Jia Li yang biasa di juluki women of various talents,sesuai dengan julukan Jia Li bisa semua bakat,tak terkecuali itu hal yang berbau obat, Jia Li bisa bikin berbagai racun serta penawarnya di usia Jia Li yang masih terbilang muda ini.
Jadi pusat utama?,ya itu Jia Li,selalu jadi pusat utama bukan hanya kemampuan bakat Jia Li saja,paras dan badannya juga sangat bagus,siapa yang gak iri sih dengan semua yang Jia Li punya?.
Kayak sekarang ini dengan sialnya sahabat Jia Li meracuninya dengan racun yang Jia Li bikin sendiri,racun yang sangat mematikan.
'Sial',gumam Jia Li memegang dadanya,rasa sesak di paru parunya sangat membuatnya kesulitan untuk bernafas.
"Jia Li Jia Li,dirimu itu sangat beruntung,menjadi nomor 1 bisa semua bakat dan gw,gw selalu jadi nomor 2 dari lo.
Tapi dengan lo mati gw bisa ngerebut posisi lo dengan mudah.",senyuman licik bercampus dengan sebuah kemenangan terukir dari wajah perempuan itu.
Jia Li tak menjawabnya,ia menatap perempuan itu dengan kebencian 'ini yang di namakan sahabat,cih bahkan ba*bi lebih suci dari nya.',gumam Jia Li.
Pandangan Jia Li mulai buram nafasnya sudah mulai berkurang 'cih akhir yang menyedihkan.',dan pandangan nya pun benar benar gelap.
"Selamat tinggal sahabat tersayang.", suara terakhir yang bisa ia dengar selebihnya adalah kesunyian serta kegelapan.
....
Di tempat lain atau lebih tepatnya 3000 tahun yang lalu, seorang gadis sedang di siksa oleh ayahnya dia adalah Jianying Lee putri dari seorang tabib yang sangat berbakat.
"Mengapa ibumu bisa melahirkan anak tak berbakat seperti mu haa??.",tanya pria itu dengan penuh amarah tangannya masih sibuk dengan cambuk yang ia gunakan untuk mencambuki Jianying.
"Ay ayah tolong hikss..berhenti sa sakit.",ucap Jianying sebelum ia kehilangan kesadarannya.
"Jangan kan untuk mewarisi bakat ku,bela diri saja kau tak bisa.",satu cambukkan itu membuat tubuh Jianying tak berdaya seketika tubuhnya langsung ambruk dan ia hilang kesadaran.
"Benar benar tak berguna.",Jing Lee menghempaskan cambuknya dan meninggalkan Jianying yang tak sadarkan diri itu.
Beberapa menit kemudian Jianying (Jia Li) tersadar,alisnya mengkerut,bingung? ya itu pasti bukankah tadinya ia sudah mati dan sekarang,ia diamana?.
"Di mana ini?.",matanya sibuk mengamati setiap sudut ruangan itu.
"Apa ini,kenapa bangunannya aneh?.", Jia Li berdiri dengan menahan rasa sakit di punggung nya ia berusaha sekuat tenaga untuk berdiri.
"Apa ini,baju apa ini?.",ia memandang aneh baju yang ia kenakan,mendadak kepalanya berasa sangat sakit,kepingan kepingan ingatan seperti sebuah film muncul di pikirannya.
"Tak dianggap ya?,tak bisa bela diri?,tak ada bakat?,huh lihat saja aku Jia Li akan merubah takdir Jianying.",Jianying berjalan perlahan ke arah kamarnya,sebelum ia membalaskan dendam nya ia harus memulihkan tubuh ini dulu bukan?.
Setelah selesai mengobati lukanya Jianying juga membuat obat untuk mukanya,bukan hanya tak bisa apa apa tubuh Jianying ini juga sangat jelek.
"Bagaimana bisa aku bereinkarnasi ke tubuh seperti ini,lihat saja setelah aku pulih aku akan merebut posisi mu Jing Lee.",tak henti henti nya Jianying mengomel,tak lupa juga ia membuat pil untuk stamina tubuhnya.
"Sungguh aneh,kenapa bisa aku bereinkarnasi ke sini padahal aku ingin menikmati indahnya surga.", Jianying mengomel sedari tadi.
