Jakarta, Desember tahun 2010
#3 hari yang lalu
Dentuman musik menghentak dan menggelegar memenuhi seluruh ruang klub malam. Di sebuah meja terdapat 1 orang wanita cantik blasteran jepang indonesia menggunakan pakaian dengan punggung terbuka, gadis muda itu bernama Rachel.
Rachel mempunyai kulit kuning langsat khas orang indonesia, matanya yang sayu dan wajahnya cantik natural. Tubuh Rachel tinggi semampai bak model dan lekukan tubuh rachel seperti gitar spanyol yang hanya menonjol di bagian atas dan bawah. Dipunggung wanita tersebut ada sebuah tato bergambar kupu-kupu berwarna ungu kebiruan.
Ketika gadis berumur 21 tahun itu sedang asik menari sendirian di tempatnya sambil menikmati dentuman musik. Tiba-tiba datang segerombolan pria menghampiri meja gadis tersebut.
Dari penampilan Para pria yang mendekati gadis jelas terlihat mereka bukan pria baik dan kedatangan mereka juga tidak dengan itikad yang baik.
“hi cantik!” ucap seorang pria berambut gondrong yang tiba-tiba langsung berjoget di belakang Rachel.
Rachel tidak menggubrisnya dia tetap asik menikmati dentuman musik yang semakin menghentak dan lampu klub malam yang gemerlap.
“wah cantik-cantik sombong!” ucap salah seorang pria lainnya.
“berapa sih harga kamu buat muasin kita berlima? 10 juta? 20 juta? Atau 40 juta? Sebut dong harga mu sayang!” ucap pria lainnya sambil mencoba membelai pipi Rachel.
Rachel segera menepis tangan pria tersebut dengan cepat akan tetapi Rachel tidak menghentikan gerakan tariannya menikmati dentuman musik.
Kelima lelaki tersebut memandangi Rachel yang sedang menari dengan penuh nafsu, gerakan rachel yang seirama dengan dentuman musik membuat ke lima pria yang merupakan anggota sebuah gangster yang menguasai daerah kabupaten bekasi menjadi sangat bergairah.
“sayang ayo dong temani kita! Klo kamu ga mau digilir sama kami berlima pilih satu dari kita yang boleh nikmatin tubuh kamu sepuasnya!” ucap lelaki gondrong sambil menjilati bibirnya ketika melihat Rachel menari.
Dari kejauhan ada 5 orang lelaki yang memperhatikan Rachel sedang di ganggu segera menghampiri tempat Rachel.
“hey kalian jangan ganggu gadis itu!” ucap seorang lelaki berbadan tegap sambil mendorong pria berambut gondrong.
“kau...kurang ajar berani kau mendorong ku! Kau tidak mengenal aku?” ucap Pria berambut Gondrong kesal.
“seekor serigala tidak akan mengenal tikus got! Pergi kalian ini daerah kekuasaan serigala hitam jangan membuat kegaduhan disini!” bentak Pria berbadan tegap.
Sedangkan Rachel tidak mempedulikan semua keributan tersebut dia hanya membakar rokoknya dan setelah itu Rachel lanjut menikmati dentuman musik yang menghentak di klub malam yang terkenal di daerah bekasi kota tersebut.
“cih hanya serigala kampung! Aku gondrong wakil ketua Cabang The Beast! Aku tidak ada urusan dengan kalian para seriga hitam, aku ke sini untuk bernegosiasi dan menusuk lubang surgawi gadis ini sampai pagi. Hahahaha!” ucap pria Gondrong tersebut sambil memeluk Rachel dari belakang.
“kau....!” Pria berbadan besar itu segera menghampiri ke arah Rachel.
Akan tetapi baru saja pria berbadan besar itu melangkahkan kakinya Rachel segera membanting pria berambut gondrong tersebut dan menjatuhkannya.
Brak
Keempat rekan pria berambut gondrong tersebut terkesima ketika melihat Rachel membanting temannya dalam satu gerakan.
Rachel kemudian segera mengambil botol minuman yang ada di mejanya dan dia pecahkan botol tersebut dengan cara memukulkan botol tersebut ke kepala pria gondrong.
Prank
Jleb...jleb..jleb.
“jangan ganggu aku bajingan mesum!” ucap Rachel setelah menusukan pecahan botol tersebut sebanyak 3kali ke leher pria berambut gondrong.
Dalam satu gerakan Rachel berhasil membunuh pria berambut gondrong tersebut, ke empat teman pria berambut gondrong itu naik pitam ketika melihat pria berambut gondrong sudah merenggang nyawanya.
Akhirnya keributan di klub malam itupun tak terelakan, ke empat pria tersebut segera memberikan kode kepada kawanannya untuk mengeroyok Rachel dan 5 orang pria yang tadi mencoba membantu Rachel.
Rachel hanya tersenyum, ketika ke lima anggota Serigala Hitam sendang bertarung dengan lima orang anggota Geng The Beast. Rachel menguncir rambut panjangnya yang tergerai sambil menatap puluhan anggota The Beast yang berlari kearahnya dengan penuh amarah.
“this is show time!” ucap Rachel setelah selesai menguncir rambut panjangnya.
Rachel segera menendang pria yang paling dekat dengan dirinya, kemudian Rachel menarik sebuah pisau komando yang terjatuh dari tubuh pria yang di tendang.
