NovelToon NovelToon

Dilema Rasa

Kita Saudara

Nafisah
Nafisah
Kak maaf aku menyerah pada rasa ini. Hubungan kita terlalu besar ombak yang harus ditaklukkan
Setelah berucap demikian, tanpa melihat tanggapan Alwi. Nafisah pergi meniggalkannya.
Alwi
Alwi
Aku harus bagaimana lagi, agar tidak kamu tidak pergi?
Alwi berteriak hingga menghentikan langkah Nafisah. Alwi berjalan menghampiri dan berusaha menarik lengan baju kekasihnya
Nafisah
Nafisah
Ini tidak benar. Hubungan ini saja sudah salah, tidak ada percintaan sebelum menikah.
Alwi
Alwi
Maka tunggulah sebentar lagi, aku sedang berusaha meluluhkan hati ibu, agar bisa menghalalkanmu.
Nafisah
Nafisah
Ibumu, Ibuku, tidak ada yang merestui hubungan ini. Sampai kapan kita harus seperti ini?
Nafisah
Nafisah
Sampai kapan aku harus menunggu?
Alwi
Alwi
Naf, Aku tidak bisa melepaskanmu!
Alwi
Alwi
Bertahanlah sebentar lagi! Kita sudah sejauh ini.
Nafisah menggeleng lemah. Ia sudah tidak sanggup menahan sakitnya. Lebih baik kandasnya hubungan mereka daripada rusaknya dua keluarga.
Nafisah
Nafisah
Kembali, menjadi Kakaku. Aku masih tetap adikmu.
Alwi
Alwi
Aku bukan Kakakmu! Setelah aku berusaha sekeras ini, mengumpulkan keberanianku dan mempertaruhkan harga diriku, padamu. Sekarang kau minta aku menyerah?
Alwi
Alwi
Setelah lebih dari sepuluh tahun, aku pendam semuanya sendirian? Kamu yang aku cintai harus aku lepaskan?
Alwi
Alwi
Tidak bisa Nafisah! Sekalipun langit menentang, cintaku padamu akan selalu terkenang.
Nafisah
Nafisah
Tapi kita berdua sama-sama hidup hanya dengan Ibu sekarang! Lepaskan aku dan kita fokus bahagiakan ibu kita masing-masing. Aku tidak sanggup, melawan keduanya

Masa Kecil

Sejak pagi Nafisah sudah pergi dengan Ayah dan Mama, menuju sepupu sang Ayah untuk menjenguk Bibi dari Ayah.
Nafisah kecil turun dari motor. Ketika mereka telah sampai di depan rumah yang bagus dan terbuat dari beton. Dimana pada masa itu, hanya orang-orang kaya yang dapat memiliki rumah beton. Sedangkan rumah mereka saja masih dari kayu
Ayah
Ayah
Ayo nak salim sama Tante, om, Kak Raida dan Kak Alwi
Nafisah mengangguk dan menyelami semuanya satu persatu
Naf-Naf Kecil
Naf-Naf Kecil
Nenek dimana Yah?
Om Ibra
Om Ibra
Sini Om antar ke kamar Nenek.
Nafisah mengikuti Om Ibra meninggalkan orangtua yang sedang mengobrol di ruang tamu
Saat Nafisah selesai menyapa Nenek yang sedang sakit dan hanya bisa berada di kamar. Belum sempat Ia menghampiri orangtua, Om Ibra menariknya menuju arah berlawanan
Om Ibra
Om Ibra
Main sama Raida sama Awi dulu ya ... Di kamar.
Om Ibra meninggalkan Nafisah di dalam kamar, bersama dua saudara itu. Raida hanya menghampirinya sebentar dan menyerahkan beberapa mainan miliknya pada Nafisah, sebelum kembali ke Meja belajarnya
Raida Remaja
Raida Remaja
Maaf yaa Naf. Kakak mau belajar dulu. Main sama Awi aja yaa!
Awi diam menghampiri Nafisah kecil dan memperhatikannya dengan jeli
Awi Kecil
Awi Kecil
Naf mau makan?
Awi Kecil
Awi Kecil
Ayo main kesana!
Naf-Naf Kecil
Naf-Naf Kecil
Kak itu apa?
Awi Kecil
Awi Kecil
Itu kura-kura Naf. Punya temenku, lucu ya?
Naf-Naf Kecil
Naf-Naf Kecil
Wah Iyaa. Dia makan apa?
Awi Kecil
Awi Kecil
Dia makan sayur! Ayo ikut Aku ambil sayuran di belakang sana! Di belakang sana ada banyak loh.
Keduanya asik bermain di belakang rumah. Mencari dan mengambil beberapa kangkung liar dan memberikannya pada Kura-kura milik anak tetangga
Naf-Naf Kecil
Naf-Naf Kecil
Wah Kak Awi. Ini seru, ayo kita main lagi besok!
Awi Kecil
Awi Kecil
Memangnya bakal datang lagi besok?
Naf-Naf Kecil
Naf-Naf Kecil
Gak tau
Awi Kecil
Awi Kecil
Rumahmu kan jauh, dari sini!
Naf-Naf Kecil
Naf-Naf Kecil
Yaudah lah. Yang hari ini main sama Kak Awi. Hehe
Om Ibra
Om Ibra
Alwi ayo masuk! Makan dulu, ajak adeknya masuk!
Awi Kecil
Awi Kecil
Ayo Naf, kita makan. Baru lanjut main
Sayangnya setelah selesai makan dan Mama sudah selesai bantu-bantu membereskan. Ayah Mengajak Nafisah untuk pulang
Ayah
Ayah
Naf, Ayo kita pulang. Nanti lagi main sama Kak Alwinya yaa!
Naf-Naf Kecil
Naf-Naf Kecil
Tapi nanti Naf mau main sama Kak Awi lagi
Ayah
Ayah
Iyaa. Nanti kita kesini lagi
Ayah mulai mengendarai motornya. Dan Nafisah melambaikan tangan pada Alwi dan Raida yang tersenyum lembut di depan rumah
Awi Kecil
Awi Kecil
Naf. Nanti kalau main kesini, jangan lupa bawa sendal yaa! Biar kamu gak lama pake sepatunya!
Alwi berteriak pada Nafisah yang menoleh kebelakang dari motornya

