NovelToon NovelToon

You Are!! My Destiny

Musim Dingin Yang Menusuk Kalbu!

Memasuki bulan Januari cuaca di Cessnockland semakin dingin!! suhu yang mencapai 0,5°- 1,5° Celcius membuat Anne semakin menarik selimut tebal yang mendekap tubuhnya sepanjang malam, gadis itu juga mengacuhkan teriakan-teriakan sang kakak yang terus membuka serta menutup pintu kamarnya dengan sembarangan.

"Hey!!! bangun!!! apa kau tak berniat untuk menghadiri wawancara dari surat lamaran pekerjaan yang kau kirim sebelumnya??"

Aaaaaghh!!! aku benci pria ini Tuhan!!! dia selalu saja mengatur dan memperlakukan diriku seenak jidatnya!!!

Anne tak bergeming, ia tetap menutup mata meski sang kakak terus mencoba untuk menarik selimut dari tubuhnya,

"Anneliese!!!! don't you hear me??"

Hening!!! gadis itu tetap saja memperlihatkan ketenangan sembari memejamkan mata,

"Begitu rupanya!! aku tahu kau mendengar ku! kau ini memang seorang gadis pemalas!!" jemari Oriel akhirnya bergerak cekatan dan sengaja menempelkan ice pack pada kaki sang adik perempuan.

"Aaaaaaaaagghhh!!! Oriel!!! kau!!!"

"Apa?? apa yang ingin kau katakan, haaa??"

"Dasar pria tua kurang ajar!!!" Anne terperanjat, ia menampilkan raut wajah kesal dengan alis yang menukik tajam.

"Mom!!! Anne-, dia lagi-lagi berkata kasar padaku mom!!!"

Dasar tukang ngadu!! lihat saja!! aku akan membalas mu nanti!!

Anne kembali mengumpat dalam hati, ia akhirnya berdiri di depan cermin sembari memperhatikan pipinya yang memerah dengan rambut yang acak-acakan.

Menjadi dewasa?? rasanya aku tak ingin menjadi dewasa!! kehidupan orang dewasa itu terlalu rumit!! aku membencinya!!

"Ayolah kita harus membersihkan diri! tapi aku malas jika harus berjalan menerobos salju yang turun hari ini, aaaaaghh!!! rasanya sungguh hanya ingin berbaring sembari memeluk selimut seperti ini!" tubuh Anne kembali ambruk, ia menatap langit-langit kamar sebelum akhirnya memejamkan mata.

"Anneliese,"

"Bisakah aku tidur sebentar lagi, mom?"

"Sayang, bukankah dirimu telah merencanakan sesuatu untuk masa depan? kau tak bisa terus-menerus bersikap kekanakan seperti ini, Anneliese!" Nyonya Gretchen menorehkan senyum sembari membelai surai rambut sang putri hingga Anneliese membuka mata dan menatap sang ibu yang kini turut merebahkan diri di samping tubuhnya.

"Aku menyayangimu mom!!"

Lima belas menit berlalu,

Santap pagi yang serba terburu-buru itu akhirnya diselesaikan Anne dengan bibir yang belepotan!

"Sayang! kemari lah! mom ingin sedikit membenahi riasan di wajah cantik mu ini!"

"Mmmm-, tidak mom!! aku tak ingin terlihat tua hanya karena makeup!"

"Anne-, kau akan melakukan wawancara pada salah satu perusahaan ternama di Cessnockland! jadi dirimu juga harus mulai memperhatikan penampilan mulai saat ini!"

"Begitu kah??"

"Tentu saja!! dasar gadis tomboy!!"

"Aaaaw-wwh!!! tak perlu memukul kepalaku seperti ini, dasar pria tak tahu diri!!" Anne kembali mengumpat sembari mengusap-usap area dahi, sementara Nyonya Gretchen lagi-lagi hanya mampu menggelengkan kepala atas ulah putra-putrinya.

