Di rumah sakit H. Terbaring seorang wanita cantik, dan di temani oleh teman perempuannya, Saat si teman sedang merapikan baju nya dengan sedih karena ia mendengar bahwa kabar wanita itu sudah tiada dari dokter. Walau sering disakiti oleh wanita kaya dia tetap setia mengantar temannya itu untuk terakhir kalinya di rumah sakit.
Tapi tak lama sang wanita yang dikatakan dokter bahwa ia sudah tiada itu tiba-tiba membuka matanya besar dan buru-buru terduduk. Temanya yang masih sibuk merapikan semua pakaiannya untuk di bawa pulang belum menyadari bahwa wanita tersebut sudah bangkit dari kematiannya.
Pada saat ia ingin melihat kembali jasad temannya itu ia di buat kaget bukan main hingga membuatnya terjatuh ke lantai. "HANTU!!!?"teriaknya sambil menunjuk ke arah wanita tersebut.
Wanita itu menunjukan wajah bingung lantas melihat sekililing dan kembali menatap wanita yang mengatainya hantu itu. "aku? Eeh bukan kak.. Aku seorang aktris apa kamu tidak kenal aku?"ucapnya dengan polos kepada wanita yang terjatuh tadi.
*aktris?*batin wanita itu bertanya-tanya. ia perlahan-lahan bangun dari jatuhnya tadi, berjalan perlahan ke arah temanya yang dia pikir hantu itu.
"Jenna? Kamu benar-benar masih hidup..?"tanya temanya itu sambil menangis berjalan ke arah Jenna.
"Jenna? Siapa Jenna?"tanya wanita itu dengan penuh keheranan. "aku Zayana, bukan Jenna"ucapnya mengaku.
Pengakuan Jenna tersebut membuat temanya merasa bingung. Ia berpikir efek mati dari kematian bisa mengakibatkan orang lupa ingatan, maka dia memilih untuk mengalah.
Dia dengan cepat memanggil dokter untuk memeriksa kembali Jenna. dokter mengatakan bahwa Jenna sudah sangat pulih dari krisisnya. tinggal lukanya saja di pergelangan tangan yang belum sembuh karena percobaan bunuh diri, Jenna sudah bisa di pulangkan besok harinya.
Temanya itu sangat bersyukur akan kehidupan Jenna kedua kalinya itu. Malam yang tenang, akhirnya mereka memiliki waktu untuk mengobrol satu sama lain.
"Aku mati karena bunuh diri katamu?"tanya Jenna tak yakin.
"iyah.. Kamu mati karena bunuh diri Jenna, waktu itu kamu melihat pria yang kamu sukai lebih membela wanita jalang, sehingga kamu mengancam bunuh diri, tapi si pria itu malah tetap mengacuhkan mu. Dan Akhirnya berakhir seperti ini"ujarnya.
*Jenna? Mati karena melihat pria yang kusukai memihak wanita lain?, drama hidup macam apa ini. Dan wanita ini sedari tadi memanggilku dengan panggilan Jenna?. sebentar, sepertinya aku pernah mendengar nama ini!. Ah nama ini nama yang sama dengan nama pemeran pembantu di sebuah buku novel percintaan. hahaha mana mungkin*batin Jenna berfikir keras. Ia menatap ke arah wanita di sampinya itu, mulai bertanya untuk meyakinkan bahwa tuduhannya itu salah.
"jadi siapa nama kamu?"tanya Jenna hati-hati.
"haiyaa.. Namaku Karina, aku teman bayaranmu Jenna"ucapnya.
Teman bayaran merupakan seseorang yang di bayar untuk menjadi teman. Jenna merupakan istri dari seorang miliarder yang sangat misterius. Dikarenakan Jenna di paksa untuk menikah dengan pria itu, walau tidak tau rupa dan bentuk suaminya Jenna tetap hidup dengan baik karena uang saku yang di berikan oleh pria Miliarder itu tidak tanggung-tanggung. Jenna yang menjadi kaya dalam sehari langsung saja merubah sosok dirinya menjadi sombong. Tiada siapapun yang ingin berteman denganya, dikarenakan sifat Jenna yang kasar dan selalu menindas orang. Itu mengapa ia membayar seseorang untuk menjadi temanya, ia memilih Karina karena dia merupakan anak yang sangat miskin di sekolahnya. dia tau Karina tidak akan pernah menolak di pekerjaan dengan kasar hanya karena uang.