Akrab

Untuk kesekian kalinya. Ayah dan Nafisah datang ke rumah Alwi, mereka lebih sering datang berdua. Sebab Nafisah sangat dekat dengan Ayahnya
Naf-Naf Kecil
Naf-Naf Kecil
Kak Awi, mana?
Om Ibra
Om Ibra
Alwinya masih sekolah Naf. Tunggu bentar ya, nanti om jemput.
Sudah menjadi kebiasaan Nafisah bermain bersama Alwi. Bahkan beberapa waktu terakhir, hampir setiap pekan, Ayah membawanya untuk menjenguk Sang Nenek
Orangtua Ayah sudah wafat beberapa tahun yang lalu. Jadi Ayah sekarang hanya punya Nenek, adik Kakek. Makanya Ayah rutin mengunjunginya
Ibu
Ibu
Kak beberapa hari terakhir, keadaan Ibu mulai memburuk. Tidak mau makan
Naf-Naf Kecil
Naf-Naf Kecil
Naf boleh masuk ke kamar Nenek?
Ibu
Ibu
Boleh Naf, sini sama Ibu.
Nafisah terbiasa memanggil Ibunya Alwi dengan panggilan Ibu.
Setelah mengantar Nafisah kecil ke kamar, Neneknya yang kadang suka mulai lupa itu menyambutnya dengan baik
Nafisah bercerita tentang keseruannya bermain bersama Alwi. Anehnya, nenek mendengarkannya sambil memakan Nasi yang memang sudah diletakkan Ibu dengan peralatan lengkap di samping ranjang
Awi Kecil
Awi Kecil
Naf ayo main!
Awi Kecil
Awi Kecil
Ajak Alwi yang masih memakai baju sekolah.
Ibu
Ibu
Ganti bajumu dulu Wi. Bentar lagi ya mainnya, itu nenekmu mau makan! Biarkan nenek main sama Naf dulu.
Awi Kecil
Awi Kecil
Nanti Naf pulang Bu, kita mau main.
Melihat Awi yang bersikeras di depan kamar, membuat Nafisah ingin menghampirinya. Tapi Nenek, masih ingin mendengarkannya berbicara
Ibu
Ibu
Naf, main sama Nenek dulu. Kalau Nenek udah selesai makan, mau tidur, baru Naf boleh keluar.
Ibu menutup pintu kamar nenek dan membiarkan Nafisah kecil di sana. Nafisah menangis, hingga dihampiri Kak Raida
Raida Remaja
Raida Remaja
Naf. Bentar aja kok, jangan nangis ya. Nanti kita main lagi, tapi sampai nenek tidur dulu.
Setelah nenek tidur. Nafisah keluar, baru sebentar dia bermain dengan Alwi dan Raida, tiba-tiba Ayahnya mendapat telpon mendesak, yang mengharuskan mereka pulang sekarang
Awi Kecil
Awi Kecil
Dadah Naf. Nanti main lagi

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!