NovelToon NovelToon

Darah Pertempuran Para Putra Pandawa

Awal mula kehancuran

.
.
.
kali ini kalian akan berperan sebagai Liya
Liya adalah seorang gadis cantik jelita dan baik hati serta rupawan, ia adalah seorang penari biasa, namun tak disangka kecantikan Liya telah menarik perhatian para putra pandu yaitu para pandawa
dari sekian cara akhirnya mereka berlima menikahi mu dengan penuh rasa cinta
malam pertama kalian ber enam berjalan lancar namun, kamu tidak menyadari konflik besar akan segera muncul
keesokan paginya tiba tiba saja srikandi dan istri istri pandawa masuk ke kamar mu dengan rasa marah dan kesal. padahal saat itu para pandawa sedang tidur bersama dirimu.
srikandi
srikandi
suamiku Yudistira,berani sekali kamu bertindak seperti ini kepada ku dan istri istri lain..
Yudistira
Yudistira
Srikandi Ini bukan seperti yang kau pikirkan,
srikandi
srikandi
"Bukan seperti yang ku pikirkan?" /Srikandi tertawa sinis.
srikandi
srikandi
Kau tidur dengannya, bersama saudara-saudaramu, saat kami sedang tertidur?
Yudistira
Yudistira
Kami... kami tidak bermaksud menyakiti kalian,
Hidimbi
Hidimbi
"Tidak menyakiti? Kau tahu apa artinya ini untuk kami?"
vanika
vanika
ini semua gara gara wanita itu kalian mengacuhkan kami semua...kalian sudah gila.. /rasa kesal dan marah
Bima
Bima
Diam! /bentak Bima, wajahnya memerah. Ini urusan kami dengan Liya. Jangan ikut campur!
srikandi
srikandi
"Kau pikir kau bisa menentukan semuanya, Bima?"
Yudistira
Yudistira
"Cukup!" /Yudhistira mendengus, suaranya menggema di ruangan. Semua orang terdiam, menatapnya dengan tatapan penuh pertanyaan. "Ini masalah yang rumit," /ujarnya, wajahnya tegang. "Kita semua perlu berbicara dengan kepala dingin." Yudhistira melirik Liya, yang masih tersembunyi di balik selimut. "Liya," panggilnya lembut. "Keluarlah." "Kami akan mencari tahu kebenarannya Dan kita akan memutuskan apa yang harus dilakukan."
Suasana di ruangan itu masih tegang, dipenuhi dengan amarah, kecemburuan, dan rasa sakit. kamu, terperangkap di tengah pusaran konflik ini, hanya bisa berharap agar semuanya bisa diselesaikan dengan damai.
sementara itu pandawa dan para istri istri lain mengadakan rapat keluarga untuk membicarakan masalah ini Kamu sedang duduk di tepi sungai dekat hutan dan masih takut untuk kembali ke istana sementara itu di ruang rapat
srikandi
srikandi
