Di atas mobil pick up, ada seorang pria yang ikut menumpang untuk sampai di kota. Setelah pria itu memantapkan diri untuk meninggalkan kampung halamannya.
Pira itu bernama Syahid Al Bakir, pemuda berumur 25 tahun, pemuda yang hidup hanya dengan kakeknya di usia dia berumur 15 tahun.
Namun di saat umur dia 25 tahun sang kakek tercinta menghembuskan nafas terakhir karna sakit yang dialaminya.
Kakek syahid mengajarkan semua ilmu bela diri sebelum dia meninggal, dan berpesan pada syahid agar tidak sembarangan menggunakan semua ilmu yang dia ajarkan.
Orang tua syahid sendiri meninggal karna mencoba menyelamatkan majikannya yang sedang terancam nyawanya saat musuh majikannya menyerang.
Dan syahid juga memiliki adik perempuan yang bernama safira, gadis yang cantik dan imut, namun safira memilih tetap di kampung karna pekerjaan dia tidak bisa dia tinggalkan.
Safira bekerja di pabrik yang tidak jauh dari rumahnya, safira menjadi manager karna kedisiplinannya dia di percaya disana, dan juga ijazah safira yang mencukupi.
Safira bisa meneruskan kuliah karna kegigihan syahid yang mencarikan safira biaya untuk melanjutkan kuliahnya, walaupun safira murid pintar dan mendapat beasiswa namun biaya membeli perlengkapan kuliah syahid yang membiayainya.
.
.
Setelah 4 jam perjalanan, mobil yang di tumpangi syahid berhenti di pasar kota karna memang tujuan orang itu kesana.
Syahid terbangun merasakan jika mobil berhenti, dia pun segera menatap sekeliling yang terlihat sangat asing.
" nak, apa kamu yakin bapak tinggal disini.?" Ucap tetangga syahid sekaligus pemilik mobil pick up.
" iya pak, Insya Allah aku akan baik baik saja, terima kasih ya pak cipto sudah memperbolehkan aku menumpang di mobil bapak." Jawab syahid tidak lupa mengucapkan terima kasihnya pada orang yang ternyata bernama sucipto.
" ya nak syahid, sama sama. ya sudah kalau begitu bapak mau nurunin sayur ini dulu." Ucap pak sucipto, syahid pun mengangguk dan kembali menatap sekelilingnya yang terlihat sangat asing.
Syahid terus berjalan, untuk mencari tempat tinggal sementara dia akan mencari kost sebelum mencari pekerjaan di kota sesuai tujuannya.
.
Sedangkan di tempat lain ada gadis yang sedang di kejar kejar beberapa orang berbaju hitam yang terlihat seperti seorang bodi guard.
Gadis itu terus berlari tanpa arah, setelah bodi guard yang bertugas menjaganya kehilangan jejak untuk menjaga gadis itu.
" s*alan, nasib apes banget gue hari ini, niat mau pergi ke club malah ketemu musuh papah, dan mana lagi bodi guard papah yang menjaga gue tadi." Gumam gadis itu bersembunyi di sebuah gerobak yang berisi sampah, membuat gadis itu sedikit menahan mual.
" cepat cari dia, kita akan mendapat bonus besar jika bisa membawa gadis itu ke hadapan tuan." Ucap orang yang memimpin mereka, sedangkan gadis itu yang melihat kedatangan mereka langsung menahan nafas kembali agar tidak di ketahui posisinya yang tidak jauh dari mereka.
Namun gadis itu tidak tahan dan menghirup nafas panjang, dan dia juga baru mengingat jika sekarang dia sedang ada di dekat sampah yang bau. Dan dia muntah dan berdiri.
" itu dia, tangkap sekarang." Perintah pemimpin tadi yang melihat gadis itu.
Gadis itu panik dan segera berlari, namun sayang dia sudah terkepung, namun gadis itu tidak kehabisan akal dia segera berteriak sekencang kencangnya.
Syahid yang kebetulan melewati jalan yang sepi itu langsung mencari sumber teriakan, dan dia melihat ada gadis yang sudah di bekap mulutnya oleh orang yang memakai pakaian hitam.
" tolong, mereka mau culik gue." Ucap gadis itu meminta pertolongan saat melihat syahid.