"Heh anak tak berguna,sedang apa kau melamun di situ.",Jing Lee atau lebih tepatnya berdiri tak jauh dari Jianying.
"Tindakan ku tidak merugikan mu bukan?.",tanya Jianying sinis.
"Dasar anak ini,lebih baik kau keluar dari rumah ini dan jangan injakan lagi kaki mu di sini!.",Jing Lee terlihat marah atas ucapan Jianying.
"Baiklah pak tua selamat tinggal,oh ya jika kau perlu bantuan ku tanyakan pada orang-orang nanti,karena nama ku sebentar lagi akan terkenal.",Ucap Jianying,jika di lihat dia mempunyai sifat yang sombong bukan?.
Jianying dengan segera mengemasi barang barang nya,hal yang pertama adalah dia harus mencari tempat tinggal terlebih dahulu,dengan membawa gumpalan kain iya menelusuri setiap jalan.
"Kalau seperti ini lebih baik aku tinggal di gua yang terdapat di hutan.",dengan segera Jianying pergi ke sebuah hutan yang terdapat di kota itu.
"Tidak salah lagi,jika aku tinggal di sini aku bisa membuat berbagai racun dan penawarnya serta berbagai obat.", Jianying menatap berbinar pada sekitarnya,ia telah menemukan tepat tinggal yang cocok dan kalian tau?,di sekitarnya terdapat banyak sekali tumbuhan herbal dan berbagai nya.
"Baiklah aku ingin berkeliling hutan ini terlebih dahulu.", Jianying menaruh semua barangnya ke dalam gua,ia baru saja selesai membersihkan semuanya jadi gua itu tampak sangat lebih bersih di bagian dalamnya.
"huuuh dasar pak tua itu lihat saja dia.",ocehan Jianying meninggal kan gua itu,jika ia meninggalkan guanya maka ada seorang pria yang memasuki gua yang Jianying tempati sambil memegang bagian dadanya dengan jalan yang terpincang-pincang.
Mungkin ada setengah jam lebih Jianying menelusuri setiap hutan,tak lupa ia memburu 2 ekor kelinci untuk mengisi perutnya itu.
Dalam perjalanan pulang ia tak sengaja melihat seperti serpihan sehabis orang berkelahi, disitu terdapat beberapa pedang dan tentunya para mayat.
"Ku kira aku akan dapat pasien pertama huuuh.",dengan kesal ia bergegas kembali ke guanya.
Setibanya di luar gua ia melihat sesuatu di tanah dan mengarah ke dalam guanya,ya itu adalah sebuah darah.
"darah?.",gumam Jianying dengan cepat dia masuk untuk memeriksa ke dalam gua nya.
Tidak ada yang berubah,semua sama saat pertama kali ia tinggalkan tapi...
"Dia masih hidup?.",tanya Jianying pada dirinya sendiri,ia melihat seorang pria dengan baju besinya tak lupa pedang dan kain yang menutupi setengah wajahnya.
Dengan segera Jianying memeriksa pria itu,dia masih hidup hanya saja mungkin dia akan sadar sangat lama,lukanya cukup parah.
"Tusukan ini hampir mengenai jantungnya.",ucap Jianying dengan perlahan dia membuka bagian baju pria itu,bukan hanya satu tusukan tapi ada satu lagi tusukan di bangian perutnya.
Karena penasaran Jianying membuka kain yang menutupi wajah pria itu,matanya berbinar saat kain di wajah pria itu terbuka sempurna.
"Dia sangat tampan.",lirih Jianying.
Lumayan lama ia menatap lekat wajah tampan pria itu dengan cepat ia tersadar dan tersenyum senang.
"Baiklah ini adalah pasien pertama ku,ayo Jia semangat!.",ucapnya penuh dengan semangat, sebelum ia meracik obat obatannya ia membaringkan tubuh pria itu lalu baru ia melaksanakan tugas nya.
______________
Hai guys makasih yang udah like, coment and vote,sumpah author kehabisan ide lumayan sulit sih,jadi author mohon maaf kalo up nya lama apalagi kalo ceritanya gak nyambung.
