Kenzo yang selalu memakai cincin kawin namun tak pernah memperlihatkan istri nya kepada publik, bahkan orang kantor nya saja tidak tau siapa istri nya,
Mereka hanya tau sedikit tentang istri rahasia anak dari kandidat presiden ini, konon kata nya, dia adalah salah satu putri dari sahabat sang presiden, yaitu anak dari ketua perusahaan yang sangat besar dan kaya raya, sehingga harta nya saja tidak habis untuk dua puluh turunan,
Pernikahan mereka ini di rencanakan, karena ada isu yang mengatakan bahwa sang kandidat presiden mencari suara untuk memenangkan kampanye kali ini, namun di sisi lain, seperti nya Kenzo memang menyukai sang pengantin,
*
*
*
" aku akan pergi ke kantor sekarang, kau tetaplah di rumah dan jangan kemana mana paham? " ucap Kenzo kepada Risa, istrinya
Risa hanya diam saja menatap meja makan, ada banyak makanan yang sudah ia masak, dan selalu hanya dia yang memakan semua nya, di rumah sebesar ini hanya ada mereka berdua,
" aku akan pergi bekerja juga, aku merasa bosan jika hanya di rumah saja " membereskan piring piring dan memasukkan makanan sisa nya ke dalam kulkas,
Kenzo kaget, dia menatap Risa dan menarik tangan nya " kenapa kau bekerja? Apakah uang yang ku kasih kurang? "
Risa menarik tangan nya " kurang? Tentu saja tidak, aku bahkan kelebihan uang dari kelurga ku dan asal kau tau, aku sama sekali tidak pernah memakai uang mu, selama tiga tahun pernikahan kita " menatap Kenzo kesal,
Kenzo menelan air liur nya, dia kesal ingin marah, namun ia tidak bisa " baiklah aku tidak mempermasalahkan kemana saja uang yang ku berikan, dan kenapa kau tidak mengunakan nya, "
" lalu? apa masalah nya? " menatap Kenzo,
Kenzo menelan air liur nya lagi, kali ini dia terlibat grogi karena di tatap Risa, " intinya tidak perlu bekerja, jika kau ingin bekerja, bekerjalah di kantor ku " mengambil jas nya dan pergi begitu saja,
" aku akan tetap bekerja, aku muak berada di rumah ini saja, aku sampai hapal setiap debu baru yang datang " duduk di meja makan, sambil mencari pekerjaan di handphone nya,
*
*
*
Pak Burhan, calon presiden sedang duduk di meja makan bersama dengan istrinya, " kapan aku mengendong cucu? " pertanyaan yang selalu saja ia tanyakan ketika sedang makan bersama, seperti saat ini,
" aku juga sudah tidak sabar, tetapi seperti nya ada masalah di dalam rumah tangga mereka, " ucap Sri, istri Burhan, dan ibu nya Kenzo,
Burhan menatap Sri " dari awal aku tidak suka Kenzo menikah dengan nya, harus nya Kenzo menikah dengan putri sulung mereka, bukan dengan putri bungsu nya " kesal
" mau bagaimana lagi, saat itu putri sulung mereka kabur, dan tamu undangan sudah tiba, kita bisa malu, dan media bisa membuat berikan sesuka mereka "
" tolong bicara dengan Risa, jika tidak juga memiliki keturunan maka kita harus menikahkan Kenzo dengan orang lain, "
" kau benar, selama ini juga Risa tidak pernah dipublish, " membawa piring piring ke dapur,
*
*
*
Hans, orang kepercayaan Kenzo membawa sebuah tablet di tanggan nya, dan segera menuju ke ruangan Kenzo, dia masuk dan menatap Kenzo " selamat pagi pak "
Kenzo menatap nya, dan mengalihkan pandangan nya, dari komputer menjadi menatap Hans, " ada apa? kenapa wajah mu seperti itu? " menatap heran
