Alexa Orlin. Itulah nama gadis tersebut. Alexa merupakan seorang gadis dari keluarga yang sederhana. Ia sedang menjalani studi nya sebagai mahasiswi di salah satu universitas ternama yang ada di kota nya. Berkat kecerdasan dan kepintaran yang ia miliki, ia berhasil masuk ke kampus tersebut tanpa biaya sepersen pun. Alexa berhasil mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah nya.
"Lexaaa... Tunggu! " Teriak caca dari jauh. Alexa yang mendengar seseorang meneriaki namanya langsung berhenti berjalan, ia menoleh ke sumber suara.
"Ngapain teriak teriak siih.. " Ucap lexa setelah melihat caca berlari mendekati nya.
"Abisnya elo dari tadi gue panggil panggil nggak denger" Jawabnya dengan bibir cemberut.
"Yaelah, mana gue denger" Jawab lexa.
"Pantesan aja lo nggak denger, pasti lo jalan sambil baca buku lagi kan" Kata caca setelah melihat buku yang di pegang oleh lexa.
"Hehehe.. Iya sorry sorry" Cengengesan lexa.
"Nabrak tiang baru tau rasa lo, jalan bukan nya liat ke depan malah liat buku" Rutuk caca.
"Jangan di do'a in dong.. "
"Abis nya sih... Emang kali ini lo baca buku apaan lagi? " Tanya caca.
"Nih buku si dosen Killer itu, lo lupa kalo hari ini dia kasih ujian"
"Oh iyaa ya... Gue lupa lagi! "
"Ntar gue nebeng jawaban sama lo aja deh, malas gue baca tuh buku, bikin otak gue pusing"
"Terserah lu dah" Jawab lexa.
Caca merupakan teman baik lexa di kampus, sejak awal masuk ke kampus tersebut hanya caca yang berani mendekati lexa duluan untuk berteman, bukan karena yang lain takut alexa, tidak. Karena alexa adalah tipikal orang yang tidak bisa memulai pembicaraan terlebih dahulu, jadi ia bisa dibilang sulit untuk bergaul dengan orang baru jika bukan orang tersebut yang memulai nya. Apalagi di kampus, semua mahasiswa dan mahasiswi banyak yang ber gank gank, kebanyakan bersikap siapa lo siapa gue.. Jadi yaa begitulah...
Mereka pun terus berjalan menuju ruang kelas. Baru saja lexa mendudukan pantat nya di kursi, seorang dosen laki laki masuk. Semua raut wajah mahasiswa mahasiswi yang ada di kelas langsung berubah, dari awalnya yang happy jadi cimungut, dari awalnya yang ngobrol langsung diam. Tak ada yang berani mengeluarkan suara sedikit pun.
Dosen tersebut memiliki postur tubuh yang lumayan tinggi, kekar, namun memiliki wajah yang sangar. Siapapun yang berani membantah di dalam mata kuliah nya, maka bersiap siap nilai nya akan berubah jadi E.
Lexa mulai mengerjakan lembar ujian yang diberikan dosen tersebut, ia tampak santai dalam menjawab beberapa soal, berbeda dengan caca yang pusing garuk garuk kepala karena tidak ada satupun soal yang ia mengerti.
Drttt..... Drttt....
Ponsel lexa di dalam saku celana nya bergetar, pertanda ada panggilan telepon masuk. Namun lexa tak mengubris nya, ia tak berani mengangkat telepon tersebut, yang ada nanti jika ketahuan dosen killer malah diusir dia keluar kelas.
"Ponsel lo bunyi terus tuh" Bisik caca dari belakang, karena jarak duduk mereka yang sangat dekat membuat caca mendengar suara getaran hp lexa.
"Sttt... Biarin aja. Gue takut dimarahi sama tu dosen.. " Jawab lexa.
"Abis nya dari tadi ngga berenti berenti bunyi" Ujar caca.
"Palingan Arga yang nelpon gue" Kata lexa.
Caca hanya mengangguk sebagai jawaban.
Selesai jam mata kuliah dengan dosen tersebut, lexa meregangkan badan nya sedikit. Lalu mengambil ponsel di dalam saku.
