Siang itu disebuah perusahaan besar ternama seorang wanita cantik berjalan masuk, semua mata melihat kepadanya tubuh langsing dengan tinggi badan 158 cm dan rambut tergerai indah nan panjang bergelombang.
Sambil menenteng kotak bekal yang dibawa dari rumah dia mendekat ke arah resepsionis, hendak bertanya sesuatu namun belum terucap sepatah kata dua tatapan wanita yang berada di bangku depan itu menatapnya sinis.
" maaf ya nona disini bukan tempat menjual diri " ucap salah satu dari resepsionis itu menatap wanita tersebut dengan jijik.
" tapi saya kesini atas nama tuan zayn" ucapnya dengan sopan.
" alah paling mau jual diri " tuduh wanita satunya lagi sama dengan temannya menatap wanita tersebut dengan sinis.
" coba di hubungi dulu tuan zayn nya bilang kalo zahra datang " ucap zahra mencoba mencari jalan keluar.
Mendapat perlakuan seperti ini siapa pun pasti marah namun dia menahan diri agar tidak melakukan hal yang membuat zayn marah, termasuk melawan balik atau pun bersikap kasar.
" pak zayn nya lagi meeting gak bisa diganggu" ucap resepsionis dengan nada malas.
" oh... Kalo begitu saya titip ini buat tuan zayn " ucap zahra sambil menaruh kotak bekal ke atas meja dengan pelan.
" mau pelet in pak bos ya astaga wanita jaman sekarang kalo udah ditolak bawa- bawa dukun segala " tuduh resepsionis lagi.
Zahra menghela nafas panjang ini membuat nya serba salah , namun dia tak bisa lama disana hingga akhirnya mau tak mau ia pun merogoh ponselnya mencati kontak atas nama tuan zayn.
Ia pun menghubungi tuannya itu dan tak butuh waktu lama panggilannya terjawab.
" tuan maaf bisa ke bawah sebentar , saya ada di meja resepsionis tuan " ucap zahra tanpa basa basi.
" iya tuan makasih " ucap nya sopan lalu memutuskan panggilannya.
Ini pertama kalinya zahra datang keperusahaan tuan zayn suaminya, iya suami mereka menikah tiga tahun lalu karena calon istri zayn tak hadir dalam hari istimewa itu zahra di paksa untuk menjadi pengantin pengganti untuk zayn.
Dengan bayaran hutang yang ibunya pinjam untuk pengobatan ayahnya, zahra pun mau tak mau memutuskan menikah dengan anak majikannya.
Mirisnya lagi zahra diperlakukan layaknya pembantu karena zayn tak pernah menginginkannya , bahkan selama tiga tahun menikah mereka tak pernah tidur satu kamar apalagi satu ranjang.
Sikap zayn yang dingin dan galak membuat zahra tak berani melawan dia sangat tahu diri bahwa dia hanyalah anak pembantu yang menjadi pengantin pengganti.
Beberapa menit berlalu...
" ijah " panggil seorang pria dengan suara khasnya mendekati meja resepsionis itu.
" kenapa lama sekali saya sudah lapar" ucap ceo perusahaan tersebut dengan nada menyentak.
" maaf tuan saya gak di ijin in sama mereka" ucap zahra memberikan alasan.
Zayn menatap dua wanita yang bekerja dibagian resepsionis itu lalu kembali menatap istrinya, dari atas sampai bawah ia melihat zahra yang tampak cantik dan feminim dengan gaun selutut bermotif bunga itu.
" bagaimana mereka tak ijinkan, kamu terlihat seperti wanita murahan " ujar zayn dengan nada dingin yang mengejek lalu pergi meninggalkan zahra tanpa menoleh lagi.
Kedua resepsionis yang wajahnya tadi sempat menciut kala zayn datang kini tertawa puas, mendengar bosnya menghina zahra membuat mereka yakin bahwa zahra hanya ingin menggoda bosnya.
Hati zahra berdenyut nyeri ini memang sudah biasa baginya diperlakukan begitu, namun apa salahnya ia berdandan cantik dia sendiri tak hanya datang untuk membawa bekal makan siang untuk suaminya melainkan ada acara bersama teman-temannya.
...****************...
Zahra menatap keluar jendela kala pertemuan dengan teman- temannya dicafe tak bisa mengubah suasana hatinya yang galau, teman- temannya memang tak ada yang tahu kalo zahra sudah menikah dia sendiri baru lulus kuliah tahun lalu.