"sekarang jelaskan pada kami, kenapa kalian melakukan hal tak seonoh itu dengan wanita lain, apa kalian ingat kalian sudah punya istri?"
para pandawa saling tatap menatap sebenarnya para pandawa tau kalau masing masing istri mereka memiliki masalah kemandulan jadi tidak bisa memberikan keturunan
Yudistira
Yudistira
/Yudhistira menatap Srikandi, dengan penuh rasa empati. "Kami tahu, Srikandi. Kami tahu tentang... masalah ini."
Bima
Bima
"Kami hanya ingin merasakan kebahagiaan menjadi seorang ayah..."
Hidimbi
Hidimbi
"tapi kami juga bisa memberikan seorang anak?"
Arjuna
Arjuna
"Kami sudah berusaha, Dewi," /jawab Arjuna, suaranya lembut. "Tapi... takdir berkata lain."
nakula
nakula
"Kami tahu ini bukan pembenaran," /ujar Nakula. "Tapi kami terjebak dalam keputusasaan."
sadewa
sadewa
Liya... dia berbeda," /tambah Sadewa. "Dia memiliki cahaya yang memancar, harapan yang kami rasa hilang."
srikandi
srikandi
/Srikandi menatap mereka dengan tatapan tajam. "Jadi kalian mengkhianati kami demi harapan?"
Yudistira
Yudistira
Tidak, Srikandi," /sahut Yudhistira. "Kami mencintai kalian. Tapi... kami juga menginginkan seorang anak. Liya... dia memberikan kami harapan itu"
srikandi
srikandi
"lalu apa perjanjian kalian dan juga jaminan kalian kepada kami?"
Yudistira pun angkat suara dia menjanjikan,jika Liya hamil dan melahirkan ke Lima anak putra, maka ke lima bayi itu akan di asuh oleh para istri pandawa dan Liya hanya akan menjadi seorang wanita tanpa anak dan kehilangan hak asuh anak nya
Yudistira
Yudistira
/Yudhistira menarik napas dalam-dalam, tatapannya serius. "Kami berjanji, Srikandi," ujarnya dengan suara berat. "Jika Liya hamil dan melahirkan lima putra, kami akan menyerahkan mereka kepada kalian untuk diasuh. Liya akan tetap tinggal di istana, namun ia tidak akan memiliki hak atas anak-anak itu."
Srikandi terdiam, mencerna perkataan Yudhistira. Tatapannya masih tajam, namun ada sedikit keraguan di dalamnya.
drupadi
drupadi
Kalian serius? Mengorbankan hak Liya atas anak-anaknya sendiri?"
Yudistira
Yudistira
/Yudhistira mengangguk. "Itulah kesepakatan kami. Kami menginginkan anak, tapi kami juga menghormati kalian, istri-istri kami."
drupadi
drupadi
"Dan Liya? Apa yang dia katakan nya tentang ini?"
Yudistira
Yudistira
/Yudhistira melirik ke arah pintu, di mana Liya menunggu di luar ruangan rapat. "Kami belum membicarakan ini dengannya," ujarnya. "Tapi kami yakin dia akan mengerti."
.
.
oky lanjut bsk ges