"21 panggilan tak terjawab dan 110 pesan dari arga" Gumam lexa.
"What!!! Tu cowok nggak tau apa kalo lo lagi kuliah, bisa bisa nya ngespam sebanyak itu" Timpal caca.
"Ya mau gimana lagi ca, lo kan tau sendiri arga gimana orang nya. "
"Iya iya gue tau... Nggak perlu lo jelasin lagi" Sungut caca.
Caca mengenal baik lexa, ia juga mengenal baik arga. Karena teman lexa yang tau arga cuma caca, dan hanya caca pula lah yang di percaya arga untuk mengawasi alexa. Meskipun caca tak selalu melapor kegiatan lexa di kampus.
Setelah jam mata kuliah lexa selesai, lexa langsung pulang ke kost an nya. Sebenarnya rumah lexa tak terlalu jauh dari kampus, hanya berjarak sekitar 40 km..bisa bolak balik tiap hari ke kampus. Tapi lexa lebih memilih untuk ngekost karena nggak ribet, dan nggak terlalu capek juga daripada harus naik angkutan umum selama 1 jam pulang pergi dari rumahnya.
Sesampainya di kost, lexa meletakkan tas dan buku nya di meja belajar yang ada di sudut kamar tersebut, lalu ia merebahkan tubuhnya sejenak di atas kasur single bad tersebut.
Lexa membuka layar hp nya, ia mencari nomor seseorang lalu menekan tombol panggil.
Tuuttt... Tuutttt....
"Hallo" Ucap lexa saat telepon tersambung.
"Kamu kemana aja sih? Dari tadi di telfon nggak diangkat angkat, di chat nggak di balas balas" Bentak nya dari seberang sana.
"Maaf , tadi aku lagi kuliah. Kebetulan aku juga ada ujian, jadi nggak sempat lihat hp. " Jawab lexa.
"Nggak sempat atau nggak niat" Ujar arga
"Enggak gitu arga, aku beneran nggak sempat megang hp, apalagi tadi dosen nya killer banget, aku nggak berani... "
"Ooh jadi lebih takut sama dosen dari pada balas chat aku? " Ucap arga
"Kok jadi gitu sih ngomong nya, bukan gitu maksud aku."
"Terus apa haa,?!! "
"Ga, aku minta maaf kalo emang ini buat kamu marah. Tapi aku benar benar nggak sengaja, semua siswa lainnya juga nggak ada yang berani main hp selama jam kuliah sama dosen itu" Jelas lexa.
"Terserah kamu deh, capek lama lama tau nggak"
Tut.. Tut.. Tut..
Arga langsung memutuskan panggilan sepihak. Lexa melihat layar ponsel nya kembali menghitam, lalu ia mengambil nafas dalam dalam lalu menghempaskannya. Ia tau akan seperti ini kejadiannya.
Arga Gladwyn. Seorang pria berambut ikal, tinggi, kulit sawo matang. Ia bekerja di salah satu perusahaan ternama yang ada di kota y. Ia dan lexa sudah menjalin hubungan selama 3 tahun terakhir, sebelum lexa masuk kuliah. Mereka saling mengenal karena dikenalkan oleh teman nya arga. Dan kebetulan tempat tinggal mereka tak jauh, masih satu daerah namun beda desa.
Sedangkan Lexa memiliki kulit yang putih, mata hitam, bulu mata lentik, rambut lurus dan body yang sexy. Tak sedikit pria yang tak jatuh hati melihat kecantikan lexa. Namun lexa tak pernah meladeni setiap pria yang ingin dekat dengannya.
Semenjak arga bekerja di perusahaan tersebut dan lexa juga kuliah, mereka terpaksa harus menjalani hubungan jarak jauh. Setidaknya sekali sebulan arga akan mengunjungi lexa ke kost an nya, atau sebaliknya.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥
Alexa terbangun dari tidurnya, ia melihat jam di layar ponsel sudah menunjukkan pukul 07.00 pagi. Ia meregangkan tubuhnya, lalu turun dari ranjang. Alexa membereskan tempat tidurnya terlebih dahulu barulah ia pergi mandi.