Hans memperlihat foto yang ada di dalam tablet nya " sepertinya kita akan ada kampanye sebentar lagi, dan kali ini mereka meminta agar kau membawa istri mu kali ini "
Kenzo menatap foto foto komentar tersebut " kenapa mereka penasaran dengan istri ku? "
" itu karena sudah tidak tahun pernikahan tetapi kau tidak pernah mempublish istri mu pak, mereka kepo "
Kenzo menatap Hans, " aku harap hanya mereka saja yang kepo, tidak degan kalian " kembali menatap komputer nya,
Tepat pukul sebelas malam, Kenzo hendak pulang, namun dia kembali duduk karena melihat layar handphone by menyala, " nomor tidak di kenal? " ucap nya membaca nama yang menelpon nya,
Kenzo sama sekali tidak peduli dengan panggilan itu, namun ketika nomor yang sama mengirimkan pesan kepada nya, dia menjadi tertarik dengan nomor tak dikenal ini,
*
*
*
Empat tahun lalu,
Pagi nanti, Kenzo akan menikah dengan putri sulung keluarga kaya, dan sangat berpengaruh untuk suara ayah nya,
Namun dia berdiam di atas atap, menatap langit, karena dia sama sekali tidak menyukai pernikahan, dia tidak ingin ada orang lain di dalam hidupnya, di dalam rumah nya bahkan di dalam kamar nya,
Dia meminum segelas wine sambil memikirkan cara agar pernikahan nya besok pagi tidak terjadi,
Tiba tiba saja, dia mendapat pesan dari Lyona, Lyona adalah pengantin nya Kenzo, wanita yang akan ia nikahi besok pagi,
Lyona mengirim pesan yang isi nya, " batal kan pernikahan besok, karena aku tidak akan datang, "
Kenzo tersenyum dan membalas pesan nya " jika kau tidak datang, maka keluarga mu akan malu, kau tau siapa aku? " balasan Kenzo,
" kau pikir aku bodoh? Aku tau kau adalah anak dari pak Burhan, calon presiden negara kita, dari pada memikirkan keluarga ku, kenapa tidak memikirkan keluarga mu? " balas Lyona,
" kenapa dengan keluarga ku? "
" Kenzo anak calon presiden tidak jadi menikah, pengantin nya tidak datang, ada apa dengan keluarga calon presiden negara kita?, berita yang akan beredar "
" Kau pikir aku bodoh? Jika aku tidak bisa menikahi mu, maka aku akan menikahi adik mu, "
" Bukan urusanku " Lyona memblokir nomor Kenzo,
Dan pada hari pernikahan, Risa yang duduk di ruang pengantin denga wajah nya basah air mata, " aku tidak mau menikah, kenapa harus aku? " ucap nya,
Hingga Kenzo membuka pintu ruangan itu, dengan kotak cicin dan map di tanggan nya " kau akan menjadi istri ku, dengan syarat kau tidak boleh mengatakan status kita " memasangkan cincin di jari Risa,
Risa menarik tangan nya " Aku tidak mau menjadi istri mu, aku tidak bisa hamil, tidak ada guna nya kau menikahi ku " menatap Kenzo dengan air mata di wajah nya,
Kenzo mengusap air mata Risa " hiasan wajah mu akan luntur, aku juga tidak mau menikah dengan mu, ini hanya nikah kontrak"
" apa maksud mu? " bingung
" kau hanya pengantin pengantin, dan pernikahan ini akan menjadi pernikahan yang private, tidak ada yang tau kecuali keluarga kita " Menatap Risa
" aku tidak mau " ingin membuka cicin nya,
" ibu mu akan merasa malu jika kau tidak setuju dengan kontrak pernikahan ini, kau tau kan siapa keluarga kita? " menatap Risa,