"Sungguh menyenangkan bisa melihatmu menampilkan raut wajah seperti ini wahai saudariku! kau jauh lebih manis jika bibir mu itu mengerucut!!"

"Bagaimana menurutmu penampilan dari adikmu ini, Oriel??"

"Dia itu cantik!! hanya saja terlalu kaku juga sedikit bawel!!"

"Terserah!!!" Anne seketika melangkah dan berlalu menuju rak sepatu yang tak jauh dari pintu utama.

"Ingin berangkat bersamaku??" Jaecar Oriel tampak menghampiri sang adik yang kini sibuk mengenakan sepatu boots berwarna peach pada kedua kaki.

"Tidak!! aku akan berjalan kaki saja!"

"Apa kau yakin adik kecil? cuaca sangat dingin diluar!"

"Aku masih meragukan skill mu dalam membawa kendaraan! terlebih jalanan cukup licin!! aku tak ingin berakhir di hospital hanya karena ulah mu, kakak!!!"

"Aaaiiissshhh!! ya ya ya!! ungkit saja terus perihal kejadian itu! lagipula aku telah mendapatkan lisensi mengemudi sekarang!! apa kau lupa??"

Teriakan Oriel sama sekali tak ditanggapi oleh Anne, gadis itu melangkah acuh serta membanting pintu tepat dihadapan wajah sang kakak lelaki.

Dasar!!! dia benar-benar gadis yang menyebalkan!! kalau saja dia bukan adik kandungku mungkin aku tak akan segan untuk membully nya setiap saat!

****

👩‍💼Maaf Nona!! tinggi Anda tidak memadai untuk bisa mengambil posisi sebagai seorang sekretaris! jadi kami tidak bisa memberikan kesempatan untuk Anda!

"Huuuuuufffttt!!! ternyata memang tidak semudah itu," Anne memperhatikan gedung tinggi menjulang dengan landmark Freiburg A.R di belakang tubuhnya, gadis itu mematung dengan segala isi pikiran dalam benak.

Mom bahkan telah merias wajah ku! tapi tetap saja percuma! Oriel-, bagaimana ia bisa diterima dengan mudah dalam satu kali wawancara?? apa dia bermain curang dengan memanfaatkan orang dalam??

"Hey kau, gadis dibawah umur!! menyingkir lah!!" seorang pria pemilik rahang tegas dengan tatapan yang cukup sinis nampak menghentikan kendaraan karena posisi Anne yang berada tepat di tengah gerbang pintu masuk.

Apa maksudnya?? gadis dibawah umur?? apa diriku sependek ini??

"Apa kau tak mendengar ku?"

"M-maaf!"

Syal juga Binnie Incaran!

Jadi gadis tengil itu tak mampu melewati kualifikasi di awal wawancara?? semoga saja dia tak mengurung diri seharian di kamar esok hari!

Jaecar Oriel tampak berdiri mematung sembari menatap ke arah kaca luar jendela ruangan kantor yang ia tempati,

Tok tok tok!!

"Masuklah!!

"Permisi Tuan-, maaf! kami membutuhkan persetujuan dari Anda untuk melakukan peninjauan ulang terhadap barang yang hendak di ekspor bulan depan! dan pimpinan utama menunjuk Anda untuk turut mendampingi dalam hal peninjauan kali ini,"

"Baiklah! letakkan saja laporannya! aku akan segera menghubungi mu kembali nanti setelah memeriksa berkas-berkas ini!"

"Saya mengerti Tuan! Permisi!"

Jaecar akhirnya terduduk! tatapan nya nampak kosong, pria itu lagi-lagi menghela nafas dalam sebelum akhirnya membolak-balik beberapa berkas yang terletak di atas mejanya.

💜'Bagaimana bisa aku memiliki kakak lelaki yang super menyebalkan seperti dirimu??'

Senyum tipis seketika terlampir di bibir Oriel saat ingatannya kembali menangkap sikap konyol dengan bibir manyun dari paras cantik sang adik.