Tentu saja tanpa kehadiran zayn saat zahra mengajaknya zayn menolak keras dengan dinginnya, begitu juga jika ada acara perusahaan atau acara lainya zahra tak pernah sekalipun diajak oleh zayn.
Zahra menghela nafas panjang betapa menyedihkannya kisah hidupnya ini, membut teman- temannya heran melihat sikap zahra yang pendiam.
" za lo kenapa sih gak biasanya gitu gi PH ya " tanya rara membuyarkan lamunan zahra.
" gi PMS mungkin " sahut eva sembari terkekeh pelan.
" gak apa apa cuma lagi car inspirasi aja " sahutnya tak ingin bercerita sembari menatap dua teman absurdnya.
" menurut kalian gimana tentang novel baru gue?" tanya zahra meminta penilaian tentang novel barunya.
" yang judulnya ' suami impian' kan bagus sih menurut gue" sahut rara sembari meminum jus strawberynya.
" banyakin sindirannya za biar semua laki pada paham bagaimana hati seorang istri" timpal eva kemudian memakan cakenya.
"tapi elo pinter banget novel ini kayak orang yang sudah pengalaman menikah aja " tambah eva membuat zahra yang tengah minum jus alpukat langsung tersedak dan batuk-batuk.
" nah nah hati - hati dong za gimana sih ?" ucap rara sembari memberikan tisu pada zahra.
Dan zahra meraihnya lalu mengusap mulutnya dengan selembar tisu yang diberikan rara.
' mereka tak tahu aja gue dipaksa menikah kalo tahu udah pasti pada jantungan' gumam zahra dalam hati.
...****************...
Sepulangnya dari acara ngumpul bareng dua temannya rara dan eva , tak lupa zahra membeli kebutuhannya seperti make up dan sabun tentu nya menggunakan uang sendiri bukan uang yang diberikan zayn.
Kartu black yang diberikan zayn hanya ia gunakan untuk keperluan rumah dan dapur saja juga ia gunakan untuk membayar para asisten rumah tangganya.
saat sampai rumah bi ima sudah datang menyambutnya , wanita paruh baya itu hendak membawa barang bawaanya namun zahra menolaknya.
" biar saya yang bawa ini semua kebutuhan saya aja" ucap zahra namun bi ima tak langsung pergi ia gugup seolah ada sesuatu yang terjadi dirumah.
" ada apa bi ? " tanya zahra sembari menatap bi ima dalam.
" anu non ada ada ibunya bapak diruang tamu " ucap bi ima dengan sedikit tergagap.
Zahra mengangguk lalu berjalan menuju ruang tamu dimana ada wanita paruh baya menunggunya, benar saja saat sampai disana bu sophi atau mertuanya itu sudah berpangku tangan menunggunya.
" bu ... Maaf saya baru pulang ada apa ibu kemari ?" tanya zahra dengan tetap berdiri karena jika duduk di sofa mertua nya akan menyuruhnya untuk berdiri dan mengatakan bahwa itu tak sopan.
" dari mana saja kamu ?" tanya bu sophi dengan nada membentak matanya bahkan sampai melotot hingga zahra langsung menundukan kepalanya sadar bahwa ini waktu yang tak baik baginya.
" keluyuran terus " tambahnya sembari melihat kantong ukuran sedang ditangan zahra.
" jangan bilang kamu habis belanja menggunakan uang anak saya , kamu itu hanya sebatas pengantin pengganti paham " ujarnya dengan tuduhan yang membuat tangan zahra terkepal menggenggam erat tas belanjaanya inilah kenapa ia tak pernah menggunakan uang zayn untuk keperluannya termasuk tas atau pakaian.
" satu hal lagi jangan pernah berdandan seperti ini anak babu tetaplah anak babu jangan sok kecakepan , jangan bilang kamu ingin menggoda anak saya " ujar wanita paruh baya itu lagi.
Segera zahra menggelengkan kepalanya sembari menatap sang mertua.
" enggak bu saya baru pulang dari acara reuni saja " sahutnya dengan berani lalu diam kembali.
" bagus lah , awas kalo kamu berani menggoda anak saya sampai kapanpun saya gak akan sudi merestui kamu sebagai menantu" ancam bu sophi membuat zahra menelan salivanya kasar.