Walau Jenna sudah mempunyai Suami. Tapi ia tidak merasakan akan arti menikah dan kehadiran sosok suaminya itu. tiba-tiba saja ada seorang pria yang muncul di kehidupan Jenna, ia selalu menemani Jenna dan menurut keinginan Jenna layaknya seorang kekasih. Jenna menikmati perlakuan lembut dari pria itu. Jenna yang buta akan cinta pun langsung saja membeli semua keinginan pria tersebut menggunakan uang dari suaminya. Apapun yang pria itu minta, dari barang-barang brended, kendaraan mewah hingga Fila pribadi untuk pria itu.
Sampai saatnya Jenna mengatakan bahwa suaminya ingin meceraikannya, dan menanyakan kapan pria itu menikahinya. Sontak saja si pria marah dan melarang Jenna untuk bercerai dengan suaminya.
dalam hati pria itu berkata jika Jenna di ceraikan suaminya yang Miliarder itu maka otomatis juga sumber uangnya akan terputus. Si pria meyakinkan Jenna untuk tidak boleh menyetujui perceraian tersebut.
Jenna pun menyetujuinya dan tetap melakukan pria itu bak harta karun, walau ia sering cemburu melihat kedekatan si pria dengan seorang wanita yang pria itu katakan bahwa wanita itu ialah sepupu dekatnya.
Singkatnya Jenna sudah mulai mempercayai dirinya bertransmigrasi ke dalam sebuah buku novel dikarenakan kisah hidupnya yang diceritakan oleh Karina dan penampilanya yang beda jauh dari dirinya sendiri. Di dalam tubuh Jenna bukan lah Jenna yang sebenarnya melainkan seorang aktris terkenal bernama Zayana, yang mati karena kecelakan pada saat syuting sebuah film aksi. Ia dengan berani melakukan adegan lompat di atas gedung pencakar langit, dan entah mengapa tali yang menjaga agar tubuh Zayana tidak terjatuh itu terputus begitu saja. itu lah adegan kematian dari Zayana.
Kini Jenna sudah pulang dari rumah sakit. Ia sudah berada di apartemennya di temani oleh Karina. "baiklah Jenna, kamu sudah sampai di rumah dengan selamat, jika kamu ingin sesuatu, telfon aku saja. Aku harus pergi, karena pagi ini aku ada kelas Matematika, ah iya karena kamu masih tidak mengingat apapun. Tanyakan saja ke Ai pintar, ia mengetahui semua isi di rumah mu ini. Aku pergi dulu ya Jenna sampai Jumpa"ucap Karina, kepada Jenna yang berada di ruang tamu.
"iyah karin, terima kasih yah"ucap Jenna. Membuat langkah kaki Karina terhenti sejenak.
*sejak kapan Jenna bisa mengucapkan kata terima kasih kepadaku? Haah kok aku senang liat ia melupakan sedikit kenangannya. Astagaaa Karina tidak boleh seperti itu*batin Karina sedikit merasa bersyukur bahwa Jenna mengalami lupa ingatan.
"iyaah sama-sama Jenna"balas Karina dengan senyuman, setelah itu ia membuka pintu apartemen Jenna dan keluar.
"Jenna Asteria, lihat dirimu ini. Kamu benar-benar tidak baik dalam segala hal, selalu bergantung pada uang seorang pria, berselingkuh dari suamimu, dan bahkan tidak mendapatkan cinta dari salah satunya. yang satu tidak memperdulikan mu dan yang satu hanya memanfaatkanmu. Kamu juga begitu sombong sehingga penulis hanya membuatnya hidup sampai episode 5 saja, ck ck ck. Bahkan teman pun harus kamu beli, aaaarrrgghh kenapa aku harus mati dan mengapa harus masuk ke dalam tubuh pemeran sampah ini"teriak frustasi Jenna di depan cermin kamarnya. Ia mulai memaki sambil menatap sinis dirinya di depan cermin.