Ini sudah masuk seminggu pria itu di rawat oleh Jianying, Jianying sangat telaten merawat pria itu,obat nya pun bekerja dengan sangat cepat jika tabib lain mungkin akan kesusahan dalam mengatasi seperti ini apalagi luka yang hampir mengenai jantung pria itu.
"Ini sudah masuk hari ke 7 tapi kau belum sadar.",Jianying masih senantiasa mengecek nadi pria itu.
"Bagus ada peningkatan kemungkinan kau akan cepat sadar.",nadi pria itu semakin membaik dari sebelum ia mengobatinya.
"Jangan kabur kau harus berterima kasih pada tabib ini,aku akan keluar sebentar untuk mencari makanan aku tau sebentar lagi kau akan sadar.",Dengan segera ia langsung pergi dari gua itu dan mencari makanan.
2 jam lebih Jianying pergi dari guanya,kini ia pulang dengan 2 ekor kelinci di masing masing tangannya.
"Mari kita mas....
Baru saja Jianying masuk ke dalam guanya ia sudah di sodorkan sebuah pedang yang mengarah ke lehernya.
"Siapa kamu?,dan apa motif mu?,kenapa kau berada di sini?.",tanya pria itu,dengan tatapan dingin ia menatap Jianying.
"Sama sama.",ucap Jianying dengan rasa tidak sama sekali takut,ia berlalu pergi masuk kedalam dan menyiapkan sebuah api.
sedangkan pria itu,senantiasa mengikuti Jianying dengan menyodorkan pedangnya,ia sangat hati hati ia tidak tahu siapa gadis ini,karena dari pertama bertemu gadis ini memakai cadar.
"Begitukah cara mu berterimakasih terhadap seseorang yang telah menolong mu?.", Jianying berkata sinis, perkataan Jianying mampu membuat pria itu mematung.
"Bagaimana gadis seperti mu bisa menyembuhkan luka parahku, mungkin jika para tabib akan butuh waktu yang sangat lama.", pria itu mulai tertarik,ia duduk di samping Jianying.
"Panggil aku tabib Jia, bagaimana tidak mungkin aku bisa menyembuhkanmu.",jawab Jianying yang masih sibuk dengan urusan masakan nya.
"pria tampan kau tidak boleh bergerak semau mu karena luka di bagian perut dan dada mu belum sepenuhnya sembuh.",ucap Jianying.
"Pria tampan.",gumam pria itu sebuah senyuman terukir di wajahnya.
setelah itu tak ada percakapan lagi diantara mereka, Jianying sibuk dengan kelinci panggangnya sedangkan pria itu sibuk melihay wajah Jianying yang tertutup oleh cadar.
"Berhenti menatap ku,ini.", Jianying memberikan satu ekor kelinci panggang ke pada pria itu,pria itu tersadar dan mengambil kelinci panggang itu lalu ia menikmatinya.
sedangkan Jianying membuka cadarnya, terlihat lah wajahnya yang sangat cantik bagaikan Dewi,bibirnya merah alami,kulitnya yang mulus, hidung mancung sungguh kecantikan yang tiada tara.
Bahkan pria itu sampai melongo melihat wajah Jianying,sungguh wajah yang sangat cantik.
"Sudah ku bilang berhenti menatap ku.",ucpa Jianying yang mulai menyantap makanannya.
Kini mereka telah selesai makan,pria itu duduk di perapian karena cuaca mulai malam dan tentunya mulai dingin apalagi dia hanya memakai baju tipis.
"Sini aku obati dulu.", Jianying membuka baju pria itu, walaupun sudah berkali-kali melihat tubuhnya namun kali ini berbeda ia sedang di lihat oleh orangnya,pipi Jianying memerah pelan pelan ia mulai mengobati luka itu.
"Mungkin jika kau ingin pergi besok kau boleh pergi,luka mu itu sudah tidak terlalu besar untuk melakukan aktifitas intinya kau harus mengoles kan obat ini.", Jianying selesai mengobati pria itu.
"Ikutlah dengan ku.",pria itu membuat Jianying menoleh kearahnya dengan pertanyaan pertanyaan yang sudah timbul di kepalanya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!