Dengan senyuman yang menghiasi wajahnya Rachel maju menyerang kedepan menghadapi 50 anggota Gangster The Beast. Rachel maju sendirian tanpa rasa takut, justru Rachel terkesan sangat menikmati petarungan tersebut.
#𝚏𝚕𝚊𝚜𝚑 𝚋𝚊𝚌𝚔 𝚘𝚏𝚏
Rachel adalah satu-satunya anak yang dimiliki oleh seorang ketua gangster yang bernama Serigala Hitam. Serigala Hitam di ketuai oleh Rehan, Rehan ketika masih muda dikenal sebagai seseorang yang tidak kenal takut dan cerdik. Tidak ada musuh yang tidak mampu dia singkirkan baik itu dengan otot maupun dengan otak.
Rehan yang awalnya merantau kejakarta berdua bersama teman karibnya yang bernama Budi Budiman. Kini telah menjadi seorang God Father yang di kenal dan serta di takuti. Serigala Hitam menjadi satu-satunya Gangster/mafia yang menguasai dan mengendalikan segala bisnis kotornya di daerah Jakart dan sekitarnya.
Akan tetapi sejak dua tahun terakhir anggota The Beast selalu membuat kekacauan di Bekasi dan Jakarta. Budi Budiman yang merupakan wakil Rehan sekaligus saudara seperjuangan Rehan sangat geram dan berkali-kali meminta Rehan untuk memberikan perintah kepadanya untuk menghabisi Alex yang merupakan pimpinan The Beast dan juga para pengikutnya.
Akan tetapi Rehan yang sudah mulai menua memilih jalur damai untuk membicarakan permasalahan gangguan yang diberikan oleh para pengikut Alex. Anggota Serigala Hitam yang paling tidak bisa menerima hal tersebut dan sering bertindak diluar kendali Rehan adalah Rachel yang merupakan putri satu-satunya Rehan yang berumur 21 tahun.
“Rachel bukankah ayah sudah mengatakan berkali-kali kepada mu untuk tidak bergerak tanpa sepengetahuan ayah!” Rehan terlihat sangat marah akan aksi Putrinya.
“mengapa tiga tahun belakangan ini ayah sangat melunak dan selalu mengalah kepada mereka? Kemana ayah ku yang dulu sering mengatakan dan mengajari ku darah di balas dengan darah dan segala bentuk penghinaan harus diselesaikan dengan kematian musuh kita!” Rachel berkata sambil melipat tangannya di dada dan mendengus kesal kepada ayahnya.
“kamu tidak mengerti apa-apa mengenai politik anak ku. Aku berharap kau menjadi pengacara, pengusaha atau anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Aku tidak ingin dirimu mewarisi kerajaan hitam dan terjun kedunia hitam seperti diri ku!” Rehan berkata sambil menggelengkan kepalanya dan menarik nafas panjang.
“tidak aku tidak salah! Ayahlah yang sudah mulai menua dan menjadi lemah. Ijinkan aku pergi ke markas The Beast dan biarkan aku memimpin seribu anggota kita untuk meratakan dan membunuh pemimpin The Beast. Aku pastikan dalam 4 hari tidak ada lagi The Beast di daerah kekuasaan kita.” Rachel menatap tajam kemata tua ayahnya.
Sementara itu Budi Budiman sahabat karib Rehan sekaligus orang yang dihormati Rachel sebagai omnya sendiri hanya diam tidak berani memihak kepada salah satu dari mereka.
Di satu sisi Budi Budiman setuju dengan pola pikir Rachel yang masih muda dan selalu mengambil jalan kekerasan untuk menyelesaikan masalah seperti ketika dia dan Rehan pertama kali merantau ke jakarta.
Disisi lain Budi memahami pola pikir Rehan yang saat ini sudah menginjak usia 58 tahun yang menginginkan solusi perdamaian yang permanen. Karena semenjak Rehan berusia 19 tahun dan Budi berusian 15 tahun, kehidupan mereka berdua selalu diwarnai dengan darah dan kematian.
Organisasi mafia atau gangster yang bernama Serigala Hitam ini dibangun oleh Budi dan Rehan dengan perjuangan, bekas luka disekujur tubuh Rehan dan Budi adalah saksi nyata atas perjuangan mereka berdua untuk merintis dan membesarkan Serigala Hitam.
{apa yang harus aku lakukan dalam kondisi ini? Aku melihat Rachel persis sama seperti Rehan ketika pertama kali datang kejakarta. Muda dan berapi-api. Perbedaannya hanya Rehan pria dan anaknya adalah seorang wanita. Jika semua terserah padaku, lebih baik aku membunuh pemimpin The Beast dan mengambil alih sisa-sisa pengikut The Beast yang tersisa.} batin Budi Budiman didalam hatinya.
“Demi Tuhan Rachel mengapa kau sangat keras kepala!” bentak Rehan kepada anaknya.
“Demi Tuhan! Kenapa Ayah ku sangat lembek dan lunak seperti ini! Aku tidak lagi melihat sosok ayah yang selama ini menjadi panutan dan aku banggakan.” Ucap Rachel dengan nada tinggi.