"baiklah Jenna, karena aku Zayana yang sekarang menjadi dirimu, aku akan menggunakan tubuh ini dengan baik. Mari kita balaskan dendam mu ke pria brengsek itu dan menyetujui perceraian dari suamimu yang selalu mengacuhkan mu. Toh uang konpesasinya perceraian bisa membuatmu hidup 50 tahun dalam masa kejayaan. Persetan dengan pria brengsek, hidup tenang ku nomor satu"ucap Jenna sudah meyakinkan dirinya.
...****************...
...Bersambung......
Pagi itu di apartemen Jenna, Jenna sedang bersiap-siap untuk keluar memulai dramanya, sebagai seorang aktris. Menjadi pemeran pembantu cukuplah mudah baginya, jika ingin hidup tenang, maka nikmatin fasilitas yang ia dapat dan jauhin semua pemeran, terutama pemeran utama.
Ia bersiap untuk mengakhiri perannya di drama novel ini. Dia ingin merubah kisah tragis dari Jenna asli menjadi kisah nya sendiri.
Jenna merubah penampilanya yang selalu berpenampilan berlebihan, seperti mace up selalu terlihat menor dan selalu menggunakan pakaian yang menyakiti mata dan menghabiskan uang. Sebenarnya Jenna juga tidak suka menggunakan sesuatu yang berlebihan, tapi karena si pria yang ia suka mengatakan bahwa ia sangat suka melihat wanita yang terlihat dewasa mengakibatkan Jenna yang dulu sangat memperhatikan penampilan agar terlihat seperti wanita dewasa.
Tapi di dalam tubuh Jenna sekarang bukanlah Jenna yang sama. dia adalah seorang aktris yang mengerti soal fashion, dengan tubuh Jenna yang kecil dan ramping, tinggi badan 168cm, wajah bulat dan pipi tembem dan bibir mungil, sangat tidak cocok jika menggunakan aksesoris berlebihan. Jenna sering kali memuji dirinya yang tampak mengemaskan ini.
Sekarang Jenna hanya menggunakan sebuah gaun polos panjangnya sampai lutut dan menutup paha, berlengan setengah panjang, berwarna coklat tua dan rambut halus nan panjang hitam bergelombang ia biarkan terurai, tak lupa menggunakan mace up tipis tapi terlihat segar dan manis.
ia sudah bersiap untuk pergi ke kampus. Iya, dia sekarang masih seorang mahasiswi di universitas A, jurusan Administrasi. walau terlihat masih muda, Jenna sudah menikah disaat ia masih bersekolah dengan seorang pria yang tidak ia kenali samasekali. Ia di paksa Nikah oleh kakeknya yang sudah sangat tua, Jenna dengan terpaksa mengiyakan keinginan kakeknya karena dia hanya tinggal punya kekek. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakan pada saat Jenna masih sekolah dan dalam sehari keluarga mereka bangkrut. Jenna pun tinggal sendiri bersama dengan Kakek. Namun Kakek yang sudah tua juga khawatir jika dia sudah tiada Jenna akan sendiri.
Untung saja si kakek memiliki seorang sahabat yaitu kakek si pria Miliarder tersebut. Keresahan si kakek miliarder pun sama, ia sangat khawatir cucunya yang sudah Sangat cukup umur untuk menikah ini tak pernah memiliki kekasih, dia gila bekerja dan tak pernah ada waktu untuk satu wanita pun. Bahkan dia sering alergi jika melihat wanita menggoda dirinya.
Kedua kakek itupun mempunyai ide berani untuk menikahkan mereka berdua saja. kakeknya Jenna pasti tidak akan khawatir jika suatu saat ia tiada, Jenna sudah ada yang mengurusnya dan kekeknya si Miliarder akan tenang jika cucunya yang gila kerja itu sudah memiliki seorang wanita di hidupnya.
Saat Jenna yang sudah selesai bersiap. tiba-tiba saja ada yang membunyikan bel pintu nya.
