Namaku Vania Putri Rajasa, aku anak tunggal. Kata orang aku cantik, kulitku putih, tinggiku 157cm. Aku sekarang kelas 3 SMA.
Papaku, Hendra Rajasa, rektor di salah satu universitas swasta yang terkenal di Surabaya.
Papa orang yang tegas, disiplin, hangat, penuh tanggung jawab, sangat sayang padaku dan mama. Di usianya yang kepala lima, papaku masih tampan dan gagah.
Mamaku, Hesti Darmawan, dulu mama adalah guru bahasa inggris, tapi sejak aku lahir, mama nggak bekerja lagi. Sekarang profesi mama ibu rumah tangga.
Mama adalah wanita yang kalem, lembut dan sabar. Wajah mama cantik, kulitnya putih, tatapan mata mama sangat teduh, bikin hati tenang. Kata papa, mama dulu primadona kampus, banyak cowok yang mendekati mama, bahkan saat itu papa harus bersaing dengan 5 cowok sekaligus untuk mendapatkan mama.
Perjuangan yang sulit, membuat papa cinta mati sama mama. Mama juga sangat mencintai papa, karena mama tahu begitu gigih usaha papa saat itu untuk mendapatkan mama. Setiap kali mereka berpandangan, aku bisa melihat tatapan yang penuh cinta.
Aku tidak pernah melihat orang tuaku bertengkar. Mereka tidak pernah membentak, memukul atau pun berkata kasar padaku. Bisa dikatakan aku mempunyai orangtua idaman, keluarga yang harmonis. Kami hidup berkecukupan. Kurang apa coba....? Aku yakin pasti banyak orang yang ngiri sama aku.
Aku punya orang tua angkat yaitu Mami Heni, adiknya mama. Suami mami Heni namanya papi Ricky. Mereka sudah lama menikah tapi masih belum mempunyai anak, itu sebabnya aku dijadikan anak angkat mereka.
**********
EPISODE 1
BERBAGI
Minggu pagi, aku lari pagi keliling komplek perumahanku. Ini adalah kebiasaan rutinku setiap hari Minggu.
Setelah cukup berkeringat, aku pun memutuskan untuk pulang.
"Mama..., papa.... Vania cantik sudah pulang..... ", aku berteriak sambil masuk ke dalam rumah.
Aku tahu kalau pagi hari seperti ini mama pasti lagi di dapur dan papa akan menemani mama dengan duduk di meja makan sambil membaca koran.
Papa memang sengaja mendesign rumah kami dengan konsep dapur terbuka yang menjadi satu dengan ruang makan. Alasannya supaya papa bisa menemani mama yang lagi sibuk di dapur, meskipun papa nggak pernah membantu mama masak. So sweet kan.....
"Hei....sayang", sapa mama sambil tetap memasak. Aku langsung memeluk mama dari belakang dan kucium pipinya. Mama tersenyum sambil mengelus kepalaku.
"Ehem, cuma mama aja nih.. .. ", terdengar suara papa dari balik korannya. Aku segera lari kearah papa, kupeluk papaku erat dan kucium kedua pipinya. Papa tertawa senang sambil mengacak rambutku.
"Vania... Sudah peluknya, kamu keringetan, bau, belum mandi", kata papa sambil berusaha melepas pelukanku.
"Pa, Vania ini ingat pesan papa, kalo kita sebagai keluarga itu harus saling berbagi dalam segala hal. Sekarang kan Vania punya banyak keringat...ya Vania bagi ke papa", aku duduk sambil tertawa.
Mama ikutan tertawa, "Nyesel papa ngomongin kamu kalau kamu nerimanya seperti ini", jawab papa sambil pura-pura marah.
"Cie cie.... marah cie... ", aku kembali mendekati papa, aku bergelayut manja di lengannya, "maaf ya, pa... Vania bercanda. Vania sayaaaang sama papa". kukecup pipi papa.
"Papa tau kamu bercanda....", kata papa sambil mengelus kepalaku.
"Ayo... buruan mandi, Van...biar seger... Setelah itu kita sarapan. Nih masakan mama sudah hampir matang", kata mama.
"Oke, Vania mandi dulu. Bye.... Jangan kangen, ya ! Cuma sebentar kok," pamitku lebay.
Papa sama mama terkekeh sambil geleng-geleng kepala. "Anak mama tuh.... ", cibir papa.
"Anak papa juga !", sahut mama sambil tersenyum.
Aku tertawa sambil berlari menuju ke kamar mandi.
**********
Terimakasih sudah membaca cerita ini 🙏
Semoga teman-teman suka ceritanya. 😍😀
Jangan lupa like ya.... 👍👍
Makasih...❤❤❤
***********
Aku sudah selesai mandi, sudah rapi, cantik dan wangi. Aku bergabung dengan papa, dan mama di meja makan.