Aku tak mungkin bisa membantunya! aku hanya ingin melihatmu lebih mandiri Anne!

****

"Bagaimana wawancara kerja mu hari ini?"

"Jangan membahas perihal itu, Helga! diriku bahkan telah kalah sebelum berperang!" Anne berucap lesu sebelum akhirnya tubuhnya longsor di meja cafe.

"Apa maksudmu Anne??"

"Kau tahu -, syarat kualifikasi di perusahaan itu?"

"Mmmmm-, dirimu benar-benar melamar sebagai seorang sekretaris??" mata Helga membulat dengan sendok sup yang masih menempel di bibir.

"Jadi memang salah ya? Huuuuuufffttt!!! tidak seharusnya aku mengincar pekerjaan itu! ku pikir Oriel hanya bercanda saat ia berkata bahwa diriku ini terlalu pendek untuk bisa menjadi seorang sekretaris!"

Astaga Tuhan!!! apa yang telah ku katakan?? Anne pasti semakin kecewa pada dirinya sendiri!

"Anne-, tidak! bukan seperti itu maksud ku-,"

"Sudah lah! tak apa, Helga! aku mungkin memang tak akan bisa mendapatkan pekerjaan di Freiburg!!" Anne memainkan garpu di atas piring saji dengan kepala yang terus tertempel di meja.

"Lagipula-, kau masih bisa mencoba untuk melamar di perusahaan lain bukan? Freiburg company-, rasanya persaingan yang terjadi antara para karyawan disana juga cukup ketat! bullying di perusahaan itu juga santer terdengar! itulah alasan kenapa aku lebih memilih untuk menerima tawaran di perusahaan lain!"

Bullying?? apa Jaecar juga mengalami hal semacam itu? atau-, justru dia yang menjadi ketua pembullyan di tempat kerjanya?? waaaah! sungguh menyeramkan sekali! pantas saja dia selalu tampak bersemangat dalam menjahiliku setiap pagi! jika memang itu benar-benar terjadi! aku sungguh tak bisa memaafkan mu Oriel!!!

Jemari Anne seketika mengepal dengan postur tubuh yang kembali tegak!

"Anne -, apa kau baik-baik saja??"

"Sepertinya aku ingin memukul kepala saudara lelaki ku sekarang, Helga!!"

"A-apa?? apa maksudmu Anne??"

"Lupakan saja!"

"Apa kau demam?? kau berjalan kaki menuju gedung Freiburg tadi pagi??" raut wajah Helga seketika panik, ia membungkuk hingga telapak tangannya mampu meraih dahi sang sahabat.

"Ini bukan hal yang besar! lagipula diriku tidak serapuh itu, kau tenang saja!!"

"Kau ingin kemana setelah ini?"

"Mungkin ke pusat kota! aku ingin mencari sesuatu untuk mom!"

"Apa kau yakin akan pergi sendiri??"

"Eeehemm!!" Anne mengangguk dengan menorehkan senyum berbinar.

"Anne-,"

"Ayolah Helga!! aku ini sudah dewasa!! dan aku tak lagi butuh pengawasan dari mu apalagi Oriel!!"

"Tapi bibi Gretchen -, dia pasti akan mengkhawatirkan dirimu Anne!"

"Jangan katakan apapun dan jangan menghubungi mom, apalagi memberitahu perihal kegagalan ku hari ini!! apa kau mengerti??" Anne menampilkan senyum manis sebelum akhirnya beranjak dari tempat duduk.

Aaaaaghh!! gadis ini! kau sama sekali tak berubah Anne? selalu bertindak dengan sesuka hati tanpa memikirkan orang-orang yang mempedulikan dirimu,

*****

Berdiri di hadapan sebuah toko perlengkapan musim dingin, raut wajah Anne seketika berbinar tatkala mendapati syal juga binnie berwarna coklat yang masih terpajang rapi di etalase.

Syukurlah! masih belum terjual!!

Bruuugghhh!!

"Aaaaw-wwh!!!"