Plak
Rehan menampar Putri kesayangannya. Tamparan tersebut meninggalkan bekas memerah di pipi Rachel. Seumur hidup Rehan baru kali ini dia menampar putri satu-satunya yang dimiliki olehnya.
Rachel yang mendapatkan tamparan dari ayahnya hanya tersenyum dan mengelap bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah.
“Bud, tolong antarkan putri ku kamarnya.” Perintah Rehan kepada Budi Budiman.
“tidak perlu, aku sudah dewasa dan bukan seorang anak kecil berumur 5 tahun yang tidak bisa melakukan apapun! Aku bisa berjalan ke kamar ku sendiri!” dengus Rachel kesal dan berlalu pergi.
Setelah Rachel pergi kekamarnya, Rehan menangis dan memandangi tangan kanannya yang dia gunakan untuk menampar putri ke sayangannya sampai berdarah.
“apa yang aku lakukan?”
“aku hanya menginginkan dan memastikan Rachel bahagia dan melanjutkan hidupnya jauh dari lembah hitam seperti kita berdua!”
Rehan meraung Frustasi dan memukul meja yang ada di hadapannya.
“mau wine?” Budi menyodorkan segelas Wine kepada Rehan.
Rehan segera meneguk wine tersebut sampai habis dengan sekali tegukan. Budi yang melihat Rehan seperti itu hanya mampu menarik nafas panjang.
“saudara ku! Seumur hidup ku aku baru melihat dirimu sangat lepas kendali seperti ini.” Ucap Rehan sambil kembali menyodorkan segelas Wine kepada Rehan.
“entahlah Budi. Aku sangat benci diriku sendiri saat ini, setiap kali aku menatap wajahnya aku selalu teringat akan kesalahan masa lalu ku yang tidak mau mempertahankan Kurenai ibunya Rachel. Aku....aku hanya ingin Rachel bahagia bud. Hanya itu tidak lebih.” Oceh Rehan dengan suara bergetar.
“kau tau Rehan. Aku melihat dirimu versi muda saat ini pada Rachel dan sejujurnya aku merindukan versi dirimu yang seperti itu. Andai saja aku punya anak pria sudah pasti akan ku nikahkan dia dengan Rachel. Tapi dari 3 pernikahan ku, aku sama sekali tidak diberikan keturunan berjenis kelamin laki-laki.” Ucap Budi Budiman sambil meminum Wine di gelasnya.
“setidaknya kau memiliki tiga istri yang akur dan 5 orang anak perempuan yang hidup jauh dari dunia hitam seperti dunia kita ini.” Jawab Rehan parau sambil menundukan kepalanya.
“harus ada yang mewariskan dan meneruskan Serigala Hitam yang kita bangun dengan darah dan perjuangan kita ini Rehan. Aku setuju jika Putri mu yang menjadi penerus kerajaan yang telah kita bangun bersama ini.” Budi Budiman berkata sambil menenggak winenya sampai habis.
“kenapa harus anak ku? Mengapa tidak putri sulung mu? atau anak bungsu mu?” tanya Rehan sambil menyodorkan gelasnya yang telah kosong.
“jika saja anak ku memiliki keberanian dan ilmu bela diri seperti Rachel. Tidak...tidak perlu seperti Rachel, jika mereka memiliki setengahnya saja apa yang dimiliki oleh putri mu tentu aku akan mengusulkan mereka menjadi penerus kerajaan yang kita bangun. Tanpa pemimpin yang kuat dan tegas serigala hitam akan terpecah belah Rehan. Kita berdua cepat atau lambat pasti mati, baik karena tua atau karena dibunuh oleh saingan kita.” Budi Budiman menatap langit-langit rumah rehan dengan tatapan nostalgia.
“Seriga Hitam adalah rumah dan hidup kita Rehan. Jika saja aku tidak tau pengorbanan mu tentu aku akan merebut kepemimpinan Serigala Hitam dari mu. karena saat ini kau lebih pantas disebut sebagai kambing hitam dari pada pemimpin serigala hitam Rehan.” Ucap Budi Budiman sambil tersenyum geli.
“sialan kau Budi Budiman si jawir tulen. Jika saja yang bicara tadi bukan diri mu pasti sudah ku potong-potong tubuh mu dan ku jadikan makanan anjing penjaga ku. Keluarga mu juga akan ku bunuh semuanya tanpa tersisa supaya tidak ada yang membalaskan dedam mu dan supaya kau dan keluarga bisa berkumpul di alam baka.” Dengus Rehan sambil menenggak gelas ketiga winenya.
“hahaha, apakah kau masih memiliki keberanian untuk melakukan hal itu Rehan? Aku rela kau bunuh dengan cara itu jika itu bisa membangkitkan Rehan sang legenda yang akan memimpin Serigala Hitam dengan tangan besi.” Jawab Budi Budiman jujur.
“huft...sialan kau Budi Budiman. Kau membaca ku seperti membaca sebuah buku yang terbuka. Semoga hanya dirimu yang mampu membaca karakter ku saat ini seperti membaca sebuah buku.” Dengus Rehan kesal.
“semoga!” Jawab Budi Budiman kemudian meletakan gelas Winenya ke atas meja.
Budi Budiman menatap wajah saudara seperjuangannya dan berkata, “apa yang akan kau lakukan Rehan terkait para bajingan dari The Beast? Tubuh tua ku ini masih mampu membunuh satu atau 3 orang pemimpin The Beast sialan itu.”