Saat sarapan...
"Vania, hari ini papa sama mama mau ke Malang, mau menghadiri resepsi pernikahan anaknya sahabat papa, om Heru. Kamu mau ikut, sayang?" tanya papa.
"Nggak, pa. tiga hari lagi kan Vania UNAS, Vania mau belajar aja di rumah", jawabku sambil menyuap sesendok nasi goreng buatan mama.
"Kamu nggak apa ditinggal sendirian di rumah, sayang? Soalnya mama ikut sama papa, lo !"
"Ih papa ! Emang Vania masih Tk apa? Vania kan sudah gede, ya pasti nggak apalah sendirian di rumah", sahutku sambil manyun
"Iya papa tau, anak papa sudah gede, sudah bisa pacaran.", ledek papa.
"Emang anak mama yang cantik ini pacaran sama siapa sih...?", mama ikutan ngeledek.
"Pacar Vania itu Lee Min Ho.... "
"Kalo itu kamunya yang ngarep, tapi yang sana......kayaknya nolak deh ", celetuk papa sambil ngakak
"Papa ini bukan ngasih semangat malah ngejatohin mental anak. Papa payah..... ", aku sewot
"Kayaknya papa bener deh, Van.... ", mama ikutan ngeledek.
"ih..! Apaan sih?! Males deh kalo papa sama mama sudah kompakan", aku kesel diledekin mereka.
Papa sama mama tertawa ngeliat aku yang merajuk. Malah pipiku dicubit sama papa, "Ih....Gemes !"
"Papa mulai deh....sakit, pa ! ", aku cemberut sambil mengusap pipiku.
Papa tersenyum sambil bilang, "Maaf ya, sayang.... saking gemesnya, papa nyubitnya kekerasan".
"Cemberutnya udahan, nak...entar nggak bisa balik gimana? Mau monyong terus?? ", canda mama sambil tertawa
Aku langsung menormalkan posisi bibirku. Aku nggak mau dong monyong terus nggak bisa balik. Papa dan mama tersenyum melihat tingkahku.
"Apa nanti papa sama mama bermalam di Malang? ", tanyaku
"Nggak, nak. Nanti jam 9 lebih kita brangkat, acaranya jam 12.00, palingan jam 5 sore kita sudah nyampai rumah", jelas mama
"Beneran kamu nggak ikut, Van?", papa memastikan lagi.
"Nggak, pa. Vania di runah aja, mau belajar, banyak latihan soal yang harus Vania kerjakan".
"Ya udah kalau kamu maunya gitu. Setelah sarapan ini, kami mau siap-siap, ini hari Minggu takutnya macet", kata papa.
"Ya, pa. Entar dari Malang bawa pulang rujak manis yang ngetop itu, ya., pa... ", pintaku
"Boleh, tapi nggak gratis !", kata papa sambil menunjuk pipinya.
Aku segera menghampiri papa, kukecup pipi papa berkali-kali, papa pun terkekeh antara senang dan geli.
Selesai makan... "Ma, udah tinggal aja, biar Vania yang beresin", kataku saat ngeliat mama mau beberes meja makan.
"Nggak apa, sayang, masih ada waktu kok", kata mama.
"Udah ma, mama siap-siap aja sana, biar di sini Vania yang tangani", kataku lagi. Karena mama masih nggak beranjak, aku dorong bahu mama supaya menjauh dari dapur. Akhirnya mama nurut.
Aku bersihkan meja makan, aku cuci piring dan gelas kotor, lalu aku sapu serta pel lantai dapur dan ruang makan. Selesai ! senua sudah bersih dan kinclong, no kuman!!!
Jam 09.25, kedua orangtuaku sudah siap untuk berangkat.
"Vania, mama pergi dulu ya, sayang... Jangan lupa makan ! masakan kesukaan kamu sudah mama siapkan di meja", mama berpesan sambil memeluk dan menciumku.
"Ok, ma... thank you".
"Sayang, baik-baik ya di rumah sendirian ! Belajarnya yang bener, jangan main ponsel terus ! Papa berangkat, ya... ", papa juga memeluk serta menciumku.
"Siap, boss", balasku sambil memberi hormat ala prajurit.
Papa dan mama tertawa melihat tingkahku. .
" Bye pa, bye ma.... Ati-ati di jalan ! Jangan ngebut, pa ! Selamat pacaraaan......", teriak ku dengan cengingisan
"Hish! Anak bandel ! Baik-baik di rumah ya, nak. Jangan lupa makan. Bye sayang.... Nanti kalo sudah sampai mama kabari kamu", mama tersenyum sambil melambaikan tangan, begitupun papa. .
Aku balas melambaikan tangan serta berkali-kali kiss bye.