" jangan ikut campur, atau saya b*nuh kamu." Ucap pemimpin itu memperingatkan syahid.
" saya paling tidak tega melihat wanita yang di sakiti." Ucap syahid dan segera dia maju untuk menolong gadis itu yang terlihat kasihan.
Pemimpin mereka segera menyuruh 2 orang untuk mencegah syahid yang sudah lari menuju ke arah mereka.
Hanya dengan beberapa gerakan yang sudah sering kali syahid pelajari, syahid mampu menghajar 2 orang itu dengan mudah.
" s*al ternyata kamu pandai bela diri, kalian serang dia." Perintah nya lagi pada 3 orang yang tersisa.
Gadis itu yang merasa sudah aman segera berlari meninggalkan syahid yang masih melawan 4 orang sekaligus, karna pemimpin itu merasa marah saat melihat anak buahnya di kalahkan dengan sangat mudah.
Syahid yang merasa lengah tidak menyadari jika ada salah satu dari mereka yang mencoba menerkamnya dari belakang menggunakan pisau kecil.
Pisau itu menusuk pinggang syahid, namun syahid menahan rasa sakit yang dia rasakan di pinggangnya, dan dia segera menghajar semua orang itu agar cepat selsai.
Bugg..
Krekk..
Terdengar pukulan dan retakan tulang saat syahid menyerang mereka dengan sangat kejam.
" arrggh.. S*al cepat lari." Ucap pemimpin mereka karna sudah kalah dan dia pun tidak mau melawan lagi karna tangan kanannya sudah di patahkan oleh syahid.
Sedangkan syahid sendiri hanya membiarkan mereka lari, dan dia menatap sekeliling mencari gadis yang tadi dia tolong, namun keberadaan gadis itu tidak terlihat olehnya.
" apa semua gadis kota seperti itu ya, tidak mengucapkan terima kasih terlebih dulu pada orang yang sudah menolongnya." Gumam syahid sambil mengambil tas yang tadi dia tinggalkan tidak jauh dari sana.
" lebih baik aku cari tempat berteduh, kelihatannya akan segera turun hujan." Lanjut syahid dia pun melanjutkan perjalanannya untuk mencari sebuah tempat untuk berteduh karna hujan sudah meneteskan gerimisnya.
Syahid berteduh di sebuah pos ronda, dia membuka baju karna ingin mengobati lukanya, namun dia kaget saat mendengar suara teriakan dari belakangnya.
" arrgghh.." Teriak gadis tadi yang ternyata dia belum pergi jauh dari tempat tadi. Syahid pun membalikkan badannya untuk melihat kearah teriakan itu.
" pakai baju lo." Ucap gadis itu, yang menyadari jika syahid sudah melepaskan bajunya.
" terus gimana aku obati luka ku, kalau bajunya masih aku pakai." Jawab syahid, sambil mencari obat merah dan hansaplas yang memang dia bawa untuk berjaga jaga.
Gadis itu yang melihat tubuh syahid yang berbentuk menjadi menelan ludah susah payah, karna dia menjadi membayangkan yang bukan bukan saat melihat otot otot di lengan syahid yang kekar.
" bantuin." Ucap syahid menyadarkan lamunan kotor gadis itu.
" hah.?" Gadis itu malah menunjukkan muka bingung.
" luka ini kan aku dapat tadi saat bantuin kamu, harusnya kamu pengertian bantuin aku obati luka ini." Ucap syahid.
" kenapa harus gue." Jawab gadis itu yang merasa keberatan saat syahid meminta tolong padanya.
" dasar nggak tau terima kasih." Ucap syahid, dia pun mengobati luka itu sendiri.
Bersambung...
Syahid dan gadis yang di tolongnya tadi masih ada di pos ronda, karna hujan yang semakin lebat membuat mereka tidak bisa meninggalkan tempat itu.
" terima kasih." Ucap gadis itu lirih hampir tidak terdengar syahid. Syahid yang sedang memasang kapas di lukanya pun mengalihkan pandangan menatap gadis yang ada di sampingnya.
" aku kira mbak bisu." Ucap syahid, gadis itu yang mendengar menjadi marah saat syahid mengatakan dia bisu.
Gadis itu berdiri namun saat ingin memukul syahid, namun dia tidak sengaja terpeleset karna bekas air hujan yang menetes dan tempat itu menjadi licin.
