NovelToon NovelToon

Gadis Pembuat Roti

Roti dan Bangsawan

Aku Sofia Vergara seorang gadis pembuat roti yang bekerja di salah satu kedai roti yang cukup terkenal di pusat kota Kazhar yang terletak di kekaisaran Amberland. Aku adalah seorang yatim piatu yang diadopsi suami istri miskin dari bangsawan yang jatuh yang tidak mempunyai anak.

Kedua orang tua angkat ku itu sangat menyayangi diri ku. Aku yang sejak kecil sangat menyukai harum dari roti panggang. Dan sangat tertarik dengan cara-cara membuat roti yang begitu enak dan mengenyangkan perut rakyat miskin.

orang tua angkat ku yang mengetahui tentang hal itu, malah mendukung ku dan mengajari ku cara membuat roti-roti yang sangat enak sejak aku berumur 10 tahun.

Namun hal itu tidak berlangsung lama, beberapa tahun yang lalu mereka meninggal dunia karena sakit yang sangat aneh. Setelah mereka meninggal dunia, aku memutuskan untuk pergi ke pusat kota dan memulai kehidupan ku yang baru di kota ini tempat aku berada sekarang.

Dengan sisa uang yang sangat sedikit aku mulai mencari pekerjaan di tempat ini. Dan beruntung nya lagi aku langsung mendapatkan pekerjaan di kedai roti milik madam Sandra. Seorang wanita yang sangat cerewet dan juga pelit. Tapi tak mengapa aku juga sangat membutuhkan pekerjaan dan uang untuk bertahan di ibu kota kekaisaran Amberland.

yah dan di sini lah aku sekarang di kedai roti yang cukup terkenal di kalangan bangsawan kelas menengah milik madam Sandra seorang istri dari baron Barden.

"Sofia!!! Apa kau akan melamun saja di sana dan tidak membantu membuat roti-roti ini!! Kau pikir roti-roti ini bisa membuat dirinya sendiri!! Kau sungguh membuang waktu!!"

Ucapan sarkas dari wanita yang sangat menjengkelkan itu membuat ku sedikit terkejut. Wanita jelek itu selalu saja membuat ku terkejut. Apa dia ingin aku mati terkena serangan jantung. Sungguh menjengkelkan, wanita bernama Carmel Ledern sungguh membuat ku selalu kesal. Tingkah nya hari-hari sudah melebihi madam Sandra si pemilik kedai.

Tapi aku harus sabar dalam menghadapi nya. Karena wanita itu suka mengadu dan memutar balikan fakta. Aku masih membutuhkan pekerjaan ini untuk kelangsungan hidup ku jadi mau tidak mau aku harus bersabar dan bertahan di tempat ini.

"baiklah aku akan segera membuat nya!"

Aku berjalan ke arah meja di mana aku membuat adonan roti yang berkualitas dan enak. Huh!! Sebenarnya aku lelah bekerja di tempat ini tapi aku belum memiliki cukup uang untuk membeli kedai roti ku sendiri. Apa lagi mendapatkan pekerjaan di kota ini sungguh sulit dan juga keahlian ku hanya membuat roti.

Aku mengadon tepung yang sudah menjadi padat akibat bahan-bahan yang sebelumnya sudah ku campur kan. Seperti telur mentega dan yest semacam bibit jamur yang bisa membuat roti mengembang dan juga terasa enak.

Dengan wajah yang lesu dan tidak bersemangat aku kembali menguleni adonan roti di hadapan ku ini dan membentuk nya menjadi bentuk roti yang bermacam-macam.

"huh!! Sungguh melelahkan". Gumamku pelan sambil menghela nafas panjang.

Kapan hidup ku bisa berubah menjadi orang kaya. Dan tidak perlu bekerja lagi. aku sangat memimpi kan hal itu. Apalagi hidup sebagai bangsawan kelas atas yang memiliki kekayaan yang sangat berlimpah. Aku hanya bisa memimpikan nya saja.

