
(Halo, nama saya Seira Jane. Saya pemilik Blossom Boutique. Saya mendengar bahwa Anda membutuhkan vendor untuk dekorasi acara gala. Saya tertarik membantu.)
Maya (Sekertaris)
(Baik, Ms. Jane. Saya akan menyampaikan ini ke CEO kami. Harap bersabar.)
Setelah beberapa saat, Maya kembali menghubungi Seira dengan kabar mengejutkan.
Maya (Sekertaris)
Pak Yamamoto ingin bicara langsung dengan Anda. Bisa video call pukul 3 sore?
Seira Jane
(Gugup tapi antusias)
Tentu, saya akan siap.
Narasi
Saat jarum jam menunjukkan pukul 3 sore, Seira menyiapkan diri untuk video call dengan CEO Yamamoto Holdings. Ia tidak menyangka percakapan itu akan menjadi awal dari bab baru dalam hidupnya.
---
Issei Yamamoto
(Suara tegas)
Anda Seira Jane?
Seira Jane
(Tersenyum ramah)
Benar, Pak Yamamoto. Terima kasih atas kesempatannya.
Issei Yamamoto
Tidak perlu terima kasih. Saya hanya ingin tahu apakah Anda benar-benar mampu menangani proyek sebesar ini.
Seira Jane
Saya yakin dengan pengalaman dan tim kami, proyek ini bisa diselesaikan dengan baik.
Issei Yamamoto
Keyakinan saja tidak cukup. Saya butuh bukti. Kirimkan proposal detail dalam waktu 48 jam.
Seira Jane
(Tenang)
Baik, Pak Yamamoto. Saya akan mengirimkan proposal secepat mungkin.
Issei Yamamoto
Satu lagi. Jangan buang waktu saya.
Video call berakhir dengan Issei yang segera memutuskan sambungan, meninggalkan Seira terdiam sejenak.
---
Narasi
Meski pertemuan itu terasa dingin, Seira merasa tertantang. Ia tahu, ini adalah kesempatan besar yang tidak boleh dilewatkan. Dengan semangat, ia mulai menyusun proposal yang sempurna.
To Be Continued…
---
Chapter 2: Tugas Berat
Narasi
Seira kembali ke tokonya dengan perasaan campur aduk. Ia merasa terintimidasi oleh sikap dingin Issei, tetapi di sisi lain, ia melihat peluang besar untuk mengembangkan usahanya. Dengan tekad yang kuat, ia mulai mengerjakan proposal yang diminta.
Namun, tenggat waktu 48 jam terasa seperti ujian berat, terutama karena Seira juga harus mengurus pelanggan di toko bunganya. Sementara itu, Issei diam-diam memeriksa latar belakang Seira untuk memastikan wanita ini memang memiliki kemampuan yang ia cari.
---
Lokasi: Blossom Boutique, pukul 4 sore
Lia (Asisten Toko)
Kak Seira, ini ada pelanggan yang mau pesan buket untuk acara pernikahan.
Seira Jane
(Sibuk mengetik di laptop)
Lia, tolong handle dulu, ya. Aku lagi bikin proposal penting banget.
Lia (Asisten Toko)
Oke, Kak! Semangat, ya.
Clara (Teman Seira)
(Via chat pribadi)
Gimana progress proposalnya?
Seira Jane
Baru mulai. Deadline-nya ketat banget, Cl.
Clara (Teman Seira)
Kalau ada yang bisa aku bantu, bilang aja, ya.
Seira Jane
Thanks, Cl! Aku pasti butuh dukungan moral.
Seira bekerja keras hingga larut malam, meneliti detail dekorasi dan konsep yang cocok untuk acara gala Yamamoto Holdings.
---
Narasi
Di tempat lain, Issei sedang berbicara dengan Maya di ruang kerjanya.
Issei Yamamoto
Apa kau sudah memeriksa latar belakang Blossom Boutique?
Maya (Sekertaris)
Sudah, Pak. Toko bunga itu memang kecil, tetapi memiliki reputasi yang sangat baik.