Namun dengan gerakan cepat syahid yang menyadari gadis itu akan terjatuh dia segera menangkapnya, dan.
Bug..
Gadis itu terjatuh di atas tubuh syahid. Mata mereka bertemu menatap satu sama lain, menyelami getaran yang tiba tiba muncul di dalam dada mereka.
" ternyata dia tampan juga jika di perhatikan dari jarak sedekat ini, dan jantung gue kenapa tiba tiba jadi seperti ini." Gumam gadis itu terus menatap wajah syahid yang terbilang tampan, yang memiliki alis lebat, hidung mancung, dagu yang membelah, dan yang menambah ketampanannya adalah rahang syahid yang terlihat kokoh.
" kenapa saat dia menatap ku seperti itu, tiba tiba ada jantung ku berdetak sangat kencang seperti ini ya, dan dia sangat cantik, sayang sekali dia sangat sombong." Gumam syahid dalam hatinya.
" woy, sedang apa kalian, kalian mau mesum disini ya." Teriak warga yang melihat posisi mereka yang sangat intim sekarang.
Mereka berdua kaget dan langsung mencoba menjauhkan diri mereka masing masing, dan mereka jika hujan sudah tidak lebat seperti tadi hanya gerimis saja, dan mereka juga melihat ada 2 orang bapak bapak yang sedang ada di hadapan mereka.
" tidak pak, kami tidak sedang berbuat mesum, bapak jangan asal menuduh." Ucap gadis itu merasa panik.
" halah itu cuma alasan kalian saja. Sudah lebih baik kita bawa mereka ke rumah pak RT." Ucap salah satu bapak bapak itu tidak mempercayai gadis itu.
" benar pak, kita tidak berbuat mesum seperti yang bapak tuduhkan, tadi dia hampir jatuh saya hanya menolong agar dia tidak jatuh ter bentur." Ucap syahid menjelaskan, gadis itu pun mengangguk menyetujuinya.
" sudah nanti kalian jelaskan di rumah pak RT." Ucap orang itu tidak percaya.
" gue gak mau." Ucap gadis itu menolak ajakan mereka, sedangkan syahid hanya bisa pasrah karna tidak mau membuat mereka semakin marah.
" oh kalian mau kita viral kan." Ancam salah satu dari orang itu, gadis itu pun langsung menggeleng dan akhirnya dia menuruti mereka.
Beberapa warga yang melihat pun juga mengikuti mereka berjalan menuju rumah pak RT. Dan tidak jauh mereka berjalan mereka pun sudah sampai di rumah pak RT.
" ada apa ini, kenapa kalian berisik sekali, dan siapa mereka." Ucap pak RT yang ternyata mendengar keributan dari luar rumahnya dan dia segera keluar untuk melihat.
" mereka ini pasangan yang sedang mesum di pos ronda pak RT." Ucap salah satu orang yang melihat mereka pertama, warga yang mendengar pun menjadi tahu alasannya sekarang.
" tidak pak RT, saya dan dia saja tidak saling kenal, bagaimana kita bisa di tuduh sedang mesum." Ucap gadis itu mencoba menjelaskan, sedangkan syahid hanya diam.
" wah ternyata mereka pasangan mesum, tidak bisa di biarkan begitu saja." Ucap salah satu warga memanasi keadaan.
" betul, nikahkan saja mereka agar kampung kita tidak mendapat azab dari tuhan." Beberapa warga pun ikut memanasi keadaan membuat gadis itu panik mendengar jika akan dinikahkan dengan pemuda yang tidak sama sekali dia kenal.
" nggak, gue nggak mau di nikahkan sama dia." Ucap gadis itu.
" kenapa lo diam saja, cepat lo jelasin sama mereka." Lanjut gadis itu karna melihat syahid yang hanya diam tidak membuka suaranya setelah di bawa di rumah pak RT.
" diam.. Kalian berdua masuk, dan kalian ikut masuk mewakili warga." Ucap pak RT menyuruh mereka diam, dan menunjuk ke dua orang yang memergoki mereka di pos ronda sebelumnya.
Mereka pun hanya pasrah dan mengikuti pak RT yang sudah berjalan masuk ke dalam rumahnya.