"Sofia!! Lagi-lagi kau melamun!! Kau harus segera menyelesaikan nya. Beberapa saat lagi seorang bangsawan kelas atas akan berkunjung ke kedai ini dan membeli roti dari kedai roti kita! Tapi lihat lah kau malah tidak serius dalam bekerja!!"

Oh dewa!!! Apa wanita ini tidak bisa berhenti mengganggu ku. Apa dia buta?

"apa kau tidak lihat jika aku sedang membuat nya?" aku kesal dengan Carmel yang sok berkuasa ini sungguh menyebalkan.

Namun saat kulihat Carmel ingin mengatakan sesuatu lagi untuk membalas ucapan ku, Seiry seorang pelayan yang bekerja di bagian depan melayani pembeli datang dan memberikan kabar yang membuat sebagian pekerja heboh. Yah termasuk aku.

"cepat lah.. Aku butuh roti-roti itu. Kalian tau para bangsawan kelas atas itu sudah datang ke dalam kedai kita. Kalian tau aura bangsawan kaya begini tercium jelas dari mereka. Membuat ku iri saja!" ucap Seiry, seorang wanita yang di tinggal mati suaminya yang seorang prajurit perang yang tidak di pandang oleh kekaisaran.

Mendengar ucapan dari Seiry, lima orang yang ada di dalam tempat pembuatan roti ini berlari ke arah pintu yang menjadi pembatas antara kedai dan tempat pembuatan roti. Termasuk Carmel yang tergila-gila dengan seorang Marquess dari keluarga Harrison yang termasuk dari bangsawan kelas atas. Padahal pria itu sudah memiliki istri.

Mereka berlima memenuhi belakang pintu dan saling mengintip. Tidak bisa di biarkan! Aku juga mau melihat bangsawan kelas atas. Mana tau aku bisa tertular sedikit kekayaan mereka yang tiada habis nya.

Aku memasukkan seluruh roti yang aku buat ke dalam pemanggang dan juga ikut berlari ke arah pintu di mana aku bisa melihat bangsawan kelas atas dari dekat.

Ternyata benar para bangsawan kelas atas itu sungguh bersinar dan terlihat arogan juga sombong. Yah wajar mereka sombong karena mereka kaya.

"wah lihat lah lady Margaret, dia terlihat seperti peri. Sangat cantik". Ucap Merry dengan heboh nya melihat salah satu dari bangsawan itu.

"lupakan lady Margaret. Lihat lah Marquez Gerry Harrison bukan kah dia sangat tampan dan juga gagah!" ucap Carmel dengan antusias saat melihat pria pujaan hati nya yang ikut datang ke kedai roti milik madam Sandra ini. Padahal pria itu datang dengan istri nya.

Aku melihat beberapa bangsawan kelas atas itu juga sedikit iri. Kenapa aku tidak terlahir seperti mereka. Yang sudah kaya sejak lahir. Benar-benar dewa tidak adil.

Tunggu dulu..

Siapa pria itu? Dia terlihat gagah dan perkasa walaupun terlihat dari belakang. Siapa dia? Apa dia termasuk bangsawan kelas atas juga? rambut nya yang coklat tubuh nya yang tinggi dan badannya yang sangat bagus. Aku rasa aku sudah gila karena menyukai seseorang yang hanya terlihat belakang nya saja.

"sudah lah kembali bekerja kalian tidak ingin kan madam Sandra memarahi kalian karena hal ini!" mereka kembali ketempat masing-masing sementara aku menunggu pria itu berbalik arah dan melihat wajah nya. Sedikit lagi..

"Sofia!! Apa kau tidak dengar?"

Huh!! Selalu saja begini. Setiap kesenangan ku pasti ada saja yang akan menghalangi nya. Mau tidak mau aku kembali dengan roti-roti yang aku buat ini.

"roti sialan!! Aku tidak ingin terjebak selama nya membuat roti ini!! aku juga ingin menikmati kemewahan seperti para bangsawan!!"

Hanya seorang pembuat roti

"baiklah aku akan segera pulang"

"hari ini sangat melelahkan"

"yah sangat melelahkan".

