NovelToon NovelToon

Dia Yang Tak Pernah Ku Cintai

Ketidaksengajaan

Malam itu di sebuah Kasino yang lumayan bergengsi pada sebuah kota.
Ramai terlihat orang-orang bermain dan tertawa di meja judi.
Chips poker yang berserak di meja, riuh tepuk tangan dan ketegangan seakan menambah atmosfer berat.
Zhuang
Zhuang
Kak, kenapa kita kalah lagi. 😓
Jin
Jin
Kita udah terlalu tua, mungkin ...
Pembicaraan mereka terdengar oleh seorang pria yang sedari tadi berdiri memperhatikan tempat ini.
Liu Kim
Liu Kim
Sepertinya mereka kesulitan?
Perlahan pria itu mendekat.
Di bawah tatapan Zhuang, pria itu berkata,
Liu Kim
Liu Kim
Permisi, Tuan, Nona, apa ada yang bisa dibantu?
Jin
Jin
Kamu siapa?
Liu Kim
Liu Kim
Saya Hikaru.
Jin
Jin
Bukan. Maksudku kamu siapa bertanya tentang "bantu"?
Liu Kim
Liu Kim
Saya perhatikan dari tadi Anda berdua menggerutu. Kalah di meja judi?
Zhuang
Zhuang
Kau benar, anak muda. Kami kalah, haha.😄
Jin
Jin
Zhuang!
Sepertinya wanita itu sedikit depresi sehingga tak mau ada seorang pun yang tau tentang kekalahan mereka.
Zhuang
Zhuang
Bukannya kita emang kalah ya, Kak?
Liu Kim
Liu Kim
Kekalahan adalah teman setia di tempat Domino.
Jin
Jin
Kamu tau apa soal kasino, kamu masih kecil. Siapa yang bawa kamu ke sini?
Tampaknya emosi wanita itu semakin naik.
Liu Kim
Liu Kim
Tenang saja, Nona, sekadar kasino bukan hal yang sulit.
Aku mendekat ke salah satu meja, menaruh chips poker yang berserak.
Liu Kim
Liu Kim
Mau mencoba melawan saya?
Jin
Jin
Kamu bisa apa?
Pria yang berada di sebelah mendekati meja. Tak peduli dengan perkataan kakaknya.
Aku tersenyum.
Liu Kim
Liu Kim
Silahkan tuan duluan!
Beberapa jam kemudian ...
Jin
Jin
Tidak mungkin ...
Jin
Jin
Kamu sangat hebat.
Liu Kim
Liu Kim
Hanya hal biasa, Nona.😄
Jin
Jin
Maafkan sikap ku tadi.
Jin
Jin
Aku Jin.
Ia menoleh ke pria di sampingnya.
Seakan mengerti ...
Zhuang
Zhuang
Saya Zhuang.
Zhuang
Zhuang
Permainan Anda sungguh hebat.
Zhuang
Zhuang
Bisa berikan nomor ponsel Anda?
Liu Kim
Liu Kim
Tentu saja tuan.
Aku pun memberikan nomor ponsel.
Setelah cukup lama berbicara. Kami berpisah, dan pergi dari tempat domino.

