NovelToon NovelToon

Juna Suami Pengganti

Bab 1 Calon Suami Kabur

Di tengah hiruk pikuk acara pernikahan yang sedang di gelar dengan mewah, seorang wanita yang merupakan mempelai pengantin terlihat menangis dan di tenangkan oleh beberapa orang di ruang ganti.

Yah pria itu kabur, pergi begitu saja di tengah acara pernikahan yang sedang di gelar. tidak ada penjelasan maupun alasan yang Angela terima dari Dito pria yang ia banggakan di hadapan keluarga dan teman-temannya selama ini. Dito yang ia cintai dengan sepenuh hati malah mencoreng wajah Angela membuat malu tak terkira.

Sekarang apa yang akan tamu undangan pikirkan dan bicarakan soal Angela. ia tidak sanggup menerima hujatan dan sanksi sosial karena pernikahannya yang gagal. pasti orang-orang akan bergunjing tentang dirinya. apa lagi statusnya yang di cap perawan tua. di usia 35 tahun baru melepas masa lajang. banyak mulut nyinyir yang bertanya kapan ia akan menikah, atau sampai kapan pacaran dengan Dito, pacaran kok lama sekali itu pacaran apa nyicil bikin rumah. begitu mulut-mulut berbusa itu dengan tega melukai hati Angela. kini saat ia baru akan membungkam mereka malah Dito calon suaminya yang balik berkhianat padanya.

Angela hanya bisa duduk lemas dengan wajah kalut dan pasrah. sejak tadi ia menangis begitu tahu Dito kabur.

"Angel aku ada ide" kata Martha sepupu Angela yang baik.

"Ide apa Martha? aku sudah buntu! semua hancur aku malu!"

"Eh tenang dulu jangan frustasi begitu, begini kita cari pria untuk mau menikah dengan mu. siapa saja kita beri imbalan setelah itu kalian bisa bercerai begitu acara ini selesai"

"Apa?! manamungkin? itu gila Martha tidak ada pria yang mau melakukan itu sekalipun demi uang!"

"Angela sayang kau jangan naif, pasti ada pria seperti itu kau tenang saja aku tahu siapa orangnya, Piter seret pemuda itu kemari dan pakaikan dia baju pengantin!" kata Martha pada asistennya yang bernama Piter.

"Baik nona"

Tidak berapa lama Piter menerobos masuk ke ruang ganti bersama seorang pemuda tampan. pemuda itu berdiri diam menatap Angela yang sudah mengenakan gun pengantin dengan riasan yang mulai luntur karena terkena air mata.

"Baiklah aku setuju menikah dengannya asal kau berikan satu miliar padaku" kata si pemuda.

"Apa?! satu miliar untuk laki-laki seperti dia?" Angela meradang sambil menatap calon suaminya itu.

"Angel sudahlah satu miliar tidak sebanding dengan harga dirimu saat ini, apa kau mau besok semua media memberitakan tentang mu?" kata Martha.

Angela terdiam, Martha benar ia tidak ingin besok ada berita buruk tentangnya di media. Angela pasti malu sekali.

"Baiklah aku akan menikah dengannya tapi hanya dalam waktu satu bulan kita akan berpisah dan jangan macam-macam padaku"

"Perkenalkan dirimu agar Angela tahu" kata Martha pada si pemuda.

"Nama saya Juna, saya sopir baru nona Martha"

"Apa! jadi dia sopir mu Martha?! kau keterlaluan!" Angela mendelik ke arah sepupunya.

"Hehe Angel meski dia sopir tapi kau bisa.lihat penampilannya bukan? jika kau pakaikan.jas pengantin itu padanya aku yakin dia lebih tampan dari si Dito!" kata Martha menyindir Angela.

Angela mengalihkan pandangannya pada Juna. menatapnya dari atas sampai bawah.

Benar juga kata Martha, setidaknya secara penampilan ia cukup layak menjadi suamiku...

"Baiklah,.gantikan bajunya!" kata Angela pada Peter.

"Tunggu! satu miliarnya bagaimana? saya mau perjanjian hitam diatas putih" kata Juna tidak mau rugi.

"Ih dasar orang miskin! baiklah Martha kau urus sopir mu ini suruh Peter buat perjanjian hitam diatas putih"

"Siap Angel, sudahlah yang penting harga dirimu terselamatkan dulu.sanna cepat menikah!" kata Martha sembari sedikit mendorong tubuh Angela agar beranjak dari kamar ganti.