Selesai mandi, alexa duduk di depan meja rias kecil yang ia gantung di dinding, ia mengeringkan rambutnya dengan handuk. Lalu alexa menggunakan pelembab untuk wajah nya agar tidak terlalu kering.
Hari ini alexa tidak ada jadwal untuk ke kampus, jadi bisalah untuk sedikit bersantai. Rencana nya hari ini alexa hanya akan beristirahat di kost an nya, ia lagi tidak ada niat untuk pergi kemana mana sekalian mengerjakan tugas tugas yang sudah menumpuk, karena sebentar lagi alexa akan ujian semester jadi para dosen kebanyakan memberikan tugas untuk tugas akhir semester nya.
Alexa membuka layar ponselnya, ia masuk ke aplikasi chat. Dilihat nya pesan yang ia kirim kepada arga semalam masih centang dua abu abu, artinya arga belum membaca pesan tersebut.
"Ternyata arga tak membalas pesan ku, bahkan membaca nya saja tidak.. Pasti dia masih marah karena masalah kemarin" Gumam alexa, lalu menghembuskan nafas panjang.
"Sebaiknya aku pergi beli sarapan dulu saja, nanti baru akan ku coba untuk menelfon nya" Pikir lexa.
Ia mengambil sweater yang tergantung di belakang pintu lalu mengenakannya. Alexa keluar dari kost an, dan mengunci pintu kamar nya.
Ia berjalan menyusuri gang hingga sampai di pertigaan jalan di depan. Ia berencana ingin membeli bubur ayam saja di pertigaan jalan di depan,selain dekat,bubur ayam nya juga bisa dibilang sangat enak. Sesampainya disana Dilihatnya banyak orang yang menunggu pesanan mereka, alexa memutuskan untuk ikut menunggu saja karena ia malas jika harus pergi ke tempat lain.
Setelah mengantri lebih kurang lima belas menit akhirnya sampai giliran alexa.
"Mau berapa porsi neng? " Tanya kang bubur.
"Satu porsi aja bang" Jawab alexa
"Tunggu sebentar, saya ambilkan dulu" Ucap kang bubur. Alexa hanya membalas dengan anggukan.
Sembari menunggu pesanannya, alexa membuka hp miliknya, ia kembali melihat pesan dari arga. Namun hasilnya masih tetap sama, tidak ada balasan dan pesan terakhir alexa masih centang dua abu abu.
"Ini neng, pesanannya" Ucap kang bubur.
"Eh iya bang, berapaan bang? " Tanya alexa.
"Lima belas ribu aja neng" Jawab nya. Alexa mengeluarkan uang lembaran sepuluh ribu dua lembar lalu memberikannya pada kang bubur, setelah kang bubur memberikan kembalian uang nya, alexa langsung kembali ke kost an.
Kost an alexa berada tak jauh dari jalan raya. Ia memilih kost an tersebut karena jaraknya yang dekat dengan kampus, hanya butuh waktu jalan kaki sepuluh menit saja.. Kost an tersebut tidak terlalu besar, namun bagi alexa sudah cukup karena ia hanya tinggal sekamar sendiri.
Sesampai di kost an, alexa langsung menyantap sarapannya sambil mencoba menghubungi arga sang kekasih.
Tut.... Tut.... Tut....
"Maaf nomor yang kamu tuju tidak menjawab, Silahkan ulangi beberapa saat lagi" Ucap sang operator di ujung sana.
Alexa terus mencoba menelfon arga beberapa kali, hingga akhirnya diangkat oleh sang empunya nomor.
"Hallo" Jawab nya ketus.
"Hallo sayang.. Kamu baru bangun? Aku dari tadi nelfon nggak diangkat angkat" Tanya alexa.
"Iya, memang nya kenapa? " Jawab nya ketus.
"Loh, kamu kok jutek jutek gitu sih jawab nya? Kamu masih marah sama aku gara gara kemarin? " Ucap alexa.
"Kamu pikir aja sendiri!!" Ujar arga.