Mulai

Dering telepon ku berbunyi. Di layar terdapat sebuah pesan dari nomor tak dikenal.
Zhuang
Zhuang
P
Zhuang
Zhuang
P
Dalam hatiku bergumam,
Liu Kim
Liu Kim
Apa-apaan orang ini, udah gede masih pake "P".
Ku ketik sebuah pesan.
Liu Kim
Liu Kim
Ini Zhuang, kan?
Yah, padahal aku sudah melihat di profilnya.
Zhuang
Zhuang
Benar, Tuan Hikaru.
Zhuang
Zhuang
Kapan kita bisa ketemu?
Zhuang
Zhuang
Ada sesuatu yang ingin kami katakan.
Liu Kim
Liu Kim
Saya sedang di kampung, mungkin beberapa bulan kemudian baru ke kota lagi.
Zhuang
Zhuang
Ah, sayang sekali.
Zhuang
Zhuang
Baiklah, di telepon saja, oke?
Ponselku bergetar.
Zhuang
Zhuang
Hallo!
Liu Kim
Liu Kim
Halo, Zhuang.
Liu Kim
Liu Kim
Ada apa?
Zhuang
Zhuang
Kakak ku mau berbicara.
Liu Kim
Liu Kim
Oh, tentu.
Beberapa saat kemudian ...
Jin
Jin
Hallo, Hikaru, gimana kabarnya?
Liu Kim
Liu Kim
Hallo juga. Kabarnya baik-baik saja, mungkin ...😄
Jin
Jin
Ada yang ingin ku sampaikan.
Liu Kim
Liu Kim
Apa itu?
Jin
Jin
Bisa ke tempat kasino Minggu depan?
Liu Kim
Liu Kim
Saya masih di kampung, Kak.
Liu Kim
Liu Kim
Lagipula saya belum bisa pergi sendiri.
Jin
Jin
Baiklah, akan kami jemput.
Liu Kim
Liu Kim
Tunggu dulu.
Aku mematikan telepon.
Seseorang memanggilku di luar rumah.
Toha
Toha
Yuk, besok ke kota.
Liu Kim
Liu Kim
Boleh.
Toha
Toha
Nggak ada mau ke mana-mana, kan?
Liu Kim
Liu Kim
Nggak, tenang aja.
Toha
Toha
Oke, nanti ku chat.
Ku ambil kembali ponsel di kamar.
Menghubungi nomor Zhuang.
Zhuang
Zhuang
Hallo!
Liu Kim
Liu Kim
Maaf, tadi ada orang.
Liu Kim
Liu Kim
Bilang ke beliau, saya bisa Minggu depan buat ketemu
Zhuang
Zhuang
Baiklah, makasih.
Zhuang
Zhuang
Kami akan sangat terbantu.
Zhuang
Zhuang
Semoga harimu menyenangkan.
Telepon ditutup.