*siapa?*tanya Jenna di dalam hatinya. Ia keluar dari kamarnya dengan wajah bertanya-tanya dan menuju pintu depan, ia sedikit melihat di lubang pintu siapa orang yang membunyikan bel tersebut.
dan ia melihat seorang pemuda yang tidak terlalu muda dan berpakaian jas rapi berdiri di depan pintunya. Ia yang suka penasaran itu langsung saja membuka pintu apartemennya
"siapa?"tanya Jenna saat pintunya sudah terbuka sedikit.
"nona? Anda melupakan saya? Saya Andra, asisten tuan. Saya kesini untuk memberikan surat perceraian yang harus nona tanda tangani. Katanya nona baru keluar dari rumah sakit yah? Bagaimana kabar nona sekarang"tanya pria bernama Andra itu bertubi-tubi.
"ah surat cerai?"tanya Jenna lagi memastikan.
"iya nona, tuan mengatakan jika nona masih tidak ingin mendatangani surat perceraian ini maka uang saku nona akan dihentikan secara otomatis dan nona tidak akan mendapatkan uang sedikitpun dari tuan"ujar Andra.
"hehehe apakah konpensasinya sebesar 100 B?"tanya Jenna memastika lagi.
"tentu saja, agar hidup nona tidak akan susah besok. Tuan memberikan konpensasi sebesar itu, aku tau nona pasti akan menolaknya dan mengadu kepada kakek. Membuat tuan akan di marahi lagi. Tapi kali ini tuan tidak akan_"
"_aku setuju! Mana sebentar aku tanda tanganinya, terima kasih paman. Jangan lupa transfer uangnya yah.. Aku tunggu"seru Jenna langsung menandatangani surat perceraian tersebut dan buru-buru mengembalikanya kepada Andra.
Andra langsung membeku saat Jenna dengan mudahnya menandatangani surat ini. padahal ia sudah meminta dan mengancam Jenna sebanyak 73 kali untuk menandatangani surat perceraian tersebut dan terus di tolak Jenna. ia merasa tercengang saat Jenna menandatangani surat itu dengan wajah tersenyum.
"udah kan paman. aku ingin pergi ke kampus.. maaf aku tinggal"ucap Jenna meninggalkan Andra yang masih membatu di depan pintu apartemen Jenna.
...----------------...
Tepat di kampus A. Jenna sedang mencari ruanganya, dia mencoba mengingat kembali buku yang ia baca dari episode pertama hingga episode 5. kalau tidak salah di Episode pertama, di sana memperkenalkan nama dan keseharian orang tersebut. Tapi pada saat ia masih memikirkan dimana ruangannya tepat berdiri di luar pintu kampus, malah namanya di panggil seseorang.
"Sayang?"panggil seorang pria langsung menghampirinya, bersama 3 wanita.
Ia memalingkan kepalanya melihat seorang pria dan 3 wanita menghampirinya. Pria tersebut tersenyum senang, satunya lagi melihatnya dengan penuh ketakutan dan dua melihatnya dengan pandangan ingin berantem.
"iya? Kamu memanggil saya?"tanya Jenna keheranan.
"Jen ada apa denganmu! Apa percobaan bunuh dirimu gagal dan sekarang ingin buat apa lagi? ingin menjadi orang bodoh!?"sentak seorang wanita berpenampilan sangat minim dan serba biru.
Jenna yang mendengarnya langsung mengerutkan kedua alisnya dan mengikuti gaya gadis tersebut dengan menyilangkan kedua tanganya ke dada.
"pft... Sepertinya ia. Dia ingin berpura-pura bodoh agar kak Ian mengawartikan dirinya"ucap seorang wanita bertubuh tinggi dan Berpenampilan serba hitam.
"Sudahlah kalian... jangan buat Jenna seperti itu. Bagaimana pun Jenna baru keluar dari rumah sakit, sakitnya mempengaruhi tingkahnya"ucap seorang wanita yang tanganya bergelantung di lengan pria yang di panggil Ian itu.