Bab 2 Hitam di atas Putih

Juna muncul di hadapan Angela dengan stelan jas pengantin dan rambut yang di tata rapi oleh hair stylist profesional. ia nampak gagah dan tampan.

"Kau lihat Angel sopir itu menjelma menjadi pangeran bukan?" Martha menyikut lengan Angela.

"Aku tidak peduli!" omel Angel..

Akhirnya pernikahan dilaksanakan, acara tetap berjalan meriah meski mempelai pria kabur tapi berhasil di gantikan oleh Juna.

Angel ingin pesta ini segera berakhir, ia ingin pulang ke rumah menangis sepuasnya. Angel ingin tahu kenapa Dito pergi di saat sepenting ini dalam hidup Angel dan seharusnya juga dalam hidup Dito.

"Kau nampak pucat, apa tidak apa-apa?"

Angela menoleh ke arah sumber suara, ia baru menyadari jika di sampingnya adalah Juna si sopir bukan Dito.

Karena tidak mampu lagi menampung emosinya akhirnya Angela pingsan.

Juna segera mengangkat tubuh Angela ke kamar hotel tempat pesta itu di adakan. kamar yang seharusnya menjadi tempat indah untuk malam pertama antara Angela dan Dito kini hambar.

"Aku rasa nona harus menyingkirkan semua hiasan ini agar saat sadar nona Angela tidak semakin frustasi" kata Juna pada Martha.

"Kau benar, Peter suruh orang untuk membereskan semua hiasan dan ornamen di kamar ini yang berhubungan dengan pengantin"

"Baik nona"

Peter bergerak cepat, sementara Juna melepas jas pengantin dan menggulung lengan kemejanya. ia meraih kompres untuk menyadarkan Angela. sementara Martha memberi minyak angin di hidung Angela yang malang.

"Apa kita perlu memanggil dokter?"

Juna menggeleng ia menatap Angela yang mulai bergerak. gadis itu membuka matanya menatap sekeliling, ia melihat Martha lalu menangis sejadinya di pelukan sepupunya itu. Juna hanya menggeleng melihat tingkah istri nya.

Senyum tipis mengembang di bibir Juna. ia sudah menikah, yah meski hanya main-main tapi ia bisa merasakan atmosfir pernikahan itu di usianya yang baru 23 tahun.

"Saya permisi" kata Juna beranjak pergi dari kamar itu memberi Angela waktu untuk menangisi nasib tragisnya.

***

Juna dan Angela duduk berhadapan keduanya memegang surat kontrak dan bolpoint bersiap membubuhkan tanda tangan masing-masing. perjanjian pernikahan akan berakhir satu bulan dan sebagai kompensasi Angela harus membayar satu miliar pada Juna.

"Aku tidak percaya pria seperti mu berharga satu miliar dalam satu bulan!" omel Angela sambil melirik ke arah Juna yang hanya tersenyum.

"Oh ya selama kau jadi suami ku lanjutkan kuliah mu dan berhenti jadi sopir Martha, aku tidak mau punya suami sopir"

"Oke tidak masalah nona, bagaimana nona Martha kau keberatan jika aku berhenti jadi sopir mu?"

"Tidak, kau boleh resign" kata Martha yang sejak tadi di ruangan itu ikut menjadi saksi dalam kontrak Angela dan Juna.

"Mulai hari ini kau tinggal bersama ku dan kamar mu ada di lantai bawah! sesuai perjanjian ini kau jangan berani macam-macam padaku apa lagi sampai berani menyentuhku!" kata Angela.

Juna mengangguk setuju,

"Nona Angela boleh saya bicara sesuatu?" Juna berdiri santai memasukan kedua tangannya kedalam saku celana.

"Apa?"

"Jangan terlalu sering marah-marah nanti kerutan di wajah mu bisa bertambah" kata Juna setengah berbisik sengaja membuat Angela salah tingkah.

Begitu Juna beranjak pergi dari ruangan itu, Angela langsung panik ia meraih tasnya dan mengeluarkan cermin kecil. ia menatap wajah cantiknya di pantulan cermin.

"Ada apa Angel?"

"Martha apa ada kerutan di wajah ku?". Angela begitu panik. ia tidak ingin terlihat tua selama ini ia menjalani perawatan mahal agar kulitnya selalu bagus dan kencang.