Awal yang Benar-benar Awal

Sekarang aku sudah berada di kota.
Ku ambil ponsel di saku.
Liu Kim
Liu Kim
Aku sudah sampai.
Liu Kim
Liu Kim
Di manakah kalian?
Cukup lama baru ku terima balasan pesan.
Zhuang
Zhuang
Kami sudah berada di Kasino.
Liu Kim
Liu Kim
Baiklah, saya akan segera ke sana.
10 menit berjalan kaki, akhirnya aku sampai.
Seperti biasa, tempat ini penuh dengan atmosfer yang kuat.
Kasino adalah tempat yang paling tragis dan yang paling manis.
Zhuang
Zhuang
Hey!
Zhuang
Zhuang
Cepat sini, kami udah nunggu dari tadi.
Jin
Jin
Kau sudah makan?
Liu Kim
Liu Kim
Ya, sebelum dari sini.
Liu Kim
Liu Kim
Jadi, apa yang mau Anda berdua sampaikan?
Jin
Jin
Jangan terlalu formal. 😄
Zhuang
Zhuang
Bisa kita sambil bermain QQ?
Liu Kim
Liu Kim
Baiklah, mari kita berbicara sambil bermain.
Kami melangkah mendekati meja kasino, permukaannya dilapisi kain hijau halus dengan garis-garis dan angka yang tertata rapi, menciptakan aura elegan yang khas. Di tengah meja, terdapat tempat khusus untuk chip warna-warni yang melambangkan taruhan. Suara dentingan chip dan gumaman pemain lain memenuhi udara, sementara dealer berdiri di belakang, tersenyum tenang dengan setumpuk kartu di tangannya. Di bawah pancaran lampu kristal, meja itu menjadi pusat perhatian, menggoda kami untuk mencoba keberuntungan di tengah suasana yang penuh ketegangan dan antusiasme.
Dealer
Dealer
Silahkan tempatkan taruhan Anda!
Liu Kim
Liu Kim
Lima puluh untuk merah.
Aku meletakkan chips poker dengan percaya diri.
Liu Kim
Liu Kim
Kali ini pasti menang.
Jin
Jin
Kau berani sekali. Aku naruh lima puluh untuk hitam.
Zhuang
Zhuang
Huh, aku main aman aja deh. Sepuluh di angka genap.
Dealer
Dealer
Baik semuanya, taruhan sudah ditetapkan. Sekarang kita mulai.
Dealer memutar roda roulette dengan gerakan cekatan, bola kecil melompat-lompat sebelum akhirnya melambat.
Jin
Jin
Ayo hitam, jangan mengecewakan ku.
Dealer
Dealer
Hasilnya ...
Dealer
Dealer
Merah
Liu Kim
Liu Kim
Huh, terlalu mudah.
Jin
Jin
Kali ini kau menang. Ayo kita main QQ.
Zhuang
Zhuang
Kak, apa kamu yakin?
Jin
Jin
Tentu saja
Dealer
Dealer
Baiklah, kita lanjut ke permainan QQ.
Dealer
Dealer
Silahkan tempatkan taruhan Anda.
Liu Kim
Liu Kim
Hanya sebuah QQ? Terlalu mudah.😆
Liu Kim
Liu Kim
Aku akan menang berturut-turut.
Suara gesekan kartu mengisi udara.
Liu Kim
Liu Kim
Lima puluh.
Jin
Jin
Aku ikut.
Jin
Jin
Tapi cuma tiga puluh.
Zhuang
Zhuang
Seperti biasa, sepuluh saja.
Dealer
Dealer
Saya akan membagikan kartu.
Dealer mulai membagikan kartu.
Liu Kim
Liu Kim
Tch, ini kemenangan mudah.
Kataku sambil melirik kartu.
Jin
Jin
Belum tentu kartumu sebagus itu.
Zhuang
Zhuang
Diam kalian.
Zhuang
Zhuang
Fokus pada kartunya.
Dealer
Dealer
Taruhan berikutnya.
Dealer
Dealer
Mau lanjut atau menyerah?
Liu Kim
Liu Kim
Aku tambah lima puluh.
Jin
Jin
Aku ikut.
Zhuang
Zhuang
Aku ...
Zhuang
Zhuang
Aku menyerah.
Dealer
Dealer
Baik, dua pemain tersisa.
Dealer
Dealer
Silakan buka kartu.
Aku pun menyerahkan kartu.
Liu Kim
Liu Kim
QQ murni.
Liu Kim
Liu Kim
Sudah ku bilang ini terlalu mudah.
Aku mengalihkan pandangan ke Jin.
Jin
Jin
Beruntung sekali kau.
Jin
Jin
Aku hanya QJ.
Zhuang
Zhuang
Hah, seharusnya aku ikut tadi.
Liu Kim
Liu Kim
Haha, kalian harus belajar dariku.
Lalu aku mengambil chips kemenangan di depanku.
Kami melangkah keluar dari kasino, melewati pintu kaca besar yang memantulkan cahaya gemerlap dari dalam. Udara malam yang dingin langsung menyambut, kontras dengan kehangatan ruangan sebelumnya. Langkah kami bergema di jalan beraspal yang basah oleh embun, sementara suara gemuruh kota tetap terdengar di kejauhan.