Risa terduduk diam tak berdaya,
" saat pemilik cincin itu datang, kau bisa kembalikan cicin itu dan juga semua hak yang miliki sekarang kepada nya, " keluar dari sana,
Kenzo menerima pesan yang bertulis, istri mu Risa saat ini sedang berada di luar, dia duduk sendirian dan body nya sangat menggoda, isi pesan nya
" kenapa sekarang banyak sekali orang orang bodoh yang menipu ku? " menghapus pesan tersebut dan bersiap untuk pulang,
Saat di parkiran, Kenzo terus saja memikirkan pesan yang ia baca tadi, bahkan dia sampai terngiang-ngiang, " kenapa aku khawatir kepada nya? jelas sudah ku katakan untuk tidak keluar rumah " masuk ke dalam mobil dan segara pulang,
Saat berada di lampu merah, Kenzo melihat Risa yang sedang duduk di sebuah cafe sendirian, dia sedang meminum segelas wine dan kelihatan nya dia sedang mabuk, " Risa?" memutar balik mobil nya dan segera ke cafe tersebut,
Kenzo awalannya ragu untuk masuk, karena ada banyak orang di sana, wartawan bisa saja berada dimana mana, tetapi melihat keadaan Risa, dia khawatir jika istri nya itu di sentuh oleh orang lain, belum lagi pesan yang ia terima tadi,
" sial, kenapa aku khawatir pada nya? Aku tidak biasanya seperti ini " membuka seat belt nya dan segera turun dari mobil,
Dia memakai masker yang ia sudah ia bawa untuk jaga jaga, dia mendekati Risa dan menatap nya " kenapa kau berada di sini? " Mengambil tas Risa dan mengalungkan nya di leher nya,
Risa menatap Kenzo, walau hanya mata nya saja yang terlihat, Risa tau bahwa itu adalah Kenzo, " hmm, kenapa kau berada di sini? bukan nya kau berada di kantor? " Risa sepertinya sudah mabuk, dia meminum empat botol wine sekaligus,
Kenzo menutup mulut Risa " kau diam lah, kita akan pulang, dan asal kau tau saja, aku sama sekali tidak peduli dengan mu, aku hanya merasa kasian kepada mu " mencoba untuk mengendong Risa,
Risa merangkul Kenzo " kau akan membawa ku pulang? pulang ke rumah yang sangat membosankan itu? " Risa bicara sambil menutup mata nya, itu efek Samping karena dia sedang mabuk,
Kenzo mengendong Risa dan membawa nya keluar, namun petugas cafe tidak memberikan mereka ijin, karena ternyata Risa belum membayar tagihan nya,
" maaf pak, kau harus bayar dulu baru bisa pergi dari sini, " ucap pegawai itu,
Kenzo yang sedang mengendong Risa merasa kesulitan mengeluarkan dompet nya " bisa tolong kau ambil kan..." Kenzo berhenti bicara, karena dia ingat bahwa di dompet nya ada ktp nya dan juga beberapa kartu nama nya, jika pegawai ini tau dia adalah Kenzo anak kandidat presiden maka semua nya akan berantakan,
" Iya pak apa yang bisa saya ambilkan? " ucap pegawai itu,
Kenzo mulai mencari solusi, dan dia lihat tas Risa yang tergantung di leher nya " tolong buka tas ini, dan ambil dompet di dalam nya " menatap pelan itu dan mendekat, agar dia bisa mengambil dompet Risa,
Pelayan itu merasa ragu untuk membuka tas nya " tapi pak, kau siapa nya nyonya ini?, kau terlihat seperti ajudan nya pak " ucap pegawai itu,
Kenzo merasa kesal, namun ia tidak bisa berbuat apa apa sekarang " ambil saja dompet nya dan jangan banyak bicara, aku sangat keberatan kau paham? "
Pegawai itu masuk ragu " tapi pak.."