Rehan memejamkan matanya ketika mendengar perkataan saudara seperjuangannya.
{ternyata Budi memiliki pemikiran yang sama seperti Rachel!} Batin Rehan didalam hatinya.
“Rehan ....!”
Budi menunggu perintah dan arahan dari sosok lelaki paruh baya yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri.
Rehan yang ditatap oleh Budi Budiman akhirnya membuka matanya yang dari tadi terpejam. Rehan menarik nafas panjang sebelum berkata kepada Budi Budiman.
“undang Alex Pemimpin The Beast ke Klub malam kita yang ada di mangga besar. Aku akan bernegosiasi dengannya dan memberikan mereka konpensasi berupa uang. Serta sebagai permintaan maaf aku akan meminta Rachel menunjukan sebuah tarian pedang dan memamerkan permainan pedangnya. Semoga dengan cara itu The Beast puas dan sekaligus takut.” Rehan memberikan keputusannya dan perintah kepada Budi Budiman.
“Rehan apakah kamu telah memikirkan matang-matang keputusan mu ini?” tanya Budi Budiman tidak percaya dengan apa yang dia dengar.
“inilah yang terbaik untuk serigala hitam saat ini Saudara ku!” ucap Rehan Parau.
“baik Rehan, aku akan menyuruh orang kepercayaan ku untuk menyampaikan undangan tersebut.”
Budi Budiman hanya mampu memejamkan matanya dan menghela nafas panjang. Tanpa di sadari oleh Rehan, saudara seperjuangannya meneteskan air matanya ketika Budi berdiri meninggalkan ruangan tersebut.
{apakah kejayaan Seriga Hitam harus berakhir seperti ini?} batin Budi Budiman di dalam hatinya sambil meninggalkan ruangan tersebut.
{Maafkan aku saudara ku. Inilah hal terbaik yang mampu aku berikan untuk serigala hitam saat ini.} batin Rehan sambil menatap kepergian Budi Budiman.
Dua hari setelah pertengkaran antara Rehan dan Rachel, untuk pertama kalinya dalam sejarah kelam jakarta. Dua organisasi mafia besar yang sering bersitegang dan saling bunuh bertemu di sebuah klub malam di jalan mangga besar, Jakarta.
Meskipun pada awalnya Rachel menolak permintaan Rehan untuk melakukan sebuah Tarian Pedang yang akan dipertunjukan kepada Alex dan anak buahnya. Pada akhirnya Rachel tidak tega juga ketika Rehan mengatakan tetap akan pergi sendiri walaupun Rachel dan Budi Budiman tidak datang dalam acara tersebut.
Dengan berat hati dan demi menjaga ayahnya dari segala kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi pada pertemuan itu. Rachel akhirnya memutuskan untuk bersedia melakukan Tarian Pedang tersebut.
“Ketua ...!”
Para anggota serigala hitam membungkukan badan mereka ketika Rehan dan Rachel keluar dari mobilnya. Di dalam Klub malam tersebut sudah berdiri Budi Budiman yang tersenyum menunggu kedatangan ayah dan anak tersebut.
Budi Budiman mendekatkan dirinya kepada Rehan dan membisikan perkataan, “Rehan aku sudah menyiapkan senjata tajam di bawah meja mu. Kau cukup memberikan perintah atau tanda setelah itu aku dan anak buah ku akan menghabisi Alex dan para anggota The Beast yang hadir di pertemuan ini..”
Rehan berhenti sejenak dan menatap saudaranya dengan tatapan kecewa.
“Budi kita memang mencari makan di dunia hitam akan tetapi kita harus menjunjung tinggi adab kita. Kita tidak boleh membantai orang yang kita undang. Aku akan membunuh dan menangani Alex jika memang diperlukan. Tapi aku tidak akan pernah membunuh siapapun orang yang ku undang untuk makan bersama ku!” Rehan Berkata pelan tapi Budi masih bisa mendengarnya.
Tidak lama setelah itu datang 10 mobil mini bus berwarna hitam dan turunlah sekitar seratus orang anggota The Beast. Para anggota the beast yang turun tersebut segera membuka jalan dan mensterilkan area tersebut.
Setelah 10 menit berlalu datanglah sebuah mobil sedan mewah berwarna merah. Dari dalam mobil Sedan tersebut keluar seorang Pria berumur sekitar 47 tahunan dan berjenggot cukup lebat menggunakan setelan jas resmi berwana merah dan berjalan sambil membawa sebuah tongkat berkepala macan yang terbuat dari emas.
Pria tersebut adalah Alex sang pemimpin The Beast. Alex turun ditemani oleh seorang pria berkepala plontos yang mengenakan setelan jas berwarna biru sambil menghisap cerutu di mulutnya.
Tongkat yang dipegang oleh Alex ada tongkat pemimpin The Beast dan siapapun yang diwariskan tongkat tersebut oleh Alex berarti akan menjadi pemimpin The Beast berikutnya.
Sedangkan pria Botak yang terlihat baru berumur sekitar 35 tahunan bernama Rudi, Rudi adalah orang kepercayaan Alex dan atas arahan Rudi The Beast mulai mengganggu dan membuat onar di daerah kekuasaan Seriga Hitam.