Waktu sudah mulai petang dan kedai roti madam Sandra akan segera tutup. Hari ini aku lah yang bertugas untuk menutup kedai, seperti biasa mereka selalu menindas ku dengan memberikan tugas membereskan tempat ini dan mencuci seluruh peralatan yang kami gunakan untuk membuat roti. Selalu saja seperti itu. Karena aku yang paling muda di tempat ini mereka suka menyuruh ku ini dan itu. Padahal madam Sandra memberikan gaji yang sama kepada pekerja nya.

Dengan wajah yang dongkol aku mencuci seluruh peralatan yang sudah di gunakan hati ini. Aku benar-benar ingin keluar dari tempat ini. Namun aku sadar aku terlalu miskin untuk tidak bekerja.

Hahhh

"sudah lah, tidak ada guna nya aku mengeluh seperti ini. Toh pada akhirnya aku tetap si yatim piatu yang miskin"

Setelah selesai dengan semua peralatan membuat roti, sekarang aku menutup seluruh jendela dan juga dinding kaca di kedai ini dan setelah nya aku akan menutup kedai ini dan segera pulang.

Hari juga sudah terlihat mulai gelap. Aku rasa akan turun hujan.

Setelah semua nya selsai aku segera menutup kedai ini dan berjalan ke arah penitipan kuda dimana aku biasanya menitipkan kuda ku.

Yah aku memiliki seekor kuda yang aku gunakan untuk datang dan pergi ke kedai madam Sandra. Kuda ini tidak lah mahal. Kuda tua yang aku beli dari seorang petani yang berada di desa Serin. Kuda yang jalan nya lambat dan sudah tak mampu berlari cepat.

Tapi aku membutuhkan kuda ini agar aku bisa mengurangi pengeluaran ku menuju rumah yang aku sewa di pinggir kota Kazhar. Biasanya aku menaiki kereta kuda yang di sewa untuk pulang dan pergi dengan biaya yang mahal.

Aku tidak sanggup dengan pengeluaran itu.

Petang ini seperti nya akan turun hujan. Jadi aku harus segera sampai di rumah. Mau tak mau aku akan melewati hutan Filent agar aku sampai dengan cepat ke rumah ku yang berada di pinggir kota. jika aku melewati jalan biasa pasti aku akan terguyur hujan dan aku tidak ingin tubuh ku basah.

Di sini lah aku di hutan Filent hutan yang tidak berbahaya dan hutan yang masih dalam lingkup pusat kota walaupun letak nya di pinggiran kota.

Aku menunggangi kuda ku tak terlalu cepat. Bagaimana tidak kuda ini tidak akan berjalan dengan cepat jadi aku tidak akan mengeluh lagi dengan kondisi nya saat ini.

"keping uang ku masih belum cukup untuk menjalankan sebuah bisnis. Kapan lah aku bisa jadi bangsawan kaya raya". Gumamku di atas kuda yang berjalan dia jalan setapak hutan Filent.

"tunggu dulu!" aku memaksa kuda ku ini untuk berhenti. Seperti nya aku mendengar sesuatu seperti suara perkelahian dan juga dentingan pedang.

"apa yang terjadi?" karena rasa penasaran ku yang besar aku mengikuti arah suara tersebut berasal.

setelah suara itu cukup dekat aku turun dari kuda ku dan berjalan lebih dekat untuk memuaskan rasa penasaran ku.

benar saja! ada sebuah pertarungan tak jauh dari tempat ku berdiri saat ini.

Sepuluh orang melawan satu orang. Sungguh pertarungan yang tidak adil. Namun aneh nya aku masih terpaku di tempat ku berdiri dan menonton pertarungan tersebut. Bukan nya pergi dari tempat berbahaya itu dan kembali ke rumah untuk beristirahat.

"tuan!! Di belakang mu!!"

Sial!!! Kenapa aku malah bersuara. Seketika aku menutup mulut ku yang secara tiba-tiba berteriak dan memperingati pria itu yang kini terlihat kewalahan menghadapi sepuluh orang dengan pakaian serba hitam yang tertutup.

Aku harus pergi dari sini!! aku berbalik dan akan pergi dari tempat ini secepatnya. Apalagi saat ini hujan sudah mulai turun.