"Yaudah, kalo kamu masih marah aku minta maaf ya, besok besok nggak akan gitu lagi kok" Kata alexa pelan. Ia tak ingin memperpanjang masalah lagi dengan arga.
"Yaudah kalo gitu" Jawab arga.
"Hmm, kamu mandi gih sana, abis itu sarapan! " Suruh alexa.
"Hmm" Jawab arga lalu mematikan telfon sepihak.
"Lah.. Kok udah dimatiin aja,kan aku belum selesai ngomong" Gumam alexa melihat layar ponsel nya.
Ya begitulah arga.. Seorang cowok yang sangat posesif terhadap alexa. Hanya karena panggilan nya tak terjawab oleh alexa, dia akan mendiam kan alexa hingga alexa harus meminta maaf padanya.. Namun jika arga yang tidak menjawab telfon dari alexa, ia akan bersikap santai saja.. Dasar cowok...
Alexa melanjutkan sarapannya sambil scroll scroll sosial media miliknya. Selesai sarapan, alexa benar benar mengerjakan tugas tugas yang diberikan dosen dosen nya di kampus. Alexa memilah tugas yang tidak terlalu rumit terlebih dahulu.
Ia membuka laptop dan mulai mengerjakan tugas tugas tersebut, ditemani dengan musik yang ia putar dari ponselnya.
Tring tring...
Bunyi pesan masuk di hp alexa. Lexa menghentikan pekerjaan nya, ia meraih ponsel dan melihat siapa yang mengirim pesan.
"Caca.. Ngapain tu anak ngirim foto" Ujar alexa membuka pesan tersebut.
"Lexa.. Ini arga bukan sih? Gue dapat ini dari capture an teman gue di sosmed nya" Pesan caca dibawah foto tersebut.
"Yang mana sih? " Balas alexa pada caca.
"Itu loh, cowo yang di sudut foto pakai kemeja hitam lagi peluk cewe seksi itu"
Alexa menatap foto tersebut dari dekat, foto tersebut merupakan foto temannya caca yang lagi berada di salah satu tempat karaoke sekaligus bar, jadi dibelakang foto terdapat beberapa orang yang masuk kamera..karena foto nya sedikit blur jadi alexa kurang yakin kalo itu adalah arga.
"Kayak nya bukan deh. " Jawab alexa.
"Lo yakin? Emang semalam dia ada hubungi lo? " Tanya caca lagi.
"Enggak sih.. Semalam dia masih marah sama gue, mangkanya dia nggak ngehubungi gue, bahkan chat gue aja nggak di baca"
"Hmm gitu ya,.. Tapi nggak ada salah nya juga kan kalo lo mastiin kalo yang di foto itu bukan dia" Saran caca.
"Ntar deh gue tanya sama arga. Gue minta nama aku sosmed teman lo itu dong, buat mastiin aja"
"Yaudah nih, casandraaa99"
"Thank youuu" Ucap alexa.
"Sama sama" Balas caca.
Alexa kembali melanjutkan mengerjakan tugas nya, namun pikirannya tiba tiba terpecah. Ia menghentikan pekerjaannya kembali. Lalu membuka foto yang dikirim kan oleh caca tadi.
Alexa mencoba memperbesar gambar tersebut. Namun gambar nya malah tambah pecah dan nggak jelas. Lexa mencoba memperhatikan dari pakaian pria tersebut.
"Ini kemeja nya kayak pernah lihat deh" Pikir alexa.
Lalu alexa membuka galery di hp nya, mencoba mencari foto arga. Benar saja, alexa menemukan foto baju yang dipakai arga sama persis dengan foto tersebut.
"Nggak mungkin.. Kemeja kayak gitu kan banyak orang yang make" Ucap alexa mencoba berpikir positif.
"Sebaik nya aku tanya arga langsung aja deh, dari pada nanti aku malah salah sangka sama dia, yang ada dia marah lagi" Gumam alexa.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥
Alexa kembali menghubungi nomor arga. Namun lagi lagi tak di jawab.
"Mungkin arga lagi mandi" Pikir alexa.
"Nanti saja lah aku tanya dia" Gumam alexa. Lalu alexa kembali melanjutkan mengerjakan tugas kampus nya.