“Tuan Rehan, anda baik sekali membawa pelacur yang membuat masalah untuk memuaskan hasrat bos ku!” ucap Rudi sambil memandangi Rachel dengan tatapan mengejek.
Plak
Alex menampar Rudi dengan sangat keras sampai Rudi jatuh tersungkur. Rudi yang ditampar oleh Alex dengan sangat keras terlihat bingung. Lalu Rudi mengelap mulutnya yang berdarah akibat tamparan Alex.
“jaga bicara mu Rudi, pemimpin Serigala Hitam telah menunjukan etikanya sebagai tuan rumah. Maka kita juga harus menunjukan sopan santun kita sebagai tamu. Kau boleh membuat onar setelah pertemuan ini tapi aku tidak ingin mendengar kau merendahkan anak dari pemimpin serigala hitam. Apakah kau mengerti Rudi? Alex berkata sambil menunjuk-nunjuk Rudi menggunakan tongkatnya.
“maafkan aku Ketua Alex. Aku akan mengingat etika dan pesan ketua sampai aku mati!” ucap Rudi sambil menundukan kepalanya kepada Alex.
“segera minta maaf kepada Ketua Serigala Hitam dan Putrinya!” Alex memberikan perintah kepada Rudi.
“hahaha...tidak usah di teruskan. Terima kasih Alex kau telah datang memenuhi undangan ku.” Ucap Rehan sambil tersenyum dan berjabatan tangan dengan Alex.
“Rehan oh Rehan. Kamu benar-benar seorang God Father sejati, nama mu sering ku dengar semenjak aku masih muda dan menjadi preman terminal di daerah bandung. Tapi saat ini akhirnya aku bisa berjabatan tangan dengan sosok yang ku kagumi dan ku idolakan.” Ucap Alex sambil tersenyum dan menjabat tangan Rehan.
“kau terlalu merendah Alex. Mari...” Rehan mempersilahkan Alex memasuki Ruangan.
Alex dan Rehan berjalan bersama sambil berjabat tangan dan wajah kedua dihiasi dengan senyuman mulai dari pintu masuk klub tersebut sampai tiba di bangku yang disediakan.
Klub malam tersebut adalah salah satu klub malam milik serigala hitam yang terbesar di jakarta. Klub mala itu sudah di booking oleh Budi Budiman dan tidak boleh ada yang memasuki Klub tersebut selain anggota Serigala Hitam dan The Beast.
Masing-masing gangster hanya membawa 200 orangnya untuk hadir dan masuk kedalam ruang pertemuan. Sedangkan sisanya menunggu di luar pintu masuk.
The Beast sendiri membawa lebih dari 500 orang anggotanya yang menunggu sekitar klub malam tersebut dan di luar pintu masuk ada sekitar 50 orang anggota The Beast. Sedangkan Rehan hanya membawa 300 orang pengikutnya dari Serigala Hitam. 50 orang berdiri di luar pintu masuk dan 50 orang lagi berdiri di luar gerbang klub malam tersebut.
“kau sungguh berani Rehan hanya membawa sedikit anak buah mu untuk bertemu dengan aku! Apakah kau menyepelekan aku?” tanya Alex kepada Rehan.
Karena sepanjang perjalanan Alex sudah menerima laporan dari mata-mata alex yang berpura-pura jualan di sekitar tempat pertemuan tersebut. atas laporan dari mata-mata Alex yang sudah standby di dekat lokasi sejak satu yang lalu.
Rehan hanya membawa 300 orang pengikutnya, sebenarnya Alex sendiri ingin mengikuti gaya Rehan dan hanya membawa sekitar 250 sampai 300 pengikut pilihannya. Akan tetapi Rudi melarangnya dan tidak setuju dengan keputusan Alex.
Rudi beranggapan harus membawa sebanyak-banyak pengikut the beast ke daerah kekuasaan Seriga Hitam.
“hahaha, Alex aku sudah melihat dan bertarung dengan banyak kematian sejak aku berusia 19 tahun. Jika memang aku harus mati malam ini di klub ku sendiri itu sudah merupakan takdir ku. Tapi jika aku tidak mati malam ini setelah percobaan konyol mu untuk membunuh ku. aku pastikan kau dan seluruh keluarga mu akan ku jadikan makanan anjing penjaga ku. Kematian dan kehidupan adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan, aku akan merangkul kematian ku sambil mengajaknya bercanda Alex. Aku mati saat ini, besok, minggu depan, bulan depan atau tahun depan, kondisi akan tetap sama Alex. yaitu aku tetap mati dan jasad ku terbujur kaku. Tidak ada yang bisa ku lakukan saat ku mati tapi satu hal yang pasti jika kau mencoba hal bodoh malam ini aku hanya mengatakan apapun yang kau rencanakan semuanya akan gagal Alex.” Ucap Rehan sambil tersenyum penuh makna kepada Alex.
“perfect...!” Alex bertepuk tangan dan memberikan apresiasi atas keberanian Rehan.
“benar-benar sempuna. Inilah sosok Rehan sang pemimpin Serigala Hitam yang melegenda yang menjadi panutan ku.” Alex berkata sambil menggeser bangku Rehan untuk diduduki.