"Ayo kita perawatan" kata Martha santai sambil menarik lengan Angela.

Bab 3 Suami Berondong

Pagi ini untuk pertama kalinya Juna dan Angela bertemu di mereka makan. keduanya sudah mulai tinggal satu atap dan itu akan terjadi selama satu bulan ke depan.

"Pagi Angela" sapa Juna yang terlihat rapi dengan celana jeans dan kemeja navy. pemuda itu terlihat fresh dan tampan. tak lupa Juna juga menenteng tas ransel hitam.

"Kau memanggil ku hanya dengan nama? kau pikir kau siapa sopir?!"

"Aku bukan lagi sopir, aku suami seorang wanita kaya raya bernama Angela" kata Juna santai sambil mengunyah roti gandum.

Angel yang kesal akhirnya diam dan pasrah, ia baru selesai perawatan kemarin jadi kulitnya masih terasa kencang dan kaku.

"Ah kenapa? kau baru selesai perawatan jadi tidak bisa marah padaku?"

Angela sangat kesal pada suami brondongnya itu. ia sampai melempar Juna dengan selembar roti gandum untuk bukan gelas yang ia lempar ke wajah Juna.

"Hei jangan marah begitu, aku berangkat dulu ya"

Juna berdiri dari duduknya meraih tas ransel di sampingnya.

"Kau mau kemana sopir?!"

"Kalau lupa Angela kalau kau yang memintaku kembali melanjutkan kuliah? jadi aku mau ke kampus"

Juna berjalan pergi ia mengeluarkan motornya dari garasi rumah Angela yang mewah.

"Dasar sopir menyebalkan!" Umpat Angela kesal.

Disela sarapannya ponsel Angela berbunyi ada telepon dari teman-teman sosialita dan juga kolega perusahaan untuk berkumpul merayakan kembali pernikahan Angela nanti malam. semua sudah siap Angela dan suami hanya tinggal datang saja.

Angela meraih ponselnya menelpon Martha. ia meminta solusi. bagaimana ia bisa datang dengan sopir itu. Angela malu jika ada koleganya bertanya pekerjaan Juna. kalau Dito ia adalah CEO perusahaan besar jadi bisa di pamerkan di depan teman-teman dan juga kolega Angela.

"Bagaimana Martha?"

"Yasudah ajak Juna datang"

"Kalau mereka bertanya soal pekerjaan Juna bagaimana?"

"Jawab saja Juna itu pewaris perusahaan ternama sudah begitu saja" kata Martha di telepon.

"Apa.kau pikir teman-teman ku percaya jika sopir itu pewaris perusahaan?"

"Buat mereka percaya Angel! kau dandani saja Juna setampan mungkin lalu beres"

Martha mematikan telepon dan mengakhiri pembicaraan.

Angel termenung,

Benar juga, sopir itu cukup tampan jika di permak.

Angela menelpon Juna yang katanya sedang berada di kampus.

"Halo sopir cepat pulang!"

"Aku sedang mengurus berkas untuk kuliah nanti Angel"

"Aku bilang cepat pulang!"

Angela mematikan telepon. ia tidak mau tahu alasan Juna. dengan gelisah Angela menunggu kedatangan Juna. beberapa kali ia melihat jam tangannya sudah pukul empat sore tapi Juna belum pulang juga.

Tidak lama terdengar suara motor di halaman. Angela bergegas menghampiri Juna yang berjalan memasuki ruang utama.

"Kemana saja sopir? aku memintamu pulang segera?"

"Kenapa jadi posesif Angela? apa.kau mulai tertarik padaku?"

"Diam! tutup.mulut mu aku tidak mungkin tertarik pada sopir seperti mu!"

"Yasudah iya...lalu untuk apa.kau memintaku cepat pulang?"

Juna duduk di sofa meletakkan tas ranselnya.

"Dengar malam ini akan ada pesta dengan teman-teman kolega ku. kau harus bersiap dan nanti ketika mereka bertanya pekerjaan mu kau jawab saja kau pewaris perusahaan ternama"

Juna tersenyum lebar menatap Angela.

"Apa kau pikir mereka.percaya sopir sepertiku mengaku menjadi pewaris perusahaan besar?"

"Sudahlah kau ikut saja apa kataku jangan membantah"

"Pakai ini!" Angela menyerahkan stelan jas pada Juna. sementara ia sendiri bergegas untuk bersiap ke pesta.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!