Perjanjian malam petaka

.
.
rapat pun selesai kesepakatan itu pun hanya bisa di setujui oleh para istri istri pandawa walaupun sebagian seorang wanita para istri istri pandawa mengerti bahwa tidak akan tega seorang ibu melepaskan hak anak anak mereka ke pada wanita lain sementra itu di sungai Kamu masih bermain dengan kelinci kecil
Para Pandawa. Mereka mendekat dengan langkah yang berat, wajah mereka dipenuhi rasa bersalah dan penyesalan.
Liya
Liya
/kamu menunduk, jantungmu berdebar kencang. "Apa yang mereka katakan?"
Bima
Bima
/Bima menghela napas. "Mereka... setuju dengan kesepakatan kami."
Liya
Liya
/tertegun. "Kesepakatan?"
Arjuna
Arjuna
"Jika kau hamil dan melahirkan lima putra,kamu akan menyerahkan mereka kepada istri-istri kami untuk diasuh."
Liya
Liya
/menatap mereka dengan mata berkaca-kaca. "Jadi... aku akan kehilangan anak-anakku?"
nakula
nakula
"Tidak, Liya, Mereka akan tetap menjadi anak-anakmu, hanya saja mereka akan dibesarkan oleh orang lain."
kamu terdiam, pikiranmu dipenuhi kebingungan dan kepedihan. Apakah kau harus mengorbankan kebahagiaanmu sebagai seorang ibu demi kebahagiaan orang lain?
kamu mulai frustrasi syok dan terjatuh terduduk di tanah
Liya
Liya
"Tidak! Aku tidak mau!" /teriak mu dengan suara bergetar."Mereka anak-anakku! Aku ingin mengasuh mereka!"
Air mata mu mengalir deras di pipimu.
Yudistira
Yudistira
"Liya..." /Yudhistira mencoba menenangkanmu, namun dirimu mendorongnya menjauh.
Liya
Liya
"Pergi!" teriakmu. "Aku tidak ingin melihat kalian lagi!"
Liya terduduk di tanah, tubuhnya gemetar. Ia meremas tangannya erat-erat, mencoba menahan tangis yang mengancam pecah. Pandawa saling berpandangan, wajah mereka dipenuhi rasa bersalah. Mereka tahu bahwa keputusan ini menyakitkan Liya, namun mereka merasa tidak punya pilihan lain.
Arjuna
Arjuna
"Liya, dengarkan kami," /ujar Arjuna, suaranya lembut. "Kami mengerti rasa sakitmu. Tapi kami mohon, pahamilah keinginan kami."
Bima
Bima
"Kami sangat ingin memiliki anak," /tambah Bima. "Dan kami yakin kamu akan menjadi ibu yang baik bagi mereka."
Liya
Liya
/kamu menatap mereka dengan mata penuh amarah dan kesedihan. "Kalian hanya memikirkan diri kalian sendiri!" serunya. "Kalian tidak peduli denganku! Kalian tidak peduli dengan perasaanku!"
Yudistira
Yudistira
"Bukan begitu, Liya," ujar Yudhistira. "Kami mencintaimu. Tapi kami juga mencintai istri-istri kami. Kami ingin semua orang bahagia."
rasa kesal,kecewa berat, dan putus asa bercampur dalam lubuk hati Liya di sisi lain dia tidak bisa merelakan ke lima putranya, dan di sisi lain keinginan kelima suaminya untuk memiliki seorang anak
Liya
Liya
"Baik lah, setelah aku hamil dan melahirkan kelima bayiku.. aku akan serahkan mereka kepada kalian.. tapi, usai aku melahirkan aku tidak ingin tinggal di istana...aku akan tinggal ke pengasingan selama Seumur hidup ku"
Pandawa terdiam, dada mereka dipenuhi rasa sesak. Mereka melihat Liya menghilang di balik rimbunnya pepohonan, membawa serta harapan dan mimpi mereka yang hancur berkeping-keping. Mereka tahu bahwa keputusan Liya adalah keputusan yang sulit. Mereka telah menyakitinya, dan mereka tahu bahwa luka itu mungkin tidak akan pernah sembuh. Namun, mereka juga tahu bahwa mereka telah membuat pilihan yang terbaik bagi semua orang. Atau apakah mereka melakukan kesalahan?
.
.
komennnnn
oy komenn