" dengan begini, pasti non Alyssa akan memberikan saya bonus yang besar." Gumam salah satu orang yang memergoki mereka yang ternyata orang suruhan dari adik gadis itu.
Setelah mereka duduk pak RT mendengarkan penjelasan dari mereka, namun pak RT tetap akan menikahkan mereka karna ke dua orang itu terus memanasi pak RT.
" saya mohon pak RT, jangan nikahkan saya sama dia, saya sungguh tidak mengenalnya." Ucap gadis itu dengan sedih.
" siapa nama mbak.?" Tanya pak RT yang belum mengetahui nama gadis itu.
" Nayla." Jawab gadis itu lirih yang ternyata bernama nayla, namun masih terdengar oleh mereka. Tatapan pak RT pun bergantian menatap syahid.
" saya syahid pak." Ucap syahid yang mengerti arti tatapan dari pak RT.
" maaf mbak nayla, dan mas syahid, saya sebagai RT terpaksa menikahkan kalian, ini juga demi kalian agar tidak di arak oleh orang kampung sini, saya akan segera membawa kalian ke KUA." Ucap pak RT, nayla yang sudah tidak sanggup mendengar pun menjadi mengeluarkan tangisnya.
" maaf pak RT sebelum kita pergi kesana, apa boleh saya meminjam kamar mandinya, saya ingin mencuci luka saya, saya takut infeksi karna tadi saya hanya memberinya obat merah saja." Ucap syahid, pak RT yang mendengar kaget dia tidak tahu jika syahid sedang terluka.
" tentu saja boleh, mari saya antar, sekalian saya akan meminjamkan kota P3K buat mas syahid." Jawab pak RT, syahid pun mengangguk dan dia ikut berdiri setelah melihat pak RT berdiri.
Tidak lama syahid ada di kamar mandi, dan saat dia keluar melihat sudah ada pak RT dan istrinya yang sedang menunggu dia.
" ini, kamu obati dulu luka kamu, kenalkan ini istri saya." Ucap pak RT mengenalkan istrinya karna tatapan syahid tertuju pada istrinya.
Syahid pun mencium takzim tangan istri pak RT, mereka tersenyum melihat kesopanan syahid, dan mereka melihat pinggang syahid ada bekas tusukan.
" Ya Allah nak, seharusnya luka ini di obati di rumah sakit, agar bisa di jahit." Ucap istri pak RT yang tidak menyangka setelah melihatnya ternyata luka tusukan.
" tidak apa apa bu, nanti malam saya bisa meracik ramuan yang kakek saya ajarkan agar luka saya ini cepat sembuh." Jawab syahid tersenyum.
" ya sudah kamu duduk, sini ibu bantu obati luka kamu." Jawab bu RT merebut P3K pada tangan ilham, pak RT pun hanya tersenyum melihat perhatian istrinya pada syahid, mereka tidak memiliki anak setelah bertahun tahun mereka menikah, karna itu bu RT merasa kesepian dan saat melihat syahid yang sopan dia sangat menyukainya.
.
.
Sedangkan di tempat lain.
Papah nayla yang bernama Prabu Admajaya sedang marah, karna para bodi guardnya yang tidak becus menjaga putrinya.
" kalian saya bayar mahal, tapi kerja kalian tidak becus." Ucap pak prabu memukul salah satu bodi guard yang dia tugaskan menjaga putrinya.
" maaf tuan, kami kehilangan jejak non nayla, tapi saya rasa non nayla sudah baik baik saja, karna kami melihat jika orang yang mengejarnya lari dengan muka yang sudah bonyok." Jawab salah satu bodi guard yang melihat. Pak prabu mengernyit mendengarnya.
" cepat cari putri saya, jangan kembali sebelum kalian menemukannya." Ucap pak prabu memberi perintah pada mereka.
Tanpa menjawab mereka langsung meninggalkan pak prabu, dan segera mencari keberadaan nayla.
Bersambung...
Syahid dan nayla sudah sampai di KUA, namun pak RT bingung saat menanyakan pada nayla yang ternyata masih memiliki orang tua, karna pernikahan tidak akan sah jika memakai wali hakim.
Mereka sudah di rias, syahid memakai jas yang pak RT pinjamkan, sedangkan nayla memakai kebaya milik bu RT dulu saat menikah dengan pak RT.