Bukan nya terhindar dari hujan aku malah kehujanan dan terlibat dalam masalah. Benar-benar hari sial.

Saat aku berlari menjauh tiba-tiba suara teriakan dari pria itu terdengar begitu kuat.

"nona!!! Menunduk lah!!"

Seketika aku menunduk dan berjongkok sambil melindungi kepala ku dengan tangan ku. Dan menutup kedua mata ku.

"oh dewa aku tidak ingin mati!!! Aku tidak ingin mati!! Jika aku mati maka aku tidak bisa menikmati harta yang aku kumpulkan selama ini!".

Aku seperti merapalkan sebuah doa agar dewa memberi ku kesempatan untuk melanjutkan hidup.

Aku mendengar suara kesakitan dan dentingan pedang lagi dan aku seperti berada di tengah-tengah pertarungan ini. Namun untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi aku tidak berani. Sungguh aku sangat takut saat ini!

"nona!! Kau bisa membuka mata mu sekarang!"

Mendengar sebuah suara yang terdengar berat dan maskulin aku perlahan membuka mata ku dan masih di posisi berjongkok aku melihat sebujur mayat tergeletak di dekat bawah kaki ku.

Seketika aku terduduk dan menjerit.

"AAAA!!! MAYAT!!!" Habis sudah. Aku benar-benar takut sekarang.

Perlahan aku melihat pria yang masih berdiri di depan ku ini. Rambut coklat dengan garis wajah yang tegas hidung mancung serta bibir yang sedikit tebal dan alis mata yang juga sedikit tebal dengan bulu mata yang lebat dan lentik.

Begitu tampan. Walaupun wajah nya terlihat terluka namun tidak mengurangi ketampanan nya.

"tidak perlu menjerit seperti itu kau sudah selamat! Atau mungkin tidak! Bangkit lah aku tidak bisa terus-terusan melindungi mu. Ini ambil dan lindungi diri mu sendiri!"

Ucapan pria di depan ku ini seketika menghancurkan ekspektasi yang ku buat beberapa detik lalu. Wajah nya datar dan dingin melihat ke arah ku dan meyerahkan sebuah pedang ke tangan ku.

"buat lah dirimu berguna!" ucap nya lagi yang melihat keterdiaman ku saat ini.

tak berapa lama kembali muncul beberapa orang yang berpakaian sama seperti sepuluh orang sebelum nya. Sementara pria itu juga berdiri tak jauh dari tempat ku sambil tersenyum miring.

Seolah-olah dia sudah biasa dengan keadaan berbahaya seperti ini.

Aku kemudian tersadar, menatap heran ke arah tangan kanan ku yang kini menggenggam gagang pedang yang di berikan pria itu.

"apa kau sudah gila!! Aku tidak tau caranya memakai pedang dan aku tidak tau caranya bertarung! Aku hanya gadis pembuat roti. Rakyat biasa tanpa kemampuan mempertahankan diri!" ujar ku dengan nada yang sangat takut memberitahu pria itu.

Apalagi pedang yang ku pegang saat ini sudah bergetar akibat tangan ku yang ketakutan.

seumur hidup aku tidak pernah mengalami hal seperti ini. Terjebak dalam bahaya akibat rasa penasaran ku yang sangat bodoh.

Aku sungguh menyesal mendatangi tempat ini. Apalagi hujan yang tak terlalu deras ini menambah kesialan dalam hidup ku.

saat aku merenungi nasib ku beberapa detik suara dari pria yang memberikan ku pedang ini terdengar seperti sebuah aba-aba sebelum nyawa tercabut.

"itu bukan urusan ku! Aku tidak peduli. Jika kau ingin hidup kau harus membuat dirimu berguna. Aku tidak ingin kau memperlambat gerakan ku!".

Apa!!! Pria ini benar-benar brengsek!!

Beban

Masih di tempat yang sama dan keadaan yang sama. Di bawah guyuran hujan di hutan Filent aku merasa kesialan tak henti-henti nya datang menghampiri ku.