Ia sangat sadar diri dan tahu tak akan pernah baginya untuk bisa menjadi menantu keluarga aditya, juga meluluhkan hati zayn baginya itu adalah sebuah kemustahilan.
" baik ! saya kemari ingin mengatakan sesuatu karina sudah kembali jadi saya ingin kamu bilang pada zayn tentang perceraian kalian paham kan maksud saya " zahra mengangguk segera bahwa ia sudah paham.
Ini sudah kesepakatan dari awal pernikahan mereka jika karina kembali maka pernikahannya dengan zayn berakhir.
Ada kelegaan di hati zahra setelah tiga tahun menikah dengan zayn akhirnya semuanya segera berakhir, rasa syukur tentu saja terucap di hatinya tak henti hentinya.
Setelah ibu mertuanya pergi zahra langsung berseru ria bahkan sampai menari hingga bi ima datang dan membuatnya jengah, namun asisten rumah tangganya itu hanya tersenyum saja melihat zahra seperti anak kecil itu.
" akhirnya aku jadi janda juga " gumamnya sembari tersenyum bahagia.
...****************...
Zayn akhirnya pulang seperti biasa zahra akan menyambut sang pengeran keluarga aditya itu, dengan senyum mengembang zahra melayani zayn dengan baik.
Dari mandi dan berganti pakaian hingga makan malam zayn selesai senyum itu masih mengembang hingga membuat zayn keheranan.
" kamu gak kesurupan kan ijah " tanya zayn sambi mengangkat sebelah alisnya.
" ish tuan ini , saya lagi senang tahu karena sebentar lagi kita akan bercerai " ucap zahra masih dengan senyum dibibirnya.
" bercerai " ucap zayn dengan wajah terkejut.
" iya tadi ibu nya tuan datang kalo karina sudah kembali " ucap zahra.
Wajah zayn langsung berubah masam , mendengar nama mantan kekasihnya itu ia sangat tak menyukainya lebih tepatnya marah.
Zahra masuk kedalam kamar tuannya lebih tepatnya suami, masih dengan wajah yang berseri ia mendekat ke arah ranjang.
Zayn yang menyadari kedatangan zahra langsung mengubah posisi tidurnya menjadi telentang, tangannya terulur dan siap untuk dipijat.
Ya ritual memijat antara suami istri ini bukanlah pijatan mesra seperti halnya pasutri pada umunnya, tiap malam zayn menyuruh zahra memijit tangan dan kakinya sampai lelaki itu terlelap.
Namun kali ini sangat berbeda karena senyuman zahra yang tak pudar sedari tadi, membuat zayn heran.
" sepertinya benar kamu kerasukan" ujar zayn sembari memejamkan matanya setelah melihat senyum zahra yang tak pudar.
" tuan, seperti yang saya katakan tadi karena non karina sudah pulang mari kita bercerai tuan" ucap zahra yang membuat zayn terkejut hingga ia bangun dan duduk berhadapan dengan wanita yang sudah tiga tahun menjadi istrinya.
" kenapa harus bercerai ? saya tidak mau " ucapnya menolak berpisah lalu menatap zahra dengan lekat.
" memangnya kalo kita bercerai kamu mau apa ? Mau hidup miskin sudah seharusnya kau bersyukur punya suami sepertiku ijah " ujar zayn membuat zahra kesal hingga mengerucutkan bibirnya.
" tuan juga gak kaya kaya amat ganteng juga enggak tapi narsis kebangetan , ayolah tuan lagi pula saya juga capek jadi babunya tuan tiap hari disuruh inilah itulah " gerutu zahra menatap zayn sebal.
Zayn yang mendengarnya tentu saja kesal baru kali ini zahra menghinanya seperti ini , rasanya harga diri seorang zayn aditya alfatih itu terinjak injak oleh gadis bernama zahra nadhifa yakni istri sendiri.
" jadi kamu maunya kita gimana kita saling cinta juga enggak, sekarang tunggu keputusanku jangan bilang iya pada mamah ingat itu" ucap zayn sembari tidur.
" ta tapi besok ibunya tuan juga datang lagi pasti sama non karina " ujar zahra.
" bilang saja keputusannya ada padaku kau tak perlu bilang apapun " ucap zayn memejamkan matanya.
" kenapa gak cerai aja sih tuan saya gak mau punya suami dingin kaya tuan dan mertua galak kayak bu sophi " gerutu zahra yang dia fikir zayn sudah terlelap padahal lelaki itu hanya tutup mata saja.