"essssstttt... Kalian ngomong apasih? saya benar-benar ga faham. Kalau ga ada keperluan, saya akan pergi. Permisi"Ucap Jenna yang tidak mengenal mereka bertiga apalagi memahami ucapan mereka.
Namun sebelum Jenna melangkah tanganya di tahan dengan Cepat oleh Ian.
"Sayang kamu ingin kemana? Bareng saja dengan kami. aku minta maaf soal waktu itu, Alica tiba-tiba merasa pusing jadi aku membawanya ke rumah sakit. Apa kamu masih marah denganku?"ucap Ian dengan penuh harap agar Jenna bisa memaafkanya.
*minta maaf? apa dia punya salah denganku?. Aah apa dia pria yang di sukai Jenna. Yaaa lumayan sih! Tapi gak setampan pria simpananku waktu masih menjadi aktris*batin Jenna menatap ke arah Ian dengan dingin.
"lepas"ucap Jenna yang masih santai
"Jen.. pleace.. jangan kaya anak kecil, aku tau aku salah, tapi kamu harus faham bahwa tubuh Alica ini lemah... Tolong ngertiin aku"ucap Ian hampir membuat Jenna muntah.
Jenna yang sudah merasa jengkel dan perintahnya tidak di turutin langsung. Ia dengan bar-barnya menendang dada Ian sampai pria malang itu tersungkur ke lantai dengan kuat, ia juga sedikit mengeluarkan darah.
"IAN!"teriak mereka bertiga.
"Kamu JENNA APA YANG KAMU LAKUKAN KEK KAKAK IAN. KAK IAAN!"teriak Alica berlari ke arah Ian yang masih terduduk sambil menahan dadanya yang terasa pergi itu.
"oh kamu pacar aku atau simpanan yah? Aku sudah lupa. Mulai sekarang aku dan kamu tidak lagi memiliki hubungan apapun. jangan ganggu aku jika kamu mau hal ini tidak terjadi dua kali. dan kalian bertiga, aku sarankan menggunakan pakaian yang cocok jangan seperti lolipop seperti itu. Satunya biru semua, yang satunya hitam semua. Dan satunya pink semua, kalian benar-benar membuat mataku sakit"setelah Jenna mengucapkan hal itu. Ia langsung masuk ke dalam kampus meninggalkan mereka berempat yang masih membantu saat mendengar cacian dari Jenna. Ini pertama kalinya Jenna menendang Tubuh Ian tanpa perasaan dan memutuskan hubungan mereka.
Jika ditanya kenapa Jenna sangat kuat. Sebenarnya Zayana yang menepati tubuh Jenna ini, bukan orang biasa, dia bukan saja Sorang aktris tapi melainkan anak dari sebuah perkumpulan karate terhebat di kotanya waktu itu. Itu mengapa Zayana sering masuk di film aksi.
...***************...
...Bersambung......
*akh! Ada apa dengan Jenna ia tampak berubah, bahkan penampilannya semakin menarik. apa dia sudah merubah riasannya?*batin Ian saat melihat Jenna yang sudah berjalan menjauh dari mereka.
...----------------...
Di perusahaan besar dan terkenal bernama perusahaan Innovatix Technologies milik seorang Miliarder ternama yang sering di sebut dengan nama Ziven Desmond.
Di ruang kerjanya yang begitu mewah dengan sudah di lengkapi fitur canggih bercorak serba putih perak, Ziven duduk di kursi kerjanya berpakaian rapi dengan jas hitam, jam tangan mahal, dengan model rambut comma hair. kulit putih dan wajah yang dingin. ia sedang bekerja sambil melihat komputer canggih miliknya.
Tapi pada saat ia sedang fokus bekerja, asistennya yaitu Andra masuk ke ruang kerjanya dengan panik. Membuat Ziven mengehentikan pekerjaanya.
"HAH tuan Ziven"itu kata pertama yang Andra keluarkan saat bertemu dengan Ziven.
Ziven tidak menanyakan apapun, ia hanya menatap dingin ke arah Andra yang masih ngos-ngosan.
"Tuan akhirnya..!"serunya di hadapan Ziven yang masih menatapnya aneh.
"akhirnya apa?"tanya Ziven sedikit penasaran.