" aku adalah..., " Kenzo ragu untuk mengatakannya
Risa membuka sedikit mata nya " dia adalah suami ku " ucap Risa lalu kembali menutup mata nya,
pegawai itu menatap Kenzo " ya ampun pak, hanya tinggal mengatakan dia adalah istri saja, maka tidak akan selama Iki " membuka tas Risa dan mengambil dompet nya " ijin ya pak " membawa dompet Risa ke kasir dan membayar tagihan nya dengan kartu,
Setelah selesai ia kembalikan lagi dompet Risa beserta kartu kredit nya " baik pak sudah selesai dan terimakasih" ucap pegawai itu,
Kenzo hanya diam saja dan membawa Risa masuk ke dalam mobil, dia kesulitan membuka pintu mobil, karena sedang menggendong Risa " aku tidak tau apa yang terjadi degan ku, kenapa aku merasa khawatir pada wanita mabuk ini " menatap wajah Risa yang sudah terlelap,
Kenzo mendudukkan Risa di bangku sebelah nya, " dia jarang sekali mau duduk di sini, atau bahkan tidak pernah, dia hanya akan duduk ketika ada orangtua kami saja " menatap wajah Risa,
Sepanjang perjalanan Risa tidur pulas, hingga tak terasa mereka sudah sampai di rumah, Kenzo mengendong Risa lagi dan membawa nya masuk,
Namun saat mereka sudah berada di dalam, ada Sri, ibu nya Kenzo yang sedang duduk ruang tamu rumah mereka, seperti memang sedang menunggu kedatangan kedua nya,
" ibu " ucap Kenzo kaget, kenzo sedikit menutup wajah Risa, Karana Risa sedang mabuk, jadi wajah nya agak merah,
Sri berdiri dan mendekati mereka berdua " ada apa dengan nya? kenapa kau mengendong dia? " Menatap Risa yang berada di gendongan Kenzo,
Kenzo mundur karena takut jika ibu nya mencium aroma wine dari tubuh Risa " dia tertidur saat aku menjemput nya tadi, kenapa ibu ke sini? " Kenzo berusaha menutupi bahwa Risa sedang mabuk,
" tertidur? kenapa dia keluar rumah? Bukan kah sudah ada perjanjian bahwa wanita ini tidak boleh keluar dari rumah sampai dia hamil? " Sri membentak Kenzo, karena sudah muak dengan semua ini,
Kenzo menatap ibu nya " bisa aku bawa dia ke kamar dulu baru kita bicara bu? "
" Tidak ada yang ingin ku katakan lagi, aku akan tidur di sini malam ini karena sudah larut, aku tidur di kamar tamu, dan ku lihat ada barang Risa disana apakah kalian pisah ranjang?"
Kenzo mulai takut, karena memang benar, tugas tahun pernikahan mereka tidak pernah tidur dalam satu kamar, bahkan melihat seluruh tubuh Risa saja tidak pernah,
" itu karena barang nya terlalu banyak, ibu tidur lah, kami juga akan tidur, selamat malam bu " membawa Risa ke dalam kamar nya,
Kenzo meletakkan Risa di atas kasur dan menatap wajah nya, " kenapa dia tidak mau dengar apa yang aku katakan? Dia keluar malam malam begini? " menutup tubuh Risa dengan selimut nya,
Kenzo memberikan badan nya, dan segera tidur, dia menatap Risa yang berada di kasur nya " ini pertama kali aku dan kau berada di dalam satu kamar dan atas satu ranjang "
Tidur di sebelah Risa, dan menatap wajah nya smpai ia tertidur,
Drettt, Drettt, suara alarm Kenzo bunyi,
Risa membuka mata nya dan melihat atap kamar yang bukan biasanya ia lihat setiap hari nya " dimana aku? " ucap nya pelan,
Risa menatap sekitar dan melihat Kenzo yang sedang tidur di sebelah nya, dengan piyama nya yang nyaman " apa!? " Risa berteriak
Kenzo membuka mata nya dan menutup mulut Risa " diam lah, kenapa ku berteriak pagi pagi begini? "