" tuan itu tak pernah menganggap saya istri dan ibu juga selalu melarang saya belanja pake uang tuan, dandan sedikit dibilang menggoda pak zayn gak dandan juga diketawain lantas saya harus gimana selain bercerai dari tuan " cerocos zahra dengan pelan tapi masih bisa zayn dengar.
" kamu bilang ibu melarang kamu memakai uangku, kenapa?" tanya zayn membuka mata dan zahra terkejut ternyata zayn masih terjaga.
" jawab " sentak zayn.
" iya " ucap zahra sambil mengangguk.
" terus selama ini kamu dapat uang dari mana ?" tanya lelaki itu mengangkat sebelah alisnya.
" kerja part time atau affiliator" jawab zahra bohong tak mungkin dia bilang dia penulis novel daring karena dalam novelnya banyak sindiran yang ia lampiaskan karena rasa kesalnya pada zayn.
Jika zayn tahu sudah pasti akan mengamuk , dan satu hal yang paling ia takuti adalah novel barunya yang berjudul ' suami impian' adalah kisahnya dengan zayn.
Zahra menela salivanya bulat ia terlalu ceroboh malam ini, dalam fikirannya semoga zayn tak pernah tahu tentang profesinya di dunia maya itu.
" pake saja uang nya itu uang hasil kerjaku bukan hasil kerja orang tuaku, jika mamah tanya bilang aku yang nyuruh " ucap zayn memejamkan matanya kembali.
" ngomong ngomong kamu mau tidur disini kenapa gak pergi pergi " ujar lelaki itu menghalau zahra.
Gadis berzodiak libra itupun menganga mendengar pengusiran tuannya secara halus itu.
" sa saya sudah mau pergi ko" ucap zahra sebal lalu beranjak pergi dan meninggalkan suami dingin dan galaknya itu sendirian.
Selepas zahra pergi zayn hanya tersenyum senang saja mengingat kelakuan istrinya itu, dia bahkan masih bisa dengar zahra menghentakkan kakinya sebelum benar benar pergi dari kamarnya.
" ijah ijah " gumam lelaki itu.
...****************...
Keesokan harinya...
Benar kata zahra semalam bahwa ibunya akan datang lagi dan pasti bersama dengan karina mantan kekasihnya itu, karena hari ini hari minggu tentunya ibunya pasti tahu zayn tak akan pergi kemana mana.
Suasana mencekam melihat ibu dan anak itu saling tatap dan hanya terhalang meja saja, disamping ibunya ada wanita cantik berambut sebahu dengan pakaian ketat bahkan bisa dibilang kurang bahan.
" kenapa kamu malah berdiri disitu ayo duduk disini" ucap zayn pada zahra sambil menepuk nepuk sofa disampingnya.
" atau kamu mau duduk disini" ucap lelaki itu sambil menepuk nepuk pahanya.
Zahra segera menundukan kepalanya " saya berdiri disini saja tuan " ucapnya pelan menolak ajakan zayn dengan sopan.
" biarkan saja dia disana" ujar bo sophi dengan sinis.
" zahra itu istriku mah bukan babu " semua orang terkejut mendengarnya termasuk zahra ini kali pertama ia dibela didepan ibu mertuanya oleh zayn.
" babu tetaplah babu, ah sudahlah sekarang kalian tanda tangani surat perceraian ini " ucap wanita paruh baya itu sembari menyodorkan map berwarna kuning itu.
Zayn mengmbilnya lalu membacanya dengan seksama , namun siapa yang menduga lelaki itu justru merobeknya hingga menjadi sobekan kecil.
Semua mata yang melihatnya membola tak percaya dengan aksi seorang zayn itu, sementara zayn hanya tersenyum sinis melihat selembar surat perceraian itu berubah menjadi sobekan tersebut.
" apa yang kau lakukan zayn?" tanya bu sophi dengan nada tinggi.
" seperti yang ibu sophi lihat " sahut zayn dengan santainya.
" zayn !" panggilnya dengan berteriak.
" aku yang menikahi zahra jadi aku juga yang akan memutuskan bercerai atau tidak " ucap zayn dengan tegas.
" sekalipun mamah bawa dia kesini aku sudah ga ada rasa sama dia , sekarang bawa wanita itu dari rumahku" ujar zayn lagi sembari menunjuk pada karina.