Sedangkan syahid pak RT dan bu RT sendiri yang akan menjadi wali, itu semua atas pemintaan bu RT yang meminta langsung pada syahid. Dan syahid pun tidak keberatan.
" mbak nayla, bapak minta nomer orang tua kamu, bapak akan menelponnya agar mereka datang kemari." Ucap pak RT, nayla yang sedang menangis menunduk pun menegakkan kepalanya.
" nggak, aku nggak mau sampai mamah dan papah tau." Ucap nayla, menolak memberikan nomer orang tuanya.
" masak pak RT tidak tau orang tuanya, orang tua gadis itu orang terkaya di negara kita." Ucap orang bayaran adik nayla. Membuat nayla heran.
" maksudnya.?" Ucap pak RT yang tidak mengerti maksud orang itu.
" Prabu Admajaya." Ucap orang itu, membuat pak RT kaget begitu juga mereka yang mendengarnya.
" maksud bapak, prabu Admajaya yang terkenal itu, dan mukanya sering keluar di majalah itu.?" Tanya bu RT, orang itu hanya mengangguk.
" baiklah, saya akan mencoba menghubunginya walaupun tidak akan mudah." Ucap pak RT yang ternyata sudah memiliki nomer papah nayla.
" saya mohon pak jangan hubungi mereka." Ucap nayla, namun pak RT tidak mengindahkannya, sedangkan syahid yang ada di sampingnya menatap nayla kasihan. Namun dia hanya diam.
Samapi lima kali pak RT mencoba menghubungi papah nayla, namun belum terjawab, dan saat mencoba untu yang ke enam kalinya, panggilan pun di jawab.
" siapa ini." Tanya pak prabu singkat jelas dan dingin, membuat pak RT yang mendengar menelan ludahnya.
" maaf jika saya mengganggu waktu anda, tapi sekarang saya membutuhkan anda sebagai wali untuk putri anda." Ucap pak RT, membuat pak prabu kaget.
" apa maksud anda, dan putri saya yang mana.?" Tanya pak prabu.
" putri anda yang bernama nayla, dia sedang ada di KUA, dia akan segera di nikahkan, karna putri anda ketahuan sedang berbuat mesum di kampung saya, lebih baik anda langsung datang kemari untuk lebih jelas." Jawab pak RT menjelaskan pada pak prabu. Pak prabu kaget karna tidak menyangka jika putrinya akan berbuat hal menjijikkan seperti itu.
Pak RT pun segera mematikan panggilan karna tidak mendengar suara pak prabu lagi, dan pak RT juga langsung mengirim lokasi di mana mereka sekarang pada pak prabu.
" mah, mamah." Teriak pak prabu memanggil istrinya.
" apa sih pah teriak teriak segala, sudah kaya di hutan aja." Ucap istri pak prabu yang bernama Ningrum.
Ningrum Admajaya, wanita berhijab walaupun sudah memiliki 2 anak namun wajah dan tubuhnya masih terlihat sangat muda.
" nayla mah, dia akan di nikahkan, ayo kita harus kesana sekarang, papah tidak mau sampai putri kita mendapat laki laki yang tidak tepat dengan apa yang papah mau." Ucap pak prabu membuat bu ningrum kaget mendengarnya.
" APA.. Kenapa bisa nayla akan di nikahkan pah.?" Ucap bu ningrum.
" papah juga nggak tau mah, kata tadi orang yang menghubungi papah, nayla ketahuan sedang berbuat mesum." Jawab pak prabu.
" nggak, nggak, mamah tau sifat nayla, dia tidak akan melakukan hal menjijikkan seperti itu." Ucap bu ningrum.
" ayo lebih baik kita kesana langsung." Ucap pak prabu, bu ningrum pun mengangguk dan dia segera mengambil tas yang ada di kamarnya sedangkan pak prabu sendiri menunggu di mobil.
Mereka pun langsung menuju lokasi yang sudah pak RT kirimkan, ternyata tidak jauh dan hanya memakan waktu hanya setengah jam lebih.
Mereka langsung turun saat sudah sampai di titik lokasi, dan mereka bisa melihat keramaian yang ada di depan KUA.
" siapa mereka, apa mungkin mereka orang tua gadis itu.?" Ucap salah satu ibu ibu yang melihat kedatangan pak prabu dan bu ningrum.