Risa menyingkirkan tangan Kenzo dari mulut nya " kenapa aku berada di kamar mu? aku tidak sedang mimpi kan? " menepuk wajah nya,
" sttt diam lah ada ibu di sini " ucap nya
" ibu mertua? " Risa kaget sampai tak bisa berkata apa apa
Risa bangun dan melihat Sri sudah menyiapkan sarapan pagi, karena kebanyakan minum tadi malam, Risa sampai tak sadar kalau dia sudah terlambat bangun,
" ibu " ucap Risa menghampiri ibu mertua nya yang sedang duduk di meja makan dengan secangkir teh di hadapan nya,
Sri menatap Risa dari atas hingga bawah " kau tidak ganti pakaian? tadi malam kau pulang sambil di gendong oleh suami mu" menatap tajam Risa,
Risa yang sama sekali tidak ingat dengan kejadian tadi malam, dan masalah baju nya, dia benar benar tidak menyangka jika pakaian nya belum ia ganti sama sekali,
" iya bu, karena terlalu malam untuk mandi dan ganti pakaian jadi aku tidak mengganti nya " terdiam dan menunduk
" terlalu malam atau semua barang mu, hingga pakaian dalam mu saja berada di kamar tamu, kalian pisah ranjang? "
Risa terdiam,
Kenzo keluar dari kamar dan menarik tanggan Risa dan menyembunyikan Risa di balik badan nya, agar tidak di tatapan langsung oleh ibu nya " sudah aku katakan bu, barang Risa terlalu banyak jadi ada beberapa yang di kamar tamu "
Sri berdiri " beberapa? Kau kira aku ini buta?, kau tau kan seharusnya memang tidak dia yang berada di sini, kau tau kan bahwa ayah mu merima dia sebagai menantu hanya karena kakak nya kabur, dia hanya penganti " berteriak,
Risa ingin sekali menyeka omongan ibu mertua nya itu, karena belum ada yang tau bahwa Risa sama sekali tidak bisa hamil kecuali dirinya dan Kenzo,
" dia bukan penganti bu, dia adalah istri ku, sekarang dia adalah istriku "
Sri menarik nafas nya " aku dan ayah mu sudah membahas hal ini, jika istri mu itu tidak kunjung hamil juga, maka kau akan kami nikah kan dengan putri tunggal dari keluarga nya tuan Amran, " ucap Sri lalu mengambil tas nya dan keluar dari rumah mereka,
Sri menarik tangan nya yang dari tadi di pegang erat oleh Kenzo " kau dengar apa yang ibu mu katakan tadi? "
" Aku tidak mau mencair masalah pagi pagi begini, lebih baik kita pindah kan barang barang mu ke kamar utama, " berjalan menuju ke kamar Risa,
Risa mengikuti Kenzo dengan amarah " sudah berapa kali aku katakan ceraikan aku, kau tau kan apa yang ayah dan ibu mu inginkan, aku tidak bisa memberikan mereka itu, hanya kakak ku yang bisa memberikan mereka itu, " Risa membentak Kenzo,
" kakak mu? Dimana dia sekarang, apakah dia bersama kita? Tidak kan, jadi tolong jangan bahas orang lain saat kau bersama ku " Kenzo mulai kesal,
" kau jangan pura pura polos, aku tidak bisa hamil Kenzo, tolong pahami itu dan menikah lah dengan orang lain, aku juga ingin bebas " menangis dan duduk di tepi kasur nya,
Kenzo yang sama sekali tidak tau apa yang akan dia lakukan selanjutnya, dia diam saja dan keluar dari kamar Risa " apa aku bukan suami yang baik untuk nya, sehingga dia berfikir untuk cerai dengan ku? " ucap nya saat sudah jauh dari kamar Risa,
Risa bersiap, karena hari ini dia akan melamar pekerjaan, dia sama sekali tidak patuh dengan apa yang Kenzo katakan pada nya, saat di keluar dari kamar, Kenzo sedang berada di ruang tamu, " kau mau kemana?" ucap Kenzo menatap Risa yang sudah rapi,