" zayn kamu ngusir mamah" sentak bu sophi dengan mata melotot.
" aku tidak mengusir mamah aku hanya tak ingin ada wanita ini dirumahku" ucap zayn.
" pasti gara gara kamu kan zah kamu menggoda anak saya kan hah ayo ngaku bisa saja kamu memeletnya iya kan dasar gadis kampung" tuduh bu sophi sambil berdiri dan menunjuk nunjuk zahra dengan jari telunjuknya.
" semuanya bukan salah zahra mah tapi aku , aku sangat menyukai zahra " lagi dan lagi zayn membuat tiga wanita itu terkejut.
" zayn kamu pasti bohongkan kamu tak__" belum selesai karina bicara zayn sudah membentaknya.
" diam kamu ! Kamu tak diijinkan bicara disini jadi lebih baik kamu pergi dari sini rumah ini terlalu suci untuk kamu injak " ujar zayn dan detik itu pula karina langsung pergi dengan wajah sedih.
" keterlaluan kamu zayn " umpat bu sophi lalu pergi menyusul karina.
Dengan dada yang masih naik turun zayn menatap zahra yang mematung dari tadi , gadis itu tak bicara sepatah kata pun tentang yang terjadi barusan.
Dia diam dan berdiri layaknya patung , tak bicara ataupun bertanya karena ia tahu kondisi tuannya tengah marah.
zahra sendiri tak paham kenapa sikap tuannya sangat berbeda hari ini , namun ia tak menolak jika zayn di bilang galak karena melihat mata elangnya kini pertanda tak baik.
" sekarang sudah selesai jadi jangan pernah meminta cerai padaku karena aku tak akan pernah menceraikan mu paham " ujar zayn dan zahra hanya menundukkan kepalanya karena takut.
Gagal lah sudah keinginan zahra untuk lepas dari keluarga aditya , karena zayn tak ingin melepaskan nya entah karena apa dan alasannya apa zahra pun belum paham dengan maksud lelaki itu.
Satu hal yang ia fikirkan mungkinkah karena tuannya itu sengaja mengatakan hal tersebut karena ingin membalas sakitnya pada karina, karena memang terlalu kejam karina membiarkan zayn sendirian di hari penting tersebut tanpa kabar.
Zayn menatap zahra yang mematung sedari tadi , matanya melihat ke arah dua wanita beda usia yang sudah keluar dari rumah tuannya.
Zayn hanya mendengkus kesal karena istrinya itu seakan tak peduli padanya, ia menepuk bahu zahra yang membuat wanita itu terkejut.
" ngapain lihat mereka ? Kasihan " ucap lelaki itu dengan nada dingin.
Padahal tadi zayn mengatakan pada ibunya bahwa lelaki itu mengaku menyukai nya tapi sekarang kembali ke setelan dingin dan galak.
" kenapa menolak bercerai kan kata tuan kita tak saling cinta tapi kenapa tak mau bercerai ?" tanya zahra sedih.
" sudah jangan banyak tanya , juga jangan diterima jika wanita itu datang kemari paham" sergah zayn lalu ia menghela nafas panjang melihat zahra tampak sedih.
Zayn paham zahra menginginkan perceraian namun ia belum siap melepaskan wanita itu, entah kenapa hatinya seolah melarang keras untuk berpisah dengan zahra.
Juga kehadiran karina membuat nya sangat kesal karena jika ia menceraikan zahra tentu akan banyak celah bagi ibunya untuk menjodohkannya dengan karina.
Alih alih jadikan zahra sebagai alasan justru malah membuat wanita yang sudah ia nikahi paksa itu menangis.
" kenapa nangis ?" tanya zayn mengangkat alisnya sebelah.
" gak jadi menjanda " ucap zahra mendelik.
" hah " pekik zayn tak percaya dengan apa yang didengar.
Disaat semua wanita tak ingin bercerai wanita disampingnya justru ingin bercerai, Aneh fikir zayn.
" bersyukurlah punya suami ganteng kaya saya bukannya minta jatah malah minta cerai" gerutu zayn kesal.
" emang minta jatah apa yang ada jatah makan hati " geram zahra membuat lelaki itu mendelik.
" bilang saja jatah ritual malam seperti didrama" ujar zayn melangkah mendekati zahra membuat wanita sontak itu berjalan mundur.