Tubuh Anne seketika terhuyung saat seorang pria dengan postur yang jauh lebih tinggi darinya tiba-tiba menyerobot langkah kakinya,

"Kau ini! kenapa suka sekali berdiri di tengah jalan??"

"A-apa??"

Bukankah seharusnya dia-, tunggu! wajah itu? dimana aku melihatnya??

"Sungguh mengganggu!!"

"Seharusnya Anda meminta maaf!!" rasa kesal yang memuncak akhirnya membuat Anne meninggikan suara hingga langkah kaki sang pria kembali terhenti dan menoleh ke arahnya.

"Apa aku tak salah dengar??"

"Anda yang menyerobot langkah saya! jika saya tak memiliki keseimbangan yang baik mungkin saya sudah jatuh pada tumpukan salju karena ulah Anda, Tuan!!! jadi seharusnya! Anda meminta maaf!!"

"Aku?? meminta maaf?? yang benar saja! kau pikir kau ini siapa??"

Snow Man!!!

Kenapa pria itu masih terus berada di toko ini? haruskah aku pindah ke toko lain saja? tapi-, mom! syal juga binnie yang di impikan oleh mom ada di tempat ini,

Anne menunduk! bibirnya lagi-lagi mengerucut dengan pandangan yang tertuju pada boots berwarna peach yang ia kenakan di kedua kaki.

"Apa saja sebenarnya yang dibeli oleh pria aneh itu? kenapa ia tak kunjung keluar dari tadi?" Anne mengangkat dagu, ia mencuri pandang ke dalam Kusbecq shop namun berakhir terbelalak karena ulah pria asing yang telah dua kali ia temui tanpa sengaja sepanjang hari.

Apa dia menatapku?? wajah dinginnya itu, sungguh sudah seperti boneka salju!!! tapi kenapa dia terduduk dengan tatapan yang seolah ingin menerkam diriku? apa dia memiliki dendam padaku?

"Astaga!!! apa yang kulakukan?? bukankah lebih baik aku masuk dan membayar barang yang kuinginkan? aku juga pembeli di tempat ini, kenapa aku justru menunggu di luar?" Anne menggelengkan kepala, ia menghela nafas dalam sebelum akhirnya memutuskan untuk melangkah memasuki toko.

Sementara itu dibalik jendela kaca-, senyum tipis justru kembali menghiasi bibir Ansel Rolf! pria bertubuh kekar nan tinggi itu sama sekali tak mengalihkan pandangan dari gerak-gerik Anneliese!

Sungguh gadis yang aneh bukan? sikapnya terlalu kekanakan! meski usianya telah menginjak 23 tahun!

**

"Selamat datang! semoga hari Anda selalu hangat seperti musim semi! apa ada yang bisa kami bantu, Nona?"

Acuhkan saja pria itu Anne!! anggap saja dia itu hanya sebuah pajangan di tempat ini!!!

Anne menghela nafas dalam, ia akhirnya menampilkan senyum manis dihadapan sang pelayan toko.

"Mmmmm-, saya membutuhkan syal juga binnie yang terpampang di etalase sebelah sana! bisakah saya memeriksa nya terlebih dulu?"

"Tentu Nona! mari ikuti saya!"

Anne meninggikan dagu dan seketika melangkah acuh meski sosok Ansel Rolf terus menatapnya dengan aneh.

"Bagaimana menurut Anda, Nona??"

"Saya sungguh menyukai tampilannya! saya akan mengambil sepasang syal juga binnie ini! bisa Anda membungkusnya untuk saya?"

Sang pelayan pun mengangguk ramah, dengan cekatan pelayan wanita itu melangkah sembari membawa pesanan syal juga binnie menuju kasir namun langkahnya tiba-tiba terhenti saat karyawan lain membisikkan sesuatu.

Ada apa ini? kenapa mereka saling berbisik dan menatap ku? apa penampilan ku tampak aneh?