Issei Yamamoto
Kecil tidak selalu berarti buruk. Saya ingin melihat seberapa kreatif mereka.
Lokasi: Blossom Boutique, pukul 11 malam
Seira Jane
(Via grup keluarga)
Ma, aku lembur malam ini. Jangan tunggu aku makan malam, ya.
Ibu Seira
Jangan terlalu memaksakan diri, nak.
Seira Jane
(Tersenyum kecil)
Iya, Ma. Aku baik-baik saja.
Lia (Asisten Toko)
(Via chat pribadi)
Kak Seira, aku udah kunci toko, ya. Kamu jangan lupa istirahat.
Seira Jane
Makasih, Lia. Besok aku traktir kopi!
Seira menyelesaikan proposalnya tepat waktu dan mengirimkannya ke Yamamoto Holdings pada dini hari.
Seira Jane
(Via email ke Maya)
Proposal sudah saya kirimkan. Mohon konfirmasinya.
Maya (Sekertaris)
(Balas cepat)
Sudah diterima, Ms. Jane. Pak Yamamoto akan meninjau dan memberi jawaban besok.
Narasi
Seira menghela napas lega, meskipun kelelahan. Ia berharap kerja kerasnya akan membuahkan hasil. Di sisi lain, Issei menerima email tersebut dan langsung membaca proposal itu dengan ekspresi yang sulit ditebak.
Lokasi: Kantor Yamamoto Holdings, pukul 8 pagi keesokan harinya
Maya (Sekertaris)
Pak Yamamoto, bagaimana pendapat Anda tentang proposal dari Blossom Boutique?
Issei Yamamoto
Tidak buruk. Katakan pada mereka untuk datang ke kantor besok pagi untuk presentasi.
Maya (Sekertaris)
Baik, Pak.
Maya (Sekertaris)
(Via email ke Seira)
Ms. Jane, proposal Anda diterima. Mohon hadir di Yamamoto Holdings besok pukul 10 pagi untuk presentasi.
Seira Jane
(Membaca email dengan antusias)
Terima kasih atas kesempatannya. Saya akan datang tepat waktu.
Narasi
Meski gugup, Seira merasa lega karena berhasil melewati tahap pertama. Namun, ia tahu bahwa tantangan sebenarnya baru saja dimulai.
To Be Continued…
---
Chapter 3: Sebuah Kesempatan
Narasi
Pagi itu, Seira bangun lebih awal dari biasanya. Rasa gugup dan antusias bercampur menjadi satu. Dengan mengenakan setelan formal sederhana, ia bersiap menuju Yamamoto Holdings. Ini adalah momen penting dalam hidupnya, dan ia bertekad memberikan yang terbaik.
Di sisi lain, Issei menantikan presentasi Seira dengan skeptisisme. Baginya, tidak ada ruang untuk kesalahan, bahkan untuk hal sekecil apa pun.
---
Lokasi: Rumah Seira, pukul 7 pagi
Clara (Teman Seira)
Hei, Seira! Udah siap buat presentasi?
Seira Jane
Lagi siap-siap. Doain aku, ya!
Clara (Teman Seira)
Pasti! Kamu pasti bisa kok. Jangan lupa bawa semua dokumen.
Seira Jane
Udah lengkap semua. Aku juga udah cek berkali-kali.
Clara (Teman Seira)
Good. Dan ingat, jangan grogi pas ketemu si CEO dingin itu!
Seira Jane
(Tertawa kecil)
Mudah-mudahan enggak.
Lokasi: Yamamoto Holdings, pukul 9.50 pagi
Seira Jane
(Via grup keluarga)
Ma, aku udah di kantor besar ini. Rasanya seperti di film!
Ibu Seira
Jangan lupa sarapan, nak. Kamu pasti bisa. Mama bangga sama kamu.
Lia (Asisten Toko)
Kak, semangat, ya! Aku tunggu kabar baiknya.
Seira Jane
Makasih semuanya.
Seira masuk ke gedung tinggi itu, disambut oleh suasana megah yang membuatnya merasa kecil. Maya, sekretaris Issei, menyambutnya dengan senyuman ramah.