Di belakang kami, lampu-lampu neon kasino terus berkilauan, memamerkan warna-warna cerah yang menggoda orang-orang untuk masuk. Namun, bagi kami, malam sudah cukup panjang, penuh dengan tawa, ketegangan, dan sedikit penyesalan. Dengan kantong yang lebih ringan atau mungkin sedikit lebih berat, kami meninggalkan dunia permainan itu, membawa cerita yang hanya kami yang tahu.
Sekarang kami berada di sebuah restoran.
Di sini bertambah satu orang.
Jin
Jin
Hikaru, ini anakku.
Ling Ling
Ling Ling
Hallo, Gege.
Liu Kim
Liu Kim
Hallo, saya Hikaru.
Ling Ling
Ling Ling
Saya Liu Fei Ling, biasa dipanggil Ling Ling.
Ling Ling
Ling Ling
Senang berkenalan dengan Gege.
Liu Kim
Liu Kim
Iya, saya juga.
Jin
Jin
Semoga kalian akrab, ya ...
Ling Ling
Ling Ling
Tentu, Mom.
Jin
Jin
Zhuang, cepat panggil anakmu.
Ku pikir, "Ada lagi?"
Zhuang
Zhuang
Mei, ke sini sebentar.
Beberapa saat kemudian seorang wanita menghampiri.
Zhuang
Zhuang
Ini anakku, kerap dipanggil Mei.
Mei Lin
Mei Lin
Hay, aku Mei Lin.
Liu Kim
Liu Kim
Aku Hikaru.
Jin
Jin
Mei, beritahu nama lengkap mu.
Mei Lin
Mei Lin
Liu Yunan.
"Namanya tak sesuai dengan panggilan," ku pikir.
Liu Kim
Liu Kim
Nama yang indah.
Mei Lin
Mei Lin
Iya, Gege. Kalau nama lengkap Gege?
Liu Kim
Liu Kim
Hanya itu saja.
Ling Ling
Ling Ling
Aku ke belakang sebentar, paman Tuo akan kesulitan menangani pelanggan.
Mei Lin
Mei Lin
Aku ikut.
Jin
Jin
Mei, di sini saja.
Mei Lin
Mei Lin
Kenapa?
Zhuang
Zhuang
Haha, biar kami aja yang urus di dapur.
Sekarang tinggal aku berdua dengan Mei Lin.
Sepertinya mereka hendak mencoblangkan.
Suasana jadi agak canggung sedikit.
Liu Kim
Liu Kim
Mei Lin, kan?
Aku mencoba membuka percakapan.
Mei Lin
Mei Lin
Iya, Gege.
Liu Kim
Liu Kim
Ini restoran keluarga kalian?
Ku pikir pertanyaan apaan macam ini.
Mei Lin
Mei Lin
Bener, udah lama kami kelola.
Liu Kim
Liu Kim
Menarik.
Liu Kim
Liu Kim
Kamu masih sekolah?
Mei Lin
Mei Lin
Udah nggak.
Liu Kim
Liu Kim
Kenapa?
Mei Lin
Mei Lin
Kan udah malam, hehe. 😆
Liu Kim
Liu Kim
Benar juga.
Mei Lin
Mei Lin
Yah, aku masih sekolah, baru aja kelas 10.
Mei Lin
Mei Lin
Capek banget sekolah, ih.
Liu Kim
Liu Kim
Kenapa bisa capek?
Mei Lin
Mei Lin
Kamu tau, Gege, aku tiap hari ada tugas sekolah.
Mei Lin
Mei Lin
Ditambah kesibukan di restoran.
Mei Lin
Mei Lin
Aaa, rasanya pusing banget.
Liu Kim
Liu Kim
Jangan terlalu dipikirkan.
Mei Lin
Mei Lin
Kalau Gege, masih sekolah?
Liu Kim
Liu Kim
Nggak.
Mei Lin
Mei Lin
Udah malam?
Liu Kim
Liu Kim
Nggak, tapi emang udah nggak.
Mei Lin
Mei Lin
Eh, Gege.
Liu Kim
Liu Kim
Kenapa?
Mei Lin
Mei Lin
Ceritain dong kenapa bisa ketemu ayahku?
Liu Kim
Liu Kim
Kami ketemu di Kasino seminggu yang lalu.
Liu Kim
Liu Kim
Kebetulan dia berhasil ku kalahkan.
Mei Lin
Mei Lin
Wah, terus Gege dapat apa?
Liu Kim
Liu Kim
Dapat hikmahnya.
Tiba-tiba ponselku berdering.
Liu Kim
Liu Kim
Sebentar, Mei.
Mei Lin
Mei Lin
Iya, Gege.
Aku melihat nama yang memanggil.
Lalu ku terima.
Toha
Toha
Di mana?
Toha
Toha
Cepat pulang.
Liu Kim
Liu Kim
Oke, bentar lagi.
Kemudian ku tutup panggilan itu.
Mei Lin
Mei Lin
Udah?
Liu Kim
Liu Kim
Iya, Mei. Disuruh pulang.
Mei Lin
Mei Lin
Sebelum pulang apa aku boleh ...
Liu Kim
Liu Kim
Boleh apa?
Mei Lin
Mei Lin
Nggak jadi deh.
Aku tau maksudnya.
Liu Kim
Liu Kim
Ini nomor ponselku.
Liu Kim
Liu Kim
Nanti hubungi aja.
Liu Kim
Liu Kim
Bilang ke ayah dan tante mu, aku pulang.
Mei Lin
Mei Lin
Iya, makasih.
Liu Kim
Liu Kim
Dan, satunya siapa tadi?
Mei Lin
Mei Lin
Ling Ling.
Liu Kim
Liu Kim
Nah, itu dia.
Mei Lin
Mei Lin
Kamu naksir dia?
Liu Kim
Liu Kim
Nggak lah.
Mei Lin
Mei Lin
Baguslah.
Lalu aku beranjak pergi.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!