**********
Terimakasih sudah baca novel aku yang berjudul RASA ITU ADA.....😍😄
Ikuti kelanjutan ceritanya....
Semoga kalian suka. ❤❤❤
Jangan lupa like, ya....👍👍👍
***********
Setelah papa, mama pergi aku mengunci pintu, aku mau belajar di kamar. Buku-buku yang mau aku pelajari sudah kusiapkan di meja belajar. Tiba-tiba terdengar "ting", suara notif wa. Aku ambil hp, ku buka wa, ya ampun..... ada 90 lebih chat di group kelasku. Aku scroll pelan untuk membaca...
Kalian tahu apa isinya? Semula kukira isinya pasti membahas masalah unas, mengingat unas akan diselenggarakan tiga hari lagi. Ternyata..... isi chatnya cuma tentang pacar, pacaran, nembak, pdkt, gebetan, naksir, cowok keren, cewek cakep, bahkan ada yang bilang mau nikah setelah lulus. Unas aja belum...udah mikirin nikah !! Hedeh....
Aku bukan sok alim atau sirik. Aku sekarang memang lagi jomblo, tapi aku pernah pacaran saat aku kelas 2 SMA semester 1. Seorang cowok keren, kakak kelas, nembak aku. Cowok itu namanya Rico. Kami sempat pacaran sekitar setahun, tapi hubungan itu berakhir karena Rico yang anak rantau itu disuruh balik ke kampung halamannya, untuk membantu mengurus kebun sawit milik ayahnya.
Ya...setelah lulus SMA, Rico pulang kampung. Jarak yang terlalu jauh membuat masing-masing dari kami merasa tidak nyaman. Akhirnya kami sepakat untuk mengakhiri hubungan ini. Kami putus baik-baik, sehingga meskipun sudah putus sebagai pacar, tapi kami masih berteman. Kami berdua menyadari, usia kami masih muda, masalah cinta bukan yang terutama., kalo memang jodoh suatu saat pasti kami akan bersama lagi.
Kata orang putus cinta itu menyakitkan apalagi kalau putusnya bukan karena pasangan kita jahat, rasanya akan lebih sakit. Itu benar ! Aku pun merasakan sakit itu, tapi aku memberi semangat pada diriku sendiri, untuk tidak melow, karena perjalanan hidupku masih panjang. Masih banyak cita dan asa yang ingin kugapai.
Pff.....kuhentikan lamunanku. Study must go on ! Aku mulai konsen pada buku soal yang kupegang. Aku kerjakan soal-soal yang ada. Entah sudah berapa lama aku belajar, saat hp ku berbunyi.. mama video call.
"Halo sayang....", kudengar suara mama begitu melihat aku.
"Iya, ma..." jawabku sambil melambaikan tangan
"Mama mau ngabari, ini kita baru aja sampai tempat resepsi".
"Siip !", kataku sambil mengacungkan jempol. "Papa mana ma? Kok nggak keliatan?"
"Papamu lagi nyari tempat parkir, tadi mama di suruh turun duluan".
"Ini papa sudah di sini. Pa... sini ! lagi vc sama Vania", panggil mama
Aku melihat papa di layar, "Halo cantik...", sapa papa.
"Halo papa ganteng....."
" Hahaha... papa sih memang sudah ganteng sejak lahir ", sahut papa .
"Idih...! papa geer ! Asal papa tau ya....Vania kan cuma basa-basi", jawabku nggak mau kalah.
"Hahaha....kamu gimana di rumah, sayang? "
"Vania baik-baik, pa. Tenang aja,... situasi aman terkendali, kok".
"Syukurlah. Ini acaranya mau dimulai, sayang. Udahan dulu ya vc nya...."
"Ok pa, ma... Bye... "
"Bye.... ".
Aku lanjut belajar lagi, sampai terdengar melodi sumbang dari perutku, aku langsung menuju ke meja makan. Kerang batik saos padang sudah menungguku.
Sehabis makan aku kembali ke kamar, mataku mulai perih, aku ngantuk, aku pun segera berbaring di ranjang dan tidur.
Aku terbangun saat hp ku berbunyi, mama yang telpon. " Ya, ma... ", sahutku masih ngantuk
"Lagi tidur nak? Mama ganggu ya ?!"
"Nggak apa, ma. Vania tidurnya sudah lama, kok. "
"Sayang mama cuma mau ngabari, sekarang ini kita otw pulang".
"Ok, ma. See you"
Yah....beginilah kebiasaan keluargaku, pergi ke mana pun, harus selalu ngasih kabar satu sama lain. Biasanya kami berkabar melalui wa. Aku dan orangtuaku punya group wa, namanya My Lovely Family. Cute kan nama groupnya....
**********
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!