Malam hari, saat alexa merebahkan diri di kasur single bad nya itu. Sebuah panggilan masuk dari arga. Alexa mengangkat panggilan tersebut.
"Hallo sayang" Sapa alexa.
"Iya sayang..Kamu lagi ngapain? " Tanya arga.
"Enggak lagi ngapa ngapain. Ini baru rebahan abis ngerjain tugas kampus.. Kamu sendiri? "
"Lagi santai aja.. Oh iya tadi pagi kamu hubungi aku lagi? Ada apa? " Tanya arga.
"Sepertinya aku nggak usah tanya dulu deh, nanti kalo itu bukan arga dia malah marah lagi karena aku nuduh dia yang enggak enggak..lagian arga nggak mungkin juga begitu di belakang aku" Bathin alexa.
"Oh itu, nggak jadi sih.. Tadi cuma mau mastiin kamu beneran pergi mandi atau enggak" Bohong alexa.
"Ooh, kirain ada apa"
Mereka terus berbincang bincang hingga larut malam..
Begitu lah arga dan alexa jika mereka tidak ada masalah, arga akan selalu memberikan waktunya untuk alexa.
Pagi ini alexa bangun lebih pagi, karena hari ini ia ada mata kuliah pagi. Selesai bersiap siap, alexa langsung berangkat ke kampus dengan jalan kaki saja karena jaraknya yang dekat.
Sesampai di kampus, alexa langsung menuju ke ruang kelas nya. Dilihatnya sudah ada beberapa mahasiswa lainnya yang juga sudah datang. Nadin memilih untuk duduk di kursi nya sambil memakan roti yang ia bawa dari rumah.
"Dorrr.... " Caca mengejutkan alexa dari belakang. Alexa langsung memegang dada nya karena kaget.
"Elo tuh ya..ngagetin aja..Nggak liat gue lagi makan, kalo gue tersedak gimana?? " Omel alexa pada caca.
"Hehe sorry sorry... Ntar kalo kesedak gue tolongin pukul punggung lo deh" Cengengesan caca.
"Ngomong aja lo" Ujar alexa dengan mengerucutkan bibirnya. Caca mengambil kursi dan langsung mendudukkan pantat nya disamping alexa.
"Gimana yang kemaren? Lo udah tanya sama si arga? " Tanya caca penasaran.
"Belum sih.. Gue aja baru baikan ama tu orang gara gara telfon nya nggak gue angkat..." Jawab alexa
"Yaelah.. Tu cowok sikap nya berlebihan banget tau nggak sih.. Masa cuma gara gara elo kagak angkat tu telfon nya dia marahan sama lo" Omel caca
"Ya mau gimana lagi ca.. Lo kan tau sendiri tu cowok posesif nya kaya gimana.. " Ujar alexa.
"Berlebihan banget tau nggak sih... Tapi menurut lo yang di foto itu si arga bukan sih? " Tanya caca.
"Gue masih bingung sih..soalnya malam itu dia nggak ngabarin gue sama sekali.. Bahkan pesan gue aja nggak dibaca sama dia.. " Jelas alexa.
"Coba deh lo cari tau dulu, itu dia apa bukan.. Biar ga jadi beban pikiran juga buat lo" Saran caca.
"Iya ntar gue coba cari tau.. Tapi gue percaya kalo arga orang nya nggak bakalan gitu" Ujar alexa.
"Ya kalo itu sih terserah lo.. Gue cuma ngasih saran aja" Ucap caca.
"Heiii lexa... Nih gue beliin sarapan buat lo" Ucap rangga meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja alexa. Alexa dan caca sama sama menoleh ke arah rangga.
"Makasiih ngga, tapi maaf gue udah sarapan.. Nih.. " Ucap alexa memperlihatkan roti nya pada rangga..
"Hmm nggak apa apa kok lexa, kamu bisa simpan aja buat nanti" Ujar rangga.
"Emmmm.. Okee deh.. Makasiih ya" Ucap alexa yang segan untuk menolak lagi.
"Iya sama sama" Jawab rangga dengan senyum terbaiknya..