" tu tuan mau apa ?" tanya zahra gugup meliha zayn bersikap agresif.
" kenapa hm?" tanya zayn dengan nada menantang memajukan dagunya .
Tubuh zahra mulai mendekat ke dinding namun zayn masih berjalan mendekatinya membuat zahra semakin menghimpit ke tembok, jantungnya mulai tak karuan melihat laki laki dingin itu yang kini semakin dekat dengannya hingga telapak tangannya meraba dinding.
suara nafas zayn bahkan bisa ia dengar sekarang , bahkan detak jantungnya sudah seirama dengan jam dinding yang menempel kuat diatas kepalanya .
Dag dig dug
Jantung mereka seakan bersahutan kala zayn dengan nakalnya mendekat kearah wajah zahra yang tampak merona, namun siapa sangka aksinya hanya main main saja.
" kamu kalo habis makan cuci muka dulu" ucap zayn sembari mengambil sesuatu dibibir zahra membuat wanita itu melihat kearah tangan zayn dan membelalakan matanya.
Sebutir nasi yang ada ditangan zayn yang lelaki itu lihat dengan begitu teliti, membuat zahra menggigit bibirnya dan memejamkan mata sejenak menahan rasa malu.
Entah sejak kapan butiran putih itu menempel dibibirnya, dan kini sudah pasti pipinya merah semerah tomat matang.
" makan aja belepotan kaya cocor bebek " ujar pria dingin itu lalu membuang kasar butir nasi tersebut dengan kasar sambil menggelengkan kepalanya pelan lalu pergi begitu saja.
' zahra lo malu maluin ' gerutu zahra dalam hati sembari memukul tembok seakan menghempaskan rasa kesal sekaligus rasa malunya.
Dia ingat tadi dia tengah makan lalu terdengar suara bi ima yang datang tergesa gesa menyampaikan bahwa ibu mertuanya datang lagi.
Jadi ia pun terburu buru tanpa peduli pada penampilannya, dan kini hanya rasa malu yang membekas dari kecerobohannya.
...****************...
Malam harinya ...
Saat makan malam suasana terasa sepi hanya suara sendok dan piring yang beradu yang terdengar, zahra hanya diam tentu saja dia tengah gegana gelisah galau merana karena gagal jadi janda hanya karena itu.
Sedangkan zayn yang melihatnya terlihat biasa saja dan malah hatinya yang gatal, gatal ingin menjahili atau menyuruhnya ini dan itu agar bibir wanita itu tak cemberut.
Baginya melihat zahra marah seperti punya mainan hebat yang luar biasa, dan melihat mainannya sedih seperti melihat mainan itu tengah rusak dan membuatnya kesal.
" makan yang banyak nanti saya difitnah gak ngasih makan kamu lagi, sebentar lagi nyonya beaar pulang dari umrah " ujar zayn membuat bibir zahra semakin mengerucut.
Lelaki itu hanya mendengus sebal melihatnya, otaknya bergentayangan memikirkan ide cemerlang apa yang bisa membuat zahra melupakan masalah bercerai.
" nanti bersihkan kamar mandi dikamarku" titah zayn sembari beranjak pergi setelah selesai menghabiskan makanan dipiringnya.
Membuat zahra menganga mendengar perintah tuan raja yang menyebalkan itu, sedangkan bi ima hanya melihat miris nasib istri tuannya itu saat menghentakkan kaki nya berkali kali ia sudah yakin mentalnya sedang tak baik baik saja.
Butuh psikiater mungkin fikirnya sembari menelan salivanya berat.
" sabar non" hanya ucapan itu yang keluar dari mulut wanita paruh baya tersebut.
" sabar juga ada batasnya bibi , masa malam gini nyuruh saya bersihin kamar mandi nya sih kenapa gak nyuruh saya tenggelam aja sekalian " gerutu zahra dengan kesal yang teramat.
' setelah ini bikin dia kepleset aja sekalian biar pincang, tapi tetap aja gue yang bakalan disuruh bantu ini itu ' fikir zahra dan lagi lagi dia merasa hidupnya buntu.
Rasa kesal menyeruak kala dirinya benar-benar melakukan pekerjaan yang diperintahkan sang tuan rumah, detik berganti menit dan menit berganti jam semua sudut ruangan lembab itu ia bersihkan jika tidak bibir tuannya itu akan mengeluarkan komentar layaknya para juri idol.
