Story Of Edelweis
one chapter
08****
weh anjir lo pada uda liat foto viral itu blm
08****
itu foto Geva sama Deli kan
Stefanny
iya kayanya, @Gevaxar @Edelweis muncul ga lo pada
Areon
@Gevaxar lo kudu klarifikasi sih sama gue Gev
Gevaxar
iya itu gue sama Deli
Edelweis
ngga anjir, ngaku ngaku lo
Stefanny
ngaku aja Del, Geva juga ngaku kok
Areon
galak amat Deli, tapi gapapa Geva mah tetep suka
Gevaxar
@Edelweis cp gue g di bls
08****
cie cie Deli sama Geva juga akhirnya setelah sekian lama
Edelweis
naon sih ngaromong naon hah
Edelweis keluar dari grup
08****
eh Del anjr malah keluar
08****
anjir sumpah aing mah ga maksud
Edelweis berdecak sebal menatap kontak Gevaxar sebelum memencet ikon telepon
Gevaxar
"lo kangen gue kan Del"
Edelweis
"lo bisa berenti deketin gue gak sih"
Edelweis
"gue gasuka jadi pusat perhatian kayak lo gev"
Edelweis
"lo terkenal satu sekolah nyadar gak sih"
Gevaxar
"lo juga terkenal kok"
Edelweis
"itu karena lo deketin gue mulu gev, ah sial"
Gevaxar
"bagus dong biar orang-orang tau gue itu sukanya sama lo"
Edelweis
"guenya gasuka sama lo"
Gevaxar
"iya gue tungguin"
Edelweis mematikan telepon
gadis itu misuh misuh melempar HP keatas kasur
Edelweis
"iya ma, gausah treak Deli denger"
Arin/mama Deli
"anterin tenda ke rumah bu Caca ya Del"
Edelweis
"ih gamau ah, aku males ketemu Geva"
Arin/mama Deli
"ke bu Caca ari kamu, mama mah g nyuruh ketemu Geva"
Edelweis
"iyakan bu Caca mamanya Geva, ada Geva juga dong di rumahnya"
Arin/mama Deli
"udah sih anterin aja, udah lama banget ini di mama. lupa mulu mau balikin takutnya bu Caca mau pake"
dengan sangat terpaksa Edelweis mengantarkan tenda milik bu Caca alias mama Geva
rumah Edelweis sama Gevaxar beda kampung,tapi gak jauh. Masih bisa jalan kaki
Edelweis
udah ibu ibu juga segala camping camping
*dalam hati
Gevaxar
"baru aja tadi teleponan, udah nangkring aja depan rumah"
Edelweis
ngapa ni bocah sih yang muncul
*dalam hati
Edelweis
"bu Caca mana"
*ngegas
Gevaxar
"sensi amat, untung cakep"
bu Caca/mama Geva
"eh Deli tumben"
"ada apa? "
Edelweis cukup kaget dengan kehadiran bu Caca yang tiba tiba, gadis itu bergegas menyalimi mama Geva
Edelweis
"eh ini bu, disuruh anterin tenda sama mama"
*nyodorin kresek
bu Caca/mama Geva
"eh iya"
*ngambil kresek
Edelweis
"yaudah bu, Deli pamit pulang ya"
bu Caca/mama Geva
"loh, gak main dulu"
Gevaxar
"katanya tadi mau main dulu"
*menarik tangan Edelweis
bu Caca/mama Geva
"yaudah mama ke warung dulu ya beli bumbu yang abis"
Edelweis
"lo apaan si Gev, gue mau pulang"
two
Geva membawa Edelweis ke kamarnya
Edelweis
lo ngapain bawa gue ke kamar
Edelweis
gausah aneh aneh ya anjing
Gevaxar
lo pikir gue cowok apaan
sama otak pembaca juga hehe
Edelweis
gue mau pulang Gev ah
Gevaxar
yaudah sih gue cuma mau ngasih ini doang
Edelweis
*mengernyit
*melihat kertas yang disodorin Geva
Edelweis
"tapi ini mirip gue banget"
Gevaxar
"ya berarti elo Del, lagian gue ngapain lukis mama lo
Gevaxar
"gue sukanya sama lo bukan mama lo"
Edelweis
"yaudah sini ah, gue mau pulang"
Edelweis
*merebut gambar di tangan Geva
Gevaxar
"lo pajang di kamar pake figura ya"
Edelweis menatap Geva sebal, kemudian bergegas keluar meninggalkan Geva yang malah terkekeh senang
bu Caca/mama Geva
"udah mainnya? "
Edelweis
bu Caca kok bisa tiba tiba muncul terus, kan aing rewas
*dlm hati
Edelweis
"eh iya bu, Deli pamit ya"
bu Caca/mama Geva
"gamau di anter Geva"
Edelweis
"gausah gausah bu,"
Edelweis ngabrut pengen buru buru sampe rumah, tadi Geva bisa bisanya mengedipkan sebelah mata kayak orang kurang belaian
membuat Edelweis ngeri sekaligus merinding
Edelweis melempar HP nyaris berteriak
gadis itu membuka gorden, melihat motor jangkung yang sudah bertengger santuy didepan pagar rumah
Edelweis mengambil tas sama cardigan kemudian turun, karena memang kamarnya ada di lantai dua
sarapan dilama-lamain. sengaja, siapa tau Geva kesal dan pergi
Edelweis tak acuh, ia terus jalan
siapa suruh coba orang gamau
Gevaxar
"Edelweis"
*suaranya lembut tapi menekan
berhasil, Edelweis berhenti