Hal ini menandakan bahwa Alex benar-benar mengagumi keberanian Rehan sebagai seorang pemimpin Serigala Hitam. Di sebuah aula yang sangat besar itu hanya Alex dan Rehan yang duduk di kursi megah dan mewah yang ada di depan.
Sedangkan wakil mereka berdua yaitu Rudi dan Budi Budiman duduk sejauh 1 meter dari tempat duduk para pemimpin geng yang sering bertikai.
“kau terlalu berlebihan dalam memuji ku Alex, aku hanya seorang pria tua yang ingin mati dalam keadaan badan tegak tanpa rasa takut.” Jawab Rehan kepada Alex.
“itulah yang sebenarnya sangat ingin aku ambil dari mu Rehan. Hati ku belum puas jika aku tidak melihat dirimu mati dalam keadaan ketakutan dan memohon belas kasihan ku. Hahahaha!” Alex tertawa lepas setelah mengatakan hal tersebut.
Budi Budiman dan Rachel segera berdiri ketika mendengar perkataan Alex yang secara tidak langsung menantang dan mengancam Rehan.
Rudi yang melihat Budi Budiman berdiri segera berdiri dan tanpa ada yang menyadari tangan kanan Rudi memegang sesuatu berukuran kecil yang terselip di pinggangnya yang ditutupi oleh jas yang dia pakai.
Ketika para wakil gangster ini berdiri otomatis 200 anak buah dari serigala hitam dan the beast mulai berdiri dan bersiap untuk berkelahi satu dengan yang lainnya.
“Budi duduklah saudara ku. Belum saatnya kau beraksi, jika memang bajingan yang bernama Alex ini harus mati. Aku sendiri yang akan menggorok lehernya.” Ucap Rehan sambil menatap Budi dan Rachel.
“hahaha....bagus...aku sangat mengagumi keberanian mu Rehan! Rudi duduklah jangan membuat The Beast seperti seekor pecundang yang ketakutan di hadapan legenda hidup yang berada disamping ku!” ucap Alex kepada Rudi.
Setelah mendengar perintah pemimpin mereka akhirnya suasana yang sempat memanas dapat diredam dan alunan musik kembali terdengar. Akan tetapi Rudi dan Budi Budiman serta Rachel dan anggota lainnya tidak ada yang kembali duduk, mereka menunggu satu sinyal lain yang akan di berikan oleh masing-masing pemimpin mereka yang akan menentukan jalannya pertemuan ini.
Apakah pertemuan ini berakhir dengan pertumpahan darah atau berakhir dengan negosiasi.
Ketika keheningan semu yang mencekam ini berlangsung cukup lama, Rehan memutuskan untuk menghisap rokoknya dan secara sigap Alex menyalakan korek api dan menyodorkan api yang dia nyalakan dari korek tersebut kearah rokok Rehan.
Tanda itu adalah sebuah aturan yang tidak tertulis yang ada di dunia hitam. Jika terjadi perselisihan ketika pertemuan maka pemimpin yang mengundang pemimpin yang lainnya akan mengambil rokok, jika pemimpin yang di undang tidak membantu pemimpin tersebut menyalakan rokoknya maka di ruangan tersebut akan terjadi pertumpahan darah.
Akan tetapi jika pemimpin yang di undang menyalakan korek dan membantu pimpinan lainnya untuk menyalakan rokoknya. Berarti kedua belah pihak ingin membicarakan persoalan tersebut secara damai.
“Terima kasih Alex!” seru Rehan sambil menghisap rokoknya.
“Dasar bajingan tua kau Rehan! Tidak ku sangka kau mempunyai nyali untuk menantang ku! Hahaha! Aku akui aku kalah kali ini dalam adu nyali dengan mu Rehan!” ucap Alex sambil tertawa dan membakar rokoknya.
Karena kedua pemimpin ingin berbicara secara damai maka para wakil dan anggota gangster yang ada disana kembali duduk dan mulai menikmati minuman dan makanan yang tersedia di meja mereka masing-masing.
“aku memang tua Alex tapi nyali ku tetap sama seperti dulu! Hidup dan mati hanya sekali jadi apa yang harus ditakutkan?” ucap Rehan sambil menghisap Rokoknya.
“hahaha...dasar bajingan tua! baiklah Rehan, sekarang apa yang kau tawarkan untuk berdamai dengan ku atas kematian 30 orang anggota ku yang dibunuh oleh putri mu?” Alex berkata tanpa basa-basi.
“aku akan memberikan uang sejumlah 50 juta rupiah sebagai permintaan maaf ku kepada mu dan karena kematian anggota mu diakibatkan oleh Putri ku. Maka aku akan meminta Putri ku untuk melakukan tarian dengan menggunakan pedangnya sebagai permohonan maaf dari putri ku!” jawab Rehan sambil menatap wajah Alex.
“50 juta? Untuk 30 nyawa anak buah ku? Yang benar saja Rehan! Apa kau sedang mengejek ku?” Alex mendengus kesal.
“lantas berapa harga yang kau inginkan untuk menunjukan permintaan maaf ku yang tulus kepada mu?” tanya Rehan kepada Alex.
“aku ingin klub malam ini dan 5 klub lainnya yang ada di wilayah jakarta dipindahkan kepemilikannya menjadi milik ku?” ucap Alex sambil menarik sebuah tusuk gigi dari kayu dan Alex mulai membersihkan giginya dengan tusuk gigi tersebut.