Kelahiran dan Rahasia

.
.
.
skip beberapa bulan kemudian kau hamil dan mengandung selama 9 bulan terakhir ini dan ajaib nya kau melahirkan kelima orang anak laki laki yang sehat dan tampan masing masing istri istri pandawa menggendong satu satu anak mu kamu hanya bisa tersenyum melihat kelima bayi mu di gendong oleh wanita lain
Air mata mengalir di pipi mu, campuran rasa bahagia dan pilu. Bayi-bayi itu, buah cinta mu dengan lima bersaudara, begitu mungil dan tampan. Mereka menggapai tangan-tangan kecil mereka, merengek pelan, tak menyadari drama yang melingkupi kelahiran mereka. Kamu tersenyum tipis, hatinya teriris melihat istri-istri Pandawa begitu lembut dan penuh kasih sayang menggendong anak-anaknya.
srikandi
srikandi
"Mereka sangat tampan sekali, Liya," /ujar Srikandi, suaranya lembut. "Terima kasih telah memberiku kesempatan menjadi ibu."
Dirimu hanya bisa mengangguk, tak mampu bicara. Rasa sakit kehilangan bercampur dengan rasa lega. Ia telah memberikan apa yang mereka inginkan, namun dirimu harus membayarnya dengan kesepian. Pandawa berdiri di samping Mu, tatapan mereka penuh rasa terima kasih dan penyesalan. Mereka tahu bahwa dirimu telah mengorbankan banyak hal demi mereka, dan mereka berjanji untuk selalu mengingat kebaikannya. Hari itu, Liya menyerahkan lima buah hatinya kepada lima wanita lain. Ia memeluk mereka satu per satu, mencium dahi mereka dengan air mata yang jatuh.
Liya
Liya
"Jaga mereka baik-baik," /bisikmu lirih. "Mereka adalah harta karun dunia."
Dirimu menunduk, hatinya terasa kosong. kau memandang Pandawa, wajah mereka dipenuhi rasa iba dan terima kasih. singkat cerita dirimu pun berpamitan dan meninggalkan kerajaan. kau berbalik dan berjalan menjauh, meninggalkan kelima putramu dan para wanita yang kini menjadi ibu mereka. Langkahmu terasa berat, tubuhmu terasa berat. kau tahu bahwa dirimu tidak akan pernah melupakan mereka, namun dirimu harus pergi. kau harus memulai hidup yang baru, jauh dari istana, jauh dari kenangan yang menyakitkan. kau berjalan menuju hutan yang lebat, menuju kegelapan yang menanti. Di sana, ia akan menemukan ketenangan, meski itu berarti hidup dalam kesepian.
skip 15th kemudian kelima putra pandawa dan Liya tumbuh menjadi remaja yang tangguh dan kuat anak 1 Yudistira bernama:Pratiwida anak ke 2 Bima bernama:Sutasoma anak ke 3 Arjuna:Abimanyu anak ke 4 Nakula:Santanika anak ke 5 Sadewa:Sutrasena
/suatu ketika kelima putra pandawa menghampiri para pandawa dan ibu ibu mereka
Sutasoma
Sutasoma
"ibu..!!aku lapar" /(mengadu ke pada hidimbi)
Hidimbi
Hidimbi
/Hidimbi,tersenyum lembut dan sabar, sembari mengelus rambut Sutasoma. "Baiklah, Nak. Ibu akan segera menyiapkan makanan untukmu dan saudara-saudaramu."
Pandawa, yang sedang berkumpul di ruang pertemuan, menyaksikan adegan itu dengan senyum haru. Mereka telah melewatkan begitu banyak momen berharga dengan putra-putra mereka, namun melihat mereka tumbuh menjadi pemuda yang kuat dan sehat, membuat hati mereka dipenuhi rasa syukur.
Yudistira
Yudistira
"Mereka benar-benar mirip dengan ayah ayah mereka," /ujar Yudhistira, tatapannya penuh kebanggaan.
Arjuna
Arjuna
/Arjuna mengangguk. "Mereka mewarisi kekuatan dan keberanian Pandawa."
nakula
nakula
"Dan kecantikan Liya," /tambah Nakula, senyumnya mengembang.
Mereka semua terdiam sejenak, teringat pada wanita yang telah memberikan mereka anugerah terbesar dalam hidup mereka.
Bima
Bima
"Kita harus memberitahu mereka tentang Liya," /ujar Bima, suaranya berat. "Mereka berhak untuk mengetahui tentang ibu kandung mereka."
srikandi
srikandi
"Tidak," /ujar Srikandi panik. "Mereka masih terlalu muda. Mereka tidak akan mengerti."
drupadi
drupadi
"Srikandi benar," /sahut Drupadi. "Mereka belum siap untuk mendengar kisah yang menyakitkan itu. Biarkan mereka menikmati masa muda mereka tanpa beban."
Pandawa saling berpandangan, ragu. Mereka tahu bahwa Srikandi dan Drupadi hanya ingin melindungi anak-anak mereka dari rasa sakit yang pernah mereka alami. Namun, mereka juga merasa bahwa anak-anak mereka berhak untuk mengetahui kebenaran tentang ibu kandung mereka.
Yudistira
Yudistira
"Tapi, bagaimana kalau mereka bertanya?" /tanya Yudhistira. "Bagaimana kalau mereka ingin tahu tentang ibu kandung mereka?"
Bima
Bima
"Kita akan menjawab pertanyaan mereka dengan jujur," /kata Bima. "Tapi kita harus menunggu waktu yang tepat."
Mereka sepakat untuk merahasiakan keberadaan dirimu untuk sementara waktu. Mereka berharap bahwa suatu hari nanti, ketika anak-anak mereka sudah lebih dewasa, mereka akan siap untuk mendengar kisah tentang ibu kandung mereka yang luar biasa.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!