"nona.. tuan, akhirnyaa!"ucapnya lagi yang masih putus-putus.
"Andra...!"sentak Ziven yang batas kesabarannya sangat tipis.
"hehe maaf tuan. Akhirnya nona menandatangani surat perceraian ini!"seru Andra sambil memberikan selembaran kertas perceraian.
Ziven mendengar itu langsung mengerutkan alisnya tak percaya. "apa anak itu ingin menjebak ku lagi. Pasti sebentar lagi kakek akan menelfon ku dan memaki-maki diriku kembali"ujar Ziven seperti sudah menebak apa yang akan terjadi.
Apa yang ia ucapkan tak lama terkabul. Belum beberapa menit hp Ziven berbunyi, ada suara panggilan masuk atas nama kakek.
"lihat? Apa yang barusan ku katakan, jika aku angkat. Kakek pasti akan membahas semua keluhan anak itu"ketus Ziven.
"emm angkat saja tuan. Jika tidak, kakek akan tambah marah"ucap Andra memperingati.
"argh"geram Ziven pelan, langsung mengangkat telfonan dari kakeknya itu.
"iya?"tanya Ziven.
"kenapa lama sekali angkat telfon ku!?"tanya kakek marah.
Ziven yang mendengar itu hanya menghela nafasnya panjang dan tetap lembut menjawab. "maaf kakek, aku tadi lagi bekerja"
"aaah kamu benar-benar gila kerja! Bahkan aku mati pun kamu tetap akan memilih bekerja bukan!"ketus sang kakek.
"CK. Kakek jangan bicara seperti itu. Ada apa?"tanya Ziven yang sudah mulai jenuh dengan tempramen kakeknya itu.
"Dengarkan. Lusa aku akan berulang tahun, aku ingin bertemu dengan cucu menantuku, dan aku ingin kamu sendiri yang membawanya kepadaku. aku sudah lama tidak melihat pipi gembulku yang manis itu! Jangan sampai tidak datang jika kamu masih ingin aku tetap hidup!"ucapnya langsung mematikan telfon tersebut tanpa ada kata tambahan.
Ziven dan Andra terdiam dan saling memandang satu sama lain. Mereka berdua merasa bingung. Karena pertama, kenapa kakeknya tidak marah soal aduhan perceraian ke pada Ziven, seakan-akan Jenna belum memberitahukan atau belum mengadukan tentang perceraian tersebut, dan yang kedua, Bagaimana bisa membawa Jenna sebagai seorang istri sedangkan dia sudah menandatangani surat perceraian tersebut.
"Haah. Kamu cepat hubungi dia"perintah Ziven sambil memegang kepalanya yang mulai sakit
"siapa? Nona Jenna?"tanya Andra memastikan, tapi langsung mendapatkan jawaban tatapan tajam dari Ziven.
"ha.ha.ha. benar saya akan menelfon nona Jenna"ucap Andra gugup sambil mencari hpnya di saku jas biru miliknya.
Saat Andra mencari nomor Jenna dengan gugup. akhirnya ia menemukan nomor kontak Jenna dengan nama kontak 'Nona terbuang'.
Ia mencoba untuk menelfon Jenna. Jenna yang saat itu sedang ada kelas perkuliahan, ia langsung saja mematikannya dan menanyakan apa hal Andra menelfonnya lewat chat:
Nona terbuang: Kenapa!? Aku sedang ada kelas!?
^^^Paman gendut: Ah iyakah.. Berarti nanti saja, kita ketemu saja nanti^^^
Nona terbuang: hisss!!! Katakan saja lewat chat. Aku Malas bertemu denganmu!
^^^Paman gendut: tapi ini genting nona. Ini perintah tuan langsung^^^
Nona terbuang: Aku tidak peduli. CEPAT KIRIMKAN UANGKU, AKU MENUNGGUNYA SAMPAI MALAM NANTI. AWAS SAJA KALIAN JIKA MENIPUKU!
Selesai Jenna membalas chat tersebut. Ia mengakhirinya dengan cara memblock nomor Andra langsung.