Padahal keinginan hidup ku hanya sederhana yaitu menjadi kaya tapi kenapa jalan yang ku tempuh begitu sulit. Apalagi sekarang hidup dan mati ku sedang di pertaruhkan, karena rasa penasaran yang ada di diri ku tadi. Lain kali aku tidak akan mengikuti rasa penasaran ku lagi!

Argg!! Apa yang harus aku lakukan!! Aku tidak bisa menggunakan pedang. Dan pria brengsek itu juga terlihat sedang sibuk melawan para pria yang aku tidak tau siapa mereka dan apa tujuan mereka.

Jika di lihat lagi mereka juga bukan terlihat seperti perampok, apa yang akan mereka rampok? Pria itu terlihat tidak lah kaya.

"nona!!! Berhenti lah melamun di saat seperti ini!!"

Suara pria brengsek itu kini menyadarkan ku dari isi kepala yang hampir ingin meledak. Bagaimana tidak padahal beberapa menit lalu hidup ku baik-baik saja dan normal namun kini malah terlibat dalam pertarungan yang berbahaya.

"aku tidak melamun. Brengsek!! Aku hanya berfikir bagaimana aku bisa keluar dari tempat berbahaya ini! Kau pikir aku seorang kesatria wanita yang bisa bertarung. Aku katakan sekali lagi pada mu! Aku hanya seorang pembuat roti!!" ujar ku agar pria ini mengerti jika aku hanya wanita lemah dan mengijinkan ku untuk pergi dari tempat ini.

namun saat aku mengatakan hal itu tiba-tiba salah satu dari para pria yang memakai pakaian serba hitam dan tertutup itu ingin menyerang ku.

Namun bukan nya melawan aku malah mencoba untuk lari. Yah lari adalah jalan satu-satunya untuk selamat!

"argh!! Jangan bunuh aku tuan!! Aku hanya rakyat miskin yang lemah!!" teriak ku sambil berlari dan sial nya kaki ku malah tersandung akar pohon dan membuat ku terjatuh.

Habis sudah gaun sederhana yang ku pakai sudah sangat kotor dan tak berupa lagi. Begitu pula kaki ku yang terasa sakit akibat terjatuh.

Dengan ketakutan aku malah menutup mata ku dan menodongkan pedang ke arah depan untuk melindungi diri ku.

"ku mohon!! Ku mohon!!! Aku belum mau mati!! aku belum mau mati dewa. Aku janji,, aku akan menjadi wanita yang baik dan berhenti mengeluh. Aku janji dewa!! Tolong selamatkan aku!!" sekali lagi aku merapalkan doa untuk keselamatan nyawa ku yang berharga ini.

Dan beberapa detik kemudian terdengar suara seseorang menjerit kesakitan dan pedang yang ku pegang terasa sangat berat.

Aku memberanikan diri untuk membuka mata dan aku sangat sangat terkejut dengan apa yang ku lihat saat ini!! Pria yang mengejar ku tadi sudah tertusuk mata pedang milik ku. Dan kini dia mengerang kesakitan.

Seketika darah segar pria yang mengejar ku itu mengalir di pedang ini. Tubuh nya yang berat tak mampu untuk ku menahan nya. Hingga dia jatuh menimpa ku.

Hah!! Apa yang terjadi? kenapa pria yang mengejar ku malah tertusuk pedang ku! padahal aku tidak melakukan apa apa untuk melawan nya.

Dengan susah payah aku berusaha untuk menyingkirkan tubuh pria yang mengejar ku tadi dari atas tubuh ku. Dan yah aku berhasil. tubuh pria itu sudah terlentang bersama dengan pedang yang aku pegang menancap tepat di dada nya

"astaga!!!! Aku melukai seorang dan membunuhnya!! Apa yang harus aku lakukan. Aku membunuh seseorang!! Oh tuan ku mohon jangan mati!!"

Dalam sejarah hidup ku selama 20 tahun aku hidup. Ini pertama kali nya aku membunuh seseorang. Benar-benar hari yang gila!!. Tangan ku berlumuran darah dan bergetar semakin ketakutan.