“kau tahu bukan Alex aku tidak akan memberikan apa yang kau minta!” ucap Rehan sambil memandangi wajah Alex.
“seperti yang ku duga kau benar-benar seorang god father sejati Rehan. Begini saja berikan aku satu klub malam mu yang ada di daerah bekasi dan aku minta putri mu melakukan sebuah pertunjukan tarian pedang yang indah dan berwarna merah!” ucap Alex sambil melemparkan tusuk gigi yang tadi dia gunakan ke dalam gelas wine Rehan.
Rachel, Budi Budiman dan Rudi serta para anggota gangster yang lainnya menjadi tegang setelah melihat Alex melemparkan tusuk gigi bekasnya kedalam gelas Wine Rehan.
Hal itu merupakan tanda apa yang telah dikatakan oleh salah satu pemimpin pihak yang bersebrangan adalah permintaan final yang tidak bisa di tawar lagi.
Jika pihak lainnya tidak bersedia menerimanya maka pihak itu akan membuang tusuk gigi tersebut dari gelasnya akan tetapi jika pihak tersebut menerimanya. Maka pihak yang gelasnya terdapat tusuk gigi akan meminumnya dan menggunakan tusuk gigi tersebut untuk membersihkan giginya.
“biarkan aku memikirkannya sejenak Alex. Sambil menunggu sebaiknya kita melihat putri ku menarikan sebuah tarian pedangnya.” Ucap Rehan sambil memandangi winenya yang terdapat sebuah tusuk gigi didalamnya.
“baik, aku akan memberikan waktu kepada mu untuk memikirkannya!” ucap Alex sambil tersenyum.
“Rachel anak ku! Bantulah ayah mu ini!” pinta Rehan sambil menatap anaknya.
Rachel menganggukan kepalanya kemudian berdiri dan menarik sebuah pedang yang gagangnya berwarna merah.
Rachel yang menggunakan kemeja lengan panjang dan celana panjang berwarna Putih segera melepas sepatunya dan mulai memainkan sebuah tarian pedang yang sangat elegan namun bertenaga dan lincah.
Rachel melakukan sebuah tebasan sambil melompat, seluruh anggota Serigala Hitam segera bertepuk tangan ketika melihat permainan pedang Rachel yang sangat indah dan mematikan.
Sedangkan di pihak The Beast menyoraki Rachel dan mencemoohnya.
“hey pelacur, aku ingin merasakan tubuh bergoyang ketika goa surgawi mu tertancap oleh tombak sakti ku!”
“Pelacur berpedang memang cantik!”
Satu persatu anggota The Beast menghina Rachel akan tetapi Rachel tau hal itu sengaja dilakukan untuk memancingnya memulai pertempuran. Menurut Rachel ada sebagian kecil dari anggota The Beast yang tidak ingin berdamai dengan Serigala Hitam.
Prank
Prank
Terdengar suara pecahan gelas kaca yang di lemparkan oleh salah seorang anak buah Rudi kelantai tempat Rachel sedang melakukan tarian padangnya.
Gelas itu dilemparkan ke lantai tepat ketika Rachel sedang bersalto tiga kali dan ketika Rachel menginjak pecahan kaca tersebut kakinya segera mengeluarkan darah.
Rachel melihat dan menatap tajam kearah Sony yang menjadi pemimpin gangster The Beast di wilayah Kabupaten Bekasi yang sering melakukan keonaran di wilayah bekasi kota yang merupakan wilayah Serigala Hitam. Rachel kemudian mencoba menahan rasa kesalnya dan melanjutkan tarian pedangnya.
“ups maaf tangan ku tergelincir. Aku harap Dewi perang yang terkenal dari Serigala Hitam tidak akan mengambil hati atas tindakan ku tersebut. lagi pula Ketua Alex mengatakan ingin melihat tarian pedang yang indah dan berwarna merah bukan.” Ucap Sony sambil menjilat tangannya dan menatap Rachel.
“hahaha...! benar sekali apa yang di katakan Sony!” celetuk Rudi tertawa.
“sekarang kaki mu sudah berdarah dan itu sesuai permintaan Ketua Alex. Sekarang hanya tinggal satu yang kurang!” ucap Sony berbicara dengan anggota The Beast yang berada di sebelahnya.
“apa yang kurang Son?” tanya temannya Sony.
“Pelacur itu harus memainkan tarian pedang dengan indah sambil telanjang. Bukankah kita bisa menilai apakah tubuhnya indah atau tidak jika dia sudah tidak mengenakan sehelai benangpun di tubuhnya?” ucap Soni sambil tertawa terbahak-bahak sambil menatap Rachel dengan tatapan mengejek.
Gelak tawa sony segera disambut oleh para anggota The Beast yang lainnya. Budi Budiman dan para Anggota serigala hitam yang lainnya menjadi geram ketika melihat Rachel diperlakukan secara hina oleh para anggota The Beast.
Sedangkan Alex hanya tersenyum melihat hal tersebut dan berkata, “semakin lama kau mengambil keputusan. Putri mu akan semakin menderita Rehan!” ucap Alex memperingati Rehan.