" aku akan melamar pekerjaan, karena setelah bercerai aku tidak akan kembali ke rumah orangtua ku, tentu saja aku harus menjadi wanita mandiri " merapikan kerah baju nya,
Kenzo berdiri dan memberikan map yang ia bawa " kau datang ke perusahan ini? Kau bodoh atau memang tidak tau apa pun tentangmu ku? " menatap Risa dari dekat,
Risa membuka map yang di berikan Kenzo, itu adalah surat lamaran pekerjaan nya " aku melamar pekerjaan di perusahaan mu? " bingung,
" menurut mu? Ya itu tidak masalah bagi ku, karena kau jadi dekat dengan ku, jadi aku lebih gampang untuk memantau mu " mengambil tas nya
" aku tidak akan bekerja " teriak Risa
" kau tidak punya pilihan, setelah kita cerai kau tidak akan punya siapa siapa, kecuali dirimu sendiri " keluar dari rumah nya dan pergi,
*
*
*
Rumah ibu dan ayah Risa,
" bisakah kau datangi rumah putri mu itu, tolong suruh dia untuk ikuti pengobat agar segera hamil ", Ucap Ratman ayah Risa,
" aku sudah hubungi dokter yang akan mengobati mereka berdua, aku akan ke sana sore nanti, karena jika aku ke sana sekarang, menantu mu itu tidak ada di rumah kan " ucap Amanda, ibu Risa,
Ratman menatap jam dinding " ya kau benar, jangan lupa untuk bawa mereka berdua, karena telinga sudah panas mendengar ocehan dari Sri dan suami nya " mengambil tas nya,
" jika kau bertemu dengan Kenzo di kantor, coba juga untuk bicara dengan nya, karena jika sendiri yang berusaha, maka dia akan mengira bahwa aku yang terlalu ingin punya cucu " balas Amanda,
Ratman tersenyum " baiklah, aku akan bicara dengan nya saat kami bertemu di kantor nanti, "
Amanda membawakan jas Ratman " jika keluarga mereka ingin Kenzo menikah dengan orang lain, maka aku akan menjemput Risa dan membawa nya kembali ke rumah kita, " memasangkan jas Ratman,
" apa apaan kau ini, dia adalah suami di rumah ini, menikahkan nya itu sama saja seperti kita membuang sial, jika dia kau pungut lagi, maka kita akan sial lagi " Ratman terlihat sangat marah,
*
*
*
Dua tahun penarikan Kenzo dan Risa,
Dulu mereka juga sempat dalam keadaan seperti ini, kedua belah pihak meminta mereka agar segera punya anak, namun Risa yang sama sekali tidak punya perasaan apapun kepada Kenzo, dia tidak mau dia sentuh oleh nya,
" aku sudah katakan, dan di dalam kontrak kita juga sudah tertulis bahwa kita tidak akan pernah berhubungan fisik " ucap Risa yang saat ini sedang berada di dalam kamar yang sama dengan Kenzo,
Mereka diminta untuk tidur di dalam satu kamar, dan kedua keluarga mereka berada di rumah yang sama untuk memantau mereka,
Kenzo menatap Risa " ini bukan malam pertama kita, dan masalah kontrak aku juga tau bahwa itu sudah tertulis " duduk di sebelah Risa,
Risa memikirkan segala cara agar Kenzo berhenti untuk menuruti segala permintaan dari kelurga mereka " aku tidak bisa hamil, aku sudah cek ke dokter " ucap nya begitu saja,
Kenzo menatap Risa kaget " apa! "
" Ya aku tidak bisa hamil, aku tidak meminta cerai karena ada perjanjian tertulis di dalam kontrak bahwa siapa yang mengatakan cerai maka akan di denda, jadi aku diam saja " kebohongan terbesar yang di buat oleh Risa, akibat nya sampai sekarang kedua keluarga masih saja meminta mereka untuk segera punya anak, bahkan sekarang sudah semakin parah,
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!