"aaah nona!"Lirih Andra ketakutan karena sedari tadi Ziven memandanginya dengan tatapan sinis.
"tuan. Nona dia... Tuan jangan marah, aku akan pergi ke kampusnya untuk menjemputnya, soalnya nona sekarang lagi ada kelas "ujar Andra mencoba menjelaskan sebaik mungkin agar tidak kena marah dari Ziven.
Ziven tidak menjawab ucapan dari Andra. Ia dengan wajah dingin berdiri dari kursi kerja, dan merapikan kerak jasnya.
"tidak usah. Kakek memintaku agar pergi denganya, jika kamu yang pergi memanggilnya, dia pasti akan banyak mencari masalah denganmu. Biar aku saja. Siapkan mobilku"ucap Ziven yang baru pertama kali menjemput Jenna di kampusnya itu, membuat Andra kembali membantu.
"kenapa diam saja Andra. Cepat siapkan mobil ku"Lirih Ziven sekali lagi.
"a? Ah baik tuan"Jawab Andra langsung keluar dengan terburu-buru.
*aku merasa ada yang salah. Jika itu keinginan kakek, pasti nona Jenna lah yang menelfonku untuk memaksa tuan pergi bersamanya. Tapi sekarang nona yang tidak ingin di hubungi dan tuan malah suka rela menjemputnya. Apa aku sedang bermimpi*batin Andra sambil berjalan ke parkiran mobil dengan perasaan aneh.
...----------------...
Sementara itu di kampus A. Jenna yang sudah selesai dengan kelasnya, berenca untuk pergi berbelanja karena baju dan snack yang ia sukai waktu masih menjadi Zayana tidak ada samasekali di apartemennya Jenna.
Namun nasibnya yang memang menjadi pemeran pembantu selalu saja bertemu dengan pemeran utama, pada saat di Lorong kampus, ia berpapasan lagi dengan tiga geng wanita dan satu pria yang sok tampan, pikir Jenna begitu.
"Sayang? Kamu sudah selesai kelas? Aku lapar, ayo kita makan. Aku ingin makan di restaurant yang baru buka tidak jauh dari sini. Sekaligus traktirkan ketiga wanita ini juga yah, biar bagaimana pun mereka adalah keluargaku"seru Ian di hadapan Jenna.
"ia terus? mereka keluargamu kenapa harus aku yang membayar mereka makan?"Ketus Jenna merasa heran dengan cara pemikiran pria di hadapannya itu.
"HEH JENNA! MENTANG-MENTANG KAMU PUNYA UANG KAMU SUKA SEKALI MENINDAS KAMI!"teriak wanita berbaju hitam.
"hiks... Aku tidak lapar lagi Ian. Kita pergi saja"Lirih wanita berbaju pink yang bergelantung di lengan pria tersebut.
"Jenna! Kenapa kamu egois sekali! Cemburu mu sudah sangat keterlaluan! lihat Alica, dia yang lemah ini masih saja kamu tindas. Aku tidak habis pikir"marah pria tersebut, membuat orang-orang yang berlalu lalang di Lorong kampus langsung memperhatikan mereka.
"Sialan! Siapa kamu berani membentakku!?"balas Jenna meneriaki.
"a, a aku ini pacarmu! Apa kamu lupa!?"
"ck. baiklah kalau begitu. Karena aku sedikit bermurah hati kepada wanita lemah ini. Aku akan berikan pria gila ini ke kamu saja! Alica yah namamu? ambil pria ini. Aku sudah tidak butuh!"
Ian dan mereka bertiga termasuk mahasiswa yang menonton drama mereka semua membeku karena terkejut akan ucapan Jenna. Jenna yang bucin kini mengelurkan kata putus dengan mudah ke cowo yang ia taksir selama ini.
"kamu Jenna harus ku beri pelajaran untukmu! Kamu berani sekali!"ian yang geram berani mengangkat tanganya untuk menampar Jenna.
Tapi sebelum tangan ian menyentuh pipi tembam milik Jenna. Tanganya terlebih dahulu di cepat oleh seorang pria yang baru sampai disitu.
BERSAMBUNG...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!