Namun setelah selesai zahra duduk termenung sendiri di bak mandi itu terasa nyaman setelah melepaskan penatnya, hingga tak terasa matanya malah terpejam.
Sementara di ranjang zayn masih sibuk dengan laptopnya, lelaki itu melihat kearah jam dinding yang ada dikamarnya sudah 2 jam berlalu zahra berada dikamar mandi.
" dia gak pingsan kan " gumamnya sembari melihat ke arah pintu kamar mandi.
Awalnya berfikir masa bodoh tapi makin lama makin cemas, akhirnya zayn beranjak dari tempatnya menuju kamar mandi.
Saat masuk dan mencari sosok wanita itu zayn terkejut, zahra terbaring di bak mandi dengan tubuh menelungkup.
" astaga ijah !" pekiknya.
Segera ia mengangkat tubuh yang berkeringat itu, namun suara dengkuran halus membuatnya sadar bahwa wanita tersebut tengah terlelap.
" nyam nyam makan seblak mantap" igau wanita yang bernama zahra tersebut sambil memasukan jempolnya kedalam mulut dan mengemutnya.
" bisa bisanya dia tidur ditempat seperti ini" gerutu zayn menatap zahra greget.
Lelaki itu pun menggendong zahra dengan bridal style dan membawanya ke kamar perempuan yang sudah nyenyak itu.
...****************...
Keesokan harinya zahra bangun saat mendengar suara telepon masuk, tangannya meraba-raba ke meja nakas dan meraih benda pipih tersebut.
Lalu menggeser tombol hijau yang ada di aplikasi hijau itu.
" hallo " sapanya pada orang disebrang telepon.
" kaka ibu pingsan kak " suara lelaki remaja di sebrang sana dengan nada khawatir.
" apa !" pekiknya dengan wajah syok.
Tanpa apapun zahra segera kekamar mandi membersihkan diri, lalu berpakaian rapi tanpa make up dan mengecek menyimpan ponsel dan dompet ke dalam sling bag nya.
Ia bergegas berlari keluar dari kamarnya, dilantai satu ia bertemu bi ima yang hendak ke dapur.
" bibi aku pergi ibu ku pingsan " ucapnya sembari berjalan menuju ke luar.
Sedangkan bi ima hanya diam mematung mendengar suara istri dari tuannya itu, wanita paruh baya itu terlihat terkejut melihat zahra melewatinya tanpa menoleh ke arahnya seakan melihat hantu saja.
Setelah mendapatkan taksi segera ia pergi ke tumah ibunya yang lumayan jauh , dia bahkan melihat penampilannya di kaca spion tak terlihat buruk.
Dia memakai celana jeans dan blouse biru muda dengan rambut tergerai rapi, wajahnya tak memakai apapun namun ia tetap cantik karena tubuhnya terawat.
Setelah sampai dirumah ibunya ia langsung masuk dan mendapati ibunya terduduk dikursi ruang makan, zahra pun mendekatinya dan duduk disamping sang ibu.
" ibu kenapa ? Ibu pusing lagi ya ?" tanya zahra dengan suara cemas.
" iya nak " sahut sang ibu dengan lemah sembari memegang kepalanya.
" kita ke rumah sakit ya " ajaknya tanpa ijin lalu netranya meliha ke sekitar sudut rumah.
" dika! Ayo bawa ibu kerumah sakit " ucapnya dengan suara sedikit tinggi .
" iya kak bentar " sahutan didalam kamar dan memunculkan lelaki remaja mendekat ke arah mereka.
Zahra dan dika akhirnya membawa ibu mereka ke rumah sakit yang tak jauh dari rumah , mereka naik ke taksi yang tadi dipesan zahra saat pulang ke rumah.
Setelah sampai ibu nya yang bernama fatimah itu segera dibawa ke IGD untuk diperiksa oleh seorang perawat wanita , awal ya semua baik baik saja namun saat melihat dokter umum yang akan memeriksa ibunya zahra terkejut.
' nathan ' gumamnya dalam hati melihat ke arah lelaki yang umurnya tak jauh darinya berjalan ke arahnya.
Lelaki itu tersenyum padanya, lelaki yang tak asing baginya yang pernah menduduki puncak di hatinya.
" saya periksa dulu ya " ucap lelaki itu dengan suara lembutnya.
Aaaaaa
Zahra rindu suara lembut itu dan seketika merasa seperti kembali ke masa lalu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!