" wah bukannya dia prabu Admajaya, pemilik Admajaya Company." Ucap salah satu dari mereka yang mengenali muka pak prabu.
Sedangkan pak prabu dan bu ningrum tidak mengindahkan ucapan mereka. Mereka terus berjalan untuk melihat putrinya.
" mamah, papah." Ucap nayla segera berlari memeluk bu ningrum.
" mah, pah, tolong, aku nggak mau di nikahkan." Ucap nayla lagi sambil memeluk bu ningrum.
Pak RT dan bu RT kaget tenyata memang benar jika orang tua nayla adalah orang terkaya di negara, dan mereka pun segera menyambut pak prabu dan bu ningrum.
" terima kasih tuan prabu dan nyonya sudah hadir." Ucap pak RT.
" siapa bapak.?" Tanya pak prabu.
" saya RT dan saya sekaligus yang akan menjadi wali dari mempelai pria." Jawab oak RT menunjuk syahid yang hanya duduk memperhatikan mereka.
Pandangan oak prabu dan bu ningrum menatap syahid, mereka kaget saat melihat wajah syahid yang seperti tidak asing di mata mereka.
Pak prabu melangkah mendekati syahid, begitu juga dengan bu ningrum, dia melepaskan pelukannya pada nayla, membuat mereka yang melihat menjadi bingung.
" nama kamu siapa.?" Tanya pak prabu, setelah sampai di hadapan syahid. Syahid berdiri dan mencium takzim tangan mereka berdua sebelum menjawab.
" Syahid Al Bakir pak, bu." Jawab syahid membuat mereka tambah kaget.
" apa kamu putra mayang.?" Tanya bu ningrum. Syahid mengangguk. Membuat bu ningrum kaget dan reflek menutup mulutnya.
" papah setuju jika kamu menikah dengan dia." Ucap pak prabu membuat nayla yang ada di belakangnya kaget tidak percaya.
" mamah juga setuju." Ucap bu ningrum ikut menimpali. Membuat nayla yang ingin protes mengurungkan niatnya.
" apa kalian kenal sama orang tua saya.?" Tanya syahid, yang menyadari keanehan. Sedangkan pak RT dan istrinya merasa senang mendengar ucapan mereka yang menyetujui pernikahan.
" kita sangat kenal dengan orang tua kamu, nanti ceritakan setelah ada di rumah." Jawab pak prabu, syahid pun hanya mengangguk.
" pah, mah, kalian serius setuju aku nikah sama laki laki kampungan ini.?" Ucap nayla.
" jaga ucapan kamu, papah tidak pernah mengajarkan kamu merendahkan orang..!!" Ucap pak prabu sedikit meninggikan suaranya, membuat nayla langsung terdiam.
" bagaimana ini jadinya, saya ada urusan lain setelah ini." Ucap penghulu yang kesal melihat drama mereka, tatapan mereka pun langsung mengarah ke sumber suara.
" baiklah, kalian berdua duduk." Ucap pak prabu menyuruh syahid dan nayla duduk di depan penghulu. Mereka pun menurut, dan duduk di hadapan penghulu.
" mas syahid sudah siap, rileks jangan tegang seperti itu." Ucap penghulu yang melihat syahid merasa tegang.
" maaf, baik pak saya siap." Jawab syahid menarik nafas dalam dan mengeluarkan kembali dengan pelan.
" Bismillahirahmanirahim ya, Syahid Al bakir bin Bayu Saputra . Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binta Putri Ana alal mahri ballyum hallan." ucap penghulu.
Syahid menarik nafas dalam sebelum menjawab.
" Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."
" bagaimana saksi.?" Ucap pak penghulu.
" sah." Jawab mereka bersama.
Dan mereka mengucap hamdalah setelahnya.
Bu ningrum yang melihat nayla hanya diam saja menjadi kesal dan dia segera berkata.
" cium dong sayang tangan suami kamu." Ucap bu ningrum menggoda nayla.
nayla terlihat ragu namun dengan terpaksa dia mencium takzim tangan syahid karna melihat tatapan tajam pak prabu.
Syahid pun segera mencium kening nayla namun yang membuat nayla membeku saat syahid membacakan doa terlebih dulu sebelum mencium keningnya.
Bersambung...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!