Bagaimana ini!! Bagaimana jika yang aku bunuh adalah prajurit kekaisaran? Jika benar maka aku yakin mereka akan mencari ku dan menjebloskan ku ke dalam penjara. Aku tidak ingin itu terjadi. Sungguh tidak ingin.

"tidak usah dipikirkan!! Kau hanya melindungi diri mu! Bergerak lah jika kau tidak ingin kehilangan nyawa"

Terdengar lagi ucapan dari pria brengsek yang membawa ku dalam pertarungan gila ini. Aku marah sungguh marah dengan keadaan ini.

"kenapa kau menyeret ku dalam masalah ini!!" teriak ku dengan lantang dan nada yang marah. Yah aku benar-benar marah sekarang.

Namun sayang nya pria itu hanya menanggapi amarah ku itu dengan tatapan mengejek. Apalagi sekarang pria itu masih dengan gerakan santai melawan para pria yang mengejar nya.

"bukan kah kau sendiri yang masuk ke dalam situasi ini nona. Aku tidak pernah memaksa mu apalagi menyeret mu! Tapi jika kau mau aku akan memaksa mu dan menyeret mu ke ranjang ku setelah ini bagaimana? Apa kau mau!"

Apa!!! Pria ini benar-benar brengsek di tengah pertarungan seperti ini malah dia berusaha melecehkan ku!. Aku semakin geram melihat nya.

"dalam mimpi mu sialan!! Aku benar-benar sial bertemu dengan mu hari ini!" sudah cukup aku marah saat ini.

Tapi di tengah amarah ku yang tidak bisa berbuat apa-apa itu. dua orang pria penyerang mencoba kembali menyerang ku. Tidak bisakah mereka membiarkan ku pergi!.

Aku sudah tidak memegang pedang. Bagaimana cara nya kau bertahan hidup.

Dan sekali lagi pria brengsek itu menolong ku dan membunuh dua orang yang tersisa tepat di depan mata ku.

Ku kira aku sudah aman ternyata aku salah. Salah satu pria berpakaian serba hitam itu bangkit dan tiba-tiba menyerang pria yang ada di hadapan ku saat ini dari belakang nya.

Tak mampu menghindar pria itu terkejut dan terkena tusukan pedang tepat di bagian perut nya.

"ARRGGHH!!! Apa yang terjadi!!" aku kembali menjerit histeris melihat tubuh pria brengsek ini mengeluarkan darah yang banyak.

Namun demikian pria itu masih bisa bergerak dan mengayunkan pedang di tangan nya ke arah pria terakhir yang masih hidup. Dan pria terakhir tumbang dan mati bersamaan dengan pria brengsek ini yang juga ikut tumbang di hadapan ku.

"sial!! Apa yang harus aku lakukan!!"

hujan tiba-tiba semakin deras. keadaan di hutan ini juga sudah sunyi. Pertarungan tersebut sudah selesai dengan Pria brengsek ini terluka cukup parah di hadapan ku.

Huh!! Mau tidak mau aku memapah tubuh besar nya ke arah kuda ku berada. Dengan susah payah aku harus membalas budi pria ini yang sudah menolong ku tadi.

dengan kaki yang sakit aku membopong tubuh pria ini dan berusaha menaikan nya ke atas kuda ku yang tua.

Percobaan pertama, gagal. Tubuh pria ini jatuh saat aku berusaha untuk menaikkan nya ke atas kuda.

Baiklah aku akan mencoba nya kembali dan syukur lah aku berhasil. Tubuh nya dan tubuh ku sekarang sudah berlumpur.

Aku harus pulang sekarang! Dan merawat nya sebisa ku.

Namun kesialan ku kembali menghampiri. Kuda tua ku ternyata tidak mampu membawa kami berdua di punggung nya. Kuda ini malah terduduk tak mampu bergerak. Padahal tubuh ku tidak lah berat. Pasti ini karena tubuh kekar milik pria ini!. Merepotkan saja.

"kuda sialan!! Kau ingin aku berjalan menuntun mu pulang dengan kaki yang sakit seperti ini!"

ARRGGHH!!!! BENAR-BENAR HARI YANG SIAL!!!

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!