"Nona-, saya sungguh minta maaf! karena barang ini telah di pesan terlebih dahulu oleh pelanggan lain!"

"Pelanggan lain?? tapi-, bukankah tadi Anda berkata bahwa -,"

"Benar Nona! maaf-, ini kelalaian saya! saya sungguh mohon maaf! mungkin Anda tertarik untuk mencari syal atau binnie yang lain??" sang pelayan tampak membungkuk serta menampilkan raut wajah panik dihadapan Anne.

Bukankah hanya ada diriku dan pria itu disini? apa dia juga sengaja mengincar barang yang ku cari?atau mungkin toko ini melayani pembelian secara online??

"Tak apa! mungkin saya akan mencari nya di tempat lain! terima kasih!" Anne menampilkan senyum palsu sebelum akhirnya melangkah meninggalkan Kusbecq shop.

Kenapa dia tak mencoba untuk menanyakan sesuatu padaku?? terlihat sangat jelas bahwa ia menyimpan amarah saat menatap ku, ternyata harga dirinya memang cukup tinggi, Anneliese ....,

Dering gawai dalam mantel hitam tebal yang ia kenakan seketika membuat Ansel Rolf mengalihkan perhatian, bibir tipisnya kembali menorehkan senyum tatkala mendapati nama dari sosok sang pemilik panggilan.

Dia masih mengingatku rupanya! apa dia mendengar kabar perihal kepulangan ku? pria ini pasti akan mengomel panjang lebar saat ia menyadari bahwa diriku tak menyapanya di kantor!

"Permisi Tuan-, semua barang yang Anda inginkan telah kami kemas! dan ini kartu kredit Anda!"

Brendis Ansel Rolf mengangguk dengan wajah datar dihadapan beberapa staff karyawan yang tampak memperhatikan dirinya sedari awal memasuki ruangan.

"Apa Tuan membutuhkan bantuan untuk -,"

"Letakkan saja barang-barang itu disana! aku akan membawanya sendiri!"

"B-baik! kami mengerti, Tuan! terima kasih sudah bersedia berkunjung!"

Wanita-wanita ini!! kenapa diriku justru risih melihat penampakan mereka?

****

"Huuuuuufffttt!!!" Anne lagi-lagi nampak ragu saat meraih gagang pintu masuk dari rumahnya sendiri.

Apa yang harus kukatakan pada mom? dia pasti kecewa padaku! aaaaaghh!!! andai aku bisa membeli syal juga binnie itu-, mungkin diriku bisa sedikit mengalihkan perhatian mom! apa yang harus kulakukan???

"Aaaaw-wwh!!!" Anne memekik tatkala merasakan tangan dingin seseorang yang tiba-tiba menangkup kedua pipinya.

"Apa yang kau lakukan?? apa kau juga baru kembali??"

Oriel???

"Lepas!!! dasar pembully!!"

"Apa maksudmu wahai adikku yang manis?"

"Entah!! tapi-, dimana kendaraan mu?"

"Jalanan cukup licin dan kudengar akan terjadi badai salju malam ini! jadi-, aku sengaja meninggalkan mobil di parkiran gedung kantor!" Oriel menanggapi perkataan Anne sembari melingkarkan lengan pada pundak sang adik.

"Oriel!!! lepaskan aku!!!"

"Apa kau tak akan masuk? diluar cukup dingin!! kau bisa menjadi boneka salju jika terus bertingkah konyol seperti itu!" Oriel tampak terus melangkah lebar memasuki ruangan hingga membuat Anne turut berjalan bersamanya.

"Boneka salju?? wajahku ini hangat!!! sama sekali tak cocok untuk menjadi boneka salju, kecuali -,"

"Apa??"

Langkah keduanya terhenti tatkala pergerakan tangan Oriel berhasil membanting pintu dengan sempurna.

Pria kaku dengan tatapan dingin itu!! dia lah yang lebih cocok dengan sebutan boneka salju!! snow Man dengan hidung carrot berwarna orange!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!