Rehan hanya tersenyum tipis menanggapi perkataan Alex. Memang sebelum ada keputusan pihak lain bebas menghina dan mengejek lawannya. Hal ini bertujuan untuk mempercepat pengambilan keputusan pihak lawan atas permintaan ketua mereka.
Sedangkan anggota yang diejek yaitu Rachel tidak boleh bertindak tanpa seijin Rehan sebagai ketua Serigala Hitam.
Rachel hanya tersenyum dan tetap melakukan tarian pedangnya dengan kaki yang licin karena darah yang keluar pada saat dia menginjak di lantai marmer klub tersebut dan mulai melakukan tarian pedangnya lagi.
{ayolah Rehan apa kau sebebal itu dan mau menerima penghinaan ini?} batin Budi Budiman dalam hatinya.
Budi sangat geram atas kelakuan Sony kepada Rachel, baginya Rachel sudah dia anggap seperti anaknya sendiri dan dia ingin merobek mulut Sony dengan kedua tangannya sendiri karena telah menghina dan merendahkan Rachel.
Rachel memainkan pedangnya dengan melakukan gerakan menusuk dan menebas kesamping sambil memperhatikan ayahnya. Secara perlahan Rachel bergerak mendekat kearah Sony.
Rehan yang melihat hal tersebut mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepalanya kepada Rachel anaknya.
Akan tetapi Rachel hanya tersenyum kemudian dia bersalto ke belakang dan mendarat tepat di samping Sony.
Slash
Rachel memotong daun telinga sebelah kanan milik Sony dengan pedangnya.
“akhhhh....!” Sony berteriak kesakitan ketika terlinganya terpotong oleh pedang Rachel.
“ini pelajaran dari ku untuk mu bajingan!” ucap Rachel tersenyum.
Jleb
Rachel menusukan pedangnya ke paha Sony yang terletak di bawah meja yang terbuat kayu.
“akhhh..sialan kau pelacur!” teriak Sony kesakitan.
Rachel kemudian menarik pedangnya sambil tersenyum dan menjilati darah sony yang menempel di pedangnya.
Kemudian Rachel meludahi darah sony yang ada di mulutnya kewajah Sony.
“ternyata bukan hanya mulut mu yang busuk! Darah mu sebusuk mulut mu dasar bajingan cabul!” dengus Rachel kesal.
Kemudian Rachel menendang Wajah Sony dan membuatnya jatuh tersungkur. Para anggota Gangster dari pihak Serigala Hitam dan The Beast terkejut melihat aksi Rachel yang sangat cepat. Mereka tidak menyangka Rachel melakukan aksi gila tersebut.
Sebuah Tarian Pedang yang dipertontonkan oleh Rachel berubah menjadi sebuah Tarian Perang karena Rachel telah secara terang-terangan menyerang Sony dengan pedang ditangannya di depan semua anggota The Beast dan Serigala Hitam. Rachel juga tidak peduli dengan dua ketua Gangster yang sedang bertikai dan belum menentukan sikapnya.
“si..sialan! Bunuh perempuan itu!” Teriak Rudi kesal.
Setelah mendengarkan teriakan Rudi barulah para anggota Gangster yang ada di ruangan tersebut mulai bereaksi dan mulai saling pukul dan saling serang dengan menggunakan senjata tajam.
Trank
Trank
Terdengar suara senjata tajam yang saling beradu. Budi Budiman segera berlari ke arah Rehan untuk melindungi Rehan. Akan tetapi belum sempat Budi sampai di dekat Rehan mereka di cegah oleh para anggota The Beast yang sedang duduk di bangku Rudi.
Sedangkan Rachel sendiri sedang menghadapi 4 orang anggota The Beast yang tadi duduk bersama Sony.
Di tengah kericuhan yang terjadi hanya Rehan dan Alex yang tampak tenang dan tidak saling serang. Keduanya tetap berada pada posisi mereka dan menghisap rokok mereka masing-masing.
Rudi secara perlahan mulai menarik sesuatu yang berukuran kecil dari balik jasnya.
Rachel yang melihat hal tersebut segera melemparkan sebuah botol minum yang terbuat dari kaca ke arah kepala Rudi.
Prank.
“sialan kau pelacur!” dengus Rudi kesal.
Rudi segera menarik pedang yang ada di lantai dan menyerang Rachel, dia tidak jadi menggunakan sebuah benda kecil yang telah siapkan karena saat ini perhatian Rehan dan Alex terpusat pada dirinya. Rudi boleh saja membunuh Rachel dengan menggunakan Pedang akan tetapi jika Rudi membunuh Rachel dengan menggunakan senjata api.
Rudi akan diserang dan di buru oleh Anggota Serigala Hitam dan para anggota The Beast tidak boleh melindunginya. Karena dizaman ini segala pertempuran yang menggunakan senjata api dinilai sebagai tindakan pengecut. Oleh karena itu para Gangster masih berperang dengan menggunakan senjata tajam.
“hahaha! Apa keputusan mu Rehan?” Tanya Alex sambil tersenyum dan menatap kekacauan yang terjadi di hadapannya.
Note : jangan lupa rate bintang 5 untuk novel ini dan like setiap bab jika teman-teman menyukai novel ini. support dari pembaca sangat berarti buat perkembangan dan kemajuan novel ini
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!