Edelweis
"NAON ANYING GEVAKSKARR"
Edelweis
"gamau bareng, gamau"
Gevaxar
"lucu banget muka lo, pending dulu marahnya"
Geva melempar Helm yang untungnya ditangkap baik oleh Edelweis
Gevaxar
"cepet naik, gue gamau kesiangan"
dan asal kalian tau, tadi Edelweis sempat blushing
dan akhirnya tak bisa menolak, membuat Geva senyum senyum sendiri dibalik helm full face nya
kali ini Geva merasa motornya lebih spesial karena ada Edelweis di jok belakang
08****
"sst sut, Edelweis sama Geva tuh"
siswi
"Geva kok mau sama modelan kayak gitu"
siswi 2
"tapi Edelweis cantik ngab"
siswi
"alah cantikan juga gue"
bisik bisik itu sebenarnya terdengar ke telinga Edelweis, dan kini gadis itu tengah marah karena Geva malah nyerobot membawanya sampai parkiran
Gevaxar
"gausah didenger"
*merapikan rambut Edelweis karena memang agak berantak
Edelweis menepis tangan Gevaxar menatap sinis laki-laki itu
Edelweis
"telinga gue berfungsi sangat baik"
Edelweis
"lo harusnya ngerti sampe sini"
three
Areon
"lo tadi bareng Deli? "
bukan menjawab, Gevaxar malah tersenyum mengangkat alis bangga
Areon
"dih anying, sok ganteng"
Areon
"lo gaada niatan uncrush Gev? "
Gevaxar
*melirik datar
"maksud lo"
Areon
"gaada maksud apa apa sih, tapi lo serius suka sama cewek galak itu"
Gevaxar
"siapa yang lo sebut cewek galak? "
Areon
*menelan ludah, takut
Gevaxar
"gausah katain Deli, apalagi nyuruh gue mundur"
Gevaxar
"lo paling tau gimana gue sama dia"
Gevaxar menyelesaikan kalimatnya dengan sinis sebelum pergi meninggalkan Areon dengan wajah cengo gak habis pikir
Areon
"anying lah pokonamah"
Areon
"maksud gue gak gitu, anjirlah nih mulut"
*memukul" mulutnya kemudian menonyor kepala sebelum menyusul Geva
Jingga Ratu
"eittt mau kemana"
*menarik kerah belakang baju Areon
Jingga Ratu
*menampar mulut Areon
"ga sopan banget mulut lo"
Jingga Ratu
"APA"
*menyerobot"
Areon
"gue manggil nama lo, nama lo jingga kan"
Jingga Ratu
"ya ngga njing juga manggilnya"
Jingga Ratu
"bayar kas"
*mengadahkan tangan
Areon
*menatap Jingga datar
BRAKK
Jingga Ratu menyimpan nampan dengan kasar
Edelweis
*kaget
"ajig, kenapa sih tu"
Jingga Ratu
"kesel gue sama Areon"
Edelweis
"uang kas lagi? "
Jingga Ratu
"udah berapa abad coba dia gak bayar"
Jingga Ratu
"manggil gue Njing lagi"
Edelweis
"terus lo apain"?
Jingga Ratu
"gue gampar mulutnya pake tangan gue bekas megang ketek"
Edelweis
"ih najis"
*ngakak
tiba tiba Gevaxar datang langsung duduk disamping Edelweis menggeser tubuh Jingga
Jingga Ratu
"permisi mas, lo ganteng ganteng gada adab ya"
bukan menjawab Jingga, Gevaxar malah sibuk menatap Edelweis yang kemudian berhenti mengunyah karena terus diperhatikan
Edelweis
"apa Gev, lo mau? "
Gevaxar malah tersenyum kemudian berdiri menyodorkan susu kotak rasa pisang, itu memang kesukaan Edelweis.
Dan Gevaxar menjadikannya rutinitas dengan membelikan satu susu kotak rasa pisang setiap istirahat
hatinya memang belum diterima, tapi soal susu kotak rasa pisang Edelweis gak pernah nolak
Gevaxar
"jangan kebanyakan makan pedes, sekarang lagi musim hujan"
*mengelus kepala Edelweis
Edelweis sempat menghindar tapi akhirnya sampai juga tangan Gevaxar di pucuk kepalanya
Jingga Ratu
*menggigit bibir gereget
Jingga Ratu
"lo kapan jadiannya sih, gue udah keburu baper duluan"
Jingga Ratu
"apa sih yang kurang dari Geva Del, anjir sumpah aneh pisan lo mah"
Edelweis
"gada yang kurang"
Jingga Ratu
"terus apa jir, lo masih belum jadi pacarnya, tapi dia udah nge-treat like a queen lo duluan"
Edelweis
"ya gue yang banyak kurangnya tu"
Jingga Ratu
"emang lo gak baper"?
Edelweis
*dengan suara kecil
"baper"
Jingga Ratu
"NAH KAN LO PAS_"
Edelweis membekap mulut jingga
Edelweis
"mulut lo mau dijahit"
Jingga menggeleng ribut mengangkat dia jari, suer
Jingga Ratu
"kelepasan Del hehe"
🔊"jam istirahat selesai, silahkan memasuki kelas dan memulai pelajar kembali
Jingga Ratu
"gue kasih tau Geva boleh ga"
Edelweis
"hidup lo berakhir"
Jingga Ratu
"lo galak banget sadar gak sih"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!