---
Maya (Sekertaris)
Selamat pagi, Ms. Jane. Pak Yamamoto sudah menunggu Anda di ruang rapat lantai 20.
Seira Jane
(Tersenyum gugup)
Terima kasih, Ms. Maya.
Maya (Sekertaris)
Jangan gugup, ya. Dia memang terlihat dingin, tapi kalau Anda percaya diri, dia akan menghormati Anda.
Seira Jane
Saya akan berusaha.
Lokasi: Ruang rapat Yamamoto Holdings, pukul 10 pagi
Issei Yamamoto
(Memandang Seira dengan tatapan tajam)
Anda datang tepat waktu. Saya suka itu.
Seira Jane
(Sedikit gugup)
Terima kasih, Pak Yamamoto. Saya sudah menyiapkan presentasi ini dengan detail.
Issei Yamamoto
Baik. Silakan mulai.
Seira Jane
(Mengeluarkan tablet dan membuka presentasinya)
Konsep utama yang saya tawarkan adalah tema "Elegance in Bloom". Saya percaya bahwa bunga tidak hanya menjadi dekorasi, tetapi juga menceritakan cerita.
Issei Yamamoto
(Menyilangkan tangan)
Teruskan.
Seira Jane
Kami akan menggunakan kombinasi bunga mawar putih dan merah untuk menggambarkan keseimbangan antara kemewahan dan kerendahan hati. Selain itu, tambahan bunga lili akan memberikan sentuhan kelembutan.
Issei Yamamoto
Bagaimana Anda memastikan dekorasi ini tidak terlihat berlebihan? Saya tidak suka sesuatu yang terlalu mencolok.
Seira Jane
(Tersenyum percaya diri)
Saya sudah mempertimbangkan itu. Kami akan menggunakan teknik minimalis dengan fokus pada tata letak yang rapi. Ini akan menonjolkan keindahan alami bunga tanpa terlihat berlebihan.
Issei Yamamoto
(Mengangguk tipis)
Cukup menarik. Tetapi apa jaminannya Anda bisa menyelesaikan ini tepat waktu?
Seira Jane
Saya sudah mempersiapkan tim terbaik saya. Selain itu, saya sendiri akan mengawasi setiap proses untuk memastikan semuanya berjalan sesuai rencana.
Issei Yamamoto
Saya suka keyakinan Anda. Tapi jangan lupa, keyakinan harus didukung dengan tindakan.
Seira Jane
(Tersenyum tegas)
Tentu, Pak Yamamoto. Saya tidak akan mengecewakan Anda.
Narasi
Setelah presentasi selesai, Issei memberi Seira waktu untuk menjelaskan lebih banyak detail. Ia tidak menunjukkan banyak emosi, tetapi diam-diam ia terkesan dengan profesionalisme Seira.
Sebelum Seira meninggalkan ruangan, Issei memberikan sebuah pernyataan yang menjadi ujian terakhir bagi Seira.
---
Issei Yamamoto
Ms. Jane, saya akan memberi Anda kesempatan. Tapi jika ada satu saja kesalahan, saya tidak akan ragu membatalkan kontrak ini.
Seira Jane
(Tersenyum yakin)
Terima kasih atas kepercayaannya, Pak Yamamoto. Saya akan bekerja keras untuk membuktikan kemampuan saya.
Issei Yamamoto
Kita lihat saja nanti.
Seira meninggalkan ruangan dengan perasaan lega sekaligus penuh tantangan. Sementara itu, Issei memperhatikan proposalnya sekali lagi, merasa ada sesuatu yang berbeda dari wanita ini.
---
Narasi
Seira kembali ke toko bunganya dengan semangat baru. Ia tahu bahwa ini adalah kesempatan besar yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Di sisi lain, Issei mulai mempertimbangkan sesuatu yang belum pernah ia pikirkan sebelumnya: mungkin dunia bisnisnya yang dingin membutuhkan sedikit sentuhan hangat.
To Be Continued…
---
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!