Rangga merupakan teman satu kelas dengan alexa. Ia merupakan anak yang baik dan berprestasi. Semenjak masuk ke kampus tersebut, ia sudah menyukai alexa pada pandang pertama. Namun alexa tak pernah meresponnya karena ia sudah memiliki kekasih yaitu arga.. Alexa hanya menganggap rangga hanya sebatas teman kuliah, nggak lebih.
"Ciee... Ada yang Pagi pagi udah di anterin sarapan nih... " Ledek caca. Caca juga mengetahui jika rangga menyukai alexa.
"Apaan sih lo.. Berisik" Jawab alexa kesal. Namun caca hanya membalas dengan cekikikan..
***
Beberapa minggu berlalu. Hari ini adalah hari terakhir alexa mengikuti ujian semester..
Alexa mengerjakan lembaran soal ujiannya dengan tenang dan teliti. Satu persatu jawaban dari soal tersebut ia tulis dengan rapi. Sekitar 25 menit kemudian, alexa selesai menjawab semua soal dan mengumpulkan nya ke meja dosen. Lalu ia meninggalkan kelas tersebut.
Alexa langsung kembali ke kost an nya, ia berencana akan pulang ke rumah orang tuanya selama masa liburan semester ini. Setelah selesai mengganti pakaian santai, alexa membereskan beberapa baju yang akan ia bawa pulang besok pagi. Lalu merapikan buku buku nya yang berserakan di atas meja.
Tring.. Tring..
Sebuah pesan masuk di hp alexa.
"Lo dimana? Gue cariin nggak ketemu??! " Tanya caca. Karena alexa lebih dulu keluar dari pada caca.
"Gue udah di kost an.. Ngapain lo nyariin gue? " Ujar alexa.
"Enggak ngapa ngapain sih.. Tumben aja lo pulang cepat? " Kata caca.
"Gue mau beresin kamar gue, sekalian packing baju.. Gue rencana besok mau pulang" Ucap alexa.
"Ooh.. Okee deh kalo gitu.. Titip salam buat mama lo ya.. Have fun sayangku" Balas caca.
"Okeeeyy... Thankyouuu" Balas alexa dengan menyelipkan emot cium buat sahabatnya tersebut.
Keesokan harinya..
Alexa mendorong koper nya keluar dari kost an.. Setelah memastikan jika kamar nya terkunci. Alexa pergi meninggalkan kost an tersebut.
Alexa pulang dengan menggunakan bus. Karena Lebih murah dan lebih efektif untuk menuju rumah alexa.
Bus berhenti di pertigaan jalan menuju ke rumah alexa. Setelah membayar ongkos alexa turun mengangkat kopernya. Ia lalu berjalan menuju sebuah rumah yang terlihat begitu asri. Halamannya yang dipenuhi dengan bunga warna warni di setiap pagar, membuat mata sejuk memandang.
Alexa mendorong pagar, lalu bergegas membuka pintu rumah.
"Assalamu'alaikum.. Mama.. " Ucap alexa mendorong pintu. Alexa celingak celinguk mencari sang penghuni rumah, namun tak melihatnya.
"Kemana mama?.. Apa mama di belakang mungkin ya..? " Gumam lexa.
Lexa meletakkan kopernya, lalu ia pergi menuju pintu belakang.. Dilihatnya seorang wanita paruh baya tengah membersihkan kebun kecil kecilan yang di buat di halaman belakang.
"Mamaa.... " Panggil alexa. Membuat wanita itu menoleh dan kaget melihat siapa yang datang.
"Sayang... Kamu pulang nak" Ucap mama restu menghentikan pekerjaan nya. Ia bergegas mendekati alexa dan memeluknya.
"Iya ma.. Mama sehat? " Tanya alexa membalas pelukan mama nya.
"Alhamdulillah mama sehat, kamu gimana nak? Kuliahnya lancar? " Tanya mama restu mengurai pelukannya lalu mengusap lengan alexa.
"Alhamdulillah aku juga sehat ma.. Kuliah aku lancar kok ma.. Ini lagi libur, mangkanya aku pulang.. Kangen sama masakan mama" Ucap nya tersenyum.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!